Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh :
Fitri Ayunsari
Oniru Agustin W.
Rina Wibawati
Yunita Pujiastutik
Puji syukur ke hadirat Allah Swt. Karena atas limpahan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya kami
dapat menyelesaikan tugas yang berjudul “Alat Kontrasepsi SUNTIK”
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada :
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL......................................................................................................i
KATA PENGANTAR...................................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
2.1 DEFINISI.......................................................................................................3
3.1 KESIMPULAN.............................................................................................7
3.2 SARAN..........................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................iv
BAB I
PENDAHULUAN
Berdasarkan banyaknya peminat KB suntik ini juga karena angka kegagalan yang
relative rendah, maka penulis mencoba mengambil kasus akseptor KB suntik pada
asuhan kebidanan dipakai praktek.
1.2 Rumusan Masalah
a. Apa Definisi dari KB Suntik?
b. Bagaimana mekanisme kerja Kontrasepsi Suntik?
c. Bagaimana cara pemberian Kontrasepsi suntik?
d. Apa saja kontra indikasi dari Kontrasepsi suntik?
e. Apa saja keuntungan dan kerugiaan kontrasepsi suntikan?
f. Bagaimana efektivitas kontrasepsi suntikan?
g. Apa saja efek samping dari kontrasepsi suntikan?
1.3 Tujuan.
1.3.1 Tujuan umum.
Mahasiswa diharapkan dapat mempunyai pengelolaan dan peranan penting dalam
melaksanakan Asuhan Kebidanan pada klien akseptor KB suntik dilahan praktek.
1.3.2 Tujuan khusus.
Mahasiswa diharapkan mampu :
1. Melakukan pengkajian pada klien dengan akseptor KB suntik.
2. Mengidentifikasi masalah / diagnose pada klien.
3. Merencanakan asuhan pada akseptor KB suntik.
4. Melaksanakan asuhan yang direncanakan.
5. Melakukan evaluasi tindakan yang sudah direncanakan.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Kontrasepsi suntikan adalah suatu metode atau cara kontrasepsi dengan menyuntikan
hormone untuk mencegah kehamilan pada wanita dengan masa subur.
Dua kontrasepsi berdaya kerja lama yang sekarang banyak dipakai adalah :
1. Depo provera.
Adalah depo medroxy progesterone Asetat ( DMPA ) diberikan sekali dalam 3 bulan
dengan dosis 150 mg.
Kemasan satu botol berisi 3 ml @ 50 mg/ml.
2. Noristerat ( nongest / Net-en )
Adalah Norethindrone enanthate, diberikan dalam dosis 200 ml sekali.setiap 8 minggu
atau sekalisetiap 8 minggu untuk 6 bulan sekali.
( Hanafi, 1996 : 65 )
e) Masa kerja NET-EN lebih singkat daripada DMPA, sehingga tidak terdapat
“tenggang waktu” (Grace period) untuk akseptor NET-EN yang terlambat suntik
Ulang (Mochtar Rustam ;1998:312)
2.7 Efek samping.
Gangguan haid berupa amenorrhoe,spotting (bercak darah) dan menorrhagia
seperti pada kontrasepsi hormonal lainnya,maka dijumpai pula keluhan sakit
kepala,pusing,mual,dan BB bertambah.efek samping yang berat jarang dijumpai
kadang-kadang ibu mengeluh Libido berkurang.
DMPA lebih sering menyebabkan pendarahan dan amenorrhoe dibandingkan
dengan NET-EN, dan amenorrhoe pada DMPA tampaknya lebih sering terjadi pada
akseptor dengan berat badan tinggi.
Penanganan perubahan pola haid pada akseptor suntik KB yaitu : Amenorrhoe
sebenarnya tidak memerlukan pengobatan.Bila seorang akseptor KB suntikan ,
misalnya tidak mendapat haid selama 1 tahun, sesungguhnya merupakan keuntungan
bagi ibu, karena tidak membuang darah sebanyak 15 x 50 cc : 600 cc. Hal ini dapat
menambah darah ibu.
Bila terjadi pendarahan haid yang tidak teratur penanganannya sebagai berikut :
Berikan motivasi sehingga tidak perlu melakukan pengobatan khusus
Bila perlu diobati, pertama-tama berikan obat anti pendarahan seperti tablet
Daflon,Methergin dll.
Selanjutnya dapat diberikan tablet Lynoral 0,05-0,1 mg/hari selama 7-10 hari
atau pil konstrasepsi kombinasi sampai pendarahan berhenti atau suntikan
extra Depo provera 150 mg misalnya 6 bulan sesudah suntikan terdahulu atau
tablet premolut IV 5 mg 3 x 1 sehari selama 3 hari.
Pendarahan yang banyak dan tidak sembuh oleh pengobatan harus dilakukan
kuretase.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan.
Kontrasepsi suntikan adalah suatu metode atau cara kontrasepsi dengan
menyuntikan hormon untuk mencegah kehamilan pada wanita usia subur.
Dalam asuhan kebidanan ini di ambil kasus akseptor KB suntik pada Ny”I”
P2002 dengan akseptor KB 3 bulanan ( DMPA ) Tidak terdapat kelainan atau efek
samping yang berat serta tidak ada kesenjangan antara teori dan praktek.
3.2 Saran
3.2.1 Untuk menurunkan angka kegagalan KB suntik diharapkan petugas kesehatan
mampu memperhatikan hal – hal yang biasanya di anggap tidak berpengaruh.pada
hal itu merupakan sesuatu yang penting dan berbahaya.
3.2.2 Petugas diharapkan mampu menciptakan suasana yang amann dan nyaman pada
klien dan selalu menjaga privasi klien.
3.2.3 Klien diharapkan mengikuti petunjuk petugas demi kelancaran pelayanan dan mau
datang kembali tepat sesuai jadwal atau tanggal dipesan untuk kembali.
DAFTAR PUSTAKA