Professional Documents
Culture Documents
mod=script&cmd=Bahan%20Belajar/Materi
%20Pokok/view&id=188&uniq=997
Pemuaian Zat
Pemuaian adalah bertambahnya volume suatu zat akibat meningkatnya suhu zat. Semua zat umumnya
akan memuai jika dipanaskan.
Pemuaian zat padat, zat cair, dan gas menunjukkan karakteristik yang berbeda. Pemuaian dapat
digambarkan sebagai berikut, jika sekelompok orang berdiri dan tidak bergerak mereka dapat berdiri
berdekatan, sehingga tidak membutuhkan ruang yang besar, tetapi jika orang-orang tersebut mulai
bergerak, maka akan dibutuhkan ruang yang lebih besar.
Hal ini terjadi jika suatu zat dipanaskan. Partikel-partikel zat bergerak lebih cepat, sehingga
membutuhkan ruang yang lebih besar. Ruang yang ditempati partikel-partikel pembentuk zat bergantung
pada suhunya.
Gambar 1. Sebuah gelas terpecah yang disebabkan pemuaian yang tidak sama
antara bagian dalam dan luar gelas
http://www.e-dukasi.net/index.php?mod=script&cmd=Bahan%20Belajar/Materi
%20Pokok/view&id=188&uniq=997
Pemuaian zat terjadi ke segala arah, sehingga panjang, luas, dan ukuran volume zat akan bertambah.
Untuk zat padat yang bentuknya memanjang dan berdiameter kecil, sehingga panjang benda jauh lebih
besar daripada diameter benda seperti kawat, pertambahan luas dan volume akibat pemuaian dapat
diabaikan. Dengan demikian, hanya pertambahan ukuran panjang yang diperhatikan. Pemuaian yang
hanya berpengaruh secara nyata pada pertambahan panjang zat disebut muai panjang. Salah satu alat
yang digunakan untuk menyelidiki muai panjang zat padat adalah Musschenbroek.
Gambar 2. Musschenbroek adalah alat untuk menyelidiki muai panjang zat
Alat ini mengukur muai panjang zat berbentuk batang. Salah satu ujung batang ditempatkan pada posisi
tetap, sehingga ujung yang lain dapat bergerak bebas, ujung yang bebas akan mendorong sebuah jarum
yang menunjuk ke skala saat memuai. Besar pemuaian dapat dilihat dari skala yag ditunjuk jarum. Makin
besar pemuaian, maka makin besar perputaran jarum pada skala.
Gambar 3. Sebuah batang logam sebelum dipanaskan dan dan setelah dipanaskan
Pertambahan panjang setiap zat berbeda-beda bergantung pada koefisien zat. Pertambahan panjang zat
padat untuk kenaikan 1°C pada zat sepanjang 1 m disebut koefisien muai panjang ( ).
Pemuaian yang terjadi pada zat padat dapat berupa muai panjang, muai luas, atau muai volume.
Pemuaian juga bergantung dari jenis bahannya (zat). Koefisien muai panjang aluminium jauh lebih besar
daripada tembaga maupun besi sehingga pertambahan panjang yang terbesar terjadi pada aluminium
(Al), tembaga (Cu), kemudian besi (Fe).
B. Muai Luas
Pada logam yang berbentuk lempengan tipis (berupa segiempat, segitiga, atau lingkaran), ukuran volume
dapat diabaikan. Ketika lempengan tersebut mendapat pemanasan, maka dapat diamati hanya pemuaian
luasnya saja. Dengan kata lain, zat padat tersebut mengalami muai luas.
Muai luas dapat diamati pada kaca jendela, pada saat suhu udara panas, dan suhu kaca menjadi naik
sehingga terjadi pemuaian, maka kaca memuai lebih besar daripada pemuaian bingkainya, akibatnya
kaca terlihat terpasang sangat rapat pada bingkai. Benda yang mengalami muai luas akan menjadi lebih
besar daripada semula.
Pemuaian yang terjadi pada sebuah benda padat jika ketebalannya jauh lebih kecil dibandingkan panjang
dan lebarnya, maka yang terjadi adalah muai luas.
Pertambahan luas yang terjadi apabila benda menerima panas, secara matematis dapat dituliskan:
Keterangan:
C. Muai Volume
Jika benda yang kita panaskan berbentuk balok, kubus, atau berbentuk benda pejal lainnya, muai
volumlah yang harus kita perhatikan (paling dominan).
Sebuah kubus dipanaskan dan diukur dengan Musschenbroek
Keterangan:
http://www.e-dukasi.net/index.php?mod=script&cmd=Bahan%20Belajar/Materi
%20Pokok/view&id=188&uniq=1014
Di bawah ini adalah tabel koefisien muai volume beberapa zat cair.
Prinsip kerja termometer zat cair menggunakan prinsip dasar pemuaian zat cair. Naiknya permukaan
raksa mengindikasikan adanya pemuaian, semakin besar panas yang diterima semakin besar pula
tingkat kenaikan raksa.
Selain termometer zat cair terdapat termometer lain yaitu termometer digital. Keuntungan dari termometer
digital adalah hasil pengukuran lebih akurat dan langsung dapat dilihat, tetapi termometer digital memiliki
kekurangan yaitu memerlukan baterai sebagai sumber energi.
Anomali Air
Hampir semua zat akan memuai jika dipanaskan dan menyusut jika didinginkan. Tetapi, air memiliki
sedikit pengecualian. Jika suhu diturunkan, memang volume air akan makin kecil seperli lainnya. Namun
pada suatu ketika volume air justru membesar meskipun suhunya tetap diturunkan. Jadi ada suhu
dimana air memiliki volume paling kecil. Jika pada suhu tersebut air dipanaskan, volumenya akan
bertambah besar, jika pada suhu tersebut air didinginkan, volumenya akan membesar.
Sifat air yang demikian disebut anomali air. Pada tekanan 1 atm, volume terkecil yang dimiliki air pada
suhu 4°C . Dengan demikian, volume es lebih besar daripada volume air pada suhu 4°C . Karena
volumenya paling kecil maka, massa jenis yang terbesar terjadi saat suhu 4°C.
Gafik 1. Pada suhu 4°C air menunjukkan sifat anomali
Ketika danau di daerah yang bersuhu dingin membeku, es yang terbentuk akan mengapung di atas
permukaan air. Hal ini terjadi karena massa jenis es lebih kecil daripada air yang bersuhu 1°C sampai
4°C. Itulah sebabnya permukaan danau sudah menjadi es, namun di dasarnya masih menjadi air. Begitu
juga bila kita membuat es batu dengan menggunakan pendingin (refrigerator) , volume air sebelum
menjadi es akan jauh lebih kecil dibandingkan setelah seluruh air telah berubah menjadi es.
Foto. Sebuah danau yang pada permukaannya telah terjadi perubahan wujud.
http://www.e-dukasi.net/index.php?mod=script&cmd=Bahan%20Belajar/Materi
%20Pokok/view&id=188&uniq=1025
- Pemuaian Gas
Gas mengalami pemuaian ketika suhunya bertambah dan mengalami penyusutan jika suhunya turun.
Pada gas tidak dikenal muai panjang dan muai luas, yang ada hanyalah muai volume gas. Dari penelitian
yang dilakukan menunjukkan bahwa koefisien muai volume semua gas sama yaitu :
0,00367 /K.
Perumusan muai volume pada tekanan tetap dapat dituliskan:
Keterangan:
V2= volume gas pada suhu akhir, dalam satuan m3
V1= volume gas pada suhu awal, dalam satuan m3
Pengelingan logam jaman dahulu banyak digunakan pada pembuatan roda pedati.
Keping Bimetal
Bimetal artinya dua buah logam. Keping bimetal adalah dua keping logam yang memiliki koefisien muai
panjang berbeda (biasanya kuningan dan besi) yang dikeling menjadi satu. Keping bimetal sangat peka
terhadap perubahan suhu. Pada suhu normal panjang kedua logam sama, jika suhunya naik, kedua
logam memuai dengan pertambahan panjang yang berbeda, akibatnya keping bimetal membengkok ke
arah logam yang mempunyai koefisien terkecil. Pembengkokan bimetal dapat dimanfaatkan untuk
berbagai keperluan misalnya saklar alarm bimetal, atau termometer bimetal.
Alarm
Pemasangan instalasi kabel dibuat kendur agar pada malam hari atau
suhu udara rendah mencegah kabel terputus.
Kontruksi Jembatan
Jembatan seringkali dibuat dari kerangka besi. Rangka jembatan yang terbuat dari besi akan memuai jika
suhunya naik, antara ujung rangka jembatan dengan tiang beton diberi celah pemuaian. Selain itu ujung
tersebut diletakkan di atas roda. Ketika terjadi pemuaian, rangka bertambah panjang. Keberadaan roda
dan celah memudahkan gerak memanjang dan memendeknya rangka, sehingga terhindar dari
pembengkokan.
Celah pada sambungan sebuah jembatan yang memberi ruang bila terjadi pemuaian.
Sambungan Rel Kereta Api
Pemasangan rel kereta api harus menyediakan celah antara satu batang rel dengan batang rel yang lain.
Jika pada siang hari dan suhu meningkat, batang rel akan memuai sehingga terjadi pertambahan
panjang, dengan adanya celah tidak terjadi tabrakan antara dua batang rel yang berdekatan yang dapat
menyebabkan rel kereta menjadi bengkok.
Celah antar rel yang berfungsi sebagai ruang apabila terjadi pemuaian.
http://www.e-dukasi.net/index.php?mod=script&cmd=Bahan%20Belajar/Materi
%20Pokok/view&id=188&uniq=1036
http://www.gurumuda.com/pemuaian
Pemuaian
• Thursday Mar 12,2009 06:28 PM
• By san
• In Suhu Dan Kalor
Pengantar
Pernah naik kereta api-kah ? Kalau ingin naik kereta api lagi, jangan cuma lirik cewe atau cowo
cakep Sekali2 perhatikan juga bentuk rel (rel tuh jalan raya-nya kereta api… he2… ). Di
setiap sambungan rel pasti ada celahnya… kenapa ya, harus pake celah segala. Atau si insinyur
lagi ngantuk kali waktu bikin tuh rel. Kalau belum pernah lihat rel, mungkin pernah lihat
jembatan ? Maksud gurumuda jembatan yang strukturnya pakai besi, bukan jembatan kayu…
Mirip seperti celah di rel, biasanya besi yang ada di jembatan (di
permukaan jalan) juga ada celahnya. Apalagi ya, selain rel dan jembatan… oh, yang ini kasusnya
mirip. Atap rumahmu pakai genteng atau seng ? kalau atap rumahmu pakai seng, kadang kalau
lagi panas sengnya bisa bunyi sendiri… serius… kalau tidak percaya, bongkar saja atap
rumahmu, terus ganti pakai seng… piss….
Aneh ya, rel kereta api kok harus ada celah segala. Besi atau baja di jembatan juga sama… lebih
aneh lagi atap rumah yang pake seng. Kalau lagi kepanasan atau kedinginan, seng bisa ribut2….
Kenapa ya… Dirimu bingung-kah ? biasa aja tuh… yee, dalam hati pasti penasaran juga.
Gampang kok jelasinnya… met belajar ya….
Pemuaian
Sebagian besar benda biasanya akan memuai ketika kepanasan atau menyusut jika kedinginan
Atap seng bisa ribut2 di siang hari yang panas karena adanya pemuaian. Jika kepanasan, rel
kereta api juga bisa memuai. Karenanya sambungan rel harus ada celahnya. Jika tidak ada celah,
kemungkinan besar rel (biasanya terbuat dari besi/baja) bisa bengkok apabila rel tersebut
memuai. Demikian juga besi atau baja pada jembatan. Botol air yang penuh terisi air dan tertutup
rapat juga bisa hancur lebur kalau botol tersebut dipanaskan. Masih banyak contoh lain. Sisanya
dipikirkan sendiri ya…
Btw, besarnya pemuaian sangat bergantung pada sifat benda tersebut. Walaupun panas yang
dirasakan sama, pemuaian yang dialami setiap benda berbeda-beda. Mengenai hal ini akan
gurumuda jelaskan kemudian.
Pada umumnya, pemuaian benda bisa dikelompokkan menjadi 2 jenis, yakni pemuaian panjang
dan pemuaian volume. Kita pelajari pemuaian panjang terlebih dahulu. Setelah itu baru kita
bahas pemuaian volume.
Pemuaian Panjang
Jika terjadi perubahan suhu, kebanyakan benda padat biasanya mengalami pemuaian panjang.
Pemuaian panjang di sini bisa berarti panjang benda bertambah atau panjang benda berkurang.
Biasanya panjang benda bertambah ketika suhu meningkat, sebaliknya panjang benda berkurang
(benda memendek) ketika suhu menurun. Oya, dirimu jangan membayangkan bahwa pemuaian
panjang hanya bisa terjadi pada benda2 seperti kawat, beton dkk… setiap benda padat, apapun
itu pasti mengalami pemuaian panjang, meskipun tidak semua bagian benda itu mengalami
pemuaian panjang. Contoh… misalnya kita tinjau sebuah mobil yang lagi diparkir di pinggir
jalan. Ketika si mobil kepanasan, lempeng besi bisa bertambah tebal atau panjang sisinya bisa
bertambah walaupun sangat kecil. Atap rumah yang terbuat dari seng juga bisa mengalami
pemuaian panjang. Dalam hal ini, ketika seng kepanasan, tepi seng bisa bertambah lebar. Seng
juga bisa bertambah tebal. Hal yang sama juga terjadi pada rel kereta api dan besi/baja pada
jembatan.
Karena kebanyakan benda padat bisa memuai ketika terjadi perubahan suhu, maka kita juga
perlu tahu bagaimana pengaruh perubahan suhu terhadap besarnya pemuaian. Hal ini sangat
membantu kita dalam merancang suatu peralatan, bangunan, kendaraan dll. Contohnya celah
pada rel kereta api… Biasanya rel kereta api dibuat dari besi/baja. Para insinyur sudah
memperhitungkan lebar celah antara setiap rel. Pada siang hari yang panas, rel akan memuai
sejauh sekian centimeter… ketika digesek2 oleh kereta api, rel pasti kepanasan juga. Besarnya
pemuaian rel kira2 berapa…. Pada malam hari yang dingin, rel mengerut sejauh berapa
centimeter…. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, para insinyur memutuskan kira2 panjang
celah antara rel berapa, sehingga kalau lagi kepanasan, rel tidak saling berciuman. Ini cuma salah
satu contoh saja…. Btw, untuk mengetahui hubungan antara perubahan suhu dengan pemuaian
panjang, kita membutuhkan rumus… rumus lagi, rumus lagi… guampang kok. Pahami saja jalan
ceritanya…
Untuk membantu kita menurunkan persamaan yang menyatakan hubungan antara perubahan
suhu dengan besarnya pemuaian panjang, alangkah baiknya jika kita tinjau sebuah benda padat.
Tujuannya biar penjelasan menjadi lebih mudah dan dirimu juga bisa cepat nyambung dengan
penjelasan dari gurumuda. Ok, tancap gas…. Tataplah gambar di bawah dengan penuh
kelembutan.
Pada saat suhu benda = To (benda masih dingin), panjang benda = Lo. Pada saat suhu benda = T
(benda kepanasan), panjang benda = L. Sambil perhatikan gambar ya… Berdasarkan hasil
pengamatan dan percobaan, perubahan panjang benda sebanding dengan perubahan suhu. Jika
suhu semakin meningkat, panjang benda juga semakin bertambah. Sebaliknya ketika suhu
menurun, panjang benda juga ikut2an berkurang.
Perubahan panjang suatu benda juga sebanding dengan panjang benda mula-mula (Lo).
Maksudnya kalau besar perubahan suhu sama, benda yang panjangnya 10 meter, misalnya, akan
mengalami perubahan panjang 2x lipat dibandingkan dengan benda yang panjangnya hanya 5
meter. Jadi semakin panjang benda, semakin besar pemuaian benda tersebut. Sebaliknya,
semakin pendek suatu benda, semakin kecil pemuaian yang dialami benda tersebut.
Untuk membantu kita meramalkan perubahan panjang suatu benda akibat adanya perubahan
suhu, alangkah baiknya jika kita menurunkan persamaan pemuaian panjang.
Pertama, perubahan panjang benda (delta L) sebanding dengan perubahan suhu (delta T). Secara
matematis bisa ditulis seperti ini :
Kedua, perubahan panjang benda (delta L) sebanding dengan panjang benda mula-
besar perubahan suhu sama, pemuaian yang dialami besi tidak sama dengan kaca. Demikian juga
dengan benda yang lain. Jadi pemuaian panjang ternyata bergantung pada koofisien muai
panjang setiap benda. Koofisien muai panjang untuk setiap benda diperoleh melalui percobaan
(tuh ada tabel koofisien muai panjang benda di bawah). Semakin besar koofisien muai panjang,
semakin besar pertambahan panjang. Sebaliknya semakin kecil koofisien muai panjang, semakin
kecil pertambahan panjang. Kita bisa mengatakan bahwa perubahan panjang benda sebanding
dengan koofisien muai panjang. Secara matematis bisa ditulis seperti :
suatu benda akibat adanya perubahan suhu. Nilai koofisien muai panjang untuk benda padat bisa
dilihat pada tabel di bawah.
Sekarang kita oprek persamaan 1 untuk memperoleh persamaan koofisien muai panjang.
Persamaan 2 bisa digunakan untuk menentukan koofisien muai panjang suatu benda.
Keterangan :
Panjang total sebuah benda setelah mengalami pemuaian atau penyusutan, bisa kita peroleh
dengan menjumlahkan panjang benda mula-mula (Lo) dan perubahan panjang benda (delta L).
Keterangan :
Catatan :
Apabila perubahan suhu (T-To) bernilai negatif, maka perubahan panjang (L-Lo) juga bernilai
negatif. Dalam hal ini panjang benda berkurang. Sebaliknya jika perubahan suhu (T-To) bernilai
positif, maka perubahan panjang (L-Lo) juga bernilai positif. Dalam hal ini benda bertambah
panjang….
Berikut ini data koofisien muai panjang benda padat, pada suhu 20 oC. Bentuk zat cair dan zat
gas berubah2 sehingga kedua jenis zat ini tidak bisa mengalami pemuaian panjang. Koofisien
muai panjang benda padat bergantung juga pada suhu alias temperatur. Pada suhu yang berbeda,
koofisien muai panjang benda padat juga berbeda2. Btw, jika perbedaan suhu tidak terlalu besar
maka perbedaan koofisien muai panjang juga tidak terlalu besar, karenanya bisa diabaikan.
Benda Padat Koofisien muai
panjang
Aluminium 24 x 10-6
Kuningan 19 x 10-6
Tembaga 17 x 10-6
Tambahan :
Kalau dirimu bingung satuan koofisien muai panjang tuh asalnya dari mana, pahami penjelasan
gurumuda berikut ini. Kita bisa menurunkan satuan koofisien muai panjang menggunakan
persamaan koofisien muai panjang (Persamaan 2)
Wah, ternyata hasilnya sama…… Panjang total kawat tembaga = 100,034 meter
Catatan :
Seperti yang sudah gurumuda jelaskan pada postingan Termometer dan Skala Suhu, jika kita
menyebut besar suhu maka kita menggunakan derajat celcius (oC). Sebaliknya, kalau kita
menyebut selisih atau perubahan suhu maka kita menggunakan Celcius Derajat (Co).
Contoh :
Mula-mula, suhu kawat tembaga = 30 oC. Setelah dipanaskan, suhu kawat tembaga menjadi 60
o
C. Perubahan suhu kawat tembaga = 60 oC – 30 oC = 30 Co (30 Celcius derajat). Biar paham,
perhatikan lagi contoh soal di atas atau di bawah….
Contoh soal 3 :
Pada suhu 60 oC, panjang sebuah kawat besi = 100 meter. Berapakah panjang besi tersebut jika
suhu berkurang menjadi 40 oC ?
Panduan Jawaban :
Panjang besi mula-mula (Lo) = 100 meter
Suhu awal (To) = 60 oC
Suhu akhir (T) = 40 oC
Perubahan suhu = T – To = 40 oC – 60 oC = -20 Co
Koofisien muai panjang besi = 12 x 10-6 (Co)-1 (lihat tabel di atas)
Gurumuda pakai cara panjang saja… Ok, tancap gas… Panjang kawat besi = panjang mula2 +
perubahan panjang kawat
Ternyata panjang kawat besi berkurang. Kawat besi memendek karena suhunya menurun.
Pemuaian Volume
Sebelumnya kita sudah mempelajari pemuaian panjang. Kali ini kita akan membahas pemuaian
volume. Kalau pemuaian panjang kebanyakan dialami oleh benda padat, maka pemuaian volume
dialami oleh semua benda/zat, baik padat, cair maupun gas… biar tidak kelamaan, kita langsung
menurunkan persamaan yang menyatakan hubungan antara perubahan suhu dengan besarnya
pemuaian volume yang dialami benda. Btw, dirimu ngerti volume khan ? volume kubus, volume
balok dkk…. ingat lagi pelajaran SD dan SMP…. Lanjut ya…
Persamaan pemuaian volume mirip dengan persamaan pemuaian panjang. Cuma beda tipis…
Gurumuda tulis rumus pemuaian panjang dulu ya….
Sekarang mari kita oprek persamaan pemuaian panjang menjadi persamaan pemuaian volume.
Gantikan lambang panjang (L) pada persamaan di atas dengan lambang volume (V). Koofisien
muai panjang diganti dengan koofisien muai volume.
Biar paham, bandingkan 3 persamaan ini dengan 3 persamaan di atas….
Keterangan :
Koofisien muai
Benda volume( K-1 atau
(Co)-1 )
Aluminium 75 x 10-6
Kuningan 56 x 10-6
Tembaga 51 x 10-6
Marmer 4 – 10 x 10-6
Kwarsa 1 x 10-6
Catatan :
Persamaan pemuaian volume yang telah kita turunkan di atas hanya berlaku ketika perubahan
volume benda (baik padat, cair maupun gas) lebih kecil dari panjang benda mula2 atau volume
benda mula2. Apabila perubahan volume suatu benda lebih besar dari volume benda mula2 maka
persamaan pemuaian volume tidak memberikan hasil yang tepat. Btw, biasanya perubahan
volume yang dialami oleh benda padat tidak terlalu besar. Karenanya benda padat tidak terlalu
bermasalah…. Yang menjadi persoalan adalah zat cair dan zat gas. Perhatikan tabel di atas…
koofisien volume zat cair lumayan besar. Apalagi koofisien zat gas, lebih besar lagi…. Koofisien
volume untuk zat gas juga sangat sensitiv terhadap perubahan suhu. Karenanya, mengenai zat
gas akan kita oprek lebih lanjut pada pembahasan mengenai Teori Kinetik Gas (tunggu tahun
depan. Materi kelas XIB)
Contoh soal :
Tangki sepeda motor seorang teman terbuat dari besi. Tangki tersebut berukuran 5 liter. Ketika
sepeda motornya kehausan, teman tersebut mengisi bensin sampai penuh. Mumpung masih
punya duit, tanggal muda lagi…. karena penasaran dengan seorang cewe cakep yang lagi
mangkal di sebuah konter HP, maka teman tersebut memarkir motornya dipinggir jalan dan
dengan semangat 45 ia menghampiri si cewe. Ketika mengisi bensin, suhu udara di sekitar pom
bensin = 20 oC. Karena sepeda motor butut tersebut dijemur dipinggir jalan, maka tangki bensin
kepanasan. Jika suhu tangki yang lagi kepanasan = 50 oC, duit teman gurumuda tekor berapa
rupiah ? anggap saja 1 liter bensin = Rp. 5000
Panduan jawaban :
Malas ah…. bantu dunk….
Referensi
Giancoli, Douglas C., 2001, Fisika Jilid I (terjemahan), Jakarta : Penerbit Erlangga
Halliday dan Resnick, 1991, Fisika Jilid I, Terjemahan, Jakarta : Penerbit Erlangga
Tipler, P.A.,1998, Fisika untuk Sains dan Teknik-Jilid I (terjemahan), Jakarta : Penebit Erlangga
Young, Hugh D. & Freedman, Roger A., 2002, Fisika Universitas (terjemahan), Jakarta :
Penerbit Erlangga
http://www.gurumuda.com/pemuaian
Sebagian besar zat akan memuai bila dipanaskan dan menyusut ketika didinginkan.
Bila suatu zat dipanaskan (suhunya dinaikkan) maka molekul-molekulnya akan
bergetar lebih cepat dan amplitudo getaran akan bertambah besar, akibatnya jarak
antara molekul benda menjadi lebih besar dan terjadilah pemuaian. Pemuaian
adalah bertambahnya ukuran benda akibat kenaikan suhu zat tersebut. Pemuaian
dapat terjadi pada zat padat, cair, dan gas.
1. Pemuaian Panjang
Pernahkah kamu mengamati kabel jaringan listrik pada pagi hari dan siang hari?
Kabel jaringan akan tampak kencang pada pagi hari dan tampak kendor pada siang
hari. Kabel tersebut mengalami pemuaian panjang akibat terkena panas sinar
matahari. Alat yang digunakan untuk menyelidiki pemuaian panjang berbagai jenis
zat padat adalah musschenbroek. Pemuaian panjang suatu benda dipengaruhi oleh
panjang mula-mula benda, besar kenaikan suhu, dan tergantung dari jenis benda.
Alat Musschenbroek
Besarnya panjang logam
setelah dipanaskan adalah sebesar
Keterangan:
L = Panjang akhir (m)
L0 = Panjang mula-mula (m)
ΔL = Pertambahan panjang (m)
α = Koefisien muai panjang (/ºC)
Δt = kenaikan suhu (ºC)
Keterangan:
A = Luas akhir (m2)
Δ0 = Pertambahan luas (m2)
A0 = Luas mula-mula (m2)
β = Koefisien muai luas zat (/º C)
Δt = Kenaikan suhu (ºC)
3. Pemuaian Volume
Jika suatu balok mula-mula memiliki panjang P0, lebar L0, dan tinggi h0 dipanaskan
hingga suhunya bertambah Δt, maka berdasarkan pada pemikiran muai panjang
dan luas diperoleh harga volume balok tersebut sebesar
dimana
Keterangan:
V = Volume akhir (m^3)
V0 = Volume mula-mula (m^3)
ΔV = Pertambahan volume (m^3)
γ = Koefisien muai volume (/ºC)
Δt = Kenaikan suhu (ºC)
Anomali Air
Khusus untuk air, pada kenaikan suhu dari 0º C sampai 4º C volumenya tidak
bertambah, akan tetapi justru menyusut. Pengecualian ini disebut dengan anomali
air. Oleh karena itu, pada suhu 4ºC air mempunyai volume terendah. Hubungan
volume dengan suhu pada air dapat digambarkan pada grafik berikut.
Keterangan:
P = tekanan gas (atm)
V = volume gas (L)
Keterangan:
V = volume (L)
T = suhu (K)
Latihan Yuk!!
Pengertian Pemuaian
Juli 24, 2010
khairil ikhwan fisika 2 Komentar
Pengertian Pemuaian
Pemuaian adalah bertambahnya ukuran suatu benda karena pengaruh perubahan suhu atau
bertambahnya ukuran suatu benda karena menerima kalor.
Pemuaian terjadi pada 3 zat yaitu pemuaian pada zat padat, pada zat cair, dan pada zat gas.
Pemuaian pada zat gas ada 3 jenis yaitu pemuaian panjang (untuk satu demensi), pemuaian luas
(dua dimensi) dan pemuaian volume (untuk tiga dimensi). Sedangkan pada zat cair dan zat gas
hanya terjadi pemuaian volume saja, khusus pada zat gas biasanya diambil nilai koofisien muai
volumenya sama dengan 1/273. More
PEMUAIAN
Juli 24, 2010
khairil ikhwan Uncategorized Tinggalkan komentar
Pengertian Pemuaian
Pemuaian adalah bertambahnya ukuran suatu benda karena pengaruh perubahan suhu atau
bertambahnya ukuran suatu benda karena menerima kalor.
Pemuaian terjadi pada 3 zat yaitu pemuaian pada zat padat, pada zat cair, dan pada zat gas.
Pemuaian pada zat gas ada 3 jenis yaitu pemuaian panjang (untuk satu demensi), pemuaian luas
(dua dimensi) dan pemuaian volume (untuk tiga dimensi). Sedangkan pada zat cair dan zat gas
hanya terjadi pemuaian volume saja, khusus pada zat gas biasanya diambil nilai koofisien muai
volumenya sama dengan 1/273.
Pemuaian panjang
adalah bertambahnya ukuran panjang suatu benda karena menerima kalor. Pada pemuaian
panjang nilai lebar dan tebal sangat kecil dibandingkan dengan nilai panjang benda tersebut.
Sehingga lebar dan tebal dianggap tidak ada. Contoh benda yang hanya mengalami pemuaian
panjang saja adalah kawat kecil yang panjang sekali.
Pemuaian panjang suatu benda dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu panjang awal benda,
koefisien muai panjang dan besar perubahan suhu. Koefisien muai panjang suatu benda sendiri
dipengaruhi oleh jenis benda atau jenis bahan.
Secara matematis persamaan yang digunakan untuk menentukan pertambahan panjang benda
setelah dipanaskan pada suhu tertentu adalah
Bila ingin menentukan panjang akhir setelah pemanasan maka digunakan persamaan sebagai
berikut :
Yang perlu diperhatikan adalah didala rumus tersebut banyak sekali menggunakan lambang
sehingga menyulitkan dalam menghapal. Disarankan untuk sering menggunakan rumus tersebut
dalam mengerjakan soal dan tidak perlu dihapal.
Pemuaian luas
adalah pertambahan ukuran luas suatu benda karena menerima kalor. Pemuaian luas terjadi pada
benda yang mempunyai ukuran panjang dan lebar, sedangkan tebalnya sangat kecil dan dianggap
tidak ada. Contoh benda yang mempunyai pemuaian luas adalah lempeng besi yang lebar sekali
dan tipis.
Seperti halnya pada pemuian luas faktor yang mempengaruhi pemuaian luas adalah luas awal,
koefisien muai luas, dan perubahan suhu. Karena sebenarnya pemuaian luas itu merupakan
pemuian panjang yang ditinjau dari dua dimensi maka koefisien muai luas besarnya sama dengan
2 kali koefisien muai panjang. Pada perguruan tinggi nanti akan dibahas bagaimana perumusan
sehingga diperoleh bahwa koefisien muai luas sama dengan 2 kali koefisien muai panjang.
Untuk menentukan pertambahan luas dan volume akhir digunakan persamaan sebagai berikut :
Pemuaian volume
adalah pertambahan ukuran volume suatu benda karena menerima kalor. Pemuaian volume
terjadi benda yang mempunyai ukuran panjang, lebar dan tebal. Contoh benda yang mempunyai
pemuaian volume adalah kubus, air dan udara. Volume merupakan bentuk lain dari panjang
dalam 3 dimensi karena itu untuk menentukan koefisien muai volume sama dengan 3 kali
koefisien muai panjang. Sebagaimana yang telah dijelskan diatas bahwa khusus gas koefisien
muai volumenya sama dengan 1/273
Persamaan yang digunakan untuk menentukan pertambahan volume dan volume akhir suatu
benda tidak jauh beda pada perumusan sebelum. Hanya saja beda pada lambangnya saja.
Perumusannya adalah
Ditulis dalam Artikel
Muai panjang
Rumus:
• = panjang akhir (m, cm)
• = panjang awal (m, cm)
• α = koefisien muai panjang (/°C)
• Δt = perbedaan suhu (°C)
[sunting] Muai luas
Rumus:
Keterangan:
• = luas akhir (m2, cm2)
• = luas awal (m2, cm2)
• β = = koefisien muai luas (/°C)
• Δt = selisih suhu (°C)
[sunting] Muai volume
Rumus:
Keterangan:
• = volume akhir (m2, cm2)
• = volume awal (m2, cm2)
• γ = = koefisien muai volume (/°C)
• Δt = selisih suhu (°C)
http://khairilikhwan.wordpress.com/
oleh adit
A. Definisi Suhu
Pengukuran suhu zat dapat dilakukan dengan menggunakan suatu alat yang dinamakan
termometer.
Nah ada yang tau nggak ada berapa skala suhu dalam suatu termometer..????
iya, ternyata Secara umum, dalam ilmu fisika terdapat empat macam skala suhu termometer,
yaitu Celcius, Reamur, Fahrenheit, dan Kelvin.
B. Konversi Suhu
suhu. Menurut objeknya pemuaian itu dibagi jadi berapa jenis si..???
pemuaian itu dikenal menjadi tiga macam jenis, yaitu pemuaian pada zat padat, pemuaian pada
zat cair, dan pemuaian pada zat gas.
1. Pemuaian pada zat padat.
Dalam Pemuaian pada zat padat terbagi menjadi 3 jenis, yaitu
a. Pemuaian panjang
b. Pemuaian luas
c. Pemuaian volume
2. Pemuaian pada zat cair
Ternyata Pada zat cair, hanya terjadi pemuaian volume. Khusus untuk air, pemuaian tidak
berlaku pada suhu 0°C sampai dengan 4°C mengapa..??? :roll: karena pada selang suhu tersebut
volume air mengalami penyusutan. Nah karena itulah Fenomena keanehan atau keajaiban sifat
air itui dinamakan anomali air.
Pemasangan sambungan rel kereta api dibuat dengan renggang, mengapa..??? karena agar
terdapat ruang untuk pemuaian rel di siang hari. Hal ini dilakukan untuk mencegah agar rel
kereta tidak melengkung ketika memuai karena dapat membahayakan perjalanan kereta api.
2. Sambungan jembatan baja dan konstruksi baja bangunan
Di antara sambungan baja pada jembatan dan konstruksi bangunan selalu dibuat celah,
kenapa..??? karena celah itu dipergunakan untuk memberikan ruang bagi pemuaian di siang hari.
3. Kabel telepon atau listrik
Kabel telepon atau listrik yang dipasang di antara dua tiang selalu dibuat kendor ,
mengapa…??? Karena untuk mencegah agar kabel tidak putus ketika terjadi penyusutan di
malam hari karena turunnya suhu.
4. Pemuaian kaca jendela
Ukuran bingkai jendela selalu dibuat sedikit lebih besar daripada ukuran kaca, mengapa..???
Hal Ini terjadi dimaksudkan untuk memberi ruang bagi pemuaian kaca di siang hari. Jika tidak
ada ruang untuk pemuaian maka, kaca bisa pecah saat terjadi pemuaian.
http://klikbelajar.com/pelajaran-sekolah/pelajaran-fisika/suhu-dan-pemuaian/
Pemuaian Luas :
∆A = Ao.β.∆t
At = Ao (1 + β.∆t)
∆A = perubahan luas
Ao = luas mula-mula ; At = luas akhir
β = koefisien muai luas (β = 2α)
Pemuaian Volume :
∆V = Vo.β.∆t
Vt = Vo (1 + γ.∆t)
∆V = perubahan volume
Ao = volume mula-mula ; At = volume akhir
γ = koefisien muai volume (γ = 3α)
Pengertian Pemuaian
Pemuaian terjadi pada 3 zat yaitu pemuaian pada zat padat, pada zat cair, dan
pada zat gas.
Pemuaian pada zat gas ada 3 jenis yaitu pemuaian panjang (untuk satu demensi),
pemuaian luas (dua dimensi) dan pemuaian volume (untuk tiga dimensi).
Sedangkan pada zat cair dan zat gas hanya terjadi pemuaian volume saja, khusus
pada zat gas biasanya diambil nilai koofisien muai volumenya sama dengan 1/273.
Pemuaian panjang
adalah bertambahnya ukuran panjang suatu benda karena menerima kalor. Pada
pemuaian panjang nilai lebar dan tebal sangat kecil dibandingkan dengan nilai
panjang benda tersebut. Sehingga lebar dan tebal dianggap tidak ada. Contoh
benda yang hanya mengalami pemuaian panjang saja adalah kawat kecil yang
panjang sekali.
Pemuaian panjang suatu benda dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu panjang
awal benda, koefisien muai panjang dan besar perubahan suhu. Koefisien muai
panjang suatu benda sendiri dipengaruhi oleh jenis benda atau jenis bahan.
Pemuaian luas
adalah pertambahan ukuran luas suatu benda karena menerima kalor. Pemuaian
luas terjadi pada benda yang mempunyai ukuran panjang dan lebar, sedangkan
tebalnya sangat kecil dan dianggap tidak ada. Contoh benda yang mempunyai
pemuaian luas adalah lempeng besi yang lebar sekali dan tipis.
Seperti halnya pada pemuian luas faktor yang mempengaruhi pemuaian luas
adalah luas awal, koefisien muai luas, dan perubahan suhu. Karena sebenarnya
pemuaian luas itu merupakan pemuian panjang yang ditinjau dari dua dimensi
maka koefisien muai luas besarnya sama dengan 2 kali koefisien muai panjang.
Pada perguruan tinggi nanti akan dibahas bagaimana perumusan sehingga
diperoleh bahwa koefisien muai luas sama dengan 2 kali koefisien muai panjang.
Pemuaian volume
adalah pertambahan ukuran volume suatu benda karena menerima kalor. Pemuaian
volume terjadi benda yang mempunyai ukuran panjang, lebar dan tebal. Contoh
benda yang mempunyai pemuaian volume adalah kubus, air dan udara. Volume
merupakan bentuk lain dari panjang dalam 3 dimensi karena itu untuk menentukan
koefisien muai volume sama dengan 3 kali koefisien muai panjang. Sebagaimana
yang telah dijelskan diatas bahwa khusus gas koefisien muai volumenya sama
dengan 1/273
http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20090305045520AAdYwNN
Daftar isi
[sembunyikan]
• 1 PEMUAIAN
○ 1.1 A Pemuaian
1.1.1 1. Pemuaian Zat Padat
1.1.2 2. Pemuaian Zat Cair
1.1.3 3. Pemuaian Zat Gas
1.1.4 4. Masalah yang Ditimbulkan oleh Pemuaian dalam
Kehidupan Sehari-hari
1.1.5 5. Penerapan Pemuaian dalam Kehidupan Sehari-hari
PEMUAIAN
A Pemuaian
Indikator
• Peserta didik mampu menunjukkan proses pemuaian pada zat padat, cair dan
gas.
• Peser ta didik mampu merencanakan percobaan sederhana untuk menunjukkan
pemuaian zat cair dan zat padat.
• Peserta didik mampu menunjukkan prinsip pemuaian dalam teknologi, misalnya :
bimetal untuk termostat, pengelingan, pemasangan bingkai besi pada roda,
pemasangan kaca.
Pernahkah kamu perhatikan, mengapa di siang hari yang panas aspal di jalan raya dapat retak-
retak? Mengapa sambungan rel kereta api dibuat renggang? Pemasangan kaca juga diberi jarak?
Hal ini tentu sangat berhubungan dan berkaitan dengan peristiwa pemuaian dan penyusutan zat.
Suatu benda umumnya akan mengalami pemuaian apabila dipanaskan dan mengalami
penyusutan saat didinginkan. Untuk itu kamu akan mempelajari tentang sifat pemuaian dan
penyusutan yang terjadi pada zat padat, cair dan gas berikut ini.
1. Pemuaian Zat Padat
Alat yang digunakan untuk menyelidiki pemuaian zat padat disebut muschen broek. Dalam
eksperimen yang dilakukan menunjukkan bahwa hampir semua benda padat apabila dipanaskan
mengalami perubahan panjang, luas dan volume.
a. Muai panjang
b. Muai luas
c. Muai volume
Untuk lebih memahami peristiwa pemuaian pada zat padat lakukan kegiatan
berikut!
2. Pemuaian Zat Cair
Alat yang digunakan untuk menyelidiki pemuaian zat cair disebut labu didih. Sifat utama zat cair
adalah menyesuaikan dengan bentuk wadahnya. Oleh karena itu zat cair hanya memiliki muai
volume saja. Untuk lebih jelasnya lakukan kegiatan berikut!
3. Pemuaian Zat Gas
Alat yang digunakan untuk menyelidiki pemuaian gas disebut dilatometer. Salah satu perbedaan
antara zat gas dengan zat padat dan cair adalah volume zat gas dapat diubah-ubah dengan mudah.
Misal, sebuah tabung gas elpiji. Di dalam tabung gas tentu akan mengadakan tekanan pada
dinding tabung. Tekanan ini disebabkan oleh gerakan partikel gas. Lakukan kegiatan berikut!
Rangkuman
1. Alat yang digunakan untuk menyelidiki pemuaian zat padat disebut muschen broek.
2. Alat yang digunakan untuk menyelidiki pemuaian zat cair disebut labu didih.
3. Alat yang digunakan untuk menyelidiki pemuaian gas disebut dilatometer.
4. Masalah yang ditimbulkan oleh pemuaian dalam kehidupan seharihari
a. Pemasangan kaca jendela
b. Celah pemuaian pada sambungan jembatan
c. Sambungan rel kereta api
d. Kawat telepon atau kawat listrik
5. Beberapa manfaat pemuaian yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari, antara lain:
a. Pengelingan
d. Keping bimetal
e. Pemasangan bingkai roda logam pada pedati dan kereta api
http://www.crayonpedia.org/mw/Pemuaian_-_Teguh_7.1