You are on page 1of 36

Akidah Islamiyah

Makna Akidah
Secara bahasa:
• ‘aqoda: membuat simpul, mengikat, transaksi,
memperkuat, dan apa-apa yang diyakini dan
menentramkan hati (Kamus al-Muhith, Fairus Abadi,
akar kata ‘aqoda).

Secara istilah:
• Pemikiran menyeluruh tentang alam, manusia dan
kehidupan; apa-apa yang ada sebelum dan sesudah
kehidupan dunia; serta tentang hubungan kehidupan
dunia dengan kehidupan sebelum dan sesudahnya.
Jawaban terhadap 3 pertanyaan mendasar:
darimana, untuk apa, dan mau kemana?
DALIL AQIDAH
Dapat Dalil ‘aqliy
diindera
Perkara
yang
diimani

Tidak dapat Dalil naqliy/


diindera Sam’iy

Dalil ‘aqliy: suatu pembenaran melalui proses berpikir

Dalil naqliy: suatu pembenaran berdasarkan wahyu baik al-


Quran maupun hadits yang melalui proses berpikir memang
terbukti benar-benar sebagai wahyu.
AQIDAH AQLIYAH

Aqidah Islam: Aqidah Aqliyah

Dalam beriman
(beraqidah)

Selalu Berfikir

Berfikir Menambah Iman


Dalil
No. Iman kepada:
Aqliy Naqliy D.a.l.i.l
1 Allah:
A.k.i.d.a.h
* Eksistensi Allah v
* Sifat Allah v
2 Malaikat v
3 Kitab-kitab:
* al-Quran dari Allah v
* Kitab-kitab lain v
4 Rasul-rasul:
* Muhammad Rasulullah v
* Rasul-rasul lain v
5 Hari kiamat v
6 Qadla - Qadar v
AL-’UQDATU AL-KUBRA
(SIMPUL BESAR)
- Simpul semua pertanyaan
- Bila terurai maka terurai pula pertanyaan cabang

3
PERTANYAAN MENDASAR MANUSIA
DARI MANA MANUSIA BERASAL?
UNTUK APA MANUSIA HIDUP?
KEMANA SETELAH MATI?
Sikap Menghadapi
Simpul Besar

Lari dan tak acuh


Berusaha menjawab

• Menemukan jawaban benar 


mantap
• Menemukan jawaban tapi salah
• Tidak menemukan jawaban
Harus dijawab,
Sebagai . . .
Aqidah
Fikrah kulliyah
Qaidah fikriyah
Al-Nadzratu fi al-hayati al- dunya
 Mempengaruhi gaya hidup

 Menentukan kualitas hidup


Kegagalan Memahami
Hakekat Hidup

Kesesatan
Kelalaian
Keengganan
Hawa Nafsu
                        ?

                           

                        

Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi) neraka


Jahannam banyak dari jin dan manusia. Mereka mempunyai
akal, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-
ayat Allah), mereka mempunyai mata (tetapi) tidak
dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan
Allah) , dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak
dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah)...” (QS
Al A’raaf : 179)
                          

“Terangkanlah kepadaku tentang orang


yang menjadikan hawa nafsunya sebagai
tuhannya. Maka apakah kamu dapat
menjad pemelihara atasnya?” (QS Al
Furqaan : 43)
Jawaban sekuler
JAWABAN KOMUNIS JAWABAN KAPITALISME
Manusia jadi dengan Manusia diciptakan Tuhan
sendirinya Hidup untuk mencari kepuasan
jasmani
Hidup untuk mencari
Setelah mati, akan ada hidup
kepuasan jasmani yang abadi di alam lain (?), atau
Setelah mati tidak ada pasti di sorga karena sudah
kehidupan lagi diampuni
Alam nanti tidak ada
hubungannya dengan sekarang
(?)
(Sumber: pemikiran spekulatif)
JAWABAN ISLAM
Manusia diciptakan Allah
Hidup untuk beribadah kepada-Nya
Setelah mati akan hidup abadi di
alam akherat: di sorga atau neraka
Tergantung hidupnya di dunia:
beriman atau tidak; bila beriman,
taat atau tidak
(Sumber: wahyu Allah)
DI
SEBELUM DUNIA SETELAH
DUNIA (alam semesta, DUNIA
(Allah Swt) manusia, (Akhirat)
kehidupan)

Jawaban komunis
Diciptakan Dibangkitkan

DI
SEBELUM DUNIA SETELAH
DUNIA (alam semesta, DUNIA
(Allah Swt) manusia, (Akhirat)
kehidupan)

Jawaban sekulerisme kapitalisme


Diciptakan Dibangkitkan

DI
SEBELUM DUNIA SETELAH
DUNIA (alam semesta, DUNIA
(Allah Swt) manusia, (Akhirat)
kehidupan)

Aturan Hisab

Akidah Islamiyah
Akidah islamiyyah
Pemikiran-pemikiran mendasar dalam
akidah Islamiyah

RUKUN IMAN:
1. Iman kepada Allah
2. Iman kepada Malaikat
3. Imankepada kitab-kitab samawi
4. Iman kepada rasul-rasul
5. Iman kepada kiamat
6. Iman kepada al-Qadla dan al-Qadar
Mana jawaban yang benar?

Yang benar adalah yang bersumber


dari al-Qur’an
Pemikiran spekulatif tidak berdasar.
Nilainya bisa benar bisa salah
Bila terdapat sumber yang pasti benar,
maka pemikiran spekulatif tentang
hakekat hidup di dunia pasti salah
adanya.
Al-Quran

3 Kemungkinan
Sumber Al Qur’an

BUATAN
ORANG ARAB

BUATAN
AL QUR’AN MUHAMMAD

WAHYU
ALLAH SWT
Al-Quran
Kemungkinan dari
orang Arab….
TIDAK BENAR

SEBAB, AL QUR’AN
MENANTANG MEREKA
UNTUK MEMBUAT YANG
SERUPA DENGANNYA
TAPI, MEREKA TIDAK
MAMPU
Al Baqarah : 23 , Yunus : 38, Hud : 13, Al Isra’ 88
Al-Quran
Kemungkinan dari
Muhammad…

TIDAK BENAR

Muhammad adalah bagian


dari orang arab,
Gaya bahasa al-Qur’an tidak
sama dengan Hadits
Al-Quran

Maka….
Alqur’an pasti Wahyu Allah

• Tidak ada manusia yang bisa meniru


• Keotentikannya dijamin Allah
• Isinya pasti benar
• Termasuk menyangkut jawaban atas 3
pertanyaan mendasar tadi
Muhammad bukan pembuat al-Quran,
tapi Rasulullah

Al-Quran adalah wahyu Allah Swt.


Padahal, al-Quran itu dibawa oleh
Muhammad. Sedangkan orang
yang membawa wahyu adalah
Rasul. Karenanya, pasti
Muhammad adalah Rasulullah
Sikap
Yang Harus Diambil

Mengambil jawaban yang pasti benar


Meninggalkan jawaban yang pasti salah

Manusia diciptakan Allah untuk beribadah


kepada-Nya, dan setelah mati akan kembali
kepada Allah untuk mempertanggung
jawabkan apa yang telah dilakukan di dunia
pada hari perhitungan (yaumu al-hisab), dari
itu akan ditentukan sebagai penghuni surga
atau neraka
Manusia,
alam semesta dan
kehidupan
Diciptakan Allah
Manusia Hidup
di Dunia untuk
Beribadah kepada
Allah SWT
KE MANA SETELAH MATI?
Dibangkitkan kembali pada hari kiamat (Al
Mukminun:15-16)
Dihisab, atas keyakinan dan perbuatannya di dunia
Tiga prototipe manusia dan balasannya

Keyakinan Perbuatan Balasan


1. Muslim Taat Kekal di Surga
2. Muslim Ingkar Neraka lalu Surga
3. Kafir Kekal di Neraka
Keadaan di Akhirat
Tipologi 1 (Al Bayyinah:7-8)
“Sesungguhnya orang-orang beriman dan beramal shaleh mereka
itu adalah sebaik-baik makhluq. Balasan mereka adalah surga adn
yang mengalir sungai-sungai di bawah. Mereka kekal di dalamnya
selamanya”
Tipologi 2  
“… Allah memerintahkan para malaikat mengentas dari neraka itu
orang-orang yang tidak pernah sekalipun melakukan perbuatan
syirik. Yaitu mereka yang berucap Laa ilaaha illallah. Orang-orang
ini dapat diketahui melalui ciri khasnya, yakni di wajahnya ada
bekas sujud….. (HR. Muslim dari Abu Hurairah RA)
• Tipologi 3 (Al Bayyinah:6)
“Sesungguhnya orang-orang kafir, yakni ahli kitab dan orang-orang
musyrik (akan masuk) ke neraka jahannam, mereka kekal di
dalamnya. Mereka adalah seburuk-buruk makhluq”.
Keadaan Di Akhirat

TIPOLOGI 1 Bahagia
TIPOLOGI 2 Menyesal kurang banyak beramal (al-
fajr:24)
TIPOLOGI 3 Menyesal lebih baik jadi tanah
(An naba’:40)
Shillatul khalqi Shillatul ba’tsi wa nushur

Kehidupan Kehidupan Kehidupan


Sebelum Dunia setelah
Dunia Dunia
Allah Ibadah Akherat

Shillatul awamir wa nawahi Shillatul muhasabah


Hubungan
3 fase kehidupan
Sebelum dunia Sesudah dunia
Hubungan Penciptaan Kebangkitan
dengan Perintah dan
kehidupan dunia Larangan Perhitungan
Dua Gaya Hidup
GAYA HIDUP GAYA HIDUP
ISLAMY SEKULER
Hidup untuk beribadah Hidup untuk mencari
Landasan iman kesenangan jasmani
Tolok ukur perbuatan Landasan hawa nafsu
aturan Islam (halal dan Tolok ukur perbuatan:
haram) manfaat
Orientasi hidup akherat Orientasi hidup dunia
dan dunia semata
Untuk untuk kemuliaan Hidup untuk
diri, keluarga, kepentingan diri dan
umat/masyarakat dan keluarga sendiri
dakwah) Makna kebahagiaan:
Makna kebahagiaan: tercapainya kepuasan
ridha Allah jasmani
Iman Produktif
Iman melahirkan amal shalih
 Banyak ayat menyatukan iman dengan amal
shalih
 Banyak ayat menjelaskan orang beriman
melakukan amal: taat pada Allah, rasul, ulil
amri (4:59), shaum (2:186), shalat khusyu,
meninggalkan laghwu, menunaikan zakat, dll
(23:1-7), dll
Iman disatukan dengan syariat Islam
AKTUALISASI IBADAH
TERUJUD PADA
KETERIKATAN MUSLIM PADA ATURAN ISLAM
Dalam urusan keimanan (mantap dan murni
atau tidak syirik)
Dalam urusan ibadah mahdah (taat selalu)
Dalam urusan akhlaq (mulia)
Dalam urusan makanan dan minuman (halal
dan thayib selalu)
Dalam urusan pakaian (menutup aurat)
Dalam urusan keluarga (sakinah)
Dalam urusan pekerjaan (profesional)
Dalam urusan masyarakat (peduli)
Dalam urusan dakwah (aktif terlibat)
Sifat-sifat Allah, eksistensi
malaikat, kitab dan rasul terdahulu
serta kiamat dan kehidupan di
akhirat dsb. dijelaskan atas dasar
berita dalam banyak ayat dan
hadits mutawatir
HIDUP SEORANG MUSLIM
Hidup dengan misi yang agung
Hidup yang terarah dan mantap serta
terhindar dari kemungkinan
disorientasi
Hidup yang bermutu tinggi
Dengan keyakinan akan
kegemilangan hidup hakiki yang
abadi di akherat kelak

You might also like