You are on page 1of 19

Rancangan Pembinaan Daerah

Penyangga di Desa Pattanyamang


Balai Taman Nasional
Bantimurung Bulusaraung
2009
BAGIAN I
PENDAHULUAN
Latar belakang
• Desa pattanyamang  desa enclave, sebagian
besar masyarakatnya bergantung pada hutan
(akses)  adanya dampak negatif dan positif
• Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung 
dukungan masyarakat sekitar  terwujudnya
kelestarian ekosistem dan fungsi hutan
• Perlu adanya  penanaman kesadaran
masyarakat  diimbangi pengoptimalan aktivitas
produktif  untuk mengurangi tekanan
masyarakat lokal terhadap ekosistem Kawasan
Tujuan

• Acuan  kegiatan pengembangan usaha ekonomi.
• Persamaan persepsi  para perlaku
pemberdayaan
• Meningkatnya peran serta masyarakat  upaya
konservasi.
• Terpeliharanya keamanan kawasan konservasi
secara utuh dan menyeluruh melalui pemanfaatan
lahan yang intensif pada zona (daerah)
penyangga.
BAGIAN II
KONDISI UMUM
DESA PATTANYAMANG
INFORMASI UMUM
• Desa Pattanyamang  Kec. Camba Kab. Maros, dengan
batas wilayah:
 Utara : Desa Samaenre
 Selatan : Desa Pattiro deceng
 Barat : Desa Biranne
 Timur : Desa Mario Pulana
• Memiliki luasan 18,6 km ² = 1860 ha, yang terbagi dalam
3 dusun  lale’bata, mangngai, bontotangnga.
• Aksesibilitas masih tergolong rendah  jalan makadam
dan tanah, transportasi menggunakan jeep hardtop (5
buah)
Kelembagaan
• Kelompok tani  6 (enam) kelompok terbagi
dalam 2 kategori,
1. kategori GNRHLyaitu 3 (tiga) Kelompok Tani
untuk pelaksana kegiatan GN-RHL dan
2. Kategori pertanian, perkebunan, dan
peternakan 3 (tiga) Kelompok Tani.
• Koperasi masih dalam wacana
Potensi Ekonomi andalan

Budidaya pertanian, kehutanan


Petani  358 orang,
Padi dan Palawija  tanaman pokok pertanian
sarana pertanian : 14 penggilingan padi, 43 traktor , 5 mesin
perontok gabah.
Palawija  system tumpang sari dengan tanaman kemiri,
cengkeh, cokelat dan kopi.
Beberapa warga  Hutan (rakyat) Kemasyarakatan dengan jenis
tanaman kemiri, nyatoh, jati putih, mahoni, rambutan dan
durian.
Lahan pekarangan  sumber penghasilan tambahan  cengkeh
dan buah – buahan.
Lanjutan...
Peternakan
Terdapat 163 ekor sapi, 3675 ekor ayam, 78 ekor bebek, 57 ekor
kuda, dan produksi telur 80 kg/th.
Belum ada system peternakan yang baku, hewan ternak hanya
dilepas liarkan di alam.
Luas lahan HMT  5 hektar dan lahan gembalaan  10 hektar.
Kerajinan
Kurungan ayam, kurungan burung dan pembuatan alat musik
kecapi
Tumbuhan dan tanaman hias
Memiliki potensi  anggrek  namun belum ada komersialisasi
Tanaman obat  dijual  masih rendah dibanding tanaman
perkebunan
Ketergantungan Masyarakat
terhadap Kawasan

• Sumber daya alam  pohon dan rotan


• Pohon  kayu bakar dan rumah, rotan 
anyaman dan kursi
• Sebagian besar masyarakat bermata pencaharian
sebagai petani ± 90 %
Kegiatan masyarakat yang telah ada
No. Wilayah Kegiatan Manfaat/Hasil Penggerak Tahun
1. Desa Penetapan Desa Pengembangan Usaha Lokal, serta BKSDA SS.I 2005
Pattanyamang Model / Kampung kesadaran konservasi masyarakat
Konservasi sekitar
2 Desa Pembentukan Kelompok  sebagai pusat Pusbinluh 2007
Pattanyamang Sentra Penyuluhan informasi melalui BTN
Kehutanan Babul
3 Desa Peserta Pelatihan Dengan ditunjuknya Taman BKSDA SS.I 2006
Pattanyamang Pemandu wisata Nasional Bantimurung –
Bulusarung  masyarakat dapat
menjadi pemnadu wisata

4 Desa Peserta Pelatihan Dapat mengembangkan potensi BKSDA SS.I 2005


Pattanyamang Pembuatan Cindera local  meningkatkan
Mata kesejahteraan masyarakat.
No. Wilayah Kegiatan Manfaat/Hasil Penggerak Tahun
5 Desa PNPM: Pemerintah pusat Akhir
Kebutuhan listrik
Pattanyamang  Turbin air 2004
masyarakat terpenuhi
 Bangunan Kebutuhan pendidikan 2005
sekolah TK dasar terpenuhi
 Polindes Kebutuhan kesehatan 2006
masyarakat terpenuhi
 Pengerasan Peningkatan aksesibilitas 2008
jalan
6 Desa Pembangunan Kebutuhan pendidikan Australia Basic 2008
Pattanyamang gedung SLTP lanjutan terpenuhi Education Project

7 Desa Pembangunan Kebutuhan pendidikan Pemda dan 2008


Pattanyamang gedung SD dasar terpenuhi pemerintah Provinsi dan
Bontotangnga dan 2009
Lale’bata
BAGIAN III
RENCANA DAN PROGRAM
KEGIATAN
PROGRAM DAN KEGIATAN
• Arahan Program dan kegiatan pembinaan daerah
penyangga  Pengembangan Desa  pilot project Desa
Konservasi
1. Penguatan kelembagaan  peningkatan kapasitas
dan fungsi kontrol program
2. Koordinasi para pihak  adanya dukungan,
optimalisasi
3. Pendistribusian  adanya distribusi yang
terorganisir
4. Kewajiban penerima bantuan  penerima batuan
melaporkan kegiatan, bimbingan dan pengawasan
TAHAPAN PELAKSANAAN Agustus September Oktober November
NO. Tahapan Pelaksanaan
IV I II III IV I II III IV I II III IV
1 penyusunan rancangan
2 peninjauan dan pengumpulan bahan
3 pembahasan tingkat desa
4 pembahasan tingkat kecamatan
5 pembahasan final
6 pengadaan bantuan
7 penyerahan bantuan
8 peyusunan Laporan
9 bimbingan dan pengawasan
10 monitoring dan evaluasi
RENCANA ANGGARAN
Harga Satuan Jumlah Harga
No. Jenis Bantuan Volume Keterangan
(Rp) (Rp.)

1. Bibit Mahoni 5.000 1.500,- 7.500.000,- Tinggi 60 CM


Tinggi 60-75
2. Bibit Bitti 5.000 2.000,- 10.000.000,-
CM
3. Bibit Bayam Jawa 2.500 2.000,- 5.000.000,- Tinggi 60 CM
4. Bibit Jati Putih 2.000 1.250,- 2.500.000,- Tinggi 60 CM

Jumlah 14.500 25.000.000,-


BAGIAN IV
MONITORING DAN EVALUASI
Kriteria dan Indikator
Kriteria: Indikator:
▫ Apakah kondisi keamanan 1. Perkembangan pelaksanaan
dan keutuhan kawasan
kegiatan.
konservasi terus meningkat.
▫ Apakah kehidupan sosial 2. Perkembangan Sosial Ekonomi
ekonomi masyarakat 3. Perkembangan tingkat kesadaran.
mengalami perubahan 4. Perkembangan kondisi kawasan.
secara materil.
5. Permasalahan dan hambatan –
▫ Apakah kesadaran
masyarakat tentang hambatan.
pentingnya peranan 6. Upaya Pemecahan masalah.
kawasan penyangga
7. Usulan – usulan yang berkaitan
meningkat.
dengan pelaksanaan kegiatan.
Terima kasih

You might also like