You are on page 1of 4

Lampiran 10 Peran Fasilitator.

doc

Kekuatan Seorang Fasilitator yang Baik


Karakter utama seorang fasilitator yang baik
adalah ia netral pada subtansi (content
neutral). Content neutral berarti ia tidak
mengambil posisi pada isu yang sedang
dibicarakan dan tidak memiliki kepentingan
pada hasil yang dicapai dari proses diskusi
tersebut.

Peran utama seorang fasilitator adalah menjadi pemandu


proses. Ia selalu mencoba proses yang terbuka, inklusif,
dan adil sehingga setiap individu berpartisipasi secara
seimbang. Fasilitator juga menciptakan ruang aman dimana
semua pihak bisa sungguh-sungguh berpartisipasi.

Kekuatan seorang fasilitator adalah menjadi content neutral


dan pemandu proses.

Gambar berikut menunjukkan perbedaan peran antara


fasilitator dan peran-peran lain yang sering disandingkan
seperti penyuluh, pendamping, pengamat dan narasumber.
Bertanya

FASILITATOR PENYULUH
(bisa membantu (memberikan saran jika
formulasi pilihan diminta)
solusi bila diminta)

PENGAMAT NARASUMBER
(bisa memberikan (menyediakan solusinya
umpan balik bila sendiri)
diminta)

Memberi Tahu

1
Lampiran 10 Peran Fasilitator.doc

Tujuan dan Tantangan Menjadi Content Neutral


Mengapa penting menjadi content neutral? Ketika melakukan
fasilitasi Anda tidak boleh memberikan nasehat. Bahkan
ketika diminta oleh peserta agar memberikan jawaban atau
nasehat, Anda tidak diperkenankan. Memberikan nasehat
berarti Anda memberitahu kelompok apa yang menurut Anda
sebaiknya mereka lakukan (atau tidak). Ketika memberikan
nasehat, Anda dipengaruhi oleh nilai-nilai pribadi Anda,
dan ada kesan bahwa apa yang Anda sampaikan adalah lebih
baik daripada pikiran kelompok. Dengan memberikan nasehat
berarti Anda mengabaikan keragaman pendapat dalam kelompok.
Keputusan yang diambil kelompok selalu berbeda-beda karena
pengalaman anggota kelompok selalu berbeda-beda.
Apa tantangan menjadi content neutral? Apa yang Anda
lakukan saat Anda diminta memberikan nasehat sebagai
seorang fasilitator? Anda dapat menggunakan beberapa
contoh tanggapan atau pertanyaan tidak langsung yang
disenaraikan berikut ini:
ƒ Apa ada pilihan-pilihan lain atau alternatif yang bisa
Anda pikirkan?
ƒ Apa keuntungan dan kelemahan pilihan-pilihan ini menurut
pendapat Anda?
ƒ Bagaimana kalau Anda mencoba menjawab pertanyaan itu
sendiri?
ƒ Apakah ada anggota kelompok yang ingin memberikan usulan?
ƒ Apakah Anda meminta opini saya?

Tujuan dan Tantangan menjadi Pemandu Proses


Mengapa peran sebagai pemandu proses penting? Kebanyakan
kelompok memiliki kecenderungan fokus pada substansi dan
hasil, karena itu mereka mau berkumpul. Tetapi, jika
pertemuan yang diadakan bukan sesuatu yang rutin, maka
seringkali hasil yang diinginkan tidak tercapai. Banyak
kelompok tidak menyadari ataupun menghargai pentingnya
proses. Mereka tidak tahu bagaimana cara memandu proses
atau mereka tidak berada pada posisi untuk melakukan itu.
Fasilitator, karena ia bersikap content neutral, memiliki
posisi sebagai pengelola proses. Dalam melakukan
fasilitasi dibutuhkan juga seni memobilisasi kekuatan suatu
kelompok untuk mencapai tujuan bersama.
2
Lampiran 10 Peran Fasilitator.doc

Apa tantangan menjadi Pemandu Proses?


Boleh jadi kebanyakan kelompok yang Anda fasilitasi
memiliki pandangan berbeda tentang peran atau pekerjaan
Anda sebagai fasilitator. Maka ketika diminta membantu
kelompok tersebut, Anda perlu melakukan beberapa hal
berikut:
ƒ Memastikan adanya kejelasan harapan anggota kelompok atas
peran Anda
ƒ Menciptakan pemahaman bersama tentang peran seorang
fasilitator
ƒ Memberika penjelasan tentang peran Anda sebagai
fasilitator

Peran penting Lainnya


Selain berperan sebagai pemandu proses, Fasilitator
memiliki peran penting lainnya sebagai Tool Giver atau
pemberi alat bantu. Untuk memudahkan sebuah proses
mencapai tujuannya, fasilitator bisa menciptakan atau
membuat alat-alat bantu sederhana agar proses dialog atau
diskusi menjadi lebih mudah dan lebih cepat. Biasanya
alat-alat bantu itu berupa pertanyaan-pertanyaan kunci yang
sederhana dan bisa membantu peserta mulai saling berdialog
dan berdiskusi.
Selain sebagai pemberi alat bantu, peran fasilitator juga
sebagai Process Educator atau pendidik proses. Pada
kehidupan sehari-hari orang senantiasa mengejar tujuannya
masing-masing. Pada gilirannya seringkali para penyewa
tenaga fasilitator lebih suka membicarakan hasil sebuah
pertemuan daripada membicarakan prosesnya. Untuk itu peran
penting fasilitator adalah berdakwah tentang proses.
Mengapa? Karena, sistem pendidikan yang kita anut lebih
cenderung mengajarkan tentang hasil. Semisal 4 X 4 =
berapa? Bukan, bagaimana anda cara menghitung untuk
memperoleh angka 16. Demikian pula pada proses pertemuan
atau lokakarya yang penting adalah mendidik para penyewa
tenaga fasilitator bagaimana cara mencapai hasil yang
diinginkan dalam suatu pertemuan.

3
Lampiran 10 Peran Fasilitator.doc

Bagaimana dengan keahlian yang dimiliki seorang fasilitator?


Jika Anda tidak bisa memberikan pengetahuan kepada mereka,
lantas bagaimana dengan keahlian atau kepakaran yang Anda
miliki? Penting diingat bahwa etika di atas bukan larangan
bagi Anda untuk menyampaikan pengetahuan atau keahlian atau
kecakapan yang Anda miliki kepada kelompok. Jika anda
seorang sarjana ekonomi dan diminta kelompok menjelaskan
tentang seluk beluk pasar bebas atau globalisasi, Anda bisa
saja berbagi pengetahuan dengan mereka. Tetapi, pada saat
melakukan hal tersebut, Anda tidak berperan sebagai seorang
fasilitator.

You might also like