You are on page 1of 15

IV.

HASIL

1. Bunga jantan pepaya (Carica papaya L.)

Taksonomi :
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiosperma
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Caricales
Gambar 01: Morfologi bunga jantan pepaya Family : Caricaceae
Spesies : Carica papaya L.

Keterangan : Deskribsi :
1. mahkota Bunga pepaya merupakan bunga berkelamin 1 dan berumah 2.
2. kelopak bunga jantan tanaman pepaya berupa tandan yang serupa dengan
3. benangsari malai dan bertangkai panjang. Kelopak pada bunga jantan sangat
sempit, mahkota berbentuk terompet dengan warna putih
kekuningan. Kepala sari bertangkai pendek dan terletak duduk
pada dasar bunga. (Steenis, 1992).
Bunga jantan papaya merupakan Bunga majemuk tandan,
pentasiklis pentamer, simetri aktionomorf, kelopak bunga terdiri
atas 5 mahkota bunga dalam 1 lingkaran, berlekatan, androecium 2
lingkaran, dengan 5 benang sari tiap lingkaran, berlepasan,
mahkota bunga, dan androecium saling berlekatan. Bunga tanaman
papaya membuka pada pagi dan siang hari. Stigma pada bunga
jantan bersifat reseptif setelah mengeluarkan lendir.
Rumus bunga: K1 C5 A5 G0

Gambar 02.: Diagram bunga jantan papaya


2. Bunga betina papaya (Carica papaya L.)
Taksonomi :
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiosperma
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Caricales
Family : Caricaceae
Spesies : Carica papaya L.
Gambar 01: Morfologi bunga betina pepaya

Keterangan : Deskribsi :
1. Kelopak Bunga betina kebanyakan berdiri sendiri dengan daun mahkota
2. mahkota yang berlepasan. Warna bunga betina ini putih kekuningan. Bakal
3. kapala putik buahnya beruang 1 dengan jumlah kepala putik 5 buah dan
4. bakal buah posisinya duduk pada dasar bunga. Ruang bakal buah berbentuk
buah buni bulat telur memanjang, berdaging dan berisi cairan. Biji
yang terdapat dalam ruang bakal biji banyak dan dibungkus oleh
selaput yang berisi cairan (Steenis, 1992).
Bunga betina papaya membuka pada pagi dan siang hari, yaitu
pada pukul 07.00-10.00. bakal buah pada bunga betina papaya
mempunyai satu ruang. Penyerbukan yang terjadi merupakan
penyerbukan silang yang dibantu oleh serangga ataupun angin.
Rumus bunga: K1 C5 A0 G5

Gambar 02: Diagram bunga betina papaya


3. Bunga hemaprodit papaya (Carica papaya L.)
Taksonomi :
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiosperma
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Caricales
Family : Caricaceae
Spesies : Carica papaya L.
Gambar 01: Morfologi bunga hemaprodit pepaya

Keterangan : Deskribsi :
1. Kepala putik Bunga hermaprodit, aktinomorf, tetrasiklis pentamer, calyx
2. mahkota dalam 1 lingkaran dengan 5 sepala, berlekatan, corolla 1 lingkaran,
3. benangsari dengan 5 petala berlepasan, androecium tidak ada yang
4. kelopak menumpang. Pistillum berlekatan dan menumpang.Penyerbukan
5. bakal buah dapat terjadi secara self pollination ataupun dengan bantuan
seranga ataupun angin.

Rumus bunga: K5 C5 A5 G10

Gambar 02.: Diagram bunga hemaprodit papaya


4. Bunga sepatu (Hibiscus rosasinensis L.)
Taksonomi :
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledone
Ordo : Malvales
Family : Malvaceae
Genus : Hibiscus
Gambar 01: Morfologi bunga sepatu Spesies : Hibiscus rosasinensis L.

Keterangan : Deskribsi :
1. Benang sari Hibiscus rosasinensis L. merupakan tanaman yang berbunga
2. Kepala putik dengan jenis bunga tunggal yang hanya memiliki satu putik dan
3. benang sari. Bunga muncul dari ketiak dan memiliki warna yang
4. bagus. Bunga sepatu memiliki keunikan tersendiri yang memiliki
5. epicalyx atau tambahan perhiasan bunga yang berupa kelopak kecil di
bawah kelopak yang sebenarnya. Bunga sepatu memiliki calyx terdiri
atas 5 sepala yang terdapat dalam 1 lingkaran saling berlekatan,
corolla terdiri atas 5 petala yang terdapat dalam 1 lingkaran saling
berlepasan. androecium terdiri atas banyak stamen spiralis,
gynaecium terdiri atas 5 carpella saling berlekatan. Benagsari dalam 1
berkas (monoelphus) dan epipetalus, karangan bunga dalam bentuk
tandan. Bunga sepatu membuka pada pagi hari pukul 05.00-09.00 dan
stigma bersifat reseptif sesaat setelah membuka dan mengeluarkan
lender. Penyerbukan bunga sepatu merupakan penyerbukan sendiri
atau autogam ataupun dengan bantuan serangga.
Bunga sepatu memiliki benang sari yang berberkas satu
(monoidelphus) yang semua tangkai sari bersatu pada satu bunga dan
berlekatan menjadi satu. Benang sari berlekatan menjadi satu.
Benanng sari tersebut berbentuk sperti daun tajuk. Pada bunga sepatu
ini terdapat androginofor yang merupakan bagian dasar bunga dan
menjadi pendukung benang sari dan putik yang ada diatasnya
(Tjitrosoepomo, 1994).

Rumus bunga: K5 C5 A∞ G5

Gambar 02.: Diagram bunga sepatu


5. Bunga tomat (Lycopersicum esculentum Mill.)
Taksonomi :
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotylodenae
Ordo :Tubiflorae
Family : Solanaceae
Genus : Lycopersicum
Gambar 01: Morfologi bunga tomat Spesies : Lycopersicum esculentum
Mill.
Keterangan : Deskribsi :
1. Kepala putik Bunga tomat merupakan bunga lengkap, berbentuk seperti
2. Benang sari bintang laut, letak bakal buah lebih tinggi dari dasar/pangkal
3. Mahkota benang sari dan mahkota bunganya sehingga termasuk bunga
4. Kelopak hypoginy. Kelopak terdiri dari 5 helai daun kelopak yang saling
5. Bakal buag belekatan. Mahkota bunga terdiri dari 5 helai warna kuning, 5 buah
benang sari, tangkai sari kecil dengan kepala sari besar
mengelilingi bakal buah. Pembungaan terjadi pada saat pagi hari.
Kepala putik siap menerima serbuk sari pada saat pembungaan.
Rumus bunga: K5 C5 A5 G1

Gambar 02.: Diagram bunga tomat


6. Bunga kakao (Theobroma cacao)
Taksonomi :
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotylodenae
Subkelas : Dialypetalae
Ordo : Malvales
Family :Sterculiaceae
Gambar 01: Morfologi bunga kakao Spesies :Theobroma cacao

Keterangan : Deskribsi :
1. kelopak Bunga kakao memiliki diameter 1,5 cm. Bunga kakao
2. mahkota berwarna putih kekuningan atau putih kemerahan. Pada bunga
3. benangsari steril kakao terjadi 75 % dari proses penyerbukan dibantu oleh serangga
4. benangsari fertil Forcipomya spp. Satu tanaman kakao dapat menghasilkan 5.000-
5. kepala putik 12.000 bunga dalam setahun (Monteith, 1965).
6. tangkai bunga Bunga kakao memiliki Mahkota bunga yang berwarna
coklat seperti mangkok dan menutupi benang sarinya, sehingga
seolah-olah benangsari tersebut berada di dalam mahkota karena
letaknya yang tersembunyi. Terdapat lima benangsari yang fertil
dan lima benangsari yang steril. Terdapat putik yang berada di
tengah-tengah antara benangsari tersebut. Staminodnya berfungsi
untuk menarik serangga (Wood, 1973).
Bunga kakao mulai membuka pada pukul 16.30 dan saat
keesokan paginya membuka sempurna dengan keadaan lingkungan
yang gelap, dingin, dan lembab. Stigma bunga kakao bersifat
reseptif sesaat setelah membukanya bunga. Tipe penyerbukan
bunga kakao merupakan penyerbukan sendiri (biseksual) dan
silang yang dibantu oleh serangga.

Rumus bunga: K5 C5 A10 G5

Gambar 02.: Diagram bunga kakao


7. Bunga padi (Oryza sativa)
Taksonomi :
Kingdom :  Plantae
Divisi :  Spermatophyta
Sub divisi :  Angiospermae
Class :  Monocotiledonae
Ordo      :  Poales
Familia  :  Poaceae
Genus   :  Oryza
Gambar 01: Morfologi bunga padi Species    :  Oryza sativa, L

Keterangan : Deskribsi :
1. palea Bunga padi berkelamin dua, pada setiap bunga terdapat daun
2. lemma kelopak kecil, lemma, palea, dua ladiculae, enam buah benang sari
3. kepala putik beruang dua dan putik bercabang dua. Bunga padi berwarna putih
4. benangsari hingga lembayung (violet). Bunga oadi memiliki alat
5. lodiculae penggelembung yang dapat membesar sehingga bunga membuka
6. bakal buah dengan menekan mahkota dan mengkerut kembali.
Pembukaan bunga berawal dari ujung malai ke pangkal dan
dari luar ke poros. Bunga membuka seluruhnya pada satu malai
dengan waktu 5-8 hari dan membuka satu rumun dalam waktu 10-
14 hari. Bunga padi mekar pada pukul 06.00-15.30. pembungaan
maksimum terjadi pada pukul 10.00-12.00 siang. Tepung sari
dapat bertahan hidup 5 menit pada kelembaban dan suhu normal.
Kepala putik Reseptif pada tepung sari selama 2 hari setelah
membukanya bunga.

Rumus bunga: K2 C2 A6 G1

Gambar 02.: Diagram bunga padi


8. Bunga cabe (Capsicum frutescens L.)
Taksonomi :
Kingdom : Plantae
    Subkingdom : Tracheobionta
      Super Divisi : Spermatophyta
      Divisi : Magnoliophyta
      Kelas : Magnoliopsida
      Sub Kelas : Asteridae
       Ordo : Solanales
     Gambar 01: Morfologi bunga cabe  Famili : solanaceae
       Genus : Capsicum
       Spesies : Capsicum annum L.
Keterangan : Deskribsi :
1. mahkota Bunga cabai berkelamin dua atau hermaphrodite yang dalam
2. benangsari satu bunga terdiri satu alat kelamin jantan dan betina. Bunga cabai
3. kepala putik tersusun di atas tangkai bunga terdiri atas dasar bunga, kelopak
4. kelopak bunga dan mahkota bunga. Letak bunga menggantung pada batang,
bakal buah berwarna kelabu dan pangkal berwarna putih. Putik
berwarna putih bening dan kepala putik berwarna hijau (Prajnata,
1995).
pada spesies tanaman cabai yang berbeda memiliki jenis warna
mahkota cabai yang bervariasi dari putih, putih kehijauan, putih
keunguan hingga ungu. Warna benangsari bunga cabai adalah biru,
ungu dan kuning. Kelopak yang berbentuk bel biasanya membesar
bersama dengan buah dan menutup sebagian atau sebagian besar
dasar buah (Rubatzky dan Yamaguchi, 1998).
Bunga cabai membuka pada saat pagi hari. Stigma bunga cabai
bersifat reseptif saat bunga mulai membuka sampai menutup
kembali. Tipe penyerbukan buga cabai merupakan penyerbukan
sendiri dan silang yang dibantu oleh angin dan serangga.

Rumus bunga: K5 C5 A5 G2

Gambar 02.: Diagram bunga cabe


9. Bunga jantan jagung (Zea mays)

Taksonomi :
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Monocotylodone
Ordo : Graminae
Family : Graminaceae
Gambar 01: Morfologi bunga jantan jagung Genus : Zea
Spesies : Zea mays L.

Keterangan : Deskribsi :
1. Pedicelle Bunga jantan jagung berada di ujung atas tanaman jagung yang
spekelet porosnya merupakan kelanjutan dari batang pokok. Pada poros dan
2. Sessile spikelet cabang-cabang malai bunga jantan terdapat pasangan-pasangan
3. Palea bunga atas spikelet, yang setiap pasangnya terdiri dari sessile (bertangkai
4. Lemma bunga pendek) dan pedicelle (bertangkai panjang). Baik sessile maupun
atas pedicelle terdiri dari dua bunga yang masing-masing bunganya
5. Palea bunga mempunyai palea, lemma, dua lodiculla dan tiga buah benang sari.
bawah Benang sari yang terletak lebih atas mengalami pemecahan
6. Glumae sessile terlebih dahulu dan pembukaannya terjadi dari ujung ke pangkal
7. Palea sessile yang diikuti bunga pada cabang lateral. Periode pembungaan
terjadi selama 5-8 hari tergantung pada jenis varietasnya. Satu
malai menghasilkan 2-5 juta tepung sari. Puncak pembungaan
terjadi antara pukul 09.00-11.00. tepung sari dapat bertahan hidup
dan mampu membuahi selama 1 hari.
Rumus bunga: K0 C4 A∞ G0

Gambar 02.: Diagram bunga jantan jagung


10. Bunga betina jagung (Zea mays)

Taksonomi :
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Monocotylodone
Ordo : Graminae
Family : Graminaceae
Gambar 01: Morfologi bunga betina jagung Genus : Zea
Spesies : Zea mays L.

Keterangan : Deskribsi :
1. Lemma fertil Bunga betina jagung (tongkol) terdiri dari beberapa baris
2. Palea fertil sessile yang berpasangan. Tiap sessile terdiri dari dua bunga yang
3. Bakal buah terdiri dari bunga fefrtil dan bunga steril. Hal tersebut yang
4. Lemma steril membuat jumlah baris dalam tongkol selalu genap.
5. Palea steril Bunga betina sudah siap untuk diserbuki apa bila telah keluar
6. Glumae atas rambut pada ujung tongkolnya. Rambut tongkol keluar antara 1-3
7. Glumae bawah hari setelah bunga jantan menghasilkan tepungsari yang jatuh.
Rambut pada tongkol akan keluar dari pangkal terlebih dahulu
hingga bagian ujung. Waktu untuk keluarnya seluruh rambut pada
tongkol antara 3-5 hari. Bagian stigma dapat bertahan reseptif
hingga 14 hari.
Rumus bunga: K∞ C0 A0 G∞

Gambar 02.: Diagram bunga betina jagung


11. Bunga kacang panjang (Vigna sinensis L.)
Taksonomi :
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotylodenae
Ordo : Rosales
Family : Leguminoseae
Genus : Vigna
Gambar 01: Morfologi bunga kacang panjang Spesies : Vigna sinensis L.
.
Keterangan : Deskribsi :
1. Mahkota Bunga kacang panjang mempunyai mahkota jenis bunga
2. Lunas minosimetris atau berbentuk seperti kupu-kupu. Mempunyai
3. Kelopak mahkota yang terdiri atas 5 daun mahkota yang bebas, tetapi 2
4. Benangsari diantaranya bersatu dan merupakan satu badan berbentuk perahu
5. Kepala putik atau sekoci atau terdiri dari daun bendera, sayap dan lunas. Benang
sari berbekas, bakal buah tersusun atas satu daun buah. Bunga
kacang panjang membuka pada waktu pagi-siang hari, stigma
reseptif setelah mengeluarkan lendir. Tipe penyerbukannya adalah
self pollinated tanpa agen penyerbukan (autogami) (Rubatzky dan
Yamaguchi, 1998).
Masa pembungaan kacang panjang terjadi 2 hingga 3 kali
dengan diselingi tanpa bunga. Pembungaan pertama terjadi pada
umur 22-23 hari dan panen polong pertama dapat dilakukan pada
umur 52-58 hari tergantung varietasnya. Bunga mekar dipengaruhi
oleh kondisi suhu dan kelembaban.

Rumus bunga: K5 C5 A10 G1

Gambar 02.: Diagram bunga kacang panjang


12. Bunga jantan kelapa (Cocos nucifera L.)
Taksonomi :
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledone
Ordo : Palmales
Family : Palmae
Genus : Cocos
Gambar 01: Morfologi bunga jantan kelapa Spesies : Cocos nucifera L.

Keterangan : Deskribsi :
1. Benangsari Bunga jantan kelapa berbentuk karangan dengan jumlah tiap
2. Putik rudimenter cabangnya terdapat lebih kurang 200 bunga, sehingga pada tiap
3. Spadix manggar terdapat sekitar 8000-10000 kuntum bunga jantan. Bunga

4. Mahkota jantan kelapa terbungkus oleh dua lapisan kulit yang sangat tebal dan

5. Kelopak ulet yang dikenal sebagai spadix. Sesudah spadix ini tumbuh sempurna,
kulit pembungkus tandan bunga tersebut akan pecah mulai dari bagian
dasarnya dan bungapun mekar. Bunga jantan kelapa mekar beberapa
hari setelah mancung membuka dan rentan waktu pembukaan 18-
21 hari.
Bunga jantan kelapa memiliki tiga helai kelopak bunga yang
berukuran 3-5 mm, tiga helai daun mahkota bunga yang berukuran 15
mm, enam helai benang sari, satu putik rudimenter dengan kepala putih
bersirip tiga lembar. Diantara sirip-sirip terdapat zat madu atau nektar.

Rumus bunga: K2 C3 A6 G1

Gambar 02.: Diagram bunga jantan kelapa


13. Bunga betina kelapa (Cocos nucifera)
Taksonomi :
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledone
Ordo : Palmales
Family : Palmae
Genus : Cocos
Gambar 01: Morfologi bunga betina kelapa Spesies : Cocos nucifera L.

Keterangan : Deskribsi :
1. Bakal buah Bunga betina kelapa mempunyai ukuran yang lebih besar 3 cm dari
2. kulit bunga jantannya. Bunga betina kelapa memiliki Kelopak lebar dan tebal
3. tangkai yang membungkus hampir seluruh bagiannya. Pada bagian ujung
nampak sedikit bagian ujung dari daun mahkota bunga. Putik tidak
bertangkai, tetapi sisa benangsari masih tampak dan tersusun seperti
gelembung. Banyaknya enam buah. Dasar bunga terdiri atas tiga
ruangan dan terdapat satu bakal biji. Dari tiga bakal biji tersebut hanya
satu yang kelak dapat tumbuh menjadi biji normal. Penyerbukan bunga
berlangsung dengan bantuan perantara serangga yang terjadi pada
siang hari.
Satu manggar terdapat 20-50 buah bunga betina dan mulai mekar 3
minggu setelah mancung terbuka, rentang waktu pembukaan 6-15 hari.
Stigma pada bunga betina bersifat reseptif pada satu minggu setelah
bunga bertambah dewasa.

Rumus bunga: K0 C0 A0 G1

Gambar 02.: Diagram bunga betina kelapa

You might also like