You are on page 1of 3

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Penelitian

Pada penelitian pengolahan air permukaan selokan Mataram dengan

menggunakan media reaktor yang dilakukan secara kontinyu dengan variasi 0%,

50%, dan 100% pada air permukaan selokan Mataram, bermedia tanaman enceng

gondok (Eichornia crassipes), dengan parameter TDS (Total Suspended Solid)

dan Warna. Pertama-tama adalah pembuatan media reaktor filter berbentuk

persegi panjang dari bahan papan dengan tambahan palstik 2 m, kaca, paku

payung, pipa tegak, selang, pompa, ember plastik. Untuk langkah kedua yaitu

proses sampling, pada proses ini dilakukan pemeriksaan awal (blanko) untuk

parameter Warna dan TDS. Kemudian selama 3 hari setiap 2 jam sekali

dilakukan sampling pemeriksaan parameter TDS dan Warna dengan masing –

masing variasi 50 % dan 100% kemudian setiap 4 jam sekali dilakukan sampling

pemeriksaan TDS dan Warna dengan masing-masing variasi 50 % dan 100 %.

Sambil berjalannya proses sampling, penelitian ini dilanjutkan ke tahap pengujian

di laboratorium Teknik Lingkungan untuk mengetahui kadar konsentrasi

parameter Warna dan TDS. Setelah data dari hasil pengujian parameter Warna

dan TDS didapatkan maka untuk langkah selanjutnya dilakukan pengolahan data

sekaligus analisis data. Untuk parameter Warna sesuai dengan SK SNI M-03-

1989-F sedangkan untuk parameter TDS menggunakan SK SNI 06-6989.3-2004.

4.2 Warna

Warna adalah senyawa yang dapat dipergunakan dalam bentuk larutan


sehingga penampangnya berwarna. Warna yang timbul pada air baku Selokan

Mataram disebabkan oleh buangan industri atau dapat juga berasal dari bahan

hancuran sisi-sisi tumbuhan oleh bakteri. Warna air baku Selokan Mataram

menunjukkan kualitasnya, air limbah yang baru akan berwarna abu-abu, dan air

limbah yang sudah basi atau busuk akan berwarna gelap (Muhida,1984). Untuk

mengatasi permasalahan diatas maka dibuat pengolahan awal (pre-treatment)

sebelum masuk ke pengolahan selanjutnya.

4.4 Analisa tanaman Enceng Gondok

Dalam penelitian ini hanya dilakukan pengamatan secara visual guna

melihat kondisi tanaman dan air dalam reaktor. Untuk dapat hidup tanaman

memerlukan zat unsur makanan (unsur hara) yang diambil dalam molekul melalui

daun, tetapi pada umumnya unsur hara diambil oleh tanaman dalam bentuk ion-

ion molekul dari dalam tanah. Makin panjang akar tanaman, maka makin tersedia

unsur hara bagi tanaman, demikian juga bila makin besar sistem perakaran dan

pertambahan volume percabangan akar, akan meningkatkan penyerapan unsur

hara.

Perubahan morfologi tanaman eceng gondok sebelum ditanam di reaktor,

tanaman eceng gondok tampak segar, daunnya berwarna hijau muda. Setelah

beberapa hari, ujung daun terluar menjadi berwarna hijau tua dan besar, begitu

juga dengan batang. Selanjutnya sebagian besar daun-daunnya berwarna hijau

ketuaan.

Perubahan warna pada daun, batang dan akar pada tanaman dapat

disebabkan oleh pencemaran bahan organik yang ada di selokan mararam tidak

baik untuk tananaman enceng gondok. Pada hari terakhir dari penelitian yaitu hari
ke-4, sebagian daun eceng gondok berwarna coklat tua, penyebabnya adalah

kandungan zat hara dalam air selokan mataram yang semakin berkurang karena

terserap oleh tanaman.

You might also like