You are on page 1of 13

1.

Identitas pasien
a. Nama : Tn. H
b. Jenis kelamin : Laki-laki
c. Umur : 70 th
d. Pekerjaan :
e. BB / TB : 60 kg
f. Dokter PJ : dr. Boyke
g. Asuransi : Jamkesmas
h. Tgl masuk RS : 25 Januari 2011
i. Tgl keluar RS : 14 Februari 2011

2. Anamnesis pasien

Keluhan utama : 2 bulan sebelum masuk Rumah sakit sulit BAK.

3. Diagnosis : BPH

4. Riwayat pasien
Present Medication
Riwayat masuk RS: 2 bulan SMRS pasien tidak dapat BAK sama sekali selama 3 hari, kemudian dipasang selang, baru keluar BAK darah (+), nanah (+),
pasir (-), demam (-), rasa panas dikemaluan (-). Selang selama 2 bulan diganti 4x dan belum pernah mencoba melepas selang. 3
bulan SMRS pasien sulit BAK. BAK menetes dan keluar dengan mengedan. BAK berpasir (-), BAK berdarah (-), demam (-). BAB sulit 2
bulan SMRS, 5 hari tidak keluar sama sekali. Sekarang BAB dapat 1x dalam 2 hari setelah diberi obat pelunak kotoran. Saat ini OAT
namun tidak teratur. Kesadaran: CM,TD: 110/70, Nadi: 72, Nafas: 18x/menit, Suhu: afebris

Past Medication
a. Riwayat penyakit : Paru (+), hipertensi (-), Diabetes Melitus (-), jantung (-), asma (-)

b. Riwayat pengobatan : OAT (tapi tidak teratur)


c. Riwayat alergi :-
d. Riwayat test lab :-

Cat:

 USG TUR 23/12/10 BPH volume prostat 92 ml


 Thorax PA 27/12/10 infiltrat lapang paru kanan (tb)

5. Progress note (catatan perkembangan pasien)

Tanggal S O A P
27/01/201 Belum BAB 3 hari Kesadaran: CM BPH Pro TVR.P
1 BAK nyeri terpasang cath Hd : stabil Vol 40,2 cc Laxadin 3x1C
28/01/201 BAK nyeri KU: CM BPH Pro TUR.P
1 Nd: stabil Vol 40,2 cc Laxadin 3x1C
29/01/201 BAK nyeri KU: CM, TSS BPH Pro TUR.P
1 Hd: stabil Vol 40,2 cc Laxadin 3x1C
Pro acc operasiOAT teruskan
30/01/201
1
31/01/201 BAK nyeri KU CM TSS BPH Pro TUR.P
1 BAB keras hemodinamik Vol 40,2 cc Laxadin 3x1C
stabil S10
T:120/60 Konfirmasi ICU pkl:0800
N: 92x/menit
P: 16x/menit
S: 36,70C
01/02/201 BAK nyeri (+) KU CM TSS BPH Pro TUR.P
1 BAB keras (-) hemodinamik Vol 40,2 cc Laxadin 3x1C
stabil
T:120/60
N: 88x/menit
P: 18x/menit
S: 36,40C
02/02/201 BAK nyeri (+) KU CM TSS BPH Pro TUR.P (senin, 07/02/11)
1 hemodinamik Vol 40,2 cc
stabil
T:110/70
N: 84x/menit
P: 20x/menit
S: 36,50C
04/02/201 BAK nyeri (+) KU CM TSS BPH Pro TUR.P (senin, 07/02/11)
1 hemodinamik Vol 40,2 cc
stabil
T:110/70
N: 80x/menit
P: 16x/menit
S: 36,30C
05/02/201 BAK nyeri (+) KU CM TSS BPH Pro TUR.P (senin, 07/02/11)
1 hemodinamik Vol 40,2 cc
stabil
T:130/80
06/02/201
1
07/02/201 BAK nyeri (+) KU CM TSS BPH Pro TUR.P (senin, 07/02/11)
1 hemodinamik Vol 40,2 cc
stabil

Instruksi pasca operasi:


1. .........= T, N,V, P
2. Diet = tidak puasa
3. IVFD = Asering 20 tetes/menit
4. th/ viccilin osx 3x1 vial
tramadol 2x1 amp
transamin 3x1 amp
vit. K 3x1 amp
vit.C 3x1 amp
08/02/201 Nyeri dan panas dilubang kemaluan, keluar CM, TSS, HD BPH pasca TURP Viccilin 3x1 vial
1 darah banyak stabil H+1 Tramadol 2x1amp
Transamin 3x1amp
Vit K 3x1amp
Vit.C 3x1 amp
09/02/201 Nyeri dan panas dilubang kemaluan (+) ↓, CM, TSS, HD BPH pasca TURP Th lanjut
1 darah(-) stabil H+2
7/2/11 Hb :13,5
10/02/201 Nyeri dilubang kemaluan (+) ↓, darah(-) CM, TSS, HD BPH pasca TURP Th lanjut
1 stabil H+3 Stop traksi
11/02/201 Nyeri dilubang kemaluan (+) ↓, darah(-) CM, TSS, HD BPH pasca TURP Th lanjut
1 stabil H+4
12/02/201 Nyeri dilubang kemaluan (+) ↓, darah(-) CM, TSS, HD BPH pasca TURP Th lanjut
1 stabil H+5
14/02/201 Nyeri dilubang kemaluan (-), darah(-) CM, TSS, HD BPH pasca TURP Th lanjut
1 stabil H+7

6. Data obat-obatan yang digunakan

Dosis Pemantauan yang


Nama obat Kandungan Indikasi Dosis literatur Efek samping Interaksi obat
penggunaan diperlukan
Pengganti Na dan
Na 154 meq Hipernatremia,
OTSU - NS atau Cl yang hilang Individual
Cl 154 meq hiperkloremia
dari tubuh
Vit K Vitamin K mencegah dan inj 5-10 mg 3 x 1 amp hiperbilirubinemia jika - -
10 mg/ml mengobati dosis tunggal terjadi over dosis, reaksi
perdarahan pada IM hipersensitivitas
neonatus, ekstraksi termasuk syok anafilaktik
gigi, dan kematian
hipoprotrombinem
ia
Extrace Vitamin C pencegahan dan 100-250 mg 1-2 3 x 1 amp rasa hangat dan - -
300 mg/ml terapi defisiensi x/hari selama kemerahan pada wajah,
vitamin C terutama beberapa hari, sakit kepala, insmnia,
selam kasus berat: 1- mual dan muntah
penyembuhan. 2 gr/hari
Mencegah scurvy diberikan SC,
terapi perdarahan IM dan IV
kapiler, gusi
berdarah,
stomatitis,
meningkatkan
ketahanan
terhadap common
cold, meningkatkan
kekebalan tubuh.
Kalnex Asam Fibrinolisis lokal 250 mg 3 x 1 amp Gangguan GI, mual, Jangan diberikan pada
traneksamat seperti epitaksis, 1-2x/hari (IV) pusing, muntah, anorexia darah transfusi atau
250 mg/ 5 ml prostatektomi, dan sakit kepala. injeksi yang
konisasi serfiks, Hipotensi pada mengandung penisilin.
edema angio pemberian IV secara
neortik herediter. cepat.
Perdarahan
abnormal pasca
operasi,
perdarahan setelah
cabut gigi pada
oendertia
haemofilia
Viccilin Na – Ampisilin Infeksi saluran Infus IV 3 x 1 vial Gangguan GI, ruam kulit Probenesid
1000 mg dan nafas atas dan 2-4gr/hari proritus, urtikaria, mengganggu ekskresi
sulbactam 500 bawah, genito- terbagi dalam 1 demam, anafilaksis, obat, menurunkan
mg urinarius, saluran atau 2 dosis gangguan darah, efektivitas kontrasepsi
cerna, GO, selama 1-2 jam superinfeksi. oral dan atenolol.
seftikemia, Alopurinol
peritonitis, 1-2gr/hari meningkatkan resiko
endokarditis terbagi dalam ruam kulit.
bakterialis, 1-2 dosis (IM)
osteomielitis,
meningitis, ISK,
sepsis, kulit dan
jaringan lunak
Tramadol Tramadol Hcl Mengobati nyeri DL: 50-100 mg 3 x 1 amp Mual, muntah, lesu, letih, Pemberian tramadol
100 mg/2ml akut atau kronik tiap jam mengantuk, pusing, ruam bersamaan dengan
yang berat dan (disesuaikan kulit, takikardia, obat yang bekerja
pada nyeri pasca dengan peningkatan tekanan sentral termasuk
operasi. beratnya nyeri darah, wajah merah, alkohol dapat
dan respon anafilaksis. meningkatkan efek
yang timbul) depresi terhadap
DM : tidak > susunan syaraf pusat.
600mg/hari Pemberian bersamaan
dengan karbamazepin
akan menurunkan
kadar tramadol serum
secara bermakna
sehingga menurunkan
efek analgesik.
Rifampisin Rifampisin Pengobatan Dws > 50 kg: 1 x 1 tab Ruam kulit, mual, munah, Menurunkan aktivitas Pantau hasil
300 mg tuberkulosis 600 mg/hari kram perut, diare, antikoagulan pemeriksaan lab yang
bersama dengan Dws<50 kg: 450 trombositopenia, (kumarin), menjadi indikasi
antituberkulosis mg/hari leukopenia, anemia, menurunkan hepatotoksisitas,
lainnya. Dosis tunggal, eosinofilia, hemolisis, efektifitas kontasepsi yaitu nilai SGOT dan
diberikan keletihan, pusing, sakit oral. SGPT
sebelum makan kepala, ataksia,
atau 2 jam kebingungan, gangguan
sesudah makan konsentrasi, demam,
mulut kering, urin
berwarna merah.
Isoniazid Isoniazid Untuk semua DL : 5mg/kg 1 x 1 tab Neuropati perifer Pantau hasil
300 mg bentuk sampai 300mg merupakan efek toksik pemeriksaan lab SGOT
tuberkulosis sehari sebagai yang paling sering timbul dan SGPT, bilirubin
dengan kumanyang dosis tunggal (tergantung dosis), dalam darah dan
sensitif baik untuk peningkatan SGOT dan dalam urin.
pencegahan SGPT, bilirubinemia,
maupun bilirubinuria,
pengobatan.
Pirazinamid Pirazinamid Bakterisida (pada DL: 30 mg/kg 3 x 1 tab Kerusakan hati dengan Pantau hasil
500 mg pH: 5-6) atau 1x sehari ikterus pemeriksaan lab yang
bakteriostatik DM: 2 gr sehari (hepatoktosisitas), menjadi indikasi
tergantung pada terutama pada dosis hepatotoksisitas,
pH dan kadarnya diatas 2 gr perhari. yaitu nilai SGOT dan
didalam darah. Menghambat SGPT. Selain itu juga
pengeluaran asam urat pantau nilai asam
sehingga meningkatkan urat.
kadarnya dalam darah
dan menimbulakn
serangan encok (gout)
Ethambutol Ethambutol Untuk pengobatan 15mg/kg, 3 x ½ tab Gangguan ketajaman
500 mg tuberkulosis diberikan sekali penglihatan, neuritis
(infeksi sehari optikus, kesulitan melihat
mikobakterium warna hijau. Pusing, sakit
tuberkulosis dan kepala, kebingungan,
M. kansasii)dalam halusinasi malaise,
kombinasi dengan neuritis perifer, ruam
antituberkulosis kulit, pruritus,
lainnya seperti leukopenia, sakit perut,
rifampisin dann anafilaksis, nyeri sendis
atau isoniazid
Vitamin B6 Vitamin B6 Mencegah dan 3 x 1 tab
250 mg mengobati
defisiensi vit. B6
juga defisiensi B
kompleks lainnya.
Diberikan bersama
isoniazid untuk
mencegah neuritis
perifer

7. Pengobatan yang dilakukan (catatan pemberian obat)

Nama obat Rute 25/01 26/01 27/01 28/01 29/01 30/01 31/01 01/02 02/02 03/02 04/02
OTSU – NS IV
Ceftriaxone IV ---------- ------ P=(√) P=(√) P
(2X1) Sr=(√) Sr=(√) Stop
Vit K IV ---------- ------ P=(√) P=(√) P
S=(√) S=(√) S
Sr=(√) Sr
Extrace IV ---------- ------ P=(√) P=(√) P
S=(√) S=(√) S
Sr=(√) Sr
Kalnex IV ---------- ------ P=(√) P=(√) P
S=(√) S=(√) S
Sr=(√) Sr
Viccilin IV ---------- ---------- ----------- ---------- ---------- ---------- ---------- ---------- ---------- ------ S
Sr
Tramadol IV ---------- ---------- ----------- ---------- ---------- ---------- ---------- ---------- ---------- ------ S
Sr
Laxadin Oral ---------- ------ P stop
S
Sr
Rifampisin Oral ---------- ---------- -------- P=(√) P=(√) P=(√) P=(√) P=(√) P=(√) P=(√) P=(√)

Isoniazid Oral ---------- ---------- -------- P=(√) P=(√) P=(√) P=(√) P=(√) P=(√) P=(√) P=(√)

Pirazinamid Oral ---------- ---------- -------- P=(√) P=(√) P=(√) P=(√) P=(√) P=(√) P=(√) P=(√)
S=(√) S=(√) S=(√) S=(√) S = (-) S = (-) S = (-)
Sr=(√) Sr=(√) Sr=(√) Sr=(√) Sr = (-) Sr = (-) Sr = (-)
Ethambutol Oral ---------- ---------- -------- P=(√) P=(√) P=(√) P=(√) P=(√) P=(√) P=(√) P=(√)
S=(√) S=(√) S=(√) S=(√) S = (-) S = (-) S=(√) S=(√)
Sr=(√) Sr=(√) Sr=(√) Sr=(√) Sr = (-) Sr = (-) Sr=(√) Sr=(√)
Vitamin B6 Oral ---------- ---------- -------- P=(√) P=(√) P=(√) P=(√) P=(√) P=(√) P=(√) P=(√)
S=(√) S=(√) S=(√) S=(√) S = (-) S = (-) S=(√) S=(√)
Sr=(√) Sr=(√) Sr=(√) Sr=(√) Sr = (-) Sr = (-) Sr=(√) Sr=(√)

Nama obat Rute 05/02 06/02 07/02 08/02 09/02 10/02 11/02 12/02 13/02 14/02
OTSU – NS IV
Ceftriaxone IV STOP
Vit K IV P 0800 P 0800 P 0800 P 0800 P 0800 P 0800 P 0800 P 0800 P 0800 P 0800
Sr 1600 Sr 1600 Sr 1600 Sr 1600 Sr 1600 Sr 1600 Sr 1600 Sr 1600 Sr 1600
M 2200 M 2200 M 2200 M 2200 M 2200 M 2200 M 2200 M 2200 M 2200
Extrace IV P 0800 P 0800 P 0800 P 0800 P 0800 P 0800 P 0800 P 0800 P 0800
Sr 1600 Sr 1600 Sr 1600 Sr 1600 Sr 16 00
Sr 1600 Sr 1600 Sr 1600 Sr 1600
M 2200 M 2200 M 2200 M 2200 M 22 00
M 2200 M 2200 M 2200 M 2200
Kalnex IV P 0800 P 0800 P 0800 P 0800 P 0800 P 0800 P 0800 P 0800 P 0800 P 0800
Sr 1600 Sr 1600 Sr 1600 Sr 1600 Sr 16 00
Sr 1600 Sr 1600 Sr 1600 Sr 1600
M 2200 M 2200 M 2200 M 2200 M 22 00
M 2200 M 2200 M 2200 M 2200
Viccilin IV P 0800 P 0800 P 0800 P 0800 P 0800 P 0800 P 0800 P 0800
Sr 1600 Sr 1600 Sr 1600 Sr 1600 Sr 1600 Sr 1600 Sr 1600 Sr 1600
M 2200 M 2200 M 2200 M 2200 M 2200 M 2200 M 2200 M 2200
Tramadol IV P 0800 P 0800 P 0800 P 0800 P 0800 P 0800 P 0800
(2X1) Sr 1600 Sr 1600 Sr 1600 Sr 1600 Sr 1600 Sr 1600 Sr 1600 Sr 1600
M 2200 M 2200
Rifampisin Oral P P (-) P = (√) P = (√)
(-) (-) (-)
Isoniazid Oral P P (-) P = (√) P = (√)
Pirazinamid Oral P P P = (-) P = (-) P = (-) P = (-) P = (√) P = (√)
S S S = (√) S = (√) S = (√) S = (√) S = (√) S = (√)
Sr Sr M =(√) M =(√) M =(√) M =(√) M =(√) M =(√)
Ethambutol Oral P P P = (-) P = (-) P = (-) P = (-) P = (√) P = (√)
S S S = (√) S = (√) S = (√) S = (√) S = (√) S = (√)
Sr Sr M =(√) M =(√) M =(√) M =(√) M =(√) M =(√)
Vitamin B6 Oral P P P = (-) P = (-) P = (-) P = (-) P = (√) P = (√)
S S S = (√) S = (√) S = (√) S = (√) S = (√) S = (√)
Sr Sr M =(√) M =(√) M =(√) M =(√) M =(√) M =(√)

Cat: (-) = tidak diminum

(√)= diminum
8. Pemeriksaan hasil laboratorium

Hasil Pemeriksaan (tanggal)


N
Jenis Pemeriksaan Nilai Normal I II III
o
(27/1) (29/1) (07/02)
1 Hemoglobin Lk: 14-18 G/dl 11,4 11,4 13,5
Pr: 12-14 G/dl
2 Leukosit 4000-10000/ µl 7,7x103/µl 8700 /µl
3 hitung jenis
Basofil <1 0%
Eosinofil 1-3 7%
Batang 2-6 0%
Segmen 50-70 54%
Limfos 20-40 30%
Monosit 2-8 9%
Laju endap darah <15 25mm/jam
Hematokrit 40-54 34% 40%
Jumlah trombos 150-450 x 103 253x103 278 X 103
4 Koagulasi
Masa perdarahan 1-3 1,3 menit
Masa pembekuan 8-15 11 menit
Masa pembekuan
pH 7,359-7,450 7,421
pCO2 35-45 48,2 mmHg
pO2 80-100 80,5 mmHg
5 Kimia Na+ 135 – 145 137 133,7
darah K+ 3,5 – 5,5 3,8 3,72
Cl- 97 – 111 104 100
Ca++ 1,13-1,32 1,1
Fungsi hati
Protein 6,6-8,7 6,6g/dl
Albumin 3,2-5,2 3,2 g/dl
Globulin 1,5-3 3,4 g/dl
Bilirubin
Total <1 0,37mg/dl
Direk <0,3 0,12mg/dl
Indirek <0,7 0,25mg/dl
SGOT 11-41 18 u/l
SGPT 10-41 29u/l
Glukosa <180 116mg/dl
sewaktu
Fungsi ginjal
Ureum 10-50 26 mg/dl
Kreatinin <1,4 1 mg/dl
6 mikro BTA I (-) (-)
biologi BTA II (-) (-)
Bahan BTA III (-) (-)
:
sputu
m
9. Drug Related Problems (DRP) yang mungkin terjadi
a. Penyakit yang tidak diterapi
b. Pemilihan obat yang tidak tepat
c. Pemberian obat tanpa indikasi
d. Sub dosis
e. Over dosis
f. Kegagalan menerima obat
g. Interaksi obat

Dari 7 poin diatas hanya terjadi beberapa hal, yaitu:

 Interaksi obat
Rifampisin dengan isoniazid  memperlambat onset isoniazid dan resiko terjadinya
hepatotoksisitas lebih besar dibandingkan dengan
penggunaan masing-masing  monitor fungsi hati,
jika terjadi hepatotoksisitas hentikan salah satu obat
atau keduanya.
Rifampisin dengan pirazinamid dapat menurunkan kadar rifampisin dalam darah
 efek klinik menurun. Jika dicurigai hal tersebut
terjaditingkatkan dosis rifampisin
 Kegagalan menerima obat
Berdasarkan catatan penggunaan obat , pasien seringkali tidak menerima obat. Hal
tersebut dikarenakan ketidakpatuhan pasien dalam meminum obat  berikan
konseling dan edukasi kepada pasien sekitar penyakit yang dideritanya dan
pengobatan yang dilakukan.

Berdasarkan catatan yang ada, pasien masuk rumah sakit sejak tanggal 25 januari 2011,
namun pemantauan obat pasien baru dimulai pada tanggal 07 februari 2011 sehingga
analisa DRP yang ada merupakan hasil pemantauan dari tanggal 7 februari 2011 sampai 14
februari 2011.

10. Kesimpulan

You might also like