Professional Documents
Culture Documents
LAPORAN PRAKTIKUM
Kelompok 3:
Yusnita Litu Hayu (081510501015)
Irwanto Sucipto (081510501018)
Fika Ayu Safitri (081510501027)
Liris Puriwati (081510501037)
III. METODOLOGI
(a)
(b)
(c)
4.2 Pembahasan
Suatu tanaman yang tumbuh, berkembang dan berproduksi sampai
menyelesaikan suatu siklus hidup dengan sempurna membutuhkan makanan yang
disebut unsure hara sama seperti manusia membutuhkan nasi. Unsur hara bagi
tanaman ini dibedakan menjadi 2 yaitu unsure hara makro dan unsure hara mikro.
Unsur makro merupakan unsure hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah
banyak dan kandungannya dalam tubuh tanaman dalam jumlah banyak.
Sedangkan unsur hara mikro merupakan unsure hara yang dibutuhkan tanaman
dalam jumlah sedikit dan kandungannya didalam tubuh tanaman dalam jumlah
sedikit. Jika tanaman kekurangan unsure-unsur ini yaitu unsure hara makro dan
mikro maka baik tanaman semusim atau tanaman tahunan akan menunjukkan
gejala defisiensi. Akibatnya hasil dari tanaman itu sendiri berkurang atau bahkan
jika defisiensi itu parah maka tanaman akan mati. Gejala defisiensi tersebut
biasanya dapat dilihat dengan mata telanjang.
Pada praktikum yang dilaksanakan kali ini telah dilakukan kegiatan
pengamatan pada 2 jenis tanaman yaitu tanaman semusim dan tanaman tahunan.
Untuk tanaman tahunan yang diamati adalah tanaman kakao sedangkan untuk
tanaman semusim yang diamati adalah tanaman padi.
Pada tanaman kakao gejala yang nampak adalah terjadi salah bentuk pada
daun, klorosis antar tulang daun dan terdapat bercak coklat, warna daun kuning
menyeluruh, ujung daun terbakar dan tulang daun berwarna hitam, daun
mengalami bleaching, terdapat bintik-bintik hitam pada daun, buah kecil dan
berwarna kuning.
Gambar 1 Gambar 2
Pada gambar 1 dan gambar 2 menunjukkan bahwa tanaman mengalami
kekurangan unsure nitrogen (N). Pada gambar 1 dapat dilihat bahwa daun
tanaman kakao menunjukkan gejala klorosis menyeluruh dengan ujung sedikit
terbakar, sedangkan pada gambar 2 menunjukkan gejala daun klorosis
menyeluruh dengan bagian ujung mengalami nekrosis dan agak terbakar. Hal ini
menunjukkan bahwa peran N dalam pembentukan klorofil, pembentukan sel,
jaringan tanaman dan persenyawaan lainnya tidak berjalan dengan baik sehingga
muncul gejala-gejala tersebut.
Gambar 9 Gambar 10
Pada gambar 9 dan gambar 10 diatas menunjukkan bahwa tanaman kakao
mengalami kelebihan unsure phosphor (P) sehingga menyebabkan pada daun
muncul bintik-bintik hitam. Kelebihan P menyebabkan penyerapan unsur lain
terutama unsur mikro seperti besi (Fe) , tembaga(Cu) , dan seng(Zn) terganggu
(Ricky, 2007).
Gambar 11 Gambar 12
Pada gambar 11 dan gambar 12 menunjukkan bahwa pada buah kakao
mengalami kekurangan unsure N dengan gejala buah masak lebih awal. Gejala ini
dapat dilihat pada gambar yaitu buah masih berukuran kecil tetapi sudah berwarna
kuning seperti pada buah dewasa. Gejala tersebut menunjukkan bahwa fungsi N
sebagai komponen penyusun senyawa organic penting yaitu enzim-enzim tertentu
tidak dapat berjalan dengan baik, sehingga yang seharusnya enzim tersebut belum
diproduksi menjadi diproduksi lebih awal yang kemudian menyebabkan buah
menjadi lebih cepat masak.
Gejala-gejala pada tanaman kakao tersebut muncul ketika unsure pada
tanaman tersebut tidak tersedia dengan baik oleh karena itu untuk mengurangi dan
mencegah agar gejala tersebut tidak muncul maka harus ada suatu perlakuan agar
kebutuhan tanaman tercukupi contohnya adalah pemberian pupuk. Untuk gejala
kekurangan unsure N, dapat dengan cara pemberian pupuk Urea. Sedangkan
untuk Zn dapat dilakukan dengan pemberian Zn ke tanah dan melakukan sanitasi
atau pembersihan sisa tanaman. Sedangkan untuk Fe dapat dilakukan dengan
mengatur pengairan dan sanitasi atau pembersihan sisa tanaman di sekitar
tanaman. Unsur P dapat tersedia salah satunya dalam bentuk sisa tanaman,
sehingga jika unsure P ini berlebih maka akan berikatan dengan unsure mikro
seperti Zn dan Fe sehingga tanaman akan mengalami kahat Fe dan Zn jika
terdapat unsure P berlebih di dalam tanah.
Pada tanaman padi gejala defisiensi yang nampak adalah tepi daun
menguning, terdapat bercak coklat menguning, bulir menjadi hampa,
pertumbuhan terhambat.
Gambar 15 Gambar 16
Gambar 17 Gambar 18
Pada gambar 15 sampai gambar 18 menunjukkan bahwa tanaman padi
kekurangan unsure kalium (K) dengan gejala daun menguning di tepi daun,
terdapat bercak-bercak coklat, bulir menjadi hampa dan kecil-kecil. Pada gejala
gambar 15 dan gambar 16 hal ini menunjukkan bahwa peran K dalam
mengaktifkan enzim untuk metabolism dan biosintesis tidak berjalan dengan baik
sehingga muncul gejala tepi daun berwarna kuning dan bercak-bercak coklat
kekuningan. Sedangkan pada gambar 17 menunjukkan bahwa fungsi K untuk
mengaktifkan enzim yang berperang sebagai pembentuk pati dan protein pada
bulir menjadi tidak berjalan dengan baik sehingga malai menjadi hampa. Untuk
gambar 18 menunjukkan bahwa peran K dalam penentu utama potensial osmotic
dan tekanan turgor tidak berjalan dengan baik sehingga batang pada padi menjadi
mudah rebah (Salisbury, 1992).
Gambar 19 Gambar 20
Pada gambar 19 dan gambar 20 menunjukkan bahwa tanaman padi juga
kekurangan unsure nitrogen (N) dengan gejala ujung daun menguning, dan
kemudian nekrosis dan memucat, pertumbuhan tanaman lambat. Pada gejala
gambar 19 menunjukkan bahwa peran N dalam penyusun senyawa organic
penting seperti klorofil dan enzim-enzim tertentu tidak berjalan dengan baik
sehingga menyebabkan daun berwarna kuning. Pada gejala di gambar 20
menunjukkan bahwa fungsi N untuk memacu pertumbuhan tanaman tidak berjalan
dengan baik sehingga pertumbuhan tanaman menjadi lambat dan kerdil.
Sedangkan untuk gambar 17 yaitu bulir kecil-kecil dan hampa juga dapat
diakibatkan oleh kekurangan unsure N. Pada gambar 17 menunjukkan bahwa
peran N dalam pengisian bulir pada padi tidak dapat berjalan dengan baik
sehingga bulir padi menjadi kecil dan hampa.
Gejala-gejala yang timbul pada tanaman padi tersebut diakibatkan karena
kebutuhan tanaman akan unsure hara tidak tercukupi dengan baik sehingga
muncul gejala tersebut sebagai reaksi dari akibat kekurangan unsure hara. Oleh
karena itu untuk mencegah dan mengurangi munculnya gejala-gejala tersebut
maka harus ada suatu perlakuan seperti pemberian pupuk pada padi, yaitu pupuk
urea jika kekurangan unsure N dan pupuk KCl jika kekurangan unsure K.
5.2 Saran
Gejala yang ditimbulkan oleh tanaman kakao dan tanaman padi ini
diakibatkan oleh kebutuhan unsure hara yang kekurangan dan juga ada yang
berlebih. Oleh karena itu agar tanaman ini tetap sehat sebaiknya memperhatikan
kebutuhan pupuk dari tanaman tersebut dan memberikannya secara seimbang.
Selain itu pada praktikum selanjutnya, sebaiknya dalam pemeriksaan gejala
kekurangan unsure hara juga diidentifikasi tanahnya untuk lebih memastikan.
DAFTAR PUSTAKA
Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bantul. 2000. BUDIDAYA PADI.
[serial on line]. http://docs.google.com. [18 Maret 2010].