Professional Documents
Culture Documents
JULIANA, 0606102612
PADA PASIEN DI LANTAI 7 ZONA A RSCM GEDUNG A
CAP (Community Acquired Pneumonia)/ Pneumonia Akut
Tgl 28 Maret 2011
1. Definisi
Pneumonia adalah peradangan yang mengenai parenkim paru, distal dan
bronkiolus terminalis yang mencakup bronkiolus respiratorius, dan alveoli, serta
menimbulkan konsolidasi jaringan paru dan gangguan pertukaran gas setempat. Pada
pemeriksaan histologi terdapat pneumonitis atau reaksi inflamasi berupa alveolitis dan
pengumpulan eksudat yang dapat ditimbulkan oleh berbagai penyebab dan berlangsung
dalam jangka waktu yang bervariasi. Istilah pneumonia lazim dipakai bila peradangan
terjadi oleh proses infeksi akut yang merupakan penyebab tersering. Sedangkan istilah
pneumonitis sering dipakai untuk proses non infeksi. Bila proses infeksi teratasi, terjadi
resolusi dan biasanya struktur paru normal kembali. Namun pada pneumonia
nekrotikans yang disebabkan antara lain oleh staphylococcus atau kuman Gram Negatif
terbentuk jaringan perut dan fibrosis.
Pada perkembangan pengelolaan pneumonia telah dikelompokan pnemonia yang
terjadi dirumah sakit yang disebut disebut Pneumonia Nosokomial (PN) kepada
kelompok pneumonia yang berhubungan dengan pemakaian ventilator (PBV)
(ventilator associated pneumonia-VAP) dan yang didapat di pusat perawatan kesehatan
(PPK) (healthcare-associated pneumonia-HCAP). Dengan demikian pneumonia saat ini
dikenal 2 kelompok utama yaitu pneumonia di rumah perawatan (PN) dan pneumonia
komunitas (PK) yang didapat dimasyarakat.
Klasifikasi Pneumonia berdasarkan lingkungan dan pejamu
Pneumonia komunitas Sporadis atau endemik; muda atau orang tua
Didahului perawatan di RS
Pneumonia nosokomial Terdapat dasar penyakit paru kronik
Pneumonia rekurens Alkohol, usia tua
Pada pasien transplantasi, onkologi, AIDS
Pneumonia aspirasi
Pneumonia pada gangguan
imun
Klasifikasi ini adalah lazim kini dipakai dan dengan cara ini dapat diperkirakan
etiologi pneumonia secara empirik.
b. Rawat inap
Tanpa penyakit kardiopulmoner atau modifying factor :
IV Azitromycin saja,
β-lactam + azitromycin atau doksisiklin
Atau fluoroquinolon saja
Dengan penyakit kardiopulmoner atau modifying factor :
IV β-lactam + IV makrolide atau doksisiklin
Atau IV fluoroquinolon
c. Terapi di I C U
Tanpa resiko infeksi Pseudomonas
β-lactam + IV makrolide azitromycin,
Atau IV fluoroquinolon
Dengan resiko infeksi Pseudomonas
IV β-lactam anti Pseudomonas (cefepim, ceftazidim, cefoparazon) + IV quinolon anti
Pseudomonas (ciprofloxacin)
Atau IV β-lactam anti Pseudomonas (sda) + aminoglykoside + IV azitromycin atau IV
fluoroquinolon anti Pseudomonas (levo, moxi, gatifloxacin)
9. Penatalaksanaan
Perawat melakukan pendekatan pada pasien, menjelaskan proses penyakit pada
klien dan keluarga. Observasi TTV, kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian
terapi medis yang meliputi pemberian cairan infus yang terdiri dari RL, D5, NaCl dan
melakukan injeksi CeFo atau antibiotik yang diberikan 3 x 1 gr, obat peroral yang
terdiri dari Lesicol 3 x 1 dan Doverin 3 x 1, pemeriksaan laboratorium untuk
memastikan ada atau tidak penyakit lain yang parah.
10. Pengkajian
a. Aktivitas / istirahat
Gejala : kelemahan, kelelahan, insomnia
Tanda : Letargi, penurunan toleransi terhadap aktivitas
b. Sirkulasi
Gejala : riwayat gagal jantung kronis
Tanda : takikardi, penampilan keperanan atau pucat
c. Integritas Ego
Gejala : banyak stressor, masalah finansial
d. Makanan / Cairan
Gejala : kehilangan nafsu makan, mual / muntah, riwayat DM
Tanda : distensi abdomen, hiperaktif bunyi usus, kulit kering dengan turgor
buruk, penampilan malnutrusi
e. Neurosensori
Gejala : sakit kepala dengan frontal
Tanda : perubahan mental
f. Nyeri / Kenyamanan
Gejala : sakit kepala nyeri dada meningkat dan batuk myalgia, atralgia
g. Pernafasan
Gejala : riwayat PPOM, merokok sigaret, takipnea, dispnea, pernafasan dangkal,
penggunaan otot aksesori, pelebaran nasal
Tanda : sputum ; merah muda, berkarat atau purulen
Perkusi ; pekak diatas area yang konsolidasi, gesekan friksi pleural
Bunyi nafas : menurun atau tak ada di atas area yang terlibat atau nafas Bronkial
Framitus : taktil dan vokal meningkat dengan konsolidasi
Warna : pucat atau sianosis bibir / kuku
h. Keamanan
Gejala : riwayat gangguan sistem imun, demam
Tanda : berkeringat, menggigil berulang, gemetar, kemerahan, mungkin pada kasus
rubeda / varisela
i. Penyuluhan
Gejala : riwayat mengalami pembedahan, penggunaan alkohol kronis
Daftar Pustaka
Smeltzer, S.C., & Bare, B.G. (2002). Keperawatan Medikal-bedah Brunner & Sudarth.
Suyono, Slamet. 2001. Ilmu Penyakit Dalam. Balai Penerbit FKUI : Jakarta
Pathway CAP