Professional Documents
Culture Documents
1. Membeli
Membeli merupakan cara pemenuhan kebutuhan perbekalan dengan jalan
organisasi membayar sejumlah uang tertentu kepada penjual atau supplier untuk
Di antara beberapa alternatif itu tentunya tidak dapat kita kata kan bahwa ada
satu cara yang paling efektif dan efisien, tetapi pe milihan suatu alternatif pengadaan
perbekalan di antara beberapa alternatif tersebut sangat tergantung dari sifat
kepentingan dan kebutuhan, kondisi organisasional, maupun pertimbangan citra baik
organisasi. Sebagai contoh, apabila kebutuhan perbekalan sifatnya sementara dan
tidak selalu digunakan, akan lebih tepat cara peng adaan perbekalan yang dilakukan
adalah dengan menyewa, bukan dengan cara membeli karena setelah kegiatan
selesai, barang ter sebut tidak digunakan lagi. Dengan demikian, apabila dilakukan
dengan cara membeli tentunya merupakan tindakan pemborosan. Penentuan cara
pengadaan perbekalan, juga harus mempertimbang kan kondisi organisasional.
Sehubungan dengan hal ini, dapat di ambil contoh, apabila kondisi keuangan suatu
organisasi untuk se mentara tidak memungkinkan, cara pemenuhan kebutuhan
perbekalan dapat dilakukan dengan cara meminjam misalnya, sehingga pemenuhan
kebutuhan perbekalan tidak harus dengan cara pembelian. Namun demikian, suatu
organisasi dalam pengadaan perbekalan pun harus tetap mempertimbangkan citra
baik organisasi, dalam arti suatu organisasi jangan sampai memperoleh "cap" sebagai
organi sasi yang "tukang pinjam barang" karena terlalu seringnya me minjam barang
pada instansi atau unit kerja lain.
Ada beberapa alternatif bagi suatu organisasi untuk memilih dan menentukan
sistem pengadaan perbekalan. Sistem pengadaan perbekalan tersebut meliputi sistem
sentralisasi, sistem desentrali sasi dan sistem campuran.
1. Sistem Sentralisasi
Yang dimaksud dengan sistem sentralisasi dalam pengadaan logistic yaitu
cara pengadaan perbekalan di mana kewenangan dalam pengadaan perbekalan
bagi seluruh unit kerja dalam organisasi di berikan pada satu unit kerja tertentu
sehingga segala macam peng adaan perbekalan dalam organisasi hanya dilayani
oleh satu unit kerja/bagian tertentu tersebut.
Pengadaan perbekalan dengan menggunakan sistem sentralisasi memiliki
kelebihan dan kekurangan. Beberapa kelebihan peng gunaan sistem sentralisasi
tersebut adalah sebagai berikut:
a. dapat mengurangi harga per satuan karena biasanya dengan menerapkan
sistem sentralisasi ini pengadaan/pembelian di lakukan dalam partai besar
sehingga organisasi/perusahaan (sebagai pembeli) diberikan potongan oleh
penjual (pemasok);
b. dapat mereduksi (mengurangi) biaya tambahan (overhead cost) sehingga akan
mendukung efisiensi;
c. dapat mendukung program standardisasi dan sistem pertukaran logistic antar
bagianmu
2. Sistem Desentralisasi
Sistem desentralisasi, yakni sistem pengadaan perbekalan, di mana
kewenangan pengadaan perbekalan diserahkan pada masing-masing unit kerja.
Dengan sistem desentralisasi ini pun memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan.
Beberapa kelebihan dari penggunaan sistem desentralisasi ini yaitu sebagai
berikut:
a. kebutuhan atas perbekalan dari masing-masing unit kerja akan cepat dapat
dipenuhi sesuai dengan kebutuhan;
b. menjamin ketepatan pembelian perbekalan karena masing-masing unit kerja
mengetahui persis akan spesifikasi kebutuhan perbekalan nya.
1. Faktor Fungsional
Dalam penentuan kebutuhan perbekalan hendaknya dipertimbang kan bahwa
dengan keberadaan perbekalan tersebut akan memper lancar proses pelaksanaan
pekerjaan dan akan mempengaruhi hasil kerja (output) baik berkaitan dengan
kuantitas maupun kualitas output sesuai dengan fungsi jenis perbekalan tersebut.
2. Faktor Biaya dan Manfaat
Dalam penentuan kebutuhan perbekalan hendaknya dipertimbang kan bahwa
dengan sejumlah pengeluaran biaya tertentu, organisasi haruslah paling tidak
memperoleh manfaat yang sepadan dengan sejumlah biaya yang telah dikeluarkan
tersebut. Sehubungan dengan hal ini, tidak boleh mengabaikan kualitas barang
yang dibutuh kan, sumber barang yang harus dapat dipertanggungjawabkan, dan
jangka waktu atau umur pemakaian barang yang paling menguntungkan.
3. Faktor Anggaran
Dalam pengadaan perbekalan harus senantiasa mempertimbangkan ketersediaan
anggaran dalam organisasi. Dengan memperhatikan faktor ini maka akan dapat
disusun skala prioritas kebutuhan perbekalan maupun berbagai macam alternatif
jenis dan spesifikasi barang maupun cara-cara pengadaan perbekalan dengan
tidak meninggalkan pertimbangan efektivitas dan efisiensi.
4. Faktor Keamanan dan Kewibawaan (Prestise)
Dalam penentuan kebutuhan perbekalan hendaknya dipertimbangkan pejabat
pemakai perbekalan tersebut untuk mendukung dan menjamin keamanan sesuatu
yang berkaitan dengan jabatannya dan kewibawaan, baik bagi pejabat yang
bersangkutan maupun bagi lembaga, baik dilihat dari publik internal maupun publik
ekstern organisasi.
5. Faktor Standardisasi dan Normalisasi
Dalam penentuan kebutuhan perbekalan hendaknya dipertimbangkan adanya
standardisasi dan normalisasi yang ditetapkan organisasi. Standardisasi
merupakan pembakuan mengenai jenis, ukuran dan mutu suatu perlengkapan
(perbekalan). Sementara normalisasi merupakan pembuatan ukuran-ukuran yang
normal berdasar standar yang telah ditetapkan.
1. Tujuan/Orientasi Pembelian
Pada tahap perencanaan, pelaksanaan, maupun evaluasi pem belian
perbekalan, setiap organisasi hendaknya senantiasa memper hatikan dan
berpedoman pada tujuan dan atau orientasi pembelian itu sendiri. Adapun
tujuan/orientasi pembelian tersebut adalah untuk mendapatkan
perbekalan/material yang tepat, baik tepat mutu, tepat jumlah, tepat waktu, tepat
sumber, tepat harga, tepat lokasi, dan tepat peraturan.
a. Tepat Mutu
Mutu (quality) yang tepat dalam arti ada kecocokan guna (suitability). Mutu
yang terbaik dari suatu barang ialah bila barang yang dibeli dengan biaya
terendah dapat memenuhi kebutuhan sebagaimana maksud barang tersebut
dibeli. Dengan demikian pembelian barang hendaknya sesuai dengan
spesifikasi dan standar yang telah ditetapkan.
b. Tepat jumlah
Tepat jumlah (quality) dalam arti pembelian barang hendaknya dalam jumlah
yang cukup untuk memenuhi kebutuhan (tidak kurang dan tidak berlebihan).
c. Tepat waktu
Tepat waktu dalam arti, barang sudah tersedia pada saat di butuhkan.
d. Tepat sumber
Tepat sumber dalam arti, barang/material diperoleh dari sumber yang
memenuhi persyaratan, antara lain sumber legal, punya kemampuan keuangan
yang dapat diandalkan, punya keahli an dalam bidangnya, terpercaya (terjamin
No. SPB :
Tanggal :
Unit/bagian :
No. BG : 06
Tanggal : 25 Juni 2008
BON GUDANG
Contoh Formulir 2.1.2 Surat Permintaan Barang dalam Bentuk Bon Gudang
IDENTITAS ORGANISASI
No. LPB :
Tanggal :
Unit/Bagian :
No. Kode Nama dan Spesifikasi Jumlah Jumlah Jumlah Keterangan
Barang Barang Awal Pemakaian Akhir
Periode Periode
Mengetahui Manajer/Kabag./Kasubag.........
Manajer/Kabag./Kasubag.... (nama unit pemakai/pelapor)
(atasan langsung pelapor)
……………………………… ………………………………
RS PANTI WALUYO
JI. Gejayan 65 - 67 Yogyakarta
Telp. (0274) 565767, 124123 Fax. (0274) 567333
No. LPB : 03
Tanggal : 25/06/08
UNIT/BAGIAN: Personalia
Jml Jml
Kode Jml.
No. Nama dan Spesifikasi Barang Awal Akhir Keterangan
Barang Pemakaian
Periode Periode
1. 05 01 Computer Form : Geha 5 Rim 4 Rim 1 Rim -
Top Cut 38 S, ukuran
9.5"x11"
2. 0601 Tinta Printer Canon BJ 1 Buah 1 Buah 0 Rim -
Cartridge BC 03
No. OP
Tanggal
Kepada:
………………………………..
……………………………….
………………………………...
ORDER PEMBELIAN
Tanggal Terima :
Cara Pembayaran :
Penyerahan Barang :
No.OP : 04
Tanggal : 3/06/2008
ADVANTAGE COM
JI. Palang Merah 35
YOGYAKARTA
ORDER PEMBELIAN
No.OP : 04
Tanggal : 3/06/2008
ADVANTAGE COM
JI. Palang Merah 35
YOGYAKARTA
ORDER PEMBELIAN
Harga per
Jumlah
No. Nama dan Spesifikasi Barang Jumlah Satuan Satuan
(Rp)
(Rp)
1. Printer: HP Laser Jet 5P 2 Buah 12.500.000 25.000.000
2. Kertas Printer: HVS Kualitas Super, 5 Box 80.000 400.000
Ukuran 9.5”x11”, Produksi Trisakti
3. Tinta Printer: Canon BJ 02 5 Buah 210.000 1.050.000
4. Tinta Printer: Canon BJ 03 5 Buah 200.000 1.000.000
Total 1 : 27.450.000
Discount : 10% 2.745.000
Total 2 : 24.705.000
PPN : -
Biaya Lain-lain( kirim, meterai, ...............................................................) -
Total Pembayaran 24.705.000
5. Menyimak/Memantau Pesanan
Menyimak order merupakan kegiatan pemantauan terhadap pesanan.
Hal ini untuk menjamin ketepatan waktu datangnya pesan an di samping
untuk melakukan tindakan-tindakan antisipatif karena ketidaktepatan
datangnya pesanan, baik pesanan datang terlambat maupun datang lebih
6. Menerima Pesanan
Menerima barang yang telah dipesan merupakan tindakan ter akhir
dalam kegiatan transaksi. Beberapa hal yang harus diperhati kan dalam
kegiatan penerimaan barang ini, yakni Bagian Pembelian atau pihak-pihak
yang bertanggung jawab dalam pengadaan perbekalan (misalnya melibatkan
bagian pembelian, pimpinan unit perbekalan, bagian gudang, bagian
keuangan atau panitia pengadaan perbekalan, atau bahkan unit pemakai)
harus memeriksa secara saksama atas barang yang telah dikirim pemasok.
Dalam pemeriksaan barang ada dua langkah kegiatan pokok yang
harus dilakukan.
a. Pemeriksaan dokumen. Kegiatan ini dilakukan dengan cara mencocokkan
antara Order Pembelian dengan Surat Pengantar Barang atau
TandaTerima Barang atau Berita Acara Penyerahan Barang atau bukti
terima barang yang lain.
b. Pemeriksaan fisik barang. Kegiatan ini dilakukan setelah terjadi
kesesuaian antara dokumen order pembelian dengan bukti penerimaan
barang, dengan cara mencocokkan antara dokumen dokumen tersebut
dengan barang yang telah dikirim, baik ber kaitan dengan jenis, tipe,
merek, ataupun spesifikasi barang yang lain, jumlah, maupun kondisi
barang.
TOKO SAMPOERNA
Jalan Mangkubuml 35 Yogyakarta Kepada:
Telepon (0274) 453765, 453766 Yth. Kabag. Perbekalan Wisma Gloria
Jalan Mgr Soegijapranata 14 Yogyakarta
SURAT PENGANTAR
No. OS/PM/S/IV/2008
SURAT PENGANTAR
No. OS/PM/S/IV/2008
Harga
per Jumlah
No. Nama dan Spesifikasi Barang Jumlah Satuan Potongan
(Rp.)
(Rp.)
1. VCD Player: Merk Wanda, Tipe 6 450.000 - 2.700.000
PAL/NTSC
2. Tape Recorder: Merk Polytron, 8 850.000 - 6.800.000
Model PSC-35T
3. Kompor Gas: Merk Covina, Tipe 5 450.000 - 2.250.000
Ultima U-125 Ext.
4. Bola Lampu: Merk Philips, Jenis 10 2.500 - 25.000
Clear, 40W
5.
6.
...
Jumlah 11.775.000
Tagihan
Terbilang: Sebelas juta tujuh ratus tujuh puluh lima ribu rupiah
TANDA TERIMA
Nama: Nama:
……………………. …………………….
1. Nama : ..........................................
Jabatan : ..........................................
Dalam hal ini bertindak atas nama dan untuk .... yang disebut PIHAK PERTAMA
2. Nama : ..........................................
Jabatan : ..........................................
Dalam hal ini bertindak atas nama dan untuk .... yang disebut PIHAK KEDUA
II. Pada hari ini .......... tanggal ............ PIHAK PERTAMA telah menerima penyerahan
barang-barang sebagaimana tersebut dalam dafta terlampir dari PIHAK KEDUA
dalam keadaan baik dan lengkap sesuai dengan surat perjanjian/nota pesanan
nomor ………. Tanggal ………….
Yogyakarta, ………………
……………… ………………
FAKTUR
No. 50/S/VI/2008
Terbilang: Sebelas juta tujuh ratus tujuh puluh lima ribu rupiah
S.E. & O
FAKTUR
No. O5/PM/S/IV/2008
NO. PESANAN TGL. PESANAN KODE PELANGGAN NPWP TGL. JATUH TEMPO
01/PS/WG/08 25/6/2008 P025 01.143.065 1/7/2008
Harga
per Jumlah
No. Nama dan Spesifikasi Barang Jumlah Satuan Potongan
(Rp.)
(Rp.)
1. VCD Player: Merk Wanda, Tipe 6 450.000 - 2.700.000
PAL/NTSC
2. Tape Recorder: Merk Polytron, 8 850.000 - 6.800.000
Model PSC-35T
3. Kompor Gas: Merk Covina, Tipe 5 450.000 - 2.250.000
Ultima U-125 Ext.
4. Bola Lampu: Merk Philips, Jenis 10 2.500 - 25.000
Clear, 40W
5.
6.
...
Jumlah 11.775.000
Tagihan
Terbilang: Sebelas juta tujuh ratus tujuh puluh lima ribu rupiah
Penerima
PERHATIAN
Faktur asli merupakan kuitansi
Pembayaran dengan cheque, giro bilyet, dll.
baru dianggap lunas setelah diuangkan.
Barang yang sudah dibeli tidak dapat dikembalikan
Purl Antari, S.E.. M. M.
Manajer Penjualan
PERHATIAN
Barang yang sudah dibeli
tidak dapat dikembalikan
……………………....
Terbilang …………………….............................
……………………....
Pada hari ini .......... tanggal .............. bulan ............... , tahun ................
Kami yang bertanda tangan di bawah ini :
Bertindak selaku panitia pemeriksaan barang yang dibentuk dengan Surat Keputusan
No. ........... tanggal ...................... telah mengadakan pemeriksaan barang-barang
yang dikirim oleh
Nama Perusahaan : ..............................................
Alamat Perusahaan : ..............................................
Berdasarkan Surat Kirim/Faktur No. ............. tanggal ............. dengan disaksikan oleh:
1. ..................................... sebagai petugas perusahaan yang bersangkutan.
Kami berpendapat bahwa barang-barang tersebut dalam keadaan ..............................
(jenis, jumlah barang beserta keadaannya masing-masing, periksa daftar terlampir).
Demikian Berita Acara ini dibuat dalam rangkap .............. untuk dapat dipergunakan
seperlunya.
Disaksikan :
Mengetahui:
.................................. .
Tanggal ................................
Sekretaris, Ketua,
.................................... ....................................
WISMA GLORIA
JI. Mgr. Soegijopranata 18
Yogyakarta
No. IK : 07
Tanggal : 3 Juli 2008
Kepada:
Toko "SAMPOERNA"
JI. Mangkubumi 35 Yogyakarta
INFORMASI KLAIM
Dengan ini kami berikan data Klaim untuk barang/material yang te lah dikirim
dengan No. OP: Ot/PS/VYG/03, tanggal 25 Juni 2003, dan No. Faktur
05/PM1S/IV/2003 sebagai berikut :
Bukti
Nama dan Nama dan Harga
No. Tgl. Penerimaan
Alamat Spesifikasi Jumlah Ket.
Urut Terima
Suppliier Barang
Tgl. Nomor Satuan Jumlah
Dengan mencermati beberapa contoh formulir yang harus ada pada setiap
langkah kegiatan pengadaan perbekalan di atas, beberapa pihak yang terlibat dalam
pengadaan perbekalan tersebut sifatnya relatif, artinya ditentukan oleh sistem kerja
yang dirancang dan dibangun oleh suatu organisasi. Dengan demikian, pihak pihak
yang terlibat dalam setiap langkah kegiatan pengadaan perbekalan tidak menutup
kemungkinan antara organisasi yang satu dengan organisasi yang lain akan berbeda.
Perbedaan ini biasanya sangat dipengaruhi oleh pertimbangan-pertimbangan
efektivitas dan efisiensi struktur organisasi yang dibangun.
Penting ditegaskan pula bahwa untuk kepentingan perencanaan perbekalan
dan pengendalian perbekalan, maupun pertanggungjawaban bagi Kepala Bagian
Pembelian dan atau Kepala Bagian Perbekalan, secara periodik baik pada setiap akhir
periode perbekalan maupun akhir tahun, Kepala Bagian Pembelian dan atau Kepala
Bagian Perbekalan harus membuat dan bertanggung jawab atas Laporan Pembelian.
Laporan Pembelian ini mendasarkan catatan Pem belian yang tertuang dalam Buku
Penerimaan Barang.