You are on page 1of 10

Promosi Kesehatan ( Health Promotion ) adalah ilmu dan seni membantu masyarakat menjadikan gaya

hidup mereka sehat optimal. Kesehatan yang optimaldidefinisikan sebagai keseimbangan kesehatan
fisik, emosi, sosial, spiritual, dan intelektual. Ini bukan sekedar pengubahan gaya hidup saja,namun
berkaitan dengan pengubahan lingkungan yang diharapkan dapat lebih mendukung dalam membuat
keputusan yang sehat.

Pengubahan gaya hidup dapat difasilitasi melalui penggabungan :


1. Menciptakan lingkungan yang mendukung
2. Mengubah prilaku , dan
3. Meningkatkan kesadaran.

Health Promotion is the process of enabling people to control over and improve their health
( WHO,1986 )

Promosi kesehatan adalah kombinasi berbagai dukungan menyangkut pendidikan, organisasi, kebijakan
dan peraturan perundangan untuk perubahan lingkungan dan prilaku yang menguntungkan kesehatan
( Green dan Ottoson , 1998 )

Promosi kesehatan adalah proses pemberdayaan masyarakat agar mampu memelihara dan
meningkatkan kesehatannya. ( Definisi yang selama ini dipakai oleh pusat promkes )

Proses pemberdayaan tersebut dilakukan dari, oleh, untuk bersama masyarakat; Artinya proses
pemberdayaan tersebut dilakukan melalui kelompok – kelompok potensial dimasyarakat, bahkan
semua komponen masyarakat .
Proses pemberdayaan tersebut dilakukan sosial budaya setempat, artinya sesuai dengan keadaan,
permasalahan dan potensial setempat.
Proses pembelajaran tersebut juga dibarengi dengan upaya mempengaruhu lingkunan, baik lingkungan
fisik maupun nonfisik, tersebut kebijakan dan peraturan perundangan.
Promosi kesehatan di dunia dikenal sejak tahun 1980an, tetapi di indonesia baru dikembangkan sejak
tahun 1995, sebagai pengambangan lebih lanjut dari ‘pendidikan” dan “penyuluhan” kesehatan.

Ruang lingkup promosi kesehatan


Promosi kesehatan adalah proses pemberdayaan masyarakat agar dapat memelihara dan meningkatkan
kesehatannya.
Promosi kesehatan mencakup pendidikan kesehatan (health education) yang penekanannya pada
perubahan atau perbaikan melalui peningkatan kesadaran, kemauan dan kemampuan.
Promosi kesehatan juga mencakup pemasaran sosial (social marketing) yang penekanannya pada
pengenalan produk atau jasa melalui kempanye.
Promosi kesehatan adalah juga upaya penyuluhan (upaya komunikasi dan informasi) yang
penekanannya pada penyebaran informasi.
Berdasarkan kerangka konsep khususnya strategi pokok, kegiatan promosi kesehatan yang perlu di
lakukan adalah :
1. Pemberdayaan masyarakat, yaitu upaya untuk meningkatkan kemampuan dan kemandirian semua
komponen masyarakat untuk dapat hidup sehat.
2. Pengembangan kemitraan, yaitu upaya untuk membangun hubungan para mitra kerja berdasarkan
kesetaraan, keterbukaan dan saling memberikan manfaat.
3. Upaya advokasi, yaitu upaya untuk mendekati, mendampingi, dan mempengaruhi para pembuat
kebijakan secara bijak, sehingga mereka sepakat untuk memberi dukungan terhadap pembangunan
kesehatan.
4. Pembinaan suasana, yaitu kegiatan untuk membuat suasana atau iklim yang mendukung terwujudnya
perilaku sehat dengan mengembangkan opini publik yang positif melalui media masa, tokoh
masyarakat, publik figur, dll.
5. Pengembangan sumber daya manusia, yaitu kegiatan pendidikan, latihan, pertemuan-pertemuan, dll
untuk meningkatkan wawasan, kemauan, dan keterampilan baik petugas kesehatan maupun kelompok-
kelompok potensial masyarakat.
6. Pengembangan iptek, yaitu kegiatan untuk selalu mengembangkan ilmu pengetahuan dan tekhnologi
dalam bidang promosi, informasi, komunikasi, pemasaran, advokasi, dll yang selalu tumbuh dan
berkembang.
7. Pengembangan media dan sarana, yaitu kegiatan untuk mempersenjatai diri dengan penyediaaan
media dan sarana yang diperlukan untuk mendukung kegiatan promosi kesehatan.
8. Pengembangan infra struktur yaitu kegiatan penunjang promosi kesehatan, sekretariat, tim promosi,
serta berbagai perangkat keras dan perangkat lunak yang diperlukan.

Sedangkan pesan-pesan kesehatan :


• Temanya adalah : kesehatan adalah hak asasi manusia, yang perlu dipelihara dan di tingkatkan
kualitasnya, dan kesehatan adalah investasi sehingga perlu terus di pupuk dan dikembangkan.
• Fokus pesan adalah : peningkatan ketahanan keluarga dan kepedulian terhadap lingkungan ;
sedangkan
• Pesan-pesan utama adalah : aktivitas fisik atau olahraga teratur, melaksanakan diet atau pengaturan
pola makan dengan gizi seimbang, tidak merokok atau menjaga kawasan tanpa asap rokok, dan
mempraktekkan 5S (senyum, salam, sapa, dan santun sebagai perwujudan pribadi yang sehat jasmani,
rohani dan sosial).

Upaya Promotif dalam Pelayanan Kebidanan

Upaya kesehatan dalam pelayanan kebidanan secara promotif sangat penting untuk mengurangi AKI,
AKA dan AKB. Pendekatan pemeliharaan pada ibu hamil merupakan upaya kesehatan yang pari purna
dan berkesinambungan melalui upaya peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan (preventif),
dimulai sejak awal kehamilan sampai dekat persalinan, deteruskan oleh upaya penyembuhan (kuratif)
sebagai pertolongan persalinan yang memadai seswuia dengan tingkat resikonya, dan pemulihan
kesehatan (rehabilitatif) dengan masa nifas, laktasi / pemberian ASI dan Keluarga Berencana. Upaya
pemeliharaan kesehatan ibu hamil dilakukan berbasis keluarga, sejak awal kepada suami dan keluarga
perlu diberikan informasi mengenai kondisi ibu hamil.
Lingkup promosi kesehatan dalam praktek kebidanan menurut sasarannya :
1. Bayi.
1. Anak balita
2. Remaja
3. Ibu hamil
4. Ibu bersalin
5. Ibu nifas
6. Ibu menyusui
7. PUS/WUS
8. Klimakterium/ menopause.
Upaya promotif dalam praktek kebidanan pada ibu hamil adalah dengan mencegah adanya anemia
dalam kehamilan melalui penyuluhan-penyuluhan dan kegiatan-kegiatan lain.
Anemia dalam kehamilan memberi pengaruh kurang baik bagi ibu baik dalam kehamilan maupun
persalinan. Berbagai penyulit dapat timbul akibat anemia seperti abortus, partus prematurus, syok, dll.
Karena itulah usaha promotif dalam peningkatan gizi ibu hamil sangat dipentingkan untuk mengurangi
angka kehamilan dengan anemia untuk mengurangi angka kematian ibu dan bayi.
Adapaun usaha promotifnya adalah dengan memberikan penyuluhan kepada ibu hamil tentang
pencegahan anemi dengan perbaikan gizi yaitu dengan menjelaskan dan menginformasikan mengenai
pola nutrisi yang baik bagi ibu hamil untuk menunjang kesehatan ibu dan pertumbuhan janin yang baik.
Upaya promotif dalam praktek kebidanan pada ibu untuk anak tentang pemberian imunisasi, yaitu
menjelaskan mengenai keuntungan-keuntungan yang didapat setelah pemberian imunisasi, serta bahaya
apabila imunisasi tersebut tidak diberikan. Selain itu juga menjelaskan mengenai gizi seimbang yang
baik untuk diberikan kepada anak guna mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang maksimal
serta menghindari terjadinya gizi buruk pada anak yaitu dimana gizi buruk adalah keadaan kurang gizi
tingkat berat yang disebabkan oleh rendahnya konsumsi energi dan protein dari makanan sehari-hari
dalam waktu yag cukup lama, yang ditandai dengan berat badan menurut umur (BB/U) berada pada <-3
SD tabel baku WHO-NCHS atau tanda-tanda klinis gizi buruk yaitu marasmusdankwashiorkor.

Sebenarnya tidak sulit untuk mendeteksi kondisi gizi buruk, dengan melihat fisiknya si anak saja, bisa
disimpulkan bahwa anak tersebut mengalami gizi buruk. Secara terperinci gejala klinis gizi buruk
seperti berikut; marasmus dengan tanda-tanda tubuh sangat kurus, tampak tulang terbungkus kulit,
perut cekung, iga gambang/tulang rusuk menonjol, wajah seperti orang tua (monkey face), mata tidak
bercahaya, rambut kusam, cengeng dan rewel, kulit keriput, jaringan lemak subkutis sangat sedikit
sampai tidak ada, penyakit infeksi umumnya bersifat kronis (diare kronik atau konstipasi), sedangkan
kwashiorkor dengan tanda-tanda tubuh edema di seluruh tubuh terutama kaki, otot mengecil, wajah
membulat dan sembab (moon face), pandangan sayu, rambut tipis, kemerahan seperti rambut jagung,
mudah dicabut tanpa terasa sakit, apatis dan rewel, kelainan kulit berupa bercak merah muda yang
meluas dan berubah warna menjadi coklat kehitaman dan terkelupas, penyakit infeksi biasanya bersifat
akut (anemia dan diare). Gejala marasmik-kwashiorkor merupakan campuran dari beberapa gejala
klinik marasmus dan kwashiorkor, disertai edema yang tidak mencolok.
Untuk itulah pentingnya usaha pelayanan kebidanan promotif bagi bayi dan anak dengan berbagai
upaya dengan penyuluhan, ataupun kegiatan promotif lainnya agar angka gizi buruk dapat terus
berkurangg agar pertumbuhan dan perkembangan anak dapat berlangsung dengan baik. Adapun bentuk
usaha promotifnya adalah dapat berupa berbagai penyuluhan ataupun kegiatan lainnya yang bias
dilakukan di posyandu-posyandu bayi dan balita.

KESIMPULAN

Promosi Kesehatan ( Health Promotion ) adalah ilmu dan seni membantu masyarakat menjadikan gaya
hidup mereka sehat optimal. Kesehatan yang optimaldidefinisikan sebagai keseimbangan kesehatan
fisik, emosi, sosial, spiritual, dan intelektual. Ini bukan sekedar pengubahan gaya hidup saja,namun
berkaitan dengan pengubahan lingkungan yang diharapkan dapat lebih mendukung dalam membuat
keputusan yang sehat.

Upaya kesehatan dalam pelayanan kebidanan secara promotif sangat penting untuk mengurangi AKI,
AKA dan AKB. Pendekatan pemeliharaan pada ibu hamil merupakan upaya kesehatan yang pari purna
dan berkesinambungan melalui upaya peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan (preventif),
dimulai sejak awal kehamilan sampai dekat persalinan, deteruskan oleh upaya penyembuhan (kuratif)
sebagai pertolongan persalinan yang memadai seswuia dengan tingkat resikonya, dan pemulihan
kesehatan (rehabilitatif) dengan masa nifas, laktasi / pemberian ASI dan Keluarga Berencana. Upaya
pemeliharaan kesehatan ibu hamil dilakukan berbasis keluarga, sejak awal kepada suami dan keluarga
perlu diberikan informasi mengenai kondisi ibu hamil.
Lingkup promosi kesehatan dalam praktek kebidanan menurut sasarannya :
1. Bayi.
2. Anak balita
3. Remaja
4. Ibu hamil
5. Ibu bersalin
6. Ibu nifas
7. Ibu menyusui
8. PUS/WUS
9. Klimakterium/ menopause

DAFTAR PUSTAKA

http//Dinas kesehatan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.com


http//hariankompas.com
Notoatmojo,soekidjo.Prof,Dr.”Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni”.2007.Jakarta:PT.Rineka Cipta.

LINGKUP PROMOSI KESEHATAN TERHADAP IBU BERSALIN


Lingkup promosi kesehatan terhadap ibu bersalin meliputi persiapan persalinan, nutrisi dan cairan,
dukungan, kesejahteraan janin, keterlibatan keluarga serta mengurangi rasa sakit.
Promosi kesehatan terhadap ibu bersalin dapat mencegah terjadinya depresi saat atau setelah
melahirkan.Cemas menghadapi persalinan adalah hal yang wajar tetapi seorang bidan harus mampu
mengatasi hal tersebut.Salah satunya adalah memberikan promosi kesehatan ibu bersalin. Persainan
dan kelahiran merupakan proses yang fisiologis. Kelahiran seorang bayi juga merupakan peristiwa
sosial
yang ibu dan keluarga nantikan selama 9 bulan.Ketika persalinan dimulai, peranan ibu adalah untuk
melahirkan bayinya.Untuk itu, dengan diberikan promosi kesehatan dapat mengatasi rasa cemas,
khawatir, panik dan depresi ibu bersalin.Promosi ini lebih baik diberikan jauh hari sebelum bersalin,
misalnya saat hamil trimester III

promosi kesehatan
A. Definisi Promosi Kesehatan
Dilihat secara konsep promosi kesehatan adalah upaya untuk mempengaruhi atau mengajak orang lain
baik individu, kelompok atau masyarakat,agar melaksanakan prilaku hidup sehat. Sedangkan secara
operasional pendidikan kesehatan adalah semua kegiatan untuk memberikan dan atau meningkatkan
pengetahuan, sikap, san praktek masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka
sendiri.
Promosi kesehatan pada ibu bersalin untuk meningkatkan kesadaran dan kemampuan hidup sehat bagi
ibu yang akan menghadapi persalinan agar terwujud derajad kesehatan yang optimal.Diharapkan
dengan penyuluhan dan informasi dari bidan dapat membuat ibu bersalin dapat menjalani
persalinannya dengan tenang.
Peristiwa kelahiran bukan hanya merupakan proses murni fisiologis belaka, akan tetapi banyak pula
diwarnai dengan komponen-komponen fisiologis. Tetapi ada perbedaan yang dialami oleh ibu yang
satu dengan yang lainnya. Pengalaman di masyarakat, ada ibu-ibu yang sangat muda melahirkan
bayinya, dan ada juga ibu-ibu yang sangat suka melahirkan bayinya, yang kadang-kadang sampai
mengalami keadaan abnormal seperti operasi. Untuk itulah perlu dilakukannya promosi kesehatan pada
ibu bersalin yaitu untuk mengantisipasi perasaan cemas pada ibu dalam menghadapi persalinan.
B. Perubahan Fisiologis Pada Ibu Melahirkan
Semakin meningkat umur kehamilan, ibu semakin merasakan pergerakan-pergerakan bayi. Perut ibu
semakin besar, pergerakan ibu semakin tidak bebas, ibu merasakan tidak nyaman. Kadang-kadang ibu
mengalami gangguan kencing, kaki bengkak. Kondisi-kondisi otot –otot apnggul dan otot–otot jalan
lahir mngalami pemekaran.
Keluarnya bayi itu sebagian besar disebabkan oleh kekuatan-kekuatan kontraksi otot, dan sebagian lagi
oleh tekanan dari perut. Kontraksi dari otot-otot uterus dan pelontaran bayi keluar amat dipengaaruhi
oleh: Sistem saraf simpatis, parasimpatis dan saraf lokal pada otot uterus.
C. Perubahan Psikologis
Pada minggu-minggu terakhir menjelang kelahiran bayinya, ibu banyak di pengaruhi oleh perasaan-
perasaan/ emosi-emosi dan ketegangan. Ibu merasa cemas apakah bayinya dapat lahir lancar, sehat atau
cacat. Ibu juga amat bahagia menyongsong kelahiran bayinya yang di idam-idamkannya.
Disamping itu ibu merasakan takut terhadap darah, takut sakit, takut terjadi gangguan waktu
melahirkan, bahkan takut mati. Kecemasan ayah juga tidak boleh diabaikan. Kecemasan ayah hampir
sama besarnya dengan kecemasan ibu yang melahirkan, hanya berbeda sang ayah tidak secara langsung
merasakan efeknya dari kehamilan.

D. Tanda-Tanda Permulaan Persalinan


Sebelum terjadi persalinan sebenarnya beberapa minggu sebelumnya wanita memasuki ”bulannya”atau
”minggunya” atau ”harinya” yang di sebut kala pendahuluan (prepatory stage of labord). Ini
memberikan tanda-tanda sebagai berikut :
Lightening atau settling atau dropping yaitu kepala turun memasuki pintu atas panggul terutama pada
primigravida. Pada multipara tidak begitu terlihat.
Perut kelihatan lebih melebar,fundus uteri turun.
Perasaan sering-sering atau susah kencing (polakisuria) karena kandung kemih tertekan oleh bagian
terbawah janin.
Perasaan sakit di perut dan di pinggang oleh adanya kontraksi-kontraksi lemah dari uterus kadang-
kadang di sebut ”false labor pains”.
Serviks menjadi lembek,mulai mendatar dan setresinya bertambah bisa bercampur darah (bloody
show).
E. Tanda-Tanda In-Partu
Rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat sering dan teratur.Keluarnya lendir bercampur darah
yang labih banyak karena robekan-robekan kecil pada serviks.Kadang-kadang ketuban pecah dengan
sendirinya.Pada pemeriksaan dalam : serviks mendatar dan pembukaan telah ada.Seperti telah di
kemukakan terdahulu,faktor-faktor yang berperan dalam persalinan adalah :
Kekuatan mendorong janin keluar (power) :
Ø His (kontraksi uterus)
Ø Kontraksi otot-otot dinding perut
Ø Kontraksi diafragma
Ø Faktor janin
Ø Faktor jalan lahir

F. Persiapan Persalinan

Beritahu ibu mengenai persiapan persalinan meliputi : biaya persalinan,rencana tempat bersalin (di
bidan atau rumah sakit),siapa yang akan menolong (bidan,dokter spesialis kandungan),sarana
transportasi. dipersiapkan juga satu buah tas yang berisi perlengkapan bayi seperti : popok,baju
bayi,minyak telon,kayu putih,talk,selimut,selendang,dan perlengkapan untuk ibu seperti :baju
ganti,pakaian dalam,pembalut,kain panjang,dll.
G. Pelaksanan Komunikasi Pada Ibu Melahirkan
Melihat berbagai bentuk kecemasan yang muncul pada ibu yang akan melahirkan dan juga pada suami
yang menunggunya maka orientassi pelayanan bukan hanya ditujukan pada sang ibu juga sekaligus
iatan-kegiatan kepada sang suami. Ibu di tuntun untuk melakukan kegiatan yang menunjang proses
pelontaran/ kelahiran bayi. dalam kelahiran normal ada dua faktor yang harus dipertimbangkan yaitu:
Status resiko kehamilan dan kemajuan persalinan dan pelahiran.
H. Tujuan Perawatan Dalam Kelahiran Normal, Tugas Pemberi Perawatan
Tujuan perawatan adalah mendapatkan ibu dan anak yang sehat dengan tingkat intervensi sedikit
mungkin yang memperhatikan keselamatan. Pendekatan ini menyiratkan bahwa dalam kelahiran
normal, harus ada alasan yang sahih jika akan mencampuri proses alami. Ada empat tugas pemberi
perawata yaitu:
1. Mendukung wanita, pasangannya, dan keluarga selama persalinan, saat ia melahirkan dan pada
periode selanjutnya.
2. Mengobservasi wanita yang bersalin, memantau kondisi janin dan kondisi bayi setelah lahir,
mengkaji faktor resiko, mendeteksi masalah sedini mungkin.
3. Melakukan intervensi minor jika diperlukan, seperti amniotomi, dan episiotomi, perawatan bayi baru
lahir.
4. Merujuk ke tingkat perawatan yang lebih tinggi jika faktor resiko menjadi jelas atau terjadi
komplikasi yang memperkuat perujukan.

I. Promosi kesehatan pada ibu melahirkan meliputi beberapa aspek yaitu:


1. Mengkaji Kesejahteraan Wanita Selama Persalinan
Ketika awitan persalinan spontan, biasanya wanita tersebutlah yang memulai perawatan, baik dengan
meminta penolong kelahiran datang atau dengan melakukan atau dengan melakukan persiapan ke
fasilitas kesehatan. Tanggung jawab penolong persalinan untuk mengkaji perawatan yang paling tepat
pada awal persalinan telah dibicarakan dan pentingnya pemberian dukungan sepanjang persalinan. Di
manapun kelahiran terjadi, terbinanya hubungan yang baik antara wanita dan pemberi perawatan sangat
penting baik mereka pernah atau belum bertemu sebelumnya. Kualitas penerimaan yang di tawarkan
kepada wanita yang mencari perawatan institusi akan sangat menentukan tingkat kepercayaan yang di
berikan oleh wanita tersebut dan keluarganya kepada pemberi perawatan.
Selama perasalinan dan melahirkan, kesejahteraan fisik dan emosional wanita harus di kaji secara
teratur, meliputi pengukuran suhu, nadi, dan tekanan darah, memeriksa asupan cairan dan haluaran
urine, mengkaji nyeri dan kebutuhan akan dukungan. Pemantauan ini harus di pertahankan sampai
proses kelahiran berakhir.
Pengkajian kesejahteraan wanita juga di lakukan dengan memperhatikan privasi selama persalinan,
menghormati orang yang di pilih untuk menyertainya, dan menghindari kehadiran orang yang tidak
perlu dalam ruang bersalin.
2. Prosedur Rutin
Persiapan kelahiran saat masuk rumah sakit atau pusat kesehatan sering kali meliputi beberapa
prosedur “ rutin “. Seperti mengukur suhu, nadi dan tekanan darah, enema dan di ikuti dengan
mencukur semua atau sebagian rambut pubis. Prosedur rutin ini tidak boleh di hilangkan meskipun hal
tersebut harus di perkenalkan dan di jelaskan kepada wanita dan pasangannya karena untuk mencegah
aatau mendeteksi secara dini komplikasi yang kemungkinan dapat terjadi.
3.
a.
i.
1.
2.
3. Nutrisi
Nutrisi adalah subjek yang sangat penting dan pada saat yang sama sangat bervariasi. Pendekatan yang
tepat tampaknya tidak menghambat keinginan wanita untuk makan dan minum selama persalinan dan
melahirkan., karena dalam kelahiran normal harus ada alasan yang shahih jika ingin mencampuri
proses alami. Namun sangat ketakutan yang sangat sulit lenyap dan rutinitas di seluruh dunia, yang
masing-masing membutuhkan penanganan dengan cara berbeda. Dengan dilakukan promosi kesehatan
tentang niutrisi pada ibu bersalin inilah di harapkan akan mampu mengurangi rutinitas pemenuhan
nutrisi dengan ketakutan makan makanan tertentu.
4. Tempat Melahirkan
Praktik persalinan dirumah dibantu yang benar memerlukan beberapa persiapan yang esensial.
Penolong persalinan harus memastikan bahwa tersedia air bersih dan ruangan untuk tempat melahirkan
yang hangat. Mencuci tangan harus di lakukan dengan cermat. Pakaian atau handuk hangat harus di
siapkan untuk membungkus bayi agar tetap hangat. Jadi paling tidak harus ada beberapa bentuk
peralatan melahirkan yang bersih sesuai rekomendasi WHO, yang bertujuan menciprkan lapangan
persalinan sebersih mungkin dan memberi perawatan tali pusat yang adekuat.
5. Nyeri Persalinan
Hampir semua wanita mengalami nyeri selama persalinan, tetapi respon setiap wanita terhadap nyeri
persalinan berbeda-beda. Ada beberapa metode non-invasif sekaligus non-farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri yang dapat di gunakan selama persalinan. Banyak wanita merasa nyeri
berkurang dengan mandi, sentuhan dan pijatan. Ada pula wanita yang memngatasi nyeri dengan cara
relaksasi yang di lakukan secara verba, menjauhkan wanita dari nyerinya secara hipnotis, musik dan
umpan balik biologis.
Semua budaya mempunyai cara masing-masing untuk membantu dan memimpin persalinan. Beberapa
budaya tersebut menjelaskan kebiasaannya dengan cara sihir, yang lain mencoba memberi penjelasan
yang lebih masuk akal yentang sistem yang di terapkan. Ciri umum dari metode-metode ini adalah
pemberian perhatian yang intens kepada wanita selama persalinan dan melahirkan. Mengkin inilah
alasan mengapa begitu banyak wanita hamil merasa metode ini nyaman dan banyak membantu.
Laporan yang menyebut bahwa wanita merasa metode tersebut membuat nyaman baru merupakan hasil
observasi. Meskipun wanita yang mengalami peredaan nyeri dengan metode-metode tersebut dapat di
benarkan. Pelatihan dalam melakukan konseling atau promosi kesehatan dan keterampilan komunikasi
interpersonal sangat penting untuk semua yang merawat wanita usia reproduktif (Kwast, 1995).
6. Memantau Janin Selama Persalinan
Memantau kesejahteraan janin adalah bagian bagian perawatan yang penting selama persalinan.
Metode pilihan untuk pemantauan janin selama persalinan normal adalah auskultasi intermiten.
Perawatan secara individual pada wanita melahirkan sangat esensial dan bisa dilakukan dengan lebih
mudah melalui kontak pribadi saat melakukan auskultasi secara teratur. Hanya pada wanita dengan
peningkatan resiko mesalnya pada persalinan yang diinduksi atau diaugmentasi, komplikasi oleh cairan
amnion yang tercemar oleh mekonium, atau oleh faktor resiko lain. Maka pemantauan elktronik dan
dan konseling menjadi bermanfaat.
7. Kebersihan
Di manapun proses persalinan dan melahirkan ditangani, kebersihan adalah kebutuhan yang paling
penting dan utama. Sterilisasi yang biasa di gunakan di kamar operasi tidak diperlukan tetapi kuku
harus pendek dan bersih serta tangan harus di cuci dengan air sabun secara cermat. Beberapa tindakan
harus diambil selama persalinan untuk mencegah kemungkinan infeksi pada wanita dan atau penolong
persalinan. Tindakan ini meliputi penghindaran kontak langsung dengan darah dan cairan tubuh lain,
penggunaan sarung tangan selama pemeriksaan vagina, selama pelahiran bayi, dan dalam penanganan
plasenta. Penting untuk mengurangi kemungkinan terjadinya infeksi dengan mempertahankan teknik
invasif misalnya episiotomi seminimal mungkin dan jika melakukan perawatan tambahan, setelah
digunakan instrumen yang tajam di buang.
Http:sandra-sya-sya.blogspot.com/2009/04/promosi-kesehatan.html

Promosi Kesehatan Ibu Bersalin


Oleh: AnneAhira.com Content Team

Kebanyakan orang menganggap persalinan adalah hal alamiah pada wanita, sehingga tidak
perlu terlampau dibesar-besarkan. Namun, bagi seorang ibu, terutama yang baru pertama
kali melahirkan, persalinan adalah masalah besar.
Siapa pun tahu bahwa melahirkan identik dengan proses yang menyakitkan, bahkan nyawa
pun menjadi taruhannya. Untuk itulah perlu dilakukannya promosi kesehatan ibu bersalin.
Tujuannya di samping untuk membantu mengatasi rasa cemas ibu menantikan proses
kelahiran sang buah hati, juga agar ibu tahu hal-hal yang harus diperhatikan untuk
keselamatannya selama menjalani proses persalinan.
Promosi kesehatan ibu bersalin dapat dilakukan melalui media cetak maupun elektronik.
Berikut beberapa faktor yang harus disosialisasikan.

1. Perubahan Fisik

Semakin mendekati hari persalinan, ibu akan semakin merasa tak nyaman secara fisik. Perut
yang semakin besar mengakibatkan gerak ibu semakin tidak bebas. Beberapa gangguan
fisiologis juga kerap dialami seorang ibu hamil tua, seperti kaki yang bengkak.
Pemekaran pada otot-otot panggul dan otot–otot jalan lahir juga membuat ibu merasakan
nyeri pada selangkangan serta sakit di bagian pinggang.

2. Perubahan Psikis

Pekan-pekan terakhir jelang kelahiran bayi, biasanya ibu cenderung merasa cemas dan
tegang. Kecemasan biasanya berasal dari prasangka-prasangka batin seperti apakah
bayinya lahir dengan selamat, apakah sehat atau cacat.
Di sisi lain, Ibu juga merasa bahagia karena tak lama lagi akan lahir buah hati dari rahimnya,
yang telah lama diidam-idamkannya. Sebagian ibu bisa merasakan ketakutan-ketakutan lain
seperti takut sakit, takut tidak kuat melahirkan bayinya, bahkan takut mati. Dukungan dari
suami dan orang-orang terdekat sangat penting untuk meredakan semua rasa takut ini.

3. Tanda-Tanda Awal Persalinan

Tanda-tanda awal persalinan sebenarnya telah terjadi beberapa minggu sebelum hari
persalinan. Tanda-tanda ini disebut tahap pendahuluan (prepatory stage of labor), yang
meliputi hal-hal berikut:
 Kepala bayi turun memasuki bagian atas panggul.
 Perut ibu terlihat semakin melebar.
 Ibu mengalami gangguan susah buang air kecil karena kandung kemih tertekan oleh
tubuh janin yang mendesak ke bawah.
 Ibu mengalami sakit di bagian perut dan pinggang, yang disebabkan kontraksi-
kontraksi lemah pada dinding rahim.
4. Tanda-Tanda Melahirkan
Persalinan yang telah di ambang pintu ditandakan dengan rasa sakit (kontraksi) yang lebih
kuat, lebih sering, dan lebih teratur. Selain itu, keluar lendir bercampur darah yang
disebabkan robekan-robekan kecil pada serviks (leher rahim).
Kontraksi yang terlalu kuat bisa menyebabkan pecahnya ketuban sebelum waktunya. Jika ini
terjadi, ibu harus segera dibawa ke tempat penolong persalinan untuk mendapatkan tindak
lanjut dari ahli medis (dokter atau bidan).

Perhatikan pula faktor-faktor yang memengaruhi kelancaran persalinan :


 Kontraksi rahim
 Kontraksi otot-otot dinding perut
 Kontraksi diafragma
 Kekuatan mengejan
 Jalan lahir
 Besarnya janin
5. Persiapan Persalinan

Sebelum menghadapi persalinan, pihak ibu harus mempersiapkan hal-hal seperti :


 Tempat bersalin (di bidan, klinik, atau rumah sakit)
 Penolong persalinan (bidan atau dokter spesialis kandungan)
 Biaya persalinan
 Transportasi
Yang tidak boleh terlupakan juga adalah persiapan perlengkapan bayi seperti popok, baju
bayi, selimut, bedong, minyak telon, dan lain-lain. Ibu juga harus membawa perlengkapan
seperti baju ganti berkancing depan (agar mudah menyusui bayi), pakaian dalam, stagen,
pembalut, kain panjang, dan lain-lain.
6. Perawatan Persalinan

Tujuan perawatan selama persalinan adalah tingkat kesehatan dan keselamatan yang
optimal bagi ibu dan bayi. Dalam kelahiran normal, faktor alamiah harus diutamakan. Jika
harus diambil tindakan medis, harus disertai alasan-alasan yang benar dan kuat.

Beberapa tugas pemberi perawatan:


1. Memberi dukungan pada ibu selama proses persalinan, saat bersalin, dan pasca
bersalin.
2. Memantau kondisi ibu bersalin, kondisi janin, dan kondisi bayi setelah lahir.
3. Melakukan intervensi bila perlu, seperti episiotomi (melakukan robekan pada organ
vital ibu untuk mempermudah keluarnya bayi).
4. Merujuk ke jenjang perawatan yang lebih tinggi (misal bidan merujuk ke rumah sakit)
jika terjadi komplikasi atau hal-hal lain yang membahayakan ibu bersalin dan bayinya.
Demikian beberapa faktor yang yang harus diperhatikan terkait promosi kesehatan ibu
bersalin. Faktor-faktor di atas harus diketahui oleh pihak ibu maupun pihak penolong
persalinan. Kerjasama yang baik antara ibu dan penolong persalinan akan menghasilkan
proses persalinan yang aman, lancar, dan berujung kebahagiaan.

You might also like