Professional Documents
Culture Documents
hidup mereka sehat optimal. Kesehatan yang optimaldidefinisikan sebagai keseimbangan kesehatan
fisik, emosi, sosial, spiritual, dan intelektual. Ini bukan sekedar pengubahan gaya hidup saja,namun
berkaitan dengan pengubahan lingkungan yang diharapkan dapat lebih mendukung dalam membuat
keputusan yang sehat.
Health Promotion is the process of enabling people to control over and improve their health
( WHO,1986 )
Promosi kesehatan adalah kombinasi berbagai dukungan menyangkut pendidikan, organisasi, kebijakan
dan peraturan perundangan untuk perubahan lingkungan dan prilaku yang menguntungkan kesehatan
( Green dan Ottoson , 1998 )
Promosi kesehatan adalah proses pemberdayaan masyarakat agar mampu memelihara dan
meningkatkan kesehatannya. ( Definisi yang selama ini dipakai oleh pusat promkes )
Proses pemberdayaan tersebut dilakukan dari, oleh, untuk bersama masyarakat; Artinya proses
pemberdayaan tersebut dilakukan melalui kelompok – kelompok potensial dimasyarakat, bahkan
semua komponen masyarakat .
Proses pemberdayaan tersebut dilakukan sosial budaya setempat, artinya sesuai dengan keadaan,
permasalahan dan potensial setempat.
Proses pembelajaran tersebut juga dibarengi dengan upaya mempengaruhu lingkunan, baik lingkungan
fisik maupun nonfisik, tersebut kebijakan dan peraturan perundangan.
Promosi kesehatan di dunia dikenal sejak tahun 1980an, tetapi di indonesia baru dikembangkan sejak
tahun 1995, sebagai pengambangan lebih lanjut dari ‘pendidikan” dan “penyuluhan” kesehatan.
Upaya kesehatan dalam pelayanan kebidanan secara promotif sangat penting untuk mengurangi AKI,
AKA dan AKB. Pendekatan pemeliharaan pada ibu hamil merupakan upaya kesehatan yang pari purna
dan berkesinambungan melalui upaya peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan (preventif),
dimulai sejak awal kehamilan sampai dekat persalinan, deteruskan oleh upaya penyembuhan (kuratif)
sebagai pertolongan persalinan yang memadai seswuia dengan tingkat resikonya, dan pemulihan
kesehatan (rehabilitatif) dengan masa nifas, laktasi / pemberian ASI dan Keluarga Berencana. Upaya
pemeliharaan kesehatan ibu hamil dilakukan berbasis keluarga, sejak awal kepada suami dan keluarga
perlu diberikan informasi mengenai kondisi ibu hamil.
Lingkup promosi kesehatan dalam praktek kebidanan menurut sasarannya :
1. Bayi.
1. Anak balita
2. Remaja
3. Ibu hamil
4. Ibu bersalin
5. Ibu nifas
6. Ibu menyusui
7. PUS/WUS
8. Klimakterium/ menopause.
Upaya promotif dalam praktek kebidanan pada ibu hamil adalah dengan mencegah adanya anemia
dalam kehamilan melalui penyuluhan-penyuluhan dan kegiatan-kegiatan lain.
Anemia dalam kehamilan memberi pengaruh kurang baik bagi ibu baik dalam kehamilan maupun
persalinan. Berbagai penyulit dapat timbul akibat anemia seperti abortus, partus prematurus, syok, dll.
Karena itulah usaha promotif dalam peningkatan gizi ibu hamil sangat dipentingkan untuk mengurangi
angka kehamilan dengan anemia untuk mengurangi angka kematian ibu dan bayi.
Adapaun usaha promotifnya adalah dengan memberikan penyuluhan kepada ibu hamil tentang
pencegahan anemi dengan perbaikan gizi yaitu dengan menjelaskan dan menginformasikan mengenai
pola nutrisi yang baik bagi ibu hamil untuk menunjang kesehatan ibu dan pertumbuhan janin yang baik.
Upaya promotif dalam praktek kebidanan pada ibu untuk anak tentang pemberian imunisasi, yaitu
menjelaskan mengenai keuntungan-keuntungan yang didapat setelah pemberian imunisasi, serta bahaya
apabila imunisasi tersebut tidak diberikan. Selain itu juga menjelaskan mengenai gizi seimbang yang
baik untuk diberikan kepada anak guna mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang maksimal
serta menghindari terjadinya gizi buruk pada anak yaitu dimana gizi buruk adalah keadaan kurang gizi
tingkat berat yang disebabkan oleh rendahnya konsumsi energi dan protein dari makanan sehari-hari
dalam waktu yag cukup lama, yang ditandai dengan berat badan menurut umur (BB/U) berada pada <-3
SD tabel baku WHO-NCHS atau tanda-tanda klinis gizi buruk yaitu marasmusdankwashiorkor.
Sebenarnya tidak sulit untuk mendeteksi kondisi gizi buruk, dengan melihat fisiknya si anak saja, bisa
disimpulkan bahwa anak tersebut mengalami gizi buruk. Secara terperinci gejala klinis gizi buruk
seperti berikut; marasmus dengan tanda-tanda tubuh sangat kurus, tampak tulang terbungkus kulit,
perut cekung, iga gambang/tulang rusuk menonjol, wajah seperti orang tua (monkey face), mata tidak
bercahaya, rambut kusam, cengeng dan rewel, kulit keriput, jaringan lemak subkutis sangat sedikit
sampai tidak ada, penyakit infeksi umumnya bersifat kronis (diare kronik atau konstipasi), sedangkan
kwashiorkor dengan tanda-tanda tubuh edema di seluruh tubuh terutama kaki, otot mengecil, wajah
membulat dan sembab (moon face), pandangan sayu, rambut tipis, kemerahan seperti rambut jagung,
mudah dicabut tanpa terasa sakit, apatis dan rewel, kelainan kulit berupa bercak merah muda yang
meluas dan berubah warna menjadi coklat kehitaman dan terkelupas, penyakit infeksi biasanya bersifat
akut (anemia dan diare). Gejala marasmik-kwashiorkor merupakan campuran dari beberapa gejala
klinik marasmus dan kwashiorkor, disertai edema yang tidak mencolok.
Untuk itulah pentingnya usaha pelayanan kebidanan promotif bagi bayi dan anak dengan berbagai
upaya dengan penyuluhan, ataupun kegiatan promotif lainnya agar angka gizi buruk dapat terus
berkurangg agar pertumbuhan dan perkembangan anak dapat berlangsung dengan baik. Adapun bentuk
usaha promotifnya adalah dapat berupa berbagai penyuluhan ataupun kegiatan lainnya yang bias
dilakukan di posyandu-posyandu bayi dan balita.
KESIMPULAN
Promosi Kesehatan ( Health Promotion ) adalah ilmu dan seni membantu masyarakat menjadikan gaya
hidup mereka sehat optimal. Kesehatan yang optimaldidefinisikan sebagai keseimbangan kesehatan
fisik, emosi, sosial, spiritual, dan intelektual. Ini bukan sekedar pengubahan gaya hidup saja,namun
berkaitan dengan pengubahan lingkungan yang diharapkan dapat lebih mendukung dalam membuat
keputusan yang sehat.
Upaya kesehatan dalam pelayanan kebidanan secara promotif sangat penting untuk mengurangi AKI,
AKA dan AKB. Pendekatan pemeliharaan pada ibu hamil merupakan upaya kesehatan yang pari purna
dan berkesinambungan melalui upaya peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan (preventif),
dimulai sejak awal kehamilan sampai dekat persalinan, deteruskan oleh upaya penyembuhan (kuratif)
sebagai pertolongan persalinan yang memadai seswuia dengan tingkat resikonya, dan pemulihan
kesehatan (rehabilitatif) dengan masa nifas, laktasi / pemberian ASI dan Keluarga Berencana. Upaya
pemeliharaan kesehatan ibu hamil dilakukan berbasis keluarga, sejak awal kepada suami dan keluarga
perlu diberikan informasi mengenai kondisi ibu hamil.
Lingkup promosi kesehatan dalam praktek kebidanan menurut sasarannya :
1. Bayi.
2. Anak balita
3. Remaja
4. Ibu hamil
5. Ibu bersalin
6. Ibu nifas
7. Ibu menyusui
8. PUS/WUS
9. Klimakterium/ menopause
DAFTAR PUSTAKA
promosi kesehatan
A. Definisi Promosi Kesehatan
Dilihat secara konsep promosi kesehatan adalah upaya untuk mempengaruhi atau mengajak orang lain
baik individu, kelompok atau masyarakat,agar melaksanakan prilaku hidup sehat. Sedangkan secara
operasional pendidikan kesehatan adalah semua kegiatan untuk memberikan dan atau meningkatkan
pengetahuan, sikap, san praktek masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka
sendiri.
Promosi kesehatan pada ibu bersalin untuk meningkatkan kesadaran dan kemampuan hidup sehat bagi
ibu yang akan menghadapi persalinan agar terwujud derajad kesehatan yang optimal.Diharapkan
dengan penyuluhan dan informasi dari bidan dapat membuat ibu bersalin dapat menjalani
persalinannya dengan tenang.
Peristiwa kelahiran bukan hanya merupakan proses murni fisiologis belaka, akan tetapi banyak pula
diwarnai dengan komponen-komponen fisiologis. Tetapi ada perbedaan yang dialami oleh ibu yang
satu dengan yang lainnya. Pengalaman di masyarakat, ada ibu-ibu yang sangat muda melahirkan
bayinya, dan ada juga ibu-ibu yang sangat suka melahirkan bayinya, yang kadang-kadang sampai
mengalami keadaan abnormal seperti operasi. Untuk itulah perlu dilakukannya promosi kesehatan pada
ibu bersalin yaitu untuk mengantisipasi perasaan cemas pada ibu dalam menghadapi persalinan.
B. Perubahan Fisiologis Pada Ibu Melahirkan
Semakin meningkat umur kehamilan, ibu semakin merasakan pergerakan-pergerakan bayi. Perut ibu
semakin besar, pergerakan ibu semakin tidak bebas, ibu merasakan tidak nyaman. Kadang-kadang ibu
mengalami gangguan kencing, kaki bengkak. Kondisi-kondisi otot –otot apnggul dan otot–otot jalan
lahir mngalami pemekaran.
Keluarnya bayi itu sebagian besar disebabkan oleh kekuatan-kekuatan kontraksi otot, dan sebagian lagi
oleh tekanan dari perut. Kontraksi dari otot-otot uterus dan pelontaran bayi keluar amat dipengaaruhi
oleh: Sistem saraf simpatis, parasimpatis dan saraf lokal pada otot uterus.
C. Perubahan Psikologis
Pada minggu-minggu terakhir menjelang kelahiran bayinya, ibu banyak di pengaruhi oleh perasaan-
perasaan/ emosi-emosi dan ketegangan. Ibu merasa cemas apakah bayinya dapat lahir lancar, sehat atau
cacat. Ibu juga amat bahagia menyongsong kelahiran bayinya yang di idam-idamkannya.
Disamping itu ibu merasakan takut terhadap darah, takut sakit, takut terjadi gangguan waktu
melahirkan, bahkan takut mati. Kecemasan ayah juga tidak boleh diabaikan. Kecemasan ayah hampir
sama besarnya dengan kecemasan ibu yang melahirkan, hanya berbeda sang ayah tidak secara langsung
merasakan efeknya dari kehamilan.
F. Persiapan Persalinan
Beritahu ibu mengenai persiapan persalinan meliputi : biaya persalinan,rencana tempat bersalin (di
bidan atau rumah sakit),siapa yang akan menolong (bidan,dokter spesialis kandungan),sarana
transportasi. dipersiapkan juga satu buah tas yang berisi perlengkapan bayi seperti : popok,baju
bayi,minyak telon,kayu putih,talk,selimut,selendang,dan perlengkapan untuk ibu seperti :baju
ganti,pakaian dalam,pembalut,kain panjang,dll.
G. Pelaksanan Komunikasi Pada Ibu Melahirkan
Melihat berbagai bentuk kecemasan yang muncul pada ibu yang akan melahirkan dan juga pada suami
yang menunggunya maka orientassi pelayanan bukan hanya ditujukan pada sang ibu juga sekaligus
iatan-kegiatan kepada sang suami. Ibu di tuntun untuk melakukan kegiatan yang menunjang proses
pelontaran/ kelahiran bayi. dalam kelahiran normal ada dua faktor yang harus dipertimbangkan yaitu:
Status resiko kehamilan dan kemajuan persalinan dan pelahiran.
H. Tujuan Perawatan Dalam Kelahiran Normal, Tugas Pemberi Perawatan
Tujuan perawatan adalah mendapatkan ibu dan anak yang sehat dengan tingkat intervensi sedikit
mungkin yang memperhatikan keselamatan. Pendekatan ini menyiratkan bahwa dalam kelahiran
normal, harus ada alasan yang sahih jika akan mencampuri proses alami. Ada empat tugas pemberi
perawata yaitu:
1. Mendukung wanita, pasangannya, dan keluarga selama persalinan, saat ia melahirkan dan pada
periode selanjutnya.
2. Mengobservasi wanita yang bersalin, memantau kondisi janin dan kondisi bayi setelah lahir,
mengkaji faktor resiko, mendeteksi masalah sedini mungkin.
3. Melakukan intervensi minor jika diperlukan, seperti amniotomi, dan episiotomi, perawatan bayi baru
lahir.
4. Merujuk ke tingkat perawatan yang lebih tinggi jika faktor resiko menjadi jelas atau terjadi
komplikasi yang memperkuat perujukan.
Kebanyakan orang menganggap persalinan adalah hal alamiah pada wanita, sehingga tidak
perlu terlampau dibesar-besarkan. Namun, bagi seorang ibu, terutama yang baru pertama
kali melahirkan, persalinan adalah masalah besar.
Siapa pun tahu bahwa melahirkan identik dengan proses yang menyakitkan, bahkan nyawa
pun menjadi taruhannya. Untuk itulah perlu dilakukannya promosi kesehatan ibu bersalin.
Tujuannya di samping untuk membantu mengatasi rasa cemas ibu menantikan proses
kelahiran sang buah hati, juga agar ibu tahu hal-hal yang harus diperhatikan untuk
keselamatannya selama menjalani proses persalinan.
Promosi kesehatan ibu bersalin dapat dilakukan melalui media cetak maupun elektronik.
Berikut beberapa faktor yang harus disosialisasikan.
1. Perubahan Fisik
Semakin mendekati hari persalinan, ibu akan semakin merasa tak nyaman secara fisik. Perut
yang semakin besar mengakibatkan gerak ibu semakin tidak bebas. Beberapa gangguan
fisiologis juga kerap dialami seorang ibu hamil tua, seperti kaki yang bengkak.
Pemekaran pada otot-otot panggul dan otot–otot jalan lahir juga membuat ibu merasakan
nyeri pada selangkangan serta sakit di bagian pinggang.
2. Perubahan Psikis
Pekan-pekan terakhir jelang kelahiran bayi, biasanya ibu cenderung merasa cemas dan
tegang. Kecemasan biasanya berasal dari prasangka-prasangka batin seperti apakah
bayinya lahir dengan selamat, apakah sehat atau cacat.
Di sisi lain, Ibu juga merasa bahagia karena tak lama lagi akan lahir buah hati dari rahimnya,
yang telah lama diidam-idamkannya. Sebagian ibu bisa merasakan ketakutan-ketakutan lain
seperti takut sakit, takut tidak kuat melahirkan bayinya, bahkan takut mati. Dukungan dari
suami dan orang-orang terdekat sangat penting untuk meredakan semua rasa takut ini.
Tanda-tanda awal persalinan sebenarnya telah terjadi beberapa minggu sebelum hari
persalinan. Tanda-tanda ini disebut tahap pendahuluan (prepatory stage of labor), yang
meliputi hal-hal berikut:
Kepala bayi turun memasuki bagian atas panggul.
Perut ibu terlihat semakin melebar.
Ibu mengalami gangguan susah buang air kecil karena kandung kemih tertekan oleh
tubuh janin yang mendesak ke bawah.
Ibu mengalami sakit di bagian perut dan pinggang, yang disebabkan kontraksi-
kontraksi lemah pada dinding rahim.
4. Tanda-Tanda Melahirkan
Persalinan yang telah di ambang pintu ditandakan dengan rasa sakit (kontraksi) yang lebih
kuat, lebih sering, dan lebih teratur. Selain itu, keluar lendir bercampur darah yang
disebabkan robekan-robekan kecil pada serviks (leher rahim).
Kontraksi yang terlalu kuat bisa menyebabkan pecahnya ketuban sebelum waktunya. Jika ini
terjadi, ibu harus segera dibawa ke tempat penolong persalinan untuk mendapatkan tindak
lanjut dari ahli medis (dokter atau bidan).
Tujuan perawatan selama persalinan adalah tingkat kesehatan dan keselamatan yang
optimal bagi ibu dan bayi. Dalam kelahiran normal, faktor alamiah harus diutamakan. Jika
harus diambil tindakan medis, harus disertai alasan-alasan yang benar dan kuat.