Professional Documents
Culture Documents
No BP : 0810212123
Jawab
Gejala : Merusak dengan cara mengisap cairan batang padi dan dapat
menularkan virus. Tanaman padi menjadi kuning dan mengering, sekelompok
tanaman seperti terbakar, tanaman yang tidak mengering menjadi kerdil.
Bioekologi: Betina dewasa meletakkan telur pada pelepah daun sekitar + 100-
200 butir. Telur berumur 1 minggu, nimpa berumur 3 minggu, dan dewasa
berumur 4 minggu. Serangga dewsa mempunyai bintik-bintik hitam pada ujung
dan tengah sayap. Pada jantan bintik-bintik terlihat lebih jelas.
Pengendalian: (1) bertanam padi serempak, menggunakan varitas tahan (2)
rotasi tanaman (3) sanitasi (4) pupuk berimbang (5) hayati, predator Cyrtorhinus
lividipennis, parasitoid telur Anagrus flaveolus (6) kimia.
Gejala : Menyerang batang dan pelepah daun. Pucuk tanaman layu, kering
berwarna kemerahan dan mudah dicabut, daun mengering dan seluruh batang
kering. Kerusakan pada tanaman muda disebut hama "sundep" dan pada tanaman
bunting (pengisian biji) disebut "beluk".
Bioekologi: metamorfosa holometabola (telur-larva-pupa-imago). Imago
berwarna kekuningan, dengan sisik merah kecoklatan, pada sayap depan terdapat
bintik hitam. Telur berwarna kuning puca, berbentuk cawan dan berkelompok
pada pelepah daun. Larva berwarna abu-abu dan kuning kecoklatan pada kepala.
Pupa kuning kecoklatan. Dalam satu tanaman ditemukan > 1 larva.
Pengendalian: (1) bertanam padi serempak, menggunakan varitas tahan (2)
rotasi tanaman (3) sanitasi (4) pupuk berimbang (5) hayati, predator laba-laba,
parasitoid Trichogramma sp, pathogen Beauveria sp (6) kimia.
Chilo supressalis
b. Hama Utama Tanaman Kedele
Ulat penggerek polong (Etiella zinckenella)
Gejala : kerusakan tanaman akibat serangan hama ini adalah terdapatnya
bintik atau lubang berwarna cokelat tua pada kulit polong, bekas jalan masuk
larva ke dalam biji. Seringkali, pada lubang bekas gereka terdapat butir-butir
kotoran kering yang berwarna coklat muda dan terikat benang pintal atau sisa-sisa
biji terbalut benang pintal. Merusak biji dengan menggerek kulit polong muda dan
kemudian masuk serta menggerek biji, sebelum menggerek larva baru menetas
menutupi dirinya dengan selubung putih hingga ada bintik coklat tua sebagai jalan
masuk hama tersebut.
Bioekologi: holometabola (telur-larva-pupa-imago). Imago berwarna abu-
abu, meletakkan telur hingga 200 butir. Telur terletak pada bagian bawah daun,
kelopak bunga atau polong. Telur berwarna putih mengkilat-kemerah2an-jingga.
Larva memiliki 5 instar. Pada waktu menetas berwarna putih kekuningan. Pupa
terbentuk dalam kepompong tanah berwarna coklat 9-15 hari.
Pengendalian: (1) menggunakan varitas tahan (2) rotasi tanaman (3) hayati,
predator, pathogen (4) kimia.
Ulat Grayak (Spodoptera litura)
Gejala : larva instar I dan II memakan epidermis daun bagian bawah
sehingga daun menjadi transparan. Larva tua makan helaian daun hingga tinggal
tulang-tulang daun saja. Daun yang terserang menjadi sobek, terpotong, atau
bolong. Serangan berat tanaman menjadi gundul.
Bioekologi: Telur berkelompok (rata-rata 350 butir) terletak dipermukaan
bawah daun tertutupi bulu-bulu halus. Berbentuk lonjong berwarna coklat
kekuningan – krem. Larva muda berwarna kehijauan binitk-bintik hitam. Larva
tua (instar 6) berwarna abu-abu gelap atau coklat. Pupa berada di dalam tanah
berwarna coklat kemerah-merahan. Imago berwarna agak gelap, memiliki garis
putih pada sayap depan.
Pengendalian: (1) secara kultur teknis : mengumpulkan kelompok telur, dan
larva, tanaman dicampur dengan akar tuba dan bawang putih (2) secara hayati:
parasitoid telur (Telenomus spodopterae), virus (NPV) (3) insektisida botani (4)
kimia.
Spodoptera litura
Kepik Hijau Nezara viridula (hama penghisap polong)
Gejala : serangan hama kepik hijau menyerang Polong dan biji menjadi
mengempis, polong gugur, biji menjadi busuk, hingga berwarna hitam. Kulit biji
menjadi keriput dan adanya bercak coklat pada kulit biji. Periode kritis tanaman
terhadap serangan penghisap polong ini adalah pada stadia pengisian biji. Nimfa
dan imago merusak polong dan biji kedelai dengan cara mengisap cairan biji.
Serangan yang terjadi pada fase pertumbuhan polong dan perkembangan biji
menyebabkan polong dan biji kempis, kemudian mengering. Serangan terhadap
polong muda menyebabkan biji kempis dan seringkali polong gugur. Serangan
yang terjadi pada fase pengisian biji menyebabkan biji menghitam dan busuk.
Bioekologi: Telur diletakkan berkelompk pada bagian bawah daun berbentuk
seperti cangkir berwarna kuning. 3 hari sebelum menetas warna berubah menjadi
merah bata. Nimpa instar I berwarna kemerah-merahan samapi coklat muda,
instar II hitam dengan bintik putih, instar III hijau dengan bintik hitam dan putih,
instar IV dan V dengan cirri sama dan mulai menyebar.
Pengendalian: (1) secara kultur teknis : mengumpulkan kelompok telur (2)
secara hayati: dengan Beauveria bassiana, Metharhizium sp (3) insektisida botani
(4) kimia.
Gejala : daun muda menjadi berwarna coklat hitam dan kering. Bagian
yang diserang tumbuh tidak teratur dan mongering. Pada tunas muda bercak ciklat
hitam, nekrosa meruncing. Daun-daun dan tunas muda menjadi kunig dan mati.
Seluruh daun menjadi gugur pada serangan berat.
Bioekologi : Imago memiliki panjang + 10 mm berwarna kuning.
Telur diletakkan berkelompok pada petiole dan pedicle. Pada tunas muda dan
tulang daun. Berjumlah sekitar 100-300 butir, menetas 1-2 minggu.
Perkembangan Nimpa 3-4 minggu.
Pengendalian : (1) Pengendalian yang efektif dan efisien sampai saat ini
dengan insektisida pada areal yang terbatas yaitu bila serangan helopeltis <15 %
sedangkan bila serangan >15% penyemprot-an dilakukan secara menyeluruh. (2)
secara teknis yaitu menangkap (3) mEeggunakan jamur entomopatogen.
Gejala : Daun muda yang belum membuka dan pada pangkal daun
berlubang-lubang. Daun menjadi berbentuk segitiga.
Bioekologi: Telur berwarna putih terdapat pada sampah-sampah kebun.
Larva yang baru menetas berwarna putih berada di sampah. Pupa berada dalam
kokon di dalam tanah. Imago berupa kumbang berwarna hitam mempunyai
tanduk dikelapanya.
Pengendalian :
Sanitasi lahan kebun
Menggunakan parasit kumbang, seperti jamur Metharrizium
anisopliae dan virus Baculovirus oryctes.
Melepaskan predator kumbang, seperti tokek, ular dan burung.