You are on page 1of 9

LETAK DAN SIFAT

ANTOSIANIN
LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI TUMBUHAN

Oleh:
Galang Syahya (3425091346)

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


JURUSAN BIOLOGI
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
JAKARTA
2011
TUJUAN: - Mengenal dan melihat antosianin (sifat dan letaknya)
- Mengetahui perbedaan penampakannya setelah ditetesi H2SO4
dan NaOH

LANDASAN TEORI
Sifat – sifat anatomis.
Antosianin (bahasa Inggris: anthocyanin, dari gabungan kata
Yunani:anthos = "bunga", dan cyanos = "biru") adalah pigmen larut air yang
secara alami terdapat pada berbagai jenis tumbuhan. Sesuai namanya, pigmen ini
memberikan warna pada bunga, buah, dan daun tumbuhan hijau, dan telah
banyak digunakan sebagai pewarna alami pada berbagai produk pangan dan
berbagai aplikasi lainnya. Antosianin merupakan sub-tipe senyawa organik dari
keluarga flavonoid, dan merupakan anggota kelompok senyawa yang lebih besar
yaitu polifenol. Beberapa senyawa antosianin yang paling banyak ditemukan
adalah pelargonidin, peonidin, sianidin, malvidin, petunidin, dan delfinidin.
Vakuola (vaccus – kosong) adalah rongga – rongga yang b terbentuk
di dalam lumen sel ketika sel bertambah besar dan sel bertambah tua. Berisi
cairan vakuola, yaitu suatu larutan cair berebagai bahan organik dan anorganik,
gula, protein, lemak, minyak, gas dan garam – garam yang kebanyakan
merupakan bahan cadangan makanan atau hasil sampingan metabolisme.
Vakuola ini umumnya tidak berwarna, tetapi mungkin berpigmen kebiru – biruan
atau kemerah – merahan tergantung lingkungannya. Pigmen ini termasuk zat
kimia kelompok antosianin dan terdapat pada bagian tumbuhan seperti akar, daun
atau bunga.
Salah satu fungsi antosianin adalah sebagai antioksidan di dalam
tubuh sehingga dapat mencegah terjadinya aterosklerosis, penyakit penyumbatan
pembuluh darah. Antosianin bekerja menghambat proses aterogenesis dengan
mengoksidasi lemak jahat dalam tubuh, yaitu lipoprotein densitas
rendah. Kemudian antosinin juga melindungi integritas sel endotel yang melapisi
dinding pembuluh darah sehingga tidak terjadi kerusakan. Kerusakan sel
endotel merupakan awal mula pembentukan aterosklerosis sehingga harus
dihindari. Selain itu, antosianin juga merelaksasi pembuluh darah untuk mencegah
aterosklerosis dan penyakit kardiovaskuler lainnya. Berbagai manfaat positif dari
antosianin untuk kesehatan manusia adalah untuk melindungi lambung dari
kerusakan, menghambat sel tumor, meningkatkan kemampuan penglihatan mata,
serta berfungsi sebagai senyawa anti-inflamasi yang melindungi otak dari
kerusakan. Selain itu, beberapa studi juga menyebutkan bahwa senyawa tersebut
mampu mencegah obesitas dan diabetes, meningkatkan kemampuan memori otak
dan mencegah penyakit neurologis, serta menangkal radikal bebas dalam tubuh.

ALAT DAN BAHAN


Bahan : Rhoe discolor
Larutan H2SO4
Larutan NaOH

Alat : Pipet
Object glass
Cover glass
Mikroskop

CARA KERJA
1. Buatlah preparat dari lapisan bagian bawah daun Rhoe discolor, berilah
medium air.
2. Perhatikan warna di dalam lumen sel.
3. Teteskan pada preparat larutan H2SO4 dan buat satu lagi dengan di
tetesi larutan NaOH.
4. Gambarlah beberapa sel epidermis dengan daerah – daerah yang
mempunyai kadar keasaman (pH) berbeda.
HASIL PENGAMATAN
PEMBAHASAN
Sebagian besar tumbuhan memiliki kandungan antosianin terbesar pada
bagian buahnya. Sebagian tanaman lain, seperti teh, kakao, serealia, buncis,
kubis merah dan petunia juga memiliki kandungan antosinin pada bagian tubuh
selain buah. Anggur merupakan buah yang paling banyak dimanfaatkan sebagai
sumber antosianin karena kandungan pigmen tersebut cuku tinggi di dalam kulit
anggur. Oleh karena itu, kulit anggur sisa industri pembuatan wine sering
dikumpulkan kembali untuk diekstraksi kandungan antosianinnya dengan pelarut
yang bersifat asam.
Pada praktikum kali ini, disini digunakan bahan pigmen dari epidermis
bagian bawah Rhoe discolor untuk mengetahui apakah ada perubahan antara
preparat yang diberikan air, asam pekat dan basa pekat dari warna aslinya.
Terjadinya perubahan warna pigmen pada preparat setelah di tetesi larutan
diketahui akibat adanya sifat antosianin sangat dipengaruhi oleh pH, bila ekstrak
antosianin direaksikan dengan senyawa yang bersifat basa, pigmennya akan
berubah warna menjadi warna hijau yang sering kali berakhir menjadi warna
kuning, tetapi bila ekstrak antosianin direaksikan oleh senyawa yang bersifat
asam, maka ekstrak akan berubah warna menjadi warna merah. Terjadinya
perubahan warna tersebut di akibatkan perubahan struktur antosianin akibat
pengaruh ion H+ dan OH-.
Faktor – faktor yang mempengaruhi kesetabilan antara lain :

pH

Warna yang ditimbulkan oleh antosianin tergantung dari tingkat keasaman (pH)
lingkungan sekitar sehingga pigmen ini dapat dijadikan sebagai indikator pH.
Warna yang ditimbulkan adalah merah (pH 1), biru kemerahan (pH 4), ungu (pH
6), biru (pH 8), hijau (pH 12), dan kuning (pH 13). Untuk mendapatkan warna yang
diinginkan, antosianin harus disimpan menggunakan larutan bufer dengan pH
yang sesuai.

Kation

Sebagian kation, terutama kation divalen dan trivalen harus dihindari karena dapat
menyebabkan perubahan warna antosianin menjadi biru hingga terjadi
pengendapan pigmen. Selain itu, permukaan tembaga, baja ringan, dan besi juga
sebaiknya dihindari.

Oksigen

Saat terlarut di dalam suatu larutan campuran, antosianin akan teroksidasi


perlahan-lahan.
Sulfur dioksida (SO2)

Apabila sulfur dioksida bereaksi dengan antosianin maka akan terbentuk produk
yang tidak berwarna. Reaksi perubahan warna tersebut bersifat reversible
sehingga hanya dengan memanaskan SO2 maka warna akan kembali seperti
semula.

Protein

Apabila sumber antosianin bereaksi dengan protein maka akan terbentuk uap atau
endapan. Peristiwa ini lebih dipengaruhi oleh pigmen non fenolik yang bereaksi
dengan protein seperti gelatin.

Enzim

Penggunaan beberapa enzim dalam pengolahan makanan yang mengandung


antosianin dapat mengakibatkan kandungan antosianin di dalamnya hilang atau
berkurang. Hal ini sebagian disebabkan oleh enzim glukosidase yang ada pada
tahap preparasi enzim.

Manfaat bagi kesehatan

Salah satu fungsi antosianin adalah sebagai antioksidan di dalam tubuh


sehingga dapat mencegah terjadinya aterosklerosis, penyakit penyumbatan
pembuluh darah. Antosianin bekerja menghambat proses aterogenesis dengan
mengoksidasi lemak jahat dalam tubuh, yaitu lipoprotein densitas rendah.
Kemudian antosinin juga melindungi integritas sel endotel yang melapisi dinding
pembuluh darah sehingga tidak terjadi kerusakan. Kerusakan sel endotel
merupakan awal mula pembentukan aterosklerosis sehingga harus dihindari.
Selain itu, antosianin juga merelaksasi pembuluh darah untuk mencegah
aterosklerosis dan penyakit kardiovaskuler lainnya. Berbagai manfaat positif dari
antosianin untuk kesehatan manusia adalah untuk melindungi lambung dari
kerusakan, menghambat sel tumor, meningkatkan kemampuan penglihatan mata,
serta berfungsi sebagai senyawa anti-inflamasi yang melindungi otak dari
kerusakan. Selain itu, beberapa studi juga menyebutkan bahwa senyawa tersebut
mampu mencegah obesitas dan diabetes, meningkatkan kemampuan memori otak
dan mencegah penyakit neurologis, serta menangkal radikal bebas dalam tubuh.

Aplikasi

Berbagai macam pigmen antosianin yang diekstrak dari buah-buahan


tertentu telah banyak dimanfaatkan sebagai pewarna pada produk minuman
ringan, susu, bubuk minuman, minuman beralkohol, produk beku, dll. Penggunaan
pewarna alami seperti antosinanin semakin diminati karena dapat mengurangi
penggunaan pewarna sintetik yang bersifat toksik dan tidak ramah lingkungan.
Antosianin juga dimanfaatkan dalam pembuatan suplemen nutrisi karena memiliki
banyak dampak positif bagi kesehatan manusia. Selain itu, antosianin juga
dimanfaatkan dalam proses penyimpanan serta pengawetan buah, serta
pembuatan selai buah. Di Jepang, antosianin tidak hanya digunakan sebagai
pewarna makanan, tetapi juga digunakan sebagai pewarna kertas (kertas
Awobana).

KESIMPULAN
- Terjadinya perubahan warna pigmen pada preparat setelah di tetesi
larutan diketahui akibat adanya sifat antosianin sangat dipengaruhi oleh
pH
- Bila ekstrak antosianin direaksikan dengan senyawa yang bersifat
basa, pigmennya akan berubah warna menjadi warna hijau yang sering
kali berakhir menjadi warna kuning
- Bila ekstrak antosianin direaksikan oleh senyawa yang bersifat
asam, maka ekstrak akan berubah warna menjadi warna merah.
- Terjadinya perubahan warna tersebut di akibatkan perubahan struktur
antosianin akibat pengaruh ion H+ dan OH-.
- Faktor – faktor yang mempengaruhi kesetabilan adalah pH, Kation,
Sulfur Dioksida (SO4), Oksigen, Protein, Enzim.
- Salah satu fungsi antosianin adalah sebagai antioksidan di dalam
tubuh sehingga dapat mencegah terjadinya aterosklerosis, penyakit
penyumbatan pembuluh darah.
- Berbagai macam pigmen antosianin yang diekstrak dari buah-
buahan tertentu telah banyak dimanfaatkan sebagai pewarna.
DAFTAR PUSTAKA
Estiti B. Hidayat. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung : Penerbit ITB.
Sutrian, yayan. 2004. Pengantar anatomi tumbuh-tumbuhan tentang sel
dan jaringan. Jakarta: PT Rineka Cipta.
http://id.wikipedia.org/wiki/Antosianin (dikutip pada tanggal 11 maret 2011)
http://rosellermz.blogspot.com/2010/05/khasiat-antosianin.html (dikutip
pada tanggal 11 maret 2011)

You might also like