You are on page 1of 22

BAB I

PENDAHULUAN

Ovarium manusia mempunyai kecenderungan yang mencolok untuk


terjadi berbagai macam tumor yang kebanyakannya jinak. Sesungguhnya
sebagian besar tumor ovarium adalah non neoplastik. Ovarium adalah
sepasang organ pada wanita yang berfungsi untuk reproduksi. Terletak di pelvis
dan mengapit uterus, bentuk dan ukurannya seperti buah almond. Ovarium
berfungsi untuk menghasilkan telur dan hormone-hormon. 1,2
Wanita normalnva memiliki 2 ovarium yang berfungsi untuk menyimpan
dan mengeluarkan telur. Kista ovarium dapat mengenai semua wanita dan di
semua umur terutama pada masa reproduksi.
Kista ovarium adalah kantung berisi cairan yang terdapat pada ovarium.
Penemuan kista ovarium pada seorang wanita akan sangat ditakuti oleh karena
adanya kecenderungan menjadi ganas, tetapi kebanyakan kista ovarium
memiliki sifat yang jinak (80-84%). Sekarang ini semakin sering ditemukan kista
ovarium pada seorang wanita dikarenakan pemeriksaan fisik dan semakin
majunya tekhnologi. 1,2,4,5
Sebagian besar kista tidak menimbulkan gejala yang nyata, namun
sebagian lagi menimbulkan masalah seperti rasa sakit dan pendarahan.
Bahkan kista ovarium yang malignan tidak menimbulkan gejala pada stadium
awal, sehingga sering ditemukan dalam stadium yang lanjut.
Komplikasi yang paling sering dan paling serius pada kista ovarium yang
terjadi dalam kehamilan adalah peristiwa torsio atau terpuntir.
Penatalaksanaan kista ovarium sebagian besar memerlukan
pembedahan untuk mengangkat kista tersebut di atas. Penanganannya
melibatkan keputusan yang sukar dan dapat mempengaruhi status hormonal
dan fertilitas seorang wanita.

1
Selanjutnva akan dibahas mengenai kista ovarium, klasifikasi, frekuensi,
gejala klinik, pembahasan penunjang, diagnosis, penatalaksanaan, dan
prognosis. 3,4,5

BAB II
PEMBAHASAN

DEFINISI

Kista ovarium adalah kantung, berisi materi cair atau setengah cair yang
berada pada ovarium.

ETIOLOGI
Pertumbuhan kista ovarium berhubungan dengan stimulasi oleh hormon
gonadotropin, yaitu FSH dan LH. Adanya iritasi juga merupakan pencetus
tumbuhnya kista. Selain itu disebabkan oleh adanya transformasi dari sel-sel
ovarium.

EPIDEMIOLOGI
Kista ovarium fungsional ditemukan pada setiap usia dan terbanyak
ditemukan pada wanita dalam masa reproduksi dan jarang pada wanita yang
telah menopause.
Di Amerika Serikat kista ovarium ditemukan pada hampir seluruh wanita
premenopause dengan sonogram transvaginal dan pada 14,8% wanita
postmenopause. Sebagian besar kista ini jinak.
Kista teratoma atau dermoid ditemukam pada lebih dari 10% dari seluruh
neoplasma ovarium. Insidens karsinoma ovarium diperkirakan 15 kasus per
100.000 wanita per tahun.

2
Setiap tahun di Amerika Serikat, karsinoma ovarium didiagnosa pada
22.000 wanita, dan menimbulkan kematian pada 16.000 wanita.
Tumor ovarium yang cenderung ganas sebagian besar adalah kista
adenokarsinoma epitel ovarium, paling sering mengenai wanita Eropa dan
Amerika Utara, sedangkan wanita dari Asia dan Afrika lebih jarang. 20%-nya
adalah tumor malignan potensi rendah, tumor sel garminosa pada kurang dari
5%, dan kurang lebih 2% tumor sel granulosa. 5,9,10

KLASIFIKASI
Diantara tumor-tumor ovarium ada yang bersifat neoplastik dan non
neoplastik. Tumor neoplastik dibagi atas tumor jinak dan ganas, dan tumor jinak
dibagi dalam tumor kistik dan solid

A. Tumor Non Neoplastik


1. Tumor akibat radang
a. Abses ovarial
b. Abses tubo – ovarial
c. Kista tubo – ovarial

2. Tumor lain
a. Kista folikel
b. Kista korpus luteum
c. Kista lutein
d. Kista inklusi germinal
e. Kista endometrium
f. Kista steven –leventhal

3
B. Tumor Neoplastik Jinak
1. Kistik
a. Kistoma ovarii simpleks
b. Kistadenoma ovarii musinosum
c. Kistadenoma ovarii serosum
d. Kista endometroid
e. Kista dermoid

2. Solid
a. Fibroma, leiomioma, fibroadenoma, papiloma, angioma, limfangioma
b. Tumor Brenner
c. Tumor sisi aderenal (makulinovo-blastoma)

Banyak tumor ovarium tidak menunjukkan gejala dan tanda, terutama tumor
ovarium yang kecil. Sebagian besar tanda dan gejala adalah akibat dari
pertumbuhan, aktivitas endokrin, atau komplikasi dari tumor tersebut. 4,5

TUMOR OVARIAN NON NEOPLASTIK

1. Tumor Akibat Radang

Abses Ovarium
Abses ovarii dan ooforitis primer jarang terjadi. Abses ditemukan
primer pada penderita yang telah menjalani histerektomi.Gejala klasik dari
abses ovarii terdiri dari suhu badan yang meningkat dan menetap
setelah operasi dengan nyeri pelvis yang tidak spesifik dan drainase
purulen yang lama dari vagina.
Diagnosis bandingnya terdiri dari tumor radang tubo-ovarium, benda
asing dan komplikasi intestinal.

4
Pada penatalaksanaan, yang tepat, ovarii yang terinfeksi diangkat
oleh karena tidak dapat diobati dengan antibiotik yang memerlukan
konsentrasi adekuat supaya terjadi resolusi.

2. Tumor lain

d. Kista Folikel
Kista fungsional yang paling sering terjadi adalah kista folikuler. Kista
ini sering diketemukan secara kebetulan pada pememeriksaan pelvis,
walaupun bisa pecah dan menimbulkan rasa nyeri dan tanda-tanda
peritonitis. Kista folikel ovarium ini biasanya asimptomatik. Kista ini berasal
dari folikel de graff yang tidak sampai berovulasi, namun tumbuh terus
menjadi kista folikel, atau dari beberapa folikel primer yang setelah tumbuh
di bawah pengaruh estrogen tidak mengalami proses atresianya, melainkan
membesar menjadi kista.
Bisa didapati satu kista atau beberapa dan biasanya bilateral serta
tumbuh di permukaan ovarii sebagai gelembung yang berisi cairan. Folikel
berisi dengan cairan yang jernih dan sering kali mengandung estrogen.
Diameter jarang lebih dari 6-8 cm. Tidak jarang terjadi perdarahan yang
masuk ke dalam rongga kista, sehingga terjadi suatu hematoma folikuler.
Sebaian besar kista folikel lambat laun mengecil dan regresi pada siklus
haid berikutnya dan dapat menghilang spontan. 1,2,4,5

5
Kista Folikel

b. Kista Korpus Luteum


Dalam keadaan normal, kerpus luteum (granuilosa lutein) lambat laun
mengecil dan menjadi korpus albikans. Kadang-kadang korpus luteum
mempertahankan diri (korpus luteum persistens); pendarahan yang sering
terjadi didalamnya menyebabkan terjadinya kista, berisi cairan yang
berwarna merah coklat karena darah tua. Dinding kista terdiri atas lapisan
berwarna kuning, terdiri atas sel-sel luteum yang berasal dari sel teka. Kista
lutein labih besar daripada kista folikel, cenderung lebih keras dan padat
dalam konsistensi, dan lebih mudah menyebabkan nyeri atau tanda-tanda
iritasi peritoneum.
Kista korpus luteum dapat menimbulkan gangguan haid, berupa
amenorhea diikuti oleh pendarahan tak teratur. Adanya kista dapat
menyebabkan rasa berat perut bagian bawah. Pendarahan yang berulang
dalam kista dapat menyebabkan ruptur. Kista korpus luteum dapat
mengakibatkan ovarium terpuntir dan menimbulkan nyeri yang hebat.

6
Rasa nyeri di dalam perut yang mendadak dengan adanya
amenorhea sering menimbulkan kesulitan dalam diferential diagnosis
dengan kehamilan ektopik yang terganggu.
Penanganan kista korpus luteum adalah menunggu sampai kista
hilang sendiri, biasanya dalam waktu 2 bulan pada wanita tidak hamil dan
mengecil perlahan-lahan pada trimester terakhir pada wanita hamil. 1,2,4,5

e. Kista Teka Lutein


Ukuran dari kista ini sangat bervariasi. Umumnya kista ini terjadi
bilateral, dan berisi cairan jernih dan didapati berhubungan dengan mola
hidatidosa, atau koriokarsinoma. Pada pemeriksaan mikroskopik terlihat
luteinisasi, akan tetapi seringkali sel-sel menghilang karena atresia.
Tumbuhnya kista ini adalah akibat pengaruh hormon HCG yang berlebihan,
dan dengan hilangnya mola atau koriokarsinoma kista ovarium mengecil
dengan spontan. Tetapi apabila kista ini besar sekali, sudah tentu harus
dilakukan ekstirpasi. 1,2,4,5

f. Kista Inklusi Germinal


Kista ini terjadi karena invaginasi dan isolasi bagian-bagian kecil dari
epitel germinativum pada permukaan ovarium. Tumor ini lebih banyak
terdapat pada wanita lanjut umurnya dan besarnya jarang melebihi diameter
1 cm. Kista ini biasanya secara kebetulan ditemukan pada pemeriksaan
histologik ovarium yang diangkat waktu operasi. Kista terletak di bawah
permukaan ovarium dan berisi cairan jernih dan serous. Kista ini tidak
pernah memberikan gejala-gejala yang berarti.

g. Kista Endometriosis
Kista ini terdapat pada endometriosis yang berlokasi di ovarium yang
disebut sebagai kista endometrial atau kista coklat. Dalam ovarium
berukuran kecil sampai sebesar tinju yang berisi darah sampai coklat.

7
Darah tersebut dapat keluar sedikit-sedikit karena luka pada dinding
kista yang dapat menyebabkan perlengketan antara permukaan ovarium
dengan uterus. Kadang dapat mengalir dalam jumlah yang banyak ke dalam
rongga peritoneum dan menimbulkan akut abdomen.

h. Kista Stein Leventhal


Kista ini ditandai oleh pembesaran bilateral dari polikistik ovarium,
amenorea atau oligomenorea sekunder. 50% dari penderita gemuk dan
mengalami hirsutisme tanpa maskulinisasi. Sindroma ini terjadi pada wanita
antara usia 15-30 tahun. Ovarium pucat, membesar, polikistik, permukaan
licin, dan kapsulnya menebal.
Kelainan ini disebabkan oleh gangguan keseimbangan hormonal.
Umumnya pada wanita tersebut terdapat gangguan ovulasi oleh karena
endometrium hanya dipengaruhi oleh estrogen, hiperplasia endometrii juga
sering ditemukan. 1,2,4,5

TUMOR OVARIUM NEOPLASTIK JINAK


1. Kistik
a. Kistoma Ovarii Simpleks
Kista ini mempunyai permukaan rata dan halus, biasanya bertangkai,
seringkali bilateral, dan dapat menjadi besar. Dinding kista tipis dan cairan
dalam kista jernih, serous, dan berwarna kuning. Berhubung dengan adanya
tangkai, maka dapat terjadi torsi (putaran tangkai) dengan gejala-gejala
mendadak.

b. Kistadenoma Ovarii Musinosum


Asal tumor ini belum diketahui dengan pasti. Tumor ini mungkin
muncul sebagai tumor unilateral kista teratoma atau sebagai metaplasia
mucinosum dari mesothelium. Tumor mucinous yang berasal dari teratoid
ditemukan pada penderia yang muda.

8
Paling sering pada wanita berusia antara 20-50 tahun dan jarang
sekali pada masa prapubertas. Tumor evarium ini terbanyak ditemukan
bersama-sama dengan kistadenoma ovarii serosum. Kedua tumor ini
merupakan kira-kira 60% dari seluruh ovarium, sedang kistadenoma ovaii
musinosum nerupakan 40% dari seluruh kelompok neoplasma ovarium.
Kista ini biasanya mempunyai dinding yang licin, permukaan
berbagala (lobulated) dan umumnya multitokular dan odematosa; lokular
yang mengandung niukosa ini kelihatan biru dari peregangan kapsulnya.
Kira-kira 10% dapat mencapai ukuran yang amat besar dan pada tumor ini
tidak dapat ditemukan jaringan yang normal lagi. Tumor biasanya unilateral,
akan tetapi dapat juga dijumpai yang bilateral (8-10%).
Dinding kista agak tebal dan berwarna putih keabuan terutama
apabila terjadi perdarahan atau perubahan degeneratif di dalam kista. Pada
permukaan terdapat cairan lendir yang khas, kental seperti gelatin, melekat
dan berwarna kuning sampai coklat tergantung dari percampurannya
dengan darah. Pemeriksaan mikroskopik : tampak dinding kista dilapisi oleh
epital torak tinggi dan sel-sel goblet yang terisi lendir. Sel-sel epitel yang
terdapat dalam satu lapisan bersifat odernatus dan mempunyai potensi
untuk tumbuh seperti struktur kelenjar, kelenjar-kelenjar menjadi kista-kista
baru, yang menyebabkan kista menjadi multilokuler. Jika terjadi suatu
sobekan pada dinding kista (spontan ataupun pada saat operasi), maka sel-
sel epitel dapat tersebar pada permukaan peritoneum rongga perut, dan
sekresinya menyebabkan pseudomiksoma peritonei. Akibat
pseudorniksoma peritonei timbul penyakit menahun dengan musin terus
bertambah dan menyebabkan banyak perlengketan. Akhirnya penderita
meninggal karena ileus. Pada kista kadang-kadang ditemukan daerah padat
dan pertumbuhan papiler.

9
Tempat-tempat tersebut harus diteliti karena kemungkinan adanya
tanda-tanda ganas (kira-kira 5-10% dari kistadenoma musinosum).

c. Kistadenoama Ovarii Serosum


Kista ini ditemukan dalam frekwensi yang hampir sama dengan
kistadenoma musinosum dan dijumpai pada golongan umur yang sama.
Kista ini sering ditemukan bilateral (10-20%) daripada kistadenoma
musinosum. Tumor serosa dapat membesar sehingga memenuhi ruang
abnomen, tetapi lebih kecil dibanding dengan ukuran kistadenoma
musinosum. Permukaan tumor biasanya licin, tetapi dapat juga lobulated
karena kista serosum pun dapat berbentuk multikolur, meskipun lazimnya
berongga satu. Warna kista putih keabuan. Ciri khas dari kista ini adalah
potensi pertumbuhan papiler ke dalam rongga kista sebesar 50% dan keluar
pada permukaan kista sebesar 5%. Isi kista cair, kuning dan kadang-kadang
coklat karena bercampur darah. Tidak jarang, kistanya sendiri kecil, tetapi
permukaannya penuh dengan pertumbuhan papiler (solid papiloma)
Pada umumnya dapat dikatakan bahwa sulit membedakan gambaran
makroskopis kistadenoma serosum papileferum yang ganas dari yang jinak,
bahkan pemeriksaan rnikroskopis pun tidak selalu mernberikan kepastian.

10
Pada pemeriksaan mikroskopis terdapat dinding kista yang dilapisi
epitel kubik atau torak yang rendah, dengan sitoplasma eosinofil dan inti sel
yang besar dan gelap warnanya. Karena tumor ini berasal dari epitel
permukaan ovarium (germinal epithelum), maka bentuk epitel pada papil
dapat beraneka ragam, tetapi sebagian besar terdiri atas epitel bulu getar
seperti epitel tuba. Pada jaringan papiler dapat ditemukan pengendapan
kalsium dalam srtomanya yang dinamakan psamoma. Adanva psamoma
menunjukkan hahwa kista adalah kistadenoma ovarium serosum
papiliferum, tetapi bukan ganas.
Tidak ada gejala klasik yang menyertai tumor serosa proliferatif.
Kebanyakan ditemukan pada pemeriksaan rutin dari pelvis. Kadang-kadang
pasien mengeluh rasa ketidaknyamanan daerah pelvis dan pada
pemeriksaan ditemukan massa abdomen atau pun ascites. Kelainan ekstra
abdomen jarang ditemukan pada keganasan ovarium kecuali pada stadium
terminal.
Apabila ditemukan pertumbuhan papiler, proliterasi dan stratifikasi
epitel, serta anaplasia dan mitosis pada sel-sel, kistadenoma serosum
secara makroskopik digolongkan ke dalam kelompok tumor ganas. 30-35%
dari kistadenoma serosum mengalami perubahan keganasan. Bila terdapat
implantasi pada peritoneum disertai dengan ascites, prognosis penyakit
adalah kurang baik. Meskipun diagnosis histopatologis pertumbuhan tumor
tersebut mungkin jinak (histopathologically benign), tetapi secara klinis
harus dianggap sebagai neoplasma ovarium ganas (clinicallyy maignant).
Terapi pada umumnya adalah pengangkatan tumor. Tetapi oleh
karena berhubung dengan besarnya kemungkinan keganasan perlu
dilakukan pemeriksaan yang teliti terhadap tumor yang dikeluarkan.

11
Bahkan kadang-kadang perlu diperiksa sediaan yang dibekukan
(frozen section) pada saat operasi, untuk menentukan tindakan selanjutnya
pada waktu operasi. 1,2,4

d. Kista Endometrioid
Kista ini biasanya unilateral dengan permukaan licin; pada dinding
dalam terdapat satu lapisan sel-sel, yang menyerupai lapisan epitel
endometrium. Kista ini yang ditemukan oleh Sartesson pada tahun 1969,
tidak ada hubungannva dengan endometriosis ovarii.

e. Kista Dermoid
Tumor ini merupakan 10% dan seluruh neoplasma ovarium yang
kistik, dan paling sering ditemukan pada wanita yang masih muda. 25% dari
semua kista dermoid bilateral, lazimnya dijumpai pada masa reproduksi
walaupun dapat ditemukan pada anak kecil. Tumor ini dapat mencapai
ukuran sangat besar, sehingga beratnya mencapai beberapa kilogram.
Kista ini tidak mempunyai ciri yang khas. Dinding kista kelihatan putih
keabuan dan agak tipis. Konsistensi tumor sebagian kistik kenyal, di bagian
lain padat. Dapat ditemukan kulit, rambut kelenjer sebasea, gigi
(ektodermal), tulang rawan, serat otot jaringan ikat (mesodemal) dan
mukosa traktus gasttrointotinelis, epitel saluran kista terdapat produk
kelenjer sebasea berupa massa lembek seperti lemak, bercampur dengan
rambut
Pada kista dermoid dapat terjadi torsio tangkai dengan gejala nyeri
mendadak di perut bagian bawah. Ada kemungkinan terjadinya sobekan
dinding kista dengan akibat pengeluaran isi kista dalam rongga
peritoneum.Perubahan keganasan dari kista sangat jarang, hanya 1,5% dari
semua kista dermoid dan biasanya pada wanita lewat menopause. 1,2,4,5

12
2. Solid
Semua tumor ovarium yang padat adalah neoplasma, tetapi tidak berarti
bahwa semuanya neoplasma ganas, meskipun semuanya memunyai potensi
maligna.

a. Fibroma ovarii
Potensi menjadi ganas sangat rendah pada fibroma ovarium, kurang
dari 1%. Fibroma ovarii berasal dari elemen fibroblastik stroma ovarium atau
sel mesenkim yang multipoten. Tumor ini merupakan 5% dari semua
neoplasma ovarium dan paling sering ditemukan pada penderita
menopause.
Tumor ini mencapai diameter 2 sampai 30 cm; dan beratnya 20 kg,
dengan 90% uniteral. Permukaan tidak rata, konsistensi keras, warnanya
merah jambu keabuan. Apabila konsistensi sangat padat disebut fibroma
durum, dan apabila lunak disebut fibroma molle. Neoplasma ini terdiri atas
jaringan ikat dengan sel-sel di tengah jaringan kolagen. Apabila terdiri atas
kelenjar-kelenjar kistik, maka disebut kistadenofroma ovarii. Fibroma ovarii
yang besar biasanya mempunyai tangkai dan dapat terjadi torsi. Pada tumor
ini sering ditemukan sindroma Meigs (tumor ovarii, ascites, hidrotoraks).

13
b. Tumor Brenner
Merurupakan suatu neoplasma ovarium yang sangat jarang
ditemukan, biasanya pada wanita dekat atau sesudah menopause.
Frekuensinya 0,5% dari semua tumor ovarium.
Besar tumor ini beraneka ragam, dari sangat kecil ke yang beratnya
beberapa kilogram. Lazimnva tumor ini unilateral. Pada pembelahan
berwarna kuning muda seperti fibroma, dengan kista-kista kecil. Kadang-
kadang pada tumor ini temukan sindroma Meigs. Gambar mikroskopis tumor
ini sangat khas, terdiri dari 2 elemen, yakni sarang-sarang yang terdiri atas
epitel epitel, yang dikelilingi jaringan ikat yang luas dan padat.
Tumor Brenner tidak menimbulkan gejala-gejala klinik yang khas, dan
jika masih kecil, biasanya ditemukan secara kebetulan pada pemeriksaan
histopatologik ovarium. Meskipun biasanya jinak, dalam beberapa kasus
tumor ini menunjukkan keganasan pada histopatologi dan klinisnya.

c. Maskulinovoblastoma (adrenal cell rest tumor)


Tumor ini sangat jarang terjadi. Biasanya unilateral dan besarnya
bervariasi antara 0,5-16 cm. Beberapa dari tumor ini menyebabkan gejala
maskulinasi, terdiri atas hirsutisme, pembesaran klitoris, atrofi memmae,
dan perubahan suara. 1,2,4,5

KISTA OVARIUM PADA KEHAMILAN

Kista ovarium biasanya terdiagnosa pada kehamilan karena penggunaan


USG secara rutin. Kista ini harus dievaluasi dengan cara yang sama dengan
wanita yang tidak hamil, dengan USG dan tes CA 125. MRI lebih dipilih
daripada CT scan, namun keduanya harus dihindari pada trimester pertama.

14
Tumor yang besar dapat menghambat pertumbuhan janin sehingga
menyebabkan abortus, partus prematurus. Tumor yang bertangkai, karena
pembesaran atau pengecilan uterus, terjadi torsi dan menyebabkan rasa nyeri,
nekrosis, dan infeksi yang disebut abdomen akut. Dapat juga menyebabkan
kelainan-kelainan letak janin. Tumor kistik dapat pecah karena trauma luar atau
persalinan. Tumor besar dan berlokasi di bawah dapat menghalangi persalinan.
Kista simpleks benigna di monitor, dan sebagian besar dapat mengecil
dengan sendirinya.
Kista persisten yang lebih besar dari 10 cm atau kista yang berisiko
ganas harus diangkat secara bedah, lebih dipilih pada trimester kedua,
terutama pada usia kehamilan 16-20 minggu. 9,10,11,12

KISTA OVARIUM PADA ANAK-ANAK


Bila ditemukan massa abdominopelvik simtomatik yang tersering berasal
dari ovarium. Walaupun angka kejadiannya jarang, presentasi keganasannya
lebih tinggi daripada usia yang lebih tua. Yang sering adalah tumor sel
germinosa, diikuti dengan tumor epitel dan sel granulosa. Beberapa tumor
adalah kistik. 10,13

GEJALA KLINIS

Banyak tumor ovarium tidak menunjukkan gejala dan tanda, terutama


tumor ovarium yang kecil. Adanya tumor bisa menyebabkan pembenjolan perut.
Rasa sakit atau tidak nyaman pada perut bagian bawah. Rasa sakit tersebut
akan bertambah jika kista tetsebut terpuntir atau terjadi ruptur. Terdapat juga
rasa penuh di perut.
Tekanan terhadap alat-alat di sekitarnya dapat menyebabkan rasa tidak
nyaman, gangguan miksi dan defekasi. Dapat terjadi penekanan terhadapat
kandung kemih sehingga menyebabkan frekuensi berkemih menjadi sering.

15
Kista ovarium dapat menyebabkan obstipasi karena pergerakan usus
terganggu atau dapat juga terjadi penekanan dan menyebabkan defekasi yang
sering.
Pasien juga mengeluhkan ketidaknyamanan dalam coitus, yaitu pada
penetrasi yang dalam. Pada tumor yang besar dapat terjadi tidak adanya nafsu
makan dan rasa enak dan rasa sesak.
Pada umumnya tumor ovarium tidak mengubah pola haid, kecuali jika
tumor tersebut mengeluarkan hormon. Ireguleritas siklus menstruasi dan
pendarahan vagina yang abnormal dapat terjadi. Pada anak muda, dapat
menimbulkan menarche lebih awal.
Polikistik ovari menimbulkan sindroma polistik ovari, terdiri dari hirsutism,
inferilitas, aligomenorrhea, obesitas dan acne.
Pada keganasan, dapat ditemukan penurunan berat badan yang drastis.
5,9,10,11,12

PEMERIKSAAN FISIK
Kista yang besar dapat teraba dalam palpasi abdomen. Walau pada
wanita premonopause yang kurus dapat teraba ovarium normal tetapi hal ini
adalah abnormal jika terdapat pada wanita postmenopause. Perabaan menjadi
sulit pada pasien yang gemuk. Teraba massa yang kistik, mobile, permukaan
massa umummnya rata. Cervix dan uterus dapat terdorong pada satu sisi.
Dapat juga teraba, massa lain, termasuk fibroid dan nodul pada
ligamentum uterosakral, ini merupakan keganasan atau endometriosis. Pada
perkusi mungkin didapatkan ascites yang pasif. 10,11

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium
Tidak ada tes laboratorium diagnostik untuk kista ovarium. Cancer
antigen 125 (CA 125) adalah protein yang dihasilkan oleh membran sel ovarium
normal dan karsinoma ovarium.

16
Level serum kurang dari 35 U/ml adalah kadar CA 125 ditemukan
meningkat pada 85% pasien dengan karsinoma epitel ovarium. Terkadang CA
125 ditemukan meningkat pada kasus jinak dan pada 6% pasien sehat.

Laparoskopi
Mengetahui asal tumor dari ovarium atau tidak, dan menentukan sifat-
sifat tumor.
Ultasonografi
mentukan letak dan batas tumor kistik atau solid, cairan dalam rongga
perut yang bebas dan tidak.
USG adalah alat diagnostik imaging yang utama untuk kista ovarium.
Kista simpleks bentuknya unilokular, dindingnya tipis, satu cavitas yang
didalamnya tidak terdapat internal echo. Biasanya jenis kista seperti ini tidak
ganas, dan merupakan kista fungsioal, kista luteal atau mungkln juga
kistadenoma serosa atau kista inklusi. Kista kompleks multilokular, dindingnya
menebal terdapat papul ke dalam lumen. Kista seperti ini biasanya maligna
atau mungkin juga kista neoplasma benigna. USG sulit membedakan kista
ovarium dengan hidrosalfing, paraovarian dan kista tuba. USG endovaginal
dapat memberikan pemeriksaan morfologi yang jelas dari struktur pelvis.
Pemeriksaana ini tidak memerlukan kandung kemih yang penuh. USG
transabdominal lebih baik dari endovaginal untuk mengevaluasi massa yang
besar dan organ intrabdomen lain, seperti ginjal, hati dan ascites. Ini
memerlukan kandung kemih yang penuh.

MRI
MRI memberikan gambaran jaringan lunak lebih baik dari CT scan, dapat
memberikan gambaran massa ginekologik yang lebih baik. MRI ini biasanya
tidak diperlukan

17
CT Scan
Untuk mengidentifikasi kista ovarium dan massa pelvik, CT Scan kurang
baik bila dibanding dengan MRI. CT Scan dapat dipakai untukmengidentifikasi
organ intraabdomen dan retroperitoneum dalam kasus keganasan ovarium.

Foto Rontgen
Menentukan adanya hidrotoraks. Pada kista dermoid kadang dapat
terlihat gigi.
Parasentesis
Pungsi pada asites berguna untuk menentukan sebab asites.
Tes kehamilan
Dan HCG negatif, kecuali bila teijadi kehamilan. 3,6,7,8

DIAGNOSIS
Diagnosis kista ovarium dapat ditegakkan bila ditemukan hal-hal berikut
yaitu :

Anamnesis
1. Timbul benjolan di perut dalam waktu relatif
2. Keluhan rasa berat dalam perut
3. Kadang disertai gangguan BAK dan BAB, edema pada tungkai, tidak nafsu
makan, rasa serak, dan lain-lain
4. Kadang disertai gangguan haid apabila tumor itu megeluarkan hormon
5. Nyeri perut bila terinfeksi, terpundir, pecah

18
Pemeriksaan Fisik
1. Ditemukan tumor di rongga perut bagian depan dengan ukuran > 5 cm
2. Pada pemeriksaan dalam, letak tumor di parametrium kiri atau kanan atau
mengisi kavum douglasi
3. Konsistensi kistik, mobile, permukaan tumor umumnya rata.

Pemeriksaan penunjang. 5,8,9,10

DIAGNOSA BANDING
Kehamilan
Mioma uteri
Tumor kolon sigmoid
Ginjal ektopik
Limpa bertangkai
Ascites a.c penyakit lain
Tuberculosis pentonei
Infeksi pelvis
Apendisitis akut. 5,7

PENATALAKSANAAN
Dapat dipakai prinsip bahwa tumor ovarium neoplastik memerlukan
operasi dan tumor non neoplastik tidak. Tumor non neoplastik biasanya
besarnya tidak melebihi 5 cm. Tidak jarang tumor-tumor tersebut mengalami
pengecilan secara spontan dan menghilang.
Tindakan operasi pada tumor ovarium neoplastik yang tidak ganas
adalah pengangkatan tumor dengan mengadakan reseksi pada bagian ovarium
yang mengandung tumor. Tetapi jika tumornya besar atau ada komplikasi perlu
dilakukan pengangkatan ovarium, disertai dengan pengangkatan tuba.

19
Seluruh jaringan hasil pembedahan perlu dikirim ke bagian patologi
anatomi untuk diperikasa.
Pasien dengan kista ovarium simpleks biasanya tidak membutuhkan
terapi. Penelitian menunjukkan bahwa pada wanita postmenopause, kista yang
berukuran kurang dari 5 cm dan kadar CA 125 dalam batas normal, aman untuk
tidak dilakukan terapi, namun harus dimonitor dengan pemeriksaan USG serial.
Sedangkan untuk wanita premenopause, kista berukuran kurang dari 8 cm
dianggap aman untuk tidak dilakukan terapi.
Terapi bedah diperlukan pada kista ovarium simpleks persisten yang
lebih besar 10 cm dan kista ovarium kompleks. Laparoskopi digunaknan pada
pasien dengan kista benigna, kista fungsional atau simpleks yang memberikan
keluhan. Laparotomi harus dikerjakan pada pasien dengan resiko keganasan
dan panda pasien dengan kista benigna yang tidak dapat diangkat dengan
laparaskopi.
Eksisi kista dengan konservasi ovarium dikerjakan pada pasien yang
menginginkan ovarium tidak diangkat untuk fertilitas di masa mendatang.
Pengangkatan ovarium sebelahnya harus dipertimbangkan pada wanita
postmenopause, perimenopause, dan wanita premenopasue yang lebih tua dari
35 tahun yang tidak menginginkan anak lagi serta yang beresiko menyebabkan
karsinoma ovarium.
Diperlukan konsultasi dengan ahli endokrin reproduksi dan infertilitas
untuk endometrioma dan sindrom ovarium polikistik. Konsultasi dengan
onkologi ginekologi diperlukan untuk kista ovarium kompleks dengan serum CA
125 lebih dari 35 U/ml dan pada pasien dengan riwayat karsinoma ovarium
pada keluarga.
Jika keadaan meragukan, perlu pada waktu operasi dilakukan
penteriksaan sediaan yang dibekukan (frozen section) oleh seorang ahli
patologi anatomik untuk mendapat kepastian tumor ganas atau tidak.

20
Untuk tumor ganas ovarium, pembedahan merupakan pilihan utama.
Prosedurnya adalah total abdominal histerektomi, bilateral salfingo-ooforektomi,
dan appendiktomi (optional). Tindakan hanya mengangkat tumornya saja
(ooforektomi atau ooforokistektomi) masih dapat dibenarkan jika stadiumnya ia
masih muda, belum menpunyai anak, derajat keganasan tumor rendah seperti
pada fow potential malignancy (borderline).
Radioterapi hanya efektif untuk jenis tumor yang peka terhadap radisi,
disgerminoma dan tumor sel granulosa. Kemoterapi menggunakan obat
sitostatika seperti agens alkylating (cyclophosphamide, chlorambucyl) dan
antimetabolit (adriamycin). FoIlow up tumor ganas sampai 1 tahun setelah
penanganan setiap 2 bulan, kemudian 4 bulan selama 3 tahun setiap 6 bulan
sampai 5 tahun dan seterusnya setiap tahun sekali. 1,2,5,10

PENCEGAHAN
Pemakaian kontrasepsi oral mencegah pertumbuhan kista ovarium
fungsional. Penggunaan selama 15 tahun mengurangi resiko
kistadenokarsinoma epitel ovarium.
Setiap wanita harus melakukan pemeriksaan ginekologis tahunan. Pada
wanita dengan resiko tinggi dengan riwayat keluarga atau iiwayat kanker
payudara terdahulu harus melakukan pemeriksaan USG dan CA 125 tahunan.
Pada wanita dengan resiko tinggi -kistadenokrasinoma ovarium, dapat
dilakukan ooforektomi profilaktik untuk mencegah pertumbuhan karsinoma
ovarium. 12,13

KOMPLIKASI
Perdarahan ke dalam kista, biasanya terjadi sedikit-sedikit, berangsur-
angsur menyebabkan pembesaran kista, dan hanya menimbulkan gejala klinik
yang minimal. Tetapi bila dalam jumlah banyak akan terjadi distensi cepat dan
nyeri perut mendadak.

21
Putaran tangkai menimbulkan rasa sakit yang berat akibat tarikan
melalui ligamentum infundibulopelvikum terhadap peritoneum parietale.
Robekan dinding kista terjadi pada torsi tangkai, tetapi dapat pula akibat trauma
yaitu jatuh, pukulan pada perut dan coitus. Bila kista hanya mengandung cairan
serosa, rasa nyeri akbat robekan akan segera berkurang. Namun bila terjadi
hemoragi yang timbul secara akut, perdarahan bebas dapat berlangsung terus
menerus dalam rongga peritoneum dan menimbulkan rasa nyeri terus menerus
disertai tanda-tanda abdomen akut.
Infeksi dapat terjadi, jika dekat tumor terdapat sumber kuman patogen,
seperti appendicitis, divertikulitis, atau salpingitis akuta.
Perubahan keganasan dapat terjadi pada kista jinak, misalnya pada kista
denoma ovarii derosum, kistadenoma ovarii musinosum dan kista dermoid.
Sindroma Meigs ditemukan pada 40% dari kasus febroma ovarii yaitu
tumor ovarium disertai asites dan hidrotoraks. 9,10,11,13

PROGNOSIS
Prognosis untuk kista benigna adalah baik. Dapat residual dan terjadi di
ovarium kontralateral.
Mortalitas pada karsinoma ovarium berhubungan dengan stadium saat
diagnosis, dan biasanya terdeteksi pada stadium lanjut. Angka harapan hidup
secara umum adalah 41,6%, bervariasi antara 86,9% pada stadium II dan
11,1% pada stadium IV. 10,12

22

You might also like