You are on page 1of 3

http://www.bnpb.go.id/website/file/pubnew/101.

pdf

http://www.bnpb.go.id/userfiles/file/buku/buku01.databencanatahun2009.pdf

http://www.bnpb.go.id/userfiles/file/buku/buku02.KataPengantar.pdf

http://www.bnpb.go.id/userfiles/file/buku/buku%2003.%20Sambutan.pdf

http://www.bnpb.go.id/userfiles/file/buku/Karakteristik%20Bencana/05_%20Daftar%20Isi.pdf
PENYAKIT PASCA BENCANA
Novia Wirna Putri
Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat UNAND

1. Pendahuluan
Bencana alam yang terjadi selalu menyisakan kepedihan yang mendalam. Baik berupa gempa bumi,
tanah longsor, banjir, gunung meletus, ataupun tsunami. Banyak korban nyawa, fisik, dan harta
akibat bencana yang terjadi. Bencana menyebabkan korban yang selamat, kehilangan keluarga,
sahabat, harta, bahkan tempat tinggal. Bencana ini selanjutnya menyebabkan berbagai masalah
kesehatan. Menurut Ketua Umum PB IDI Fachmi Idris, secara umum, masalah kesehatan utama
setelah bencana adalah trauma fisik seperti luka dan patah tulang. Kemudian, selama dan sesudah
masa itu korban bencana yang selamat dan tinggal di pengungsian juga terancam penyakit jika upaya
antisipasinya tidak memadai. Berbagai penyakit yang muncul pascabencana alam antara lain malaria,
ISPA, diare, leptospirosis, kolera, dan infeksi kulit.

2. Isi
Pada umumnya masalah kesehatan pasca gempa dapat dibagi dalam 3 fase:
a. Penyakit akut pasca bencana.
Yaitu penyakit yang berhubungan langsung dengan bencana yang terjadi. Misalnya, kasus gempa
bumi di Padang tanggal 30 September 2009, penyakit yang berhubungan langsung dengan gempa
adalah cedera akibat reruntuhan. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa cedera utama akibat
gempa adalah cedera kepala dan patah tulang.
b. Penyakit ikutan pada beberapa hari-minggu pasca bencana
1) Malaria
Penyakit malaria dapat timbul misalnya saat masyarakat berada di pengungsian ( tenda-tenda
darurat ), nyamuk anopheles bisa menginfeksi korban-korban bencana.
2) DBD
Misalnya banjir, air yang tergenang dapat menyebabkan bersarangnya nyamuk aides aigypti.
Kemudian menginfeksi korban-korban bencana.

3) Diare
Penyakit ini bisa menginfeksi korban bencana karena sanitasi yang jelek. Misalnya kuman-kuman
penyebab diare seperti ; Vibrio kolera, Salmonella dysentriae pada genangan banjir,
4) ISPA ( Infeksi Saluran Pernapasan Atas )
ISPA terjadi karena masuknya kuman atau mirkoorganisme ke dalam tubuh manusia dan
berkembang biak sehingga menimbulkan gejala penyakit.
5) Leptospirosis
Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri leptospira berbentuk spiral dan
hidup di air tawar. Penyakit ini timbul karena terkontaminasinya air oleh air seni hewan yang
menderita leptospirosis. Biasanya penyakit ini terdapat pada korban banjir.
6) Tipes
Penyakit tipes sebenarnya juga berkaitan erat dengan faktor daya tahan tubuh seseorang. Oleh
sebab itu, untuk mencegah terkena penyakit tipes, masyarakat harus menjaga kondisi tubuh dengan
makan makanan bergizi dan jangan sampai kelelahan.
c. Masalah kesehatan mental akibat gempa.
Trauma berkepanjangan akibat reaksi stres akut saat bencana bisa menetap menjadi kecemasan
yang berlebihan.

3. Penutup
Penanggulangan yang mesti dilakukan pasca bencana adalah :
a. Tatakelola lingkungan pasca bencana
b. Ketersediaan fasilitas sanitasi
c. Suplay makanan dan air bersih
d. Pengiriman relawan-relawan ke lokasi bencana

You might also like