You are on page 1of 29

kelompok I 1

LAPORAN TUTORIAL
V
TUTOR: DR. AMIR FAUZI, SP.OG

Kelompok 1
Anggota Kelompok
2

 Yayuk Suzena 04081001005


 Nabila Pratiwy M.04081001024
 Zyska Novya Putri 04081001037
 Okta Kurniawan 04081001045
 Tri Utami P 04081001048
 Widya Agustini 04081001052
 Christine Juliana 04081001058
 Arif Yudha Prawira04081001083
 Nia Wahyuni 04081001084
 Surya Wijaya 04081001102
 Ririn Eveningtyas 04081001106
 Rudini Effendi 04081001113 kelompok I
skenario
3 STIMULUS 1
 Mrs. Rita, 50 years old, comes to polyclinics with chief complain irregular
periods (amenorrhea sometimes hypermenorrhae) since 1 year ago. She went
through the menarche at the age of 12 years and always had regular menstrual
cycles until 2 years ago. She has 4 children, all delivered normally and now all
her children are teens. She had tugal ligation after the youngest children born.
She has an experience of hot flushes and vaginal dryness. She has no history of
any chronic disease before. You act as the doctor in polyclinics and be pleased to
analyse this case.

 STIMULUS 2
 In the examination findings :
 Height 155 cm, weight 65 kg, blood pressure : 110/60 mmhg, pulse 76x/m, RR
18x/m. Palpebral conjunctival do not looked pale. External examination :
abdomen flat, symmetric, soufflé, uterine fundal not palpable, there is no mass,
kelompok I
no pain tenderness and no free fluid sign.
4

Internal examination
 Speculum examination : portio not livide, external os closed, fluxus (+)

blood not active, there are no cervical erotion, laceration or polyp, uterine
sondage anteflexed 7 cm.
 Bimanual examination : cervix is firm, the external os closed, uterine size

about normal, firm, mobile, no tenderness, both adnexa and parametrium


within normal limit.
Laboratory examination : routine blood and urine within normal limits.
  

STIMULUS 3
 Histopathology result : PAP Smear : - there were no precancerons cells

 Hormonal pattern estrogenic smear


kelompok I
 Ultrasound examination : internal genital organ norma
KLARIFIKASI ISTILAH
5

 irregular periods
 amenorrhea
 hypermenorrhea
 menarche
 irregular periods
 amenorrhea
 hypermenorrhea
 Fluxus (+) blood not active

kelompok I
Identifikasi Masalah
6

1. Ny. Rita (50th) mengeluh haid yg tidak teratur (amenore


kadang2 hipermenore) sejak 1 tahun lalu/
2. Dia menarche pd umur 12 tahun dan siklus haidnya teratur
sampai 2 tahun lalu.
3. Dia pernah ligasi tuba setelah kelahiran anak yang terakhir.
4. Kadang-kadang dia mengalami hot flushes dan vaginal
dryness.
5. Pemeriksaan Fisik : Vital Sign dan Eksternal Examination
normal. Internal Examination →fluxus (+) blood not active
6. Pemeriksaan penunjang

kelompok I
Analisis Masalah
7
1. Bagaimana anatomi system reproduksi & fisiologi siklus menstruasi?
2. Bagaimana mekanisme amenorrhea & hypermenorrhea?
3. Apa hubungan menarche dg kondisi Ny. Rita sekarang?
4. Apa hubungan ligasi tuba dg kondisi Ny. Rita sekarang?
5. Mengapa Ny. Rita mengalami hot flushes & vaginal dryness?
6. Bagaimana Intepretasi & mekanisme pemeriksaan fisik?
7. Bagaimana intepretasi & mekanisme pemeriksaan penunjang?
8. Apa saja DD kasus ini?
9. Bagaimana penegakkan diagnosis & Diagnosis Kerja kasus ini?
10. Apa etiologi, epidemiologi, factor resiko kasus ini?
11. Bagaimana patofisiologi & Manifestasi kliniknya?
12. Bagaimana penatalaksanaan untuk kasus ini?
kelompok I
13. Apa komplikasi & KDU?
Hipotesis
8

 Ny. Rita (50th) P4A0 dengan siklus menstruasi


irregular karena mengalami sindrom
perimenopause.

kelompok I
Fisiologi menstruasi
9

kelompok I
Mekanisme perdarahan tidak teratur
10

 Kegagalan ovulasi.
 kelebihan estrogen relatif terhadap progesteron→ endometrium mengalami fase
proliferatif yang tidak diikuti oleh fase sekretorik normal→endometrium yang
kurang ditopang ini mengalami kolaps secara parsial, disertai ruptur arteri spiral
dan perdarahan.
 Fase luteal tidak adekuat.
 Korpus luteum mungkin gagal mengalami pematangan secara normal atau
mengalami regresi secara prematur sehingga terjadi kekurangan relatif progesteron.
 Perdarahan yang dipicu oleh kontrasepsi.
 Kontrasepsi oral model lama yang mengandung progestin dan estrogen sintetik
memicu berbagai respon endometrium, bergantung pada steroid yang digunakan
dan dosis.
 Gangguan endometrium termasuk endometritis kronik, polip endometrium,
dan leiomioma submukosa.

kelompok I
Perdarahan Uterus Disfungsional
11

 perdarahan abnormal yang dapat terjadi di dalam


siklus maupun di luar siklus menstruasi, karena
gangguan fungsi mekanisme pengaturan hormon
(otak-indung telur-rahim), tanpa kelainan organ
(anatomi).

kelompok I
Usia 50th
Beberapa perubahan dlm system
reproduksi
Ovarium mjd kurang sensitive thd
rangsangan FSH
12

Proliferasi folikel menjadi minimal


Tidak terbentuknya estrogen Hipofisis melakukan umpan balik
Seterusnya tidak terjadi karena “kegagalan umpan balik negative dg me↑kan sekresi
tahapan berikutnya positif” gonadotropin
Ovulasi tidak terjadi
Produksi FSH
Progesterone tidak terbentuk atau sangat me↑
amenore
sedikit sekali produksi LH

Tidak ada atau sedikitnya PD yg terbentuk Sekresi estrogen sbg hormone


untuk nutrisi endometrium (jar. pelindung tunggal (glandula suprarenal)
endometrium)
Menstimulasi
pertumbuhan
Dinding Endometrium luruh karena tidak dapat endometrium, amenore
dipertahankan lagi tetapi lambat

Peluruhan tjdi tidak diikuti bersamaan


kelompok I Endometrium lama2
hypermenorrhea menebal
Ligasi tuba
13

Sindrom Pasca Ligasi Tuba (Post Tubal Ligation


Syndrome)
 3 teori kenapa terjadi SPLT :

 Ligasi tuba menghancurkan suplai darah ke ovarium;


 Beberapa tipe prosedur sterilisasi tuba beresiko
terhadap timbulnya endometriosis;
 Peningkatan tekanan darah pada arteri ovarium
menyebabkan ketidakseimbangan estrogen-
progesteron.

kelompok I
Mekanisme SPLT
14

“Ovarium terisolir”→ dimana ovarium seseorang


terisolasi atau secara operasi –terbuang- dari suplai
darahnya.→ Akibatnya ovarium menjadi atropi dan tidak
berfungsi. → penurunan secara nyata dan tiba-tiba dari
kadar estrogen,→ akibatnya terjadi lah prematur
menopause dan shock hormon. → Gejala yang muncul
adalah → hot flushes (keadaan dimana seseorang
menjadi banyak berkeringat terutama malam hari dengan
jantung berdebar-debar), menggigil, vagina kering, nyeri
saat berhubungan, kehilangan hasrat seksual, dll.

kelompok I
Hubungan ligasi tuba dengan kasus
15

 Meskipun Mrs. Rita mengeluh gejala yang sama


dengan kemungkianan Sindrom Pasca Ligasi tuba,
tapi kemungkinan keluhan ini tidak
berhubungan dengan riwayat ligasi tubanya.
 Jika dianggap anak terakhir Mrs. Ritai berusia 11
tahun, maka berarti sudah selama itu pula Mrs. rita
melakukan ligasi. Namun, keluhan baru dirasakan
2 tahun terakhir.

kelompok I
Hot Flushes dan Vaginal Drying
16

Usia 50th

↑ aliran darah di dalam kadar estrogen << pada menopause


pembuluh darah wajah, Gejala Ny. Yati
leher, dada, punggung (49 tahun)

penipisan jaringan pada


dinding vagina
kulit menjadi merah keringat yang
dan hangat berlebihan

Vagina menjadi
kering
Hot flushes

kelompok I
Pemeriksaan Normal Kasus Interpretasi
Pemeriksaan Fisik
Height 155 cm
17
Weight 65 kg
BMI 18,5 - 25 27,05 kg/m2 Pra–obese berhubungan dgn amenorea.
Obesitas akan meningkatkan produksi
esterogen, sekresi LH secara langsung
dan secara tdk langsung menurunkan
FSH. FSH tidak ada maka folikel tidak
akan berkembang sehingga tdk terjadi
ovulasi  tdk terbentuk corpus luteum,
tdk ada progesteron  tdk ada fase
follikular dlm siklus menstruasi.
Sehingga menstruasi jarang, kalau pun
ada tipenya anovulatoir.

Blood Pressure 90-130/70-90 110/60 mmHg Normal rendah  karena tdk ada
mmHg keluhan yg menyertai hipotensi,
kemungkinan besar tek demikian
adl tek normal bagi Ny. Yati
Pulse 60-100 x/m 76 x/m Normal
RR 16-24 x/m 18x/m Normal
kelompok I
Palpebral conjunctival Normal (-) Anemia
Pemeriksaan Ginekologi
External Examination
Abdomen Flat & soufflé
Symmetric
18
Uterine fundal Not palpable Tidak hamil
Mass - Normal
Pain tenderness - Normal
Free fluid sign - Normal
Internal Examination
Speculum Examination ;
portio - Not livide - Tidak hamil
External os - Closed - Darah menstruasi
Fluxus - darah tdk aktif
Cervical erotion - (-)
Laceration - (-)
Polyp - (-)

Bimanual Examination ;
Cervix - Firm - Normal, tidak ada kelainan pada uterus
External os - Closed (misal: malformasi uterus, mioma uteri
Uterine size - Normal dan adhesi uterus) dan tidak hamil
Adnexa & Parametrium - Normal - Normal, tidak ada kelainan pada
adnexa dan parametrium (misal: PID)
kelompok I
19
Laboratory Examination
Darah rutin Normal Normal
Urine Normal
Vaginal - Sel pra kanker Normal
swab/pap smear (-) Menampilkan perubahan-
- Pola esterogen perubahan epitel
normal
USG Organ genitalia Normal
interna normal

kelompok I
Diagnosis Banding
Diagnosis Banding Penyingkiran
PUD akibat sindrom
20
klimakterium
Kanker cerviks Pap smears tidak ditemukan sel
prekanker
Tumor ovarium Adneksa dan parametrium normal,
tidak teraba masaa di abdomen
Kelainan organic Dlm pemeriksaan ginekologi dalam
(polip, erosi, laserai tidak ditemukan polip, erosi, laserai
porsio) porsio.
Perdarahan tidak akan berhenti, atau
kalupun berhenti beberapa hari
kemudian pasti akan terjadi perdarahan
banyak lagi. Pada kasus perdarahan
tidak aktif

kelompok I
Pemeriksaan tambahan
21
 Pemeriksaan tambahan
 Darah lengkap
 Analisis urin

 Pengukuran FSH
 dilakukan untuk mencoba mengidentifikasi wanita perimenopause dan postmenopause. Kadar FSH
yang tinggi menunjukkan telah terjadi menopause yang terjadi pada ovarium...
 Estradiol
 early perimenopause (perubahan dalam frekuensi siklus) kadar estradiol premenopause terjaga
sedangkan pada perimenopause lanjut (tidak haid dalam 3-11 bulan sebelumnya) dan wanita
postmenopause terjadi penurunan secara bermakna dari kadar estradiol.
 Inhibin
 Kadar inhibin B menurun pada perimenopause sedangkan inhibin A tidak mengalami perubahan.
Inhibin A akan menurun pada saat sekitar haid akan berhenti. Ovarium menghasilkan inhibin B lebih
sedikit karena hanya sedikit folikel yang menjadi matang dan sejumlah folikel berkurang karena
umur
 Histopatologi
 luteal phase defect  Korpus luteum mungkin gagal mengalami pematangan secara normal 
Endometrium di bawah kondisi ini mengalami perlambatan terbentuknya
kelompok I fase sekretorik yang
diharapkan saat biopsy
Perimenopause (Klimakterium)
22

 masa di mana tubuh mulai bertransisi menuju


menopause terjadi selama dua hingga delapan
tahun, ditambah satu tahun di akhir periode menuju
menopause.
 Pada periode ini, umumnya tingkat produksi hormon
estrogen dan progesteron berfluktuasi, naik dan turun
tak beraturan.
 Siklus menstruasi pun bisa tiba-tiba memanjang atau
memendek.

kelompok I
Perubahan fisiologis pada masa klimaksterium
23

 ovarium (indung telur) berhenti menghasilkan sel


telur (proses burning out ovarium)
 aktivitas menstruasi berkurang dan akhirnya
berhenti
 pembentukan hormon wanita (estrogen dan
progesteron) berkurang.

kelompok I
Wanita pramenopause
-sklerosis PD
-jumlah folikel <<
Penurunan fungsi -↓ sintesis steroid seks
24 ovarium

Kemampuan ovarium
merespons rangsangan
gonadotropin <<

Interaksi antara
hipotalamus-hipofisis
terganggu

Kegagalan fungsi ↓ Produksi steroid


korpus luteum ovarium

Negative feedback terhadap


hipotalamus
Sumber: Bagian obstetri
dan ginekologi FKUI. Ilmu
↑↑ FSH ↑ LH Kebidanan edisi 2. 1999.
kelompok I
Jakarta: yayasan Bina
Penatalaksanaan
25

 Edukasi
 Jelaskan bahwa ini adalah gejala alami dari wanita.
 jika ia belum siap menerima dan menginginkan menstruasi
lagi maka beri HRT (Hormon Replacement therapy)
 Jika pasien bisa mengerti, maka tidak perlu diberi HRT
 Beri Etinil estradiol 20-35 mcg+ progestin monofasik
tiap hari
 dosis Pil 35 mcg 2-4 kali sehari selama 5-7 hari sampai
perdarahan berhenti → untuk mengurangi gejala hot
flushes & vaginal dryness
 Edukasi nutrisi & olahraga teratur
kelompok I
Pencegahan
26
 Hidup sehat adalah pilihan terbaik untuk mengatasi gejala
perimenopause. Caranya dengan:
 Konsumsi nutrisi yang cukup.
 Konsumsi fitoesrogen :
 Isiflavon : kacang-kacangan
 Lignan : padi, sereal dan sayur-sayuran.
 Caumestran : semangi

 Konsumsi gula rendah


 Kalsium 1000-15000 mg/hari dan vitamin D
 Olah raga teratur. 
 Mengurangi stres.

kelompok I
Komplikasi
27

 Osteoporosis
 Hormon estrogen yang dihasilkan oleh indung telur membantu mengontrol
regenerasi (pertumbuhan dan perbaikan) tulang. Pada masa menopause,
hormon estrogen berkurang produksinya sehingga menyebabkab tulang
menjadi mudah keropos.
 Penyakit kardiovaskular
 ↓ kadar estrogen  ↑ kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) dan ↓
kadar kolesterol HDL (kolesterol baik)
 Atropi Genital
 Pasien mengeluh dyspareunia, vaginismus, dysuria, urgency dan inkontinensia
urin yg mungkin berhubungan dengan hypoestrogenism sekunder. 
 Sulit tidur, night sweat dan gangguan psikis (cemas dll)  karena hot
flashes

kelompok I
KDU
28

 Kompetensi dokter umum 4

kelompok I
29

This is the end of


presentation

kelompok I

You might also like