Professional Documents
Culture Documents
PDGK 4501
Penyusun:
Nama : CITRA RESMI
NIM : 817800529
Program Studi : S.1 – PGSD
Pokjar : INDRAPRAHASTA
Masa Registrasi : 2010.2
UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ JONGRING SALAKA
2010
1
ABSTRAK
2
DAFTAR ISI
halaman
ABSTRAK .................................................................................................. ix
3
6. Materi Pokok Bahasan Menentukan Volume
Bangun Ruang ..... 19
B. Kerangka Berpikir ........................................................ 20
C. Hipotesis Tindakan ....................................................... 21
LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................... 44
4
BAB I
PENDAHULUAN
5
Penerapan matematika dalam kehidupan sehari-hari akan
dapat membantu manusia dalam memecahkan masalah-
masalah kehidupan dalam berbagai kebutuhan kehidupan.
Karena kondisi yang demikian pentingnya, maka matematika
diberikan sejak anak memasuki bangku sekolah sejak kelas I
sampai kelas XII (SMA). Namun demikian matematika masih
kurang diminati anak didik baik di tingkat SD, SMP maupun
SMA. Hal yang demikian perlu mendapatkan perhatian bagi
guru untuk memperbaiki metode serta pendekatan dalam
belajar mengajar sehingga anak didik merasa senang dan
termotivasi untuk belajar matematika.
6
Upaya peningkatan kemampuan siswa terhadap pokok
bahasan volume bangun ruang antara lain melalui
penggunaan alat peraga. Penggunaan alat peraga dalam
kegiatan pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan
kemampuan pemahaman siswa terhadap konsep-konsep
matematika yang dipelajarinya dengan mudah. Konsep
matematika seperti bangun ruang akan mudah dimengerti
anak didik pada saat pembelajaran berlangsung. Sifat alat
peraga itu sendiri membantu memperjelas konsep-konsep
abstrak agar menjadi konkret.
B. Identifikasi Masalah
7
1. Matematika masih dianggap sebagai mata pelajaran yang sulit.
C. Analisis Masalah
8
peraga buatan peneliti bersama siswa serta
menggunakannya dengan tepat dan optimal.
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat Penelitian
1. Bagi Siswa
a. Meningkatnya hasil belajar pada kompetensi dasar
menghitung volume prisma segi tiga dan tabung
lingkaran.
b. Meningkatnya motivasi belajar matematika.
9
c. Meningkatnya rasa percaya diri.
2. Bagi guru
a. Meningkatkan gairah dalam pelaksanaan proses
belajar mengajar.
b. Merupakan umpan balik keberhasilan siswa dalam
menguasai kompetensi dasar menghitung volume prisma
segi tiga dan tabung lingkaran.
c. Meningkatkan kualitas pembelajaran karena dengan
kegiatan PTK ini guru lebih terampil menggunakan alat
peraga.
3. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini akan memberikan sumbangan dan
kontribusi positif bagi sekolah sebagai upaya untuk
meningkatkan hasil belajar siswa dan dapat dijadikan
model pembelajaran oleh guru sekolah dasar lain dalam
pembelajaran kompetensi dasar menghitung volume
prisma segi tiga dan tabung lingkaran.
10
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teoretis
1. Hakikat Belajar
11
Dengan demikian belajar adalah perubahan-perubahan
yang relatif konstan dan berbekas menyangkut pengetahuan,
pemahaman, keterampilan, dan sikap-sikap.
2. Hasil Belajar
12
ini untuk melihat bagaimana hakikatnya belajar yang
sesungguhnya.
1) Kesehatan anak
2) Rasa aman
3) Kemampuan dan minat
4) Kebutuhan diri anak akan sesuatu yang akan
dipelajari (Rustiyah NK, 1995:123).
13
1) Lingkungan belajar, iklim, dan teman belajar.
2) Motivasi dari luar (Rustiyah NK,1995:123).
Adapun faktor yang datang dari luar diri anak, yaitu dari
sekolah tempat anak belajar seperti guru, waktu, sarana dan
prasarana belajar, kurikulum, materi, dan suasana belajar.
Selain faktor-faktor yang mempe-ngaruhi hasil belajar, juga
siswa mengalami hambatan-hambatan dalam belajar baik itu
bersifat endogen maupun bersifat eksogen. Yang bersifat
endogen adalah faktor biologis dan faktor psikologis siswa.
Sedangkan faktor eksogen adalah seperti sikap orang tua,
suasana lingkungan, sosial ekonominya, dan sikap
budayanya. Untuk dapat meningkatkan belajar dengan baik
maka guru harus mengenal anak dengan baik pula karena
setiap anak tidak sama persis kesulitan dan permasalahan
yang dihadapinya. Dengan demikian guru harus mampu
meneliti setiap kekurangan-kekurangan dalam hasil belajar
siswa.
14
TPK (Tujuan Pembelajaran Khusus) yang baik yaitu sebagai
berikut.
15
Menurut Mulyono Abdurrahman (1996:6) bahwa
kesulitan belajar adalah terjemahan dari learning disability.
Terjemahan tersebut diartikan sebagai ketidakmampuan
belajar. Menurut Kuffman dan Lloyd (1985:14) dikutip oleh
Mulyono Abdurrahman (1996:6) bahwa kesulitan belajar
adalah gangguan dalam satu atau lebih dari proses psikologis
dasar yang mencakup pemahaman dan penggunaan bahasa
ujaran atau tulisan. Gangguan tersebut memungkinkan
menampakkan diri dalam bentuk kesulitan mendengarkan,
berpikir, berbicara, membaca, menulis, mengeja atau
berhitung. Learner berpendapat, ada beberapa karakteristik
anak berkesulitan belajar seperti berikut ini.
16
d. Menunjukkan sikap kurang wajar seperti acuh tak acuh,
berpura-pura dusta dan lain-lain.
e. Menunjukkan tingkah laku yang berlainan (Supriyono,
1991:89).
17
c. Penyediaan kesempatan kepada anak untuk berlatih dan
mengulang
d. Generalisasi ke dalam situasi baru
e. Bertolak dari kekuatan dan kelemahan siswa
f. Perlunya membangun fondasi yang kuat tentang konsep
atau keterampilan matematika
g. Penyediaan program matematika yang seimbang.
(Mulyono, 1999:273).
18
Strategi belajar matematika dengan pemecahan
masalah untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam
memecahkan masalah kaitannya dengan soal-soal
matematika.
19
b. Memilih atau mengembangkan suatu herarki keterampilan.
c. Memutuskan di mana memulai.
d. Memilih atau mengembangkan instrumen.
e. Melaksanakan tes.
f. Mengadministrasikan tes.
g. Mencatat kekeliruan dan gaya kinerja.
h. Menganalisis temuan dan meringkaskan hasil.
i. Memperkirakan alasan kekeliruan dan menentukan bidang
yang akan diperiksa.
j. Memeriksa.
k. Melengkapi catatan dan rumusan tujuan-tujuan
pembelajaran khusus
(Mulyono, 1999:266).
Ranah yang diungkapkan dalam evaluasi pembelajaran
matematika yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik. Ketiga
ranah tersebut dievaluasi dengan tes hasil belajar yang
menggunakan berbagai ragam bentuk soal tes sesuai dengan
materi yang akan diukur kemajuan dan keberhasilannya.
5. Alat Peraga
a. Pengertian Alat Peraga
20
instruktur. Yang demikian ini dipandang sebagai media ketika
mereka membawa pesan dengan suatu maksud
pembelajaran.
21
Alat peraga dapat disebut pula alat bantu dalam
pembelajaran. Dalam praktik kegiatan pendidikan, alat peraga
sering pula disebut dengan media pembelajaran. Oleh karena
itu dalam hal ini peneliti tidak akan memper-soalkan
penggunaan istilah tersebut. Secara harfiah kata media
memiliki arti “perantara” atau “pengantar” atau peraga
(Depag RI,2004:11).
22
Skema 1: Model Pembelajaran yang dilakukan guru (Nana
Sujana,1991:13).
23
menentukan volume kubus bangun ruang adalah sebagai
berikut.
24
peraga yaitu dengan membuat jaring-jaring kubus,
prisma segitiga, dan tabung lingkaran.. Untuk
menghubungkan sisi yang satu dengan yang lain
buatlah lidah pada jaring-jaringnya. Selanjutnya
bentuklah jaring-jaring kubus sebagaimana gambar
berikut.
25
Model Jaring-jaring Tabung Lingkaran
3) Penggunaan Alat dalam Kegiatan Belajar Mengajar
1. KTSP Matematika SD Edisi Tahun 2006
Kelas VI/ Semester I
Standar Kompetensi : 3. Menghitung luas segi banyak
sederhana, luas lingkaran, dan
volume prisma segitiga.
Kompetensi Dasar : 3.3 Menghitung volume prisma
segitiga dan tabung lingkaran
26
Siswa disuruh mengisi setiap kotak
transparan yang telah disiapkan dengan kubus
satuan, dan menghitung banyak-nya kubus satuan
yang dapat mengisi masing-masing kotak.
27
Penentuan volume kubus didasarkan pada rumus
volume kubus. Menentukan volume kubus rumusnya
adalah sebagai berikut. sisi x sisi x sisi= volume
Volume dinyatakan dengan satuan kubik (3)
1
Volume prisma segitiga = luas alas × tinggi = ×a×b×t
2
Volume Tabung = π x r x r x t
= π x r2 x t
B. Kerangka Berpikir
28
volume prisma segitiga dan tabung lingkaran”, dapat meningkatkan
perhatian dan keterlibatan siswa dalam kegiatan belajar dan
mengajar. Kemudahan yang akan diperoleh siswa melalui
penggunaan alat peraga tersebut yaitu siswa dapat
mengukur, mengamati, menaksir dan menangkap apa yang
seharusnya kemudian dapat menyelesaikan masalah yang
dihadapi yaitu Menghitung volume prisma segitiga dan tabung lingkaran
secara tepat.
C. Hipotesis Tindakan
29
satuan maka hasil belajar siswa kelas VI SD Negeri Permana
Utama, Kecamatan Madukara, Kabupaten Astinapura dalam
kompetensi dasar menghitung volume prisma segitiga dan tabung
lingkaran dapat ditingkatkan”.
BAB III
A. Subjek Penelitian
1. Lokasi Pelaksanaan Penelitian
2. Waktu Pelaksanaan
a. Siklus I
Siklus I dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 27 Juli 2010 pada jam
pelajaran ke-4 dan ke-5.
b. Siklus II
Siklus II dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 30 Juli 2010 jam ke-1
dan ke-2.
30
3. Karakteristik Siswa
a. Perencanaan
b. Pelaksanaan
1) Guru menyiapkan rencana pengajaran.
2) Guru memberikan soal-soal pada siswa.
3) Guru mengevaluasi tingkat daya serap siswa terhadap proses
pembelajaran.
31
4) Guru menjelaskan materi tentang kompetensi dasar
“menghitung volume prisma segitiga dan tabung lingkaran”
dilanjutkan dengan memberikan contoh-contoh soalnya.
5) Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk berperan aktif
dalam proses pembelajaran seperti bertanya, mengungkapkan pen-
dapat, diskusi dan lain sebaginya.
6) Guru memberikan soal-soal latihan setiap akhir pertemuan.
7) Guru memberikan soal-soal tes pada akhir siklus 1.
c. Pengamatan
d. Refleksi
32
4) Sudahkah mencapai target yang diinginkan sesuai dengan yang
diharapkan guru?
5) Sudahkah guru menerapkan struktur pengajaran matematika yang
baik?
6) Sudahkah guru mengadakan pendekatan kepada siswa dengan baik
dan menggunakan alat peraga prisma segitiga dan tabung lingkaran
satuan?
2. Siklus II
a. Perencanaan
b. Pelaksanaan
33
3) Menjelaskan materi lanjutan dengan alat peraga
yang lebih banyak dan variatif.
4) Mengadakan Tes akhir siklus II.
c. Pengamatan
d. Refleksi
1. Sumber Data
34
Sumber data dalam penelitian ini meliputi siswa kelas VI SDN Jati-
manggung Kecamatan Madukara Kabupaten Astinapura dan guru peneliti
serta guru teman sejawat. Jumlah sumber data siswa sebanyak 19 orang
siswa dan 2 guru (teman sejawat dan kepala sekolah).
2. Jenis Data
Data yang didapatkan dalam PTK ini berupa data kuantitatif dan kualitatif,
yang terdiri dari:
a) Hasil belajar siswa.
b) Data situasi pembelajaran.
c) Data pelaksanaan pembelajaran oleh guru.
35
BAB IV
A. Hasil Penelitian
36
1. Siklus I
a. Proses Pembelajaran
37
4) Alokasi waktu yang tersedia untuk pembelajaran
ternyata tidak mencukupi sehingga diperlukan tambahan waktu
untuk pelaksana-an kuis atau tes akhir.
b. Hasil Pembelajaran
Tabel 4.1
Data empiris hasil pembelajaran menghitung volume prisma dan tabung
kelas VI SDN Permana Utama, Kecamatan Madukara, Kabupaten
Astinapura pada siklus I
L Jumlah Nilai
No NIS Nama Siswa Ketuntasan
/P Skor Perolehan
1 0506.01.001 Aris Munandar L 10 62,50 Belum Tuntas
2 0506.01.002 Abdul Sopyan L 10 62,50 Belum Tuntas
3 0506.01.003 Ari Sutiawan L 14 87,50 Tuntas
4 0506.01.004 Andri L 8 50,00 Belum Tuntas
5 0506.01.005 Cucu Nurmalia P 11 68,75 Tuntas
6 0506.01.006 Detia Fitriani P 11 68,75 Tuntas
7 0506.01.007 Jang Akbar Pamungkas L 9 56,25 Belum Tuntas
8 0506.01.008 Kasman L 9 56,25 Belum Tuntas
9 0506.01.009 Moh. Iqbal Ibduloh L 12 75,00 Tuntas
10 0506.01.011 Mufti Abdurahman L 9 56,25 Belum Tuntas
11 0506.01.012 Riskawati P 12 75,00 Tuntas
12 0506.01.013 Rudianto L 10 62,50 Belum Tuntas
13 0506.01.014 Syamsul Mukarom L 8 50,00 Belum Tuntas
14 0506.01.015 Sela Astiana P 14 87,50 Tuntas
15 0506.01.016 Ade Nursalam L 8 50,00 Belum Tuntas
16 0506.01.019 Yoga Wijaya L 11 68,75 Tuntas
17 0607.02.037 Saepul Ilham L 12 75,00 Tuntas
38
L Jumlah Nilai
No NIS Nama Siswa Ketuntasan
/P Skor Perolehan
18 0708.03.025 Sutisna L 8 50,00 Belum Tuntas
19 0708.03.030 Dewi Novitasari P 11 68,75 Tuntas
JUMLAH SKOR 197 1231,25 9
RATA-RATA SKOR 10,37 64,80
SKOR TERTINGGI 14 87,5
SKOR TERENDAH 8 50
SKOR IDEAL 16 100
KKM 65
% KETUNTASAN BELAJAR 47,37
90 87,5
80
70 64,8
60
50
50
40
30
20
9 10
10
0
Nilai Rata- Nilai Nilai Jumlah Siswa
rata Tertinggi Terendah Siswa Belum
Tuntas Tuntas
39
Gambar 4.1 Grafik Perolehan Nilai Hasil Pembelajaran Siswa kelas VI
SDN Permana Utama Kecamatan Madukara, Kabupaten Astinapura pada
Siklus I
2. Siklus II
a. Proses Pembelajaran
40
individual kepada siswa-siswa tertentu yang sulit memahami
konsep materi yang sedang dipelajari.
b. Hasil Pembelajaran
Tabel 4.2
Data empirik hasil pembelajaran siswa kelas VI SDN Permana
Utama Kecamatan Madukara, Kabupaten Astinapura pada Siklus II
L
Jumlah Nilai Ketuntas
No NIS Nama Siswa /
Skor Perolehan an
P
0506.01.00
12 75,00 Tuntas
1 1 Aris Munandar L
2 0506.01.00 Abdul Sopyan L 12 75,00 Tuntas
41
L Jumlah Nilai Ketuntas
No NIS Nama Siswa / Skor Perolehan an
2 P
0506.01.00
15 93,75 Tuntas
3 3 Ari Sutiawan L
0506.01.00
12 75,00 Tuntas
4 4 Andri L
0506.01.00
13 81,25 Tuntas
5 5 Cucu Nurmalia P
0506.01.00
16 100,00 Tuntas
6 6 Detia Fitriani P
0506.01.00
12 75,00 Tuntas
7 7 Jang Akbar Pamungkas L
0506.01.00
12 75,00 Tuntas
8 8 Kasman L
0506.01.00
12 75,00 Tuntas
9 9 Moh. Iqbal Ibduloh L
0506.01.01
12 75,00 Tuntas
10 1 Mufti Abdurahman L
0506.01.01
15 93,75 Tuntas
11 2 Riskawati P
0506.01.01
12 75,00 Tuntas
12 3 Rudianto L
0506.01.01
12 75,00 Tuntas
13 4 Syamsul Mukarom L
0506.01.01
15 93,75 Tuntas
14 5 Sela Astiana P
0506.01.01
14 87,50 Tuntas
15 6 Ade Nursalam L
0506.01.01
14 87,50 Tuntas
16 9 Yoga Wijaya L
0607.02.03
14 87,50 Tuntas
17 7 Saepul Ilham L
0708.03.02
11 68,75 Tuntas
18 5 Sutisna L
0708.03.03
12 75,00 Tuntas
19 0 Dewi Novitasari P
JUMLAH SKOR 247 1543,75 19
RATA-RATA SKOR 13,00 81,25
SKOR TERTINGGI 16 100
SKOR TERENDAH 11 68,75
SKOR IDEAL 16 100
KKM 65
% KETUNTASAN BELAJAR 100 %
42
kompetensi dasar ”menghitung volume prisma segitiga dan tabung
lingkaran” telah dianggap tuntas. Di samping itu, jumlah siswa yang
mencapai ketuntasan pada siklus II ini sebanyak 19 orang dengan
tingkat ketuntasan pembelajaran mencapai 100 % yang ternyata lebih
tinggi dari prasyarat ketuntasan klasikal sebesar 85 %. Oleh karena itu,
tidak diperlukan perlakuan pembelajaran pada siklus berikutnya.
100 100
90
81,25
80
68,75
70
60
50
40
30
19
20
10
0
0
Nilai Rata- Nilai Nilai Jumlah Siswa
rata Tertinggi Terendah Siswa Belum
Tuntas Tuntas
B. Pembahasan
43
untuk mencapai suatu pembelajaran. Pedoman itu memuat tanggung jawab
guru dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi kegiatan pembel-
ajaran. Salah satu tujuan dari penggunaan model pembelajaran adalah untuk
meningkatkan kemampuan siswa selama belajar. Dengan pemilihan metode,
strategi, pendekatan serta teknik pembelajaran, diharapkan adanya perubahan
dari mengingat (memorizing) atau menghapal (rote learning) ke arah berpikir
(thinking) dan pemahaman (understanding), dari model ceramah ke
pendekatan discovery learning atau inquiry learning, dari belajar individual ke
kooperatif, serta dari subject centered ke clearer centered atau terkonstruksi-
nya pengetahuan siswa (Setiawan, 2005).
Tabel 4.3
44
Data perbandingan hasil pembelajaran siswa kelas VI SDN Permana
Utama Kecamatan Madukara, Kabupaten Astinapura pada Siklus I
dan Siklus II
L Besar
Nilai Nilai
No NIS Nama Siswa / Pening-
Siklus I Siklus II
P katan
0506.01.00
62,50 75,00
1 1 Aris Munandar L 12,5
0506.01.00
62,50 75,00
2 2 Abdul Sopyan L 12,5
0506.01.00
87,50 93,75
3 3 Ari Sutiawan L 6,25
0506.01.00
50,00 75,00
4 4 Andri L 25
0506.01.00
68,75 81,25
5 5 Cucu Nurmalia P 12,5
0506.01.00
68,75 100,00
6 6 Detia Fitriani P 31,25
0506.01.00
56,25 75,00
7 7 Jang Akbar Pamungkas L 18,75
0506.01.00
56,25 75,00
8 8 Kasman L 18,75
0506.01.00
75,00 75,00
9 9 Moh. Iqbal Ibduloh L 0
0506.01.01
56,25 75,00
10 1 Mufti Abdurahman L 18,75
0506.01.01
75,00 93,75
11 2 Riskawati P 18,75
0506.01.01
62,50 75,00
12 3 Rudianto L 12,5
0506.01.01
50,00 75,00
13 4 Syamsul Mukarom L 25
0506.01.01
87,50 93,75
14 5 Sela Astiana P 6,25
0506.01.01
50,00 87,50
15 6 Ade Nursalam L 37,5
0506.01.01
68,75 87,50
16 9 Yoga Wijaya L 18,75
0607.02.03
75,00 87,50
17 7 Saepul Ilham L 12,5
0708.03.02
50,00 68,75
18 5 Sutisna L 18,75
0708.03.03
68,75 75,00
19 0 Dewi Novitasari P 6,25
JUMLAH SKOR 1231,25 1543,75 312,5
RATA-RATA SKOR 64,80 81,25 16,45
SKOR TERTINGGI 87,5 100 12,5
SKOR TERENDAH 50 68,75 18,75
SKOR IDEAL 100 100
KKM 65 65
% KETUNTASAN BELAJAR 47,37 % 100 % 56,63
45
Dari tabel di atas dapat dilihat peningkatan selalu terjadi pada setiap
individu siswa. Hal ini membuktikan bahwa penerapan pembelajaran
kontekstual dengan memfokuskan pada penggunaan alat peraga sebagai
pemodelan pada kompetensi dasar ’menghitung volume prisma segitiga dan
tabung lingkaran’ dapat berhasil. Hal ini disebabkan karena dalam
pembelajaran dengan pendekatan kontekstual disertai dengan penggunaan
media mirip aslinya berupa alat peraga bangun ruang prisma segitiga dan
selinder yang terbuat dari bahan karton. Bagi guru media ini dapat memper-
mudah dalam penyampaian materi pembelajaran dan bagi siswa dapat
meningkatkan aktivitas dan kreativitas siswa dalam menelaah materi. Secara
tidak langsung siswa akan aktif berpikir dan berupaya mencari jawaban yang
sesuai untuk setiap permasalahan yang muncul, sehingga sistem pembelajaran
yang terjadi dapat menimbulkan ketertarikan atau minat dan motivasi pada
siswa. Dan juga siswa akan menggunakan pengalaman-pengalaman yang ia
temui di lingkungan sebagai media yang dapat mengantarkan siswa agar lebih
mudah memahami suatu permasalahan yang dimaksud. Hal ini sejalan dengan
pendapat Heinich, Molenda dan Russel dalam Prayitno (1998) yang menyata-
kan bahwa media pengajaran dalam membelajarkan dapat mengkonkritkan
ide-ide atau gagasan yang bersifat konseptual, sehingga mengurangi kesalah-
pahaman siswa dalam mempelajari dan memberikan pengalaman-pengalaman
yang nyata yang merangsang aktifitas diri sendiri untuk belajar. Dengan
keaktifan siswa ini akan meningkatkan motivasi pada siswa untuk belajar,
yang pada akhirnya berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
46
memahami sesuatu yang abstrak dan sukar untuk menambah minat,
memperbanyak materi dan merangsang terjadinya perubahan kognitif.
47
Pembelajaran dengan pendekatan kontekstual dapat memperkuat
ingatan siswa pada materi yang telah diberikan guru di kelas yang pada
akhirnya dapat menumbuhkan motivasi belajar yang tinggi pada siswa dan
pada akhirnya akan berpengaruh terhadap prestasi belajar.
48
BAB V
A. Kesimpulan
49
Permana Utama, Kecamatan Madukara, Kabupaten Astinapura semester I
tahun pelajaran 2010-2011 pada kompetensi dasar ”menghitung volume
prisma segitiga dan tabung lingkaran”.
50
DAFTAR PUSTAKA
Dady Permana dan Triyati. 2008. Bersahabat dengan Matematika untuk Kelas VI
Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.
51
Sardiman, 1998. Motivasi dan Interaksi Belajar. Jakarta: Rajawali Pres
Tim Pelatih Proyek PGSM. 1999. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action
Research). Jakarta: Depdikbud. Dirjen Dikti P2GSM
Y.D Sumanto, Heny Kusumawati, Nur Aksin. 2008. Gemar Matematika 5: untuk
kelas VI SD/MI. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional.
52