You are on page 1of 3

JAKARTA (Pos Kota) – Meningkatkan daya saing pedagang tradisional, Perusahaan Daerah

Pasar Jaya (PD Pasar Jaya) menggandeng Asosiasi Pedagang Pasar Indonesia (APPSI). Dengan
kerjasama diharapkan pedagang dapat bersaing dengan pedagang di pasar moderen.

“Kita ingin pedagang yang ada di pasar trasional dapat bersaing dengan pedagang yang ada di
pasar moderen. Karena itu, kerjasama dengan APPSI diperlukan untuk meningkatkan
kemampuan isnis pedagang,”kata Jangga Lubis, Dirut, usai penandatanganan kerjasama di
Kantor Pusat PD Pasar Jaya.

Menurut Jangga, sekitar 115 ribu pedagang yang ada di 153 pasar harus mampu meningkatkan
daya saing. “Trik-trik tertentu harus mereka kuasai agar perdagangan di pasar tradisional bisa
lebih meningkat,”tandasnya.

Penandatanganan perjanjian kerja sama dilakukan oleh Djangga Lubis dan Ketua Umum DPW
APPSI DKI Harry Mulyono, disaksikan seluruh menejer area PD Pasar Jaya. “Kita sangat
berharap kerja sama ini benar-benar mampu mendorong pedagang kecil di seluruh pasar
tradisional di Jakarta dapat lebih meningkatkan kemampuannya, sehingga mereka mampu
bersaing dengan pasar modern. Mereka harus berubah ke arah yang lebih baik, ini keniscayaan,
bila kita (PD Pasar, manajemen dan pedagangnya), kalau ingin lebih eksis. Sebab, zaman ini
terus berkembang,” ujar Djangga Lubis.

Djangga menambahkan, pedagang pasar tradisional memiliki potensi sebagai sebuah kekuatan
dalam ketahanan pangan dan ekonomi rakyat di Ibukota. Jumlah pasar tradisional di DKI
mencapai 153 unit, jumlah tempat usaha 98.507 unit. “Sampai akhir 2010, jumlah kios yang
kosong di 153 pasar tradisional masih cukup besar, yakni 12 persen,” katanya.

Sementara itu, Harry Mulyono menambahkan, kerja sama ini sangat bermanfaat bagi pedagang
anggota APPSI. Dengan pelatihan itu akan bisa menyadarkan pentingnya melakukan
peningkatan daya saing pedagang. “Kita menunggu realiasi kerja sama ini secepatnya,” kata
Harry.

(john/sir)

======================

http://www.tribunnews.com/2011/04/05/appsi-tolak-pasar-modern-di-makassar

Laporan Wartawan Tribun Timur, Adin Syekhuddin

TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI)


Sulsel menolak keberadaan pasar-pasar modern, yang mulai menjamur di Makassar. Keberadaan
mereka dapat mengancam kelangsungan hidup pedagang di pasar-pasar tradisional.

Ketua APPSI Sulsel Kadir Halid mengatakan beberapa kali lembaganya melakukan advokasi ke
DPRD Kota Makassar namun selalu dibiarkan mengambang dan tidak ada kejelasan pasti.
Padahal pihaknya hanya menyampaikan kepada dewan Kota Makassar agar memperhatikan
aspek perizinan dan aspek pengelolaan limbah dan amdalnya.

"APPSI keberatan dengan keberadaan pasar-pasar tradisional yang tidak memperhatikan legalitas
dan pengelolaan amdalnya," kata Kadir yang juga anggota DPRD Sulsel, di kantornya, Selasa
(5/4/2011).

Menjamurnya pasar-pasar modern, menurutnya jelas akan mengurangi pengunjung di pasar


tradisional dan juga mengurangi pendapatan pedangang di pasar tradisional.

Namun ia menyadari sisi dilematis antara pasar tradisional dan pasar modern. Dari segala aspek,
keberadaan pasar tradisional jauh lebih unggul dalam beberapa hal ketimbang pasar tradisional.

Selain pasar modern lebih banyak memberikan kenyamanan soal tempat, juga saat ini harga-
harga di pasar modern juga lebih murah ketimbang pasar tradisional.

"Kalau dulu orang beranggapan harga di pasar (tradisional) lebih murah, sekarang justru pasar
modern yang harganya lebih murah, disinilah sisi dilematisnya," tambah Kadir.

Laporan Wartawan Tribun Timur, Adin Syekhuddin

TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI)


Sulsel menolak keberadaan pasar-pasar modern, yang mulai menjamur di Makassar. Keberadaan
mereka dapat mengancam kelangsungan hidup pedagang di pasar-pasar tradisional.

Ketua APPSI Sulsel Kadir Halid mengatakan beberapa kali lembaganya melakukan advokasi ke
DPRD Kota Makassar namun selalu dibiarkan mengambang dan tidak ada kejelasan pasti.

Padahal pihaknya hanya menyampaikan kepada dewan Kota Makassar agar memperhatikan
aspek perizinan dan aspek pengelolaan limbah dan amdalnya.

"APPSI keberatan dengan keberadaan pasar-pasar tradisional yang tidak memperhatikan legalitas
dan pengelolaan amdalnya," kata Kadir yang juga anggota DPRD Sulsel, di kantornya, Selasa
(5/4/2011).

Menjamurnya pasar-pasar modern, menurutnya jelas akan mengurangi pengunjung di pasar


tradisional dan juga mengurangi pendapatan pedangang di pasar tradisional.

Namun ia menyadari sisi dilematis antara pasar tradisional dan pasar modern. Dari segala aspek,
keberadaan pasar tradisional jauh lebih unggul dalam beberapa hal ketimbang pasar tradisional.

Selain pasar modern lebih banyak memberikan kenyamanan soal tempat, juga saat ini harga-
harga di pasar modern juga lebih murah ketimbang pasar tradisional.
"Kalau dulu orang beranggapan harga di pasar (tradisional) lebih murah, sekarang justru pasar
modern yang harganya lebih murah, disinilah sisi dilematisnya," tambah Kadir.

You might also like