You are on page 1of 2

Nama : Fahmi Budi Harto

Kelas : II-C

Jurusan : Penjaskesrek

TEORI-TEORI PRILAKU MENYIMPANG

Teori-teori yang menjelaskan tentang perilaku menyimpang antara lain sebagai berikut:
A. Teori fungsi oleh Durkheim
Menurut teori fungsi, bahwa keseragaman dalam kesadaran
moral semua warga masyarakat tidak mungkin ada,
karena setiap individu berbeda dengan yang lain. Oleh
karena itu, orang yang berwatak jahat akan selalu ada di
lapisan masyarakat manapun. Bahkan menurut Durkheim
kejahatan perlu bagi masyarakat, sebab dengan adanya
kejahatan maka moralitas dan hukum akan berkembang
secara normal. Dengan demikian perilaku menyimpang
memiliki fungsi yang positif.
B. Teori merton oleh K. Merton
Menurut teori merton, bahwa struktur sosial bukan hanya
menghasilkan perilaku yang konformis (sesuai dengan
norma) melainkan juga menghasilkan perilaku yang
menyimpang. Struktur sosial dapat menghasilkan
pelanggaran terhadap aturan sosial dan juga menghasilkan
anomie yaitu pudarnya kaidah.
C. Teori labelling oleh Edwin M. Lement
Menurut teori labelling, bahwa seseorang menjadi
menyimpang karena proses labelling yang diberikan
masyarakat kepada dirinya. Labelling adalah pemberian
nama atau konotasi buruk, misalnya si pemabuk, si
pembolos, si perokok, sehingga meskipun ia tidak lagi
melakukan penyimpangan tetap diberi gelar sebutan pelaku
menyimpang. Dari hal tersebut ia akan tetap melakukan
penyimpangan karena terlanjur dicap oleh masyarakat.
D. Teori konflik oleh Karl Marx
Menurut teori konflik, bahwa kejahatan terkait erat dengan
perkembangan kapitalisme. Perilaku menyimpang diciptakan
oleh kelompok-kelompok berkuasa dalam masyarakat
untuk melindungi kepentingan sendiri. Hukum merupakan
cerminan kepentingan kelas yang berkuasa dan sistem peradilan
pidana mencerminkan kepentingan mereka. Orang
miskin yang melakukan pelanggaran dihukum sedangkan
pengusaha besar yang melakukan pelanggaran tidak dibawa
ke pengadilan. Demikian menurut pendapat Karl Marx.
E. Teori pergaulan berbeda oleh Edwin H. Sutherland.
Menurut teori pergaulan berbeda, bahwa penyimpangan
bersumber dari pergaulan dengan kelompok yang telah
menyimpang. Penyimpangan diperoleh melalui proses alih
budaya (cultural transmission). Melalui proses tersebut
seseorang mempelajari penyimpangan, maka lamakelamaan
ia pun akan tertarik dan mengikuti pola perilaku
yang menyimpang tersebut.

You might also like