You are on page 1of 35

COLLECTED BY :

Amar Akbar, S.Kep.Ns

Sumber : Blog Teman

Privacy-Policy : Dokumen ini hanya untuk media pembelajaran, anda dapat mengunduh dan
menyebarkan. Dengan catatan tidak menghilangkan sumber penulis. Sistem Integumen
( Kulit )

http://lifestyle-ongky816.blogspot.com/2010/10/sistem-integumen-kulit.html

SISTEM INTEGUMENT

CIRI-CIRI KULIT

1. Pembungkus yang elastis yang melindungi kulit dari pengaruh lingkungan.


2. Alat tubuh yang terberat : 15 % dari berat badan.
3. Luas : 1,50 – 1,75 m.
4. Tebal rata – rata : 1,22mm.
5. Daerah yang paling tebal : 66 mm, pada telapak tangan dan t. kaki dan paling tipis :
0,5 mm.pada daerah penis.

ANATOMI FISIOLOG KULIT

KULIT TERBAGI MENJADI 3 LAPISAN:

1. EPIDERMIS Terbagi atas 4 lapisan:


a. Lapisan basal / stratum germinativum
1) terdiri dari sel –sel kuboid yang tegak lurus terhadap dermis.
2) Tersusun sebagai tiang pagar atau palisade. * Lapisan terbawah dari
epidermis.
3) Terdapat melanosit yaitu sel dendritik yang yang membentuk
melanin( melindungi kulit dari sinar matahari.
b. lap. Malpighi/ stratum spinosum
1) Lapisan epidermis yang paling tebal.
2) Terdiri dari sel polygonal
3) Sel –sel mempunyai protoplasma yang menonjol yang terlihat seperti duri.
c. lap. Granular / s. granulosum.
1) Terdiri dari butir – butir granul keratohialinyang basofilik.
d. lapsan tanduk / korneum.
1) Terdiri dari 20 – 25 lapis sel tanduk tanpa inti.

Setiap kulit yang mati banyak mengandung keratin yaitu protein fibrous insoluble yang
membentuk barier terluar kulit yang berfungsi:

1. Mengusir mikroorganisme patogen.


2. Mencegah kehilangan cairan yang berlebihan dari tubuh.
3. Unsure utam yang mengerskan rambut dan kuku.

Setiap kulit yang mati akan terganti tiap 3- 4 minggu. Dalam epidermis terdapat 2 sel yaitu :

1. Sel merkel. Fungsinya belum dipahami dengan jelastapi diyakini berperan dalam
pembentukan kalus dan klavus pada tangan dan kaki.
2. Sel langerhans. Berperan dalam respon –respon antigen kutaneus.

Epidermis akan bertambah tebal jika bagian tersebut sering digunakan. Persambungan
antara epidermis dan dermis di sebut rete ridge yang berfunfgsi sebagai tempat pertukaran
nutrisi yang essensial. Dan terdapat kerutan yang disebut fingers prints.

2. DERMIS.( korium)
merupakan lapisan dibawah epidermis.

Terdiri dari jaringan ikat yang terdiri dari 2 lapisan:

a. pars papilaris.( terdiri dari sel fibroblast yang memproduksi kolagen DAN
b. Retikularis YG Terdapat banyak p. darah , limfe, dan akar rambut, kelenjar
kerngat dan k. sebaseus.
3. JARINGAN SUBKUTAN ATAU HIPODERMIS / SUBCUTIS.
Lapisan terdalam yang banyak mengandung sel liposit yang menghasilkan banyak
lemak.Merupakn jaringan adipose sebagai bantalan antara kulit dan setruktur
internal seperti otot dan tulang.Sebagai mobilitas kulit, perubahan kontur tubuh dan
penyekatan panas. Sebagai bantalan terhadap trauma. Tempat penumpukan energi.
4. RAMBUT. Terdapat di seluruh kulit kecuali telapak tangan kaki dan bagian dorsal
dari falang distal jari tangan, kaki, penis, labia minora dan bibir.
Terdapat 2 jenis rambut :
a. rambut terminal ( dapat panjang dan pendek.)
b. Rambut velus( pendek, halus dan lembut).

Fungsi rambut

1) melindungi kulit dari pengaruh buruk:Alis mata melindungi mata dari keringat
agar tidak mengalir ke mata, bulu hidung (vibrissae)
2) menyarig udara.
3) serta berfungsi sebagai pengatur suhu,
4) pendorong penguapan kerngat dan
5) indera peraba yang sensitive. RaMbut terdiri dari akar ( sel tanpa keratin) dan
batang ( terdiri sel keratin ) Bagian dermis yang masuk dalam kandung rambut
disebut papil. Terdapat 2 fase : 1. fase pertumbuhan (Anagen) kecepatan
pertumbuhan rambut bervariasi rambut janggut tercepat diikuti kulit kepela.
Berlangsung sampai dengan usia 6 tahun. 90 % dari 100.000 folikel rambut kulit
kepala normal mengalami fase pertumbuhan pada satu saat. 2. Fase
Istirahat( Telogen) Berlangsung + 4 bulan, rambut mengalami kerontokan 50 –
100 lembar rambut rontok dalam tiap harinya. Gerak merinding jika terjadi
trauma , stress, dsbt Piloereksi. Warna rambut ditentukan oleh jumlah melanin .
Pertumbuhan rambut pada daerah tertentu dikontrol oleh hgormon
seks( rambut wajah, janggut, kumis, dada, punggung, di kontrol oleh H.
Androgen. Kuantitas dan kualitas distribusi ranbut ditentukan oleh kondisis
Endokrin. Hirsutisme ( pertumbuhan rambut yang berlebihan pada S.
Cushing(wanita).
5. KUKU Permukaan dorsal ujung distal jari tangan atau kaki tertdapat lempeng keatin
yang keras dan transparan.tumbuh dari akar yang disebut kutikula. Berfungsi
mengangkat benda – benda kecil. Pertumbuhan rata- rata 0,1 mm / hari.pembaruan
total kuku jari tangan : 170 hari dan kuku kaki: 12- 18 bulan.
KELENJAR – KELENJAR PADA KULIT

1. Kelenjar Sebasea berfungsi mengontrol sekresi minyak ke dalam ruang antara folikel
rambut dan batang rambut yang akan melumasi rambut sehingga menjadi halus
lentur dan lunak.
2. Kelenjar keringat
diklasifikasikan menjadi 2 kategori:
a. kelenjar Ekrin terdapat disemua kulit. Melepaskan keringat sebgai reaksi
penngkatan suhu lingkungan dan suhu tubuh. Kecepatan sekresi keringat
dikendalkan oleh saraf simpatik.pengekuaran keringat oada tangan, kaki, aksila,
dahi, sebagai reaksi tubuh terhadap setress, nyeri dll.
b. kelenjar Apokrin. Terdapat di aksil, anus, skrotum, labia mayora, dan berm,uara
pada folkel rambut. Kelenjar ininaktif pada masa pubertas,pada wanit a akan
membesar dan berkurang pada sklus haid. K.Apokrin memproduksi keringat yang
keruh seperti susu yang diuraikan oleh bajkteri menghasilkan bau khas pada
aksila. Pada telinga bagian luar terdapat kelenjar apokrin khusus yang disebut K.
seruminosa yang menghasilkan serumen(wax).

FUNGSI KULIT SECARA UMUM.

1. SEBAGAI PROTEKSI.
a. Masuknya benda- benda dari luar(benda asing ,invasi bacteri.)
b. Melindungi dari trauma yang terus menerus.
c. Mencegah keluarnya cairan yang berlebihan dari tubuh.
d. Menyerap berbagai senyawa lipid vit. Adan D yang larut lemak.
e. Memproduksi melanin mencegah kerusakan kulit dari sinar UV.
2. PENGONTROL/PENGATUR SUHU.
a. Vasokonstriksi pada suhu dingn dan dilatasi pada kondisi panas peredaran darah
meningkat terjadi penguapan keringat.
b. 3 proses hilangnya panas dari tubuh:
1) Radiasi: pemindahan panas ke benda lain yang suhunya lebih rendah.
2) Konduksi : pemindahan panas dari ubuh ke benda lain yang lebih dingin yang
bersentuhan dengan tubuh.
3) Evaporasi : membentuk hilangnya panas lewat konduksi
c. Kecepatan hilangnya panas dipengaruhi oleh suhu permukaan kulit yang
ditentukan oleh peredaran darah kekulit.(total aliran darah N: 450 ml / menit.)
3. SENSIBILITAS
a. mengindera suhu, rasa nyeri, sentuhan dan rabaaan.
4. KESEIMBANGAN AIR * Sratum korneum dapat menyerap air sehingga mencegah
kehilangan air serta elektrolit yang berlebihan dari bagian internal tubuh dan
mempertahankan kelembaban dalam jaringan subcutan. * Air mengalami evaporasi
(respirasi tidak kasat mata)+ 600 ml / hari untuk dewasa.
5. PRODUKSI VITAMIN. * Kulit yang terpejan sinar Uvakan mengubah substansi untuk
mensintesis vitamin

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK GANGGUAN SISTEM INTEGUMENT

1. BIOPSI KULIT. Mendapatkan jaringan untuk dilakukan pemeriksaan mikroskopik


dengan cara eksisi dengan scalpel atau alat penusuk khusus ( skin punch) dengan
mengambil bagian tengah jaringan. INDIKASI Pada nodul yang asal nya tidak jelas
untuk mencegah malignitas. Dengan warna dan bentuk yang tidak lazim.
Pembentukan lepuh.
2. PATCH TEST Untuk mrngenali substansi yang menimbulkan alergi pada pasien
dibawah plester khusus ( exclusive putches ) INDKASI Dermatitis, gejalak kemerahan,
tonjolan halus, gatal- gatal. Reaksi + lemah. Blister yang halus, papula dan gatal
-gatal yang hebat reaksi + sedang. Blister/bullae, nyeri, ulserasi reaksi + kuat.
Penjelasan pada pasien sebelum dan sesudah pelksanaan patch test. Jangan
menggunakan obat jenis kortison selam satu minggu sebelum tgl pelaksanaan.
Sample masing –masing bahan tes dalam jumlah yang sedikit dibubuhkan pada
plester berbentuk cakaram kemudian ditempel pada punggung,dengan jumlah ynag
bervariasi.( 20 –30 buah.) Pertahankan agar daerah punggung tetap kering pada saat
plester masih menempel. Prosedur dilaksanakan dalam waktu 30 menit. 2- 3 hari
setelah tes plester dilepas kemudian lokasi dievaluasi.
3. PENGEROKAN KULIT.
Sampel kulit dikerok dari lokasi lesi, jamur, yang dicurigai.dengan menggunakan
skatpel yang sudah dibasahi dengan minyak sehingga jaringan yang dikerok
menempel pada mata pisau hasil kerokan dipindahkan ke slide kaca ditutup dengan
kaca objek dan dipriksa dengan mikroskop.
4. PEMERIKSAAN CAHAYA WOOD ( LIGHT WOOD).
Menggunakan cahaya UV gelombang panjang yang disebut black light yang akan
menghasilakan cahaya berpedar berwarna ungu gelap yang khas.cahaya akan
terlihat jelas pada ruangan yang gelap, digunakan untuk memebedakan lesi
epidermis dengan dermis dan hipopigmentasi dengan hiperpigmentasi.
5. APUS TZANCK. Untuk memeriksa sel –sel kulit yang mengalami pelepuhan. INDIKASI
Herpes zoster,varisella, herpes simplek dan semua bentuk pemfigus. Secret dari lesi
yang dicurigai dioleskan pada slide kaca diwarnai dan periksa.

SISTEM INTEGUMEN http://hermanypk.blogspot.com/2010/09/sistem-integumen.html

Pendahuluan (1) Merupakan organ terbesar pada tubuh, mencakup 12-15% berat tubuh
dan luas permukaan mencapai 1-2 meter.

(2) Terdapat dua lapisan kulit; dermis dan epidermis. Sel-sel penyusun epidermis adalah
keratinocyte, yang mengandung keratin, sedang dermis berupa lapisan jaringan ikat di
bawah epidermis dan berisi ujung saraf, reseptor sensorik, kapiler dan serat elastik. (3)
Sistem integument berperan dalam homeostasis, proteksi, pengaturan suhu, reseptor,
sintesis biokimia dan penyerapan zat.

Folikel dan Kelenjar (1) Folikel rambut dilapisi dengan sel-sel yang mensintesis protein
pembentuk rambut. (2) Kelenjar sebaceosa mensekresikan lapisan minyak untuk melumasi
rambut. (3) Kelenjar keringat berujung pada pori-pori di permukaan kulit.

(3) Kuku terdiri dari sel-sel epidermis yang telah termodifikasi mengandung banyak keratin.
Kulit dan Homeostasis (1) Reseptor panas dan dingin terletak dalam kulit. Saat suhu tubuh
meningkat, hypothalamus mengirimkan sinyal saraf menuju kelenjar keringat dan
menyebakan pelepasan air sekitar 1-2 liter perjam untuk mendinginkan tubuh. (2)
Hipothalamus juga menyebabkan pelebaran pembuluh darah di kulit membuat lebih banyak
darah mengalir ke area tersebut dan menebabkan panas terlepa dri permukaan kulit. (3)
Saat suhu tubuh menurun, kelenjar keringat mengkerut dan produksi keringat berkurang.
Jika suhu tubuh terus menerus berkurang, tuuh akan menjaga thermiogenesis, dengan cara
meningkatkan laju metabolisme dan dengan menggigil. (4) Kehilangan air lewat kulit
berlangsung dalam dua cara; a. penguapan dan b. berkeringat.

Kulit dan Penerimaan Rangsang (1) Reseptor sensoris dalam kulit adalah untuk nyeri,
tekanan (sentuhan) dan suhu. (2) Paling dalam di kulit terdapat badan Meissner, yang secara
khusus berada di ujung jari dan bibir sangat sensitive terhadap sentuhan. (3) Badan Pacini
menanggapi tekanan. (4) Reseptor suhu lebih banyak untuk dingin ketimbang untuk panas.

Kulit dan Sintesa (1) Sel-sel kulit mensintesa melanin dan karotin, yang member warna pada
kulit. (2) Kulit juga membantu sintesis vitamin D. Kulit adalah Selektif Permeable (1) Kulit
selektif terhadap larutan yang larut dalam lemak seperti vitamin A, D, E, and K juga hormone
steroid seperti estrogen. (2) Zat-zat ini memasuki aliran darah melalui jaringan kapiler dalam
kulit. (3) Jalur ini juga dapat digunakan untuk memasukan sejumlah obat-obatan seperti
estrogen, scopolamine (mabuk), nitroglycerin (masalah jantung), dan nikotin (untuk
menghentikan kebiasaan merokok).

Integumen atau kulit

http://tia-karina.blogspot.com/2010/10/integumen-atau-kulit.html

Integumen atau kulit merupakan jaringan yang menutupi permukaan tubuh, yang terdiri
atas 2 lapisan : 1. Epitel yang disebut epidermis 2. Jaringan pengikat yang disebut dermis
atau corium Epidermis berasal dari ectoderm dan dermis berasal dari mesoderm. Dibawah
kulit terdapat lapisan jaringan pengikat yang lebih longgar disebut hypodermis yang pada
beberapa tempat banyak mengandung jaringan lemak. Pada beberapa tempat kulit
melanjutkan menjadi tunica mucosa dengan suatu perbatasan kulit-mukosa (mucocutaneus
junction). Perbatasan tersebut dapat ditemukan pada bibir, lubang hidung, vulva,
preputium, dan anus.Kulit merupakan bagian dari tubuh yang meliputi daerah luas dengan
berat sekitar 16% dari berat tubuh

Fungsi kulit selain menutupi tubuh, juga mempunyai beberapa fungsi lain; maka selain
struktur epitel dan jaringan pengikat tersebut masih dilengkapi bangunan tambahan yang
disebut apendix kulit, dimana meliputi : glandula sudorifera (kelenjar keringat), glandula
sebacea (kelenjar minyak), folikel rambut, dan kuku. Permukaan bebas kulit tidaklah halus,
tetapi ditandai adanya alur

alur halus yang membentuk pola tertentu yang berbeda pada berbagai tempat. Demikian
pula permukaan antara epidermis dan dermis tidak rata karena adanya tonjolan

tonjolan jaringan pengikat ke arah epidermis. Walaupun batas antara epidermis dengan
jaringan pengikat /corium dibawahnya jelas, tetapi serabut jaringan pengikat tersebut akan
bersatu dengan serabut jaringan pengikat di bawah kulit. Ketebalan kulit tidaklah sama
pada berbagai bagian tubuh. Tebalnya kulit tersebut dapat disebabkan karena ketebalan
dua bagian kulit atau salah satu bagian kulit. Misalnya pada daerah intraskapuler kulitnya
sangat tebal sampai lebih dari 0,5 cm, sedangkan di kelopak mata hanya setebal 0,5 mm.
Rata

rata tebal kulit adalah 1-2 mm. Berdasarkan gambaran morfologis dan ketebalan
epidermis, kulit dibagi menjadi : -Kulit Tebal -Kulit Tipis Walaupun kulit tebal mempunyai
epidermis yang tebal, tetapi keseluruhan kulit tebal belum tentu lebih tebal dari kulit tipis.

KULIT TEBAL

Kulit tebal ini terdapat pada vola manus dan planta pedis yang tidak memiliki folikel
rambut. Pada permukaan kulit tampak garis yang menonjol dinamakan crista cutis yang
dipisahkan oleh alur

alur dinamakan sulcus cutis.

Pada mulanya cutis tadi mengikuti tonjolan corium di bawahnya tetapi kemudian dari
epidermis sendiri terjadi tonjolan ke bawah sehingga terbentuklah papilla corii yang
dipisahkan oleh tonjolan epidermis. Pada tonjolan epidermis antara dua papilla corii akan
berjalan ductus excretorius glandula sudorifera untuk menembus epidermis
Dalam epidermis terdapat dua sistem : 1. Sistem malpighi, bagian epidermis yang sel

selnya akan mengalami keratinisasi. 2. Sistem pigmentasi, yang berasal dari crista neuralis
dan akan memberikan melanosit untuk sintesa melanin. Disamping sel

sel yang termasuk dua sistem tersebut terdapat sel lain, yaitu sel Langerhans dan sel Markel
yang belum jelas fungsinya. Struktur histologis Pada epidermis dapat dibedakan 5 stratum,
yaitu:

1.Stratum basale

Lapisan ini disebut pula sebagai stratum pigmentosum atau strarum germinativum karena
paling banyak tampak adanya mitosis sel

sel. Sel

sel lapisan ini berbatasan dengan jaringan pengikat corium dan berbentuk silindris atau
kuboid. Di dalam sitoplasmanya terdapat butir

butir pigmen.

2. Stratum spinosum

Lapisan ini bersama dengan stratum basale disebut pula stratum malpighi atau stratum
germinativum karena sel

selnya menunjukkan adanya mitosis sel. Sel


sel dari stratum basale akan mendorong sel

sel di atasnya dan berubah menjadi polihedral. Sratum spinosum ini terdiri atas beberapa
lapisan sel

sel yang berbentuk polihedral dan pada

pemeriksaan dengan mikroskop cahaya pada tepi sel menunjukkan tonjolan

tonjolan seperti duri

duri. Semula tonjolan

tonjolan tersebut disangka sebagai jembatan interseluler dengan di dalamnya terdapat


tonofibril yang menghubungkan dari sel yang satu ke sel yang lain.

3. Stratum granulosum

Lapisan ini terdiri atas 2-4 sel yang tebalnya di atas stratum spinosum. Bentuk sel seperti
belah ketupat yang memanjang sejajar permukaan. Sel yang terdalam berbentuk seperti sel
pada strarum spinosum hanya didalamnya mengandung butir

butir. Butir

butir yang terdapat sitoplasma lebih terwarna dengan hematoxylin (butir


butir keratohialin) yang dapat dikelirukan dengan pigmen. Adanya butir

butir keratohyalin semula diduga berhubungan dengan proses keratinisasi, tetapi tidak
selalu dijumpai dalam proses tersebut, misalnya pada kuku. Makin ke arah permukaan butir

butir keratin makin bertambah disertai inti sel pecah atau larut sama sekali, sehingga sel

sel pada stratum granulosum sudah dalam keadaan mati.

4. Stratum lucidum

Tampak sebagai garis bergelombang yang jernih antara stratum granulosum dan stratum
corneum. Terdiri atas beberapa lapisan sel yang telah gepeng tersusun sangat padat. Bagian
yang jernih ini mengandung zat eleidin yang diduga merupakan hasil dari keratohialin.

5. Stratum Corneum

Pada vola manus dan planta pedis, lapisan ini sangat tebal yang terdiri atas banyak sekali
lapisan sel

sel gepeng yang telah mengalami kornifikasi atau keratinisasi. Hubungan antara sel sebagai
duri

duri pada stratum spinosum sudah tidak tampak lagi. Pada permukaan, lapisan tersebut
akan mengelupas (desquamatio) kadang

kadang disebut sebagai stratum disjunctivum.


Dermis Terdiri atas 2 lapisan yang tidak begitu jelas batasnya, yaitu :

1. Stratum papilare

Merupakan lapisan tipis jaringan pengikat di bawah epidermis yang membentuk papilla
corii. Jaringan tersebut terdiri atas sel

sel yang terdapat pada jaringan pengikat longgar dengan

serabut kolagen halus.

2. Stratum reticulare

Lapisan ini terdiri atas jaringan pengikat yang mengandung serabut

serabut kolagen kasar yang jalannya simpang siur tetapi selalu sejajar dengan permukaan.
Di dalamnya selain terdapat sel

sel jaringan pengikat terdapat pula sel khromatofor yang di dalamnya mangandung butir

butir pigmen. Di bawah stratum reticulare terdapat subcutis yang mengandung glandula
sudorifera yang akan bermuara pada epidermis.

KULIT TIPIS

Menutupi seluruh bagian tubuh kecuali vola manus dan planta pedis yang merupakan kulit
tebal.Epidermisnya tipis,sedangkan ketebalan kulitnya tergantung dari daerah di tubuh.
Pada dasarnya memiliki susunan yang sama dengan kulit tebal,hanya terdapat beberapa
perbedaan : 1. Epidermis sangat tipis,terutama stratum spinosum menipis. 2. Stratum
granulosum tidak merupakan lapisan yang kontinyu. 3. Tidak terdapat stratum lucidium. 4.
Stratum corneum sangat tipis. 5. Papila corii tidak teratur susunannya. 6. Lebih sedikit
adanya glandula sudorifera. 7. Terdapat folikel rambut dan glandula sebacea.
Subcutis atau Hypodermis

Merupakan jaringan pengikat longgar sebagai lanjutan dari dermis. Demikian pula serabut-
serabut kolagen dan elastisnya melanjutkan ke dalam dermis.Pada daerah-daerah tertentu
terdapat jaringan lemak yang tebal sampai mencapai 3cm atau lebih,misalnya pada perut.
Didalam subcutis terdapat anyaman pembuluh dan syaraf.

Nutrisi Kulit

Epidermis tidak mengandung pembuluh darah,hingga nutrisinya diduga berasal dari jaringat
pengikat di bawahnya dengan jalan difusi melui cairan jaringan yang terdapat dalam celah-
celah di antara sel-sel stratum Malphigi.

Struktur halus sel-sel epidermis dan proses keratinisasi

Dengan M.E sel-sel dalam stratum Malphigi banyak mengandung ribosom bebas dan
sedikit granular endoplasmic reticulum.Mitokhondria dan kompleks Golgi sangat
jarang.Tonofilamen yang terhimpun dalam berkas sebagai tonofibril didalam sel daerah
basal masih tidak begitu pada susunannya. Di dalam stratum spinosum lapisan teratas,
terdapat butir-butir yang di sekresikan dan nembentuk lapisan yang menyelubungi
membran sel yang dikenal sebagai butir-butir selubung

membran atau keratinosum dan mengandung enzim fosfatase asam di duga terlibat dalam
pengelupasan stratum corneum. Sel-sel yang menyusun stratum granulosum berbeda
dalam selain dalam bentuknya juga karena didalam sitoplasmanya terdapat butir-butir
sebesar 1-5 mikron di antara berkas tonofilamen,yang sesuai dengan butir-butir keratohialin
dalam sediaan dasar. Sel-sel dalam stratum lucidium tampak lebih panjang,inti dan
organelanya sudah hilang, dan keratohialin sudah tidak tampak lagi. Sel-sel epidermis yang
terdorong ke atas akan kehilangan bentuk tonjolan tetapi tetap memiliki desmosom.

Sistem pigmentasi atau melanosit

Warna kulit sebagai hasil dari 3 komponen : a. Kuning disebabkan karena karoten b. Biru
kemerah-merahan karena oksihemoglobin c. Coklat sampai hitam karena melanin. Hanya
melanin yang dibentuk di kulit. Melanin mempunyai tonjolan-tonjolan yang terdapat di
stratum Malphigi yang dinamakan melanosit.Melanosit terdapat pada perbatasan
epidermis-epidermis dengan tonjolan-tonjolan sitoplasmatis yang berisi butir-butir ,melanin
menjalar di antara sel Malphigi.melanosit tidak mamiliki desmosom dengan sel-sel Malphigi.
Jumlah melanosit pada beberapa tempat berlipat seperti misalnya di dapat pada
genital,mulut,dan sebagainya. Warna kulit manusia tergantung dari jumlah pigmen yang
dihasilkan oleh melanosit dan jumlah yang di pindahkan ke keratinosit. Butir-butir melanin
dibentuk dalam bangunan khusus dalam sel yang dinamakan melanosom.Melanosom
berbentuk ovoid dengan ukuran sekitar 0,2-0,6 mikron. Apabila dalam epidermis tidak
ditemukan melanin akan menyebabkan albino. Melanin di duga berfungsi untuk melindungi
tubuh terhadap pengaruh sinar ultraviolet. Melanin juga dapat ditemukan pada retina dan
dalam melanosit dan melanofor pada dermis. Sel Langerhans berbentuk bintang terutama
ditemukan dalam stratum spinosum dari epidermis. Sel langerhans merupakan makrofag
turunan sumsum tulang yang mampu mengikat, mengolah, dam menyajikan antigen kepada
limfosit T, yang berperan dalam perangsangan sel limfosit T. Sel Merkel bentuknya mirip
dengan keratinosit yang juga memiliki desmosom biasanya terdapat dalam kulit tebal
telapak tangan dan kaki.juga terdapat di daerah dekat anyaman pembuluh darah dan
serabut syaraf. Berfungsi sebagai penerima rangsang sensoris. Hubungan antara Epidermis
dan Dermis Epidermis melekat erat pada dermis dibawahnya karena beberapa hal: Adanya
papila corii Adanya tonjolan-tonjolan sel basal kedalam dermis Serabut-serabut kolagen
dalam dermis yang berhubungan erat dengan sel basal epidermis.

Apendiks Kulit

Glandula Sudorifera

bentuk kelenjar keringat ini tubuler simpleks. Banyak terdapat pada kulit tebal terutama
pada telapak tangan dan kaki tiap kelenjar terdiri atas pars sekretoria dan ductus
ekskretorius. - Pars secretoria terdapat pada subcutis dibawah dermis. Bentuk tubuler
dengan bergelung-gelung ujungnya. Tersusun oleh epitel kuboid atau silindris selapis.
Kadang-kadang dalam sitoplasma selnya tampak vakuola dan butir-butir pigmen. Di luar sel
epitel tampak sel-sel fusiform seperti otot-otot polos yang bercabang-cabang dinamakan:
sel mio-epitilial yang diduga dapat berkontraksi untuk membantu pengeluaran keringat
kedalam duktus ekskretorius - Ductus ekskretorius lumennya sempit dan dibentuk oleh
epitel kuboid berlapis dua. Kelenjar keringat ini bersifat merokrin sebagai derivat kelenjar
keringat yang bersifat apokrin ialah: glandula axillaris, glandula circumanale, glandula
mammae dan glandula areolaris Montogomery

Glandula Sebacea

Kelenjar ini bermuara pada leher folikel rambut dan sekret yang dihasilkan berlemak
(sebum), yang berguna untuk meminyaki rambut dan permukaan kulit. Glandula ini bersifat
holokrin. Glandula sebacea biasanya disertai dengan folikel rambut kecuali pada palpebra,
papila mammae, labia minora hanya terdapat glandula sebacea tanpa folikel rambut.

Rambut

Merupakan struktur berkeratin panjang yang berasal dari invaginasi epitel


epidermis.Rambut ditemukan diseluruh tubuh kecuali pada telapak tangan, telapak kaki,
bibir, glans penis, klitoris dan labia minora.pertumbuhan rambut pada daerah-daerah tubuh
seperti kulit kepala, muka, dan pubis sangat dipengaruhi tidak saja oleh hormon kelamin-
terutama androgen-tetapi juga oleh hormon adrenal dan hormon tiroid. Setiap rambut
berkembang dari sebuah invaginasi epidermal, yaitu folikel rambut yang selama masa
pertumbuhannya mempunyai pelebaran pada ujung disebut bulbus rambut. Pada dasar
bulbus rambut dapat dilihat papila dermis. Papila dermis mengandung jalinan kapiler yang
vital bagi kelangsungan hidup folikel rambut.

Kuku adalah lempeng sel epitel berkeratin pada permukaan dorsal setiap falangs distal.
Sebenarnya invaginasi yang terjadi pada kuku tidak jauh berbeda dengan yang terjadi pada
rambut, selanjutnya invaginasi tersebut membelah dan terjadilah sulcus matricis unguis, dan
kemudian sel-sel di daerah ini akan mengadakan proliferasi dan dibagian atas akan menjadi
substansi kuku sebagai keratin keras. Epitel yang terdapat di bawah lempeng kuku disebut
nail bed. Bagian proksimal kuku yang tersembunyi dalam alur kuku adalah akar kuku(radix
unguis)

Lempeng kuku yang sesuai dengan stratum korneum kulit, terletak di atas dasar epidermis
yang disebut dasar kuku. Pada dasar kuku ini hanya terdapat stratum basale dan stratum
spinosum. Stratum ujung kuku yang melipat di atas pangkal kuku disebut sponychium,
sedangkan di bawah ujung bebas kuku terdapat penebalan stratum corneum membentuk
hyponychium.

Macam

macam Keratin

Di dalam kulit serta apendiksnya terdapat dua macam keratin, yaitu keratin lunak dan
keratin keras. Keratin lunak selain terdapat pada folikel rambut juga terdapat di permukaan
kulit. Keratin lunak dapat diikuti terjadinya pada epidermis yang dimulai dari stratum
granulosum dengan butir-butir keratohyalinnya, kemudian sel-sel menjadi jernih pada
stratum lucidum dan selanjutnya menjadi stratum korneum yang dapat dilepaskan.
Sedangkan keratin keras terdapat pada cuticula, cortex rambut dan kuku. Keratin keras
dapat diikuti terjadinya mulai dari sel-sel epidermis yang mengalami perubahan sedikit demi
sedikit dan akhirnya berubah menjadi keratin keras yang lebih homogen. Keratin keras juga
lebih padat dan tidak dilepaskan, serta tidak begitu reaktif dan mengandung lebih banyak
sulfur.

Regenerasi Kulit

Dalam regenerasi ini ada 3 lapisan yang diperhitungkan, yaitu epidermis, dermis dan
subcutis. Regenerasi kulit dipengaruhi juga oleh faktor usia, dimana semakin muda, semakin
bagus

sistem integumen dan termogelasi

Kata ini berasal dari bahasa latin "integumentum", yang berarti "penutup“

Organ terbesar tubuh Sistem organ yang membedakan, memisahkan, melindungi terhadap
lingkungan sekitarnya Terdiri atas : kulit, rambut, kuku, kelenjar keringat dan produknya
(keringat) Perlindungan kerusakan fisik Mencegah dehidrasi Penerima rangsangan luar
(sensori) Menyimpan lemak Sintesis Vitamin D Menghasilkan bau dan penyamaran
Pengaturan suhu/ homeostasis Alat ekskresi Penentu identitas Komunikasi - emosi
Perlindungan kerusakan fisik Mencegah dehidrasi Penerima rangsangan luar (sensori)
Menyimpan lemak Sintesis Vitamin D Menghasilkan bau dan penyamaranEpidermis Dermis
Hipodermis Pengaturan suhu/ homeostasis Alat ekskresi Penentu identitas Komunikasi -
emosi Lapisan kulit terluar yg tersusun atas lapisan tanduk (lapisan korneum) dan lapisan
Malpighi Lapisan korneum merupakan lapisan kulit mati, yang dapat mengelupas dan
digantikan oleh sel-sel baru (mitosis) Lapisan tanduk berfungsi mencegah hilangnya air dari
tubuh dan melindungi epidermis dari iritan dan mikroorganisme penyebab infeksi Lapisan
Malpighi terdiri atas lapisan spinosum dan lapisan germinativum Lapisan spinosum
berfungsi menahan gesekan dari luar Lapisan germinativum mengandung sel-sel yang aktif
membelah diri, menggantikan lapisan sel-sel pada lapisan korneum Lapisan Malpighi
mengandung pigmen melanin yang memberi warna pada kulit dan melindungi kulit dari
sinar UV

Lapisan ini mengandung pembuluh darah, akar rambut, ujung syaraf, kelenjar keringat, dan
kelenjar minyak Reseptor yang terdapat dalam dermis ialah: Reseptor sentuhan Reseptor
suhu atau termoreseptor Reseptor tekanan Kelenjar yang terdapat dalam dermis ialah:
Kelenjar keringat Kelenjar sebum Eccrine sweat glands atau kelenjar keringat mengatur
penguapan untuk mendinginkan tubuh saat suhu lingkungan meningkat yang kita kenal
dengan keringat dan membuang sisa metolisme tubuh sebagian besar terdiri dari garam dan
urea Pada suhu lingkungan tinggi (panas), kelenjar keringat menjadi aktif dan pembuluh
kapiler di kulit melebar memudahkan proses pembuangan air dan sisa metabolisme keringat
keluar ke permukaan kulit dengan cara penguapan suhu di permukaan kulit turun sehingga
kita tidak merasakan panas lagi Saat suhu lingkungan rendah, kelenjar keringat tidak aktif
dan pembuluh kapiler di kulit menyempit darah tidak membuang sisa metabolisme dan air
penguapan sangat berkurang, sehingga suhu tubuh tetap dan tubuh tidak mengalami
kendinginan Keluarnya keringat dikontrol oleh hipotamulus. Terdapat 2 jenis kelenjar
keringat : Ekrin Bermuara langsung ke permukaan kulit dan tersebar di seluruh permukaan
kulit,terutama tangan, kaki dan dahi Berfungsi sbg pendingin tubuh lewat evaporasi panas
Apokrin Banyak terdapat di aksila,pubis,anus Mengeluarkan keringat ke dlm folikel rambut
Apabila dipengaruhi bakteri,mk sekresi kel apokrin menimbulkan bau keringat yg khas
Kelenjar sebaceous menghasilkan sebum, zat semacam lilin, asam lemak atau trigliserida
bertujuan untuk melumasi permukaan kulit dikeluarkan melalui folikel rambut yang
mengandung banyak lipid Pembuluh darah Dilapisan dermis sangat kaya dengan
pembuluh darah yang memberi nutrisi penting untuk kulit, baik vitamin, oksigen maupun
zat-zat penting lainnya untuk metabolisme sel kulit, selain itu pembuluh darah juga bertugas
mengatur suhu tubuh melalui mekanisme proses pelebaran atau dilatasi pembuluh darah

Syaraf nyeri dan reseptor sentuh

Syaraf-syaraf yamg membuat kita peka dan dapat merasakan nyeri atau sakit bila ada
sesuatu yang mencederai kulit juga syaraf-syaraf yang berfungsi memberi rasa sentuhan
pada kita sehingga kita dapat merasakan panas, dingin, meraba benda dan lain-lain.
LAPISAN SUBCUTIS Merupakan lapisan dibawah dermis yang tersusun dari sel kolagen dan
lemak tebal untuk menyekat panas sehingga kita dapat beradaptasi dengan perubahan
temperatur luar tubuh kita karena perubahan cuaca, selain itu juga lapisan subcutis dapat
menyimpan cadangan nutrisi bagi kulit. RAMBUT DAN KUKU Kuku adl lempeng berkeratin
yg tumbuh dijari tangan dan kaki yg berfungsi u/ melindungi bagian ujung jari Rambut adl
keratin yang mengeras yg tumbuh dg kecepatan berbeda2 Rambut tumbuh sebagai folikel di
sauatu saluran dermis Suhu tubuh yaitu keseimbangan antara panas yg diproduksi dg panas
yg hilang dr tubuh Suhu tubuh manusia cenderung berfluktuasi setiap saat Untuk
mempertahankan suhu tubuh dalam rentang normal maka diperlukan regulasi suhu tubuh
Pusat pengatur panas dalam tubuh yaitu hipothalamus (terletak di bawah otak) Hipotalamus
anterior : pelepasan panas Hipotalamus posterior : penyimpanan panas C

Suhu tubuh normal (WHO) : 36,5-37,5 1. Basal Metabolisme Rate (BMR) BMR naik produksi
panas naik suhu tubuh naik 2. Aktivitas otot Menggigil dpt produksi panas 5x 3.
Termogenesis kimia mel sirkulasi norepineprin-eprineprin akan mempengaruhi hati dan otot
4. Peningkatan hormon tiroksin Dingin pelepasan faktor releasing pengeluaran tiroksin
metabolisme me 5. Demam C suhu tbh

Setiap peningkatan 1 12% peningkatan reaksi kimia 6. Hormon kelamin Hormon kelamin
pria akan kecepatan matabolisme basal 15-20% dr normal C diatas sh basal)

Pada wanita lebih berfluktuasi karena dipengaruhi o/ hormon progesteron yg terjadi saat
ovulasi (0,3-0,6 7. Status gizi Malnutrisi ckp lama dpt kecepatan metabolisme 20-30%
hipotermi Lapisan lemak sedikit 8. Hormon pertumbuhan Meningkatkan kacepatan
metabolisme sebesar 15-20% peningkatan panas 9. Gangguan organ
Trauma,keganasan,adanya zat pirogen, jumlah kelenjar keringat yg sedikit dpt
menyebabkan fluktuasi suhu tubuh 10. Lingkungan

Suhu tubuh dapat mengalami pertukaran dengan lingkungan, artinya panas tubuh dapat
hilang atau berkurang akibat lingkungan yang lebih dingin Begitu juga sebaliknya, lingkungan
dapat mempengaruhi suhu tubuh manusia Perpindahan suhu antara manusia dan
lingkungan terjadi sebagian besar melalui kulit. Suhu tubuh inti (core temperature) : suhu
tubuh yg berada pd jaringan dalam (kranial,thoraks,rongga abdomen,rongga pelvis) Suhu
tubuh permukaan (surface temperature): suhu tubuh yg berada pada permukaan (kulit,
subcutan,lemak) Mekanisme umpan balik (feedback) Terjadi apabila suhu tubuh inti telah
melewati batas toleransi tubuh utk mempertahankan suhu (set point) Bila suhu mk
hipotalamus akan melakukan upaya utk mempertahankan suhu dg cr menurunkan produksi
pns dan mengeluarkan panas 1. Vasodilatasi (pelebaran p.d) Terjadi pd semua p.d perifer
tubuh akibat efek kerja dr hipotalamus yg menghambat vasokonstriksi p.d Memungkinkan
terjadinya pemindahan panas dari tbh ke kulit hingga 8x lipat lbh banyak 2. Berkeringat
Pengeluaran keringat mrp akibat dari peningkatan sh tubuh yg melewati ambang kritis
Dirangsang o/ pengeluaran impuls di area preoptik anterior serta akibat perangsangan
epineprin-norepineprin 3. Penurunan pembentukan panas Menggigil dan termogenesis
kimia akan dihambat 1. Vasokonstriksi Akibat rangsangan dr pusat simpatis hipotalamus
anterior 2. Piloereksi Rangsangan simpatis akan menyebabkan otot erektor pili yg melekat
pd folikel rambut, berdiri Berfungsi sebagai isolator panas thd lingkungan Umumnya pada
hewan tingkat rendah Radiasi Pemindahan panas dr permukaan suatu objek ke permukaan
objek lain tanpa kontak diantara keduanya Contoh : seseorang yang berdiri didepan kulkas
yg terbuka 2. Konduksi Pemindahan panas dr permukaan suatu objek ke permukaan objek
lain dengan disertai kontak diantara keduanya Contoh : Seseorang akan kehilangan panas
tubuh bila ia berendam dalam air dingin selama waktu tertentu 3. Konveksi Kehilangan
panas tubuh yang terjadi karena pergerakan udara
Contoh : Udara akan terasa dingin saat kita membuka pintu rumah 4. Evaporasi Terjadi
melalui pernapasan dan prespirasi kulit

AsKep Integumen Disorder

Definisi Decubitus

Dekubitus adalah kerusakan/kematian kulit sampai jaringan dibawah kulit, bahkan


menembus otot sampai mengenai tulang akibat adanya penekanan pada suatu area secara
terus menerus sehingga mengakibatkan gangguan sirkulasi darah setempat. Dekubitus atau
luka tekan adalah kerusakan jaringan yang terlokalisir yang disebabkan karena adanya
kompressi jaringan yang lunak diatas tulang yang menonjol (bony prominence) dan adanya
tekanan dari luar dalam jangka waktu yang lama. Kompressi jaringan akan menyebabkan
gangguan pada suplai darah pada daerah yang tertekan. Apabila ini berlangsung lama, hal
ini dapat menyebabkan insufisiensi aliran darah, anoksia atau iskemi jaringan dan akhirnya
dapat mengakibatkan kematian sel Informasi: Luka tekan (pressure ulcer) atau dekubitus
merupakan masalah serius yang sering tejadi pada pasien yang mengalami gangguan
mobilitas, seperti pasien stroke, injuri tulang belakang atau penyakit degeneratif. Istilah
dekubitus sebenarnya kurang tepat dipakai untuk menggambarkan luka tekan karena asal
kata dekubitus adalah decumbere yang artinya berbaring. Ini diartikan bahwa luka tekan
hanya berkembang pada pasien yang dalam keadaan berbaring. Padahal sebenarnya luka
tekan tidak hanya berkembang pada pasien yang berbaring, tapi juga dapat terjadi pada
pasien yang menggunakan kursi roda atau prostesi. Oleh karena itu istilah dekubitus
sekarang ini jarang digunakan di literatur literatur untuk menggambarkan istilah luka tekan.

Etiology

· Faktor intrinsik: penuaan (regenerasi sel lemah), Sejumlah penyakit yang menimbulkan
seperti DM, Status gizi, underweight atau kebalikannya overweight, Anemia,
Hipoalbuminemia, Penyakit-penyakit neurologik dan penyakit-penyakit yang merusak
pembuluh darah, Keadaan hidrasi/cairan tubuh. · Faktor Ekstrinsik:Kebersihan tempat tidur,
alat-alat tenun yang kusut dan kotor, atau peralatan medik yang menyebabkan penderita
terfiksasi pada suatu sikap tertentu, Duduk yang buruk, Posisi yang tidak tepat, Perubahan
posisi yang kurang.

Tanda dan Gejala, stadium dan komplikasi

1. Stadium Satu 1.

Adanya perubahan dari kulit yang dapat diobservasi. Apabila dibandingkan dengan kulit
yang normal, maka akan tampak salah satu tanda sebagai berikut: perubahan temperatur
kulit (lebih dingin atau lebih hangat) 2.

Perubahan konsistensi jaringan (lebih keras atau lunak) 3.

Perubahan sensasi (gatal atau nyeri)

4.

Pada orang yang berkulit putih, luka mungkin kelihatan sebagai kemerahan yang menetap.
Sedangkan pada yang berkulit gelap, luka akan kelihatan sebagai warna merah yang
menetap, biru atau ungu. 2. Stadium Dua Hilangnya sebagian lapisan kulit yaitu epidermis
atau dermis, atau keduanya. Cirinya adalah lukanya superficial, abrasi, melempuh, atau
membentuk lubang yang dangkal. 3. Stadium Tiga Hilangnya lapisan kulit secara lengkap,
meliputi kerusakan atau nekrosis dari jaringn subkutan atau lebih dalam, tapi tidak sampai
pada fascia. Luka terlihat seperti lubang yang dalam 4. Stadium Empat Hilangnya lapisan
kulit secara lengkap dengan kerusakan yang luas, nekrosis jaringan, kerusakan pada otot,
tulang atau tendon. Adanya lubang yang dalam serta saluran sinus juga termasuk dalam
stadium IV dari luka tekan. Faktor resiko 1. Mobilitas dan aktivitas 2. Penurunan sensori
persepsi 3. Kelembapan 4. Tenaga yang merobek (shear) 5. Pergesekan ( friction) 6. Nutrisi
7. Usia 8. Tekanan arteriolar yang rendah 9. Stress emosional 10. Merokok 11. Temperatur
kulit

Patofisiologi

immobil/terpancang pada tempat tidurnya secara pasif dan berbaring (lebih dari 2
jam),tekanan daerah sakrum akan mencapai 60-70 mmHg dan daerah tumit mencapai 30-45
mmHg (normal: tekanan daerah pada kapiler berkisar antara 16 mmHg-33
mmHg),iskemik,nokrosis jaringan kulit · selain faktor tegangan, ada faktor lain yaitu: Faktor
teregangnya kulit misalnya gerakan meluncur ke bawah pada penderita dengan posisi
dengan setengah berbaring · Faktor terlipatnya kulit akiab gesekan badan yang sangat kurus
dengan alas tempat tidur, sehingga seakan-

akan kulit “tertinggal” dari area tubuh lainnya.

Pencegahan dan Intervensi awal pasien ulkus dekubitus:

a. Kaji resiko individu terhadap kejadian luka tekan b. Pengkajian resiko luka tekan
seharusnya dilakukan pada saat pasien memasuki RS dan diulang dengan pola yang
teratur atau ketika ada perubahan yang signifikan pada pasien, seperti pembedahan
atau penurunan status kesehatan (Beberapa instrumen pengkajian resiko dapat
digunakan untuk mengetahui skor resiko. c. Identifikasi kelompok kelompok yang
beresiko tinggi terhadap kejadian luka tekan. Orangtua dengan usia lebih dari 60 tahun,
bayi dan neonatal, pasien injuri tulang belakang adalah kelompok yang mempunyai
resiko tinggi terhadap kejadian luka tekan d. Kaji keadaan kulit secara teratur
(Pengkajian kulit setidaknya sehari sekali, Kaji semua daerah diatas tulang yang
menonjol setidaknya sehari sekali, Kulit yang kemerahan dan daerah diatas tulang yang
menonjol seharusnya tidak dipijat karena pijatan yang keras dapat mengganggu
perfusi ke jaringan) e. Kaji status mobilitas f. Minimalkan terjadinya tekanan g. Kaji dan
minimalkan terhadap pergesekan (friction)dan tenaga yang merobek (shear). h. Kajilah
inkontinensia i. Kaji status nutrisi j. Kaji dan monitor luka tekan pada setiap penggantian
balutan luka k. Kajilah faktor yang menunda status penyembuhan l. Evaluasi
penyembuhan luka m. Kajilah komplikasi yang potensial terjadi karena luka tekan
seperti abses, osteomielitis, bakteremia, fistula n. Berilah pasien edukasi berupa
penyebab dan faktor resiko untuk luka tekan dan cara cara untuk meminimalkan luka
tekan
Klasifikasi dan stadium ulkus dekubitus
Klasifikasi atau tipe: Berdasarkan waktu yang diperlukan untuk penyembuhan dari
suatu ulkus dekubitus dan perbedaan temperatur dari ulkus dengan kulit sekitarnya,
dekubitus dapat dibagi menjadi tiga: 1. Tipe normal Mempunyai beda temperatur
sampai dibawah lebih kurang 2,5
o
C dibandingkan kulit sekitarnya dan akan sembuh dalam perawatan sekitar 6 minggu.
Ulkus ini terjadi karena iskemia jaringan setempat akibat tekanan, tetapi aliran darah
dan pembuluh-pembuluh darah sebenarnya baik. 2. Tipe arterioskelerosis Mempunyai
beda temperatur kurang dari 1
o
C antara daerah ulkus dengan kulit sekitarnya. Keadaan ini menunjukkan gangguan
aliran darah akibat penyakit pada pembuluh darah (arterisklerotik) ikut perperan untuk
terjadinya dekubitus disamping faktor tekanan. Dengan perawatan, ulkus ini diharapkan
sembuh dalam 16 minggu. 3. Tipe terminal Terjadi pada penderita yang akan meninggal
dunia dan tidak akan sembuh. Stadium: 1. Dekubitus derajat I Dengan reaksi
peradangan masih terbatas pada epidermis 2. Dekubitus derajat II Dimana sudah terjadi
ulkus yang dangkal 3. Dekubitus derajat III Dengan ulkus yang sudah dalam, menggaung
sampai pada bungkus otot dan sering sudah ada infeksi 4. Dekubitus derajat IV Dengan
perluasan ulkus sampai pada dasar tulang dan sering pula diserta jaringan nekrotik;
Proses penyembuhan luka
Prinsip-prinsip Perawatan Luka : Ada dua prinsip utama dalam perawatan luka. Prinsip
pertama menyangkut pembersihan/pencucian luka. Luka kering (tidak mengeluarkan
cairan) dibersihkan dengan teknik swabbing, yaitu ditekan dan digosok pelan-pelan
menggunakan kasa steril atau kain bersih yang dibasahi dengan air steril atau NaCl 0,9
%. Sedang luka basah dan mudah berdarah dibersihkan dengan teknik irrigasi, yaitu
disemprot lembut dengan air steril (kalau tidak ada bisa diganti air matang) atau NaCl
0,9 %. Jika
memungkinkan bisa direndam selama 10 menit dalam larutan kalium permanganat (PK)
1:10.000 (1 gram bubuk PK dilarutkan dalam 10 liter air), atau dikompres larutan kalium
permanganat 1:10.000 atau rivanol 1:1000 menggunakan kain kasa. Cairan antiseptik
sebaiknya tidak digunakan, kecuali jika terdapat infeksi, karena dapat merusak fibriblast
yang sangat penting dalam proses penyembuhan luka, menimbulkan alergi, bahkan
menimbulkan luka di kulit sekitarnya. Jika dibutuhkan antiseptik, yang cukup aman
adalah feracrylum 1% karena tidak menimbulkan bekas warna, bau, dan tidak
menimbulkan reaksi alergi.
Konsep Asuhan Keperawatan
Pengkajian (Assessment) Identitas pasien dan keluarga, pola sensori, pemeriksaan fisik
(status kesehatan umum, pemeriksaan head to toe, pemeriksaan penunjang),
pemeriksaan tanda-tanda fital dan riwayat penggunaan obat-obatan
Diagnosa (masalah keperawatan)
Imobilitas b/d dekubitus (luka tekan) Resiko infeksi b/d incontinensia Aktual infeksi,
sepsis b/d adanya infeksi (dekubitus) Gangguan perfusi jaringan
Interfensi dan Implementasi (Perencanaan Tindakan Keperawatan)
Dapat dilaksanakan penuh pada masing-masing diagnosa keperawatan. Meliputi:
monitor tanda-tanda vital, monitor input-output, monitor kesadaran, monitor
hipoglikemi, obserfasi tanda infeksi, lakukan teknik aseptik perawatan kulit, jelaskan
tentang penyebab, komplikasi dan pengobatan atau terapi decubitus. Kolaborasi dengan
tim medis dalam pemberian terapi obat-obatan.
Evaluasi
Keefektifan tindakan, peran anggota keluarga untuk membantu mobilisasi pasien,
kepatuhan pengobatan dan mengefaluasi masalah baru yang kemungkinan muncul.

ANATOMI DAN KULIT


http://dokterrosfanty.blogspot.com/2009/08/anatomi-dan-fisiologi-kulit.html
SISTEM INTEGUMENT

CIRI-CIRI KULIT


Pembungkus yang elastis yang melindungi kulit dari pengaruh lingkungan.

Alat tubuh yang terberat : 15 % dari berat badan.


Luas : 1,50

1,75 m.

Tebal rata

rata : 1,22mm.

Daerah yang paling tebal (66 mm), pada telapak tangan dan telapak kaki dan paling tipis
(0,5 mm) pada daerah penis.
ANATOMI KULIT
KULIT TERBAGI MENJADI 3 LAPISAN:

1. EPIDERMIS
Terbagi atas 5 lapisan:
a. Stratum korneum / Lapisan tanduk

Terdiri dari beberapa lapis sel gepeng yang mati dan tidak berinti

Protoplasmanya telah berubah menjadi


keratin
(zat tanduk).
b. Stratum Lusidum

Lapisan sel gepeng tanpa inti


protoplasma berubah menjadi


protein
(eleidin)

Biasanya terdapat pada kulit tebal telapak kaki dan telapak tangan.

Tidak tampak pada kulit tipis.


c. Stratum granulosum / Lapisan Granular

Merupakan 2 atau 3 lapis sel gepeng


Sitoplasma berbutir kasar yang terdiri atas keratohialin dan terdapat inti diantaranya

Mukosa tidak mempunyai lapisan ini


d. Stratum spinosum / lapisan Malphigi


Lapisan epidermis yang paling tebal.

Terdiri dari sel polygonal, besarnya berbeda-beda karena ada proses mitosis

Protoplasmanya jernih karena banyak mengandung glikogen dan inti terletak ditengah

terdapat jembatan antarsel


(intecelluler bridges)
yg tdd: protoplasma dan tonofibril

Perlekatan antar jembatan membentuk


nodulus Bizzozero

Terdapat juga
sel langerhans
yang berperan dalam respon

respon antigen kutaneus. Seperti ditunjukan dibawah.
e. Stratum basale

Terdiri dari sel



sel kuboid yang tegak lurus terhadap dermis.

Tersusun sebagai tiang pagar atau palisade.

Lapisan terbawah dari epidermis.


Mengadakan mitosis dan berfungsi reproduktif


Terdapat melanosit
(clear cell)
yaitu sel dendritik yang yang membentuk melanin melindungi kulit dari sinar matahari.
Dengan sitoplasma yang basofilik dan inti gelap, mengandung butir pigmen
(melanosomes)
Setiap kulit yang mati banyak mengandung
keratin
yaitu protein
fibrous insoluble
yang membentuk barier terluar kulit yang berfungsi: 1.

Mengusir mikroorganisme patogen. 2.

Mencegah kehilangan cairan yang berlebihan dari tubuh. 3.

Unsure utam yang mengerskan rambut dan kuku. Setiap kulit yang mati akan terganti
tiap 3- 4 minggu. Epidermis akan bertambah tebal jika bagian tersebut sering digunakan.
Persambungan antara epidermis dan dermis di sebut rete ridge yang berfunfgsi sebagai
tempat pertukaran nutrisi yang essensial. Dan terdapat kerutan yang disebut fingers
prints.
2. DERMIS ( korium)
merupakan lapisan dibawah epidermis. Terdiri dari jaringan ikat yang terdiri dari 2
lapisan: (1) Pars papilare

Bagian yang menonjol ke epidermis


Berisi ujung serabut saraf dan pembuluh darah


(2) Pars retikulare

Bagian yang menonjol ke subkutan


terdiri atas: serabut-serabut penunjang (kolagen, elastin, retikulin), matiks (cairan kental
asam hialuronat dan kondroitin sulfat serta fibroblas)

terdiri dari sel fibroblast yang memproduksi kolagen dan retikularis yang terdapat
banyak p. darah , limfe, akar rambut, kelenjar kerngat dan k. sebaseus.
3. JARINGAN SUBKUTAN ATAU HIPODERMIS / SUBCUTIS

Terdiri atas jaringan ikat longgar berisi sel-sel lemak di dalamnya.


pada lapisan ini terdapat ujung-ujung saraf tepi, pembuluh darah dan getah bening Sel
lemak

sel lemak dipisahkan oleh trabekula yang fibrosa


Lapisan terdalam yang banyak mengandung sel liposit yang menghasilkan banyak lemak.
Disebut juga panikulus adiposa yang berfungsi sebagai cadangan makanan

Berfungsi juga sebagai bantalan antara kulit dan setruktur internal seperti otot dan
tulang. Sebagai mobilitas kulit, perubahan kontur tubuh dan penyekatan panas.Sebagai
bantalan terhadap trauma. Tempat penumpukan energi. Vaskularisasi dikulit diatur oleh
2 pleksus:

Pleksus superfisialis

Pleksus profunda
ADNEKSA KULIT

KELENJAR

KELENJAR PADA KULIT

1. Kelenjar keringat (glandula sudorifera)


Terdapat di lapisan dermis Diklasifikasikan menjadi 2 kategori:
a. kelenjar Ekrin terdapat disemua kulit.
Melepaskan keringat sebgai reaksi penngkatan suhu lingkungan dan suhu tubuh.
Kecepatan sekresi keringat dikendalkan oleh saraf simpatik. Pengeluaran keringat pada
tangan, kaki, aksila, dahi, sebagai reaksi tubuh terhadap setress, nyeri dll.
b. kelenjar Apokrin.
Terdapat di aksil, anus, skrotum, labia mayora, dan berm,uara pada folkel rambut.
Kelenjar ininaktif pada masa pubertas,pada wanit a akan membesar dan berkurang pada
sklus haid
Kelenjar Apokrin memproduksi keringat yang keruh seperti susu yang diuraikan oleh
bajkteri menghasilkan bau khas pada aksila. Pada telinga bagian luar terdapat kelenjar
apokrin khusus yang disebut K. seruminosa yang menghasilkan serumen(wax).
2. Kelenjar Sebasea
Berfungsi mengontrol sekresi minyak ke dalam ruang antara folikel rambut dan batang
rambut yang akan melumasi rambut sehingga menjadi halus lentur dan lunak.
KUKU

Kuku adalah bagian terminal lapisan tanduk yang menebal. Bagian kuku terdiri dari:

Matriks kuku:
merupakan pembentuk jaringan kuku yang baru

Dinding kuku (nail wall):


merupakan lipatan-lipatan kulit yang menutupi bagian pinggir dan atas

Dasar kuku (nail bed):


merupakan bagian kulit yang ditutupi kuku

Alur kuku (nail grove):


merupakan celah antar dinding dan dasar kuku

Akar kuku (nail root):


merupakan bagian proksimal kuku

Lempeng kuku (nail plate):


merupakan bagian tengah kuku yang dikelilingi dinding kuku

Lunula:
merupakan bagian lempeng kuku yang berwarna putih didekat akar kuku berbentuk
bulan sabit, sering tertutup oleh kulit

Eponikium (kutikula):
merupakan dinding kuku bagian proksima, kulit arinya menutupi bagian permukaan
lempeng kuku

Hiponikium:
merupakan dasar kuku, kulit ari dibawah kuku yang bebas (free edge) menebal
Pertumbuhan rata- rata 1 mm / minggu. Pembaruan total kuku jari tangan : 170 hari dan
kuku kaki: 12- 18 bulan.
RAMBUT
Terdapat di seluruh kulit kecuali telapak tangan kaki dan bagian dorsal dari falang distal
jari tangan, kaki, penis, labia minora dan bibir.
Terdapat 2 jenis rambut :
a. Rambut terminal (dapat panjang dan pendek.) b. Rambut velus (pendek, halus dan
lembut).
Penampang rambut terdiri atas:
1. Kutikula: terdiri atas lapisan keratin 2. Korteks: terdiri atas serabut polipeptida yang
memanjang dan saling berdekatan. lapisan ini mengandung pigmen 3. Medula: terdiri
atas 3-4 lapis sel kubus yang berisi keratohialin, badan lemak, dan rongga udara. rambut
velus tidak mempunyai medula
Fungsi rambut
1.
melindungi kulit dari pengaruh buruk:Alis mata melindungi mata dari keringat agar tidak
mengalir ke mata, bulu hidung (vibrissae) 2.

menyarig udara. 3.

serta berfungsi sebagai pengatur suhu, 4.

pendorong penguapan kerngat dan 5.

indera peraba yang sensitive. Rambut terdiri dari akar ( sel tanpa keratin) dan batang
( terdiri sel keratin ) Bagian dermis yang masuk dalam kandung rambut disebut papil.
Terdapat 3 fase :
1. fase pertumbuhan (Anagen) sel-sel matriks melalui mitosis membentuk sel-sel baru
mendorong sel-sel lebih tua ke atas. Aktivitas ini lamanya 2-6 tahun 90 % dari 100.000
folikel rambut kulit kepala normal mengalami fase pertumbuhan pada satu saat. 2. Fase
Peralihan (Katagen) Masa peralihan dimulai dari penebalan jaringan ikat di sekitar folikel
rambut. Bagian tengah akar rambut menyempit dan bagian di bawahnya melebar dan
mengalami pertandukan sehingga terbentuk gada (club). berlangsung 2-3 minggu 3.
Fase Istirahat(Telogen) Berlangsung + 4 bulan, rambut mengalami kerontokan 50

100 lembar rambut rontok dalam tiap harinya. Gerak merinding jika terjadi trauma ,
stress, dsbt Piloereksi. Warna rambut ditentukan oleh jumlah melanin . Pertumbuhan
rambut pada daerah tertentu dikontrol oleh hgormon seks( rambut wajah, janggut,
kumis, dada, punggung, di kontrol oleh H. Androgen. Kuantitas dan kualitas distribusi
ranbut ditentukan oleh kondisis Endokrin. Hirsutisme ( pertumbuhan rambut yang
berlebihan pada S. Cushing(wanita). Sumber: buku Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin FKUI

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK GANGGUAN SISTEM INTEGUMENT

1. BIOPSI KULIT.
Mendapatkan jaringan untuk dilakukan pemeriksaan mikroskopik dengan cara eksisi
dengan scalpel atau alat penusuk khusus ( skin punch) dengan mengambil bagian tengah
jaringan.
INDIKASI Pada nodul yang asal nya tidak jelas untuk mencegah malignitas. Dengan
warna dan bentuk yang tidak lazim. Pembentukan lepuh.
2. PATCH TEST
Untuk mrngenali substansi yang menimbulkan alergi pada pasien dibawah plester
khusus ( exclusive putches ) INDKASI Dermatitis, gejalak kemerahan, tonjolan halus,
gatal- gatal. Reaksi + lemah. Blister yang halus, papula dan gatal

gatal yang hebat reaksi + sedang. Blister/bullae, nyeri, ulserasi reaksi + kuat. Penjelasan
pada pasien sebelum dan sesudah pelksanaan patch test. Jangan menggunakan obat
jenis kortison selam satu minggu sebelum tgl pelaksanaan. Sample masing

masing bahan tes dalam jumlah yang sedikit dibubuhkan pada plester berbentuk
cakaram kemudian ditempel pada punggung,dengan jumlah ynag bervariasi.( 20

30 buah.) Pertahankan agar daerah punggung tetap kering pada saat plester masih
menempel. Prosedur dilaksanakan dalam waktu 30 menit. 2- 3 hari setelah tes plester
dilepas kemudian lokasi dievaluasi.
3. PENGEROKAN KULIT.
Sampel kulit dikerok dari lokasi lesi, jamur, yang dicurigai.dengan menggunakan skatpel
yang sudah dibasahi dengan minyak sehingga jaringan yang dikerok menempel pada
mata pisau hasil kerokan dipindahkan ke slide kaca ditutup dengan kaca objek dan
dipriksa dengan mikroskop.
4. PEMERIKSAAN CAHAYA WOOD ( LIGHT WOOD).
Menggunakan cahaya UV gelombang panjang yang disebut black light yang akan
menghasilakan cahaya berpedar berwarna ungu gelap yang khas.cahaya akan terlihat
jelas pada ruangan yang gelap, digunakan untuk memebedakan lesi epidermis dengan
dermis dan hipopigmentasi dengan hiperpigmentasi.
5. APUS TZANCK.
Untuk memeriksa sel

sel kulit yang mengalami pelepuhan. INDIKASI Herpes zoster,varisella, herpes simplek
dan semua bentuk pemfigus. Secret dari lesi yang dicurigai dioleskan pada slide kaca
diwarnai dan periksa.
http://www.docstoc.com/docs/58180799/ANATOMI-DAN-FISIOLOGI-SISTEM-
INTEGUMEN-%28KULIT%29

You might also like