You are on page 1of 5

DIA SEORANG GURU Dia seorang guru tua sebuah sekolah terdidik dalam negeri tanpa berjela ijazah

penunggu setia sekolah desa bukan cuma ganiaran upah tidak juga mengharap kemilau gelar dan anugerah sekadar kerelaannya menggenggam suatu amanah yang mengangkat harga diri dan maruah dengan berbekalkan keyakinan dan hikmah dengan kelkhlasan had dan pasrah dengan tidak mengenal jemu dan penatlelah yang diperkirakan kepuasan diri membangun ummah berlandas paksi yang jelas dalam tujuarah. Dia seorang guru pengganti ayah ibu dia seorang guru pembentuk generasi baru dia seorang guru pembina insan sepadu dia seorang guru pewaris tamadun ilmu yang terus hidup sepanjang waktu diimbau berbunyi dilihat bertemu. Ismail Haji Adnan 1989

DIA SEORANG GURU Dia seorang guru tua sebuah sekolah terdidik dalam negeri tanpa berjela ijazah penunggu setia sekolah desa bukan cuma ganiaran upah tidak juga mengharap kemilau gelar dan anugerah sekadar kerelaannya menggenggam suatu amanah yang mengangkat harga diri dan maruah dengan berbekalkan keyakinan dan hikmah dengan kelkhlasan had dan pasrah dengan tidak mengenal jemu dan penatlelah yang diperkirakan kepuasan diri membangun ummah berlandas paksi yang jelas dalam tujuarah. Dia seorang guru pengganti ayah ibu dia seorang guru pembentuk generasi baru dia seorang guru pembina insan sepadu dia seorang guru pewaris tamadun ilmu yang terus hidup sepanjang waktu diimbau berbunyi dilihat bertemu. Ismail Haji Adnan 1989

JASAMU DIKENANG Segala bakti yang engkau curahkan mengajar mendidik anak bangsa segala jasa yang engkau taburkan menjadi kenangan tak akan kami lupakan. Engkau laksana pelita di malam gelita memancarkan sinar sepenuh rela jiwamu tabah hatimu cekal kasihmu sud semangatmu berkobar yang tak pernah mengenal erti putus asa yang tak pernah meminta puji dan puja. Jasamu tak akan luput dalam ingatan kami sepanjang hayat mekar di sudut had tiap sepatah katamu mengisi erti tiap madahmu mengandungi hikmat pembentuk peribadi penegak kebenaran pengatur hidup petunjuk kebahagiaan. Hanya kata-kata ini yang dapat kami lafazkan terkumpul dari seribu hati menjadi satu menadah tangan dengan doa restu kepada Tuhan yang menjanjikan pembalasan kepadamu guru-guru yang berjiwa mulia pembimbing petunjuk ke arah maju jaya. Jujur dan ikhlas engkau berbakti di kota dan desa atau di huj'ung negeri cekal dan tabah menempuh dugaan hidupmu bagalkan pelita di tengah malam membakar diri menerangi yang kelam jasamu akan karra kenang sepanjang zaman. Ahmad Sarju 1988

JASAMU DIKENANG Segala bakti yang engkau curahkan mengajar mendidik anak bangsa segala jasa yang engkau taburkan menjadi kenangan tak akan kami lupakan. Engkau laksana pelita di malam gelita memancarkan sinar sepenuh rela jiwamu tabah hatimu cekal kasihmu sud semangatmu berkobar yang tak pernah mengenal erti putus asa yang tak pernah meminta puji dan puja. Jasamu tak akan luput dalam ingatan kami sepanjang hayat mekar di sudut had tiap sepatah katamu mengisi erti tiap madahmu mengandungi hikmat pembentuk peribadi penegak kebenaran pengatur hidup petunjuk kebahagiaan. Hanya kata-kata ini yang dapat kami lafazkan terkumpul dari seribu hati menjadi satu menadah tangan dengan doa restu kepada Tuhan yang menjanjikan pembalasan kepadamu guru-guru yang berjiwa mulia pembimbing petunjuk ke arah maju jaya. Jujur dan ikhlas engkau berbakti di kota dan desa atau di huj'ung negeri cekal dan tabah menempuh dugaan hidupmu bagalkan pelita di tengah malam membakar diri menerangi yang kelam jasamu akan karra kenang sepanjang zaman. Ahmad Sarju 1988

BUNGA SIRIH UNTUK GURU Guru adalah Ibu pengasuh budiman guru adalah ratu lebah lalu memujuk membelai kelopak cinta kasih sayang lilinnya berbunga sinar cahaya madunya berbunga penawar jiwa. Guru adalah penyu pengasih lalu menabur bunga telur baktinya segar mewangi sepanjang pantal zaman. Guru adalah lampu penyuluh pedoman kehidupan guru adalah pendakwah lalu mengikut jejak Nabi Muhammad memimpin insan ke jalan lurus ke padang luas. Bunga sirih bunga pirtang terima kasih terima savang budi bicara guru berjasa kami sanjung tinggi. J.M. Aziz

BUNGA SIRIH UNTUK GURU Guru adalah Ibu pengasuh budiman guru adalah ratu lebah lalu memujuk membelai kelopak cinta kasih sayang lilinnya berbunga sinar cahaya madunya berbunga penawar jiwa. Guru adalah penyu pengasih lalu menabur bunga telur baktinya segar mewangi sepanjang pantal zaman. Guru adalah lampu penyuluh pedoman kehidupan guru adalah pendakwah lalu mengikut jejak Nabi Muhammad memimpin insan ke jalan lurus ke padang luas. Bunga sirih bunga pirtang terima kasih terima savang budi bicara guru berjasa kami sanjung tinggi. J.M. Aziz

ABADI DALAM HARUM NAMA Guru pendidik mulia sudah berabad lalu bermandi keringat meniti gigi hari mendaki puncak tinggi di merata lurah dan denai menabur bakti tanpa mau dipeduli. Guru pendidik mulia bukan untuk dipuja atau di dewa-dewa siang dan malarnnya adalah perjuangan jua rela meluah bahagia menelan duka nestapa dengan senyum dan takwa biarpun sayup di hutan belantara. Guru pendidik mulia laksana kuntum kembang mekar memuncak nama pembela sejahtera abadi dalam harum nama. Ismala 1988

ABADI DALAM HARUM NAMA Guru pendidik mulia sudah berabad lalu bermandi keringat meniti gigi hari mendaki puncak tinggi di merata lurah dan denai menabur bakti tanpa mau dipeduli. Guru pendidik mulia bukan untuk dipuja atau di dewa-dewa siang dan malarnnya adalah perjuangan jua rela meluah bahagia menelan duka nestapa dengan senyum dan takwa biarpun sayup di hutan belantara. Guru pendidik mulia laksana kuntum kembang mekar memuncak nama pembela sejahtera abadi dalam harum nama. Ismala 1988

SAJAK PENGHARGAAN BUAT GURU Jasamu bagaikan lautan; Terlalu luas dan dalam; Kasih sayangmu begitu agung; Yang meniti setiap suka dan duka; Tidak dapat ku balas; Bagaikan pasir pantai; Yang sukar untuk dihitung; Begitulah pengorbanan; Yang ku tuntut setiap kali; Aku melihat alam; Kejayaan ini adalah titik mulia; Untuk memperoleh kejayaan lebih cemerlang; Pada hari-hari mendatang; Hari semalam, hari ini dan hari mendatang; Bisikanmu guru masih menjadi keramat; Mengatur langkah menentu haluan; Mengukur langkah menentu haluan; Terima kasih, guru; Sepanjang hayat, namamu tetap wangi di ingatan.

GURU Jasamu bagaikan lautan; Terlalu luas dan dalam; Kasih sayangmu begitu agung; Yang meniti setiap suka dan duka; Tidak dapat ku balas; Bagaikan pasir pantai; Yang sukar untuk dihitung; Begitulah pengorbanan; Yang ku tuntut setiap kali; Aku melihat alam; Kejayaan ini adalah titik mulia; Untuk memperoleh kejayaan lebih cemerlang; Pada hari-hari mendatang; Hari semalam, hari ini dan hari mendatang; Bisikanmu guru masih menjadi keramat; Mengatur langkah menentu haluan; Mengukur langkah menentu haluan; Terima kasih, guru; Sepanjang hayat, namamu tetap wangi di ingatan.

SAJAK PENGHARGAAN BUAT

You might also like