Professional Documents
Culture Documents
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN
Modul Pelatihan
HEC-RAS
Simulasi Aliran 1-Dimensi Permanen dan Tak-permanen
Jalan Grafika No. 2, Kampus UGM, Yogyakarta 55281 Tel. (0274) 902241, 545675 Fax. (0274) 545676 email: jurusan@tsipil.ugm.ac.id
Daftar Isi
Daftar Isi...................................................................................................................i HEC-RAS ................................................................................................................1 Paket Program Hidrodinamika 1-Dimensi ..............................................................1 A Pengantar ...........................................................................................................1 Graphical User Interface ...................................................................................1 Analisis Hidraulika............................................................................................1 Penyimpanan Data dan Manajemen Data .........................................................3 Grafik dan Pelaporan.........................................................................................3 B Organisasi File...................................................................................................3 Pengertian Project..............................................................................................4 Elemen Penyusun Sebuah Project .....................................................................4 File Plan.......................................................................................................5 File Run .......................................................................................................5 File Output...................................................................................................5 File Geometri...............................................................................................5 File Data Aliran Permanen ..........................................................................6 File Data Aliran Tak-permanen...................................................................6 File Data Sedimen .......................................................................................6 File Data Desain Hidraulika ........................................................................6 C Tampilan Layar Utama......................................................................................6 D Pengaturan Awal Program.................................................................................8 E Contoh Pemakaian Sederhana ...........................................................................9 Pembuatan File Project....................................................................................10 Peniruan Geometri Saluran .............................................................................10 Alur Saluran ..............................................................................................10 Tampang Lintang ......................................................................................11 Interpolasi Tampang Lintang ....................................................................13 Penyimpanan Data Geometri.....................................................................14 Peniruan Hidraulika (Data Hidraulika dan Syarat Batas)................................15 Hitungan Hidraulika ........................................................................................16 Presentasi Hasil Hitungan ...............................................................................18 Presentasi Hasil Hitungan di sebuah Tampang Lintang............................18 Presentasi Hasil Hitungan Profil Muka Air di Sepanjang Alur.................19 Presentasi Hasi Hitungan Profil Variabel Aliran di Sepanjang Alur ........20 Presentasi Hasil Hitungan dalam Bentuk Tabel ........................................20 F Persamaan Aliran ............................................................................................22 Aliran Permanen........................................................................................22 Latihan #1 Steady Flow....................................................................................... 1-1 Latihan #2 Unsteady Flow dan Lateral Inflow.................................................... 2-1 Latihan #3 Pertemuan dan Pintu ......................................................................... 3-1 Latihan #4 Pertemuan Loop ................................................................................ 4-1 Latihan #5 Storage Area dan Lateral Structures.................................................. 5-1
HEC-RAS
Paket Program Hidrodinamika 1-Dimensi
Pengantar
HEC-RAS merupakan program aplikasi untuk memodelkan aliran di sungai, River Analysis System (RAS), dibuat oleh Hydrologic Engineering Center (HEC) yang merupakan satuan kerja di bawah US Army Corps of Engineers (USACE). HEC-RAS merupakan model satu dimensi aliran permanen maupun tak-permanen (steady and unsteady one-dimensional flow model). HEC-RAS versi terbaru yang telah beredar saat ini, Versi 4 Beta, memiliki empat komponen model satu dimensi: (1) hitungan profil muka air aliran permanen, (2) simulasi aliran tak permanen, (3) hitungan transpor sedimen, dan (4) hitungan kualitas (temperatur) air. Satu elemen penting dalam HEC-RAS adalah keempat komponen tersebut memakai data geometri yang sama, routine hitungan hidraulika yang sama, serta beberapa fitur desain hidraulik yang dapat diakses setelah hitungan profile muka air dilakukan. HEC-RAS merupakan program aplikasi yang mengintegrasikan fitur graphical user interface, analisis hidraulik, manajemen dan penyimpanan data, grafik, serta pelaporan.
Analisis Hidraulika
Steady Flow Water Surface Component. Modul ini berfungsi untuk menghitung profil muka air aliran permanen berubah beraturan (steady gradually varied flow).
Program mampu memodelkan jaring sungai, sungai dendritik, maupun sungai tunggal. Regime aliran yang dapat dimodelkan adalah aliran sub-kritik, superkritik, maupun campuran antara keduanya. Langkah hitungan profil muka air yang dilakukan oleh modul aliran permanen HEC-RAS didasarkan pada penyelesaian persamaan energi (satu-dimensi). Kehilangan energi dianggap diakibatkan oleh gesekan (Persamaan Manning) dan kontraksi/ekspansi (koefisien dikalikan beda tinggi kecepatan). Persamaan momentum dipakai manakala dijumpai aliran berubah cepat (rapidly varied flow), misalnya campuran regime aliran sub-kritik dan super-kritik (hydraulic jump), aliran melalui jembatan, aliran di percabangan sungai (stream junctions). Modul aliran permanen HEC-RAS mampu memperhitungkan pengaruh berbagai hambatan aliran, seperti jembatan (bridges), gorong-gorong (culverts), bendung (weirs), ataupun hambatan di bantaran sungai. Modul aliran permanen dirancang untuk dipakai pada permasalahan pengelolaan bantaran sungai dan penetapan asuransi risiko banjir berkenaan dengan penetapan bantaran sungai dan dataran banjir. Modul aliran permanen dapat pula dipakai untuk perkiraan perubahan muka air akibat perbaikan alur atau pembangunan tanggul. Fitur spesial modul aliran permanen HEC-RAS mencakup analisis plan ganda, hitungan profil ganda, analisis bukaan gorong-gorong atau pintu ganda, optimasi pemisahan aliran, serta desain dan analisis saluran stabil. Unsteady Flow Simulation. Modul ini mampu mensimulasikan aliran takpermanen satu dimensi pada sungai yang memiliki alur kompleks. Semula, modul aliran tak-permanen HEC-RAS hanya dapat diaplikasikan pada aliran sub-kritik, namun sejak diluncurkannya versi 3.1, modul aliran tak-permanen HEC-RAS dapat pula mensimulasikan regime aliran campuran (sub-kritik, super-kritik, loncat air, dan draw-downs). Bagian program yang menghitung aliran di tampang lintang, jembatan, goronggorong, dan berbagai jenis struktur hidraulik lainnya merupakan program yang sama dengan program hitungan yang ada pada modul aliran permanen HEC-RAS. Fitur spesial modul aliran tak-permanen mencakup analisis dam-break, limpasan melalui tanggul dan tanggul jebol, pompa, operasi dam navigasi, serta aliran tekan dalam pipa. Sediment Transport/Movable Boundary Computations. Modul ini mampu mensimulasikan transpor sedimen satu dimensi (simulasi perubahan dasar sungai) akibat gerusan atau deposisi dalam waktu yang cukup panjang (umumnya tahunan, namun dapat pula dilakukan simulasi perubahan dasar sungai akibat sejumlah banjir tunggal). Potensi transpor sedimen dihitung berdasarkan fraksi ukuran butir sedimen sehingga memungkinkan simulasi armoring dan sorting. Fitur utama modul transpor sedimen mencakup kemampuan untuk memodelkan suatu jaring (network) sungai, dredging, berbagai alternatif tanggul, dan pemakaian berbagai persamaan (empiris) transpor sedimen. Modul transpor sedimen dirancang untuk mensimulasikan trend jangka panjang gerusan dan deposisi yang diakibatkan oleh perubahan frekuensi dan durasi debit
atau muka air, ataupun perubahan geometri sungai. Modul ini dapat pula dipakai untuk memprediksi deposisi didalam reservoir, desain kontraksi untuk keperluan navigasi, mengkaji pengaruh dredging terhadap laju deposisi, memperkirakan kedalaman gerusan akibat banjir, serta mengkaji sedimentasi di suatu saluran. Water Quality Analysis. Modul ini dapat dipakai untuk melakukan analisis kualitas air di sungai. HEC-RAS versi 4 Beta saat ini baru dapat dipakai untuk melakukan analisis temperatur air. Versi yang akan akan dapat dipakai untuk melakukan simulasi transpor berbagai konstituen kualitas air.
Organisasi File
Simulasi aliran memakai HEC-RAS memerlukan sejumlah file, terdiri dari file data, file run, serta file output. File-file dalam HEC-RAS yang mencerminkan
suatu model aliran di sungai dirangkum dalam suatu Project. Sebuah project merupakan kompilasi satu set file data yang merepresentasikan model sungai yang sedang dikaji. Biasanya, project diberi nama sesuai dengan nama sungai yang dimodelkan, misal Juana, Code, Serang, Citanduy, dsb. Dengan project ini, pemakai HEC-RAS mengaplikasikan seluruh atau sebagian kemampuan HECRAS untuk melakukan analisis hidraulika. File data yang diperlukan untuk menyusun suatu model aliran adalah data plan, data geometri, data aliran, data desain hidraulika, dan data sedimen. Data plan, data geometri, dan data aliran adalah tiga data yang harus ada. Data geometri menyimpan informasi geometri sungai, yaitu alur, tampang lintang, dan tampang memanjang sungai. Data aliran menyimpan informasi debit dan syarat batas; data aliran dapat berupa data aliran steady (untuk melakukan simulasi aliran steady) atau unsteady (untuk melakukan simulasi aliran unsteady). Data plan menyimpan informasi untuk mengendalikan simulasi aliran (run data) seperti data geometri, data aliran, computational time step, dan simulation time. Data desain hidraulika diperlukan apabila pemakai melakukan suatu desain hidraulika yang dicobakan untuk disimulasikan. Data sedimen diperlukan untuk melakukan simulasi transpor sedimen; kemampuan ini belum dimiliki oleh HECRAS Versi 3.1.3.
Pengertian Project
Setiap model dalam HEC-RAS dibuat dengan menciptakan file project. Pemakai menuliskan nama file dan judul project. HEC-RAS memakai nama file tersebut untuk menamai semua file data, kecuali tiga karakter ekstensi nama file. Sebuah project terdiri dari: sebuah file Project (.prj), sebuah file untuk setiap Plan, maximum 99 file plan (.p01 s.d. .p99), sebuah file Run untuk setiap plan (.r01 s.d. .r99), sebuah file Output untuk setiap plan (.o01 s.d. .o99), sebuah file untuk setiap set data Geometry (.g01 s.d. .g99), sebuah file untuk setiap set data Steady Flow (.f01 s.d. .f99), sebuah file untuk setiap set data Unsteady Flow (.u01 s.d. .u99), sebuah file untuk setiap set data Sediment (.s01 s.d. .s99), sebuah file untuk setiap set data Hydraulic Design (.h01 s.d. .h99).
File Project mengandung: judul project, sistem satuan (SI atau Imperial), daftar semua file dalam project, daftar variabel default yang ditetapkan melalui inferface. File Project mengandung pula nama Plan yang aktif pada pemakaian Project sebelumnya. Informasi ini diperbarui (di-update) setiap kali Project disimpan kedalam disk.
HEC-RAS. Pemakai berinteraksi dengan file-file tersebut melalui user interface; pembuatan dan pengeditan file-file tersebut dilakukan dari HEC-RAS. File Plan File plan memiliki extensi .p01 sampai dengan .p99. Extensi p atau P menunjukkan file plan, sedang angka menunjukkan nomor plan. Nomor plan diberikan sesuai dengan urutan file plan diciptakan. File plan berisi informasi: deskripsi plan, nama singkat identifikasi plan, daftar file data yang berkaitan dengan plan (file data geometri, file data aliran steady atau unsteady), serta parameter simulasi (durasi, time step, regim aliran). File plan diciptakan secara automatik oleh interface setiap kali pemakai memilih New Plan atau Save Plan As dari menu simulasi. File Run File run memiliki extensi .r01 sampai dengan .r99. Extensi r atau R menunjukkan file run, sedang angka berhubungan dengan nomor plan. Extensi .r01 menunjukkan bahwa file run tersebut berhubungan dengan file plan .p01. File run berisi informasi yang diperlukan untuk melakukan hitungan sesuai dengan file data dan parameter simulasi yang ada di file plan. Sebagai contoh, pada analisis aliran permanen, file run berisi file data geometri, file data aliran steady, dan parameter simulasi yang ditetapkan di file plan. File run diciptakan secara automatik oleh interface pada saat pemakai mengaktifkan menu Compute pada menu simulasi. File Output File output memiliki extensi .o01 sampai dengan .o99. Extensi o atau O menunjukkan file output, sedang angka berhubungan dengan nomor plan. Extensi .o01 menunjukkan bahwa file tersebut berhubungan dengan file plan .p01. File output berisi semua hasil hitungan yang diminta. Sebagai contoh pada analisis aliran tak-permanen, file output berisi hasil hitungan modul aliran tak-permanen. Hasil hitungan pada file output dituliskan dengan format biner dan hanya dapat dibaca melalui user interface. File Geometri File geometri memiliki extensi .g01 sampai dengan .g99. Extensi g atau G menunjukkan file geometri, sedang angka menunjukkan urutan pada saat file tersebut diciptakan/disimpan ke dalam disk. File geometri berisi informasi mengenai geometri sungai yang dimodelkan: tampang lintang, struktur hidraulik (jembatan, gorong-gorong, bendung, dsb.), koefisien kekasaran, koefisien kontraksi/expansi, dan informasi mengenai cara pemodelan bagian-bagaian tertentu seperti metode hitungan di struktur hidraulik. File geometri diciptakan secara automatik oleh user interface pada saat pemakai memilih New Geometry Data atau Save Geometry Data As pada menu geometri. Data pada file geometri dituliskan dalam format ASCII.
File Data Aliran Permanen File data aliran permanen (steady flow data file) memiliki extensi .f01 sampai dengan .f99. Extensi f atau F menunjukkan file data aliran permanen, sedang angka menunjukkan urutan pada saat file tersebut diciptakan/disimpan ke dalam disk. File data aliran permanen berisi informasi: jumlah tampang lintang tempat dilakukannya hitungan, data aliran (permanen), dan syarat batas untuk setiap ruas sungai. File data aliran permanen diciptakan secara automatik oleh user interface pada saat pemakai memilih New Flow Data atau Save Flow Data As pada menu data aliran permanen. Data pada file data aliran permanen dituliskan dalam format ASCII. File Data Aliran Tak-permanen File data aliran tak-permanen (unsteady flow data file) memiliki extensi .u01 sampai dengan .u99. Extensi u atau U menunjukkan file data aliran takpermanen, sedang angka menunjukkan urutan pada saat file tersebut diciptakan/disimpan ke dalam disk. File data aliran tak-permanen berisi informasi: hidrograf debit aliran di batas hulu, syarat awal aliran, dan syarat batas hilir. File data aliran tak-permanen diciptakan secara automatik oleh user interface pada saat pemakai memilih New Flow Data atau Save Flow Data As pada menu data aliran tak-permanen. Data pada file data aliran permanen dituliskan dalam format ASCII. File Data Sedimen File data sedimen memiliki extensi .s01 sampai dengan .s99. Extensi s atau S menunjukkan file data sedimen, sedang angka menunjukkan urutan pada saat file tersebut diciptakan/disimpan ke dalam disk. Sampai dengan HEC-RAS Versi 3.1.3, opsi simulasi transpor sedimen belum disediakan. Pada HEC-RAS Versi 4 Beta, opsi transpor sedimen telah dapat digunakan. File Data Desain Hidraulika File data desain hidraulika memiliki extensi .h01 sampai dengan .h99. Extensi h atau H menunjukkan file data desain hidraulika, sedang angka menunjukkan urutan pada saat file tersebut diciptakan/disimpan ke dalam disk. File data aliran permanen berisi informasi: jumlah tampang lintang tempat dilakukannya hitungan, data aliran (permanen), dan syarat batas untuk setiap ruas sungai. File data aliran permanen diciptakan secara automatik oleh user interface pada saat pemakai memilih New Flow Data atau Save Flow Data As pada menu data aliran permanen. Data pada file data aliran permanen dituliskan dalam format ASCII.
Seperti halnya program-program aplikasi umumnya, menu utama pada papan menu HEC-RAS memiliki beberapa opsi (sub-menu) didalamnya, yang akan muncul apabila pemakai mengaktifkan (dengan meng-klik menu atau menekan tombol Alt + huruf pertama menu) menu tersebut. Susunan dan arti setiap opsi yang ada di dalam masing-masing menu utama tersebut pun mirip dengan opsiopsi program aplikasi pada umumnya. Misalnya, di dalam menu File terdapat opsi New Project untuk membuat project baru, Save Project untuk menyimpan project, atau Exit untuk menon-aktifkan HEC-RAS. Opsi-opsi tersebut umumnya selfexplanatory; pemakai dengan mudah dapat mengetahui atau setidaknya menduga fungsi setiap opsi. Menu di bagian paling kanan papan menu adalah Help. Sedikit berbeda dengan menu Help yang umum dijumpai pada suatu program aplikasi, opsi bantuan yang ada di dalam menu Help dikelompokkan menjadi beberapa opsi bantuan. Tiga opsi yang pertama, masing-masing akan mengakses Users Manual, Hydraulic Reference, Applications Guide. Ketiganya merupakan file dalam format pdf. Pemakai sangat disarankan untuk membaca dan selalu mengacu ke ketiga file ini apabila membutuhkan bantuan dalam pemakaian HEC-RAS ataupun bantuan dalam pemahaman HEC-RAS. Salah satu opsi yang lain dalam menu Help adalah opsi Install Example Projects. Opsi ini akan menginstall sejumlah contoh aplikasi HEC-RAS. Contoh-contoh yang disediakan sangat membantu pemakai dalam mempelajari pemakaian HEC-RAS. Petunjuk yang diberikan dalam Application Guide mengacu pada contoh-contoh yang disediakan pada Example Projects ini. Menu Options disediakan untuk pengaturan HEC-RAS agar sesuai dengan kebutuhan pemakai, misal parameter model, satuan, ataupun direktori penyimpanan file. Hal ini akan dipaparkan pada Seksi D.
Gambar 1 Layar utama HEC-RAS Baris di bawan papan menu adalah toolbar atau button bar (papan tombol). Papan tombol ini menyediakan cara akses cepat ke opsi-opsi didalam papan menu yang paling sering digunakan oleh pemakai. Pemakai dapat membaca penjelasan fungsi setiap tombol (yang disimbolkan dengan ikon) dengan meletakkan kursor pada tombol. Penjelasan fungsi sebagian tombol self-explanatory, misalnya pada dua tombol pertama yaitu Open an existing project dan Save an existing project. Penjelasan fungsi sebagian besar tombol membutuhkan pemahaman terhadap pemakaian HEC-RAS. Apabila diperhatikan dengan seksama, tampak bahwa tombol-tombol pada papan tombol dibagi menjadi 6 kelompok. Kelompok-kelompok ini, dari kiri ke kanan, mirip dengan langkah-langkah pemodelan dalam HEC-RAS, yaitu: 1) pembuatan
sebuah project, 2) memasukkan data geometri sungai, data aliran, dan syarat batas aliran, 3) memasukkan data sedimen atau kualitas air, 4) melakukan hitungan hidraulik, 5) menampilkan hasil hitungan dalam bentuk grafik, 6) menampilkan hasil hitungan dalam bentuk tabel.
Gambar 2 Layar penetapan folder default penyimpanan file Project Expansion and Contraction Coefficients. Nilai default koefisien perlebaran dan penyempitan (kontraksi) tampang saluran berturut-turut adalah 0.3 dan 0.1. Kedua nilai tersebut umumnya berlaku pada perubahan tampang saluran secara gradual. Jika perubahan tampang saluran pada kasus yang sedang dimodelkan pemakai sebagian besar adalah perubahan mendadak, maka nilai default kedua koefisien tersebut lebih baik diubah, misal koefisien expansi menjadi 0.8 dan koefisien kontraksi menjadi 0.3. Untuk mengubah nilai default kedua koefisien ini, klik
pada menu Options | Default Parameters | Expansion and Contraction Coef seperti tampak pada Gambar 3. Tentu saja, nilai-nilai tersebut dapat ditetapkan atau diubah di setiap perubahan tampang pada saat pemakai memasukkan data geometri saluran (lihat Seksi E).
Gambar 3 Layar pengaturan nilai default koefisien expansi dan kontraksi Unit System. Sistem satuan yang dipakai dalam HEC-RAS dapat mengikuti sistem Amerika (US Customary) atau sistem internasional (SI). Default satuan adalah US Customary. Untuk mengubahnya, klik pada menu Options | Unit System | System International (Metric System). Pengubahan sistem satuan yang telah ditetapkan pada suatu project, dari US Customary ke SI atau sebaliknya, selalu dapat dilakukan dengan memakai menu Options | Convert Project Units.
4) hitungan hidraulika aliran dengan mengeksekusi program, dan 5) presentasi hasil hitungan dengan menampilkan hasil di layar atau mencetaknya.
10
hilir, tidak boleh dibalik. Klikkan kursor di sisi tengah atas layar editor geometri data untuk menandai ujung hulu saluran, kemudian klik dua kali di sisi tengah bawah editor untuk menandai ujung hilir saluran sekaligus mengakhiri pembuatan skema alur. c. Pada layar yang muncul, isikan Sederhana sebagai nama River dan Grafika sebagai nama Reach. Klik tombol OK. Setelah langkah di atas, pada layar editor data geometri tampak sebuah denah alur sungai (Sederhana) yang memiliki satu penggal (Grafika), seperti tampak pada Gambar 6. Anak panah menunjukkan arah aliran dari hulu ke hilir. Biasanya, skema alur dibuat dengan bantuan peta alur sungai sebagai latar belakang (background) pada layar editor data geometri. Sisipkan peta alur sungai dengan mengklik tombol Add/Edit background pictures for the schematic. Cara ini tidak dibahas pada contoh sederhana di sini.
Gambar 6 Skema Sungai Sederhana penggal Grafika Tampang Lintang Langkah selanjutnya dalam peniruan geometri sungai adalah penulisan data tampang lintang yang dipaparkan di bawah ini. a. Aktifkan layar editor tampang lintang dengan mengklik tombol Cross Section (ikon ke-2 dari atas pada papan tombol kiri).
11
b. Tuliskan data tampang lintang (cross section), urut dari tampang di ujung hilir sampai ke ujung hulu. Untuk menuliskan data tampang lintang, pilih menu Options | Add a new Cross Section , tuliskan nomor tampang lintang 0. Setiap tampang lintang diidentifikasikan sebagai River Sta yang diberi nomor urut, dimulai dari hilir dan bertambah besar ke arah hulu. c. Pada isian Description, isikan keterangan mengenai tampang lintang (River Sta), yaitu Batas hilir penggal Grafika Sta 0 m. d. Tuliskan koordinat titik-titik tampang lintang, urut dari titik paling kiri ke kanan; Station adalah jarak titik diukur dari kiri dan Elevation adalah elevasi titik. Untuk River Sta 0, data koordinat (Station,Elevation) adalah sebagai berikut: (0,2), (2,0), (4,0), (6,2). e. Data selanjutnya adalah jarak tampang 0 ke tampang tetangga di sisi hilir (Downstream Reach Lengths), yaitu jarak antar bantaran kiri (left overbank, LOB), jarak antar alur utama (main channel, Channel), dan jarak antar bantaran kanan (right overbank, ROB). Karena tampang 0 merupakan tampang paling hilir, maka isian ini dapat dibiarkan kosong atau diisi dengan angka nol. f. Nilai koefisien kekasaran dasar, Mannings n Values, adalah 0.02 untuk semua bagian tampang: LOB, Channel, dan ROB karena tampang saluran merupakan tampang tunggal, bukan tampang majemuk. g. Isian selanjutnya, Main Channel Bank Stations, adalah titik batas antara LOB dan Channel serta antara Channel dan ROB; karena tampang merupakan tampang tunggal, maka seluruh tampang merupakan main channel, sehingga untuk isian ini diberi titik paling kiri, 0, untuk Left Bank dan titik paling kanan, 6, untuk Right Bank. h. Data Cont\Exp Coefficients dibiarkan sesuai dengan nilai default yang ada didalam HEC-RAS, yaitu 0.1 untuk Contraction dan 0.3 untuk Expansion. i. Di bagian bawah, dapat diisikan catatan atau informasi tambahan berkenaan dengan tampang ini. Kali ini, isian ini dibiarkan kosong. j. Klik tombol Apply Data untuk menyimpan data kedalam HEC-RAS. Di sisi kanan layar akan ditampilkan gambar tampang lintang seperti ditampilkan pada Gambar 7. k. Karena seluruh penggal Grafika memiliki tampang yang sama, maka penggal tersebut cukup diwakili oleh data dua tampang di kedua ujung penggal. Untuk menuliskan data tampang yang kedua diujung hulu penggal Grafika, pilih Options | Copy Current Cross Section dan isikan 1000 sebagai identifikasi/nomenklatur River Sta. l. Pada isian Description, isikan keterangan mengenai tampang lintang (River Sta), yaitu Batas hulu penggal Grafika Sta 1000 m. m. Koordinat (Station,Elevation) titik-titik tampang lintang pada River Sta ini adalah sebagai berikut: (0,3), (2,1), (4,1), (6,3). Ingat, kemiringan dasar saluran adalah 0.001 sehingga elevasi tampang lintang di River Sta 1000 ini adalah 1 m di atas elevasi tampang lintang di River Sta 0.
12
Gambar 7 Tampang lintang pada River Sta 0 n. Isikan jarak tampang River Sta 1000 ke tampang di sebelah hilirnya (Downstream Reach Lengths) dengan angka 1000, baik untuk LOB, Channel, maupun ROB. o. Isian Mannings n Values, Main Channel Bank Stations, serta Cont\Exp Coefficients tidak perlu diubah. p. Klik tombol Apply Data. Tampilan gambar tampang akan berubah dan tidak semua tampang tampak pada gambar. Pilih menu Plot Options | Full Plot untuk menampilkan seluruh bentuk tampang. q. Pilih menu Exit | Exit Cross Section Editor untuk kembali ke layar editor data geometri. Pada gambar alur saluran, sekarang tampak tambahan informasi keberadaan dua River Sta, yaitu 0 di ujung hilir dan 1000 di ujung hulu. Interpolasi Tampang Lintang Seluruh penggal saluran (penggal Grafika, S. Sederhana), dari sisi geometri cukup diwakili oleh dua data tampang lintang di kedua ujung penggal. Namun, untuk kebutuhan ketelitian hitungan profil muka air, dua tampang tersebut tidak mencukupi. Diperlukan tambahan sejumlah tampang lintang yang memiliki selang jarak antar tampang cukup dekat untuk memperoleh ketelitian hasil hitungan yang baik. Data tampang lintang tambahan ini dapat diperoleh dengan melakukan interpolasi antara kedua tampang lintang di ujung-ujung penggal Grafika. Di bawah ini dipaparkan langkah-langkah untuk melakukan interpolasi tampang lintang. a. Pada layar editor data geometri pilih menu Tools | XS Interpolation | Within a Reach . b. Pada isian Maximum Distance between XSs, isikan angka 20, yang berarti jarak maximum antar tampang lintang adalah 20 m, seperti tampak pada Gambar 8.
13
Gambar 8 Interpolasi tampang lintang c. Klik tombol Interpolate XSs. d. Klik tombol Close untuk kembali ke layar editor data geometri. e. Pada gambar alur saluran, tampak sejumlah River Sta baru. Nomor River Sta baru tersebut bertanda bintang (*) yang menandai bahwa River Sta tersebut adalah hasil interpolasi. Tiga River Sta memiliki format nomor yang tidak konsisten dengan format nomor-nomor River Sta yang lain. Ini dapat diedit dengan mengaktifkan layar editor tampang lintang. Klik tombol Cross Section dan aktifkan River Sta 19.999*. Pilih menu Options | Rename River Station . Ubah 19.9999* menjadi 20.*. Jangan lupa untuk membiarkan simbol * di akhir nomor agar River Sta ini tetap sebagai River Sta hasil interpolasi. Klik tombol OK. Lakukan langkah yang sama untuk mengubah River Sta 40.000* menjadi 40.* dan River Sta 79.9999* menjadi 80.*. Kembali ke layar editor data geometri dengan memilih menu Exit | Exit Cross Section Editor. Penyimpanan Data Geometri Data geometri saluran disimpan kedalam disk dengan memilih menu File | Save Geometry Data. Isikan pada Title Tampang saluran asli sebagai judul data geometri tersebut. Pastikan bahwa pilihan folder tetap sesuai dengan folder file Project, yaitu e:\HEC Data\Sederhana, kemudian klik tombol OK. Pemakai dapat menutup layar editor data geometri dengan memilih menu File | Exit Geometry
14
Data Editor. Pada layar komputer akan tampak layar utama HEC-RAS seperti tampak pada Gambar 9. File data geometri dinamai sederhana.g01 secara automatis oleh HEC-RAS.
Gambar 9 Layar utama HEC-RAS setelah data geometri saluran selesai dituliskan
15
Gambar 10 Layar utama HEC-RAS setelah data aliran permanen selesai dituliskan
Hitungan Hidraulika
Hitungan hidraulika lebih dikenal dengan istilah me-run program HEC-RAS, walaupun istilah tersebut tidak tepat. Pemakai me-run program sejak saat pengaktifan HEC-RAS. Langkah-langkah hitungan hidraulika dipaparkan di bawah ini. a. Aktifkan layar hitungan aliran permanen dengan memilih menu Run | Steady Flow Analysis atau mengklik tombol Perform a steady flow analysis. b. Buat file Plan baru dengan memilih menu File | New Plan dan isikan pada Title Hitungan profil aliran permanen sebagai judul plan. Pastikan bahwa pilihan folder tetap sesuai dengan folder file Project, yaitu e:\HEC Data\Sederhana, kemudian klik tombol OK. File data aliran permanen dinamai sederhana.p01 secara automatis oleh HEC-RAS. Tampilan layar hitungan aliran permanen setelah langkah ini ditunjukkan pada Gambar 11.
Gambar 11 Layar hitungan aliran permanen c. Isikan S01 pada layar yang muncul, yang meminta short plan identifier. d. Biarkan pilihan yang lain apa adanya, yaitu Tampang saluran asli untuk Geometry File, Debit saluran 4 dan 6 m3/s untuk Steady Flow File, dan Subcritical untuk Flow Regime.
16
e. Aktifkan modul hitungan hidraulika dengan mengklik tombol COMPUTE. HEC-RAS akan melakukan dua hitungan profil muka air (PF1 untuk debit 4 m3/s dan muka air hilir 1 m serta PF2 untuk debit 6 m3/s dan muka air hilir 1 m). Dalam beberapa saat, hitungan selesai seperti ditunjukkan pada layar hitungan pada Gambar 12. f. Tutup layar hitungan dengan mengklik tombol Close; tutup pula layar Steady Flow Analysis dengan memilih menu File | Exit atau mengklik tombol X di pojok kanan atas layar. Pada layar komputer tampak layar utama HEC-RAS setelah hitungan profil aliran permanen selesai, seperti tampak pada Gambar 13.
Gambar 12 Layar hitungan hidraulika setelah hitungan profil PF1 dan PF2 selesai
Gambar 13 Layar utama HEC-RAS setelah hitungan profil aliran permanen selesai
17
Gambar 14 Tampilan hasil hitungan pada salah satu tampang lintang b. Pada layar Cross Section, pilih River Sta. yang akan ditampilkan dengan mengklik tombol anak panah ke bawah untuk berpindah ke river station hilir dan mengklik tombol anak panah ke atas untuk berpindah ke river station hulu. c. Pemakai dapat memilih untuk tidak menampilkan tampang lintang hasil interpolasi. Ini dilakukan dengan mematikan View Interpolated XSs pada menu Option.
Paket Program Hidrodinamika 1-Dimensi HEC-RAS 18
d. Pemakai dapat mengontrol tampilan layar tampilan Cross Section melalui berbagai pilihan yang ada pada Menu Option, antara lain profil (PF1 atau PF2), variabel (muka air, kedalaman kritik, garis energi, dsb), judul gambar, label, ukuran karakter, dsb. Pemakai disarankan untuk berlatih dan mencoba berbagai pilihan pada menu Option tersebut. e. Grafik hasil hitungan dapat direkam kedalam untuk disisipkan kedalam program aplikasi prosesor dokumen, misal MSWord. Pilih menu File | Copy Plot to Clipboard. Grafik disisipkan kedalam dokumen MSWord melalui perintah Edit | Paste. Presentasi Hasil Hitungan Profil Muka Air di Sepanjang Alur a. Pilih menu View | Water Surface Profiles atau klik tombol View cross sections (ikon ke-14 dari kiri pada papan tombol) untuk menampilkan grafik profil muka air di sepanjan alur (tampang panjang) seperti tampak pada Gambar 15. b. Pemakai dapat memilih profil yang ditampilkan, PF1 atau PF2 atau keduanya, dengan mengklik tombol Profiles dan mengaktifkan profile yang ingin ditampilkan. c. Kontrol terhadap tampilan grafik profil muka air dapat diatur melalui menu Options. Pemakai disarankan mencoba mengubah-ubah tampilan grafik dengan mengubah parameter tampilan sesuai pilihan yang ada pada menu Options tersebut.
Gambar 15 Tampilan profil muka air hasil hitungan di sepanjang alur sungai
19
Presentasi Hasi Hitungan Profil Variabel Aliran di Sepanjang Alur a. Pilih menu View | General Profile Plot atau mengklik tombol View General Profile Plot (ikon ke-15 dari kiri pada papan tombol). Tampilan yang muncul adalah grafik profil kecepatan aliran di sepanjang alur seperti tampak pada Gambar 16. b. Seperti tampilan grafik-grafik sebelumnya, pemakai dapat mengontrol tampilan grafik melalui pilihan-pilihan yang disediakan pada menu Options. Pemakai dapat pula memilih profil c. Pemakai dapat pula memilih profil yang ditampilkan, PF1 atau PF2 atau keduanya, dengan mengklik tombol Profiles dan mengaktifkan profile yang ingin ditampilkan. d. Selain profil kecepatan aliran, pemakai dapat menampilkan profil debit aliran, luas tampang aliran, dan berbagai parameter lain dengan memilihnya melalui menu Standard Plots.
Gambar 16 Tampilan profil kecepatan aliran hasil hitungan di sepanjang alur sungai Presentasi Hasil Hitungan dalam Bentuk Tabel Presentasi hasil hitungan dalam bentuk tabel dapat dilakukan untuk menampilkan rincian nilai-nilai parameter hidraulika di sebuah tampang lintang, rincian nilainilai parameter hidraulika di sepanjang alur (profil panjang), serta catatan, kesalahan, atau peringatan yang muncul dalam proses hitungan. Tabel yang terakhir ini bermanfaat untuk melacak kesalahan yang terjadi dalam proses hitungan. Kesalahan, yang mengakibatkan proses hitungan berhenti, sering terjadi dalam tahap awal pemodelan sistem sungai/saluran yang kompleks.
20
Di bawah ini dipaparkan langkah-langkah untuk menampilkan hasil hitungan dalam bentuk tabel. a. Pilih menu View | Detailed Output Tables atau mengklik tombol View detailed output at XSs, (ikon ke-4 dari kanan pada papan tombol). Layar tabel hasil hitungan pada sebuah tampang lintang akan muncul seperti tampak pada Gambar 17. b. Pemakai dapat memilih profil maupun tampang lintang yang ditampilkan dengan mengklik tombol Profiles atau RS. c. Tabel dapat direkam kedalam clipboard dengan memilih menu File | Copy to Clipboard (Data and Headings), untuk kemudian dapat disisipkan kedalam program aplikasi lain, misal kedalam MSWord.
Gambar 17 Tampilan tabel hasil hitungan di sebuah tampang lintang d. Selain tabel hasil hitungan di sebuah tampang lintang, tabel hasil hitungan di seluruh alur (tampang panjang) saluran dapat pula ditampilkan dengan memilih menu View | Profile Summary Table atau dengan mengklik tombol View summary output tables by profile seperti tampak pada Gambar 18. e. Pemakai dapat memilih salah satu dari beberapa jenis tabel yang disediakan pada menu Std. Tables.
21
f. Pemakai dapat membuat tabel sendiri. Pilih menu Options | Define Table untuk menyusun butir-butir parameter aliran yang ingin ditampilkan dalam tabel. g. Pengaturan tampilan tabel seperti pemilihan profil, PF1 atau PF2, dapat dilakukan melalui menu Options | Profiles . Perekaman tabel kedalam clipboard juga dapat dilakuan, yaitu melalui menu File | Copy to Clipboard.
Persamaan Aliran
Hitungan hidraulika aliran pada dasarnya adalah mencari kedalaman dan kecepatan aliran di sepanjang alur yang ditimbulkan oleh debit yang masuk kedalam alur dan kedalaman aliran di batas hilir. Hitungan hidraulika aliran di dalam HEC-RAS dilakukan dengan membagi aliran kedalam dua kategori, yaitu aliran permanen dan aliran tak permanen. HEC-RAS menggunakan metode hitungan yang berbeda untuk masing-masing kelompok aliran tersebut. Untuk aliran permanen, HEC-RAS memakai persamaan energi kecuali di tempattempat terjadi aliran yang melewati kedalaman kritis. Di tempat terjadi loncat air, pertemuan alur, dan aliran dangkal melalui jembatan, HEC-RAS memakai persamaan (kekekalan) momentum. Di tempat terjadi terjenun, aliran melalui peluap, aliran melalui bendung, HEC-RAS memakai persamaan-persamaan empiris. Untuk aliran tak permanen, HEC-RAS memakai persamaan kekekalan massa (kontinuiti) dan persamaan momentum. Kedua persamaan dituliskan dalam bentuk persamaan diferensial parsial, yang kemudian diselesaikan dengan metode finite difference approximation berskema implisit. Aliran Permanen Untuk aliran permanen, HEC-RAS menghitung profil muka air di sepanjang alur urut dari satu tampang lintang ke tampang lintang berikutnya. Muka air dihitung
22
dengan memakai persamaan energi yang diselesaikan dengan metode yang dikenal sebagai standard step method. Persamaan energi antara dua tampang lintang dituliskan dalam bentuk berikut:
Y2 + Z 2 + Y1, Y 2 Z1, Z 2 V1, V2 1, 2 g he = = = = = = 2 V2 2 V2 = Y1 + Z1 + 1 1 + he 2g 2g kedalaman aliran, elevasi dasar saluran, kecepatan rata-rata (debit dibagi luas tampang basah), koefisien, percepatan gravitasi, kehilangan tinggi energi. (1)
Gambar 19 mengilustrasikan profil aliran yang menunjukkan komponen aliran sesuai dengan suku-suku pada persamaan energi.
Kehilangan Tinggi Energi
Kehilangan (tinggi) energi, he, di antara dua tampang lintang terdiri dari dua komponen, yaitu kehilangan energi karena gesekan (friction losses) dan kehilangan energi karena perubahan tampang (contraction or expansion losses).
Gambar 19 Diagram aliran berubah beraturan. Dari diagram aliran pada Gambar 19, tampak bahwa kedalaman aliran diukur ke arah vertikal. Hal ini membawa konsekuensi bahwa hitungan profil muka air dengan HEC-RAS tidak tepat apabila sungai memiliki kemiringan dasar sungai yang besar. Dalam kasus Air Bengkulu, kemiringan dasar sungai di ruas yang ditinjau, yaitu antara Tabah Terunjam sampai Rawa Makmur, termasuk kecil. HEC-RAS, dengan demikian, dapat diterapkan untuk menghitung profil muka air di ruas ini.
23
LATIHAN 1 SALURAN SEDERHANA, ALIRAN PERMANEN Contoh Kasus Saluran Sederhana dengan penampang melintang, memanjang sungai seperti gambar di bawah, dan kondisi batas hulu berupa debit puncak 6 m3/s.
8
1500 M
S0 = 0.0006
80 M
3 2
S0 = 0.0005
2M
CROSS - 7 dan 8
1 3M
2M
CROSS - 5 dan 6
2M 1 1 2.5 M
2M
CROSS - 1 dan 2
2M 1 1 2.5 M
+100 5M
5M
1-1
TAHAPAN PENGERJAAN DENGAN SOFTWARE HEC-RAS : 1. Memulai Program HEC-RAS Untuk menjalankan HEC-RAS dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut : a. Klik ganda pada ikon HEC-RAS yang ada pada dekstop atau, b. Buka menu start lalu pilih program, kemudian pilih Hec lalu klik HEC-RAS pada menu tersebut. Ketika pertama kali membuka software HEC-RAS, akan tampak pada layar windows sebagaimana pada Gambar 1
Gambar 1 HEC-RAS main Window 2. Membuat Model Hidraulik Terdapat lima langkah dalam membuat model hidraulik, yaitu : a. Membuat Project Baru Untuk membuat Project baru dilakukan dengan melakukan prosedur sebagai berikut : 1) Pada HEC-RAS main Window, pilih menu File, kemudian New Project 2) Pilih Directory dan folder yang diinginkan atau membuat folder baru dengan mengklik Create Folder, menuliskan nama folder, klik OK. (untuk menyimpan seluruh file HEC-RAS). 3) Kemudian beri nama Project/ title dan file name, klik OK. Tampilan windows new project dapat dilihat pada Gambar 2 sebagai berikut.
1-2
Sebelum memulai memmbuat project baru atau membuat model hidraulika menggunakan software HEC-RAS, sebaiknya pengguna terlebih dahulu mengeset sistem satuan yang akan digunakan. Untuk mengeset satuan dilakukan prosedur sebagai berikut : 1) pilih menu Option pada HEC-RAS main Window kemudian pilih Unit System 2) pilih satuan yang diinginkan.
Gambar 3 Pemilihan Satuan b. Memasukkan Data Geometri Beberapa data geometri yang dibutuhkan dalam simulasi yaitu: data skema sistem aliran sungai, data penampang sungai dan bangunan hidroulik (jembatan, gorong-gorong dan bendung) jika ada. Untuk memasukkan data geometri klik menu File kemudian pilih Geometric Data, atau bisa juga dengan mengklik ikon Geometric Data. Tampilan windows geometri data dapat dilihat pada Gambar 4 (pada awal pekerjaan, layar pada tampilan tersebut kosong).
Gambar 4 Geometric Data editor Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menggambar skema jaringan sungai dengan cara sebagai berikut :
Latihan Pemakaian HEC-RAS 1-3
1) Menggambar skema sistem sungai dengan mengklik ikon River Reach dan kemudian menggambar sungai dari hulu ke hilir, kemudian langkah selanjutnya adalah memasukkan nama sungai, dan daerah jangkauannya. 2) Setelah semua sistem dibuat, langkah selanjutnya adalah memasukkan tampang melintang. Cara memasukkan data penampang sungai adalah dengan mengklik ikon Cross Section, kemudian memasukkan nama sungai, daerah jangkauan sungai, data tiap station sungai yang merupakan jarak antar stasion, elevasi, angka manning serta koefisien kontraksi sebagai berikut : Pilih menu Option kemudian pilih add a new cross section Masukkan river stationing (RS). RS harus berupa angka (1, 2, 3, dst) mulai dari hilir ( RS terkecil ) ke hulu (RS terbesar), sehingga RS menunjukkan letak di skema sungai, tetapi tidak menunjukkan jarak. Masukkan data potongan melintang sungai. Penggambaran potongan melintang sungai digambarkan dengan koordinat X-Y yang merupakan koordinat lokal dengan Y merupakan elevasi dan X merupakan jarak. Masukkan jarak potongan melintang ke potongan melintang di hulunya dengan mengisikan Downstream Reach Lengths (LOB = jarak kiri, Channel = tengah, ROB = kanan). Masukkan nilai manning Masukkan bank station (Left bank = jarak tebing kiri dan right bank = jarak tebing kanan), Bank Station merupakan titik pemisah dimana tampang sungai dibagi menjadi bantaran kiri, kanan dan bagian tengah Masukkan nilai koefisien konstraksi dan ekspansi. Agar jarak antar cross section tidak terlalu jauh, maka dilakukan interpolasi dengan memilih tools pada geometic data editor, pilih XS interpolation, kemudian memilih RS yang akan diinterpolasi. Tampilan masukan penampang sungai dapat dilihat pada Gambar 5.
Gambar 5 Cross section data editor 3) Setelah semua data geometri dimasukkan, simpan semua data geometri dengan memilih Save Geometric Data As dari menu File.
1-4
c. Memasukkan Data Aliran Sebagai Kondisi Batas Setelah data geometri dimasukkan, langkah selanjutnya adalah memasukkan data aliran sebagai data syarat batas. Langkah-langkah untuk melakukan analisa pada kondisi batas aliran steady adalah sebagai berikut : 1) Pilih menu Steady Flow Data dari menu Edit pada HEC-RAS main window. 2) Pada menu Steady Flow Data akan diminta mengisi debit puncak sebagai batas hulu dan kondisi batas hilir dengan berbagai pilihan.. Layar windows untuk aliran Steady ditampilkan sebagai berikut :
Gambar 7 Tampilan Windows Kondisi Batas Hilir 3) Simpan data aliran steady dengan memilih File, kemudian Save Flow Data As dan ketik nama yang diinginkan. d. Running Setelah semua data dimasukkan, langkah yang terakhir yaitu melakukan running terhadap data masukan.
1-5
1) Dari HEC-RAS main window, klik menu Run dan pilih Steady Flow Analisis. 2) Pilih geometri file dan steady flow file yang diinginkan 3) Pilih flow gegime yang diinginkan 4) Pilih file kemudian save plan as 5) Tekan tombol COMPUTE untuk melakukan running. Tampilan steady flow analysis dapat dilihat pada Gambar 8.
Gambar 8 Steady Flow Analysis e. Hasil Analisis Setelah running dilaksanakan dan tidak terdapat kesalahan, hasil analisis dapat ditampilkan dalam bentuk tabel maupun gambar. Untuk melihat hasil running adalah sebagai berikut : 1) Pilih View pada HEC-RAS main window 2) Pilih hasil running yang dikehendaki. Hasil running tersebut diantaranya : Plotting penampang saluran
1-6
Rating Curve
1-7
f. Keluar dari Program Setelah data hasil eksekusi didapatkan, simpan semua data dengan cara mengklik menu File pada menu utama windows lalu pilih Save Project. Setelah selesai pilih menu File kemudian klik Exit untuk keluar dari program.
1-8
LATIHAN 2 SALURAN SEDERHANA, ALIRAN TAK PERMANEN DENGAN LATERAL INFLOW Contoh Kasus Saluran Sederhana dengan penampang melintang, memanjang sungai seperti gambar di bawah, dengan lateral inflow berupa hidrograf banjir:
8
S0 = 0.0006
1500 M
80 M
3 2
S0 = 0.0005
2M
CROSS - 7 dan 8
1 3M
2M
CROSS - 5 dan 6
2M 1 1 2.5 M
2M
CROSS - 1 dan 2
2M 1 1 2.5 M
+100 5M
5M
Kondisi batas : 1. Batas hulu = debit puncak Q = 6 m3/s; batas hilir = muka air maksimum. 2. Batas hulu = hidrograf banjir; batas hilir = muka air maksimum. 3. Batas hulu = debit puncak Q = 6 m3/s; batas hilir = hidrograf muka air. 4. Batas hulu = hidrograf banjir; batas hilir = hidrograf muka air.
2-1
Hidrograf banjir dan hidrograf muka air sebagai berikut : 1. Hidrograf banjir (batas hulu) : m3/s 6
3 2 3 10 12 jam
0.5 2 3 10 12 jam
15
jam
TAHAPAN PENGERJAAN DENGAN SOFTWARE HEC-RAS : a. Memasukkan data Geometri Data Geometri dimasukkan sesuai dengan contoh sebelumnya (Saluran Sederhana, Aliran Permanen). b. Memasukkan Data Aliran Sebagai Kondisi Batas Setelah data geometri dimasukkan, langkah selanjutnya adalah memasukkan data aliran sebagai data syarat batas. Langkah-langkah untuk melakukan analisa pada pada kondisi batas aliran unsteady adalah sebagai berikut : 1) Pilih menu Unsteady Flow Data dari menu Edit pada program HEC-RAS.
2-2
2) Syarat batas dimasukkan dengan prosedur memilih label Boundary condition pada kotak kotak dialog unsteady flow data. Secara otomatis akan muncul nama sungai, reach dan river station pada kotak dialog. 3) Sel (cell) pada lokasi syarat batas yang dikehendaki di klik (dipilih), kemudian pilih kondisi batas yang dikehendaki. Tidak semua syarat batas dapat dipilih untuk lokasi yang dikehendaki. Secara otomatis program akan tidak mengaktifkan pilihan syarat batas yang tidak relevan dengan lokasi syarat batas. 4) Menambahkan Syarat batas Lateral Inflow pada RS di titik masuk aliran 4) Untuk menambahkan lokasi syarat batas, dilakukan dengan prosedur memilih nama sungai, reach dan river station, kemudian pilih tombol Add Boundary Condition Location. 5) Memasukkan Syarat awal (initial condition), dengan meng- klik label Initial Condition. Syarat awal ini terdiri dari Flow dan Stage Hydrograph di setiap cross section dan juga elevasi dasar kolam retensi, jika ada. Layar windows untuk aliran Unsteady ditampilkan sebagai berikut.
2-3
Gambar 7 Tampilan Windows Kondisi Awal 6) Simpan data aliran unsteady dengan memilih File, kemudian Save Flow Data As dan ketik nama yang diinginkan. Ada beberapa tipe syarat batas yang tersedia yang dapat dipilih, yaitu : Flow Hydrograph Flow Hydrograph dapat digunakan sebagai syarat batas hulu maupun hilir. Namun biasanya digunakan sebagai syarat batas hulu. Stage Hydrograph Stage Hydrograph dapat digunakan sebagai syarat batas hulu maupun hilir. Stage and Flow Hydrograph Stage and Flow Hydrograph digunakan bersama-sama pada syarat batas hulu maupun hilir. Pada syarat batas hulu Stage and Flow Hydrograph digunakan secara kombinasi. Pada awalnya digunakan stage Hydrograph sebagai syarat batas hulu, namun pada saat perhitungan keluar dari cakupan data, maka secara otomatis syarat bats akan berubah ke Flow Hydrograph. Rating Curves Rating Curves digunakan untuk syarat batas hilir. Normal Depth Normal Depth hanya dapat digunakan sebagai syarat batas mempunyai hilir terbuka.
2-4
Lateral Inflow Lateral Inflow sebagai syarat batas internal. Lateral inflow digunakan jika pengguna ingin memmasukkan Flow Hydrograph diantara dua potongan melintang dan didistribusikan secara merata sepanjang saluran. Ground Water Interflow Pilihan ini memungkinkan pengguna dapat mengidentifikasi saluran yang debitnya dapat dipengaruhi oleh air bawah tanah Time Series of Gate Openings Pilihan ini memungkinkan pengguna dapat memperhitungkan bukaan pintu yang dioperasikan secara berkala pada pintu pelimpah, baik melintang maupun lateral, atau pintu pelimpah yang menggunakan 2 kolam retensi. Elevation Controlled Gate Pilihan ini memungkinkan pengguna dapat memperhitungkan bukaan dan penutupan pintu air yang dipengaruhi oleh ketinggian air. Navigation Dam Untuk menggambarkan pintu air sebagai control pada pengoperasian Navigation Dam. Internal Observed Stage and Flow Hydrograph Pilihan ini memungkinkan pengguna memasukkan hasil pengamamtan stage dan flow hydrograph sebagai syarat batas internal pada titik di dekat hulu (just upstream) struktur melintang. c. Running Setelah semua data dimasukkan, langkah yang terakhir yaitu melakukan running terhadap data masukan. 1) Dari HEC-RAS main window, klik menu Run dan pilih Unteady Flow Analisis. 2) Pilih geometri file dan unsteady flow file yang diinginkan 3) Pilih flow gegime yang diinginkan 4) Isikan waktu simulasi yang diinginkan 5) Pilih file kemudian save plan as 6) Tekan tombol COMPUTE untuk melakukan running. Tampilan unsteady flow analysis dapat dilihat pada Gambar 8
2-5
Gambar 8 Tampilan Windows Running d. Keluar dari Program Setelah data hasil eksekusi didapatkan, simpan semua data dengan cara mengklik menu File pada menu utama windows lalu pilih Save Project. Setelah selesai pilih menu File kemudian klik Exit untuk keluar dari program.
2-6
LATIHAN 3 PERTEMUAN SUNGAI DENGAN PINTU AIR Contoh Kasus Saluran Sederhana dengan skema sungai seperti pada gambar. Dan datadata geometrid an data kondisi batas seperti pada table di bawah
209
Sunga i U t ama
Hulu
109
Su ng
Hulu
Hilir
301
ai
Se
ku
nd
er
Sunga i U t ama
3-1
Elevasi (m) 12.1 10.1 10.1 8.1 8.1 10.1 10.1 12.1
Elevasi (m) 13 11 11 9 9 11 11 13
Elevasi (m) 11 8 8 5 5 8 8 11
Elevasi (m) 12 9 9 6 6 9 9 12
Elevasi (m) 10 7 7 4 4 7 7 10
Elevasi (m) 11 8 8 5 5 8 8 11
Jarak Antar Cross RS Jarak (m) 101 101.5 50 101.6 10 102 40 109 1000 201 209 301 309
1000
1000
Stati on ( m)
Gambar 2 Potongan melintang bendung (weir) Jarak dari RS 101.5 = 3 m Lebar bendung = 4 m Weir Coefficient = 3 Lebar pintu air = 1 m Tinggi Pintu air = 1.5 m
3-2
TAHAPAN INPUT DATA GEOMETRI DENGAN SOFTWARE HEC-RAS : 1. Membuat Skema Sungai : a. Menggambar skema sungai utama dengan mengklik ikon River Reach dan kemudian menggambar sungai dari hulu ke hilir, kemudian langkah selanjutnya adalah memasukkan nama sungai, dan daerah jangkauannya. b. Menggambar skema anak sungai dan junction Menngambar skema anak sungai dari hulu sampai bertemu dengan skema sungai utama, dengan mengklik ikon River Reach Memasukkan nama anak sungai dan daerah jangkauannya. Memberi nama penggal sungai di hilirnya Memberi nama pertemuan sungai (junction) c. Mengisi Jarak antar RS di pertemuan sungai dengan cara sebagai berikut : RS Paling hilir pada tiap penggal sungai, downstream reach lengths nya nol. Untuk RS selanjutnya, downstream reach lengths nya merupakan jarak dari Cross section di hilirnya. d. Mengisi Data Junction : Pada Geometric Data Editor pilih tombol Junction, sehingga muncul Gambar 2. Mengisikan jarak antar cross section di sekitar junction : Jarak Cross section paling hilir main river - upstream (sungai utama - hulu) dengan cross section paling hulu secondary river (anak sungai) Jarak Cross section paling hulu main river - down stream (sungai utama - hilir ) dengan cross section paling hilir secondary river (anak sungai)
Gambar 2 Tampilan Data Junction e. Setelah semua sistem dibuat, langkah selanjutnya adalah memasukkan tampang melintang sungai dengan menyesuaikan atau memilih nama sungai dan reach yang sesuai. f. Setelah semua data geometri dimasukkan, simpan semua data geometri dengan memilih Save Geometric Data As dari menu File. 2. Mengisikan data bendung dan pintu air : 1. Pada Geometric Data Editor pilih tombol Inline Structure
3-3
Gambar 3 Tampilan Inline Structure Data 2. Pilih river dan reach untuk letak bendung dan pintu air-nya 3. Pilih options kemudian, klik add an Inline Structure 4. Masukkan river station untuk bendung dengan pintu air
Gambar 4 Penambahan River Station untuk Inline Structure 5. Masukkan data bendung dengan memilih tombol Weir/Embankment, kemudian mengisikan data-nya. Distance merupakan jarak bendung ke cross section terdekat di sebelah hulu Width merupakan lebar bendung. Station dan Elevation merupakan data untuk menggambarkan geometri bendung, pengisian data diambil pada mercu bendungnya. U.S. Embankment SS merupakan kemiringan struktur bendung hulu. D.S. Embankment SS merupakan kemiringan struktur bendung hilir.
3-4
Gambar 5 Pengisian Data Bendung 6. Masukkan data pintu air dengan memilih tombol Gate, kemudian mengisikan datanya. Jika data pintu air tidak diisi, maka dianggap hanya ada bendung saja. Height merupakan tinggi bukaan maksimum pintu air. Width merupakan lebar pintu air Invert merupakan elevasi ambang Centerline Station merupakan letak titik tengah/garis sumbu bukaan pintu air Gate type merupakan tipe pintu air yang dipilih. Sluice Discharge Coefficient merupakan besar koefisien aliran, untuk tipe sluice nilainya berkisar antara 0.5 sampai 0.7 Orifice Coefficient merupakan koefisien bukaan pintu air Head Reference didisikan sesuai dengan kondisi energi head di hulunya. Weir Shape merupakan bentuk bendung yang dipakai Weir Coefficient merupakan koefisien sesuai dengan bendung yang dipakai 7. Untuk melihat penampang melintang Inline Structute, maka tekan tombol Apply Data.
3-5
Gambar 6 Pengisian Data Pintu Air Catatan : Jika pada sungai terdapat pintu air, maka pada data aliran harus dimasukkan syarat batas untuk pintu. Penambahan syarat batas dilakuakan pada unsteady flow data. Karena ada pertemuan sungai maka Boundary Condition dan Initial Conditionnya menyesuaikan.
3-6
3-7
3-8
LATIHAN 4 PERTEMUAN SUNGAI (LOOP) Contoh Kasus Saluran Sederhana dengan skema sungai seperti pada gambar. Dan datadata geometrid an data kondisi batas seperti pada table di bawah
2500
u J e ngg a l
Hulu
2270
Junction 1
By p
Je n
gg
as
962
Tengah
1550
1405
lu
Ds. Jenggalu
Hilir
4-1
R S 1960 S ta tio n ( m ) 0 3 1 .3 3 4 .3 5 1 .0 2 5 5 9 .8 6 2 .0 5 6 4 .7 5 6 9 .1 7 8 .1 8 4 .5 9 5 .5
E le v a s i ( m ) 2 6 .4 2 4 .7 1 2 5 .1 5 2 0 .7 8 1 9 .8 2 1 9 .3 2 1 9 .6 2 2 2 .8 2 2 4 .3 2 2 4 .9 2 2 9 .2 2
R S 2270 S ta tio n ( m ) E le v a s i ( m ) 0 2 7 .6 7 1 4 .2 2 6 .0 1 2 7 .6 2 6 .6 3 2 7 .7 2 6 .6 3 4 3 .2 2 5 .5 9 5 1 .2 2 4 .7 7 67 2 0 .8 7 8 3 .2 1 9 .9 9 9 4 .2 2 0 .7 5 9 9 .2 2 1 .5 4 1 0 2 .4 2 1 .7 1 1 1 6 .1 2 4 .7 3 1 2 6 .3 2 5 .8 4 1 3 9 .8 2 8 .1 8 R S 412 S ta tio n ( m ) E le v a s i ( m ) 0 2 4 .8 6 .9 2 2 .1 21 2 2 .1 3 3 0 .5 1 9 .3 8 35 1 8 .9 8 4 0 .1 1 8 .3 2 4 6 .3 1 8 .5 8 5 4 .1 2 1 .5 3 5 7 .9 2 1 .7 4 7 1 .3 2 3 .3 3 7 5 .7 2 4 .5 3 8 2 .1 2 5 .3 J a r a k A n ta r R S RS LO B 2500 258 2270 282 2040 0 1960 523 1550 185 1405 463 1050 0 465 535 0 0 1470 537 962 485 412 355
R S 2500 S ta tio n ( m ) 0 2 1 .7 33 4 2 .3 5 5 .3 7 8 .4 9 5 .7 1 1 3 .5 1 2 0 .3 1 2 4 .5 7 1 3 1 .1 1 3 6 .2 1 6 2 .5
E le v a s i ( m ) 2 9 .1 5 2 5 .1 5 2 5 .5 5 2 6 .7 5 2 7 .1 5 2 4 .9 5 2 1 .1 5 2 0 .4 5 2 1 .3 5 2 3 .1 5 2 3 .9 5 2 5 .4 5 2 8 .9 5
R S 35 S ta tio n ( m ) E le v a s i ( m ) 0 2 4 .6 2 8 .3 2 1 .2 3 2 5 .3 2 1 .5 8 3 6 .7 1 8 .9 1 42 1 8 .5 9 4 8 .1 1 8 .0 6 5 3 .7 1 8 .3 1 6 0 .8 2 1 .2 4 7 1 .2 2 2 .0 5 8 2 .5 2 4 .8 2
R S 962 S ta tio n ( m ) 0 7 .3 1 4 .5 2 1 .3 28 3 5 .1 44 4 8 .9 6 6 .1 7 1 .8
E le v a s i ( m ) 2 5 .3 2 2 .9 8 2 2 .9 7 2 0 .0 9 1 8 .9 1 1 8 .9 7 2 1 .9 7 2 2 .1 7 2 3 .8 2 2 5 .1 7
R S 1470 S ta tio n ( m ) E le v a s i ( m ) 0 26 4 24 8 2 3 .8 12 2 0 .8 16 1 9 .3 5 2 0 .1 1 9 .5 24 1 9 .3 7 34 2 2 .4 40 2 2 .6 52 24 61 2 4 .3 6 7 .9 2 5 .8
C hnl 230 230 0 410 145 355 0 465 0 508 550 377
ROB 231 230 0 331 128 346 0 585 0 819 738 420
4-2
Batas Hulu Jam - ke Q (m3/s) 0 100 1 466.67 2 833.33 3 1200 4 1147.62 5 1095.24 6 1042.86 7 990.48 8 938.1 9 885.71 10 833.33 11 780.95 12 728.57 13 676.19 14 623.81 15 571.43 16 519.05 17 466.67 18 414.29 19 361.9 20 309.52 21 257.14 22 204.76 23 152.38 24 100
Batas Hili = Normal depth (0.0004 Initial Condition : Bypass = 50 m3/s Jenggalu Hulu = 100 m3/s Jenggalu Tengah = 50 m3/s Jenggalu Hilir = 100 m3/s
TAHAPAN INPUT DATA GEOMETRI DENGAN SOFTWARE HEC-RAS : 1. Membuat Skema Sungai : a. Menggambar skema sungai utama dengan mengklik ikon River Reach dan kemudian menggambar sungai dari hulu ke hilir, kemudian langkah selanjutnya adalah memasukkan nama sungai, dan daerah jangkauannya. b. Menggambar skema bypass channel dan junction Menngambar skema bypass channel dari hulu (bertemu sungai utama) sampai hilir (bertemu dengan sungai utama), dengan mengklik ikon River Reach Memasukkan nama anak sungai dan daerah jangkauannya. Memberi nama dan daerah jangkauannya untuk penggal sungai tengah Memberi nama pertemuan sungai hulu, tengah dengan bypass channel (junction 1) Memberi nama dan daerah jangkauannya untuk penggal sungai hilir Memberi nama pertemuan sungai tengah, hilir dengan bypass channel (junction 2) c. Setelah semua data geometri dimasukkan, simpan semua data geometri dengan memilih Save Geometric Data As dari menu File. 2. Memasukkan data Geometri : a. Setelah semua sistem dibuat, langkah selanjutnya adalah memasukkan data tampang melintang sungai dengan menyesuaikan atau memilih nama sungai dan reach yang sesuai. b. Untuk memasukkan jarak antar RS-nya, dilakukan dengan cara sebagai berikut : RS Paling hilir pada tiap penggal sungai, downstream reach lengths nya nol.
4-3
Untuk RS selanjutnya, downstream reach lengths nya merupakan jarak dari Cross section di hilirnya. c. Mengisi Data Junction : Pada Geometric Data Editor pilih tombol Junction, sehingga muncul Gambar 2. Mengisikan jarak antar cross section di sekitar junction : - Jarak Cross section paling hilir main river-upstream (sungai utama-hulu) dengan cross section paling hulu secondary river (anak sungai) - Jarak Cross section paling hulu main river-down stream (sungai utama-hilir ) dengan cross section paling hilir secondary river (anak sungai)
Gambar 2 Tampilan Data Junction d. Setelah semua sistem dibuat, langkah selanjutnya adalah memasukkan tampang melintang sungai dengan menyesuaikan atau memilih nama sungai dan reach yang sesuai. e. Setelah semua data geometri dimasukkan, simpan semua data geometri dengan memilih Save Geometric Data As dari menu File. Catatan : Jika pada sungai terdapat bypass channel, maka pada data aliran harus dimasukkan syarat batas/kondisi awal di hulu masing-masing penggal sungai sedangkan boundary conditionnya tetap. Penambahan syarat batas dilakuakan pada unsteady flow data sebagai berikut :
4-4
4-5
LATIHAN 5 STORAGE AREA DAN LATERAL STRUCTURE Contoh Kasus Saluran Sederhana dengan skema sungai seperti pada gambar. Dan datadata geometrid an data kondisi batas seperti pada table di bawah
209 208.6* 208.2* 207.8* 207.4* 207.* Hulu 206.6* 206.2* 109 205.8* 108.2* 205.4* 107.4* 205.* Connection 204.6* 106.6* 204.2* 105.8* 203.8* Storage 1 105.* 203.4* Hulu 203.* 104.2* 202.6* 103.4* 202.2* 102.6* 201.8* 101.8* 201.4* Junction 201 101 308.6* S unga i U t ama 307.8* S unga i Ut ama 307.* 306.2* 305.4* 304.6* 303.8* 303.* 302.2* 301.4* Hilir
Sa lu ra n Se ku nd er
Storage 2
Gambar 1 Skema saluran sederhana Data Bangunan Sungai: Data Storage Area untuk 1 dan 2 : Luas Storage = 0.3 km2 Elv. Minimum = 0 Letak Lateral Structure = RS 204 (SA 1) ; RS 206 (SA 2) Lebar pelimpah = 10 m dengan elevasi = 9m Elevasi lateral structure = 13m Data Storage Connection dengan terowongan : Dari SA 1 ke SA 2 Spillway dengan lebar 10m dan tinggi 12 m Terowongan di Centerline Sta 5m, dengan Diameter 2 m Elevasi hulu = 6.5 m Elevasi hilir 6.2m Data potongan melintang sungai : Data Potongan Sungai Seperti pada Bahasan sebelumnya
5-1
TAHAPAN INPUT DATA STORAGE DENGAN SOFTWARE HEC-RAS : 1. Mengisikan Data Storage Area : a. Setelah pembuatan skema sungai dan pemasukan data Cross Section Selesai maka dilakukan pemasukkan data Storage Area dan Lateral Structure. b. Pada Geometri Data Editor pilih tombol Storage Area di bagian atas. c. Gambarkan SA dengan mengklik satu kali untuk setiap titik dan untuk mengakhiri, klik dua kali pada titik terakhir. Secara otomatis akan terbentuk poligon tertutup. d. Beri nama SA e. Masukkan data SA dengan memilih tombol Storage Area di sebelah kiri (edit storage area) f. Pilih jenis data SA yang ingin dimasukkan, apakah Area Time Dept Mathod atau Elevation versus Volume Curve
Gambar 3 Data Storage Editor 2. Mengisikan Data Lateral Sructure : a. Pilih tombol Lateral Structure pada geometri data editor b. Tentukan letak lateral structure dengan memilih river dan reach yang diinginkan c. Pilih option kemudian pilih Add Lateral Structure d. Masukkan river stationing untuk Lateral Structure e. Pilih posisi lateral structure dengan memilih pada menu position, apakah di sebelah kiri atau di sebelah kanan f. Pilih Set SA untuk memilih bahwa Lateral Structure terhubung dengan Storage Area g. Bila lateral structure terhubung dengan sungai yang lain, maka pilih Set RS h. Gambarkan lateral structure dengan memilih tombol Weir/Embankment seperti pada Gambar 5 i. Jika ada data-data pintu dan lain-lain, dapat memilih tombol di bawahnya.
5-2
Gambar 5 Lateral Weir Embankment Data Editor Catatan : Jika memakai data pintu air maka, syarat batas untuk pintu dimasukkan di Unsteady Flow Data Jika terdapat Storage Area, maka harus memasukkan syarat batas untuk Storage Area di Initial Condition-Unsteady Flow Data
5-3
3. Storage Connection : a. Menggambar SA 2 b. Menggambarkan Storage Connection, dengan memilih tombol Storage Connection pada Geometri Data Editor bagian atas, kemudian menggambarkannya dengan menghubungkan SA 1 dan SA 2. c. Memberi nama SA Connnection d. Mengisikan data SA Connection dengan cara memilih tombol SA Connection di tepi Geometri Data Editor e. Mengisi Data Spillway, lebar dan tinnginya, dengan cara memilih tombol Weir/Embankment pada SA Connection Data editor
5-4
Gambar 7 Storage Area Connection Weir Data f. Mengisi Data Terowongan, dengan cara memilih tombol Culvert pada SA Connection Data editor
Gambar 8 Storage Area Connection Culvert Data Editor g. Mengisi Data Htab Parameter, dengan memilih tombol Htab Parameter Editor pada SA Connection Data editor
5-5
5-6