You are on page 1of 5

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Lanjut usia (lansia) adalah kelompok penduduk yang berusia 60 tahun keatas. Kelompok ini memerlukan perhatian khusus, mengingat bahwa jumlahnya yang semakin meningkat.(Hardywinoto, 2005) Posyandu Lansia di Indonesia merupakan suatu bentuk

keterpaduan pelayanan kesehatan yang dilaksanakan di suatu wilayah kerja Puskesmas yang dilaksanakan di tiap-tiap Rukun Warga (RW). Kegiatannya dari dan untuk masyarakat yang dibantu oleh petugas kesehatan setempat dengan menggunakan prinsip anjuran untuk hidup sehat dengan cara memeriksakan kesehatan secara berkala,memperkuat ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, diet makan dan minum, pelayanan kesehatan fisik dan psiko social, pengisian Kartu Menuju Sehat (KMS) Lansia, penyuluhan pencegahan penyakit. Jumlah penduduk lanjut usia di dunia akan mencapai puncaknya di tahun 2040 dengan angka 1,3 miliar. Jumlah ini melejit 233% dibanding pertengahan 2008 yang mencapai 506 juta jiwa. Pada Tahun 2000 jumlah penduduk Lansia sebanyak 14,4 juta (7,18%), pada Tahun 2020 diperkirakan menjadi dua kali lipat berjumlah 28,8 juta (11,34%) .Sesuai data BPS 2007 penduduk Lansia Indonesia berjumlah 18,96 juta (8,42%)

Badan pusat statistik mencatat tahun 2008 data usia lanjut di Kalimantan Timur sebanyak 335.418 orang, dengan jumlah pra usila (45-59 tahun) sebanyak 157.367 orang, jumlah Lansia (60 tahun >) sebanyak 178.051. Data Dinas Kesehatan Samarinda tahun 2010 menyebutkan bahwa jumlah Posyandu Lansia sebanyak 56 Posyandu di wilayah Kota Samarinda.(Dinkes Samarinda 2010) Data Dinas Kesehatan Kota Samarinda tahun 2010 jumlah lansia sebanyak 107.211 orang. Dengan jumlah (45-59 tahun) sebanyak 65.313 orang, jumlah Lansia (60-69 tahun) sebanyak 29.804 orang dan jumlah (>70 tahun) sebanyak 13.387 orang .(Dinkes Samarinda 2010). Puskesmas Trauma Centre merupakan salah satu Puskesmas di Samarinda yang memiliki wilayah kerja 2 Kelurahan. Puskesmas Trauma Centre memiliki dua posyandu lansia bernama Posyandu Reformasi dan Posyandu Lansia Rt.17 dengan kegiatan-kegiatan yaitu seperti mengadakan Pertemuan tiap minggu ke 2 di posyandu Reformasi dan minggu ke 3 di Posyandu Lansia Rt.17, pemeriksaan rutin laboratorium. (Profil Puskesmas Trauma Centre 2010). Jumlah Lansia sesuai dengan data Puskesmas Trauma Centre tahun 2010 berjumlah 1330 orang, akan tetapi jumlah Lansia yang terdaftar di Posyandu Lansia hanya 17% saja yaitu sekitar 78 orang. Hal ini menunjukkan masih kurangnya minat lansia untuk

memanfaatkan Posyandu Lansia. Sehubungan dengan hal tersebut

Penulis bermaksud mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan Pemanfaatan Posyandu Lansia. (Profil Puskesmas Trauma Centre 2010). Pertambahan penduduk lanjut usia secara bermakna disertai berbagai masalah dan akan mempengaruhi berbagai aspek

kehidupan lanjut usia, penyakit pada lanjut usia sebagian besar disebabkan oleh proses degenerative dan menurut Survey Kesehatan Rumah Tangga ( SKRT) tahun 1995 angka kesakitan pada usia 45-59 tahun sebesar 11,6% dan diatas 60 tahun sebesar 9,2%. Data kematian SKRT 1992 menggambarkan bahwa proporsi kematian lanjut usia meliputi 49,7% dari kematian seluruh umur dan penyebab kematian utama lanjut usia adalah penyakit kardiovaskuler, penyakit paru menahun dan tuberculosis(Dinkes Samarinda, 2009) Tujuan umum pembinaan kesehatan usia lanjut yaitu

meningkatkan derajat kesehatan dan mutu kehidupan usia lanjut untuk mencapai masa tua yang bahagia dan berdaya guna dalam kehidupan keluarga dan masyarakat sesuai dengan keberadaanya. (Depkes RI,2005) Tingkat pengetahuan seseorang banyak memepengaruhi perilaku individu, dimana semakin tinggi tingkat pengetahuan seseorang lansia tentang manfaat posyandu, maka semakin tinggi pula tingkat kesadaran untuk berperan serta dalam kegiatan program posyandu. Pengetahuan tentang Posyandu yang rendah akan menyebabkan rendahnya tingkat kesadaran lansia untuk berkunjung ke Posyandu.

Semakin positif pendapat lansia tentang posyandu lansia maka semakin besar partisipasi lansia dalam mengikuti posyandu lansia. Berdasarkan uraian diatas maka peneliti memilih variabel

pengetahuan, sikap dan tindakan dalam penelitian yang berjudul pengetahuan, sikap dan tindakan Lanjut Usia Terhadap Pemanfaatan Posyandu Lansia di Pusekesmas Trauma Centre Kecamatan Samarinda Seberang Tahun 2011. B. Perumusan Masalah Berdasarkan hal tersebut diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah pengetahuan, sikap dan tindakan lansia terhadap pemanfaatan posyandu lansia di wilayah kerja Pusekesmas Trauma Centre Kecamatan Samarinda seberang Tahun 2011?. C. Tujuan Penulisan 1. Tujuan Umum Untuk mendapatkan informasi yang mendalam tentang

pengetahuan, sikap dan tindakan lansia terhadap pemanfaatan posyandu lansia di wilayah kerja Pusekesmas Trauma Centre Kecamatan Samarinda seberang Tahun 2011. 2. Tujuan Khusus a. Untuk mendapatkan informasi tentang pengetahuan lansia terhadap pemanfaaatan posyandu lansia di Pusekesmas Trauma Centre Kecamatan Samarinda seberang Tahun 2011.

b.

Untuk mendapatkan informasi tentang sikap lansia terhadap pemanfaaatan posyandu lansia di Pusekesmas Trauma Centre Kecamatan Samarinda seberang Tahun 2011.

c.

Untuk

mendapatkan

informasi

tentang

tindakan

lansia

terhadap pemanfaaatan posyandu lansia di Pusekesmas Trauma Centre Kecamatan Samarinda seberang Tahun 2011.

D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Penulis Memperoleh Pengalaman dalam melakukan studi pustaka,

mengembangkan daya pikir dan penalaran serta melaksanakan kegiatan penelitian di lapangan yang sangat berguna sebagai bekal untuk melaksanakan penelitian berikutnya. 2. Bagi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Mulawarman Dapat menjadi bahan referensi untuk penelitian mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Mulawarman

selanjutnya. 3. Bagi Masyarakat Menambah informasi sehingga dapat dijadikan acuan untuk meningkatkan peran serta dalam masyarakat dalam bentuk pemberian support atau motivasi untuk melakukan kunjungan ke posyandu lansia

You might also like