You are on page 1of 19

An Old Book Vol 1 Inilah Kisahku, bagaimana denganmu? Hai, perkenalkan namaku Surya.

. Seorang pemuda yang sedang mencari arah dalam hidup ini. tujuanku dan ke mana aku melangkah? Ya, kurang lebih seperti itulah yang sering ada di benakku. Hah, lagi-lagi aku memikirkan hal-hal yang bahkan aku sendiri tidak mengerti. Lebih baik aku kembali melanjutkan mengerjakan tugas yang tadi diberikan bu Isie, agar cepat selesai. Pikirku ting, tong, ting, tong *bel sekolah berbunyi, tanda murid murid diijinkan untuk kembali ke rumah masing-masing. Apa

An Old Book

Page 1

Aku pun pulang menuju rumah, bersama temantemanku, yang entah memang kebetulan sama atau memang ditakdirkan pulangnya searah denganku. Dan dalam perjalanan menuju rumah tiba-tiba aku kembali teringat dengan kisah yang entah bagaimana aku akan memulai untuk menceritakannya. Akupun bingung karena sepertinya aku lupa bagaimana memulai

menceritakan kisah tersebut atau memang kelemahanku karena tak mampu menarasikan setiap peristiwa yang telah kualami.. Tapi seingatku dalam peristiwa itu aku hampir saja dihukum penggal tapi karena kebaikan hati permaisuri akhirnya nyawaku terselamatkan. Tidak, tidak, tolong lepaskan tasku. *tiba tiba terdengar suara perempuan Apa apaan kamu, Audrey? Seolah-olah dengan ucapan itu aku ingin mencuri tas miliknya! tekanku
An Old Book Page 2

Hah? Apa maksudmu Surya? ucap Audrey Sudah sudah! ucap Rahmat Kalian ini hanya salah paham Suara tadi berasal dari cewe itu bukan dari Audrey tegas Rahmat *Surya heran Iapun tertegun dan baru sadar ternyata suara itu bukan berasal dari Audrey melainkan berasal dari seorang perempuan yang tasnya hendak dirampas oleh tiga orang preman. Tuhkan, Surya menyalahkan aku aja nih. Ucap Audrey Minta maaf dong? tambahnya Nanti aja ya lebih baik kita tolong dulu perempuan itu. Sepertinya Ucapku ia sangat membutuhkan pertolongan.

An Old Book

Page 3

Ya, muncul deh sifat patriotis Surya. Ini nih yang selalu membawa kita dalam masalah kalau jalan bersama dia ucap Audrey He-eh.. *Rahmat mengiyakan ucapan Audrey Tapi ada keuntungannya lho Drey! Setiap Surya nolongin cewe pasti aku dapat kenalan baru. Haha.. canda Rahmat Yah, mulai deh sifat burukmu keluar! Yang satu sok pahlawan, yang satu playboy. Ampun Tuhan dosa apa yang sudah Audrey lakukan? ujarnya Udahlah sebaiknya langsung aja kita ke sana! Kasihan tuh cewe, kayaknya dia udah butuh banget pertolongan! ucap Rahmat

An Old Book

Page 4

Gasp, gasp.. *larilah mereka bertiga menuju perempuan itu Tenang saja nona kami akan menolongmu ucap Rahmat Siapa kalian? Tanya Joko *Sebelum mereka sempat menjawab pertanyaan Joko Kyyyyyyyyyyyyyaaaaaaaaaaaaaaa, tolooooong!!!!!!!!! teriak Yezi *pisaupun dikalungkan ke leher Yezi Indra mengalungkan pisau belati ke leher Yezi sambil berteriak, Mundur kalian semua atau cewe ini mati! Melihat Indra melakukan hal tersebut Rukipun mencoba menguras tas Yezi yang sudah berhasil ia rampas.

An Old Book

Page 5

Wah, bagaimana ini Sur sepertinya mereka tidak segansegan untuk membunuh cewe itu? Kita tidak bisa sembarangan Sur. Ucap Audrey Repot juga nih sahut Surya Udah, bos. Kita hajar aja nih anak-anak ingusan! ujar Joko Di sini juga sepi gimana kalau sekalian kita abisin, bos? sambung Ruki Mendengar saran dari Ruki, Indrapun gelap mata dan berusah menyerang anak anak itu. Ayo, Jok kita habisin aja nih anak anak yang sok jagoan ini. perintah Indra Sip, bos. sambung Joko Ruk, jagain nih cewe biar dia enggga kabur! Tambah Indra Siap bos! sahut Ruki
An Old Book Page 6

Kyaaaaaaaaaaaaaa Yezi kembali berteriak *Indra melempar Yezi kepada Ruki bagaikan melempar puntung rokok ke selokan Hajar, Jok! Tandas Indra Heeeeeeeeeaaa. Mati kau bocah ingusan! ujar Joko Biar aku aja, Sur. Nanti kalau kamu yang hajar, dia bisa mati! pinta Audrey Hea *Joko dan Audrey pun bertarung* Selang beberapa saat Joko terjatuh akibat sebuah pukulan yang mendarat di rahang bawahnya Sial, jago juga ni cewe ucap Joko Bos, Joko kalah tuh terus gimana? Tanya Ruki

An Old Book

Page 7

Iya, berisik! Gw juga tau kalau si Joko kalah! Sialan, gw abisin juga nih bocah *Indrapun maju menghadapi Audrey Pertarunganpun berlangsung dengan sengit, Audrey yang jago beladiri nampaknya kewalahan menghadapi Indra yang syarat akan pengalaman di jalanan. Walau kesulitan menghadapi Indra tetapi akhirnya Audrey berhasil merobohkan Indra dengan tendangan maut khas yang dipelajari dari ayah Audrey. Drey kau baik baik sajakan? Tanya Rahmat Ah, engga! Ini mah udah biasa kali, Mat? sambung Audrey *Nampak darah mengalir dari lengan kiri Audrey Sialan kalian, awas ya! teriak Ruki

An Old Book

Page 8

Tunggu aja pembalasan kita! tambahnya Udah, Ruk. Kita kabur aja! Kita obatin si bos dulu! tandas Joko *Merekapun lari terhuyung huyung Kau tidak apa apa? Tanya Surya Ya, terima kasih kalian sudah menyelamatkanku ucap Yezi Ah, tidak sehebat itu kok! Hehe.. *jawab Rahmat sambil mengelus elus kepalanya sendiri Hahahaha. *Mereka serempak tertawa bersama melihat kelakuan Rahmat ***

An Old Book

Page 9

Di tempat lain, pak N yang merupakan asisten Yezi sedang mempersiapkan makan malam untuk sang majikan. Ah, kok lama sekali nona Yezi? Padahal seharusnya jam segini ia sudah sampai tapi kok belum keliatan juga? ucap si asisten dengan gundah Kalau terjadi sesuatu pada nona bisa habis aku! Kaisar pasti akan marah besar dan aku akan dipancung Ah, kenapa aku mikir sampai sejauh itu? Toh aku juga sudah melarikan diri dari jaman kekuasaannya Tapi jika ingat dengan ayahanda nona Yezi, sayapun akan merinding ketakutan Sosoknya yang berbadan besar, berwajah galak dengan banyak bekas luka di tubuhnya menggambarkan seberapa ambisius dirinya untuk menguasai dunia.

An Old Book

Page 10

Ambisi itulah yang mendorong saya untuk membawa nona melintasi dimensi waktu yang berbeda. Ambisi gila kaisar sudah menjalar sampai ke ubun ubunnya, ia akan menggunakan segala cara untuk mendapatkan buku ajaib itu demi menguasai dunia. Sungguh ironis apabila membandingkannya dengan sosok nona Yezi Ia begitu anggun, baik hati, pemaaf, berjiwa social tinggi, dan tidak menginginkan apalagi menyukai peperangan. Sifat yang dimiliki nona memang sangat berbeda dengan ayahandanya. Seolah olah ia terlahir dari ayah yang berbeda dengan ayah kandungnya. hahahaha kalau teringat akan hal itu saya suka tertawa sendiri karena sifat mereka berdua memang betul betul bertolakbelakang. Kenang pak tua itu

An Old Book

Page 11

Nah, sudah waktunya saya mencari nona Yezi. Sudah kewajiban saya sebagai asistennya untuk memastikan bahwa dirinya baik baik saja dan tidak terjadi apa apa. Aku pasti akan sangat menyesal dan tidak akan memaafkan diriku sendiri apabila terjadi sesuatu pada nona Yezi. Ujarnya Gasp.. gasp.. *Pak N pergi menuju pintu utama Tetapi tiba tiba terdengar bunyi bel.. Ting, tong, ting, tong *Terlihat 4 orang berdiri di depan pintu, dua orang laki laki dan dua orang perempuan Dipercepatlah langkah pak N menuju pintu, berharap itu adalah nona Yezi.

An Old Book

Page 12

Ketika dua buah daun pintu besar yang terbuat dari kayu jati itu dibuka maka bertemulah pak N dengan nona Yezi, puteri dari Kaisar Angga Gunda Wijaya. Dengan spontan pak N mendekap nona Yezi penuh kekhawatiran, Nona, dari mana saja anda? tanyanya Kenapa jam segini baru pulang? Nona Yezi yang baru saja datang diinterogasi narasumbernya. Aaaa *Yezi hendak menjawab Belum sempat Yezi menjawab pak N kembali berucap, Taukah nona bahwa saya sangat mencemaskan anda, apa nona sudah tidak peduli lagi dengan saya? Jika terjadi sesuatu pada nona, apa yang akan saya katakan pada bak wartawan langsung

mewawancarai

An Old Book

Page 13

Pssssssssssssttt.. kali ini Yezilah yang memotong pembicaraan sambil mendekap mulut pak N agar ia tidak melanjutkan pembicaraan Owh iya, maaf saya lupa nona! Kebiasaan lama saya suka kembali muncul jika terlalu bersemangat ujar pak N Begini lho, pak. Tadi saya tuh sempat mau dirampok oleh sekelompok orang amatiran. Tetapi orang orang ini yang telah menolong saya jawab Yezi Saya peduli kok dengan bapak, anda kan sudah ikut saya dari lama. Buktinya nih saya pulang ke rumah baik baik saja kan? Ayo, mari silakan masuk teman temnnya nona Yezi! Pak tua itu mempersilakan mereka bertiga masuk ke rumah Yezi. Mereka bertigapun masuk ke rumah Yezi dan duduk di sofa kulit yang berada di ruang tamu rumah Yezi.
An Old Book Page 14

Ih, besar ya rumahnya? Ucap Surya sambil melihat ke sekelilingnya Tetapi ketika duduk hanya Audrey yang menggerutu dan memasang ekspresi wajah kesal, Hah, sekelompok orang amatiran? Padahal tadi dia terlihat sangat ketakutan tapi kenapa sekarang nampak seperti seorang jagoan? Hei, Audrey! Ada apa dengan dirimu? Tanya Surya Pasti dia kesal melihat tingkah laku perempuan itu, iyakan? Ngaku aja deh Drey? Udah ketebak kok. Rahmat berbisik mencoba menggoda Audrey Hahhh, apaan sih Mat! Ga penting banget deh! bentak Audrey Udah udah! Surya berusaha melerai Kalian berdua ini tidak bisa akur apa? Perasaan daritadi bertengkar terus deh? Malu tau, inikan di rumah orang. Dan orangnya aja baru kenal. Lagipula kaliankan udah

An Old Book

Page 15

pada dewasa masa masih bertengkar seperti anak SD? sahut Surya berusaha mengingatkan Hihihihi *Tiba tiba nona Yezi tertawa melihat mereka. Ia merasa sepertinya ketiga orang itu sangat kompak dan sepertinya tidak mempunyai masalah dalam hidupnya. Pak N terkejut melihat nona Yezi sampai tertawa lepas seperti itu, suatu peristiwa yang sudah lama tak pernah dilihatnya sejak kematian ibunda puteri Kaisar Angga tersebut. Hanya melihat Audrey dan Rahmat bertengkar masalah yang sepele dapat membuat nona Yezi tertawa lepas. Yang mungkin untuk sebagian orang hal seperti itu sudah lumrah dan sangat wajar. Kalian lucu ya? Padahal kalian kan bukan saudara kalian juga tidak mempunyai hubungan darah tetapi hubungan kalian bertiga sangat erat. Ujar Yezi

An Old Book

Page 16

Ya, benar juga. Seperti yang nona katakan bahwa mereka bertiga memiliki suatu ikatan yang kuat. Bukan hanya karena mereka berteman sejak lama, ada suatu ikatan yang melebihi itu. Ternyata nona menyadari akan hal itu Pikir pak N dalam hati Kemampuan naluri dan meramal nona Yezi masih tersisa, tidak saya kira ternyata nona masih memiliki kemampuan itu. Suatu kemampuan yang entah dapat dikatakan suatu anugerah atau suatu malapetaka karena dengan kemampuannya itulah yang menyebabkan hidup nona selama ini tidak pernah tenang. Selalu saja ada orang jahat yang bermaksud menyalahgunakan kelebihan yang dimilikinya.Tambah pak N Pak, Pak, Paaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaakk teriak Yezi Belum sempat menyelesaikan analisisnya ia sudah disadarkan dari lamunannya oleh nona Yezi. Bapak, kenapa? Sakit ya? Tanya Yezi Owh, tidak.. tidak, tidak kok nona
An Old Book Page 17

Saya hanya sedikit melamun saja jawab pak N Ehhh, pasti bapak kangen keluarga di sana ya? Tanya Yezi kembali Owh, engga kok nona jawab pak N Udah, ngaku aja pak desak Yezi Beneran kok, engga. Sumpah deh! jawab pak N Audrey memasang ekspresi wajah penuh tanda tanya dan berkata, Tadi kamu bilang kami bertiga sangat kompak? Itu engga salah ya pertanyaannya? Atau jangan jangan kamu mau mengejek karena kami masih bertengkar seperti anak kecil? Eh, eh engga kok beneran Yezi menjawab sambil mengetuk ketukkan kedua jari telunjuknya Kalian ini seperti sebuah keluarga, yang tampak saling tidak butuh kalau dilihat dari luar. Tapi jika kalian berada di dalam maka kalian akan saling mengisi,

An Old Book

Page 18

kalianpun sepertinya memiliki toleransi yang tingi antara yang satu dengan yang lainnya. Yah, walaupun itu hanya prediksiku saja. Dan pastilah banyak yang salah, iyakan? Tanya Yezi Menakjubkan Anak ini sangat mengagumkan, baru pertama bertemu tetapi ia mampu memprediksi hal hal yang tidak kami katakan sedikitpun informasi tentang itu. Pikir Surya

Bersambung

An Old Book

Page 19

You might also like