You are on page 1of 50

Pengantar Teori Probabilitas

Chap 1:
Edited by Jacob S Seleky
Terminologi
Teori Probabilitas didasarkan pada konsep dari
suatu eksperimen random

Random fenomena/eksperimen dimana
keluaran individual tidak pasti tetapi ada
distribusi yg regular dari keluaran utk jumlah
pengulangan yang banyak

Probabilitas proporsi berapa kali suatu
keluaran spesifik akan muncul dlm suatu serie
pengulangan yang panjang dari suatu
eksperimen

Probabilitas
Eksperimen/Percobaan statistik
Proses stokastik yang akan menghasilkan data statistik. Bilamana
diulang berkali-kali hasilnya akan berfluktuasi tidak bisa secara tepat
diduga sebelumnya.
Ruang Sample (S)
Himpunan seluruh outcome (keluaran) yang mungkin dari eksperimen
statistik
Tiap outcome disebut : elemen/anggota/titik sampel dari ruang
sampel (S)
Contoh:
Percobaan : lempar 1 koin S = {G,A} titik sampel: G:gambar, A:
angka
Percobaan : lempar dadu S = {1,2,3,4,5,6}. Titik sampel:
1,2,3,4,5,6
Percobaan: lempar 1 dadu, hanya memperhatikan outcome-nya
genap atau ganjil, S = {genap, ganjil}, Titik sampel : mata dadu
genap, mata dadu ganjil


Anggota Ruang Sampel: Diagram Pohon
Bilamana anggota ruang sampel berhingga, diagram
pohon (tree-diagram) bisa membantu membuat list titik-
titik sampel-nya.
Contoh
Percobaan melempar 1 koin dan 1dadu dengan aturan, lempar
koin terlebih dahulu, bilamana yg keluar gambar (G) maka koin
dilempar lagi, bilamana yg keluar angka (A) maka dilempar
sebuah dadu. Buatlah ruang sampelnya
Jawab
Susun diagram pohon
A
G
1
2
3
4
5
6
A
G
S= {A1,A2,A3,A4,A5,A6,GA,GG}
Ruang sampelnya:
Events/Peristiwa/Kejadian
Adalah himpunan bagian dari ruang sampel. Jadi berisi
kumpulan dari titik-titik sampel. Biasanya sebuah
kejadian adalah kumpulan titik-titik sampel yg memenuhi
kriteria tambahan tertentu.

Berbagai sifat dan operasi pada Himpunan berlaku

Ukuran Probabilitas adalah suatu bilangan atau fungsi yg
memetakan dari events pada sample space ke bilangan real
antara 0 dan 1

Model Probabilitas
Contoh: Pelemparan (toss) suatu dadu

Sample Space: S ={1,2,3,4,5,6}


Event: A = {muncul angka genap},
B = {muncul angka ganjil},
D= {muncul angka 2}


Ukuran Probabilitas:

P(A) = 0,5; P(B) = 0,5; P(D) = 1/6

Operasi Pada Himpunan
Komplemen A
Jika A adalah kejadian, maka A (komplemen A) adalah kejadian
yg menjadi himpunan bagian S (ruang sampel) yang anggotanya
bukan menjadi anggota A.

Diagram Venn




Contoh:
S : {1,2,3,4,5,6}
A : {1,2,3}
A : {4,5,6}
S
A
A
Operasi Pada Himpunan
Irisan / Interseksi
Jika A dan B adalah kejadian, maka irisan A dan B = AB adalah
kejadian yg anggota-anggotanya menjadi anggota A sekaligus B.

Diagram Venn



Contoh:
C: Mahasiswa ITB
M: Pria
CM: Mahasiswa ITB dan seorang Pria

Jika AB= maka dikatakan kejadian A dan B mutually exclusive atau
disjoint
S
A
AB
B
Operasi Pada Himpunan
Gabungan/ Union
Jika A dan B adalah kejadian, maka gabungan A dan B = AB
adalah kejadian yg anggota-anggotanya menjadi anggota A atau
B. Jadi seluruh anggota A dan seluruh anggota B menjadi
anggota gabungan AB

Diagram Venn



Contoh:
A: {a,b,c}
B: {c,d,e}
AB: {a,b,c,d,e}

S
A
AB
B
Menghitung Titik Sampel
Banyak kasus dimana kita harus menghitung banyaknya
titik sampel sebuah ruang sampel tanpa harus membuat
daftar isi ruang sampelnya terlebih dahulu (karena terlalu
banyak!)
Aturan Perkalian
Jika sebuah operasi bisa dilakukan dengan n
1
cara dan untuk
setiap operasi tersebut ada operasi kedua yg bisa dilakukan
sebanyak n
2
cara, maka jika kedua operasi tsb dilakukan secara
bersama-sama banyaknya cara/kombinasi yg mungkin adalah:
n
1
X n
2

Contoh
Berapa banyak titik sampel di ruang sampel bilamana dua buah
dadu dilempar bersamaan.
Jawab:
Dadu pertama ada 6 kemungkinan outcome, dadu kedua juga 6
kemungkinan, sehingga kombinasi dua buah dadu ada: 6x6 =36
outcome yg berbeda.
Menghitung Titik Sampel
Soal
Sebuah developer menawarkan 3 pilihan tipe rumah:
Mediteranian, Klasik dan Joglo. Untuk masing-masing tipe
tersebut susunan lantainya bisa : 1 lantai, 2 lantai dan 3 lantai.
Ada berapa kombinasi berbeda yg bisa ditawarkan oleh
developer tsb?

Soal: Generalisasi aturan Perkalian
Seorang anak memiliki 3 macam sepatu {kets, sandalm pesta}
serta 4 macam topi {merah,biru,putih,hitam}, 2 macam celana
{jeans, biasa} dan 5 macam baju {sekolah, pesta, main, kaus,
batik}. Jikalau tiap kali anak tsb menggunakan sepatu,topi,celana
dan baju sekaligus, berapa kombinasi berbeda yg bisa
dimilikinya?
Permutasi
Susunan sebagian atau seluruh anggota sebuah
himpunan dengan memperhatikan urutannya.
Contoh
Diberikan himpunan 3 huruf {a,b,c}. Carilah seluruh permutasi yg
mungkin yg melibatkan ketiga huruf tsb!

Jawab:
abc,acb,bac,bca,cab,cba = 6 susunan yg berbeda
Alternatif :
Untuk huruf pertama kita punya 3 pilihan {a atau b atau c}: 3 cara
Untuk huruf kedua kita tinggal punya 2 pilihan : 2 cara
Untuk huruf ketiga hanya tersisa 1 pilihan (sebab tersedia Cuma 3
huruf) : 1 cara.
Jadi total permutasi 3 huruf tsb adalah : 3X2X1 = 3! = 6 cara.
Permutasi : n! dan n!/(n-r)!
Secara umum, jika kita memiliki n obyek, dan akan disusun
permutasi (kombinasi) dari seluruh n obyek tsb dengan
memperhatikan urutannya, maka banyaknya permutasi yg mungkin
adalah:
nx(n-1)x(n-2)xx3x2x1=n!
Jika dari n obyek hanya diambil r (n), maka banyak permutasi yg
mungkin adalah:
Permutasi seluruh obyek dibagi dg permutasi obyek yg tidak terpilih/sisanya


)! (
!
r n
n
r n
P

=
|
n! = permutasi seluruh obyek
(n-r)! = permutasi (n-r) obyek
r obyek
Permutasi : n! dan n!/(n-r)!
Contoh:
Setiap tahun disediakan tiga buah tropi untuk siswa sebuah kelas, yaitu
tropi Emas, Perak dan Perunggu. Jika tiap siswa hanya punya
kesempatan mendapat salah satu dari hadiah tsb, untuk kelas yg terdiri
dari 25 siswa ada berapa pasang susunan siswa pemenang yg
mungkin?
Jawab
Ini adalah problem permutasi dari 25 elemen diambil 3 saja, jadi banyak
kombinasi yg berbeda siswa pemenang adalah:




Tentu sangat tidak praktis jika kita harus membuat daftar 13800 seluruh
kemungkinan tsb
13800
! 22
! 22 23 24 25
! 22
! 25
)! 3 25 (
! 25
3 25
= = = =

x x x
P
Permutasi Melingkar
Jikalau obyek yg dipermutasi tersusun secara melingkar maka
banyak permutasinya akan berbeda, sebab sekarang kepala dan
ekor tidak jelas lagi.
Contoh : susunan linear ABC berbeda dg CAB, akan tetapi jika
disusun melingkar maka keduanya adalah susunan yang sama,
sebab dengan merotasi saja kita peroleh susunan yg satu dari yg
lainnya.




Jika ada n obyek yg dipermutasi melingkar, maka obyek pertama
bisa menduduki n kemungkinan, tetapi semua posisi ini akan sama
saja sebab susunannya melingkar. Maka banyak permutasi n obyek
yg disusun melingkar adalah : n!/n = (n-1)!
A
B C
C
A B
Permutasi Melingkar
Contoh
Tiga orang A, B dan C akan duduk melingkar. Ada berapa banyak
permutasi susunan duduk yg berbeda?
Jawab:
Karena susunannya melingkar dan diasumsikan yg terpenting adalah
posisi relatif satu orang thd yg lain, bukan tempat duduknya maka
banyak cara duduk yg berbeda adalah (3-1)! = 2! = 2






Soal:
4 orang bersepakat bermain bridge dg duduk berhadap-hadapan. Ada
berapa susunan duduk yg berbeda yg mungkin?
A
B C
A
C B
Permutasi Melingkar
Jawab
Karena susunannya melingkar dan diasumsikan yg terpenting adalah
posisi relatif satu orang thd yg lain, bukan tempat duduknya maka
banyak cara duduk yg berbeda adalah (4-1)! = 3! = 6






A
B
D
C
A
B
C
D
A
C
B
D
A
C
D
B
A
D
B
C
A
D
C
B
Permutasi dg Obyek Kembar
Permutasi oleh n obyek yg diambil n buah, akan tetapi n
1
dari obyek
tsb adalah identik, sebanyak n
2
juga identik, n
3
juga identik dst,
adalah:


Sebab permutasi dikalangan obyek identik tidak menghasilkan
konfigurasi baru pada permutasi n buah obyek tersebut!
Contoh
Dalam sebuah acara di ITB tersedia 10 buah kursi yg telah diberi nomor
dari 1 sd 10. Ada 10 mahasiswa yg diundang masing-masing 1
mahasiswa tingkat 1, 2 tingkat 2, 4 tingkat 3 dan 3 mahasiswa tingkat 4.
Ada berapa cara duduk berbeda berdasarkan tingkat-nya bukan
identitas si mahasiswa?.
Jawab
Jikalau yg disusun menurut identitas mahasiswanya maka 10 orang
mahasiswa bisa duduk dg 10! = 3 268 800 cara berbeda. Tetapi karena
mahasiswa tingkat yg sama dianggap sama, maka ini permutasi dengan
!.... ! !
!
3 2 1
n n n
n
=
Permutasi dg Obyek Kembar
Jawab (lanjutan)
Yang mengandung obyek yg identik. Maka banyaknya cara
duduk berdasarkan tingkat yg berbeda adalah:
12600
! 3 ! 4 ! 2 ! 1
! 10
= =
Mempartisi Himpunan Dalam Sel-Sel
Misal kita punya himpunan yg terdiri dari n anggota,
kemudian ingin dipartisi /dibelah menjadi beberapa sel
atau kelompok. Pertanyaan ada berapa cara untuk
membaginya menjadi kombinasi yg berbeda?
Syaratnya: tidak boleh ada elemen yg menjadi anggota
kelompok di lebih dari 1 sel
Jumlah total anggota seluruh sel = total anggota
himpunan semula
Urutan anggota dalam 1 kelompok tidak penting
Mempartisi Himpunan Dalam Sel-Sel
Contoh
Misal S = {a,i,u,e,o}
Ingin dipartisi menjadi 2 kelompok dengan ketentuan 1 kelompok berisi
4 dan sisanya 1 anggota. Maka seluruh kombinasi yg mungkin adalah:
{a e i o | u} {a e i u | o} {a e o u | i} {a i o u | e}
{i e o u | a}
Ada 5 kombinasi berbeda yg mungkin (urutan dalam 1 sel diabaikan!)
Secara umum jika anggota himpunannya n buah dan jumlah
anggota tiap sel n
1
lalu n
2
lalu n
3
dst, dengan n
1
+n
2
+n
3
+. = n,
maka banyak cara mempartisi yg berbeda adalah:




Jadi dalam contoh ini banyak caranya :
!...
3
!
2
!
1
!
,... , ,
!
3 2 1
n n n
n
n n n
n
=
|
|
.
|

\
|
5
! 1 ! 4
! 5
1 , 4
! 5
= =
|
|
.
|

\
|
Mempartisi Himpunan Dalam Sel-Sel
Soal
7 Orang turis hendak menginap di sebuah hotel. Kamar yg tersedia
adalah 1 kamar triple (dihuni 3 orang) dan 2 kamar double (masing2
dihuni 2 orang). Ada berapa banyak cara berbeda menempatkan
mereka tsb dalam kamar-kamar yg disediakan tsb?

Kombinasi
Banyaknya cara untuk memilih r obyek dari 1 obyek tanpa
memperhatikan urutan dari obyek-obyek yg terpilih disebut
kombinasi. Contoh: dalam kombinasi (a,b,c) dan (c,b,a) adalah
sama.
Berarti ini sebenarnya adalah mempartisi himpunan dengan n
anggota menjadi 2 sel, salah satu sel berisi r buah obyek (sisanya
berarti (n-r) obyek.
Maka banyaknya kombinasi yg berbeda jika dari n obyek dipilih r
buah saja adalah:




Di ruas kanan dituliskan notasi singkat untuk kombinasi
|
|
.
|

\
|

=
|
|
.
|

\
|
r
n
r n r
n
r n r
n
)! ( !
!
,
!
Kombinasi
Contoh
Berapa kombinasi huruf yang mungkin jikalau dari 5 huruf a,b,c,d,e tiap
kali hanya diambil 3 huruf. Tiap kali hanya diperhatikan jenis huruf yg
terpilih, tidak urutan hurufnya.
Jawab
Ini adalah problem kombinasi dengan n=5 dan r=3, jadi banyak
kombinasinya adalah



Karena jumlahnya sedikit kita dapat me-list-nya:
abc abd abe acd ace ade
bcd bce bde
cde
10
! 2 ! 3
! 5
)! 3 5 ( ! 3
! 5
3
5
= =

=
|
|
.
|

\
|
Konsep probabilitas digunakan dalam menarik kesimpulan dari
eksperimen yang memuat suatu kejadian yang tidak pasti. Misalnya:
eksperimen yang diulang-ulang dalam kondisi yang sama akan
memberikan hasil yang berbeda-beda. Hasil eksperimen ini, sangat
bervariasi dan tidak tunggal.
Probabilitas dalam ruang sampel berhingga adalah bobot yang
diberi nilai antara 0 dan 1. Sehingga kemungkinan terjadinya suatu
kejadian yang berasal dari percobaan statistik dapat dihitung.
Tiap-tiap hasil eksperimen dianggap berkemungkinan sama untuk
muncul, akan diberi bobot yang sama. Dan jumlah bobot semua unsur
dalam ruang sampel S adalah 1
2.2. Probabilitas Suatu Kejadian
25
Definisi (2.1)
Definisi (2.2)
0 ( ) 1; ( ) 0; ( ) 1 P A P P S | s s = =
Probabilitas suatu kejadian A dalam ruang sampel S
dinyatakan dengan:
Jika suatu kejadian menghasilkan N-macam hasil yang
berbeda, dimana masing-masing kejadian mempunyai kemungkinan
yang sama, maka probabilitas kejadian A ditulis sebagai:

Dimana:
= banyaknya kemungkinan yang muncul pada kejadian A
= banyaknya kemungkinan yang muncul pada ruang sampel S
n(A) n
P(A)
n(S) N
= =
26
n(A)
n(S)
Contoh (2.2):
Pada pelemparan sepasang dadu contoh (1.1) dengan
Misalnya:
A = Kejadian munculnya jumlah ttk 7

B = Kejadian munculnya kedua titik sama

C = Kejadian munculnya jumlah titik 11

Diperoleh:


{ }
1 6 2 5 3 4 4 3 5 2 6 1 6 ( , ),( , ),( , ),( , ),( , ),( , ) n(A) = =
{ }
11 2 2 3 3 4 4 5 5 6 6 6 ( , ),( , ),( , ),( , ),( , ),( , ) n(B) = =
{ }
5 6 6 5 2 ( , ),( , ) n(C) = =
6 1 6 1
36 6 36 6
2 1
36 18
n(A) n(B)
P(A) ; P(B) ;
n(S) n(S)
n(C)
dan P(C)
n(S)
= = = = = =
= = =
( ) 16 n S =
27
28
2.3. Aturan Penjumlahan
Di bawah ini diberikan suatu aturan penjumlahan yang sering
dapat menyederhanakan perhitungan probabilitas..
Teorema (2.1):
Bila A dan B suatu kejadian sembarang, maka


Akibatnya:
1. Jika A dan B kejadian yang terpisah maka
2. Jika merupakan suatu sekatan dari ruang sampel S,
dan saling terpisah, maka

( ) ( ) ( ) ( ) P A B P A P B P A B = +
( ) ( ) ( ) P A B P A P B = +
1 2
, ,....,
n
A A A
1 2 1 2
( .... ) ( ) ( ) .... ( )
( ) 1
n n
P A A A P A P A P A
P S
= + + +
= =
29
Teorema (2.2):
Untuk tiga kejadian A, B dan C, maka

( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )
( )
P A B C P A P B P C P A B P A C P B C
P A B C
= + +
+
Contoh (2.4) :
Bila probabilitas seseorang membeli mobil warna hijau 0.09, putih
0.15, merah 0.21 dan biru 0.23. Berapa probabilitas seorang pembeli
akan membeli mobil baru seperti salah satu dari warna tersebut?
Jawab :
Misalnya H= hijau, T=putih, M=merah dan B=biru
( ) ( ) ( ) ( ) ( )
0.09 0.15 0.21 0.23
0.68
P H T M B P H P T P M P B = + + +
= + + +
=
30
Contoh(2.5):
Probabilitas seorang mahasiswa lulus matakuliah Statistika 2/3
dan probabilitas lulus matakuliah matematika 4/9. Jika probabilitas lulus
kedua matakuliah 1/4, maka tentukan probabilitas mahasiswa akan lulus
paling sedikit satu mata kuliah ?
Jawab: misalkan;
A = himpunan mahasiswa yang lulus matakuliah statistika,
B = himpunan mahasiswa yang lulus matakuliah matematika,
himpunan mahasiswa yang lulus kedua matakuliah
Maka peluang mahasiswa akan lulus paling sedikit satu mata kuliah adalah




2 3 P(A) / =
4 9 P(B) / =
A B = 1 4 P(A B) / =
31 2 4 1
3 9 4 36
P(A B) P(A) P(B) P(A B)
P(A) P(B) P(A B)
= +
= +
= + =
31
Contoh(2.6):
Berapakah peluang untuk mendapatkan jumlah titik dadu yang
muncul 7 atau 11 jika dua buah dadu dilantunkan?
Jawab:
Misal: A = kejadian munculnya jumlah ttk 7 ;
B = Kejadian munculnya jumlah titik 11 ;
kejadian munculnya jumlah titik dadu 7 atau 11
Karena A dan B saling asing, atau , sehingga
Jadi untuk mendapatkan jumlah titik dadu yang muncul 7 atau 11
adalah




1
6
6
n(A) ; P(A) = =
1
2
18
n(B) ; P(B) = =
= A B
| = A B 0 ( ) = P A B
1 1
6 18
2
9
P(A B) P(A) P(B) = +
= +
=
32
Contoh(2.7):
Jika proabilitas seseorang yang membeli mobil akan tertarik
memilih warna hijau, putih, merah, atau biru yang masing-masing
mempunyai proabilitas 0,09; 0,15; 0,21; 0,23. Berapakah proabilitas
bahwa seorang pembeli tertentu akan membeli mobil baru berwarna
seperti salah satu dari warna tersebut?
Jawab: misal, H = seseorang memilih warna mobil hijau
T = seseorang memilih warna mobil putih
M = seseorang memilih warna mobil merah
B = seseorang memilih warna mobil biru
Ke-empat kejadian tersebut saling terpisah.
Jadi probabilitas bahwa seorang pembeli akan membeli mobil berwarna seperti
salah satu dari warna tersebut adalah

( ) 0, 09 P H =
0 15 P(T) , =
0 21 P(M) , =
0 23 P(B) , =
0 09 0 15 0 21 0 23
0 68
P(H T M B) P(H) P(T) P(M) P(B) , , , ,
,
= + + + = + + +
=
33
Contoh(2.8):
Probabilitas seorang montir mobil akan memperbaiki mobil
setiap hari kerja adalah 3, 4, 5, 6, 7, atau 8 lebih dengan probabilitas
0,12; 0,19; 0,28; 0,24; 0,10; dan 0,07. Berapa probabilitas bahwa
seorang montir mobil akan memperbaiki paling sedikit 5 mobil pada hari
kerja berikutnya?
Jawab: Misal E = kejadian bahwa paling sedikit ada 5 mobil yang diperbaiki
= kejadian kurang dari 5 mobil yang diperbaiki

Sehingga ; dimana
Jadi
c
E
( ) 1 ( )
c
P E P E =
0 12 0 19 0 31
c
P(E ) , , , = + =
1 1 0 31 0 69
c
P(E) P(E ) , , = = =
Teorema (2.3):
Jika A dan dua kejadian yang beromplementer, maka

c
A
( ) ( ) 1
c
P A P A + =
34
Contoh(2.9):
Dua buah barang dipilih secara acak dari 12 barang diantaranya ada 4 barang
berkondisi cacat (rusaK). Tentukan probailitas bahwa:
(a). kedua barang tersebut cacat
(b). kedua barang berkondisi baik 4R 2
(c). paling sedikit satu barang cacat 8B
Jawab: 12
Banyaknya cara untuk memilih 2 barang dari 12 barang =




Dimisalkan : A = kejadian terpilihnya kedua barang cacat
B= kejadian terpilihnya kedua barang baik
Maka


n(S)
12
12
66
2 12 2
2
!
n(S)
! ( )!
| |
= = = |
|

\ .
4
4
6
2 4 2
2
!
n(A)
!( )!
| |
= = = |
|

\ .
8
8
28
2 8 2
2
!
n(B)
!( )!
| |
= = = |
|

\ .
35
a). Probabilitas untuk mendapatkan kedua barang cacat =

b). Probabilitas untuk mendapatkan kedua barang baik =

c). Misalkan; = probabilitas terpilihnya 0- barang yang cacat
= probabilitas terpilihnya 1- barang yang cacat
= probabilitas terpilihnya 2- barang yang cacat




Probabilitas paling sedikit ada satu barang cacat = Probabilitas (1-barang yang
cacat , 2- barang yang cacat) = P(1) + P(2) =

Jadi probabilitas paling sedikit ada satu barang cacat adalah

6
66
n(A)
P(A)
n(S)
= =
28
66
n(B)
P(B)
n(S)
= =
0 P( )
1 P( )
2 P( )
28 38
1 0 1
66 66
P( ) = =
0 1 2 1 P(S) P( ) P( ) P( ) = + + =
28
0
66
P( ) P(B) = =
38
66
=
36
Definisi (2.3):
Probabilitas bersyarat kejadian B, jika kejadian A diketahui ditulis
didefinisikan sebagai:
2.4. Probabilitas Bersyarat
( )
B
P
A ( )
( )
0
P(A B)
B
P ; P A
A
P(A)

= >
Contoh(2.10):
Ruang sampel menyatakan populasi orang dewasa yang telah
tamat SMU di suatu kota tertentu dikelompokan menurut jenis kelamin dan
status bekerja seperti dalam tabel berikut:
Tabel 2.1. Populasi Orang Dewasa Telah Tamat SMU




Bekerja Tdk bekerja Jumlah
Laki-laki
Wanita
460
140
40
260
500
400
600 300 900
37
Daerah tersebut akan dijadikan daerah pariwisata dan seseorang akan
dipilih secara acak dalam usaha penggalakan kota tersebut sebagai
obyek wisata keseluruh negeri. Berapa probabilitas lelaki yang terpilih
ternyata berstatus bekerja?
Jawab:
Misalkan ; E = orang yang terpilih berstatus bekeja
M = Lelaki yang terpilih
Probabilitas lelaki yang terpilih ternyata berstatus bekerja adalah


Dari tabel diperoleh: dan
Jadi:



P(M E)
P(M/ E)
P(E)

=
600 2
900 3
P(E) = =
460 23
900 45
P(M E) = =
23
30
23 45
2 3
/
P(M/ E)
/
= =
38
Teorema(2.4):
Jika kejadian A dan B dapat terjadi secara serentak pada suatu
percobaan, maka berlaku dan juga berlaku

2.5. Aturan Perkalian
Contoh(2.12):
Sebuah kotak berisi 20 sekering, 5 diantaranya cacat. Bila 2
sekeringdikeluarkan dari kotak satu demi satu secara acak (tanpa
dikembalikan) berapa probabilitas kedua sekering itu rusak?
Jawab:
misalkan A = menyatakan sekering pertama cacat
B = menyatakan sekering kedua cacat
P(A B) P(A)P(B/ A) =
P(A B) P(B)P(A/ B) =
39
= menyatakan bahwa kejadian A terjadi dan kemudian B terjadi
setelah A terjadi
Probabilitas mengeluarkan sekering cacat yang pertama =1/4
Probabilitas mengeluarkan sekering cacat yang ke-dua = 4/19
Jadi
A B
1 4 4 9 1 19 P(A B) ( / )( / ) / = =
Contoh(2.13):
Sebuah kantong berisi 4 bola merah dan 3 bola hitam, kantong
kedua berisi 3 bola merah dan 5 bola hitam. Satu bola diambil dari
kantong pertama, dan dimasukan ke kantong kedua tanpa melihat
hasilnya. Berapa probabilitasnya jika kita mengambil bola hitam dari
kantong kedua?.
Jawab:

Misalkan: masing-masing menyatakan pengamila 1 bola
1 2 1
H ,H , dan M
40
hitam dari kantong 1, 1 bola hitam dari kantong 2, dan 1 bola merah dari
kantong 1. Kita ingin mengetahui gabungan dari kejadian terpisah
dan .
Berbagai kemunginan dan probabilitasnya digambar sbb:

H=6/9

H=3/7 M=3/9



M=4/7 H=5/9

M=4/9


1 2
M H
1 2
H H
Gambar (2.1). Diagram pohon untuk contoh (2.12)
3 6
1 2
7 9
P(H H ) ( )( ) =
3 3
1 2
7 9
P(H M ) ( )( ) =
5 4
1 2
7 9
P(M H ) ( )( ) =
4 4
1 2
7 9
P(M M ) ( )( ) =
Kantong 1
4M,3H
Kantong 2
3M, 6H
Kantong 2
4M, 5H
41
Jadi
1 2 1 2 1 2 1 2
1 2 1 1 2 1
3 6 5 4
7 9 7 9
38
63
P[(H H )atau (M H )] P(H H ) P(M H )
P(H )P(H / H ) P(M )P(H / M )
( )( ) ( )( )
= +
= +
= +
=
Teorema(2.4):
Dua kejadian A dan B dikatakan bebas jika dan hanya jika

P(A B) P(A)P(B) =
Teorema(2.5):
Jika kejadian-kejadian yang bebas, maka


1 2
, ,....,
n
A A A
1 2 1 2
( .... ) ( ) ( ).... ( )
n n
P A A A P A P A P A =
42
Contoh(2.14):
Dalam sebuah kotak terdapat 7-bolam berwarna merah dan 5-berwarna
putih, jika
a.sebuah bolam diambil dari kotak tersebut diamati warnanya kemudian
dikembalikan lagi kedalam kotak, dan diulangi cara pengambilannya.
Maka tentukan probabilitas bahwa dalam pengambilan akan didapat 2
bolam berwarna putih
b.dalam pengambilan pertama setelah diamati bolam tidak dikembalikan
dan diulangi cara pengambilannya. Maka tentukan probabilitas bahwa
dalam pengambilan pertama diperoleh bolam merah dan yang kedua
bolam putih
Jawab: 1
7M, 5P
12
( )
12
12
12
1 12 1
1
!
( )
! !
| |
= = = |
|

\ .
n S
43
a). Misalnya: A = kejadian dalam Pengambilan I diperoleh bolam putih
B = kejadian Pengambilan II diperoleh bolam putih

maka ; dan

A dan B adalah kejadian-kejadian yang bebas, jadi probabilitas bahwa
dalam pengambilan akan diperoleh 2 bolam berwarna putih =


b). Misal: C = pengambilan I diperoleh bolam merah, dan D = pengambilan
II diperoleh bolam putih, maka

dan
Probabiliats pengambilan I merah dan pengambilan II putih =
5
5
5
12
1
n(A) P(A)
| |
= = = |
|
\ .
5
5
5
12
1
n(B) P(B)
| |
= = = |
|
\ .
5 5 25
12 12 144
P(A B) P(A) P(B) ( ) ( ) = = =
7
7
7
12
1
n(C) P(C)
| |
= = = |
|
\ .
5
5
5
11
1
n(D/ C) P(D/ C)
| |
= = = |
|
\ .
( )
7 5 35
12 11 132
D
P(C D) P(C) P ( ) ( )
C
= = =
44
2.6. Aturan Bayes
Pandang diagram venn berikut:

saling-
terpisah, jadi



Diperoleh rumus
E A c
E A
c
E
E
A
c
A (E A) (E A) =
Gambar (2.2). Diagram Venn untuk ejadian A,E dan
c
E
c
(E A)dan(E A)
c
c
c c
P(A) P (E A) (E A)
P(E A) P(E A)
P(E)P(A E) P(E )P(A E )
(
=
(

= +
= +
45
Contoh (2.15)

Ruang sampel menyatakan populasi orang dewasa yang telah
tamat SMU di suatu kota tertentu dikelompokan menurut jenis kelamin dan
status bekerja seperti pada contoh (2.9) tabel (2.1):





Daerah ini akan dijadikan daerah pariwisata dan seseorang akan
dipilih secara acak dalam usaha penggalakan kota tersebut sebagai obyek
wisata keseluruh negeri.
Dan diketahui bahwa ada 36 orang yang bersetatus bekerja dan
12 orang berstatus menganggur adalah anggota koperasi.
Berapa peluang orang yang terpilih ternyata anggota koperasi?
Bekerja Tdk bekerja Jumlah
Laki-laki
Wanita
460
140
40
260
500
400
600 300 900
46
Jawab: Misal: E = orang yang terpilih berstatus bekeja
A = orang yang terpilih anggota koperasi
Dari tabel diperoleh:






600 2
900 3
P(E) = =
1
3
1
c
P(E ) P(E) = =
36 3
600 50
P(A E) = =
12 1
300 25
c
P(A E ) = =
Jadi peluang orang yang terpilih anggota koperasi adalah
3 2 1 1
3 50 3 25
4
75
c c
P(A) P(E)P(A E) P(E )P(A E )
( ) ( ) ( ) ( )
= +
= +
=
47
3 2
3 50
P(E)P(A/ E) ( )( ) =
2 1
3 25
c c
P(E )P(A/ E ) ( )( ) =
2
3
c
P(E ) =
1
25
c
P(A/ E ) =
2
3
P(E) =
3
50
P(A/ E) =
A
E
c
E
A
Gambar 2.3 Diagram pohon untuk data Contoh (2.14)
Teorema(2.6):
Jika kejadian-kejadian

yang tidak kosong maka
untuk sembarang kejadian , berlaku




dengan:
dan saling terpisah
1 2 k
B ,B ,......,B
A S _
1 1
1 1 2 2
k k
i i i
i i
k k
P(A) P(B A) P(B )P(A B )
P(B )P(A B ) P(B )P(A B ) ..... P(B )P(A B )
=
= =
= + + +

1 2 k
A (B A) (B A) ..... (B A) =
1 2 k
B A , B A, ......... ,B A
48
Diagram Venn:
Gambar 2.3 Penyekatan ruang sampel S
A
1
B
2
B
3
B
4
B
5
B
6
B
7
B
k
B
Teorema(2.7):
Jika kejadian-kejadian merupakan sekatan dari ruang
sampel S dengan , maka utk sembarang kejadian A ,
berlaku


untuk r = 1,2, . , k
1 2 k
B ,B ,......,B
( ) 0 ; 1, 2,....,
i
P B i k = =
0 P(A) =
1 1
r r r
r
k k
i i i
i i
P(B A) P(B )P(A B )
P(B A)
P(B A) P(B )P(A B )
= =

= =


49
Contoh (2.16)

Tiga anggota dari sebuah organisasi dicalonkan sebagai ketua.
Telah diketahui peluang bpk Ali (A) terpilih 0,3 ; peluang bpk Basuki (B)
terpilih 0,5 dan peluang bpk Catur (C) terpilih 0,2. Juga telah diketahui
peluang kenaikan iuran anggota jika A terpilih 0,8 ; jika B terpilih 0,1
dan jika C terpilih 0,4.
a), Berapa peluang iuran anggota akan naik ?
b). Berapa peluang bpk C terpilih sbg ketua?
Jawab:
Misal: I : iuran anggota dinaikan
A : pak Ali terpilih
B : pak Basuki terpilih
C : pak Catur terpilih
0 3 P(A) , =
0 5 P(B) , =
0 2 P(C) , =
50
Diketahui dari soal: ; ;







a). Peluang iuran anggota akan naik adalah
b). Peluang bapak C terpilih se bagai ketua adalah
0 8 P(I A) . = 0 1 P(I B) . = 0 4 P(I C) . =
0 3 0 8 0 5 0 1 0 2 0 4
0 24 0 05 0 08
0 37
P(I) P(A)P(I A) P(B)P(I B) P(C)P(I C)
( . )( . ) ( . )( . ) ( . )( . )
. . .
.
= + +
= + +
= + +
=
0 2 0 4
0 3 0 8 0 5 0 1 0 2 0 8
0 08 8
0 37 37
P(C)P(I C)
P(C I)
P(A)P(I A) P(B)P(I B) P(C)P(I C)
( . )( . )
( . )( . ) ( . )( . ) ( . )( . )
.
.
=
+ +
=
+ +
= =

You might also like