You are on page 1of 21

Doa dan Adab

[DOA] menuju, masuk dan keluar masjid

Bertasbih kepada Allah di masjid-masjid yang telah diperintahkan untuk dimuliakan


dan disebut nama-Nya di dalamnya, pada waktu pagi dan waktu petang.
(QS. An Nuur, 24 : 36)

Doa Menuju ke Masjid

ْ‫صرِي نُورًا َوفِي سَ ْمعِي نُورًا وَعَن‬


َ َ‫ال ّلهُمّ ا ْجعَلْ فِي َق ْلبِي نُورًا وَفِي ب‬
‫حتِي نُورًا َوَأمَامِي نُورًا‬
ْ َ‫يَمِينِي نُورًا وَعَنْ يَسَارِي نُورًا وَ َفوْقِي نُورًا َوت‬
‫َوخَ ْلفِي نُورًا وَ َعظّمْ لِي نُورًا‬
Allohummaj ‘alfii qolbii nuuron, wa fii bashorii nuuron, wa fii sam’ii nuuron, wa ‘ayyamiinii
nuuron, wa ayyasaarii nuuron, wa fawqii nuuron, wa tahtii nuuron, wa amaamii nuuron, wa
kholfii nuuron, wa azhzhomlii nuuron.

“Ya Allah! Jadikanlah dalam hatiku suatu cahaya, dalam pandanganku suatu cahaya,
dalam pendengaranku suatu cahaya, dari arah kananku suatu cahaya, dari arah kiriku
suatu cahaya, di atasku suatu cahaya, di bawahku suatu cahaya, di depanku suatu
cahaya, di belakangku suatu cahaya dan limpahkanlah kepadaku dengan cahaya
(H.R.Bukhari- Muslim)

Doa Masuk Masjid

‫اللهم افتح ل أبواب رحـمتك‬


Allohummaftaflii abwaa ba rohmatik

“Ya Allah, bukakanlah untuku pintu-pintu rahamat-Mu” (H.R. Muslim)

Doa Masuk Masjid yang lebih panjang adalah :

‫أعـوذ بال العلي العظيم وبوجهه الكر ي و بسلطانه القدي من‬


‫ اللهم صل و‬.‫الشـيطان الرجـيم المـد ل رب العـالي‬
‫ اللهم اغفرل ذنوب وافنح ل‬.‫سلم على ممد وعلى أل ممد‬
‫أبواب رحـتك‬
A’udzubillahil ‘aliyyil ‘azhiim, wabiwajhihil kariim, wa bisulthoonihil qodhiim, minasy
syaythoonirrojiim,Alhamdulillahi robbil ‘aalamiin. Allohumma sholli wa salim ‘alii
Muhammad, wa ‘alii alaa Muhammad. Allohummagh firlii dzunuubii waf tahlii abwaaba

http://orido.wordpress.com 1
Doa dan Adab

rohmatik

“Aku berlindung kepada Allah yang Maha Tinggi dan Maha Agung dan dengan Dzat-Nya
yang Maha Mulia dan kekuasaan-Nya yang tidak berpermulaan, dari gangguan syetan
yang terlaknat. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. Ya Allah, rahmatilah
Muhammad dan juga rahmati keluarganya. Ya Allah, ampunilah dosaku dan bukakanlah
untukku pintu-pintu rahmat-Mu.” (H.R. Abu Daud)

Doa Keluar Masjid

‫اللهم إنـي أسألك من فضلك‬


Allohumma innii as aluka min fadhlik

”Yaa Allah aku mohon kepada-Mu akan karunia-Mu.” (H.R. Muslim, Abu Dau dan
Nasai)

Atau, kalimat ...

‫وافنح لـي أبـواب رحـتك‬


waf tahlii abwaaba rohmatik

Pada doa di atas diganti dengan

‫وافـتح لـي أبـواب فضلك‬


waf tahlii abwaaba fadhlik

“Dan bukakanlah untukku pintu-pintu karunia-Mu”

Maka doa keluar masjid yang agak panjang adalah :

‫أعـوذ بال العلي العظيم وبوجهه الكر ي و بسلطانه القدي من‬


‫ اللهم صل و‬.‫الشـيطان الرجـيم المـد ل رب العـالي‬
‫ اللهم اغفرل ذنوب وافـتح لـي‬.‫سلم على ممد وعلى أل ممد‬
‫أبواب فضلك‬
A’udzubillahil ‘aliyyil ‘azhiim, wa biwajhihil kariim, wa bisulthoonihil qodhiim, minasy
syaythoonirrojiim, Alhamdulillahi robbil ‘aalamiin. Allohumma sholli wa salim ‘alii
Muhammad, wa ‘alii alaa Muhammad. Allohummagh firlii dzunuubii waf tahlii abwaaba
fadhlik

Adab Masjid
1. Masjid bukanlah rumah atau bangunan biasa, tetapi Rumah Allah

http://orido.wordpress.com 2
Doa dan Adab

2. Setiap Muslim wajib menghormati dan memuliakan masjid


3. Muslim yang memuliakan masjid mulia kedudukannya di sisi Allah
4. Setiap Muslim seyogyanya memelihara adab-adab masjid
5. Masuk masjid dengan kaki kanan dan keluar dengan kaki kiri
6. Sebelum duduk, kerjakan salat sunat dua rakaat.
Sabda Nabi SAW:

َ‫ِإذَا َدخَلَ َأحَ ُدكُ ُم الْمَسْجِدَ فَ ْلَي ْركَعْ َر ْك َعتَيْنِ َقبْلَ َأنْ يَجْ ِلس‬
“Apabila salah seorang daripada kamu masuk ke masjid, maka hendaklah dia
melakukan rukuk (shalat) sebanyak dua rakaat sebelum dia duduk” (H.R. Bukhari-
Muslim)

7. Tidak membawa bau-bauan, termasuk tidak merokok di dalam masjid


8. Tidak main-main, ribut, dan tertawa-tawa di masjid
9. Tidak meludah, membuang ingus dan sampah di masjid
10.Tidak berdagang (bertransaksi) di masjid
11.Tidak mengumumkan barang hilang di masjid
12.Tidak bikin kotor dan mencoret-coret masjid
13.Tidak mengutak-atik barang masjid
14.Tidak ngorol urusan dunia di masjid
15.Tidak membawa benda-benda tajam ke masjid
16.Tidak menyelipkan sampah/kootoran di bawah karpet masjid
17.Tidak melangkahi orang yang duduk di masjid
18.Dibolehkan tiduran di masjid dengan maksud untuk I’tikaf

Links:
[sunnah-sunnah peRgi menuju masjid]
http://www.almanhaj.or.id/index.php?action=more&article_id=1423&bagian=0
[adab beRjalan ke masjid dan bacaan sewaktu masuk dan keluaRnya]
http://www.almanhaj.or.id/index.php?action=more&article_id=1926&bagian=0
[shalat tahiyatul masjid]
http://www.almanhaj.or.id/index.php?action=more&article_id=1744&bagian=0
[dOa masuk dan keluaR masjid]
http://www.perjalanansuci.com/ZikirHarian5.htm
[adab di dalam masjid]
http://candra-tap.web.ugm.ac.id/?p=40
[memakmuRkan dan mendatangi masjid [untuk beRibadah]]
http://www.almanhaj.or.id/index.php?action=more&article_id=829&bagian=0
[adab-adab masjid]
http://www.al-azim.com/~duriantunggal/pedoman.html

-perbanyakamalmenujusurga-

http://orido.wordpress.com 3
Doa dan Adab

http://www.almanhaj.or.id/index.php?action=more&article_id=1423&bagian=0

Kamis, 5 Mei 2005 17:35:43 WIB


Kategori : Amalan Sunnah

SUNNAH-SUNNAH PERGI MENUJU MASJID


Oleh
Syaikh Khalid al Husainan

[a]. Bersegera Menuju Masjid


Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.

“Artinya : Seandainya manusia mengetahui keutamaan panggilan adzan dan


shaf awal kemudian tidaklah mereka bisa mendapatinya kecuali dengan
berundi, pastilah mereka berundi dan seandainya mereka mengetahui
keutamaan bersegera menuju masjid niscaya mereka akan berlomba-lomba dan
seandainya mereka mengetahui keutamaan sepertiga malam yang awal dan
shubuh niscaya mereka akan datang kepadaKu walaupun dengan merangkak”
[Hadits Riwayat Bukhari no. 615 dan Muslim no. 437]

Imam An-Nawawy berkata: “At-Tahjir adalah bersegera menuju shalat”

[b]. Doa Pergi Menuju Masjid.

"Artinya : Ya Allah, jadikanlah cahaya di hatiku, cahaya di lidahku, cahaya di


pendengaranku, cahaya dari mukaku, cahaya dari atasku dan cahaya dari
bawahku, Ya Allah berikanlah aku cahaya” [Hadits Riwayat. Bukhary 11/116
no. 6316 dan Muslim no. 763 ]

[c]. Berjalan Menuju Masjid Dengan Tenang Dan Berwibawa


Rasuulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.

“Artinya : Apabila kalian telah mendengar iqomah maka berjalanlah kalian


menuju masjid untuk sholat dengan ketenangan dan kewibawaan.” [Hadits
Riwayat Bukhari no 636 dan 908 Sedangkan Muslim tidak meriwayatkan]

"As-Sakinah " artinya perlahan dalam berjalan dan menjauhkan diri dari
bersendau gurau

"Al-Waqoru" artinya menundukkan pandangan, merendahkan suara dan tidak


menoleh-noleh.

[d]. Pergi Menuju Masjid Dengan Berjalan Kaki


Para ulama telah menjelaskan bahwa berjalan kaki ke masjid dengan tenang
tanpa tergesa-gesa mengandung banyak sekali kebaikan bagi seorang pejalan

http://orido.wordpress.com 4
Doa dan Adab

kaki. Hal ini berdasarkan nash-nash syari’at yang menunjukkan tentang


keutamaan memperbanyak langkah menuju masjid.

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda

“Artinya : Maukah kalian aku tunjukkan apa-apa yang menyebabkan Allah


menghapuskan dosa dan mengangkat derajat kalian.” Mereka berkata:
“Ya, wahai Rasul”, kemudian Rasul menyebutkan salah satunya adalah
memperbanyak langkah menuju masjid. [Hadits Riwayat Muslim no. 251]

[e] Berdo’a Ketika Masuk Masjid


Doa masuk masjid yaitu :

"Artinya : Ya Allah, bukalah pintu rahmat-Mu untukku

Berdasarkan hadits Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam

"Artinya : Apabila diantara kalian ada yang masuk masjid maka bersholawatlah
kalian atas Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam kemudian mengucapkan doa:
“Ya Allah bukalah pintu rahmat-Mu untukku” [Hadits Riwayat Muslim
1/494 no. 713, Abu Dawud no. 465, Nasaa’I no.728, Ibnu Majah no. 772.]

[f]. Mendahulukan Kaki Kanan Ketika Masuk Masjid


Berdasarkan perkataan shahabat yang mulia Anas bin Malik Radhiyallahu 'anhu:

"Artinya : Termasuk Sunnah, apabila engkau masuk masjid, untuk


mendahulukan kakimu yang kanan dan apabila engkau keluar, dahulukan kaki
kirimu. [Hadits Riwayat Hakim 1/475, ia berkata : Shahih berdasarkan syarat
Muslim" Dan disepakati oleh Adz-Dzahabi]

[g]. Memprioritaskan Menempati Shaff Yang Pertama.

“Artinya : Seandainya manusia mengetahui keutamaan panggilan adzan dan


shaf awal kemudian tidaklah mereka bisa mendapatinya kecuali dengan
berundi, pastilah mereka berundi dan seandainya mereka mengetahui
keutamaan bersegera menuju masjid niscaya mereka akan berlomba-…”
[Hadits Riwayat Bukhari no. 615 dan Muslim no. 437, Pent]

[h]. Berdoa Ketika Keluar Masjid


Jika keluar dari masjid, hendaklah mengucapkan

"Artinya : Ya Allah, aku mohon kepadamu karuniamu. [Hadits Riwayat Muslim


713 dan Abu Dawud 465]

Dan pada riwayat An-Nasa'i terdapat tambahan agar bershalawat kepada Nabi
Shallallahu 'alaihi wa sallam

http://orido.wordpress.com 5
Doa dan Adab

[i]. Mendahulukan kaki kiri ketika keluar dari Masjid sebagaimana perkataan
shahabat Anas bin Malik ketika menyebutkan tentang keutamaan mendahulukan
kaki kanan ketika masuk masjid.

[j]. Shalat Tahiyatul Masjid


Sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam

"Artinya : Apabila salah seorang diantara kalian masuk masjid, maka hendaklah
shalat dua rakaat sebelum ia duduk” [Hadits Riwayat Bukhari no. 444 dan
Muslim no. 714]

Imam Syafi’i berkata, “Shalat Tahiyatul Masjid disyariatkan kecuali pada


waktu yang dilarang.” [1]

Al Hafidz Ibnu Hajar, “Shalat Tahiyatul Masjid adalah sunnah hukumnya


menurut ijma dari ahli fatawa (ulama).”

Praktek sunnah-sunnah tersebut terjadi berulangkali, dilakukan oleh seorang


muslim ketika hendak bepergian menuju masjid untuk shalat lima waktu,
apabila dikumpulkan maka akan didapat sebanyak 50 sunnah.

[Disalin dari kitab Aktsaru Min Alfi Sunnatin Fil Yaum Wal Lailah, edisi Indonesia
Lebih Dari 1000 Amalan Sunnah Dalam Sehari Semalam, Penulis Khalid Al-
Husainan, Penerjemah Zaki Rachmawan]
_________
Foote Note
[1]. Waktu yang terlarang untuk melakukan shalat sunnah tathawwu’ ada tiga. Berdasarkan
hadits dari Uqbah bin Amir Al Juhani Radhiyallahu 'anhu diriwayatkan bahwa ia berkata:
“Ada tiga waktu yang kami dilarang Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam untuk shalat
pada waktu tersebut dan juga untuk menguburkan mayyit; ketika matahari persis terbit, hingga
meninggi; ketika matahari tepat di atas kepala, hingga condong; dan manakala matahari mulai
tenggelam, hingga betul-betul tenggelam. [Hadits Riwayat. Muslim, dalam Kitab Shalatul
Musafirin, bab waktu-waktu yang terlarang. No. 831).

http://www.almanhaj.or.id/index.php?action=more&article_id=1926&bagian=0

Sabtu, 26 Agustus 2006 04:20:56 WIB


Kategori : Shalat

ADAB BERJALAN KE MASJID DAN BACAAN SEWAKTU MASUK DAN KELUARNYA


Oleh
Al-Ustadz Abdul Hakim bin Amir Abdat

http://orido.wordpress.com 6
Doa dan Adab

Hadits Pertama

"Artinya : Dari Abu Qatadah, ia berkata : Tatkala kami sedang shalat bersama
Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, tiba-tiba beliau mendengar suara berisik
orang-orang (yang datang). Maka ketika Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam telah
selesai shalat, ia bertanya : "Ada apa dengan kamu tadi (berisik) ?". Mereka
menjawab : "Kami terburu-buru untuk turut (jama'ah)", Nabi Shallallahu 'alaihi
wa sallam berkata : "Janganlah kamu berbuat begitu !. Apabila kamu
mendatangi shalat, hendaklah kamu berlaku tenang ! Apa yang kamu dapatkan
(dari shalatnya Imam), maka shalatlah kamu (seperti itu) dan apa yang kamu
ketinggalan, sempurnakanlah !" [Hadits Shahih Riwayat : Bukhari, Muslim dan
Ahmad]

Hadits Kedua

"Artinya : Dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam beliau
bersabda : "Apabila kamu mendengar qamat, maka pergilah kamu ke tempat
shalat itu, dan kamu haruslah berlaku tenang dan bersikap sopan/terhormat,
dan janganlah kamu tergesa-gesa, apa yang kamu dapatkan (dari shalatnya
Imam), maka shalatlah kamu (seperti itu) dan apa yang kamu ketinggalan
sempurnakanlah". [Hadits Riwayat : Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Ibnu Majah,
Nasa'i dan Ahmad]

Kedua hadits ini mengandung beberapa hukum :

[1]. Kita diperintah berlaku tenang dan bersikap sopan/terhormat apabila


mendatangi tempat shalat (masjid).

[2]. Kita dilarang tergesa-gesa/terburu-buru apabila mendatangi tempat shalat,


seperti berlari-lari, meskipun qamat telah dikumandangkan.

[3]. Kita dilarang berisik apabila sampai di tempat shalat, sedang shalat
(jama'ah) telah didirikan. Ini dapat mengganggu orang-orang yang sedang shalat
jama'ah.

[4]. Imam masjid perlu menegur (memberikan pelajaran/nasehat) kepada para


jama'ah (ma'mum) yang kelakuannya tidak sopan di masjid, seperti berisik,
mengganggu orang shalat, melewati orang yang sedang shalat, shaf tidak beres,
berdzikir dengan suara keras, yang dapat mengganggu orang yang sedang shalat
atau belajar atau lain-lain.

[5]. Apa yang kita dapatkan dari shalatnya Imam, maka hendaklah langsung kita
shalat sebagaimana keadaan shalat imam waktu itu.

[6]. Setelah imam selesai memberi salam ke kanan dan ke kiri, barulah kita

http://orido.wordpress.com 7
Doa dan Adab

sempurnakan apa-apa yang ketinggalan.

Diantara hikmahnya kita diperintahkan tenang dan sopan serta tidak boleh
tergesa-gesa, Nabi Shallallahu alaihi wa sallam pernah bersabda.

"Artinya : Karena sesungguhnya salah seorang diantara kamu, apabila menuju


shalat, maka berarti dia sudah dianggap dalam shalat". [Hadits Shahih Riwayat :
Muslim].

Periksa : Shahih Muslim 2 : 99,100. Shahih Bukhari 1 : 156. Subulus Salam


(Syarah Bulughul Maram) 2 : 33, 34. Nailul Authar (Terjemahan) 2 : 781. Koleksi
Hadits Hukum, Ustadz Hasbi 4 : 27. Fiqih Sunnah.

Hadits Ketiga

".Artinya : ....Kemudian muadzin adzan (Shubuh), lalu Nabi keluar ke (tempat)


shalat (masjid), dan beliau mengucapkan : "ALLAHUMMAJ 'AL FI QALBY NUURAN
dan seterusnya (yang artinya) : "(Ya Allah, jadikanlah di dalam hatiku cahaya,
dan didalam ucapakanku cahaya, dan jadikanlah pada pendengaranku cahaya,
dan jadikanlah pada penglihatanku cahaya, dan jadikanlah dari belakangku
cahaya dan dari depanku cahaya, dan jadikanlah dari atasku cahaya, dan dari
bawahku cahaya, ya Allah berikanlah kepadaku cahaya". [Hadits Riwayat :
Muslim dan Abu Dawud]

Keterangan :
[1]. Hadits ini diriwayatkan dari jalan Ibnu Abbas yang menerangkan tentang
shalat Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam diwaktu malam (shalat lail).

[2]. Hadits ini menyatakan : Disukai kita mengucapkan do'a di atas di waktu
pergi ke Masjid.

Periksa : Tuhfatudz Dzakirin halaman : 93, Imam Syaukani. Al-Adzkar halaman :


25, Imam Nawawi. Fat-hul Bari' 11 : 116, Ibnu Hajar. Aunul Ma'bud (Syarah Abu
Dawud) 4 : 232. Syarah Shahih Muslim 5 : 51, Imam Nawawi.

Hadits Keempat

"Artinya : Dari Abi Humaid atau dari Abi Usaid, ia berkata : Telah bersabda
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam : "Apabila salah seorang kamu masuk
masjid, maka ucapkanlah : "ALLAHUMMAF TAHLII ABWAABA RAHMATIKA (Ya
Allah, bukakanlah bagiku pintu-pintu rahmat-Mu)". Dan apabila keluar (dari
masjid), maka ucapkanlah : "ALLAHUMMA INNI AS ALUKA MIN FADLIKA (Ya Allah,
sesungguhnya aku minta kepada-Mu dari karunia-Mu) ".[Hadits Shahih Riwayat :
Muslim, Ahmad dan Nasa'i].

Hadits ini menyatakan : Disunatkan kita mengucapkan do'a di atas apabila

http://orido.wordpress.com 8
Doa dan Adab

masuk ke masjid dan keluar dari masjid.

Periksa : Shahih Muslim 2 : 155. Sunan Nasa'i 2: 41. Fat-hur Rabbani 3 : 51,52
Nomor hadits 314. Al-Adzkar hal : 25.

Hadits Kelima

"Artinya :Dari Abdullah bin Amr bin Ash dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam,
bahwasanya Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallm, apabila masuk masjid, beliau
mengucapkan : "AUDZU BILLAHIL 'AZHIMI WABIWAJHIHIL KARIIMI WA SULTHANIHIL
QADIIMI MINASY SYAITHANIR RAJIIM" (Aku berlindung kepada Allah yang Maha
Agung dan dengan wajah-Nya yang Mulia serta kekuasaan-Nya yang tiada yang
mendahuluinya, dari (gangguan) syaithan yang terkutuk)". Nabi Shallallahu
'alaihi wa sallam berkata : Apabila ia mengucapkan demikian (do'a di atas),
syaithanpun berkata : Dipeliharalah ia dari padaku sisa harinya" [Hadits Shaih
Riwayat Abu Dawud]

Hadits ini menyatakan : Disunatkan kita membaca do'a mohon perlindungan


kepada Allah dari gangguan syaithan apabila memasuki masjid.

Periksa : Sunan Abu Dawud Nomor hadits : 466, Aunul Ma'bud Nomor hadits :
462. Minhalul 'Adzbul Mauruud (Syarah Abu Dawud) 4 : 75, Tuhfatudz Dzakrin
halman 94, Al-Kalimut Thayyib halaman 51,52, Ibnu Taimiyah. Al-Adzkar halman
26. Tafsir Ibnu Katsir 3 :294. [1]

[Disalin dari kitab Al-Masaa-il (Masalah-Masalah Agama)- Jilid ke satu, Penulis


Al-Ustadz Abdul Hakim bin Amir Abdat, Terbitan Darul Qolam - Jakarta, Cetakan
ke III Th 1423/2002M]
_________
Foote Note
[1]. Ditulis tanggal 28-1-1986

http://www.almanhaj.or.id/index.php?action=more&article_id=1744&bagian=0

Rabu, 25 Januari 2006 17:13:46 WIB


Kategori : Shalat

SHALAT TAHIYATUL MASJID


Oleh
Syaikh Abdullah bin Abdurrahman bin Shalih Ali Bassam

“Artinya : Dari Abu Qatadah Al-Harits bin Rab’y Al-Anshary Radhiyallahu


‘anhu, dia berkata, ‘Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Jika salah seorang di antara kalian masuk masjid, maka janganlah duduk

http://orido.wordpress.com 9
Doa dan Adab

sebelum shalat dua raka’at” [1]

MAKNA HADITS
Sulaik Al-Ghathafany masuk masjid Nabawi ketika Jum’at, saat Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyampaikan khutbah, lalu dia langsung
duduk. Beliau menyuruhnya bediri dan shalat dua rakaat. Kemudian beliau
menyatakan bahwa masjid-masjid itu memiliki kesucian dan kehormatan,
bahwa ia memiliki hak tahiyat atas orang yang memasukinya. Caranya, dia
tidak langsung duduk sebelum shalat dua rakaat.

Karena itulah beliau tidak memberi kesempatan, termasuk pula terhadap orang
yang duduk itu untuk mendengarkan khutbah belaiu.

PERBEDAAN PENDAPAT DI KALANGAN ULAMA


Para ulama sering berbeda pendapat tentang pembolehan mengerjakan shalat-
shalat yang memiliki sebab-sebab seperti shalat Tahiyatul Masjid, gerhana,
jenazah dan qadha’ shalat yang ketinggalan pada waktu-waktu larangan
shalat.

Madzhab Hanafi, Maliki dan Hambali melarangnya, yang didasarkan kepada


hadits-hadits pelarangannya, seperti hadits, “Tidak ada shalat sesudah
Subuh hingga matahari terbit dan tidak ada shalat sesudah Ashar hingga
matahari terbenam” Begitu pula hadits, “Tiga waktu, Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang kami shalat di dalamnya”

Sedangkan As-Syafi’i dan segolongan ulama membolehkannya tanpa hukum


makruh. Ini juga merupakan salah satu riwayat dari Al-Imam Ahmad serta
merupakan pilihan pendapat Ibnu Taimiyah. Mereka berhujjah dalam hadits
dalam bab ini dan lain-lainnya yang semisal seperti hadits, “Barangsiapa
tidur hingga ketinggalan mengerjakan witir atau lupa, hendaklah
mengerjakannya selagi mengingatnya”. Begitu pula hadits, “Sesungguhnya
matahari dan rembulan merupakan dua tanda dari tanda-tanda kekuasaan
Allah. Jika kalian melihatnya, maka dirikanlah shalat”.

Masing-masing di antara dalil-dalil kedua belah pihak bersifat umum dari satu
sisi dan bersifat khusus dari sisi yang lain. Hanya saja pembolehan shalat-shalat
yang memiliki sebab-sebab pada waktu-waktu ini merupakan pengamalan
terhadap semua dalil-dalil, sehingga masing-masing di antara dalil-dalil itu
dapat ditakwili sedemikian rupa. Disamping itu, pembolehan tersebut bisa
memperbanyak ibadah yang memiliki sandaran kepada syarat.

Perbedaan pendapat ini sudah pernah disinggung dalam hadits Ibnu Abbas
(nomor 52). Namun kami ingin memberi tambahan kejelasan yang diambilkan
dari perkataan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, yang menyebutkan bahwa dia
tidak berkomentar terhadap shalat-shalat yang memiliki sebab-sebab yang
didasarkan kepada beberapa dalil yang kemudian diajdikan hujjah oleh orang-

http://orido.wordpress.com 10
Doa dan Adab

orang yang melarangnya. Tapi setelah diteliti lebih lanjut bahwa dalil-dalil itu
ada yang dhaif atau tidak mengarah, seperti sabda beliau. “Jika salah
seorang diantara kalian masuk masjid, janganlah dia duduk sehingga shalat dua
rakaat”. Sabda beliau ini bersifat umum dan tidak ada kekhususan di
dalamnya, karena itu merupakan hujjah menurut kesepakat salaf.

Telah disebutkan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyuruh


orang yang masuk masjid mengerjakan shalat Tahiyatul Masjid, ketika beliau
sedang berkhutbah. Adapun hadits Ibnu Umar, “Janganlah kalian
mendekatkan shalat kalian dengan terbit dan terbenamnya matahari”. Hal
ini berlaku untuk shalat tatawu’ secara tak terbatas. Telah disebutkan
pembolehan shalat-shalat yang memiliki sebab berdasarkan nash, seperti dua
rakaat thawaf. Sebagian lagi dengan nash dan ijma’, seperti shalat jenazah
setelah Ashar. Jika dilihat dari sisi pembolehan, maka tidak ada alasan kecuali
keberadaan shalat itu yang memiliki sebab. Syariat telah menetapkan bahwa
shalat dikerjakan sebisanya, ketika ada kekhawatiran akan habis waktunya, jika
memungkinkan pelaksanaannya setelah waktunya dengan cara yang sempurna,
begitu pula shalat-shalat tathawu’ yang memiliki sebab.

KESIMPULAN HADITS
[1]. Pensyariatan Tahiyatul Masjid bagi orang yang memasukinya. Shalat ini
wajib menurut golongan Zhahiriyah karena berdasarkan kepada zhahir hadits.
Menurut pendapat jumhur, shalat ini sunat.
[2]. Shalat ini disyariatkan bagi orang yang memasuki masjid kapanpun
waktunya, meskipun pada waktu larangan shalat, karena keumuman hadits.
Telah disebutkan dibagian atas pendapat lain tentang hal ini.
[3]. Sunat wudhu bagi orang yang memasuki masjid, agar dia tidak ketinggalan
mengerjakan shalat yang diperintahkan ini.
[4]. Para ulama membatasi Masjidil Haram, bahwa tahiyatnya adalah thawaf.
Tapi bagi orang yang tidak berniat thawaf atau dia kesulitan mengerjakannya,
maka tidak seharusnya dia meninggalkan shalat ini, yang berarti dia shalat dua
rakaat

[Disalin dari kitab Taisirul-Allam Syarh Umdatul Ahkam, Edisi Indonesia Syarah
Hadits Pilihan Bukhari Muslim, Pengarang Syaikh Abdullah bin Abdurrahman bin
Shalih Ali Bassam, Penerbit Darul Fallah]
_________
Foote Note
[1]. Di bab ini pengarang menyebutkan beberapa jenis amal shalat. Kami melihat ada baiknya
jika kami memuat satu bab tersendiri dari jenis-jenis itu untuk menjelaskan maksudnya dan
mengisyaratkan makna yang dikehendaki. Karena itu kami mendahulukan hadits Anas yang
sujud di atas kain selimut karena udara panas, agar berdampingan dengan hadits Abu Hurairah,
“Jika panas menyengat, maka dinginkan shalat…” dan seterusnya, karena ada
kesesuaian antara keduanya. Sementara pengarang memisahkan antara keduanya dengan
menyebutkan dua hadits yang tidak sesuai dengan keduanya.

http://orido.wordpress.com 11
Doa dan Adab

http://www.perjalanansuci.com/ZikirHarian5.htm

Apabila sampai di pintu masjid, bacalah :

Artinya : Aku berlindung kepada Allah, Tuhan yang Maha Agung dengan zatNya
yang mulia dan kekuasaanNya yang azali, daripada syaitan yang direjam.
Segala puji bagi Allah. Ya Allah! Cucurilah selawat dan salamMu ke atas Nabi
Muhammad, dan ke atas keluarga Nabi Muhammad.
Ya Allah! Ampunilah bagiku segala dosaku dan bukakanlah bagiku pintu-pintu
rahmatMu, dan mudahkanlah bagiku pintu-pintu rezekiMu.
Kemudian masuk melangkah ke masjid dengan kaki kanan dahulu dan bacalah
'Bismillah!'

Apabila keluar dari masjid, dahulukanlah kaki kiri sambil membaca :

Artinya : Aku berlindung kepada Allah, Tuhan yang Maha Agung, dengan zatNya
yang mulia, dan kekuasaanNya yang azali, daripada syaitan yang direjam.
Segala puji bagi Allah. Ya Allah, cucurilah selawat dan salamMu atas (Nabi)
Muhammad, dan ke atas keluarga Nabi Muhammad. Ya Allah! Ampunilah segala
dosaku dan bukakanlah bagiku pintu-pintu rezekiMu, lindungilah aku daripada
syaitan dan askar-askarnya.

http://orido.wordpress.com 12
Doa dan Adab

http://candra-tap.web.ugm.ac.id/?p=40

Adab di dalam Masjid

Alhamdulillah. Segala puji hanyalah untuk Allah Subhanahu Wata’ala, yang atas
limpahan nikmat dan karunia-Nya kita bisa menerima dan mengikuti cahaya Islam dan Sunnah
dengan baik dan benar. Shalawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi
Muhammad Shollallahu ’alaihi wa Sallam, keluarganya, para shahabat, dan para pengikutnya
hingga akhir zaman kelak.

ADAB – ADAB DI DALAM MASJID

1. Menuju Masjid

Sahabat mulia Ibnu Mas’ud memberikan tuntunan kepada kita ketika sedang berjalan
menuju rumah Allah, sebuah do’a, yang artinya sbb :

”Ya Allah, jadikanlah cahaya di hatiku, cahaya di lidahku, cahaya di pendengaranku, cahaya di
mataku, cahaya dari belakangku, cahaya dari mukaku, cahaya dari atasku dan cahaya dari
bawahku. Ya Allah, berikanlah aku cahaya”

( HR. Bukhari Muslim, shahih )

2. Berjalan dengan tenang dan khidmat

Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam telah bersabda:

“Apabila shalat telah diiqamatkan, maka janganlah kamu datang menujunya dengan
berlari, tetapi datanglah kepadanya dengan berjalan dan memperhatikan ketenangan. Maka
apa ( bagian shalat ) yang kamu dapati ikutilah dan yang tertinggal sempurnakanlah.

( Muttafaq’alaih )

3. Berdo’a, Dahulukan yang Kanan

Tak jarang, karena lupa atau nggak tahu, pemandangan slonong boy kerap kali terjadi.
Banyak dari kita ketika memasuki masjid melupakan sebuah tuntunan Rasulullah Shollallahu
’alayhi wa Sallam yakni berdo’a. Sesuai sabda Nabi :

”Apabila salah seorang diantara kalian memasuki masjid, maka bersholawatlah kepada Nabi
Shollallahu ’alayhi wa Sallam, kemudian ucapkanlah, ”Ya Allah, bukakanlah pintu-pintu
rahmatmu”,dan apabila keluar, ucapkanlah, ”Ya Allah, aku memohon sebagian karunia
kepadaMu.”

( Riwayat Muslim, Ibnu Majah, An Nasai )

Dalam sumber yang berada dari A’isyah dikatakan :

http://orido.wordpress.com 13
Doa dan Adab

”Rasulullah Shollallahu ’alayhi wa Sallam menyukai mendahulukan yang kanan dalam


bersandal, bersisir, bersuci dan seluruh kegiatannya.”

( Riwayat Al-Bukhari dan Muslim )

4. Tebarkan Salam

Dalah hal ini, Allah ’Azza wa Jalla berfirman :

”Maka apabila kamu memasuki rumah-rumah, hendaklah kamu mengucapkan salam kepada
penghuninya sebuah salam yang ditetapkan dari sisi Allah, yang diberkati lagi baik.”

( QS. An Nur : 61 )

Sebuah hadits juga menerangkan,

”Suatu hari Rasulullah Shollallahu ’alaihi wa Sallam lewat di masjid dan terdapat sekelompok
wanita yang sedang duduk-duduk. Maka beliau pun melambaikan tangan sambil berucap
salam.”

( Hadist Riwayat Tirmidzi ).

Dari hadits tersebut terkandung sebuah makna yang mesti kita pahami, bahwa sebuah sunnah
yang baik untuk kita lakukan ketika masuk masjid adalah menebar salam kepada orang yang
berada di dalamnya, seperti halnya yang telah dilakukan Rasulullah Shollallahu ’alayhi wa
Sallam.

5. Awali Dengan Dua Raka’at

Nah, sebelum duduk,sunnah yang sangat penting kita perhatikan adalah melakukan sholat
sunnah dua raka’at (tahiyatul masjid).

Rasulullah Shollallahu ’alayhi wa Sallam bersabda, sebagai bentuk anjuran dan penekanan
kepada umatnya,

”Apabila salah seorang di antara kamu masuk masjid, maka sholatlah dua raka’at sebelum
duduk.”(Riwayat Muslim).

6. Bau Tak Sedap? Hindari!

Etika yang banyak sekali tidak digubris oleh sebagian orang adalah yak mau menjaga dirinya
dari bau yang tidak sedap, padahal Nabi kita telah bersabda :

”Barangsiapa yang memakan bawang putin, bawang merah dan bawang bakung, maka
hendaklah ia menjauhi masjid kami dan duduk di rumahnya.”(Riwayat Muslim).

Dalam sumber lain dikatakan,

http://orido.wordpress.com 14
Doa dan Adab

”Barangsiapa yang memakan bawang putih, bawang merah dan bawang bakung, maka
janganlah ia mendekati masjid kamu, sebab para malaikat terganggu oleh apa yang
menganggu keturunan Adam.”

Hadits tersebut merupakan dalil kuat bagia larangan masuknya seorang yang memakan bawang
putih dan semisalnya ke masjid, meski masjid tersebut dalam keadaan kosong. Hal ini
berdasarkan keumuman larangan yang ditunjukkan oleh sabda Rasulullah Shollallahu ’alayhi wa
Sallam.

7. Mesti Menjaga Kebersihan

Sampah berserakan, kotoran dimana-mana dan sederet noda berjibun di dalam masjid.
Fenomena seperti ini sering kali kita lihat. Masjid yang sedianya sebagai tempat untuk
beribadah seperti : dzikir, membaca Al-Qur’an, shalat, bermajelis ilmu dan lainnya, harus
terusik dan terganggu karena adanya kotoran dan najis. Kita lupa akan sebuah peringatan yang
dikeluarkan lisan mulia Rasulullah Shollallahu ’alayhi wa Sallam,

”Sesungguhnya masjid ini tidaklah patut untuk sesuatu berupa kencing dan kotoran, kecuali
untuk berdzikir kepada Allah, shalat, dan membaca Al-Qur’an”. (Riwayat Muslim).

8. Dahulukan Kiri

Ketika keluar masjid, sunnah yang sangat ditekankan Rasulullah Shollallahu ’alayhi wa Sallam
dengan mendahulukan kaki kiri sembari berdo’a,

”Ya Allah, aku memohon sebagian karunia kepadaMu.”(Riwayat Muslim, Ibnu Majah, An Nasai).

9. Yang Terlarang, Jangan Lakukan!

Sebenarnya banyak sekali yang mesti kita hindari ketika berada di dalam masjid. Namun disini
akan kita sajikan beberapa hal, dengan harapan yang terlarang ini dapat kita waspadai dan kita
singkiri.

• Lewat Di Depan Orang yang Sedang Shalat

Rasulullah Shollallahu ’alayhi wa Sallam bersabda,

”Seandainya orang yang lewat di hadapan orang yang sedang shalat itu mengetahui
dosa yang bakal ditanggungnya, maka menunggu selama empat puluh, lebih baik
banginya ketimbang lewat di hadapan orang shalat.”Abu Nadhar mengatakan, ”Saya
tidak mengetahui, apakah beliau mengatakan empat puluh hari, empat puluh bulan,
atau empat puluh tahun.”(Riwayat Jama’ah).

• Mengeraskan Suara

Larangan ini didasarkan pada sebuah sumber yang berasal dari As-Saib Bin Yazid, ia
menuturkan,

”Ketika aku sedang berdiri di masjid, tiba-tiba seseorang melemparku dengan kerikil.
Aku pun menoleh kepadanya, ternyata ia adalah Umar Bin Khattab. Ia berkata,
”Pergilah dan datangkan dua orang tersebut!” Lalu aku membawa kedua orang

http://orido.wordpress.com 15
Doa dan Adab

tersebut. Umar berkata, ”Siapa dan dari mana kalian?” keduanya menjawab, ”Dari
Thaif.” Umar kemudian berkata, ”Seandainya kalian adalah penduduk negri ini, tentu
akan membuat kalian pingsan, (lantaran) kalian meninggikan suara di masjid.”
(Riwayat Al-Bukhari).

Isyarat larangan ini ditujukan bagi sesuatu yang tidak ada faedahnya, sedangkan
sesuatu yang didalamnya terkandung manfaat dan darurat, maka boleh sebagaimana
pendapat Imam Al-Bukhari.

• Jual-Beli

Secara asal hukum jual beli adalah mubah (boleh), namun ketika transaksi ini dilakukan
di dalam masjid, menjadi terlarang alias nggak boleh.

Rasulullah Shollallahu ’alayhi wa Sallam menegaskan larangan ini dalam sabdanya,

”Apabila kalian melihat orang yang melakukan jual-beli di dalam masjid, maka
katakanlah, ”Semoga Allah tidak menjadikan untung dalam perdagangangmu.”(Riwayat
At-Tirmidzi, Hakim, Ad-Darimi).

Dalam riwayat lain disebutkan,

”Bahwasanya Rasulullah Shollallahu ’alayhi wa Sallam melarang jual-beli di dalam


masjid.”(Riwayat Abu Daud, Ibnu Majah, At-Tirmidzi, dan lainnya).

• Mencari dan Mengumumkan Kehilangan

Masjid dibangun untuk urusan akherat, bukan untuk kepentingan duniawi, terlebih
pribadi maupun golongan. Makanya Rasulullah Shollallahu ’alayhi wa Sallam bersabda,

”Barang siapa mendengar seseorang kehilangan di dalam masjid, maka katakanlah,


”Allah tidak mengembalikan barangmu” sebab masjid dibangun bukan untuk
kepentingan itu.” (Riwayat Muslim).

• Pakai Pakaian yang Menganggu

Pakaian yang nyeleneh atau berlebihan corak dan ragamnya dapat pula menyebabkan
tidak khusyu’nya orang lain dalam melakukan sholat. Pasalnya ia akan terbayang
dengan pakaian yang dikenakan oleh temannya.

Makanya, ketika Aisyah menjadikan kain bajunya sebagai gorden sisi rumahnya,
Rasulullah Shollallahu ’alayhi wa Sallam bersabda,

”Jauhkanlah gorden (beraneka warna) ini dari sisi kami, sebab gambar-gambarnya
senantiasa tampak dalam shalatku.”.(Riwayat Al-Bukhari).

• Campur Baur

Tentunya larangan ikhtilat (campur baur) ini tak terbatas di dalam masjid saja, tetapi
juga di tempat lain. Karena teks larangan dalam hal ini bersifat umum.

http://orido.wordpress.com 16
Doa dan Adab

Rasulullah Shollallahu ’alayhi wa Sallam bersabda,

”Janganlah seorang laki-laki bersepi-sepi dengan seorang wanita. Sebab yang


ketiganya adalah setan.”(Riwayat Ahmad).

10. Boleh Dilakukan

Selain berfungsi khusus sebagai tempat ibadah, masjid juga boleh dipergunakan sebagai ajang
untuk melakukan aktifitas lain, yang tentunya diperbolehkan syariat, seperti :

• Mengadakan Majelis Ilmu


• Tidur di dalam Masjid
• Berlatih Ketangkasan
• Tempat Pengobatan

Sumber : Bulughul Maram. Al Hafidh Ibnu Hajar Asqalany. Terjemahan MS Sukandy.

Adab Harian Muslim Teladan. Terjemahan Aadaab Islaamiyyah. ‘Abdul Hamid bin Abi
‘Abdirrahman as-Suhaibani.

Majalah El-Fata Volume 06, No.01/2006

http://www.almanhaj.or.id/index.php?action=more&article_id=829&bagian=0

Kamis, 17 Juni 2004 11:18:32 WIB


Kategori : Shalat

MEMAKMURKAN MASJID DAN MENDATANGI MASJID [UNTUK BERIBADAH]


Oleh
Dr Shalih bin Ghanim bin Abdillah As-Sadlani.

Masjid merupakan Baitullah, di dalamnya Ia disembah dan senantiasa disebut


nama-Nya. Masjid merupakan menara petunjuk dan bendera Islam. Allah
memuliakan serta mengagungkan orang yang mengikatkan dirinya dengan
masjid.

Allah berfirman.

"Artinya : Dan sesungguhnya masjid-masjid itu adalah kepunyaan Allah. Maka


janganlah kamu menyembah seseorangpun di dalamnya di samping
(menyembah) Allah" [Al-Jin : 18]

Masjid-masjid itu dibangun agar manusia mengerjakan shalat dan berdzikir


kepada Allah, membaca Al-Qur'an dan taqarrub kepada-Nya, merendah di
hadapan-Nya dan mengharapkan pahala di sisi-Nya.

http://orido.wordpress.com 17
Doa dan Adab

Sesungguhnya memakmurkan masjid adalah bagian terbesar untuk taqarub


kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Di antara bagian dari memakmurkan masjid
adalah membangun, membersihkan, membentangkan permadani, meneranginya
dan masih banyak lagi bagian-bagian dari pemerliharaan masjid. Adapula
memakmurkan masjid dengan i'tikaf di dalamnya, shalat dan senantiasa
mendatanginya dengan berjama'ah, mengajarkan ilmu-ilmu yang bermanfaat,
membaca Al-Qur'an, belajar dan mengajarkannya. As-Sunnah telah menjelaskan
keutamaan dan balasan yang besar dalam memakmurkan, membangun dan
memelihara masjid.

Diriwayatkan dalam shahih Muslim, Utsman Radhiyallahu 'anhu telah mendengar


Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.

"Artinya : Barangsiapa telah membangun masjid karena Allah Subhanahu wa


Ta'ala (Bukair berkata : Saya menyangka beliau berkata dengan mengharap
wajah Allah), maka Allah akan membangunkannya rumah di Jannah" [Shahih
Muslim 1/378 no. 533 urutan 24 kitab al-Masajid bab 4]

Maksudnya karena ikhlas dengan mengharap wajah Allah Subhanahu wa Ta'ala


semata serta mengharap keridhaan-Nya, tidak riya, sum'ah dan tidak pula
karena mencari pujian manusia serta bukan karena satu tujuan atau tujuan-
tujuan yang lain.

Seperti telah dijelaskan tentang keutamaan memakmurkan masjid, dijelaskan


pula tentang keutamaan menyiapkan masjid untuk shalat dan pujian bagi orang
yang melaksanakannya. Dalam shahih Muslim, Abu Hurairah berkata :
Sesungguhnya ada seorang wanita berkulit hitam yang berkhidmat pada masjid
(dalam riwayat lain ; seorang pemuda). Suatu ketika Rasulullah Shallallahu
'alaihi wa sallam tidak melihatnya, maka beliau bertanya tentang dia, para
shahabat menjawab, Ia telah meninggal. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa
sallam bersabda.

"Apakah tidak ada kemampuan bagimu untuk memberitahukan kepadaku


(tentang kematiannya, ada yang menjawab, sepertinya mereka menganggap
kecil masalah itu. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
"Tunjukkan padaku kuburannya, maka ditunjukkanlah beliau pada kuburan
tersebut, beliau mendo'akannya kemudian bersabda:"Artinya : Sesungguhnya
ahli kubur ini dipenuhi kegelapan dan Allah meneranginya dengan shalatku
terhadap mereka" [Shahih Muslim 2/658 no 956 urutan 71 Kitab al-Janaiz bab
ash-shalat 'ala al-Kubur]

Telah ada beberapa nash sharih lagi shahih yang menjelaskan keutamaan
mendatangi masjid untuk menunaikan shalat, dzikir dan qira'ah Qur'an. Orang
yang menziarahi masjid itu berada dalam penjagaan Allah dan mendapatkan
rahmat-Nya selagi ia duduk didalamnya, menjaga adab-adabnya dan selalu

http://orido.wordpress.com 18
Doa dan Adab

menghubungkan hatinya dengan Allah.

Sesungguhnya shalat seseorang di dalam masjid dilebihkan dari shalat yang


dilakukan di rumah atau di pasar dengan 25 derajat atau 27 derajat. Beberapa
nash telah menjelaskan bahwa orang yang mendatangi masjid dalam gelap,
maka Allah akan meneranginya dengan sempurna pada hari kiamat, seperti
orang yang pergi ke masjid di pagi hari atau di malam hari, Allah akan
menyediakan baginya rumah di jannah. Ini merupakan fadhilah yang besar,
takkan ada orang yang melampui batas atau meremehkannya kecuali orang
yang lalai atau pemalas, maka haram baginya mendapatkan kebaikan
saudaranya semuslim.

Lihat beberapa hadits yang telah menjelaskan apa yang telah saya katakana ini,
supaya menjadi ilmu, bashirah dan petunjuk, dengan itu pula supaya kalian
melaksanakan rukun ini sebagai ilham dari syi'ar-syi'ar Islam di masjid bersama
jama'ah lain untuk mendapatkan ridha dan balasan dari Allah di dunia dan di
akhirat.

Dari Abu Hurairah, Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.

"Artinya : Shalat seseorang (di masjid dengan berjama'ah) itu dilebihkan dengan
25 derajat dari shalat yang dikerjakan di rumah dan di pasar, sesungguhnya
salah seorang di antara kalian jika berwudlu kemudian menyempurnakannya
lalu mendatangi masjid, tak ada keinginan yang lain kecuali untuk shalat, maka
tidaklah ia melangkah dengan satu langkah pun kecuali Allah mengangkatnya
satu derajat, dan terhapus darinya satu kesalahan hingga ia masuk masjid ..."
[Muttafaqun 'alaih, Lu'lu wal Marjan, yang disepakati oleh Bukhari dan Muslim
1/131 no. 387]

Orang yang menziarahi masjid berada dalam perlindungan dan rahmat dari
Allah selagi tetap dalam duduk dan menjaga adab-adabnya dengan
menghadapkan hati kepada Allah semata.

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam


bersabda.

"Artinya : Maukah aku tunjukkan kepadamu sesuatu yang menyebabkan Allah


menghapuskan kesalahan-kesalahan dan mengangkat derajat ..? para shahabat
menjawab ; Ya wahai Rasulullah, beliau bersabda, "Menyempurnakan wudlu
meski dalam keadaan susah dan banyak-banyak mendatangi masjid, menunggu
shalat setelah shalat.... itulah ribat, itulah ribat, itulah ribat" [Shahih Muslim
1/219 no 251 urutan 41 bab 14 kitab At-Thaharah]

Allah berfirman.

"Artinya : Bertasbihlah kepada Allah di masjid-masjid yang telah diperintahkan

http://orido.wordpress.com 19
Doa dan Adab

untuk dimuliakan dan disebut nama-Nya di dalamnya, pada waktu pagi dan
waktu petang, laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula)
oleh jual beli dari mengingat Allah, dan (dari) mendirikan sembahyang, dan
(dari) membayarkan zakat. Mereka takut kepada suatu hari yang (di hari itu)
hati dan penglihatan menjadi goncang. (Mereka mengerjakan yang demikian
itu) supaya Allah memberi balasan kepada mereka (dengan balasan) yang lebih
baik dari apa yang telah mereka kerjakan, dan supaya Allah menambah
karunia-Nya kepada mereka. Dan Allah memberi rezki kepada siapa yang
dikehendaki-Nya tanpa batas" [An-Nur : 36-38]

Banyak sekali ayat dan hadits-hadits dalam bab ini, maka bagi orang yang
berkhidmat di masjid dan bertanggung jawab atas masjid baik atas nama
pribadi, jama'ah, yayasan atau yang lain haruslah menghidupkan masjid dengan
membangun, membersihkan, menghamparkan permadani, penerangan dan
kesinambungan pemenuhan air serta lainnya yang termasuk di dalamnya demi
kemudahan dan kelancaran hamba Allah untuk melaksanakan amal-amal yang
besar di dalam masjid.

[Disalin dari kitab Shalat Al-Jama'ah Hukmuha Wa Ahkamuha Wat Tanbih 'Ala Ma
Yaqa'u Fiiha Min Bid'ain Wa Akhthain edisi Indoensia Shalat Berjama'ah, Panduan
Hukum, Adab, Hikmah. hal 61-65, Pustaka Arafah]

http://www.al-azim.com/~duriantunggal/pedoman.html

“Hanyalah yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang


beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta mendirikan solat,
menunaikan zakat dan tidak takut ( kepada sesiapa pun ) selain kepada
Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan
orang-orang yang mendapat petunjuk,”
( Quran;Surat At-Taubah: Ayat 18 )

BERANGKAT KE MASJID

• Mulai dengan kaki kanan.


• Berjalan dengan tenang dan tidak tergesa-gesa. Doa Nabi ketika dalam
perjalanan menuju Masjid;“Ya Allah jadikanlah dalam hatikahaya dan
lidahku cahaya dan jadikanlah pendengaranku cahaya dan penglihatanku
cahaya dan jadikanlah di belakangku cahaya dan di hadapanku cahaya
dan di bawahku cahaya, Ya Allah berikanlah kepadaku cahaya.”

ADAB MASUK KE MASJID

http://orido.wordpress.com 20
Doa dan Adab

• Membuka kasut dan masuk dengan mendahulukan kaki kanan. Ketika


masuk masjid, Rasulullah mengajar kita membaca doa, “ Ya Allah,
bukakanlah untukku pintu Rahmatmu.”
• Memberi salam kepada sesiapa saja yang berada didalam masjid, sekira
tiada orang dalam masjid tersebut maka ucapkanlah: “Selamat ke atas
kami dan hamba Allah yang solih.”
• Mengerjakan solat sunnah Tahiyatul Masjid ( Menghormati Masjid )

ADAB DALAM MASJID

• Duduk mengadap qiblat.


• Memohon doa supaya Allah membuka pintu rahmatnya.
• Sentiasa menyebut nama Allah.
• Menghadirkan Allah dalam hati.
• Menghentikan percakapan tentang hal-hal dunia.
• Jauhi dari menghina Islam.
• Berzikir dengan suara perlahan.

ADAB KETIKA MENDENGAR AZAN

• Berdiam diri.
• Menjawab seruan Azan
• Berdoa setelah selesai Azan.
• Ditambah dengan doa permohonan kerana doa antara Azan Iqamah
dimaqbulkan.
• Kerjakan solat sunnah Rawatib.

ADAB KELUAR MASJID

• Mohon ampun dan bimbingan Allah agar selamat selama di luar.


• Berniat untuk datang kembali.
• Mendahulukan kaki kiri sambil berdoa: “Aku berlindung dengan nama
Allah Yang Maha Agung dengan Zat Yang Maha Mulia dan kekuasaanNya
yang qadim dari syaitan yang terkutuk.”

http://orido.wordpress.com 21

You might also like