Professional Documents
Culture Documents
“Ya Allah! Jadikanlah dalam hatiku suatu cahaya, dalam pandanganku suatu cahaya,
dalam pendengaranku suatu cahaya, dari arah kananku suatu cahaya, dari arah kiriku
suatu cahaya, di atasku suatu cahaya, di bawahku suatu cahaya, di depanku suatu
cahaya, di belakangku suatu cahaya dan limpahkanlah kepadaku dengan cahaya
(H.R.Bukhari- Muslim)
http://orido.wordpress.com 1
Doa dan Adab
rohmatik
“Aku berlindung kepada Allah yang Maha Tinggi dan Maha Agung dan dengan Dzat-Nya
yang Maha Mulia dan kekuasaan-Nya yang tidak berpermulaan, dari gangguan syetan
yang terlaknat. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. Ya Allah, rahmatilah
Muhammad dan juga rahmati keluarganya. Ya Allah, ampunilah dosaku dan bukakanlah
untukku pintu-pintu rahmat-Mu.” (H.R. Abu Daud)
”Yaa Allah aku mohon kepada-Mu akan karunia-Mu.” (H.R. Muslim, Abu Dau dan
Nasai)
Adab Masjid
1. Masjid bukanlah rumah atau bangunan biasa, tetapi Rumah Allah
http://orido.wordpress.com 2
Doa dan Adab
َِإذَا َدخَلَ َأحَ ُدكُ ُم الْمَسْجِدَ فَ ْلَي ْركَعْ َر ْك َعتَيْنِ َقبْلَ َأنْ يَجْ ِلس
“Apabila salah seorang daripada kamu masuk ke masjid, maka hendaklah dia
melakukan rukuk (shalat) sebanyak dua rakaat sebelum dia duduk” (H.R. Bukhari-
Muslim)
Links:
[sunnah-sunnah peRgi menuju masjid]
http://www.almanhaj.or.id/index.php?action=more&article_id=1423&bagian=0
[adab beRjalan ke masjid dan bacaan sewaktu masuk dan keluaRnya]
http://www.almanhaj.or.id/index.php?action=more&article_id=1926&bagian=0
[shalat tahiyatul masjid]
http://www.almanhaj.or.id/index.php?action=more&article_id=1744&bagian=0
[dOa masuk dan keluaR masjid]
http://www.perjalanansuci.com/ZikirHarian5.htm
[adab di dalam masjid]
http://candra-tap.web.ugm.ac.id/?p=40
[memakmuRkan dan mendatangi masjid [untuk beRibadah]]
http://www.almanhaj.or.id/index.php?action=more&article_id=829&bagian=0
[adab-adab masjid]
http://www.al-azim.com/~duriantunggal/pedoman.html
-perbanyakamalmenujusurga-
http://orido.wordpress.com 3
Doa dan Adab
http://www.almanhaj.or.id/index.php?action=more&article_id=1423&bagian=0
"As-Sakinah " artinya perlahan dalam berjalan dan menjauhkan diri dari
bersendau gurau
http://orido.wordpress.com 4
Doa dan Adab
"Artinya : Apabila diantara kalian ada yang masuk masjid maka bersholawatlah
kalian atas Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam kemudian mengucapkan doa:
“Ya Allah bukalah pintu rahmat-Mu untukku†[Hadits Riwayat Muslim
1/494 no. 713, Abu Dawud no. 465, Nasaa’I no.728, Ibnu Majah no. 772.]
Dan pada riwayat An-Nasa'i terdapat tambahan agar bershalawat kepada Nabi
Shallallahu 'alaihi wa sallam
http://orido.wordpress.com 5
Doa dan Adab
[i]. Mendahulukan kaki kiri ketika keluar dari Masjid sebagaimana perkataan
shahabat Anas bin Malik ketika menyebutkan tentang keutamaan mendahulukan
kaki kanan ketika masuk masjid.
"Artinya : Apabila salah seorang diantara kalian masuk masjid, maka hendaklah
shalat dua rakaat sebelum ia duduk†[Hadits Riwayat Bukhari no. 444 dan
Muslim no. 714]
[Disalin dari kitab Aktsaru Min Alfi Sunnatin Fil Yaum Wal Lailah, edisi Indonesia
Lebih Dari 1000 Amalan Sunnah Dalam Sehari Semalam, Penulis Khalid Al-
Husainan, Penerjemah Zaki Rachmawan]
_________
Foote Note
[1]. Waktu yang terlarang untuk melakukan shalat sunnah tathawwu’ ada tiga. Berdasarkan
hadits dari Uqbah bin Amir Al Juhani Radhiyallahu 'anhu diriwayatkan bahwa ia berkata:
“Ada tiga waktu yang kami dilarang Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam untuk shalat
pada waktu tersebut dan juga untuk menguburkan mayyit; ketika matahari persis terbit, hingga
meninggi; ketika matahari tepat di atas kepala, hingga condong; dan manakala matahari mulai
tenggelam, hingga betul-betul tenggelam. [Hadits Riwayat. Muslim, dalam Kitab Shalatul
Musafirin, bab waktu-waktu yang terlarang. No. 831).
http://www.almanhaj.or.id/index.php?action=more&article_id=1926&bagian=0
http://orido.wordpress.com 6
Doa dan Adab
Hadits Pertama
"Artinya : Dari Abu Qatadah, ia berkata : Tatkala kami sedang shalat bersama
Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, tiba-tiba beliau mendengar suara berisik
orang-orang (yang datang). Maka ketika Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam telah
selesai shalat, ia bertanya : "Ada apa dengan kamu tadi (berisik) ?". Mereka
menjawab : "Kami terburu-buru untuk turut (jama'ah)", Nabi Shallallahu 'alaihi
wa sallam berkata : "Janganlah kamu berbuat begitu !. Apabila kamu
mendatangi shalat, hendaklah kamu berlaku tenang ! Apa yang kamu dapatkan
(dari shalatnya Imam), maka shalatlah kamu (seperti itu) dan apa yang kamu
ketinggalan, sempurnakanlah !" [Hadits Shahih Riwayat : Bukhari, Muslim dan
Ahmad]
Hadits Kedua
"Artinya : Dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam beliau
bersabda : "Apabila kamu mendengar qamat, maka pergilah kamu ke tempat
shalat itu, dan kamu haruslah berlaku tenang dan bersikap sopan/terhormat,
dan janganlah kamu tergesa-gesa, apa yang kamu dapatkan (dari shalatnya
Imam), maka shalatlah kamu (seperti itu) dan apa yang kamu ketinggalan
sempurnakanlah". [Hadits Riwayat : Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Ibnu Majah,
Nasa'i dan Ahmad]
[3]. Kita dilarang berisik apabila sampai di tempat shalat, sedang shalat
(jama'ah) telah didirikan. Ini dapat mengganggu orang-orang yang sedang shalat
jama'ah.
[5]. Apa yang kita dapatkan dari shalatnya Imam, maka hendaklah langsung kita
shalat sebagaimana keadaan shalat imam waktu itu.
[6]. Setelah imam selesai memberi salam ke kanan dan ke kiri, barulah kita
http://orido.wordpress.com 7
Doa dan Adab
Diantara hikmahnya kita diperintahkan tenang dan sopan serta tidak boleh
tergesa-gesa, Nabi Shallallahu alaihi wa sallam pernah bersabda.
Hadits Ketiga
Keterangan :
[1]. Hadits ini diriwayatkan dari jalan Ibnu Abbas yang menerangkan tentang
shalat Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam diwaktu malam (shalat lail).
[2]. Hadits ini menyatakan : Disukai kita mengucapkan do'a di atas di waktu
pergi ke Masjid.
Hadits Keempat
"Artinya : Dari Abi Humaid atau dari Abi Usaid, ia berkata : Telah bersabda
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam : "Apabila salah seorang kamu masuk
masjid, maka ucapkanlah : "ALLAHUMMAF TAHLII ABWAABA RAHMATIKA (Ya
Allah, bukakanlah bagiku pintu-pintu rahmat-Mu)". Dan apabila keluar (dari
masjid), maka ucapkanlah : "ALLAHUMMA INNI AS ALUKA MIN FADLIKA (Ya Allah,
sesungguhnya aku minta kepada-Mu dari karunia-Mu) ".[Hadits Shahih Riwayat :
Muslim, Ahmad dan Nasa'i].
http://orido.wordpress.com 8
Doa dan Adab
Periksa : Shahih Muslim 2 : 155. Sunan Nasa'i 2: 41. Fat-hur Rabbani 3 : 51,52
Nomor hadits 314. Al-Adzkar hal : 25.
Hadits Kelima
"Artinya :Dari Abdullah bin Amr bin Ash dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam,
bahwasanya Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallm, apabila masuk masjid, beliau
mengucapkan : "AUDZU BILLAHIL 'AZHIMI WABIWAJHIHIL KARIIMI WA SULTHANIHIL
QADIIMI MINASY SYAITHANIR RAJIIM" (Aku berlindung kepada Allah yang Maha
Agung dan dengan wajah-Nya yang Mulia serta kekuasaan-Nya yang tiada yang
mendahuluinya, dari (gangguan) syaithan yang terkutuk)". Nabi Shallallahu
'alaihi wa sallam berkata : Apabila ia mengucapkan demikian (do'a di atas),
syaithanpun berkata : Dipeliharalah ia dari padaku sisa harinya" [Hadits Shaih
Riwayat Abu Dawud]
Periksa : Sunan Abu Dawud Nomor hadits : 466, Aunul Ma'bud Nomor hadits :
462. Minhalul 'Adzbul Mauruud (Syarah Abu Dawud) 4 : 75, Tuhfatudz Dzakrin
halman 94, Al-Kalimut Thayyib halaman 51,52, Ibnu Taimiyah. Al-Adzkar halman
26. Tafsir Ibnu Katsir 3 :294. [1]
http://www.almanhaj.or.id/index.php?action=more&article_id=1744&bagian=0
http://orido.wordpress.com 9
Doa dan Adab
MAKNA HADITS
Sulaik Al-Ghathafany masuk masjid Nabawi ketika Jum’at, saat Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyampaikan khutbah, lalu dia langsung
duduk. Beliau menyuruhnya bediri dan shalat dua rakaat. Kemudian beliau
menyatakan bahwa masjid-masjid itu memiliki kesucian dan kehormatan,
bahwa ia memiliki hak tahiyat atas orang yang memasukinya. Caranya, dia
tidak langsung duduk sebelum shalat dua rakaat.
Karena itulah beliau tidak memberi kesempatan, termasuk pula terhadap orang
yang duduk itu untuk mendengarkan khutbah belaiu.
Masing-masing di antara dalil-dalil kedua belah pihak bersifat umum dari satu
sisi dan bersifat khusus dari sisi yang lain. Hanya saja pembolehan shalat-shalat
yang memiliki sebab-sebab pada waktu-waktu ini merupakan pengamalan
terhadap semua dalil-dalil, sehingga masing-masing di antara dalil-dalil itu
dapat ditakwili sedemikian rupa. Disamping itu, pembolehan tersebut bisa
memperbanyak ibadah yang memiliki sandaran kepada syarat.
Perbedaan pendapat ini sudah pernah disinggung dalam hadits Ibnu Abbas
(nomor 52). Namun kami ingin memberi tambahan kejelasan yang diambilkan
dari perkataan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, yang menyebutkan bahwa dia
tidak berkomentar terhadap shalat-shalat yang memiliki sebab-sebab yang
didasarkan kepada beberapa dalil yang kemudian diajdikan hujjah oleh orang-
http://orido.wordpress.com 10
Doa dan Adab
orang yang melarangnya. Tapi setelah diteliti lebih lanjut bahwa dalil-dalil itu
ada yang dhaif atau tidak mengarah, seperti sabda beliau. “Jika salah
seorang diantara kalian masuk masjid, janganlah dia duduk sehingga shalat dua
rakaatâ€. Sabda beliau ini bersifat umum dan tidak ada kekhususan di
dalamnya, karena itu merupakan hujjah menurut kesepakat salaf.
KESIMPULAN HADITS
[1]. Pensyariatan Tahiyatul Masjid bagi orang yang memasukinya. Shalat ini
wajib menurut golongan Zhahiriyah karena berdasarkan kepada zhahir hadits.
Menurut pendapat jumhur, shalat ini sunat.
[2]. Shalat ini disyariatkan bagi orang yang memasuki masjid kapanpun
waktunya, meskipun pada waktu larangan shalat, karena keumuman hadits.
Telah disebutkan dibagian atas pendapat lain tentang hal ini.
[3]. Sunat wudhu bagi orang yang memasuki masjid, agar dia tidak ketinggalan
mengerjakan shalat yang diperintahkan ini.
[4]. Para ulama membatasi Masjidil Haram, bahwa tahiyatnya adalah thawaf.
Tapi bagi orang yang tidak berniat thawaf atau dia kesulitan mengerjakannya,
maka tidak seharusnya dia meninggalkan shalat ini, yang berarti dia shalat dua
rakaat
[Disalin dari kitab Taisirul-Allam Syarh Umdatul Ahkam, Edisi Indonesia Syarah
Hadits Pilihan Bukhari Muslim, Pengarang Syaikh Abdullah bin Abdurrahman bin
Shalih Ali Bassam, Penerbit Darul Fallah]
_________
Foote Note
[1]. Di bab ini pengarang menyebutkan beberapa jenis amal shalat. Kami melihat ada baiknya
jika kami memuat satu bab tersendiri dari jenis-jenis itu untuk menjelaskan maksudnya dan
mengisyaratkan makna yang dikehendaki. Karena itu kami mendahulukan hadits Anas yang
sujud di atas kain selimut karena udara panas, agar berdampingan dengan hadits Abu Hurairah,
“Jika panas menyengat, maka dinginkan shalat…†dan seterusnya, karena ada
kesesuaian antara keduanya. Sementara pengarang memisahkan antara keduanya dengan
menyebutkan dua hadits yang tidak sesuai dengan keduanya.
http://orido.wordpress.com 11
Doa dan Adab
http://www.perjalanansuci.com/ZikirHarian5.htm
Artinya : Aku berlindung kepada Allah, Tuhan yang Maha Agung dengan zatNya
yang mulia dan kekuasaanNya yang azali, daripada syaitan yang direjam.
Segala puji bagi Allah. Ya Allah! Cucurilah selawat dan salamMu ke atas Nabi
Muhammad, dan ke atas keluarga Nabi Muhammad.
Ya Allah! Ampunilah bagiku segala dosaku dan bukakanlah bagiku pintu-pintu
rahmatMu, dan mudahkanlah bagiku pintu-pintu rezekiMu.
Kemudian masuk melangkah ke masjid dengan kaki kanan dahulu dan bacalah
'Bismillah!'
Artinya : Aku berlindung kepada Allah, Tuhan yang Maha Agung, dengan zatNya
yang mulia, dan kekuasaanNya yang azali, daripada syaitan yang direjam.
Segala puji bagi Allah. Ya Allah, cucurilah selawat dan salamMu atas (Nabi)
Muhammad, dan ke atas keluarga Nabi Muhammad. Ya Allah! Ampunilah segala
dosaku dan bukakanlah bagiku pintu-pintu rezekiMu, lindungilah aku daripada
syaitan dan askar-askarnya.
http://orido.wordpress.com 12
Doa dan Adab
http://candra-tap.web.ugm.ac.id/?p=40
Alhamdulillah. Segala puji hanyalah untuk Allah Subhanahu Wata’ala, yang atas
limpahan nikmat dan karunia-Nya kita bisa menerima dan mengikuti cahaya Islam dan Sunnah
dengan baik dan benar. Shalawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi
Muhammad Shollallahu ’alaihi wa Sallam, keluarganya, para shahabat, dan para pengikutnya
hingga akhir zaman kelak.
1. Menuju Masjid
Sahabat mulia Ibnu Mas’ud memberikan tuntunan kepada kita ketika sedang berjalan
menuju rumah Allah, sebuah do’a, yang artinya sbb :
”Ya Allah, jadikanlah cahaya di hatiku, cahaya di lidahku, cahaya di pendengaranku, cahaya di
mataku, cahaya dari belakangku, cahaya dari mukaku, cahaya dari atasku dan cahaya dari
bawahku. Ya Allah, berikanlah aku cahaya”
“Apabila shalat telah diiqamatkan, maka janganlah kamu datang menujunya dengan
berlari, tetapi datanglah kepadanya dengan berjalan dan memperhatikan ketenangan. Maka
apa ( bagian shalat ) yang kamu dapati ikutilah dan yang tertinggal sempurnakanlah.
( Muttafaq’alaih )
Tak jarang, karena lupa atau nggak tahu, pemandangan slonong boy kerap kali terjadi.
Banyak dari kita ketika memasuki masjid melupakan sebuah tuntunan Rasulullah Shollallahu
’alayhi wa Sallam yakni berdo’a. Sesuai sabda Nabi :
”Apabila salah seorang diantara kalian memasuki masjid, maka bersholawatlah kepada Nabi
Shollallahu ’alayhi wa Sallam, kemudian ucapkanlah, ”Ya Allah, bukakanlah pintu-pintu
rahmatmu”,dan apabila keluar, ucapkanlah, ”Ya Allah, aku memohon sebagian karunia
kepadaMu.”
http://orido.wordpress.com 13
Doa dan Adab
4. Tebarkan Salam
”Maka apabila kamu memasuki rumah-rumah, hendaklah kamu mengucapkan salam kepada
penghuninya sebuah salam yang ditetapkan dari sisi Allah, yang diberkati lagi baik.”
( QS. An Nur : 61 )
”Suatu hari Rasulullah Shollallahu ’alaihi wa Sallam lewat di masjid dan terdapat sekelompok
wanita yang sedang duduk-duduk. Maka beliau pun melambaikan tangan sambil berucap
salam.”
Dari hadits tersebut terkandung sebuah makna yang mesti kita pahami, bahwa sebuah sunnah
yang baik untuk kita lakukan ketika masuk masjid adalah menebar salam kepada orang yang
berada di dalamnya, seperti halnya yang telah dilakukan Rasulullah Shollallahu ’alayhi wa
Sallam.
Nah, sebelum duduk,sunnah yang sangat penting kita perhatikan adalah melakukan sholat
sunnah dua raka’at (tahiyatul masjid).
Rasulullah Shollallahu ’alayhi wa Sallam bersabda, sebagai bentuk anjuran dan penekanan
kepada umatnya,
”Apabila salah seorang di antara kamu masuk masjid, maka sholatlah dua raka’at sebelum
duduk.”(Riwayat Muslim).
Etika yang banyak sekali tidak digubris oleh sebagian orang adalah yak mau menjaga dirinya
dari bau yang tidak sedap, padahal Nabi kita telah bersabda :
”Barangsiapa yang memakan bawang putin, bawang merah dan bawang bakung, maka
hendaklah ia menjauhi masjid kami dan duduk di rumahnya.”(Riwayat Muslim).
http://orido.wordpress.com 14
Doa dan Adab
”Barangsiapa yang memakan bawang putih, bawang merah dan bawang bakung, maka
janganlah ia mendekati masjid kamu, sebab para malaikat terganggu oleh apa yang
menganggu keturunan Adam.”
Hadits tersebut merupakan dalil kuat bagia larangan masuknya seorang yang memakan bawang
putih dan semisalnya ke masjid, meski masjid tersebut dalam keadaan kosong. Hal ini
berdasarkan keumuman larangan yang ditunjukkan oleh sabda Rasulullah Shollallahu ’alayhi wa
Sallam.
Sampah berserakan, kotoran dimana-mana dan sederet noda berjibun di dalam masjid.
Fenomena seperti ini sering kali kita lihat. Masjid yang sedianya sebagai tempat untuk
beribadah seperti : dzikir, membaca Al-Qur’an, shalat, bermajelis ilmu dan lainnya, harus
terusik dan terganggu karena adanya kotoran dan najis. Kita lupa akan sebuah peringatan yang
dikeluarkan lisan mulia Rasulullah Shollallahu ’alayhi wa Sallam,
”Sesungguhnya masjid ini tidaklah patut untuk sesuatu berupa kencing dan kotoran, kecuali
untuk berdzikir kepada Allah, shalat, dan membaca Al-Qur’an”. (Riwayat Muslim).
8. Dahulukan Kiri
Ketika keluar masjid, sunnah yang sangat ditekankan Rasulullah Shollallahu ’alayhi wa Sallam
dengan mendahulukan kaki kiri sembari berdo’a,
”Ya Allah, aku memohon sebagian karunia kepadaMu.”(Riwayat Muslim, Ibnu Majah, An Nasai).
Sebenarnya banyak sekali yang mesti kita hindari ketika berada di dalam masjid. Namun disini
akan kita sajikan beberapa hal, dengan harapan yang terlarang ini dapat kita waspadai dan kita
singkiri.
”Seandainya orang yang lewat di hadapan orang yang sedang shalat itu mengetahui
dosa yang bakal ditanggungnya, maka menunggu selama empat puluh, lebih baik
banginya ketimbang lewat di hadapan orang shalat.”Abu Nadhar mengatakan, ”Saya
tidak mengetahui, apakah beliau mengatakan empat puluh hari, empat puluh bulan,
atau empat puluh tahun.”(Riwayat Jama’ah).
• Mengeraskan Suara
Larangan ini didasarkan pada sebuah sumber yang berasal dari As-Saib Bin Yazid, ia
menuturkan,
”Ketika aku sedang berdiri di masjid, tiba-tiba seseorang melemparku dengan kerikil.
Aku pun menoleh kepadanya, ternyata ia adalah Umar Bin Khattab. Ia berkata,
”Pergilah dan datangkan dua orang tersebut!” Lalu aku membawa kedua orang
http://orido.wordpress.com 15
Doa dan Adab
tersebut. Umar berkata, ”Siapa dan dari mana kalian?” keduanya menjawab, ”Dari
Thaif.” Umar kemudian berkata, ”Seandainya kalian adalah penduduk negri ini, tentu
akan membuat kalian pingsan, (lantaran) kalian meninggikan suara di masjid.”
(Riwayat Al-Bukhari).
Isyarat larangan ini ditujukan bagi sesuatu yang tidak ada faedahnya, sedangkan
sesuatu yang didalamnya terkandung manfaat dan darurat, maka boleh sebagaimana
pendapat Imam Al-Bukhari.
• Jual-Beli
Secara asal hukum jual beli adalah mubah (boleh), namun ketika transaksi ini dilakukan
di dalam masjid, menjadi terlarang alias nggak boleh.
”Apabila kalian melihat orang yang melakukan jual-beli di dalam masjid, maka
katakanlah, ”Semoga Allah tidak menjadikan untung dalam perdagangangmu.”(Riwayat
At-Tirmidzi, Hakim, Ad-Darimi).
Masjid dibangun untuk urusan akherat, bukan untuk kepentingan duniawi, terlebih
pribadi maupun golongan. Makanya Rasulullah Shollallahu ’alayhi wa Sallam bersabda,
Pakaian yang nyeleneh atau berlebihan corak dan ragamnya dapat pula menyebabkan
tidak khusyu’nya orang lain dalam melakukan sholat. Pasalnya ia akan terbayang
dengan pakaian yang dikenakan oleh temannya.
Makanya, ketika Aisyah menjadikan kain bajunya sebagai gorden sisi rumahnya,
Rasulullah Shollallahu ’alayhi wa Sallam bersabda,
”Jauhkanlah gorden (beraneka warna) ini dari sisi kami, sebab gambar-gambarnya
senantiasa tampak dalam shalatku.”.(Riwayat Al-Bukhari).
• Campur Baur
Tentunya larangan ikhtilat (campur baur) ini tak terbatas di dalam masjid saja, tetapi
juga di tempat lain. Karena teks larangan dalam hal ini bersifat umum.
http://orido.wordpress.com 16
Doa dan Adab
Selain berfungsi khusus sebagai tempat ibadah, masjid juga boleh dipergunakan sebagai ajang
untuk melakukan aktifitas lain, yang tentunya diperbolehkan syariat, seperti :
Adab Harian Muslim Teladan. Terjemahan Aadaab Islaamiyyah. ‘Abdul Hamid bin Abi
‘Abdirrahman as-Suhaibani.
http://www.almanhaj.or.id/index.php?action=more&article_id=829&bagian=0
Allah berfirman.
http://orido.wordpress.com 17
Doa dan Adab
Telah ada beberapa nash sharih lagi shahih yang menjelaskan keutamaan
mendatangi masjid untuk menunaikan shalat, dzikir dan qira'ah Qur'an. Orang
yang menziarahi masjid itu berada dalam penjagaan Allah dan mendapatkan
rahmat-Nya selagi ia duduk didalamnya, menjaga adab-adabnya dan selalu
http://orido.wordpress.com 18
Doa dan Adab
Lihat beberapa hadits yang telah menjelaskan apa yang telah saya katakana ini,
supaya menjadi ilmu, bashirah dan petunjuk, dengan itu pula supaya kalian
melaksanakan rukun ini sebagai ilham dari syi'ar-syi'ar Islam di masjid bersama
jama'ah lain untuk mendapatkan ridha dan balasan dari Allah di dunia dan di
akhirat.
"Artinya : Shalat seseorang (di masjid dengan berjama'ah) itu dilebihkan dengan
25 derajat dari shalat yang dikerjakan di rumah dan di pasar, sesungguhnya
salah seorang di antara kalian jika berwudlu kemudian menyempurnakannya
lalu mendatangi masjid, tak ada keinginan yang lain kecuali untuk shalat, maka
tidaklah ia melangkah dengan satu langkah pun kecuali Allah mengangkatnya
satu derajat, dan terhapus darinya satu kesalahan hingga ia masuk masjid ..."
[Muttafaqun 'alaih, Lu'lu wal Marjan, yang disepakati oleh Bukhari dan Muslim
1/131 no. 387]
Orang yang menziarahi masjid berada dalam perlindungan dan rahmat dari
Allah selagi tetap dalam duduk dan menjaga adab-adabnya dengan
menghadapkan hati kepada Allah semata.
Allah berfirman.
http://orido.wordpress.com 19
Doa dan Adab
untuk dimuliakan dan disebut nama-Nya di dalamnya, pada waktu pagi dan
waktu petang, laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula)
oleh jual beli dari mengingat Allah, dan (dari) mendirikan sembahyang, dan
(dari) membayarkan zakat. Mereka takut kepada suatu hari yang (di hari itu)
hati dan penglihatan menjadi goncang. (Mereka mengerjakan yang demikian
itu) supaya Allah memberi balasan kepada mereka (dengan balasan) yang lebih
baik dari apa yang telah mereka kerjakan, dan supaya Allah menambah
karunia-Nya kepada mereka. Dan Allah memberi rezki kepada siapa yang
dikehendaki-Nya tanpa batas" [An-Nur : 36-38]
Banyak sekali ayat dan hadits-hadits dalam bab ini, maka bagi orang yang
berkhidmat di masjid dan bertanggung jawab atas masjid baik atas nama
pribadi, jama'ah, yayasan atau yang lain haruslah menghidupkan masjid dengan
membangun, membersihkan, menghamparkan permadani, penerangan dan
kesinambungan pemenuhan air serta lainnya yang termasuk di dalamnya demi
kemudahan dan kelancaran hamba Allah untuk melaksanakan amal-amal yang
besar di dalam masjid.
[Disalin dari kitab Shalat Al-Jama'ah Hukmuha Wa Ahkamuha Wat Tanbih 'Ala Ma
Yaqa'u Fiiha Min Bid'ain Wa Akhthain edisi Indoensia Shalat Berjama'ah, Panduan
Hukum, Adab, Hikmah. hal 61-65, Pustaka Arafah]
http://www.al-azim.com/~duriantunggal/pedoman.html
BERANGKAT KE MASJID
http://orido.wordpress.com 20
Doa dan Adab
• Berdiam diri.
• Menjawab seruan Azan
• Berdoa setelah selesai Azan.
• Ditambah dengan doa permohonan kerana doa antara Azan Iqamah
dimaqbulkan.
• Kerjakan solat sunnah Rawatib.
http://orido.wordpress.com 21