You are on page 1of 4

Nama :Yessica Ratri Wiguna NPM : 0906632751 Pre Tugas 3 RANGKUMAN STUDI LITERATUR Sebagai Bahan Dialog dengan

Dr. Franz Dahler & Prof. Melani Budianta, PhD. a. Demokrasi Pancasila Pancasila, dikemukakan pada tanggal 1 Juni 1945 dalam pidato spontannya yang kemudian dikenal dengan judul "Lahirnya Pancasila", yang isinya sebagai berikut: 1. Nasionalisme/Kebangsaan Indonesia; 2. Internasionalisme/Prikemanusiaan; 3. Mufakat/Demokrasi; 4. Kesejahteraan Sosial; 5. Ketuhanan yang berkebudayaan. Demokrasi Pancasila hanya ada di Indonesia karena demokrasi ini dilandasi oleh nilai-nilai luhur pancasila. Demokrasi Pancasila mengutamakan musyawarah mufakat tanpa oposisi. Berdasarkan pendapat Prof. Dardji Darmodihardjo,S.H., Demokrasi Pancasila adalah Paham demokrasi yang bersumber pada kepribadian dan falsafah hidup bangsa Indonesia yang perwujudannya seperti dalam ketentuan-ketentuan seperti dalam pembukaan UUD 1945. Kemudian jika bedasarkan pendapat Prof. dr. Drs. Notonagoro,S.H., Demokrasi Pancasila adalah kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan yang berketuhanan Yang Maha Esa, yang berperikemanusiaan yang adil dan beradab, yang mempersatukan Indonesia dan yang berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Intinya adalah bahwa demokrasi pancasila menggunakan pancasila sebagai landasannya, bahwa demokrasi Pancasila itu bukan memaksakan kehendak dengan pengerahan masa yang anarkis, tetapi Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan. Artinya kehendak rakyat yang dimusyawarahkan oleh perwakilannya dengan menggunakan kebijaksanaan pengetahuan dan nilai Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, dan Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia yang dilandasi oleh Ketuhanan Yang Maha Esa, sehingga melahirkan hikmah yang diharapkan menjadi solusi bagi kehendak itu. Dan hikmah itu

boleh jadi mengakomodasi, menolak, memberi jalan yang lain, atau mungkin berupa jalan tengah. Namun, pada hakikatnya, demokrasi pancasila memiliki pengertian berdasarkan 1. Norma Demokrasi pancasila adalah norma yang didalamnya mengatur penyelenggaraan kedaulatan rakyat dan penyelenggaraan pemerintahan negara, baik dalam kehidupan politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan, bagi setiap warga Negara Republik Indonesia.Termasuk organisasi kekuatan social politik, organisasi kemasyarakatan, dan lembaga kemasyarakatan lain serta lembagalembaga Negara yang berada di pusat maupun di daerah. 2. Kekeluargaan dan gotong royong Demokrasi Pancasila adalah demokrasi yang didasari sikap kekeluargaan dan gotong royong yang ditujukan untuk tercapainya kesejahteraan rakyat. Didalamnya terkandung unsure-unsur untuk berkesadaran religius, kebenaran, kecintaan serta budi pekerti luhur, berkepribadian Indonesia, dan berkesinambungan. 3. Sistem Pengorganisasian Negara Demokrasi Pancasila adalah sebuah sistem pengorganisasian Negara. Pengorganisasian ini dilakukan oleh rakyat atau dengan persetujuan rakyat. 4. Mengakui Kebebasan Individu Demokrasi Pancasila dalah demokrasi yang mengakui adanya kebebasan individu. Namun, sifatnya tidak mutlak karena pelaksanaannya harus diselaraskan dengan tanggung jawab sosial dalam masyarakat. 5. Cita-cita Universal Demokrasi Pancasila adalah demokrasi yang memiliki cita-cita yang universal. Cita-cita demokrasi dipadukan dengan cita-cita hidup bangsa Indonesia yang dijiwai semangat kekeluargaan sehingga pelaksanaannya tidak ada dominasi mayoritas ataupun minoritas.

Berdasarkan pengertian dan pendapat para ahli maka terdapat aspek-aspek yang terkandung didalamnya , diantaranya aspek material yang menunjukkan bahwa Demokrasi Pancasila harus dijiwai dan diintegrasikan oleh sila-sila lainnya. Karena itulah, pengertian demokrasi pancasila tidak hanya merupakan demokrasi politik tetapi

juga demokrasi ekonomi dan sosial (terdapat pada amandemen UUD 1945 dan penyelesaiannya dalam pasal 27,28.29,30,31, 32, 33. dan 34). Kemudian terdapat pula prinsip-prinsip Demokrasi Pancasila, yaitu: 1. Persamaan bagi seluruh rakyat Indonesia 2. Keseimbangan antara hak dan kewajiban 3. Pelaksanaan kebebasan yang bertanggung jawab secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, dan orang lain 4. Mewujudkan rasa keadilan social 5. Pengambilan keputusan dengan musyawarah mufakat. 6. Mengutamakan persatuan nasional dan kekeluargaan 7. Menjunjung tinggi tujuan dan cita-cita nasional.

b. Demokrasi Terpimpin Demokrasi terpimpin adalah demokrasi yang seluruh keputusan serta pemikiran berpusat pada pemimpinnya saja. Pemusatan kekuasaan pada satu kepemimpinan menyebabkan banyak tindakan presiden yang justru bertentangan dengan semangat UUD 1945. Dalam era tersebut presiden Soekarno mengusulkan Manipol menjadi GBHN yang akhirnya ditetapkan sebagai GBHN, yang intisarinya adalah UUD 1945, sosialisme Indonesia, demokrasi terpimpin, ekonomi terpimpin , dan kepribadian Indonesia (USDEK). Kemudian presiden juga membentuk kabinet baru dan membubarkan DPR terpilih hasil pemilu 1955. Puncaknya adalah presiden Soekarno mengeluarkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959, yang isinya: 1. Tidak berlaku kembali UUDS 1950 2. Berlakunya kembali UUD 1945 3. Dibubarkannya konstituante 4. Pembentukan MPRS dan DPAS Dalam era demokrasi terpimpin, presiden juga terlibat dalam system perekonomian sistem ekonomi terpimpin. Dalam sistem ekonomi ini, presiden langsung terlibat dan ikut mengatur perekonomian. Seluruh kegiatan perekonomian terpusat pada pemerintahan pusat. Akibatnya, kegiatan perekonomian di daerah menjadi teganggu dan menurun. Demokrasi terpimpin ini disambut baik oleh PKI karena mereka merasa PKI memiliki mandat untuk persekutuan konsepsi yang dinamakan NASAKOM. PKI berusaha

memanfaatkan kondisi ini untuk melakukan perebutan kekuasaan dengan berbagai cara, yang diantaranya kekerasan, dengan menyingkirkan orang-orang dari pihak ABRI. Namun, hal tersebut dapat diberantas dan orang-orang PKI pun dilenyapkan. Demikian kondisi yang timbul akibat system demokrasi terpimpin, dimana pemerintahan terpusat pada satu pemimpin eksekutif yaitu presiden.Dapat dikatakan pula bahwa era Demokrasi Terpimpin, yaitu kolaborasi antara kepemimpinan PKI dan kaum borjuis nasional dalam menekan pergerakan-pergerakan independen kaum buruh dan petani, gagal memecahkan masalah-masalah politis dan ekonomi yang mendesak. Pendapatan ekspor menurun, cadangan devisa menurun, inflasi terus menaik dan korupsi birokrat dan militer menjadi wabah. c. Demokrasi di Era Reformasi Demokrasi Reformasi adalah demokrasi yang menuntut perubahan bagi rakyat menuju ke arah yang lebih baik. Namun, terdapat penyimpangan pemahaman yang menganggap reformasi sebagai kebebasan yang bebas sehingga mengakibatkan terjadi banyak hal buruk yang berkedok reformasi seperti pembalakan hutan besar-besaran, demo yang mengakibatkan kerusuhan, penyampaian pendapat tanpa etika, dan sebagainya. Hal ini jelas menyelewengkan maksud dari demokrasi reformasi yang tujuannya perubahan bagi rakyat yang lebih baik. Diperlukan adanya sebuah pencerdasan bersama mengenai arti, maksud, dan tujuan demokrasi reformasi, agar sebuah Negara mampu berkembang ke arah perbaikan diri demi kemajuan bersama.

PERTANYAAN 1. Bagaimana hakikat reformasi yang tujuannya demi kebaikan? 2. Berdasarkan literatur yang saya baca, saya menganggap Demokrasi Pancasila lebih baik daripada Demokrasi Terpimpin (tanpa melihat adanya demokrasi reformasi), apakah cukup sebuah demokrasi yang baik hanya berlandaskan Pancasila? Dan sebenarnya demokrasi yang baik itu yang seperti apa?

You might also like