You are on page 1of 2

Konsep Manajemen Sumber Daya Manusia Posted by : Rakhmi Razali, 03 November 2008 08:06:22 Kategori: Strategi SDM | Viewed

: 3415 | Rating: Manajemen sumber daya manusia (MSDM) ini sudah menjadi wacana yang sangat akrab baik dikalangan akademisi maupun para konsultan serta para praktisi. Harus diakui, integrasi strategi sumber daya manusia dengan keseluruhan strategi bisnis lebih mudah dimengerti daripada diterapkan. Lebih mudah bicara soal teori daripada mempraktekkannya. Filosofi MSDM menurut Michael Armstrong (2003), menekankan sifat stratejik pengelolaan SDM dan kebutuhan untuk mengintegrasikan strategi sumber daya manusia dengan strategi bisnis. Karena itu, MSDM melihat faktor manusia sebagai faktor utama dan berharga milik organisasi yakni orang-orang yang bekerja dalam organisasi baik secara individual maupun kolektif. Merekalah yang memberikan kontribusi serta menentukan maju atau mundurnya sebuah perusahaan. Dasar Manajemen SDM Definisi MSDM adalah sebagai pendekatan stratejik dan koheren untuk mengelola aset paling berharga milik organisasi, orang-orang yang bekerja didalam organisasi, baik secara individu ataupun kolektif, memberikan sumbangan untuk mencapai sasaran organisasi. Tujuan Manajemen SDM Tujuan MSDM secara keseluruhan adalah untuk memastikan bahwa organisasi mampu mencapai keberhasilan melalui orang. Seperti telah diungkapkan oleh Ulrich dan Lake (1990), sistem MSDM dapat menjadi sumber kapabilitas organisasi yang memungkinkan perusahaan dapat belajar dan memperagakan kesempatan untuk peluang baru. Secara khusus, MSDM bertujuan untuk : - Dimungkinkan organisasi untuk mendapatkan dan mempertahankan tenaga kerja yang cakap, dapat dipercaya dan memiliki motivasi tinggi, seperti yang dibutuhkan; - Meningkatkan dan memperbaiki kapasitas yang melekat pada manusia - kontribusi, kemampuan dan kecakapan mereka; - Mengembangkan sistem kerja dengan kinerja tinggi yang meliputi prosedur perekrutan dan seleksi yang teliti, sistem kompensasi dan insentif yang tergantung pada kinerja, pengembangan manajemen serta aktivitas pelatihan yang terkait dengan kebutuhan bisnis.(Becker et al., 1997); - Mengembangkan praktek manajemen dengan komitmen tinggi yang menyadari bahwa karyawan adalah stakeholder dalam organisasi yang bernilai dan membantu mengembangkan iklim kerja sama dan kepercayaan bersama; - Menciptakan iklim, diharapkan hubungan yang produktif dan harmonis dapat dipertahankan melalui asosiasi antara manajemen dengan karyawan; - Mengembangkan lingkungan, diharapkan kerjasama tim dan fleksibilitas dapat berkembang; - Membantu organisasi untuk mengembangkan dan mengadaptasikan kebutuhan stakeholder (pemilik, lembaga, atau wakil pemerintah, manajemen, karyawan, pelanggan, pemasok, dan masyarakat luas); - Memastikan bahwa orang dinilai dan dihargai berdasarkan apa yang mereka lakukan dan mereka capai; - Mengelola tenaga kerja yang beragam, memperhitungkan perbedaan individu dan kelompok dalam kebutuhan penempatan, gaya kerja dan aspirasi; - Memastikan bahwa persamaan kesempatan tersedia untuk semua; - Mengadopsi pendekatan etis untuk mengelola karyawan yang didasarkan pada perhatian untuk karyawan, keadilan dan transparansi;

- Mempertahankan dan memperbaiki kesejahteraan fisik dan mental karyawan. Sumber: Armstrong, M (2003) Strategic HRM.

You might also like