You are on page 1of 5

Manitol

Deskripsi
- Nama & Struktur Kimia :D-Manitol. C6H14O6
- Sifat Fisikokimia :Serbuk kristal berwarna putih atau hampir putih, polimorfisa,
larut baik dalam air
dan sangat sedikit larut dalam alkohol.



Indikasi


Menurunkan tekanan intrakranial yang tinggi karena edema serebral, meningkatkan diuresis
pada pencegahan dan/atau
pengobatan oliguria yang disebabkan gagal ginjal, menurunkan tekanan intraokular,
meningkatkan ekskresi uriner senyawa toksik, sebagai larutan irigasi genitouriner pada
operasi prostat atau operasi transuretral.



Dosis


Cara Pemberian dan Lama Pemberian
Anak-anak :
I.V : dilakukan uji dosis (untuk menilai fungsi ginjal): 200 mg/kg selama 3-5
menit untuk menghasilkan kecepatan aliran
urin sekurangnya 1 mL/kg selama 1-3 jam.
Dosis awal : 0.25-1 g/kg.
Dosis pemeliharaan : 0.25-0.5 g/kg diberikan setiap 4-6 jam

Dewasa :
I.V : dilakukan uji dosis (untuk menilai fungsi ginjal) : 12.5 g(200 mg/kg) selama 3-5
menit untuk menghasilkan kecepatan aliran urin sekurangnya 30-50 mL urin per jam, jika
kecepatan tidak meningkat, lakukan uji kedua.
Jika tes ini tidak menghasilkan output urin yang diharapkan, dilakukan pemeriksaan
kembali.

Dosis awal : 0.2-1 g/kg.
Dosis pemeliharaan : 0.25-0.5 g/kg setiap 4-6 jam, dosis harian lazim : 20-200 g/24 jam.

Tekanan intrakranial : edema serebral : 0,25-1.5 g/kg/dosis I.V dalam larutan 20%-50%
larutan dalam > 30 menit, pertahankan osmolalitas serum 310 sampai <320 mOsm/kg
Pencegahan gagal ginjal akut (oliguria) : 50-100 g.
Pengobatan oliguria : 100 g
Pre operasi neuro : 1.5-2 g/kg diberikan 1-1.5 jam sebelum
operasi
Penurunan tekanan intraokular : 1.5-2 g/kg dalam larutan 20%-50%;
berikan selama 30 menit.
Pasien lanjut usia : berikan rentang dosis awal terendah.
Manitol dikontraindikasikan untuk keadaan gagal ginjal parah. Hati-hati pada penggunaan
pada pasien dengan penyakit ginjal.



armakologi


Onset kerja : diuresis injeksi : 1-3 jam, penurunan tekanan intrakranial : ~15-30 menit.
Distribusi : pada saluran ekstraselular (kecuali pada konsentrasi eksterm), tidak
berpenetrasi pada sawar darah otak (umumnya penetrasinya lemah).
Metabolisme : melalui hati.
T eliminasi : 1-1.6 jam
Ekskresi : melalui urin (sebagai obat tidak berubah)



Stabilitas Penyimpanan


Simpan pada suhu kamar 15-30C, hindari penyimpanan beku, kristalisasi dapat terjadi
pada suhu rendah, jangan menggunakan larutan yang sudah
mengandung kristal, pemanasan dengan menggunakan penangas air dan pengocokan keras
dapat dilakukan untuk melarutkan kembali, dinginkan larutan pada suhu kamar sebelum
digunakan.



Kontraindikasi


Hipersensitif terhadap manitol, komponen lain dalam sediaan, penyakit ginjal parah
(anuria), dehidrasi parah, pendarahan intrakranial aktif kecuali
selama kraniotomi, gagal jantung progresif, kongesti pulmonari, disfungsi ginjal setelah
pemakaian manitol, edema pulmonari parah atau kongesti.



Efek Samping


Sakit dada, gagal jantung kongestif, sirkulasi berlebihan, hiper-/hipotensi, takikardia,
kedinginan, konvulsi, pusing, sakit kepala, rash, urtikaria,
ketidakseimbangan cairan dan elektrolit, dehidrasi dan hipovolemia karena diuresus cepat,
hiperglikemia, hipernatrimea, hiponatremia (dilustional),
hiperkalemia yang diinduksi hiperosmolalitas, asidosis metabolik intoksikasi mual, muntah,
disuria, poliuria, pandangan kabur, gagal ginjal akut,
nekrosis tubular, edema pulmonari, rhinitis, reaksi alergi.



Interaksi


- Dengan Obat Lain : Toksisitas litium (dengan hiponatremia yang diinduksi diuretik)



Pengaruh


- Terhadap Kehamilan : Faktor resiko : C
- Terhadap Ibu Menyusui : Distribusi ke dalam air susu tidak diketahui, gunakan dengan
perhatian



Bentuk Sediaan
Infus 20%



Peringatan


Jangan diberikan pada pasien sampai diketahui fungsi ginjal dan kecepatan aliran urin,
lakukan 2-3 uji dosis untuk mengetahui fungsi ginjal. Dapat menyebabkan disfungsi ginjal
terutama
pada penggunaan dosis tinggi, hati-hati pada pasien yang menggunakan obat nefrotoksik
lain,
dengan sepsis atau penyakit ginjal.Untuk mengurangi efek samping, sesuaikan dosis untuk
mempertahankan
osmolalitas serum lebih rendah dari 320 mOsm/L. Hentikan penggunaan jika terjadi
nekrosis tubular akut.
Pada pasien edema serebral, manitol dapat terakumulasi pada otak (menyebabkan kenaikan
tekanan
intrakranial kembali) jika digunakan pada waktu yang lama dengan infus kontinyu,
pemberian bolus berkala
lebih direkomendasikan. status kardiovaskular harus dimonitor, jangan memberikan larutan
manitol bebas
elektrolit dengan darah. Jika terjadi hipotensi, monitor perfusi serebral untuk memastikan
kesesuaiannya.



Mekanisme Aksi


Meningkatkan tekanan osmosis dari filtrat glomerular yang menginhibisi reabsorpsi tubular
air elektrolit
dan meningkatkan output uriner.
hLLp//wwwfarmaslkucom/lndexphp?LargeLproducLsproducL_ld33922

You might also like