You are on page 1of 3

Kista Dentigerous (Folikular) Kista dentigerous merupakan salah satu kista yang menutupi mahkota gigi yang belum

erupsi dan melekat pada leher gigi. Penting agar definisi ini dipakai secara seksama dan diagnosis kista dentigerous tidak dibuat berdasarkan bukti radiografi, sebaliknya kista primordial dari jenis envelopmental dan ameloblastoma unilokular yang melibatkan gigi berdekatan yang belum erupsi, cenderung disalah-diagnosiskan sebagai kista dentigerous. Gambaran Klinis Umur Berdasarkan data distribusi umur 206 pasien kista dentigerous dapat dilihat pada dasawarsa pertama, meskipun kista dentigerous terjadi lebih lazim daripada kista rahang lainnya, namun frekuensi periode ini lebih rendah daripada tiga dasawarsa berikutnya. Ini karena gigi geraham bungsu bawah dan gigi kaninus tetap maksila merupakan gigi yang tersering terlibat dalam kista dentigerous pada stadium dini perkembangan. Dari 17 kasus pada dasawarsa pertama, yang gigi asalnya diketahui, premolar pertama mandibula terlibat dalam 6 kasus, premolar kedua mandibula dalam 4 kasus, molar pertama tetap 2 kasus, serta masing-masing 1 kasus terdapat pada gigi insisif pertama, insisif kedua, kaninus dan premolar tetap maksila. Pada dasawarsa kedua terdapat frekuensi yang lebih tinggi daripada dasawarsa pertama, kebanyakan kista melibatkan kaninus tetap maksila, geraham bungsu mandibula serta premolar kedua atas dan bawah. Dasawarsa ketiga, dan keempat memperlihatkan keterlibatan puncak pada geraham susu bawah dan selama dasawarsa ketiga geraham susu atas terlibat untuk pertama kalinya. Selama dasawarsa berikutnya terdapat kemunduran bertahap dalam frekuensinya dan tersering melibatkan geraham bungsu mandibula dan kaninus tetap maksila. Tempat Distribusi anatomi 184 kista dentigerous, dalam hubungan dengan gigi yang terlihat telah dibicarakan dengan memperhatikan distribusi umur. Sangat banyak yang melibatkan molar ketiga mandibula. Kaninus tetap maksila dalam frekuensi keterlibatan berikutnya, yang diikuti oleh premolar mandibula dan molar ketiga maksila. Presentasi klinis Seperti kista primordial, kista dentigerous bisa tumbuh besar sebelum mereka terdiagnosis. Sebagian terbesar ditemukan pada pemeriksaan radiografi karena gigi gagal bererupsi, atau

gigi hilang, atau karena gigi miring atau keluar dari keselarasan. Banyak pasien baru menyadari adanya kista karena pembengkakan yang membesar perlahan-lahan, dan ini merupakan bentuk presentasi yang lazim pada pasien edentulosa pada rahang ini, giginya yang tidak erupsi secara kurang hati-hati dipertahankan. Kadang-kadang kista dentigerous bisa nyeri, terutama jika terinfeksi. Meskipun pasien bisa memberikan anamnesis pembengkakan yang membesar secara perlahan-lahan, Seward (1964) telah memperlihatkan secara radiologi bahwa lesi yang berdiameter 4-5 cm bisa berkembang dalam waktu 3-4 tahun. Gambaran Radiologi Radiograf memperlihatkan daerah radiolusensi unilokular yang berhubungan dengan mahkota gigi yang tidak erupsi. Kista ini mempunyai tepi sklerotik yang berbatas tegas kecuali bila terinfeksi, yang tepinya tdak berbatas jelas. Kadang-kadang bisa terlihat trabekulasi dan ini bisa memberi kesan salah tentang multilokularitas. Gigi yang tidak erupsi bisa terimpaksi akibat ruangan pada lengkung gigi yang tidak cukup atau sebagai akibat malposisi sedemikian rupa, karena molar ketiga mandibula yang terimpaksi horizontal atau gigi yang inverted (terbalik). Gigi supernumerary bisa menyebabkan kista dentigerous. Bisa terlihat tiga variasi radiologi kista dentigerous. Pada kasus ini, tekanan diberikan pada mahkota gigi dan bisa menekannya menjauhi arah erupsinya. Pada cara ini, molar ketiga mandibula bisa ditemukan pada tepi bagian bawah mandibula atau pada ramus ascenden dan kaninus maksila bisa tertekan ke dalam sinus maksilaris sejauh lantai orbita. Insisivus maksila bisa ditemukan di bawah lantai hidung. Jenis lateral kista dentigerous merupakan gambaran radiografi akibat dilatasi folikel pada salah satu sisi mahkota. Jenis ini lazim terlihat sewaktu molar ketiga mandibula yang terimpaksi, bererupsi sebagian, sehingga sisi superior terpapar. Yang disebut kista dentigerous sirkumferensial, yang seluruh giginya nampak dibungkus kista, terjadi bila folikel meluas. Penting agar jenis ini dibedakan dari kista primordial jenis envelopmental. Beberapa gigi yang tidak erupsi mempunyai folikel yang sedikit berdilatasi pada fase praerupsi. Hal ini tidak berarti suatu kista, atau juga tak perlu berarti kista potensial kecuali jika lebar perikoronal minimum 3-4 mm. Kista dentigerous nampak mempunyai kecenderungan yang lebih besar daripada kista rahang sederhana lainnya untuk menimbulkan sejumlah resorpsi akar gigi yang berdekatan.

Pengobatan Kista dentigerous diobati dengan enukleasi teliti bersama gigi yang terlibat, kecuali jika nampak prospek yang layak bahwa gigi yang terlibat bisa dikembalikan ke posisi normalnya pada lengkung gigi. Pada kasus seperti itu bisa dipertimbangkan marsupialisasi. Perlu pemaparan kista yang baik dan gigi yang dikandungnya. Gigi bisa bererupsi ke dalam oklusi karena rongga terisi tulang, tetapi mungkin diperlukan bantuan alat ortodontik. Shear, Mervyn. Kista Rongga Mulut. Jakarta: EGC. 1995. pp: 62-80

You might also like