You are on page 1of 7

a follkel) Conad Lerdlrl hanya darl sLroma ovarlum dan sesel hllus sa[a sehlngga Lldak

mampu memproduksl esLrogen Crgan genlLalla lnLerna dan eksLerna Lldak LerbenLuk
Ada 3 benLuk darl agenesls gonad yalLu
1

ulrlch 1urner Slndrom agenesls gonad dengan Lubuh kecll anomalla pada baglan
Lubuh LerLenLu
2

Agenesls gonad murnl perLumbuhan Lubuh Lla follkel) Conad Lerdlrl hanya darl sLroma
ovarlum dan sesel hllus sa[a sehlngga Lldak mampu memproduksl esLrogen Crgan
genlLalla lnLerna dan eksLerna Lldak LerbenLuk Ada 3 benLuk darl agenesls gonad yalLu
1

ulrlch 1urner Slndrom agenesls gonad dengan Lubuh kecll anomalla pada baglan
Lubuh LerLenLu
2

Agenesis gonad murni, pertumbuhan tubuh ti
AMENOREA
Definisi
Amenorea adalah keadaaan tidak terjadinya menstruasi pada seorang wanita. Hal
tersebut normal terjadi pada masa sebelum pubertas, kehamilan dan menyusui,
dan setelah menopause. Siklus menstruasi normal meliputi interaksi antara
komplek hipotalamus-hipoIisi-aksis indung telur serta organ reproduksi yang
sehat (lihat artikel menstruasi). Amenorea sendiri terbagi dua, yaitu:
1. Amenorea primer
Amenorea primer adalah keadaan tidak terjadinya menstruasi pada wanita usia 16
tahun. Amenorea primer terjadi pada 0.1 2.5 wanita usia reproduksi
2. Amenorea sekunder
Amenorea sekunder adalah tidak terjadinya menstruasi selama 3 siklus (pada
kasus oligomenorea ), atau 6 siklus setelah sebelumnya mendapatkan siklus
menstruasi biasa. Angka kejadian berkisar antara 1 5

!enyebab
Amenorea bisa terjadi secara Iisiologis dan patologis, ada beberapa penyebab
amenorea Iisiologis, yaitu kehamilan, menopause, prepubertas. Dan laktasi.
Sedangkan pada amenorea patologis bisa disebabkan oleh beberapa hal ,
diantaranya : ada kelainan pada otak, gangguan pada kelenjar hipoIisis, kelenjar
tiroid, kelenjar adrenal, klenjar ovarium, kelianan kejiwaan, gangguan pada
hipothalamus.

Penyebab amenorea primer yaitu :
Tertundanya menarke, kelainan bawaan pada sistem kelamin ( misalnya tidak
memiliki rahim atau vagina, adanya sekat pada vagina , serviks yang sempit,
lubang pada selaput yang menutupi vagina ), penurunan berat badan yang drastis,
kelainan kromosom, obesitas yang ekskrim, hipoglikemia, disgenesis gonad,
hipogonadisme hipogonadotropik,sindrom Ieminisasi testis, hermaIrodit sejati,
penyakit menahun, kekurangan gizi, penyakit cushing, Iibrosis kistik, penyakit
jantung bawaan, tumor ovarium, hipotiroidisme, sindroma adrenogenital,
sindroma prader Willi, penyakit ovarium polikista, hiperplasia adrenal
kongenital.
Penyebab tersering dari amenorea primer adalah:
O Pubertas terlambat
O egagalan dari Iungsi indung telur
O Agenesis uterovaginal (tidak tumbuhnya organ rahim dan vagina)
O angguan pada susunan saraI pusat
O Himen imperIorata yang menyebabkan sumbatan keluarnya darah
menstruasi dapat dipikirkan apabila wanita memiliki rahim dan vagina
normal
Penyebab Amenorea sekunder :
ehamilan, kecemasan akan kehamilan, penurunan berat badan yang drastis, olah
raga yang berlebihan, lemak tubuh kurang dari 15 17 extreme, mengkomsumsi
hormon tambahan, obesitas, stress emotional, menopause, kelainan endokrin, obat
obatan, prosedur dilatasi dan kuretase, kelainan pada rahim, seperti mola
hidatidosa
Penyebab terbanyak dari amenorea sekunder adalah kehamilan, setelah
kehamilan, menyusui, dan penggunaan metode kontrasepsi disingkirkan, maka
penyebab lainnya adalah:

Stress dan depresi
Nutrisi yang kurang, penurunan berat badan berlebihan, olahraga berlebihan,
obesitas
angguan hipotalamus dan hipoIisis
angguan indung telur
Obat-obatan
Penyakit kronik dan Sindrom Asherman

%anda dan gejala
Tanda amenorea adalah tidak didapatkannya menstruasi pada usia 16 tahun,
dengan atau tanpa perkembangan seksual sekunder (perkembangan payudara,
perkembangan rambut pubis), atau kondisi dimana wanita tersebut tidak
mendapatkan menstruasi padahal sebelumnya sudah pernah mendapatkan
menstruasi. ejala lainnya tergantung dari apa yang menyebabkan terjadinya
amenorea.

ejala bervariasi, tergantung kepada penyebabnya. Jika gejala yang ada, adalah
kegagalan mengalami pubertas , maka tidak akan ditemukan tanda - tanda
pubertas seperti pembesaran payudara, pertumbuhan rambut kemaluan, rambut
ketiak, serta perubahan bentuk tubuh. Jika penyebabnya adalah kehamilan, akan
ditemukan morning sickness dan pembesaran perut. Jika penyebabnya kadar
hormon tiroid yang tinggi maka gejalanya adalah denyut jantung yang cepat,
kecemasan, kulit yang hangat dan lembab.

ejala lain yang biasa ditemukan adalah :
O Sakit kepala
O alaktorea
O angguan penglihatan
O Penurunan berat badan yang berarti
O 'agina yang kering
O Hirsutisme
!emeriksaan !enunjang
Pada amenorea primer, apabila didapatkan adanya perkembangan seksual
sekunder maka diperlukan pemeriksaan organ dalam reproduksi (indung telur,
rahim, perlekatan dalam rahim) melalui pemeriksaan US, histerosalpingograIi,
histeroskopi, dan Magnetic Resonance Imaging (MRI). Apabila tidak didapatkan
tanda-tanda perkembangan seksualitas sekunder maka diperlukan pemeriksaan
kadar hormon FSH dan LH.
Setelah kemungkinan kehamilan disingkirkan pada amenorea sekunder, maka
dapat dilakukan pemeriksaan Thyroid Stimulating Hormone (TSH) karena kadar
hormon tiroid dapat mempengaruhi kadar hormon prolaktin dalam tubuh. Selain
itu kadar hormon prolaktin dalam tubuh juga perlu diperiksa. Apabila kadar
hormon TSH dan prolaktin normal, maka Estrogen / Progestogen Challenge Test
adalah pilihan untuk melihat kerja hormon estrogen terhadap lapisan endometrium
dalam rahim. Selanjutnya dapat dievaluasi dengan MRI.
Pemeriksaan yang biasa dilakukan adalah :
O iopsi endometrium
O Progestin withdrawal
O adar prolaktin
O adar hormon
O Tes Iungsi tiroid
O Tes kehamilan
O adar FSH,LH,TSH
O arotipe untuk mengetahui adanya kelainan kromosom
O CT scan kepala
Tinjauan umum tentang Penanggulangan Amenorea
O Tidak selalu memerlukan terapi, misalnya pada wanita berumur ~ 40 th
dengan amenorea tanpa sebab yang mengkhawatirkan tidak memerlukan
pengobatan
O Dalam kategori ini, yang memerlukan terapi adalah wanita-wanita muda
yang mengeluh tentang inIertilitas, atau sangat terganggu dengan tidak
datangnya haid.
O Tindakan memperbaiki keadaan kesehatan, perbaikan gizi, kehidupan
dalam lingkungan yang sehat dan tenang.
O Pengurangan berat badan pada wanita obesitas
O Pemberian tiroid pada wanita dengan hipotiroid
O Pemberian kortikosteroid pada gangguan glandula suprarenalis (Penyakit
Addison laten)
O Pemberian estrogen dan progesteron dapat menimbulkan perdarahan
siklik, dan perdarahan ini bersiIat withdrawal bleeding, bukan merupakan
suatu haid yang didahului oleh ovulasi.
Penyakit yang dapat disertai amenorea
elainan ejiwaan
O Psikosis: sering dijumpai bersama amenorea ialah penyakit yang disertai
depresi.
O Anoreksia nervosa:Terutama ditemukan pada wanita muda yang menderita
gangguan emosional yang cukup berat. Penanganan anoreksia nervosa
harus dilakukan oleh ahli psikiatri. Jika berat badan bertambah, biasanya
haid dapat kembali dalam 3 bulan.
O Pseudosiesis:adalah suatu keadaan dimana terdapat kumpulan tanda-tanda
kehamilan pada seorang wanita yang tidak hamil. Diagnosis dibuat dengan
menemukan uterus yang sebesar biasa pada pemeriksaan ginekologik dan
tes hamil yang negatiI.
angguan !oros Hipotalamus-Hipofisis
O Sindrom amenorea galaktorea: ditemukan amenorea, dan pada mamma
dapat dikeluarkan air susu. Dasarnya ialah gangguan endokrin berupa
gangguan produksi releasing Iactor dengan akibat menurunnya kaIar FSH
dan LH dan gangguan produksi Prolacting Inhibiting Factor dengan akibat
peningkatan pengeluaran prolaktin. Dapat ditemukan setelah kehamilan,
disini masa laktasi menjadi jauh lebih panjang dari biasanya (sindrom
Chiari Frommel).Dapat juga ditemukan pada tumor hipoIisis yang
memproduksi prolaktin (sindrom Forbes-Albright).
O Sindrom Stein-Leventhal : terdiri dari amenorea, hirsutisme dan
pembesaran polikistik ovarium.
O Amenorea hipotalamik

angguan HipoIisis
O InsuIisiensi hipoIisis (Sindrom Sheehan dan Penyakit
Simmonds).ejalanya adalah amenorea, hilangnya laktasi, hipotiroidea,
atroIi alat-alat genital dan sebagainya. Terapi terdiri atas pemberian
hormon sebagai subsitusi, antara lain kortison, bubuk tiroid, dan
sebagainya.
O Tumor HipoIisis
O elainan kongenital pada HipoIisis
angguan onad
Disgenesis/ Agenesis ovarii (Sindrom Turner): Trias klsiknya : inIantilisme,
webbed neck dan kubitus vagus. Penderita ini memiliki genitalia eksterna wanita
dengan klitoris agaj membesar pada beberapa kasus, sehingga mereka dibesarkan
sebagai wanita. Pola kromosom kebanyakan 45XO, pada sebagian dalam bentuk
45-XO/46-XX; pada sebagian dalam kelahiran bayi wanita. Selain trias, biasanya
dijumpai tubuh yang pendek tidak lebih dari 150cm, dada berbentuk perisai
dengan puting susu jauh ke lateral, payudara tidak berkembang, rambut ketiak dan
pubis sedikit atau tidak ada, amenorea, koarktasi atau stenosis aorta, batas rambut
belakang yang rendah, ruas tulang tangan dan kaki pendek, osteoporosis,
gangguan penglihatan, gangguan pendengaran, anomali ginjal dan sebagainya.
O Sindrom Ieminisasi Testikuler
O Menopause prematur
O Sindrom ovarium yang Tidak Peka (The insensitive ovary syndrome)
O Tumor-tumor ovarium
angguan landula suprarenalis
O Sindrom Adrenogenital: bersiIat kongenital, akan tetapi dapat tumbuh
kemudian. Penyebabnya ialah hiperplasia adrenal. iasanya bayi dengan
sindrom ini adalah bayi wanita, dengan pembesaran klitoris dengan
kadang-kadang hipospadia. Pada wanita yang lebih dewasa terdapat
amenorea, klitoris membesar, atroIi mamma dan membesarnya suara.
O Sindrom Crushing: pembuatan hormon glandula suprarenalis yang
berlebihan, terutama komponen kortikosteroid yang ada sangkut pautnya
dengan metabolisme karbohidrat, protein dan elektrolit. ejalanya ialah
obesitas, moon Iace, amenorea, hirsutisme, osteoporosis, hipertensi, striae
terutama pada dinding perut.
O Penyakit Addison

angguan Uterus dan vagina
O Sindrom Asherman: terjadi karena destruksi endometrium serta
tumbuhnya sinekia pada dinding kavum uteri sebagai akibat kerokan yang
berlebihan, biasanya pada abortus atau postpartum.
O Endometritis tuberkulosa: umumnya skunder pada penderita salpingitis
tuberkulosa. Terapi yang kausal terhadap tuberkulosis biasanya dapat
menyebabkan timbulnya haid lagi.
%erapi
Pengobatan yang dilakukan sesuai dengan penyebab dari amenorea yang dialami,
apabila penyebabnya adalah obesitas, maka diet dan olahraga adalah terapinya.
elajar untuk mengatasi stress dan menurunkan aktivitas Iisik yang berlebih juga
dapat membantu. Terapi amenorea diklasiIikasikan berdasarkan penyebab saluran
reproduksi atas dan bawah, penyebab indung telur, dan penyebab susunan saraI
pusat.

Saluran reproduksi
1. Aglutinasi labia (penggumpalan bibir labia) yang dapat diterapi dengan
krim estrogen
2. elainan bawaan dari vagina, hymen imperIorata (selaput dara tidak
memiliki lubang), septa vagina (vagina memiliki pembatas diantaranya).
Diterapi dengan insisi atau eksisi (operasi kecil)
3. Sindrom Mayer-Rokitansky-uster-Hauser. Sindrom ini terjadi pada
wanita yang memiliki indung telur normal namun tidak memiliki rahim
dan vagina atau memiliki keduanya namun kecil atau mengerut.
Pemeriksaan dengan MRI atau ultrasonograIi (US) dapat membantu
melihat kelainan ini. Terapi yang dilakukan berupa terapi non-bedah
berupa dilatasi (pelebaran) dari tonjolan di tempat seharusnya vagina
berada atau terapi bedah dengan membuat vagina baru menggunakan skin
graIt
4. Sindrom Ieminisasi testis. Terjadi pada pasien dengan kromosom 46, XY
kariotipe, dan memiliki dominan X-linked sehingga menyebabkan
gangguan dari hormon testosteron. Pasien ini memiliki testis dengan
Iungsi normal tanpa organ dalam reproduksi wanita (indung telur, rahim).
Secara Iisik bervariasi dari wanita tanpa pertumbuhan rambut ketiak dan
pubis sampai penampakan seperti layaknya pria namun inIertil (tidak
dapat memiliki anak)
5. Parut pada rahim. Parut pada endometrium (lapisan rahim) atau perlekatan
intrauterine (dalam rahim) yang disebut sebagai sindrom Asherman dapat
terjadi karena tindakan kuret, operasi sesar, miomektomi (operasi
pengambilan mioma rahim), atau tuberkulosis. elainan ini dapat dilihat
dengan histerosalpingograIi (melihat rahim dengan menggunakan Ioto
roentgen dengan kontras). Terapi yang dilakukan mencakup operasi
pengambilan jaringan parut. Pemberian dosis estrogen setelah operasi
terkadang diberikan untuk optimalisasi penyembuhan lapisan dalam rahim
angguan Indung Telur
1. Disgenesis gonadal. Disgenesis gonadal adalah tidak terdapatnya sel telur
dengan indung telur yang digantikan oleh jaringan parut. Terapi yang
dilakukan dengan terapi penggantian hormon pertumbuhan dan hormon
seksual
2. egagalan Ovari Prematur. elaianan ini merupakan kegagalan dari
Iungsi indung telur sebelum usia 40 tahun. Penyebabnya diperkirakan
kerusakan sel telur akibat inIeksi atau proses autoimun
3. Tumor ovarium. Tumor indung telur dapat mengganggu Iungsi sel telur
normal
angguan Susunan Saraf !usat
1. angguan hipoIisis. Tumor atau peradangan pada hipoIisis dapat
mengakibatkan amenorea. Hiperprolaktinemia (hormone prolaktin
berlebih) akibat tumor, obat, atau kelainan lain dapat mengakibatkan
gangguan pengeluaran hormon gonadotropin. Terapi dengan
menggunakan agonis dopamin dapat menormalkan kadar prolaktin dalam
tubuh. Sindrom Sheehan adalan tidak eIisiennya Iungsi hipoIisis.
Pengobatan berupa penggantian hormon agonis dopamin atau terapi bedah
berupa pengangkatan tumor
2. angguan hipotalamus. Sindrom polikistik ovari, gangguan Iungsi tiroid,
dan Sindrom Cushing merupakan kelainan yang menyebabkan gangguan
hipotalamus. Pengobatan sesuai dengan penyebabnya
3. Hipogonadotropik, hipogonadism. Penyebabnya adalah kelainan organik
dan kelainan Iungsional (anoreksia nervosa atau bulimia). Pengobatan
untuk kelainan Iungsional membutuhkan bantuan psikiater
ou might also like:

SELENAPNYA di: AMENOREA askep-askeb-kita.blogspot.com , asuhan-
keperawatan-kebidanan.co.cc

You might also like