You are on page 1of 37

IMUNOLOGI

- Kedudukan dan peran imunologi dalam


ilmu kefarmasian - Sifat-sifat umum respon imun Sifat- Sistem imun sel dan jaringan
OLEH : Kriana Efendi, M.Farm., Apt.

PENDAHULUAN
y

Imunologi berasal dari bahasa latin


Immunis bebas dari beban / pajak Logos ilmu

Definisi Imonologi
y

Ilmu yg mpelajari mekanisme fisiologis yg mbantu manusia untuk mengenal benda2 asing pd dirinya, utk mnetralkan, mengeliminasi/ memetabolisme benda tsb dg/tanpa kerusakan jaringannya sendiri.

Sejarah perkembangan imunologi


1.

Tahap empirik
Mithridates eupatoris VI (132-63 SM) Abad 12 bgs Cina & Tim Teng Variolasi Dr.Edward Jenner (1749-1823) Vaksinasi ( vacca = sapi )

Sejarah perkembangan imunologi


2. Tahap ilmiah
Louis Pasteur (1822-1895) : vaksinasi kolera Pfeifer (1889) : vibrio cholera pd manusia Elie Metchnikoff (1845-1916) : teori peran fagosit dlm proses kekebalan Robert Koch (1843-1910) : menemukan basil tuberculosis Wright & Douglas (1903) : teori aktivitas opsonin terhadap fagositosis Pirquet (1906) : penyimpangan imunitas

Sejarah perkembangan imunologi


3. Tahap Modern
JFAP Miller (PD II) : peran sentral kelenjar thymus dlm imunologi Dausset & Snell : pencangkokan organ & reaksi penolakan Milstein & Kohler (1984) : pembuatan antibodi monoklonal S. Tonegawa (1987) : mekanisme diverssitas antibodi

Manfaat Imunologi utk kesehatan/ farmasi

1. Sistem imun dapat dimanipulasi agar fungsi sistem imun dapat dikontrol untuk melawan penyakit. penyakit. Manipulasi sistem imun dapat dilakukan dengan: dengan: - memanipulasi antigen asing yang masuk vaksinasi - memanipulasi pertemuan substansi asing dengan sel/ sel/molekul sistem imun imunoterapi. imunoterapi. Contoh : vaksinasi terhadap smallpox oleh Edward Jenners (1758). Observasi Jenners pemerah susu yang menderita smallpox setelah sembuh jarang/tidak pernah terkena smallpox untuk kedua kalinya. jarang/ kalinya.

- Suntikkan cairan dari lesi cowpox ke anak umur 8 th beberapa minggu. minggu. - Setelah selesai, anak tersebut diinfeksi virus smallpox selesai, p tidak sakit (kebal terhadap smallpox). Metoda Jenners disebut vaksinasi (vaccine dari sapi) sapi) p metoda vaksinasi dipakai secara luas untuk menginmenginduksi imunitas terhadap bermacam-macam penyakit. bermacampenyakit.

2. Reaksi imun in vitro dan in vivo dapat dimanfaatkan untuk : diagnosis & terapi penyakit infeksi dan/atau dan/ terpapar toksin. toksin. Contoh : antibodi terhadap virus/bakteri dalam darah virus/bakteri dipakai sebagai indikator perkembangan penyakit. penyakit. Antibodi terhadap toksin/bisa digunakan untuk mengobati toksin/ penderita terpapar toksin/bisa pasien digigit ular, dsb. toksin/ ular, dsb.

FUNGSI RESPON IMUN


Pertahanan y Homeostasis y Perondaan: bertugas untuk waspada dan mengenal adanya perubahan-perubahan dan secara cepat membuang sel-sel yang abnormal tsb.
y

PENYIMPANGAN SISTEM IMUN


Gangguan morfologis, contoh: tidak berkembangnya kelenjar timus y Gangguan fungsional: toleransi imunologik karena lumpuhnya mekanisme respon imun, reaksi alergik, anafilaksis atau hipersensitivitas tipe lambat y Gangguan fungsi homeostatik: otoimun y Gangguan surveillance: pertumbuhan sel-sel ganas
y

Imunitas
y

Imunitas alamiah/nonspesifik/innate
Kekebalan dasar yg diturunkan scr genetik dr satu generasi ke generasi berikutnya. Terbagi atas : kekebalan species, ras & individu

Imunitas didapat / spesifik (adaptif)


Imunitas yg didpt sepanjang hidup suatu individu Tdk merupakan bagian dr struktur tubuh & bersifat khas thpd 1 jenis mikroba

Imunitas alamiah
y

Imunitas species individu dr species yg sama menunjukan pola kepekaan yg sama thdp infeksi kuman Imunitas ras perbedaan ras dpt menyebabkan perbedaan kepekaan thdp infeksi disebabkan rangsangan lingkungan yg terus menerus Imunitas individu individu dlm suatu populasi dpt menunjukan variasi responnya thdp infeksi.

SISTEM IMUN
NONSPESIFIK SPESIFIK

FISIK

LARUT

SELULAR

HUMORAL SEL B : IgG IgA IgM IgD IgE

SELULAR SEL T : Th1 Th2 Ts/Tr/Th3 Tdth CTL/Tc

KULIT
SELAPUT LENDIR SILIA BATUK BERSIN

BIOKIMIA : LISOZIM, SEBASEOUS, ASAM LAMBUNG, LAKTOFERIN, ASAM NEURAMINIK HUMORAL : KOMPLEMEN, INTER FERON, CRP

FAGOSIT : MN, PMN SEL NK SEL MAST BASOFIL

PERBEDAAN SISTEM IMUN NONSPESIFIK DAN SPESIFIK

NONSPESIFIK POSITIF : SELALU SIAP, RESPONS CEPAT, TIDAK PERLU PAJANAN SEBELUMNYA NEGATIF : DAPAT BER >>, MEMORI <<

SPESIFIK NEGATIF : TIDAK SIAP SAMPAI TERPAJAN ALERGEN , RESPONS LAMBAT POSITIF : RESPONS INTENS, PERLINDUNGAN LEBIH BAIK PADA PAJANAN BERIKUT

PRESENTASI ANTIGEN
SITOKIN

IMUNITAS BAWAAN DAN IMUNITAS DIDAPAT


IMUNITAS DIDAPAT Pertahanan lini kedua Setelah infeksi/ vaksinasi/dipelajari Sel memori Spesifik

IMUNITAS BAWAAN Pertahanan lini pertama Ada sejak lahir Non-spesifik

SISTEM IMUN NONSPESIFIK


y y

Tersebar diseluruh tubuh Dalam sumsum tulang, timus, darah, kelenjar getah bening, limpa, sal nafas, sal cerna, sal kemih dan jaringan Berasal dari sel prekursor multipoten dalam sumsum tulang

SISTEM IMUN NONSPESIFIK

BASOFIL DAN SEL MAST

FAGOSIT

NULL CELL, SEL K DAN SEL NK

MN

PMN

MONOSIT MAKROFAG FAGOSITOSIS

NETROFIL EOSINOFIL

Mekanisme respons imun bawaan Innate immunity Pertahanan fisis, kimiawi dan biologis
Kulit
Barier fisis Barier kimiawi Flora bakterial

Membran mukosa
Barier fisis

Barier kimiawi

Saluran cerna Saluran respiratori


Membran mukosa Membran mukosa

Epitel bersilia

Asam dan basa Flora bakterial

Zat anti infektif alamiah

Anti-viral agents
Interferon Disintesis bila ada infeksi virus Menghambat replikasi virus

Anti-bacterial agents
Lysozyme Ada dalam air mata, saliva,makrofag,limpa Menghancurkan dinding bakteri sel

 Komplemen

Menghancurkan dinding bakteri sel Membantu destruksi patogen

Sel- yg. Sel-sel yg. berperan pada sistem kekebalan tubuh 1. Sel limfosit : Sel T dan Sel B Sel T : - Sel T helper ( sel T4) - Sel T supressor ( sel T8 ) Sel limfosit non T, non B: sel Natural Killer ( NK ) 2. Sel fagosit ( sel penghancur mikroba) mikroba) - Sel neutrofil (leukosit berinti banyak) banyak) - Sel eosinofil : berperan pada inf. parasit serta pada reaksi alergi - Sel monosit/makrofag : berinti satu monosit/

3. Sel basofil dan sel mast - Mengandung zat histamin dll. - Berperan pd reaksi peradangan & reaksi alergi

Proses fagositosisTerdiri dari : 1. Kemotaksis gerakan sel fagosit ke tempat infeksi 2. Menelan 3. Memakan (fagositosis) dgn pembentukan fagosom 4. Membunuh lisozom, H2O2, mieloperoksida ( membentuk fagolisosom) 5. Mencerna
y

Fagositosis

Chemotaxis PathogenKilling Attachment Digestion

Fagosit

Mekanisme respon imun didapat


Cell-mediated (Selular)
Memproliferasi sel-sel

Antibody-mediated (Humoral)
Menghasilkan protein

khusus Ditujukan terhadap antigen di dalam sel


Di-mediasi oleh limfosit T

khusus (antibodi)
Ditujukan terhadap antigen

sirkulasi
Dimediasi oleh limfosit B

(Limfosit-T juga terlibat)

Imunitas spesifik diperankan oleh 2 sistem imun : 1. Imunitas humoral : dibawakan oleh molekul (protein) serum yang mengenal dan mengeliminasi antigen bebas (tidak terikat/bukan bagian) sel disebut terikat/ bagian) antibodi p mengikat dan bereaksi dengan antigen secara spesifik. spesifik. immunity) 2. Imunitas seluler (cell mediated immunity) : dibawakan oleh sel limfosit T, mengenal antigen dipermukaan sel atau antigen nonself dan menghancurkan sel yang mengekspresikan antigen tsb. tsb. Antibodi dan limfosit T spesifik dapat ditransfer secara pasif ke individu yang belum imun (naive) p imunisasi pasif. pasif.

SISTEM IMUN SPESIFIK


y y y y

y y

Bekerja ketika pertahanan non spesifik gagal. Imunitas terbentuk setelah terkena antigen Imunitas hasil kerja limfosit B dan limfosit T. Sel B matur di bone marrow, sel T matur di kelenjar thymus Limfosit B membuat sel plasma menghasilkan antibodi, protein yang mampu menetralkan antigen. Antibodi ini disekresikan ke darah, limfa, dan cairan tubuh lain. Limfosit T menyerang langsung ke sel yang terkena antigen. Sel T yang lain mengatur respons imun. Limfosit mengenal antigen karena memiliki molekul reseptor pada permukaannya. Reseptor dan antigen sering disebut lock and key. Jutaan antigen yang berbeda --- terjadi diversifikasi limfosit selama proses maturasi.

Komponen sistem kekebalan tubuh Sistem kekebalan humoral (IgM, IgG, IgA, IgE, IgD IgM, IgG, IgA, IgE,
y

y y

Imunoglobulin M : - Berperan pada reaksi kekebalan awal mis. Infeksi mis. tahap awal. awal. - Tidak dapat melalui plasenta Imunoglobulin G: - Berperan pada reaksi kekebalan sekunder (lanjutan) lanjutan) Imunoglobulin A : - Pada perm. sel. lendir mis.sal. cerna (IgA sekretorik) atau sekretorik) sal. sal. napas

Imunoglobulin E: - Menempel pada sel mast (berperan pada reaksi peradangan/ alergi ), bekerja sama dengan sel eosinofil menghancurkan parasit y Imunoglobulin D : - Kadarnya sangat kecil, fungsi belum jelas
y

Sistem kekebalan selular (Cell Mediated Immunity/ CMI ): y Diperankan oleh sel T dan monosit/makrofag y Kontak antar sel melalui sitokin y Berperan pada infeksi kronik terutama infeksi kuman dalam sel mis. Tbc, virus serta jamur Sistem komplemen y Memperkuat pertahanan tubuh spesifik dan non spesifik. y Diaktifkan melalui jalur klasik dan jalur alternatif.

Klas
IgG

Tempat
Bentuk antibodi utama di sirkulasi Di sirkulasi, antibodi terbesar Di saliva dan susu

Fungsi
Mengikat patogen, mengaktifkan komplemen, meningkatkan fagositosis Aktifkan komplemen, menggumpalkan sel Mencegah patogen menyerang sel epitel traktus digestivus dan respiratori. Menandai kematuran sel B

IgM IgA

Ig D

Di sirkulasi dan jumlahnya paling rendah Membran berikatan dengan reseptor basofil dan sel mast dalam jaringan

Ig E

Bertanggung jawab dalam respon alergi dan melindungi dari serangan parasit cacing

OrganOrgan-organ dalam sistem imun dibedakan menjadi 2 golongan berdasarkan fungsinya dlm sistem imun : - organ limfoid primer (sentral). (sentral). - organ limfoid sekunder (periferal). periferal). Limfosit imatur akan mengalami maturasi shg menjadi matur didalam organ limfoid primer p menjadi sel imunokompeten. imunokompeten. Pada mamalia organ limfoid primer adalah : - sumsum tulang (bone marrow) maturasi sel B marrow) - timus maturasi sel T

Organ limfoid sekunder p mengambil antigen dari jaringan atau dari darah (sirkulasi) & memberi tempat sel imunokompeten untuk berinteraksi secara efektif dengan antigen. Limfonodus mengkoleksi antigen dari cairan intraseluler jaringan. Lien (limpa/spleen) menyaring antigen dalam darah & sirkulasi p sehingga dapat merespon infeksi sistemik. Mucosa associated lymphoid tissue (MALT) pada traktus respiratorius, digestivus, genitourinarius (Peyers patch, tonsil, adenoid) menangkap Ag yang masuk via membran mukosa.

ORGAN LIMFOID
y y

y y

Organ limfoid terdiri dari kelenjar limfe, tonsil, spleen, kelenjar thymus, dan sumsum tulang. Kelenjar limfe berukuran 1-25 mm, ditemukan sepanjang pembuluh limfatik dan dinamakan sesuai dengan tempatnya. Kapsul mengelilingi 2 region yang disebut kortex dan medulla yang terdiri dari limfosit. Tonsil: jaringan limfatik yang tidak berkapsul berlokasi di sekitar faring. Dikenal tonsil faringeal atau adenoid, berfungsi seperti kelenjar limfe. Tonsil menghadapi patogen pertama karena dekat hidung dan mulut. Spleen: berada di region kiri atas rongga abdomen. Limfe dibersihkan kelenjar limfe, darah dibersihkan spleen, limfosit T matur di thymus, dan leukosit dibuat di bone marrow.

FaktorFaktor-faktor yg berpengaruh pada Imunitas


Genetik y Umur y Metabolik y Lingkungan y Anatomi y Fisiologi y Mikrobial/ antigen
y

You might also like