You are on page 1of 8

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Kegiatan PPL ini dilaksanakan selama kurang lebih waktu aktif dua bulan, terhitung mulai tanggal 13 Juli sampai dengan 16 September 2011. Selain itu terdapat juga alokasi waktu untuk observasi sekolah dan observasi kelas yang dilaksanakan sebelum PPL dimulai. Program yang direncanakan untuk dilaksanakan di SMA di Yogyakarta. Persiapan yang dilakukan oleh praktikan, diantaranya: 1. Program pengajaran kelas kecil atau micro teaching Pembekalan mahasiswa khususnya yang berkaitan dengan PPL, disebut dengan istilah micro teaching. Micro teaching termasuk dalam salah satu jenis mata kuliah yang harus ditempuh mahasiswa semester 6. Jika mahasiswa belum mengambil mata kuliah pengajaran mikro, atau tidak lulus mata kuliah pengajaran mikro, maka mahasiswa yang bersangkutan tidak diperkenankan mengikuti kegiatan KKN-PPL, dengan demikan harus mengulang tahun berikutnya. Pengajaran mikro menitik beratkan pada pembekalan mahasiswa terkait dengan praktek mengajar. Dalam proses pengajaran mikro, merupakan tahapan penggemblengan mahasiswa, terkait dengan mental, penguasaan materi pembelajaran, dan semua hal yang berkaitan dengan praktek mengajar. Ketika pengajaran mikro, mahasiswa harus melakukan praktek mengajar, dengan teman lain sebagai muridnya. Dosen pembimbing mikro memberikan penilaian sesuai dengan kemampuan yang dimiliki masing-masing mahasiswa. Mahasiswa juga dilatih bagaimana cara menyusun RPP yang baik, teknik penguasaan kelas, teknik memotivasi siswa, strategi pembelajaran yang baik, maupun proses yang harus dilakukan ketika memberikan materi belajar, seperti apersepsi, kegiatan inti/penyampaian materi, sampai dengan menutup materi/ menutup pembelajaran. 2. Pelaksanaan Praktik Mengajar Pelaksanaan Praktik Mengajar di SMA di Yogyakarta dimulai dengan pembagian kelas oleh guru pembimbing. Pembagian kelas ini atas koordinasi dari guru pembimbing mata pelajaran Biologi. Kegiatan praktik mengajar merupakan suatu usaha untuk

menerapkan dan mengembangkan ilmu yang dimiliki mahasiswa, sehingga mahasiswa yang juga sebagai calon guru memiliki bekal pengalaman secara langsung terkait dengan praktik mengajar yang melibatkan siswa sebagai peserta didik. Praktik mengajar yang dilakukan adalah praktik mengajar terbimbing, yang merupakan latihan bagi mahasiswa calon guru dalam menerapkan kemampuan mengajar secara utuh dengan bimbingan guru dan dosen pembimbing. Sebagai evaluai program PPL maka perlu dianalisis mengenai kendala/ hambatan yang dialami oleh praktikan. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan ketrampilan mengajar serta mendapatkan solusi dari kendala/ permasalahan tersebut.

B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana Kendala-kendala yang ditemui di SMA di Yogyakarta, khususnya SMA 1 Bantul, SMA 1 Sleman, dan SMA 1 Pengasih? 2. Bagaimana solusi untuk mengatasi masalah masalah tersebut ?

BAB II PEMBAHASAN

Guna menunjang pembelajaran Biologi di SMA N 1 Bantul agar lebih menarik dan meningkat, maka perlu dilakukan penambahan media pembelajaran, buku pegangan bagi siswa, serta metode pembelajaran yang variatif, sehingga dapat menarik minat siswa untuk lebih memperhatikan materi yang diajarkan. Dari beberapa kali praktik mengajar, maka dapat disimpulkan beberapa hambatan yang dialami praktikan, antara lain sebagai berikut: a. Kondisi siswa yang terkadang gaduh. b. Ada siswa yang mempelajari materi ulangan pelajaran lain ketika sedang mengikuti pelajaran Biologi. c. Saat diminta untuk melakukan kegiatan, siswa terkadang tidak mau dan bermalasmalasan. d. Adanya siswa yang kurang percaya diri, sehingga ketika disuruh untuk melakukan sesuatu terkait dengan pelajaran Biologi, malah menjadi beban yang sangat berat. Hal ini juga dipengaruhi oleh mental. e. Terlalu banyak waktu libur sekolah f. Waktu moving ke laboratorium yang memakan waktu g. Siswa sering melamun h. Manajemen waktu guru yang kurang baik i. j. Metode yang kurang sesuai Terhambat teknologi

Adanya

beberapa

hambatan

tersebut

tidak

menjadikan

kesulitan

bagi

penulis/praktikan. Untuk mengatasinya, maka penulis/praktikan memberikan solusi dengan melakukan beberapa hal, antara lain sebagai berikut: a. ketika suasana kelas menjadi gaduh, maka praktikan diam sejenak dan menatap siswa yang menjadi sumber kegaduhan. Dengan sendirinya siswa akan menyadari kesalahannya. Jika hal itu tidak menjadikan jera, maka praktikan memilih untuk

menunda sejenak pelajaran, dengan mendekati siswa-siswa yang gaduh. Pendekatan dilakukan dengan memberikan beberapa pertanyaan terkait dengan materi. Selain memberikan pertanyaan, juga dengan cara menyuruh siswa maju melakukan sesuatu, misalnya menulis, menjawab pertanyaan, praktik membaca, dll. Hal ini akan sangat melibatkan siswa, sehingga kegaduhan akan dapat teratasi. Sesekali praktikan juga memberikan humor-humor terkait dengan pembelajaran, agar siswa tidak merasa jenuh ketika mengikuti pelajaran. Pada dasarnya, kejenuhan siswa inilah yang menjadikan kegaduhan. b. Jika ada siswa yang mempelajari mata pelajaran lain ketika sedang mengikuti pelajaran Biologi, maka praktikan melakukan pendekatan kepada siswa. Dengan seketika siswa akan kaget dan memasukkan buku atau materi lain yang sedang dipelajari. Jika hal itu dilakukan lagi oleh siswa, maka praktikan memberikan pernyataan kepada siswa, yang intinya silahkan kalian belajar mata pelajaran lain, namun jika nantinya nilai kalian kurang karena kalian tidak mengikuti pelajaran ini, jangan salahkan saya. Kata-kata tersebut akan sangat mengena, dan dengan sendirinya siswa akan berhenti belajar mata pelajaran lain. Cara lain yang dilakukan praktikan untuk menyikapi hal tersebut dengan menjanjikan nilai kepada siswa, jika siswa belajar mata pelajaran lain ketika sedang mengikuti pelajaran Biologi, maka praktikan berkata kepada siswa tersebut bahwa akan dilaporkan kepada guru, dan akan berpengaruh pada nilai. Walaupun perkataan tersebut hanya sebatas lisan saja, dan tidak direalisasikan dengan benar-benar dilaporkan kepada guru. Dengan sendirinya siswa akan merasa takut. Namun, efek dari perkataan tersebut akan menjadikan kebencian diri siswa dalam mengikuti pelajaran Biologi. Untuk mengantisipasi kebencian siswa, maka setelah mengatakan hal tersebut, praktikan memberikan humor-humor yang melibatkan siswa, misalnya dengan cara mengomentari siswa yang sedang berpacaran satu kelas. Hal ini akan menimbulkan kegembiraan, mengingat masa-masa SMA adalah masa yang indah, masa-masa mengenal lawan jenis. Humor yang diberikan hanya selingan saja, untuk mengkondisikan siswa. Setelah itu pelajaran tetap berlanjut, dan siswa tetap berkonsentrasi.

c. Jika ada siswa saat diminta untuk melakukan kegiatan, siswa terkadang tidak mau dan bermalas-malasan. Maka praktikan harus mengubah cara penyampaian materi. Dengan lebih tegas. Maka siswa aku menurut dan mau mengikuti kegiatan dan tidak bermalas-malasan. d. Jika ada siswa yang kurang percaya diri, maka praktikan melakukan pendekatan kepada siswa tersebut. Pendekatan dilakukan dengan membimbing siswa, membimbing siswa agar siswa menjadi terlatih. Siswa yang kurang memiliki mental ketika mengikuti pelajaran, belum tentu dirinya tidak berprestasi. Bisa saja di tempat lain misalnya di desanya, siswa yang bersangkutan malah menjadi pemimpin seperti ketua karang taruna, dll. Sehingga dapat dikatakan, kurangnya mental siswa sangat dipengaruhi lingkungan kelas, lingkungan teman-temannya. Dengan demikan maka praktikan sangat menekankan kepada siswa agar jangan pernah mengomentari siswa lain, bahkan sampai mengejek. e. Solusi dari banyaknya waktu libur saat berjalannya pembelajaran beberapa diantaranya yaitu : Memadatkan materi pembelajaran, Mengganti dengan pertemuan lain, Konsultasi dengan guru untuk memilih metode yang tepat dan idak membutuhkan banyak waktu. Sehingga materi dapat terselesaikan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. f. Menjemput siswa langsung di kelas , Meminta siswa untuk menyegerakan diri, Memulai pelajaran terlebih dulu agar siswa cepat berpindah ke laboratorium g. Membuat pembelajaran lebih menarik ,Sering diajak berdialog mengenai materi , Sering diberi pertanyaan agar tetap fokus h. Menyesuaikan dengan RPP yang dibuat, Meminimalisir kegiatan yang tidak terlalu penting i. Konsultasi dengan pembimbing mengenai metode yang sesuai , Menyeseuaikan metode pembelajaran dengan karakter siswa, Melakukan kegiatan/proses sesuai dengan kondisi kelas. j. Pengecekan kembali alat alat yang akan digunakan sebelum dimulai, Menguasai materi, Menyiapkan alternatif media, misal papan tulis

Beberapa hambatan yang dialami praktikan selama melakukan praktik mengajar di SMA N di Yogyakarta dapat diatasi dengan baik. Secara garis besar, hambatanhambatan berasal dari diri siswa, seperti yang telah diuraikan dalam beberapa point diatas.

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan Kendala-kendala saat pembelajaran di SMA N di Yogyakarta khususnya di SMA N 1 Bantul, SMA N 1 Sleman, dan SMA N 1 Pengasih banyak ditemukan pula di beberapa sekolah. Hal ini dapat terjadi, baik dari siswa(peserta didik) maupun dari guru (tenaga pendidik). Hal ini harus dianalisis dan dicari solusinya agar kita dapat meminimalisir hambatan tersebut dan meningkatkan kualitas pembelajara di sekolah.

MAKALAH KAPITA SELEKTA PENDIDIKAN BIOLOGI

KENDALA DAN SOLUSI DALAM PEMBELAJARAN

Disusun oleh : YUNI ANITA SARI GALIH RETNO NINGTYAS DANISWARA RINDI 08304244001 08304244023 08304244034

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011

You might also like