Professional Documents
Culture Documents
Divisi Pendidikan dan Pelatihan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Pebruari 2011
1
LAS
26
23 Loan Structure
Loan Monitoring 27 Penanganan Kredit Bermasalah Character 3 1 Pengantar Umum 4 Marketing Mindset Product Knowlage 11 10 Bisnis Proses 15 Probing Skill Capacity Kualitatif Condition 13 Managerial Capacity Financial Capacity 17 Capital Memahami Kebutuhan Kredit 16 Analisis Lap. Keu 12 Analisa Karakter 14 Dasar2 Lap.Keu Rcasting Lap. Keu 19
CRR
Nasabah Lama
Nasabah Baru
8
Kualitatif
Selling Skill
Penilaian Agunan
Pengetahuan Perkreditan
Pemasaran Kredit
Analisis Kualitatif
Analisis Kuantitatif
Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti materi ini diharapkan: Peserta memahami cara-cara menghitung kebutuhan kredit calon debitur. Peserta mampu menghitung kebutuhan kredit yang sesuai dengan penggunaan laba usaha (free cash flow). Peserta mampu menghitung kebutuhan kredit sesuai sifat dan jenis usaha.
Kredit Modal Kerja Kredit yang penggunaannya untuk membiayai aset lancar (aktiva lancar) produktif. Kredit Investasi Kredit yang penggunaanya untuk membiayai aset tetap (aktiva tetap) produktif. Kredit Konsumsi Kredit yang penggunaannya untuk keperluan konsumsi
AKTIVA
KEWAJIBAN
TETAP
Faktor yang harus diperhatikan untuk menghitung kebutuhan kredit modal kerja :
-
Pertumbuhan penjualan Komposisi HPP Days of Receivable (DOR) Days of Inventory (DOI) Days of Payable (DOP) Kas yang tersedia periode sebelumnya dan kebutuhan kas minimum
Agar pemberian KMK dapat menggunakan pendekatan yang tepat, maka pemberiannya dikelompokkan sesuai parameter: 1. Kemampuan menghasilkan laba usaha (free cash flow) 2. Cara menggunakan laba usaha
FCF
FCF
1. 2.
Working Capital Turn Over (WCTO) Spreadsheet Net Trading Asset (NTA)
11
Periode
12
WCTO
- Net Working Capital (NWC) (excl kas min) = xxx - Kekurangan Modal Kerja = xxx - Hutang Dagang (proyeksi) = xxx - Kebutuhan Kredit Modal Kerja (KMK) = xxx
WCTO menghitung kebutuhan total, bila suplesi harus dikurangi kredit modal kerja yang telah dinikmati.
13
2. Spreadsheet
Merupakan penyederhanaan pos-pos dalam Neraca dan laporan Laba/Rugi untuk disesuaikan dengan tujuan analisis. Didasarkan pada selisih kenaikan piutang dagang dan persediaan dengan kenaikan hutang dagang dan kas Perbedaan dengan metode WCTO, dalam spreadsheet hanya memperhitungkan perubahan modal kerja, sehingga hasil perhitungannya hanya berupa tambahan kebutuhan KMK
14
Spreadsheet
Sumber Dana
AWAL 2
Spreadsheet
- Delta Hutang Dagang - Perubahan Modal Kerja = xxx - Kas periode lalu - Kebutuhan kas minimum = xxx Tambahan KMK = xxx
16
17
NTA
- Persediaan - Hutang Dagang - Kewajiban yg masih harus dibayar Net Trading Assets / MKD
= xxx
18
KMKD
Untuk menghitung kebutuhan modal kerja musiman dilakukan dengan mengurangi NTA pada titik tinggi dengan NTA pada titik rendah/normal
19
KMKM
(1
20
22
1. Bank dapat melakukan pembiayaan kepada debitur dengan cara Refinancing terhadap modal kerja debitur yang tercermin pada Piutang, Persediaan, Uang muka. 2. Refinancing modal kerja mempunyai tingkat kepastian pengembalian yang lebih tinggi dari pada pembiayaan terhadap pertumbuhan, karena didasarkan atas free cash flow yang sudah ada dan tidak pada proyeksi.
23
3. Pendekatan perhitungan kredit dalam rangka dilakukan dengan metode Refinancing perhitungan Repayment Capacity. 4. Konsep Refinancing dapat berikan untuk kredit modal kerja Mak. Co menurun melalui pendekatan RPC maupun untuk kredit dengan Mak. Co tetap
24
Rumus perhitungan RPC untuk kredit Mak. Co menurun 1 1(1 + R)n Jumlah Kredit = RPC x R
RPC R N
= Maks. 75% x (Laba Bersih + Biaya Penyusutan Biaya Pribadi/Prive/Deviden) = Suku bunga per bulan = Jangka waktu kredit dalam bulan
25
Besarnya kredit yang dapat diberikan dihitung berdasarkan equitas yang tertanam dalam modal kerja, dengan ketentuan sharing dana sendiri (SDS) debitur minimal 70% dengan rumus:
26
Kredit Modal Kerja PERHITUNGAN KMK SESUAI SIFAT BISNIS DAN JENIS USAHA
KMKE (Plafond & Transaksional) Kredit Modal Kerja Impor (KMKI) KMK Lokal KMK Konstruksi
27
KMKE (plafond)
Rumus:
OPE x 70 % x TE x PU Penjualan
Keterangan : OPE : HPP + Biaya Penjualan, Umum dan Adm. Penjualan : Penjualan dalam satu periode TE : Target Ekspor perperiode PU : Perputaran usaha dalam satu periode
28
KMKE (transaksional)
Rumus: OPE X 70% X Outstanding Sight L/C Penjualan ----------------- atau -----------------OPE X 70% X Sales Contract Penjualan OPE/Penjualan dapat dalam bentuk prosentase
29
30
KMK Lokal
Total Kebutuhan KMK (Kebutuhan KMKE + KMKI)
31
KMK Konstruksi
Kredit modal kerja untuk membiayai kebutuhan modal kerja kontraktor yang memperoleh kontrak pengadaan atau penyelesaian suatu proyek Dapat diberikan dengan 2 (dua) cara, yaitu : a. KMK Transaksional b. KMK Plafond
a. KMK Transaksional ; pemberian KMK berdasarkan proyek yang dibiayai dan harus lunas sebelum masa pemeliharaan KMKK Transaksional didasarkan pada SPK b. KMK Plafond ; KMK yang diberikan untuk Kontraktor yang mengerjakan beberapa proyek (sesuai core business-nya) dalam satu periode, serta bersifat rutin KMKK Plafon didasarkan pada Past Performance
e. KMK Konstruksi
Rumus: Nilai Proyek PPN Estimasi Keuntungan Nilai Proyek (net) = XXX = XXX = XXX = XXX = XXX
34
e. KMK Konstruksi
KMK Konstruksi yang dapat diberikan: T (NP P K ) ( % UM X NP )
Keterangan: T = Termijn I & II atau termijn terbesar maksimal 65% NP = Nilai Proyek (nilai awal/sisa nilai proyek) P = Pajak (PPN) sebesar 10% K = Keuntungan (biasanya 10%) UM = Uang muka proyek (tergantung ketentuan umum kontrak)
35
KMK Konstruksi .
Hal-hal yang perlu diperhatikan: Kontrak Kerja tertulis dan sah (jika belum ada, dapat diganti sementara dgn Surat Keterangan/Pernyataan pemenang tender, Surat Penunjukan Pengerjaan Proyek dll) Surat Pernyataan untuk menyerahkan asli Kontrak Kerja Bonafiditas pemilik dan kontraktor Pengalaman (Daftar Perolehan Pekerjaan), tenaga ahli, perlengkapan, ketersediaan BB untuk proyek, jadwal penyelesaian proyek Kedudukan debitur (main atau sub). Jika sebagai sub kontraktor, dalam Kontrak Kerja harus memuat klausula bahwa pelaksanaan proyek dapat disub kontrakkan
36
KMK Konstruksi
Hal-hal yang perlu diperhatikan: Surat keterangan dari pemilik/pemberi proyek atau Surat Permintaan dari debitur kepada pemilik/pemberi proyek untuk menyalurkan pembayaran termijn melalui rekening penampungan (escrow account) di BRI. Penarikan dari escrow account harus seijin BRI. Klasula pembayaran termijn melalui escrow account harus dicantumkan dalam Perjanjian Kredit Surat Kuasa dari debitur kepada BRI untuk menerima semua tagihan dari proyek tersebut Surat Perintah (Standing Instruction) dari debitur kepada BRI untuk sewaktu-waktu dapat memindah bukukan dana dari escrow account untuk pembayaran bunga/angsuran
37
KREDIT INVESTASI K I
Kredit Investasi
KREDIT INVESTASI
Ditujukan untuk pembiayaan aktiva tetap, umumnya jangka waktu > 1 tahun Berdasarkan kegiatan khususnya dapat dibedakan: Investasi baru, peremajaan, rasionalisasi, perluasan, modernisasi, diversifikasi.
39
Kredit Investasi
Alternatif I
Alternatif II
Alternatif III
40
Kredit Investasi
Ketersediaan SDS sangat berperan. Jadwal pembayaran dapat diatur sesuai dari penghasilan proyek SDS berupa fresh money atau pre investment. Kesesuaian penarikan pelaksanaan investasi kredit dan rencana
Diperlukan kemampuan forecasting tentang kondisi mendatang yang dapat berpengaruh terhadap proyek antara lain: proyek masuk akal, produk laku dijual, tersedianya manajemen yang handal
41
Kredit Investasi
42
Kredit Investasi
43
BANK GARANSI
Bank Garansi
GUARANTY
BANK (ISSUER/GUARANTOR)
CONTRACT
Bank Garansi
1.GUARANTOR
Pihak yang MENJAMIN Pihak penerbit Guarantee, yang menjamin kepastian pembayaran kepada Beneficiary (Pihak Penerima Jaminan) atas permohonan Account Party (Pihak Yang Dijamin), sesuai dengan persyaratan dan kondisi GUARANTEE yang diterbitkan. Atau dapat pula disebut sebagai OBLIGOR atau ISSUER 2. ACCOUNT PARTY Pihak yang DIJAMIN Pemohon Guarantee, yang melakukan permohonan Guarantee kepada Guarantor atau, Atau dapat pula disebut sebagai APPLICANT. 3. BENEFICIARY Pihak yang TERJAMIN Pihak yang menerima Guarantee sebagai jaminan pembayaran dari pihak yang menebtkan GUARANTEE Atau dapat pula disebut sebagai GUARANTEE atau OBLIGIE
47
Bank Garansi
Jenis BG yang umum di BRI BG keagenan/distributor produk tertentu BG untuk proyek-proyek konstruksi, seperti: BG untuk tender, jaminan pelaksanaan, jaminan uang muka dan jaminan pemeliharaan.
48
Bank Garansi
BG untuk proyek konstruksi: Tender Guarantee = 1 3% dari nilai proyek Performance Guarantee = 1 5% dari nilai proyek Adv.Payment Guarantee = 1 20% dari nilai proyek Maintenance Guarantee = 1 5% dari nilai proyek (catatan : kebutuhan BG tersebut fleksible tergantung prosentase rata-rata kebutuhan BG sesuai SPP/SPK)
Dalam memberikan BG harus dilakukan evaluasi sebagaimana dalam pemberian kredit mengingat risikonya. BG dapat diberikan dalam bentuk transaksional atau plafond.
49
Keterangan: RBT : rata-rata suku bunga tertimbang agunan kas i : suku bunga kredit RR : Reserve Requirement Nasional (dihitung sebesar 5% ) Spread : spread yang diinginkan
51
Catatan:
Rumus di atas hanya berlaku jika agunan kas dan fasilitas kredit yang diberikan dalam currency yang sama Besarnya agunan kas tercantum dalam warkat adalah nominal yang
Apabila agunan kas tidak dapat lagi menutup kewajibannya, Kanca diberi waktu 7 hari untuk menegosiasi agar debitur membayar, apabila setelah 7 hari debitur tidak membayar agunan kas harus dicairkan
52
M=D
Keterangan:
1 (i/4)
M : maksimum kredit D : besarnya agunan kas I : suku bunga kredit / th yg dikenakan I/4 : kalau menunggak 3 bln, agunan kas dicairkan
53
i(n+1) F = 24 n
Bunga efektif yang harus diterima BRI:
i X n (2p a(n-1) B = 24
54
Kredit Kontinjen
Maksimum kredit yang dapat diberikan:
M = D ( 1 i/2)
Keterangan:
M : bunga agunan kas D : besarnya agunan kas, mrpk. jml. nominal yg tercantum dalam warkat i/2 : tergantung lamanya jk.waktu kredit
55
56