You are on page 1of 10

Pengertian : Mediasi (PERMA No 02/2003 pasal 1 butir 6) adalah penyelesaian sengketa melalui proses perundingan para pihak dengan

dibantu oleh Mediator. Mediasi dapat dilakukan secara independen maupun dengan Badan Mediasi Indonesia Mediator adalah pihak yang bersifat netral dan tidak memihak, yang berfungsi membantu para pihak dalam berbagai kemungkinan penyelesaian sengketa. Dalam praktik sebagai bagian dari proses mediasi, mediator berbicara secara rahasia dengan masing-masing pihak. 1. Persyaratan Mediator mengingat mediator sangat menetukan efektivitas proses penyelesaian sengketa, ia harus secara layak memenuhi kualifikasi tertentu serta berpengalaman dalam komunikasi dan negosiasi agar mampu mengarahkan para pihak yang bersengketa. Jika ia berpengalaman dan terbiasa berperkara di pengadilan, hal itu sangat membantu, Tetapi, pengalaman apapun selain pengalamannya sendiri sebagai mediator, memang kurang relevan. Pengetahuan secara substansi atas permasalahan yang disengketakan tidak mutlak dibutuhkan, yang lebih penting adalah kemampuan menganalisi dan keahlian menciptakan pendekatan pribadi.

Dalam PP No 54/2000 ditentukan kriteria untuk menjadi mediator lembaga penyedia jasa pelayanan penyelesaian sengketa lingkungan hidup diluar pengadilan, yaitu ; a. Cakapa melakukan tindakan hukum; b. Berumur paling rendah 30 tahun

c. Memiliki pengalaman serta menguasai secara aktif bidang lingkungan hidup paling sedikit 5 tahun d. Tidak ada keberatan dari masyarakat (stelah diumumkan dalam jangka waktu satu bulan) ; e. Memiliki keterampilan untuk melakukan perundingan atau penengahan.

Disamping itu, mediator harus memenuhi syarat sebagai berikut; a. Disetujui oleh para pihak yang bersengketa b. Tidak mempunyai hubungan keluarga sedarah atau semenda sampai dengan derajat kedua dengan salah satu pihak yang bersengketa c. Tidak memiliki hubungan kerja dengan salah satu pihak yang bersengketa d. Tidak mempunyai kepentingan financial atau kepentingan lain terhadap kesepakatan pa pihak; dan e. Tidak memilki kepentingan terhadap proses perundingan maupun hasilnya.

Penyebutan criteria atau persyaratan sebagai mediator secara terperinci menjadi sangat penting karena dalam Perma No 02/2003 hal tsb tidak diatur. Seorang calon mediator dianggap memiliki benturan kepentingan atau hubungan afiliasi jika yang bersangkutan, baik secara langsung maupun tidak langsung memenuhi criteria sebagai berikut ;

a. Memeiliki perbedaan kepentingan ekonomus terhadap permasalahan yang sedang menjadi sengketa b. Memiliki hubungan kerja yang bersifat jangka pendek, termasuk 180 hari sesudahnya, sejak berakhirnya hubungan kerja yang bersifat jangka pendek tersebut atau c. Memiliki hubungan kerja jangka panjang dengan salah satu pihak yang bersengketa atau beda pendapat, samapi dengan jangka waktu 180 hari setetlah berakhirnya hubungan kerja jangka panjang yang bersifat umum.

2. Peranan Mediator

Dengan bekal berbagai kemampuan yang dimilikinya, mediator diharapkan mampu melaksanakan perannya untuk menganalisis dan mendiagnosa suatu sengketa tertentu. Ia kemudian mendesain serta mengendalikan proses mediasi untuk menuntun para pihak mencapai suatu kesepakatan yang sehat.

Beberapa peranan penting yang harus dilakukan mediator antara lain adalah a. Melakukan diagnose konflik b. Mengidentifikasi masalah serta kepentingan-kepentingan kritis para pihak c. Menyusun agenda d. Memperlancar dan mengendalikan komunikasi e. Mengajar para pihak dalam proses dan keterampilan tawar menawar f. Membantu para pihak mengumpulkan informasi penting dan menciptakan pilihanpilihan untuk memudahkan penyelesaian masalah.

Kriteria Mediasi

jika kesepakatan hasil mediasi dilanggar, harus ajukan gugatan, tidak bisa langsung eksekusi; *

y y y y y y

pihak yang bersengketa membuat kesepakatan; para pihak yang menentukan jalannya mediasi; kesepakatan merupakan restrukturisasi dari kontrak yang disengketakan; win-win solution; cepat; murah.

BEBERAPA KEUTUNGAN MEDIASI Umtuk menyelesaikan sengketa memang sulit namun mediasi dapat memberikan beberapa keuntungan penyelesaian sebagai berikut : a. mediasi diharapkan dapat menyelesaikan sengketa dengan cepat dan relative murah dibandingkan membawa perselisihan tersebut ke pengadilan atau arbitrase. b. Mediasi akan memfokuskan para pihak pada kepentingan mereka, secara nyata dan pada kebutuhan emosi atau psikologis mereka. Jadi bukan hanya pada hak-hak hukumnya. c. Mediasi member kesempatan para pihak untuk berpartisipasi secara langsung dan secara informal dalam menyelesaikan perselisihan mereka. d. Mediasi member para pihak kemampuan untuk melakukan control terhadap proses dan hasilnya.

e. Mediasi dapat mengubah hasil yang dalam litigasi dan arbitrase sulit diprediksi, dengan suatu kepastian melalui consensus. f. Mediasi memberikan hasil yang tahan uji dan akan mampu menciptakan saling pengertian yang lebih baik di antara para pihak yang bersengketa karena mereka sendiri yang memutuskannya. g. Mediasi mampu menghilangkan konflik atau permusuhan yang hamper selalu mengiringi setiap putusan yang bersifat memaksa yang dijatuhkan oleh hakim di pengadilan atau arbiter pada arbitrase.

TAHAPAN MEDIASI TAHAP MEDIASI

1. Memulai proses mediasi 2. Merumuskan masalah dan menyusun agenda 3. Mengungkapkan kepentingan tersembunyi 4. Mengembangkan pilihan penyelesaian sengketa 5. Menganalisis pilihan penyelesaian sengketa 6. Proses tawar-menawar akhir 7. Mencapai kesepakatan

1. MEMULAI PROSES MEDIASI MEDIATOR MEMPERKENALKAN DIRI DAN PARA PIHAK MENEKANKAN ADANYA KEMAUAN PARA PIHAK UTK. MENYELESAIKAN MASALAH MELALUI MEDIASI
y y y y y y y

y y

MENJELASKAN PENGERTIAN MEDIASI DAN PERAN MEDIATOR MENJELASKAN PROSEDUR MEDIASI MENJELASKAN PENGERTIAN KAUKUS MENJELASKAN PARAMETER KERAHASIAAN MENGURAIKAN JADWAL DAN LAMA PROSES MEDIASI MENJELASKAN ATURAN PERILAKU DALAM PROSES PERUNDINGAN MEMBERIKAN KESEMPATAN KPD. PARA PIHAK UTK. BERTANYA DAN MENJAWABNYA

2. MERUMUSKAN MASALAH DAN MENYUSUN AGENDA MENGIDENTIFIKASI TOPIK2 UMUM PERMASALAHAN, MENYEPAKATI SUBTOPIK PERMASALAHAN YG. AKAN DIBAHAS DAN MENENTUKAN URUTAN SUBTOPIK YG. AKAN DIBAHAS DLM. PROSES PERUNDINGAN MENYUSUN AGENDA PERUNDINGAN 3. MENGUNGKAPKAN KEPENTINGAN TERSEMBUNYI DAPAT DILAKUKAN DENGAN DUA CARA: 1. CARA LANGSUNG MENGEMUKAKAN PERTANYAN LANGSUNG KPD. PARA PIHAK 2. CARA TIDAK LANGSUNG

MENDENGARKAN ATAU MERUMUSKAN KEMBALI PERNYATAAN2 YG. DIKEMUKAKAN OLEH PARA PIHAK 4. MEMBANGKITKAN PILIHAN PENYELESAIAN SENGKETA MEDIATOR MENDORONG PARA PIHAK UTK. TIDAK BERTAHAN PADA POLA PIKIRAN YANG POSISONAL TETAPI HARUS BERSIKAP TERBUKA DAN MENCARI ALTERNATIF PENYELESAIAN PEMECAHAN MASALAH SECARA BERSAMA 5. MENGANALISA PILIHAN PENYELESAIAN SENGKETA MEDIATOR MEMBANTU PARA PIHAK MENENTUKAN UNTUNG DAN RUGINYA JIKA MENERIMA ATAU MENOLAK SUATU PEMECAHAN MASALAH MEDIATOR MENGINGATKAN PARA PIHAK AGAR BERSIKAP REALISTIS DAN TIDAK MENGAJUKAN TUNTUTAN ATAU TAWARAN YANG TIDAK MASUK AKAL 6. PROSES TAWAR-MENAWAR AKHIR PADA TAHAP INI PARA PIHAK TELAH MELIHAT TITIK TEMU KEPENTINGAN MEREKA DAN BERSEDIA MEMBERI KONSESI SATU SAMA LAINNYA MEDIATOR MEMBANTU PARA PIHAK AGAR MENGEMBANGKAN TAWARAN YG. DPT. DIPERGUNAKAN UTK. MENGUJI DAPAT ATAU TIDAK TERCAPAINYA PENYELESAIAN MASALAH 7. MENCAPAI KESEPAKATAN FORMAL PARA PIHAK MENYUSUN KESEPAKATAN DAN PROSEDUR ATAU RENCANA PELAKSANAAN KESEPAKATAN MENGACU PADA LANGKAH2 YG.

AKAN DITEMPUH PARA PIHAK UTK. MELAKSANAKAN BUNYI KESEPAKATAN DAN MENGAKHIRI SENGKETA

MEDIASI DALAM PRAKTIK

1. Pada umumnya para pihak setuju untuk lebih dulu memilih seorang mediator atau dapat pula mina bantuan sebuah organisasi mediasi untuk menunjuk atau mengangkat mediator. Selanjutnya para pihak dan mediator saling menyetujui pengangkatan tersebut dan menandatangani perjanjian mediasi yang antara lain menyebutkan berbagai hal sebagai konfidensial dan juga biaya-biaya yang harus ditanggung. 2. Kadang-kadang dapat terjadi bahwa suatu mediasi dimulai dan seorang mediator diangkat oleh pengadilan. hal itu menyebabkan ketentuan tentang bagaimana proses beracara secara formal menjadi berlaku. 3. Dalam banyak kasus (khususnya di luar negeri) terdapat konferensi awal atau konferensi jarak jauh dimana masalah procedural disepakati. Sering kali pada tahap itu para pihak saling menyampaikan posisi masing-masingsecara tertulis sebelum mediasi sebenarnya dilaksanakan. 4. Mediasi dapat dilaksanakan dimana pun, setiap tempat, yang dinilai nyaman dan menyenangkan oleh para pihak. Dibutuhkan tempat pertemuan yang cukup besar bagi semua peserta unutk duduk bersama dalam satu meja. Disamping itu setiap pihak membutuhkan ruangan sendiri yang terpisah yang digunakan sebagai rumah selama berlangsung mediasi.

5. Dalam mediasi pada umumnya para piha bertemu secara bersama dimana mediator menyampaikan kata pembukaan dan menjelaskan proses mediasi. Mediator selanjutnya mengundang para pihak untuk menyampaikan secara garis besar masalah-masalah yang disengketakan, membantu para pihak untuk mengidentifikasi dan mendiskusikan hal-hal yang disengketakan, serta menguraikan beberapa cara untuk mengatasinya. 6. Dalam pertemuan denga para pihak, mediator akan mengundang dan berbicara dengan salah satu pihak di dalam kamarnya secara pribadi dan rahasia delama berlangsungnya mediasi. Seringkali mediator menyiapkan kerangka dasar yang memungkinkan para pihak bertemu untuk mencapai kemajuan kearah penyelesaian akhir. Demikian pula diadakan beberapa pertemuan diantara para penasihat, jika ada dari para pihak.

7. Jika muncul rasa permusuhan yang sangat kuat sehingga para pihak tidak siap mengadakan pertemuan bersama, hal itu tidak membuat gagalnya mediasi yang dibutuhkan adalah peran yang lebih aktif di pihak mediator. 8. Proses itu sangat fleksibel dan dibentuk dengan pengarahan mediator yang akan menyesuaikan atas kekhususan perselisihan agar masih dalam jangkauan dan memperkuat setiap tahap yang telah tercapai.

MEDIASI

OLEH; MELUR NASTITI LEGIANI 2008-050-030 ANASTASIA SONYA 2008-050-025 MONICA ROSARI 2008-050-069 GUSTAF IMANUEL 2008-050-099

You might also like