You are on page 1of 29

BAB I TINJAUAN TEORI ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL DENGAN LETAK SUNGSANG I. PENGKAJIAN DATA A.

Data Subyektif 1. Biodata Letak sungsang dijumpai pada grande multigravida dengan usia klien 35 tahun atau lebih. (Rustam Muchtar, 1998 : 204) Status ekonomi rendah merupakan predisposisi terjadinya gangguan gizi yang menyebabkan perubahan bentuk-bentuk tulang panggul sehingga rongganya menjadi sempit sehingga

memudahkan untuk terjadinya kelainan letak. (Sarwono, 2002 : 39) Semakin tua usia ibu hamil dengan frekuensi persalinan berulang kali akan menyebabkan lemahnya otot dinding perut (relaksasi uterus). Keadaan ini sering mengakibatkan kesalahan letak diantaranya letak sungsang. (Hamillton, 1995 : 184) 2. Keluhan Utama Pinggang terasa sakit menjalar ke depan,sifatnya teratur, interval semakin pendek dan kekuatannya semakin besar. Nyeri semakin hebat bila aktivitas (jalan) dan tidak berkurang bila dibuat tidur, intensitas nyeri tergantung keadaan klien. Mengeluarkan lendir dan darah. Pengeluaran cairan yang sebagian besar ketuban pecah setelah/ menjelang pembukaan lengkap. (Manuaba, 1998 : 165 )

3. Riwayat Kesehatan a. Kesehatan keluarga 1 Biasanya dijumpai riwayat keturunan kembar karena letak sungsang sering terjadi pada kehamilan kembar. (Sarwono, 200 : 310) Sering ditemukan pula adanya riwayat kehamilan sungsang pada keluarganya. Hal ini kemungkinan disebabkan adanya presentasi bokong yang membakat. (Harry Ozborn, 1990 : 195) b. Kesehatan ibu Adanya riwayat kesehatan masa lalu seperti rachitis,osteomalagis,TBC tulang dapat mengakibatkan kelainan atau perubahan bentuk panggul (kesempitan panggul). Adanya riwayat kelainan uterus maupun bentuknya,tumor pada uterus ataupun panggul yang merupakan faktor prodisposisi terjadinya letak sungsang (Rustam Muchtar,1992 :357) 4. Riwayat Kebidanan a. Riwayat haid Informasi mengenai haid sangat penting untuk mempertimbangkan usia kehamilan dan persalinannya. Memperkirakan tanggal persalinan dapat dilakukan bila diketahui dengan pasti hari pertama haid terakhir (HPHT) dengan rumus Neagle sebagai berikut : Untuk siklus 28 hari, tanggal ditambah 7, bulan dikurangi 3 dan tahun ditambah 1. Untuk siklus 35 hari,tanggal ditambah 14,bulan dikurangi 6 dan tahun ditambah 1. Selain HPHT,ditanyakan pula menarche, lamanya haid, banyaknya darah haid, keluhan-keluhan yang dirasakan

3 (DepKes RI,1992 : 66) b. Riwayat kehamilan Sering terjadi pada kehamilan kurang lebih 32 minggu, pada grandemultigravida, kehamilan ganda, plasenta previa, plasenta dicornu, hidramnion, sedangkan pada primigravida trimester III dengan letak sungsang harus diwaspadai adanya panggul sempit. (Sarwono, 1999 : 611) Pada kehamilan muda (sampai umur kehamilan 3 bulan). Ibu mengeluhkan sakit kepala, mual muntah-muntah dan sering BAK. Gerakan janin lebih banyak dirasakan pada perut bagian bawah. (Dep.Kes. RI, 1994 : 5) Pada ibu yang CPD, kelainan uterus, gemelli, bisa berulang pada kehamilan sungsang. (Rustam Mochtar, 1998 : 35) c. Riwayat persalinan Status bayi dilahirkan BBLR, prematur, riwayat kehamilan ganda. Bayi bisa asfiksia karena tali pusat terjepit antara kepala dan panggul KPD. (Dep.Kes. RI, 1994 : 9) 5. Pola Kebiasaan Sehari-hari a. Nutrisi Kadang-kadang pada letak sungsang dijumpai status gizi jelek karena gizi yang jelek dapat menyebabkan bayi prematur, dismatur. (Rustam Mochtar, 1992 : 357) b. Eliminasi Pada kehamilan trismester III keluhan sering kencing akan sering timbul karena kandung kencing mulai tertekan oleh bagian

4 terendah, sedang letak sungsang hal ini jarang dijumpai karena bagian terendah lebih lunak. (Sarwono, 1999 : 97) Keluhan obstipasi sering dijumpai pada kehamilan trismester III baik kehamilan normal maupun letak sungsang (Ben Zion Taber, 1994 : 157) c. Aktivitas Aktivitas pada ibu dengan kehamilan letak sungsang berkurang karena adanya rasa sesak dan sakit pada daerah tulang iga yang akan mengganggu kenyamanan saat beraktivitas. Ibu boleh bekerja tapi jangan terlalu berat, kegiatan-kegiatan jalan pagi kurang lebih 10-15 menit, melakukan kegiatan-kegiatan yang dapat mempengaruhi otot panggul misal mengepel dengan berjongkok, menyapu. Latihan-latihan sebelum melahirkan, misalnya senam hamil untuk letak sungsang pada trimester akhir tidak diperbolehkan karena biasa menyebabkan KPD. (Karyadi Wirjoatmojo, 1996 : 9) d. Istirahat/ tidur Pada kehamilan letak sungsang kebutuhan istirahat tidur pada ibu akan berkurang karena adanya rasa sesak, penuh pada perut bagian atas dan nyeri pada daerah tulang iga. Pada trimester akhir ibu hamil harus cukup istirahat tidur, tidur yang dibutuhkan 10-11 jam dalam 1 hari dan istirahat sebaiknya dilakukan siang dan malam hari. (Christina 1993 : 167-168) e. Personal Hygiene Sebaiknya ibu hamil mandi 2-3 x/hari. Untuk menjaga kebersihan kulit serta menyegarkan badan karena pembuluh darah terangsang sehingga badan terasa nyaman. Buah dada selama kehamilan dipersiapkan untuk laktasi sehingga perlu dijaga kebersihan dan dilakukan perawatan

5 supaya saluran susu terkuras, bersih dan menghindarkan adanya bendungan-bendungan pada waktu laktasi nanti. Disamping itu daerah vulva/ vagina penting pula diperhatikan kebersihannya karena pada kehamilan trismester III terjadi pengeluaran sekresi vagina yang berlebihan. (Cristina S Ibrahim, 1993 : 170-171) f. Kehidupan seksual Pada trimester III sebaiknya dilakukan secara hati-hati dan frekuensi dikurangi karena dapat menimbulkan sakit/ ketuban pecah, terutama pada letak sungsang sering kali ditemukan adanya perubahan yang dirasa mengganggu karena adanya rasa sesak maupun nyeri dan bahaya prolaps taali coitus memilih posisi reentry/ menungging serta diusahakan memakai kondom. (Sarwono, 1999 : 160) 6. Psikologis Pada trimester III, reaksi psikologis yang terjadi berkaitan dengan bayangan resiko kehamilan dan proses persalinan sehingga wanita hamil sangat emosional dalam upaya mempersiapkan atau mewaspadai segera sesuatu yang mungkin akan dihadapi, hal ini tampak jelas pada primi gravida dengan letak sungsang. (Sarwono, 200 : 328) 7. Sosial budaya Kemiskinan mempengaruhi motivasi ibu untuk ANC, hal ini dapat berakibat tidak terdeteksinya adanya kelainan secara dini, untuk primigravida letak sungsang harus mendapat motivasi yang cukup tentang ANC untuk mencegah komplikasi-komplikasi secara dini/ mencari pertolongan yang tidak benar misalnya ke dukun untuk dilakukan pemutaran janin agar menjadi normal/ letak kepala. (Sarwono, 2000 : 301) 8. Riwayat Ketergantungan Kebiasaan merokok, minum alkohol, narkotik secara langsung dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin, menyebabkan

6 prematuritas/ bayi kecil, cacat bawaan (misal anensefalus) yang merupakan faktor predisposisi terjadinya letak sungsang. (Manuaba, 1998 : 140) B. Data Obyektif 1. Keadaan Umum Pada umumnya keadaan umum baik, keadaan composmentis (tidak ada perbedaan antara letak sungsang dan kehamilan normal). 2. Tanda-tanda vital Letak sungsang ada pengaruhnya terhadap tanda-tanda vital ibu secara umum, kadang didapatkan pernafasan cepat, dangkal dan sering pula bernafas panjang karena adanya rasa penuh diperut bagian atas dan menekan daerah epigastrium. (Sarwono, 1999 : 367) 3. Tinggi badan Sering dijumpai pada tinggi badan kurang dari 145 cm karena keadaan ini menunjang adanya kesempatan panggul yang merupakan predisposisi terjadinya letak sungsang. (Rustam Mochtar, 1992 : 367) 4. Lila Lingkar lengan atas kurang dari 3,5 cm merupakan indikasi kuat untuk status gizi buruk atau kurang. Sehingga beresiko untuk melahirkan prematur sebagai predisposisi terjadi baik sungsang. (Dep.Kes. RI, 1994 : 10) 5. Berat badan Secara rinci pertambahan berat badan itu adalah sebagai berikut : Trimester I 100-250 gram, Trimester II 4500 gram, Trimester III 5000-5500 gram. Jadi total 10.000-12.000 gram. (Manuaba, 1998 : 81) 6. Pemeriksaan kepala Muka : Pada kehamilan sering terjadi cloasma pada wajah, pengaruh meningkatnya hormon melanotropik yang mengakibatkan hiperpigmentasi.

7 (Hamilton, 1995 : 65). Pada letak sungsang sering ditemukan wajah tegang/ gelisah, lesu. Bila disertai adanya anemis, conjungtiva pucat, bila didapatkan riwayat diabetes sclera akan tampak icterus. (Hamilton, 1995 : 65) 7. Leher Selama kehamilan BMR meningkat terutama pada trimester III sehingga akan didapatkan pembesaran kelenjar tyroid. (Hamilton, 1995 : 66 dan Manuaba, 1998 : 148) Bila ada riwayat penyakit jantung lebih berat bebannya. (Sulaiman Sastrawinata, 1984 : 14) 8. Dada Pada kehamilan trimester III sejalan dengan perubahan janin dan mendorong diafragma keatas bentuk dan ukuran rongga dada berubah, hal ini lebih tampak pada letak sungsang. Payudara mengalami pembesaran dan gambaran vena di bawah kulit, karena peningkatan pertumbuhan jaringan alveolar dan suplai darah, putting susu lebih menonjol dan keras, sering ditemui adanya hiperpigmentasi pada aerola dan papila mamae, akibat peningkatan hormon melanotropik, kelenjar montgomery tampak jelas, colostrums sudah keluar. (Halmiton, 1995 : 65-67) 9. Perut Pada letak sungsang biasanya lebih tinggi karena bagian terendah belum masuk PAP. Terjadi distensi,kulit abdomen teregang sehingga kontraksi braxton hicks, gerakan janin aktif. (Hamilton, 1995 : 74-75 dan Sarwono, 2000 : 93) 10. Genetalia Sekresi sel-sel vagina meningkat akibat stimulasi hormonal sehingga sering ditemukan keluhan leokhorea atau keputihan tidak gatal dan tidak berbau sering pula ditemukan oedema atau varieces pada vulva akibat beratnya uterus menekan vena-vena besar yang mengaliri pelvic yaitu vena variecese yang terjadi pada vulva.

8 (Hamilton, 1995 : 65-67) 11. Anus Sering dijumpai haemoroid pada kehamilan trimester III karena pembesaran pembuluh darah rectum, akibat penekanan vena-vena besar oleh uterus, pada letak sungsang keluhan ini berkurang karena tekanan vena-vena besar yang mengaliri pelvik lebih ringan dan sering bokong belum masuk PAP. (Ben Zion Taber, 1992 : 229) 12. Ekstremitas Pada kehamilan normal maupun sungsang sering dijumpai oedema ringan yang tungkai akibat tekanan vena-vena besar yang mengaliri ekstremitas bawah oleh uterus yang membesar. Sering pula terjadi varieces pada ekstremitas bawah. (Manuaba, 1999 : 114) Reflek patella dalam keadaan normal, bila ditemui reflek patella negatif perlu diperhatikan adanya avitaminosis dan sebaliknya bila terjadi hiperrefleksi menunjukkan kemungkinan adanya penyakit susunan saraf atau pada ibu hamil seperti yang terjadi preeklampsi. (Dep.Kes. RI, 1995 : 25-27) 13. Pemeriksaan khusus a. Palpasi Leopold I Leopold II : TFU teraba bagian yang bulat, keras, mudah digoyangkan, melenting. : Bagian kiri atau kanan teraba bagian yang keras datar, memanjang dan bagian kecil pada arah yang berlawanan. Leopold III : Teraba lunak, datar, bisa digerakkan, tidak melenting pada bagian bawah rahim. Leopold IV : Kedua tangan kita rapatkan pada permukaan dari bagian terbawah janin. Kedua tangan convergent pada bokong yang belum turun kedalam rongga panggul. Jika kedua tangan sejajar didapatkan

9 separuh bokong masuk kedalam rongga panggul, jika kedua tangan divergent didapatkan pada bokong masuk kedalam rongga panggul. (Sarwono, 1999 : 609) b. Auskultasi Denyut jantung terdengar paling keras pada umbilicus, diatas umbilicus dan pada sisi yang sama dengan punggung. (Sarwono, 1999 : 365) c. Pemeriksaan panggul Pada letak sungsang dijumpai panggul sempit. (Rustam Mochtar, 199 : 365) d. Pemeriksaan penunjang 1) Biasanya dilakukan pemeriksaan USG untuk : Mengetahui kelainan yang ada. Apabila diagnosis letak dapat ditentukan, misalnya : dinding perut tebal, air ketuban banyak. ( Sarwono, 1999 : 2000: 328 dan Susan M, 1998 : 6) 2) Foto rontgen : Terdapat bayangan kepala di fundus. (Rustam Mochtar, 1998 : 352) Cemas kelangsungan kehamilannya Rasa tidak nyaman epigastrium dikarenakan oleh kepala janin. Potensial terjadi kekurangan pemenuhan kebutuhan oksigen dengan volume paru berkurang yang ditandai pernapasan cepat. Kurang terpenuhinya istirahat dan tidur. (Sarwono, 200 : 328 dan Susan M, 1998 : 6) II. PERENCANAAN 1. Diagnosa

10 GP..kehamilanminggu,tunggal,hidup, intra uteri, situs membujur habitus fleksi / defleksi, puka/ puki, presentasi kepala/ bokong kesan panggul KU Prognosa baik bila bagian terendah adalah kepala. Dengan masalah yang muncul adalah sebagai berikut : a. Cemas kelangsungan kehamilannya. b. Rasa tidak nyaman epigastrium dikarenakan oleh kepala janin. c. Potensial terjadi kekurangan pemenuhan kebutuhan oksigen dengan volume paru berkurang yang ditandai pernapasan cepat d. Kurang terpenuhinya istirahat dan tidur. (Sarwono, 2000 : 328 dan Susan M, 1998 : 6) Tujuan Kriteria hasil : Letak sungsang berubah menjadi letak kepala. : 1 minggu setelah latihan menungging menjadi letak kepala Leopold I : TFU sesuai dengan kehamilan, pada fundus teraba lunak, tidak melenting. Leopold II : Pada sisi kiri/kanan, teraba bagian keras, meman-jang. Pada sisi kanan kiri teraba bagian kecil janin. Intervensi : Leopold III : Teraba bagian yang bulat, keras melenting. Ibu nampak tenang.

a. Ajari ibu untuk latihan menungging. R/ Posisi menungging memungkinkan mengubah letak bokong menjadi letak kepala karena adanya gravitasi kepala lebih berat dari pada bokong. b. Ajari ibu mengenali tanda-tanda kepala anak R/ Deteksi dini oleh ibu mengenal adanya perubahan posisi kepala. c. Beritahu ibu untuk tidak ke dukun,memperbaiki posisi janin.

11 R/ Bahaya adanya solutio plasenta dan trauma janin. d. Anjurkan ibu untuk periksa ulang. R/ Deteksi dini perubahan posisi janin. e. Berikan roborantia viconatal. R/ Mempertahankan kondisi ibu dan janin. 2. Masalah I Cemas akan kelangsungan kehamilannya Tujuan : cemas berkurang - Wajah cerah - Mau tersenyum. Intervensi : a. Jelaskan pada ibu bahwa posisi janin kemungkinan masih dapat berubah letak kepala. R/ Motivasi yang positif agar ibu lebih percaya diri. b. Jelaskan pada ibu bila sampai akhir kehamilan letak anak tetap sungsang, sebaiknya ibu melahirkan di RS. R/ Antisipasi adanya komplikasi dalam persalinan c. Sarankan agar ibu banyak berdoa dan lebih mendekatkan diri pada Tuhan. R/ Ibu lebih tenang dalam menghadapi masalah. 3. Masalah II Rasa tidak nyaman pada epigastrium dikarenakan penekanan oleh kepala janin Tujuan : Kebutuhan rasa nyaman terpenuhi - Ibu tampak tenang. Intervensi : yang adekuat menyebabkan kooperatif pada a. Jelaskan pada ibu rasa nyeri yang ditimbulkan. R/ Penjelasan penanganan. Kriteria hasil : - Nyeri berkurang Kriteria hasil : - Ibu tampak tenang

12 b. Ajarkan teknik relaksasi. R/ Relaksasi menyebabkan pembuluh darah fasodilatasi sehingga tidak terjadi spasmus pada otot-otot diafragma. c. Sarankan agar ibu banyak berdoa dan lebih mendekatkan diri pada Tuhan. R/ Ibu lebih tenang dalam menghadapi masalah. 4. Masalah III Potensial terjadi kekurangan pemenuhan kebutuhan oksigen dengan volume paru berkurang yang ditandai pernapasan cepat Tujuan Intervensi : Kebutuhan oksigen terpenuhi : Kriteria hasil : Ibu tidak tampak sianosis,warna kulit kemesesak nafas a. Anjurkan ibu untuk bernafas lebih dalam. b. Anjurkan ibu untuk menghirup udara yang segar pada pagi hari. 5. Masalah IV Kurang terpenuhinya istirahat dan tidur. Tujuan : Kebutuhan istirahat dan tidur terpenuhi. - Klien sudah tidak mengeluh kurang istirahat dan tidur. Intervensi : a. Jelaskan pada klien penyebab rasa sesak nafas pada saat tidur. R/ Penjelasan yang adekuat dan baik menimbulkan persepsi yang benar dan akan mendukung perilaku yang positif dan kooperatif. b. Ajarkan pada klien cara mengatasi rasa sesak nafas dengan posisi duduk atau bantal lebih ditinggikan. R/ Posisi duduk/ dengan bantal lebih tinggi mengurangi desakan. c. Anjurkan pada klien untuk memakai baju yang longgar. R/ Baju longgar mengurangi penekanan pada pembuluh darah sehingga aliran darah sampai O2 ke otot dan uterus cukup dapat mengurangi rasa sesak Kriteria hasil : - Klien dapat tidur nyenyak.

13 (Susan Martin Tucker, 1998 : 10)

14 III. PELAKSANAAN Pelaksanaan tindakan merupakan realisasi dari pada rencana tindakan yang telah ditetapkan pada tahap perencanaan. Dalam melakukan tindakan ini, seorang bidan dapat melaksanakannya secara mandiri maupun kolaborasi selama melakukan tindakan. Bidan mengawasi dan memonitor kemampuan kesehatan klien. Pelaksanaan tindakan selalu diupayakan didalam waktu yang singkat, efektif, efisien, dan berkualitas. (Dep.Kes. RI, 1995 : 11) IV. EVALUASI Evaluasi merupakan tahap akhir dari manajemen kebidanan untuk menilai hasil yang di capai, apakah sesuai dengan tujuan atau tidak. Evaluasi dihasilkan dalam catatan perkembangan sesuai kriteria waktu yang telah ditentukan. Catatan perkembangan dituliskan dalam bentuk SOAP : S : Subyektif. Data diperoleh dari keluhan ibu. O : Obyektif. Data yang diperoleh dari hasil pemeriksaan oleh bidan dan tenaga lainnya. A : Assesment. Penilaian disimpulkan dari data subyektif dan obyektif. P : Planning. Rencana tindakan kebidanan yang dibuat dengan diagnosa dan masalah. (MK. Dokumentasi Kebidanan)

15 BAB II TINJAUAN KASUS I. PENGKAJIAN : Tanggal pengkajian Tempat pengkajian 1. Nama Umur Agama Suku/ Kebangsaan Pendidikan Pekerjaan Penghasilan Umur kawin Alamat 2. Keluhan Utama Ibu mengatakan merasa agak tertekan di perut tepat dibawah dada. 3. a. Riwayat Kesehatan : Ibu mengatakan sebelum hamil tidak pernah sakit sesak nafas, batuk yang tidak sembuh-sembuh (TBC), tidak pernah menderita penyakit kuning, tidak pernah menderita penyakit dengan gejala sering minum, banyak makan dan sering kencing (DM), tidak pernah operasi dibagian perut, tidak pernah sakit jantung dam hypertensi, tidak pernah menderita penyakit seksual (Sifilis, Gonorhoe, Condiloma acuminata, dan Condilomatalata). b. Riwayat Penyakit Sekarang : Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit seperti TBC, DM, HT, Hepatitis, maupan penyakit infeksi menular seksual. : 25-10-2007 Jam 16.30 WIB : BPS Ny.Luluk Lumbawati, A.Md.Keb Biodata Istri : : : : : : : : : Ny. B 24 tahun Islam Jawa/Indonesia SD IRT 22 tahun 2 tahun/ 1 x Suami Tn. S 29 tahun Islam Jawa/Indonesia SMP Swasta Rp. 900.000/bln 27 tahun 2 tahun/ 1 x

A. DATA SUBYEKTIF

Lama/berapa kali kawin :

Ds. B Kec. B Kab. Nganjuk

14

16 c. Riwayat Kesehatan Keluarga : Ibu mengatakan dalam keluarga tidak ada yang pernah menderita sakit kuning (Hepatitis), kencing manis, jantung, darah tinggi dan sesak nafas (Asma, TBC). Dan dalam keluarga yang tinggal serumah tidak ada yang mempunyai penyakit kronis, menular ataupun menahun. 4. Riwayat Obstetri a. Haid Ibu hamil pertama pada usia 12 tahun, siklus 28 hari, lama 7-8 hari, ganti softex 1-2 x/hari atau jika terasa telah penuh, konsistensi encer warna merah segar. Ibu kadang-kadang mengalami nyeri perut saat haid di hari pertama. Sebelum dan sesudah haid ibu mengalami keputihan tidak gatal dan tidak berbau. HPHT : 22-02-2007 HPL b. lalu Persalinan Tempat Jenis Persa-linan Penolong HAMIL INI Usia Kehamilan Perkawinan Kehamilan Penyakit Persal Khml Nifas Anak BB JK PB : 29-11-2007. Riwayat kehamilan persalinan nifas yang

c.

Riwayat KB yang lalu

Sebelum hamil tidak pernah memakai KB. Rencana setelah persalinan ibu akan menggunakan alat kontrasepsi KB suntik 3 bulanan. d. Riwayat kehamilan sekarang

17 GI P000, usia kehamilan 9 bulan. Waktu hamil muda ibu tidak merasakan keluhan apa-apa, seperti mual, muntah, sering kencing. Ibu rutin periksa ke bidan 4x pada trimester I. Ibu mulai merasa pergerakan janin pada usia kehamilan 5 bulan. Ibu mendapat imunisasi TT Boster pada usia kehamilan 4 bulan. Ibu mendapatkan penyuluhan tentang gizi, perawatan payudara dan senam hamil. Ibu melaksanakan nasehat yang telah diberikan oleh bidan walaupun tidak setiap hari dilaksanakan. 5. Pola Kebiasaan : a. Nutrisi Sebelum hamil : Ibu makan 3x sebanyak 1 porsi 1 piring Komposisi nasi ,sayur, lauk ( tempe, tahu) kadang-kadang Saat Hamil ibu mengkonsumsi buah pisang. Ibu minum air putih 6-8 gelas perhari. : Ibu makan 3 kali sehari dengan porsi 1 piring penuh. Komposisi nasi, sayur, lauk. Disela-sela makan ibu makan snack berupa biscuit, kue, pisang goreng, dan lain-lain. Ibu minum air 8-9 gelas tiap hari dan minum susu 1 kali sehari sebelum tidur. b. Eliminasi Sebelum Hamil : BAK 3-4 x/hari warna kuning jernih, tidak ada keluhan. BAB 1x biasanya pada pagi hari. Konsistensi lunak warna kuning tengguli, tidak ada keluhan dalam pemenuhannya. Saat Hamil : BAB 1 kali sehari pada pagi hari dengan konsistensi lunak dan tidak ada keluhan. BAK 7-8 x/hari, warna kuning jernih. c. Istirahat dan Tidur Sebelum Hamil : Ibu mengatakan tidur siang 1-1,5 jam, dan tidur malam 7-8 jam , tidak ada gangguan dalam istirahat tidur.

18 : Terkadang ibu istirahat tidur siang 1 jam dan istirahat tidur malam 8 jam (jam 21.0005.00). d. Personal hygiene Sebelum Hamil : Mandi 2x sehari sambil gosok gigi, keramas 2x seminggu, ganti baju dan celana 2x sehari, atau bila ibu merasa risih. Saat Hamil : Ibu mengatakan mandi 2-3 kali/hari sambil gosok gigi tiap kali mandi, keramas 2 hari sekali. Ganti celana dalam 2 x/hari sehabis mandi. Setelah BAB dan BAK ibu selalu membersihkan genetalianya. Kadang-kadang ibu juga membersihkan payudara (pada usia kehamilan 7 bulan). e. Olah Raga Sebelum hamil : Ibu tidak pernah melakukan kegiatan olah raga. Saat hamil : selama hamil ibu kadang-kadang melakukan jalan-jalan di pagi hari. Ibu melakukan senam hamil pada usia kehamilan 7 bulan. f. Ketergantungan Sebelum dan selama hamil, ibu tidak merokok, tetapi suami merokok. Tidak pernah minum minuman yang mengandung alkohol, tidak pernah memakai obat-obatan terlarang. B. DATA OBYEKTIF 1. Pemeriksaan Fisik a. Kesadaran Keadaan umum : composmentis baik/ stabil TD N S :
110

Saat Hamil

baik

Keadaan emosional : :

b. Tanda-tanda vital

/70 mmHg

: 84 x/mnt : 373 oC

19 Rr : 20 x/mnt

c. Antropometri

TB

: 155 cm

Lila : 26 cm BB sebelum hamil : 40 kg BB sekarang 2. Pemeriksaan Khusus a. Inspeksi Kepala Muka Mata Hidung Mulut & Telinga Leher Axila Dada : warna rambut hitam, tidak rontok, tidak berketombe, tidak ada benjolan. : simetris, tidak ada cloasma gravidarum, tidak oedem dan pucat. : simetris, konjunctiva merah muda, sclera putih. : simetris, tidak ada polip, tidak ada sekret. : bersih, tidak ada stomatitis, gusi tidak epulis, tidak ada caries gigi,. : simetris, tidak ada serumen, tidak ada otitis media purulenta. : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada pembendungan vena jugularis. : tidak ada pembengkakan pada kelenjar limfe. : simetris, hiperpigmentasi pada areola mammae papila menonjol, tidak ada benjolan, tidak ada pengeluaran ASI. Abdomen Punggung Extremitas : pembesaran sesuai usia kehamilan, tidak ada luka bekas operasi. : hiperlodorsis. : simetris, tidak ada oedem, tidak ada varises. perineum tidak kaku, tidak terdapat varises, tidak ada tanda-tanda PMS, haemoroid tidak ada. b. Palpasi : 52 kg

Anogenetal : bersih, tidak ada pembesaran kelenjar bartholini,

20 Leopold I Leopold II : : Pada fundus teraba bagian melenting (kepala). TFU 3 jari bawah px (30cm). Pada sisi kiri ibu terasa bagian yang panjang keras seperti papan. Leopold III : Leopold IV : Pada bagian bawah teraba bagian lunak, besar, kurang melenting (bokong). Pada pemeriksaan tangan divergen. c. Auskultasi - Djj (+) 11-12-11 atau 136 x/mnt, teratur, kuat, terdengar kuat dan jelas 2 jari atas pusat sebelah kiri. d. Perkusi Reflek patela +/+. 3. Pemeriksaan Laboratorium - Tidak dilakukan. besar dan

II. ANALISA DATA No 1 TGL./JAM 25-10-2007 Jam 16.30 Diagnosa/ Masalah GI P00000, usia DS : Ibu dada.. : baik :
110

Data Dasar mengatakan merasa agak tertekan di perut tepat dibawah

kehamilan 35 mgg, tunggal hidup, intra uteri, situs posisi puki dengan letak sungsang.

bujur, DO : KU TTV TD : S

Kesadaran : komposmestis. /70 mmHg N : 84 x/mnt Rr : 20 x/mnt

: 373 oC

BB : 52 kg HPHT : 22-02-2007 HPL Palpasi - Leopold I : Pada fundus teraba bagian besar dan : 29-11-2007

21 melenting (kepala).

- Leopold II

: TFU

jari

bawah px (30cm). Pada sisi kiri ibu terasa bagian yang panjang keras bagian bagian kurang seperti papan. - Leopold III : Pada bawah lunak, teraba besar,

melenting (bokong). - Leopold IV : Pada pemeriksaan divergen Auskultasi Djj (+) 11-12-11 atau 136 x/mnt, teratur, kuat dan jelas 2 jari atas pusat sebelah kiri. tangan

III. ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL IV. KEBUTUHAN SEGERA Tidak ada. Tidak ada.

V. INTERVENSI No 1. Tgl/jam 25-10-2007 Jam 16.30 Diagnosa/ Masalah GI P00000, usia Tujuan : diharapkan Tujuan Intervensi 1. Pendokumentasian pemeriksaan untuk mendeteksi secara dini adanya kelainan. ibu. ibu merasa lebih paham dan mengerti. 3. Anjurkan ibu dengan posisi 3. Agar Kriteria : - KU : Baik - Kesadaran : composmentis - TTV : TD N S Rr - Janin : 110/70 mmHg : 84 x/mnt : 373 oC : 20 x/mnt dalam keadaan kontrol 1 mgg lagi. knee chest. posisi bayi bisa berubahbukan bokong bayi. 4. Anjurkan ibu untuk kembali 4. Untuk dini. mengetahui adanya komplikasi yang terjadi secara presentasi Rasionalisasi hasil 1. Untuk mendeteksi secara dini adanya kelainan.

kehamilan 35 mgg, Setelah dilakukan Asuhan tunggal hidup, intra Kebidanan uteri, situs

bujur, kehamilan sampai proses 2. Jelaskan hasil pemeriksaan pada 2. Dengan memberi penjelasan, dalam keadaan normal.

posisi puki dengan persalinan serta kondisi janin letak sungsang.

presentasi kepala.

21

23

11

22 VI. IMPLEMENTASI Tgl/jam Jam 16.30 Diagnosa/masalah kehamilan Implementasi

25-10-2007 GI P00000, usia 1. Melakukan pendokumentasian hasil pemeriksaan 35 2. Menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu. mgg, tunggal 3. Menganjurkan ibu dengan posisi knee chest. hidup, intra uteri, - Agar posisi bisa berubah menjadi presentasi situs bujur, posisi kepala. puki dengan letak 4. Menganjurkan ibu untuk kembali kontrol 1 minggu sungsang. lagi.

VII. EVALUASI Tanggal Jam : : 25 Oktober 2007 16.30 WIB GI P00000, usia kehamilan 35 mgg, tunggal hidup, intra uteri, situs bujur, posisi puki dengan letak sungsang S O A P : : : : Ibu mengatakan sudah paham dengan penjelasan yang disampaikan oleh bidan. Ibu tampak mengerti dan bisa mengulangi penjelasan yang sudah disampaikan oleh bidan. GI P00000 UK 35 mgg dengan letak sungsang. Anjurkan ibu untuk kontrol 1 minggu lagi dan menganjurkan ibu untuk melakukan : Posisi menungging, Rutin mengepel dirumah, Dan melakukan senam hamil.

Diagnosa :

25 DAFTAR PUSTAKA Christina, S. Ibrahim, Perawatan Kebidanan, Bhatara, Jakarta, 1993. Depkes. RI, Manajemen Kebidanan, Pusdiknakes RI, Jakarta, 1995. Hamilton, Persis Mary, Dasar-dasar Maternitas, EGC, Jakarta, 1995. Manuaba, IBG, Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana, EGC, Jakarta, 1998. Mochtar, Rustam, Sinopsis Obstetri jilid I, EGC, Jakarta, 1998. Oxorn, Harry, Patologi dan Fisiologi Persalinan, Yayasan Essentia Medica, Jakarta, 1990. Prawiroharjo, Sarwono, Ilmu Kebidanan, YBP-SP, Jakarta, 2000. Sastrawinata, Sulaiman, Obstetri Fisiologi, Elemen, Bandung, 1984. Taber, Benzion, Kedaruratan Obstetri dan Ginekologi, EGC, Jakarta, 1994.

26

ASUHAN KEBIDANAN
PADA IBU HAMIL Ny. B GI P00000 DENGAN LETAK SUNGSANG DI BPS Ny. LULUK LUMBAWATI, A.Md.Keb NGANJUK
Disusun dalam rangka memenuhi tugas Pengalaman Belajar Praktek dan Praktek Klinik Kebidanan

Oleh :

Muslikhah Suciati
NPM. 45010305A164 .

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MADIUN


BEKERJA SAMA DENGAN STIKES CIREBON

JALUR KHUSUS PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN

27

TAHUN 2007 2008

LEMBAR PERSETUJUAN

Laporan Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Ny. B GI P00000 Dengan Letak Sungsang Di BPS Ny. Luluk Lumbawati, A.Md.Keb Nganjuk

Disetujui tanggal

Nopember 2007

Pembimbing Pendidikan

PembimbingPraktek

RUMPIATI, A.Md.Keb, SST

LULUK LUMBAWATI, A.Md.Keb

ii

28 KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah kami panjatkan ke Hadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmad dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami bisa menyelesaikan Laporan Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Ny. B GI P00000 Dengan Letak Sungsang Di BPS Ny. Luluk Lumbawati, A.Md.Keb Nganjuk. Laporan ini kami susun dalam rangka memenuhi tugas Pengalaman Belajar Praktek dan Praktek Klinik Kebidanan. Dalam penyusunan laporan ini kami banyak mendapat bimbingan dan saran baik dari pembimbing praktek maupun pembimbing di Prodi Kebidanan Muhammadiyah Madiun. Oleh karena itu kami sampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat : 1. Ibu Rumpiati, A.Md.Keb, SST, selaku pembimbing pendidikan di Akbid Muhammadiyah Madiun. 2. Ibu Luluk Lumbawati, A.Md.Keb, selaku pembimbing praktek di BPS. 3. Ibu Ny. S, selaku pasien. 4. Semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan laporan ini. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan asuhan kebidanan ini masih memerlukan penyempurnaan. Maka, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan. Akhirnya apabila dalam penulisan laporan ini ada kurang lebihnya kami mohon yang sebesar-besarnya. Semoga laporan ini bermanfaat bagi penyusun maupun bagi pembaca sekalian.

Madiun, Nopember 2008

Penyusun

iii

29 DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ........................................................................................ LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................ i ii

KATA PENGANTAR ...................................................................................... iii DAFTAR ISI .................................................................................................... iv BAB I LANDASAN TEORI I. II. III. IV. Pengkajian Data ....................................................................... Perencanaan ............................................................................ 1 9

Pelaksanaan ............................................................................. 13 Evaluasi ................................................................................... 13

BAB II TINJAUAN KASUS I. II. III. IV. V. VI. Pengkajian ............................................................................... 14 Analisa Data ............................................................................ 19 Antisipasi Masalah Potensial ................................................... 20 Kebutuhan Segera .................................................................... 20 Intervensi ............................................................................... 21 Implementasi ........................................................................... 22

VII. Evaluasi ................................................................................... 22 DAFTAR PUSTAKA

iv iv

You might also like