You are on page 1of 1

BEBERAPA CIRI SISTEM POLITIK Apa itu sistem politik?

David Easton (Rusadi, 1999) mengartikan sistem politik seperangkat interaksi yang diabstraksi dari totalitas prilaku sosial, melalui mana nilai-nilai disebarkan untuk suatumasyarakat Sistem politik memiliki ciri-ciri tertentu. Menurut Mohtar Masoed (1997) ciri-ciri sistem politik tersebut sebagai berikut : 1. Ciri-ciri identifikasi. Dimaksudkan untuk mengetahui : (a) pada unit-unit mana yang termasuk unit-unit sistem politik, yaitu unsur-unsur yang membentuk sistem politik berupa tindakan-tindakan politik. (b) Perbatasan, bahwa sistem politik memliki perbatasan/lingkuangan dalam pengertian yang sama dengan yang dimiliki oleh suatu sistem fisik. Catatan; yang termasuk dalam suatu sistem politik adalah semua tindakan yang lebih kurang berlangsung berkaitan dengan pembuatan keputusan-keputusan yang mengikat masyarakat. 2. Input dan output. Untuk menjamin tetap bekerjanya suatu sistem diperlukan input-input secara ajeg. Tanpa input sistem itu tidak akan dapat berfungsi; tanpa output tidak akan dapat diidentifikasi pekerjaan yang akan dikerjakan oleh sistem itu. Input, bisa berupa tuntutan (mengapa orang melibatkan diri dalam kegiatan politik); dukungan, tanpa dukungan, tuntutan tidak akan bisa dipenuhi atau konflik menganai tujuan tidak akan terselesaikan, dukungan tingkah laku berwujud tindakan mendorong,memberikan suara, dan tindakan tidak berwujud berbentuk tingkah laku batiniah (suasana pikiran) dibagi lagi ke dalam (a) wilayah dukungan; meliputi: -- Komunitas politik, -- Rejim, --Pemerintah; (b) kuantitas dan ruang lingkup dukungan: perhatian utama pada kemampuan jumlah seoerti bodoh, apatis tidak peduli dengan keselururuhan kerja sistem, tidak peduli akan segala keputusan yang dihasilkan sistem itu dan lingkup (scope) yang memberikan dukungan kecil sehingga mengancam kehidupan salah satu atau semua segi sistem itu (c) mekanisme dukungan terdiri dari; (1) output-output sebagai mekanisme dukungan; (2) partisipasi sebagai mekanisme dukungan. 3. Deferensiasi dalam suatu sistem. Bahwa dalam sistem politik dalam menjalankan pekerjaannya secara minimal selalu menyikapi perbedaanperbedaan, terutama yang ditimbulkan oleh inputouutput. Karena adanya perbedaan-perbedaan itu maka perlu pembagian kerja dari setiap anggotanya. 4. Integrasi dalam suatu sistem. Dalam suatu sistem memaksa anggotanya untuk bekerjasama walaupun dalam kadar minimal sehingga mereka dapat membuat keputusan-keputusan yang otoritatif.

You might also like