Professional Documents
Culture Documents
Hamidah Suryani
PERSIAPAN MENJADI ORANGTUA DALAM MENDIDIK ANAK Hamidah Suryani Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar ABSTRAK Keluarga merupakan kesatuan yang terkecil di dalam masyarakat tetapi menempati kedudukan yang primer dan fundamental, Oleh sebab itu keluarga mempunyai peranan yang besar dan vital dalam mempengaruhi kehidupan seorang anak, terutama pada tahap awal maupun tahap-tahap kritisnya. Keluarga yang gagal memberi cinta kasih dan perhatian akan memupuk kebencian, rasa tidak aman dan tindak kekerasan kepada anak-anaknya. Demikian pula jika keluarga tidak dapat menciptakan suasana pendidikan, maka hal ini akan menyebabkan anak-anak terperosok atau tersesat jalannya. Orangtua harus memiliki persiapan dalam mendidik anak, persiapan tersebut meliputi: persiapan mengenai pandangan orangtua terhadap anak, persiapan menghadapi kelahiran bayi, persiapan perawatan dan pendidikan anak dan persiapan orangtua dalam pengolahan nafkah. Key words: Persiapan, Orangtua, Mendidik dan Anak
yang masih berada dalam bimbingan tanggung jawab orangtuanya. Menurut Thio (1989: 316) mengutip pengertian keluarga demikian the familiya group of related individuals who live together and cooperate as a unit. Keluarga merupakan kelompok individu yang ada hubungannya, bekerjasama Kehidupan di dalam hidup dalam bersama suatu dan unit.
kehidupan
manusia
bersifat primer dan fundamental. Menurut Tirtaraharja (1995: 50), keluarga diartikan sebagai kelompok primer yang terdiri atas sejumlah orang, karena hubungan semenda dan sedarah. Keluarga pada hakekatnya merupakan wadah pembentukan masingmasing anggotanya, terutama anak-anak
kelompok
tersebut
115
Home Ec
Hamidah Suryani
bukan secara kebetulan, tetapi diikat oleh hubungan Pendapat darah tersebut atau perkawinan. oleh
tinggal dalam sebuah rumah tangga. Keluarga itu dapat berbentuk keluarga inti (nuclear family) yang terdiri ayah, ibu dan anak-anak. Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa keluarga adalah suatu persekutuan hidup yang diikat oleh perkawinan, hubungan darah atau adopsi. Didalamnya terdapat ayah, ibu dan
dipertegas
pendapat Light (1989: 454), a family as a two or more person living together and related by blood, marriage or adoption. Keluarga adalah kehidupan dari dua orang atau lebih yang diikat hubungan darah, perkawinan atau adopsi. Senada dengan pendapat di atas
beberapa anak (keluarga inti) serta kakeknenek atau yang lain (keluarga
Vembriarto (1993: 33) mengatakan bahwa keluarga adalah kelompok sosial yang terdiri atas dua orang atau lebih yang mempunyai ikatan darah, perkawinan atau adopsi. Pendapat yang hampir sama
yang terkecil di dalam masyarakat tetapi menempati kedudukan yang primer dan fundamental, oleh sebab itu keluarga mempunyai peranan yang besar dan vital dalam mempengaruhi kehidupan seorang anak, terutama pada tahap awal maupun tahap-tahap kritisnya. Keluarga yang gagal memberi cinta kasih dan perhatian akan memupuk kebencian, rasa tidak aman dan tindak kekerasan kepada anak-anaknya.
dikemukakan oleh Suwarno (1994: 11) bahwa keluarga adalah suatu ikatan persekutuan hidup atas dasar perkawinan antara orang dewasa yang berlainan jenis, seorang laki-laki dan seorang perempuan yang tidak sendirian atau dengan anakanak baik anaknya sendiri atau adopsi dan
Home Ec
Hamidah Suryani
Demikian pula jika keluarga tidak dapat menciptakan suasana pendidikan, maka hal ini akan menyebabkan anak-anak terperosok atau tersesat jalannya. Perkembangan umumnya meliputi anak keadaan pada fisik,
PEMBAHASAN Pandangan Orang Tua Tentang Anak Salah satu tujuan membentuk
sebuah keluarga yaitu untuk melanjutkan keturunan, maka dalam berkeluarga tentu ada pertimbangan-pertimbangan untuk
emosional sosial dan intelektual. Bila kesemuanya berjalan secara harmonis maka dapat dikatakan bahwa anak tersebut dalam keadaan sehat jiwanya. Dalam perkembangan jiwa terdapat periode-
memiliki anak. Konsekuensi adanya anak dalam sebuah keluarga tentu perlu
Termasuk
kesehatan calon ibu dan calon bapak, perlu mendapatkan perhatian yang baik. Dalam hal ini perlu diketahui dasar pemikiran orang tua tentang anak. Kebanyakan
periode kritik yang berarti bahwa bila periode-periode ini tidak dapat dilalui dengan harmonis maka akan timbul gejalagejala yang menunjukkan ketegangan, diri misalnya kesulitan yang
pasangan ingin merencanakan besarnya jumlah keluarga mereka. Anak pribadi adalah di pengejawantahan samping untuk Perlu
keterlambatan, penyesuaian
kepribadian
sendiri
terganggu bahkan menjadi gagal sama sekali dalam tugas sebagai makhluk sosial untuk mengadakan hubungan antar
mempersatukan
perkawinan.
disadari, bahwa anak adalah karunia Tuhan dan amanatNya. Oleh sebab itu harus dijaga baik-baik fisik maupun mentalnya. Menurut Solikhah (2007), bahwa anak adalah permata bagi keluarga,
Persiapan Menjadi Orang Tua dalam Mendidik Anak
manusia yang memuaskan baik untuk diri sendiri maupun untuk orang di
lingkungannya.
117
Home Ec
Hamidah Suryani
calon generasi suatu bangsa yang akan meneruskan estafet kepemimpinan di masa datang. Menurut Gunarsa (1986), bahwa setiap anak dalam keluarga mempunyai posisinya sendiri-sendiri. Setiap
child". Kekurangan pengetahuan dan pengalaman dari orangtua membawa akibat tersendiri dalam diri anaknya ini. Jadi karena orangtua belum
kedudukan menyebabkan tanggungjawab dan konsekuensi yang berbeda. hal ini bisa disebabkan oleh kebudayaan maupun
orangtua cenderung terlalu cemas dan melindungi berlebihan. Begitu pula orangtua belum menyadari secara penuh mengenai peranan menjadi orangtua. Situasi selanjutnya ialah
sikap orangtua yang berbeda. untuk itu kita mengenal adanya "anak sulung", "anak tengah", dan "anak bungsu" a. Anak sulung Sesuai dengan namanya maka yang dimaksud dengan anak sulung ialah anak yang paling tua atau anak pertama yang lahir dari suatu keluarga. Karena anak tersebut adalah anak pertama maka berarti pengalaman merawat anak , pengalaman mendidik anak belum dimiliki oleh kedua
mempunyai arti yang penting sehingga menampilkan kelakuan-kelakuan yang tidak baik seperti minta perhatian yang berlebihan, kekanak-kanakan,
mengenyot jari, menggigit kuku, sulit tidur, dan lain-lain. Perkembangan selanjutnya ialah
menempatkan diri anak sulung pada posisi memimpin karena anak sulung
Home Ec
Hamidah Suryani
ini bila dibandingkan dengan adiknya mempunyai badan yang lebih besar dan lebih kuat. Begitu pula perlakuan orangtua terhadap anak sulung agak berlainan, misalnya adiknya masih harus tinggal di rumah tetapi anak sulung tersebut sudah diantarkan oleh ibu untuk pergi sekolah. Lalu dibelikan buku-buku, pinsil, tas sekolah, sedang adiknya tidak mendapatkan barangbarang seperti itu. Demikian pula seorang anak sulung menjadi lebih mempunyai tanggungjawab. Seringkali dialami bilamana kedua orangtua
warisan nenek moyang. b. Anak tengah (in between child) Kedudukan anak ini diapit oleh seorang atau beberapa orang kakak dan seorang atau beberapa orang adik. Dengan kedudukan di tengah ini berarti akan tersebut berada dalam kedudukan terjepit. Dijepit oleh
kakaknya dari atas dan oleh adiknya dari bawah. Karena keadaan fisik kakaknya biasanya lebih besar maka dapat menimbulkan tekanan bila
meninggal, seorang anak sulung akan menggantikan tuanya untuk kedudukan orang
kakaknya bertindak otoriter. Adiknya yang kecil dengan segala kelucuannya dapat merebut perhatian orangtuanya sehingga menimbulkan rasa iri hati dalam diri anak tersebut. Demikianlah kedudukan anak tengah ini, selain ia harus menghadapi orangtuanya yang
Persiapan Menjadi Orang Tua dalam Mendidik Anak
keluarganya,
menyekolahkan adik-adiknya. Disamping itu dalam sutau masyarakat tertentu, kedudukan anak sulung ini mempunyai konsekuensi struktural, misalnya anak sulung
119
Home Ec
Hamidah Suryani
memegang tampuk kekuasaan ia juga harus menghadapi kakaknya yang lebih kuat dan lebih besar dan mempunyai lebih banyak kebebasan untuk bergerak. Biasanya, segala
orangtuanya, mengakibatkan sifat-sifat anak bungsu ini sering terlihat seperti kekanak-kanakan, cepat putus asa dan bila menginginkan sesuatu kemudian tidak tercapai, maka akan memberikan reaksi misalnya yang sifatnya cepat emosional, menangis,
miliknya dalah bahan-bahan bekas yang pernah dipakai oleh kakaknya, seperti permainan, baju-baju, alat-alat sekolah, dan lain-lain. c. Anak bungsu Dalam masyarakat terdapat
bertingkahlaku secara berlebihan, dan lain-lain. Dalam Panduan Keluarga Hakikat Perkawinan, bahwa setiap pasangan akan merasa bahagia apabila dikurniakan anak. Namun dibalik kebahagiaan ini tersimpan tanggung-jawab yang amat berat yang harus dipikul. Anak amat berarti pada ibubapak, antaranya: 1. Anak sebagai rahmat Allah SWT 2. Anak sebagai amanat Allah SWT 3. Anak sebagai harta yang tergadai 4. Anak sebagai penguji keimanan 5. Anak sebagai alat untuk beramal 6. Anak sebagai saham di akhirat 7. Anak sebagai sumber kebahagiaan 8. Anak sebagai tempat bergantung di hari tua 9. Anak sebagai penyambung cita-cita 10. Anak sebagai makhluk yang harus diberi pendidikan
pendapat-pendapat umum bahwa anak bungsu ini adalah anak yang manja oleh karena menjadi pusat perhatian keluarga, baik dari orangtua maupun dari kakak-kakaknya, lebih-lebih lagi bila kakak-kakaknya berbeda usia cukup besar sehingga kedudukan akan bungsu ini benar-benar menjadi obyek kesenangan anggota keluarga di
Home Ec
Hamidah Suryani
Demikian pula Menurut Daradjat Persiapan Orang Tua Menghadapi Kelahiran Bayi Menurut Maharani (2007), bahwa menyambut kelahiran calon jabang bayi sungguh memerlukan persiapan yang (1973), bahwa janin dalam kandungan telah dapat menerima pengaruh emosi ibu yang mengandungnya. Bila yang
mengandungnya itu merasa bahagia dan gembira menyambut kelahiran anak yang dikandungnya itu, maka pengaruh yang terjadi pada janin adalah positif, dan hal itu akan menjadi persiapan bagi
sangat ekstra. Persiapan tersebut meliputi persiapan fisik, mental, dan aspek
keuangan. Seperti yang dikemukakan Taiyeb (2005), bahwa ibu hamil yang sehat akan melahirkan bayi yang sehat diharapkan akan tumbuh dan berkembang menjadi anak yang sehat dan cerdas dan selanjutnya menjadi remaja yang sehat dan kreatif dan pada akhirnya akan menjadi tenaga kerja yang produktif. Dengan pemeriksaan medis secara teliti maka dapat diduga keadaan calon ibu dan bayi yang dikandungnya. Mengingat pada masa ini sering kali terjadi gejolak jiwa, tingkah laku yang luar biasa dalam keluarga sehingga diperlukan pengertian mendalam pada pasangan suami istri.
pertumbuhan pada jiwa agama dalam pribadinya kelak. Dan sebaliknya, ibu yang mengandung tersebut tidak ikhlas menerima dikandungnya kelahiran karena anak berbagai yang hal
mungkin ia benci kepada suaminya atau belum bersedia menjadi ibu atau tidak ingin mempunyai anak dan sebagainya. Maka kelahiran anak itu tidak diterimanya, maka pengaruh yang terjadi pada janin adalah negatif dan akan menjadi
penghambat dalam pembentukan jiwa agama dikemudian hari. Proses permulaan masuknya nilai-nilai agama kedalam 121
Home Ec
Hamidah Suryani
pribadi seseorang,
bersamaan
dengan
1) Persiapan orang tua terhadap perawatan anak Menurut Bellock dan Breslow (dalam Taiyeb, 2005) berpendapat bahwa dalam upaya pemeliharaan kesehatan anak agar tetap sehat, seseorang anak perlu melakukan lima kebiasaan yakni: tidur enam jam hingga delapan jam sehari, makan tiga kali sehari dengan hanya sedikit makan makanan kecil, diantaranya, makan pagi setiap hari, mempertahankan berat tubuh yang dikehendaki, melakukan latihan yang teratur, istirahat yang cukup. Selain tiu anak-anak perlu diajak bermain dan berekreasi yang cukup sehingga anakanak tumbuh menjadi anak-anak yang sehat. Seorang anak yang sehat akan mengalami pertumbuhan dan
proses pembentukan kepribadian yang bermula sejak awal penciptaan janin dalam kandungan. Sedangkan dari aspek keuangan menurut Senduk (2000), bahwa didalam merencanakan persiapan kelahiran bayi maka sebaiknya orang tua mempersiapkan perencanaan keuangan dalam menyonsong kelahiran bayi. Adapun langkah-langkah perencanaan keuangan dalam menyongsong kelahiran bayi yaitu: 1. Segera tentukan di mana istri akan melahirkan, dan cek biayanya. 2. Cek apakah biaya persalinan istri ditanggung oleh kantor/tempat kerja Istri atau suami. 3. Mulai menabung untuk keperluan bayi. 4. Ambil asuransi jiwa. Perawatan dan Pendidikan Anak
perkembangan yang normal dan wajar, yaitu sesuai standar pertumbuhan fisik anak pada umumnya dan memiliki
Home Ec
Hamidah Suryani
anak seusianya. Selain itu anak yang sehat tampak senang, mau bermain, berlari, berteriak, meloncat, memanjat, tidak
1. Pemeliharaan kesehatan lingkungan. 2. Pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut 3. Pemeliharaan kesehatan mata 4. Pemeliharaan kesehatan kulit 5. Pemeliharaan kesehatan telinga 6. Pemeliharaan kesegaran jasmani. Disamping itu kebutuhan dasar anak untuk tumbuh dan kembang
berdiam diri saja. Anak yang sehat kelihatan berseri-seri, kreatif dan selaku ingin mencoba sesuatu yang ada
disekelilingnya. Jika ada sesuatu yang tidak diketahuinya ia bertanya, sehingga pengetahuan yang dimiliki selalu
bertambah. Anak yang sehat biasanya akan mampu belajar dengan baik. Dari uraian diatas dapat
dalam menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas yaitu sehat, cerdas dan memiliki fisik yang tangguh serta
disimpulkan bahwa yang dikatakan anak sehat adalah anak yang dapat tumbuh kembang dengan baik dan teratur, jiwanya berkembang umurnya, sesuai aktif, dengan tingkat makannya
produktif. Perbaikan gizi diperlukan pada seluruh siklus kehidupan, mulai sejak masa kehamilan, bayi, dan sampai pada masa dewasa. Perbaikan gizi pada anak dini usia (TK, dan SD) sangat penting karena anak pada usia ini sedang
gembira,
teratur, bersih dan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan-nya. Untuk mewujudkan kehidupan
yang sehat tersebut, diperlukan beberapa upaya untuk mencapainya, yaitu antara lain sebagai berikut:
kebutuhan gizi yang tepat agar menjadi remaja dan dewasa yang produktif.
Persiapan Menjadi Orang Tua dalam Mendidik Anak
123
Home Ec
Hamidah Suryani
Peletakan fondasi kesuksesan anak dimulai sejak anak itu lahir dan berlanjut terus dalam kehidupannya. Masa-masa di awal sekolah dasar adalah masa yang kritis dalam hidup anak. Apa yang didapat dalam masa itu merupakan dasar untuk anak dalam membentuk dirinya dan menjadi fondasi dalam diri anak-anak untuk tumbuh dan berkembang hingga dewasa. Masa kritis anak, dalam proses pendidikan formal, adalah selama lima tahun pertama mereka di Sekolah Dasar. Masa ini merupakan masa yang sangat menentukan karena sering kali konsep diri anak dan rasa diri mampu dan berharga justru rusak akibat proses pembelajaran yang tidak manusiawi. Proses pendidikan, dengan mewajibkan mereka mendapatkan nilai sekolah yang bagus, tetapi
penting dalam membantu perkem-bangan dan pembentukan diri seorang anak untuk dapat berhasil. Pendidikan yang terarah dan teratur dapat membantu seorang anak untuk meningkatkan kemampuan
intelektual dan sosialnya dengan baik. Dikebanyakan masyarakat banyak terjadi proses pendidikan anak yang salah
dilakukan oleh orang tua sehingga sering kali terjadi permasalahan yang
Home Ec
Hamidah Suryani
Orang tua memegang peranan penting untuk mendidik dan membimbing anak dengan memberikan bimbingan dan latihan bagaimana belajar dengan benar, juga strategi belajar yang tepat. Selain perlu bidang mengembangkan akademik, anak kecakapan juga di
sekolah. Hal terbaik yang bisa dilakukan orang tua adalah dengan menyiapkan mereka sebagai pembelajar seumur hidup, yang senantiasa berkembang, yang akan mampu beradaptasi dengan berbagai
perlu
situasi yang dihadapi. Dengan fondasi hidup yang kokoh, anak akan dapat mengembangkan potensinya secara
mengembangkan kecakapan lain yang berhubungan sosialnya dan dengan kemampuan dirinya.
pembentukan
maksimal. Potensi merupakan anugrah dari Tuhan yang dibawa anak sejak lahir. Potensi akan menjadi kekuatan dan batu pijakan anak untuk meraih keberhasilan hidup di bidang apa saja. Menurut Graha (2007), bahwa peranan orang tua sangat penting dalam mendidik dan mengembangkan
Menurut Lie (2004), bahwa orang tua bisa membina anak-anak segala usia untuk menjadi mandiri dan memikul tanggung jawab di dalam kegiatan keluarga.
Bagaimana menjadi anak yang mandiri, bertanggung jawab, berdisiplin tinggi, mempunyai motivasi yang tinggi mampu bekerja dengan cekatan dan banyak lagi pelajaran yang sebaiknya didapat anak untuk menjalani kehidupannya. Ini adalah bagian dari keterampilan belajar yang harus dikuasai anak, yang sayangnya sangat sedikit sekali pembelajaran itu di
kemampuan anak. Sekolah, pada dasarnya mengarahkan, memberikan bimbingan dan kerangka bagi anak untuk belajar, tumbuh dan berkembang. Sementara orang tua adalah pusat pendidikan yang utama, pertama dan mendasar dalam kehidupan
Persiapan Menjadi Orang Tua dalam Mendidik Anak
125
Home Ec
Hamidah Suryani
anak. Demikian juga menurut Cholil (2007) bahwa para orang tua, teman, lingkungan sekitar dan sekolah merupakan faktor utama dalam pembentukan jati diri intelektual, fisik dan emosi seorang anak, dan bahwa pengetahuan yang memadai, orang tua pada khususnya, dapat 3.
Menurut Graha (2007), bahwa Orang tua bertanggung jawab terhadap keberhasilan pendidikan anak, karena : 1. Anak adalah anugrah Tuhan kepada orang tua. 2. Anak Mendapatkan pendidikan
pertama kali dari orang tua Orang tua adalah yang paling
membantu mengarahkan anak mereka meraih kebahagiaan. Anak-anak yang berhasil dalam pendidikannya, pada dasarnya tidak akan tumbuh dengan sendirinya dan otomatis menjadi berhasil. Mereka bisa berhasil karena adanya peran guru di sekolah dan juga karena adanya rangsangan dari orang tua yang memungkinkan mereka bisa tumbuh optimal. Untuk pendidikannya bantuan dari bisa anak orang berhasil dalam
mengetahui karakter anaknya. Persiapan Menjadi Orang terhadap Pengelolaan Nafkah Tua
Secara kodrati seorang pria/suami berperan sebagai pelindung istri/keluarga. Maka dari itu agar diusahakan baik usia, pendidikan, kedudukan dan penghasilan suami lebih tinggi dari pada istri. Atau maksimal kedudukan istri sama dengan suami, agar tidak timbul goncangangoncangan dalam rumah tangga. Maka dari itu perlu diingat terutama istri-istri apapun jabatan/kedudukan istri. Dirumah suami adalah pemimpin/kepala, dengan
kesungguhan dan ketekunan orang tua untuk membimbing dan mendidik anakanaknya sehingga berhasil dengan baik.
Home Ec
Hamidah Suryani
demikian diharapkan rumah tangga akan tetap tenteram dan bahagia. Dalam rumah tangga penghasilan suami dan istri tidak dapat dipisahkan. Penghasilan berdua dapat digabung dan direncanakan penggunaanya demi
luwes dan terlalu ketat akan sulit dilaksanakan. d. m pembiayaan gabungan. Semua penghasilan suami dan istri digabung dalam satu anggaran tunggal dan keduanya bebas menggunakannya. Dalam melakukan perencana Siste
keperluan bersama. Ada beberapa gagasan yang dapat disarankan dan dapat
dilaksanakan yaitu : a. Sistem bendahara keluarga Penghasilan semua dikelola oleh suami atau istri dengan membagikan jatah bagi tiap kebutuhan. b. Sistem jatah pembiayaan Antara suami istri telah ditentukan, tugas masing-masing, dalam keluarga. c. m anggaran ketat. Semua pendapatan sudah dirancang penggunaannya jauh dari sebelumnya secara terinci. Tidak ada sistem Siste
keuangan, ada lima tahapan yang harus dilakukan yaitu: 1. Menentukan situasi
keuangan keluarga saat ini. 2. Menentukan mengembangkan keluarga. 3. Mengidentifikasi dan tujuan atau keuangan
pengandaian ini atau itu yang tidak terencana. Dan sistem yang kurang
Persiapan Menjadi Orang Tua dalam Mendidik Anak
127
Home Ec
Hamidah Suryani
5.
Mengevaluasi
dan
melakukan komprehensif
rencana maka
2. Dalam mempersiapan orang tua menyongsong kelahiran bayi meliputi persiapan fisik, mental, dan aspek keuangan. 3. Persiapan orang tua terhadap
keluarga harus memahami bahwa tujuan membuat rencana keuangan tersebut, yaitu membuat kualitas hidup lebih pada masa mendatang. Di samping itu, keluarga juga dapat meningkatkan kepuasan dengan mengurangi ketidakpastian di masa
perawatan anak yaitu anak akan tumbuh sehat apabila pemeliharaan kesehatan lingkungan, kesehatan
mendatang. Oleh karena itu, adanya perencanaan keuangan yang komprehensif membuat keluarga menjadi efektif dalam menggunakan melakukan keuangannya, pengendalian dapat terhadap
pancaindara dan kesegaran jasmani terpelihara dengan baik disamping itu faktor gizi memegang peranan penting dalam menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. 4. Peranan orang tua terhadap
pendidikan anak sangat penting karena anak adalah anugrah Tuhan kepada orang tua, anak mendapatkan
Home Ec
Hamidah Suryani
dan orang tua adalah yang paling mengetahui karakter anaknya 5. Ada beberapa gagasan yang dapat dilaksanakan dalam pengelolaan
Lie, Anita & Sarah Prasasti. 2004. 101 Cara Membina Kemandirian dan Tanggung Jawab Anak. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Lihgt, Donald. 1989. Sosiology. New York: Alfred A. Knopf. Maharani, Tanaya Vidia. 2007. Mempersiapkan Kelahiran Bayi. http://naya.web.id/2007/09/25/me mpersiapkan-kelahiran-bayi. Diakses tanggal 8 Januari 2008 Suwarno, Pujo dan Sayekti. 1994. Bimbingan Konseling Keluarga. Yogyakarta: Menara Mas Offset. Senduk, Safir. 2000. Persiapan Keuangan Menyongsong Kelahiran Bayi. =http://www.tabloidnova.com/tips .asp? nomor=686&tahun_terbit=XIV& sc=uang&artikel=1. Diakses tanggal 8 Januari 2008 Solikhah, Aris. 2007. Undang-Undang Perlindungan Anak Benarkah menjamin Hak Anak. http://www.hizbuttahrir.or.id/2007/06/26/uu-pabenarkah-menjamin-hak-anak/. . Diakses tanggal 8 Januari 2008. Taiyeb, A. Mushawwir. 2005. PrinsipPrinsip Dasar Pendidikan Kesehatan dan gizi Anak. Makassar: State University of Makassar Press. Tirtaraharja, Umar & La Sulo. 1995. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Proyek Pembinaan dan Peningkatan Mutu Tenaga Kependidikan, Depdikbud Dirjen Dikti
Persiapan Menjadi Orang Tua dalam Mendidik Anak
DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2004. Perencanaan Keuangan Keluarga. "http://www.sinarharapan.co.id / ekonomi/eureka/2004/1022/eur1.h tml. Diakses tanggal 8 Januari 2008. Cholil, Abdullah dan Baban Sarbana. 2007. 26 Kiat Menata Keluarga. Jakarta: Elex Media Komputindo. Daradjat, Zakiah. 1973. Peranan Agama dalam Kesehatan Mental. Jakarta: Gunung Agung Gunarsa, Singgih D.. 1986. Psikologi Perkembangan Anak Dan Remaja. Jakarta: Penerbit PT BPK Gunung Mulia Graha, Chairinniza. 2007. Keberhasilan anak tergantung Orang Tua. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
129
Home Ec
Hamidah Suryani