Professional Documents
Culture Documents
Gurindam VIII
Ini gurindam pasal yang kedelapan: Barang siapa khianat akan dirinya, apalagi kepada lainnya. Kepada dirinya ia aniaya, orang itu jangan engkau percaya. Lidah yang suka membenarkan dirinya, daripada yang lain dapat kesalahannya. Daripada memuji diri hendaklah sabar,
2
biar pada orang datangnya khabar. Orang yang suka menampakkan jasa, setengah daripada syirik mengaku kuasa. Kejahatan diri sembunyikan, kebaikan diri diamkan. Keaiban orang jangan dibuka, keaiban diri hendaklah sangka.
Gurindam IX
Ini gurindam pasal yang kesembilan: Tahu pekerjaan tak baik, tetapi dikerjakan, bukannya manusia yaituiah syaitan. Kejahatan seorang perempuan tua, itulah iblis punya penggawa. Kepada segaia hamba-hamba raja, di situlah syaitan tempatnya manja. Kebanyakan orang yang muda-muda, di situlah syaitan tempat berkuda. Perkumpulan laki-laki dengan perempuan, di situlah syaitan punya jamuan. Adapun orang tua yang hemat, syaitan tak suka membuat sahabat Jika orang muda kuat berguru, dengan syaitan jadi berseteru.
Gurindam X
Ini gurindam pasal yang kesepuluh: Dengan bapa jangan durhaka, supaya Allah tidak murka. Dengan ibu hendaklah hormat, supaya badan dapat selamat. Dengan anak janganlah lalai, supaya boleh naik ke tengah balai. Dengan isteri dan gundik janganlah alpa, supaya kemaluan jangan menerpa. Dengan kawan hendaklah adil supaya tangannya jadi kafill.
Gurindam XI
3
Ini gurindam pasal yang kesebelas: Hendaklah berjasa, kepada yang sebangsa. Hendaklah jadi kepala, buang perangai yang cela. Hendaklah memegang amanat, buanglah khianat. Hendak marah, dahulukan hajat. Hendak dimulai, jangan melalui. Hendak ramai, murahkan perangai.
Gurindam XII
Ini gurindam pasal yang kedua belas: Raja muafakat dengan menteri, seperti kebun berpagarkan duri. Betul hati kepada raja, tanda jadi sebarang kerja. Hukum adil atas rakyat, tanda raja beroleh inayat. Kasihkan orang yang berilmu, tanda rahmat atas dirimu. Hormat akan orang yang pandai, tanda mengenal kasa dan cindai. Ingatkan dirinya mati, itulah asal berbuat bakti. Akhirat itu terlalu nyata, kepada hati yang tidak buta.
Jika memelihara sifat lalai Maka pekerjaannya tidak ada yang selesai dengan baik.
Jika mendapat suatu masalah Hadapi dengan kesabaran. Jika mendengar suatu pengakuan dari orang lain
5
Maka jangan menyimpulkannya dengan keputusan sepihak. Orang yang sopan Disegani banyak orang. Orang yang kasar Dimusuhi banyak orang. Seseorang yang melakukan tindakan dengan benar Hasilnya bukan sebuah kesalahan
Pasal 8
Orang yang mnghianati diri orang lain Maka ia lebih menghianati dirinya sendiri Jangan percaya dengan orang yang selalu meminta belaskasihan Belum tentu ia sedang ada dalam masalah Orang yang menfitnah Dapat merugikan orang lain Jangan memuji diri sendiri Karena pujian itu akan datang dari orang lain juga
Rahasia orang jangan dibongkar Karena rahasia kita juga terbongkar jika kita melakukan hal itu.
Pasal 9
Berbuat kesalahan yang telah kita ketahui Maka kita adalah temannya syeitan. Jika sudah tua masih berbuat dosa Maka ia lebih daripada iblis. Orang yang mementingkan duniawi Disanalah awal setan menggoda.
Laki-laki dan perempuan yang belum berikatan resmi,jangan dibiarkan berdua-duaan karena setan selalu menggoda mereka untuk berbuat dosa.
Orang tua yang sholeh Syeitan akan takut dan tidak akan bisa menggodanya.
Pasal 10
Janganlah mendurhakai orang tua Karena ALLAH swt tidak menyukai orang yang demikian.
Pasal 11
Saling membantu dengan sanak keluarga adalah hal yang terpenting. Jadilah pemimpin yang bisa mengatasi ketidakadilan. Jagalah kepercayaan orang lain jauhilah hal-hal yang dapat merusak kepercayaan itu.
Jika terbawa emosi hendaklah beristigfar. Jikalau tidak ingin malu janganlah membuat sesuatu yang dapat memalukan diri sendiri.
Pasal 12
Usahakan dalam menyelesaikan masalah dengan lapang diri jangan mengharapkan terselesaikan dengan campur tangan orang lain.
Orang yang mengayomi orang lain dengan adil sangat dihargai banyak orang.
Belajarlah dengan orang yang berpengetahuan yakinlah ilmu mu akan lebih baik dari sebelumnya.
Menghargai orang yang memberi ilmu maka berkah datang kepada kita yang menghargai ilmu dan orang berilmu itu dan berterimakasihlah kepada orang yang memberi kita pengetahuan.
Selesai
10