Professional Documents
Culture Documents
Lunak Dengan Replacement Method. Makalah Departemen Sipil Umum PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk. Paket Pembangunan Jembatan dan Jalan Tol Solo Kertosono 2011 dikerjakan oleh PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk. Paket ini adalah proyek crash program dimana durasi pengerjaannya hanya 6 bulan (183 hari kalender). Dari observasi lapangan bersama PU dan Konsultan Supervisi diketahui adanya ruas jalan di area Pembangunan JalanTol Solo Kertosono berdiri di atas tanah lunak, area ini berada pada STA 13+500 s.d STA 13+775. Masalah umum yang dihadapi struktur yang berdiri di atas tanah lunak adalah daya dukung yang kecil dan kecenderungan tanah untuk memampat dengan waktu pemampatan yang sangat lama. Penulis akan menyusun back up enjiniring untuk mengajukan pekerjaan tambah kurang (Contract Change Order) berupa penanganan compressible soil dengan Replacement Method yang diharapkan mampu
meminimalisir biaya penanganan risiko dan akan menambah omset kontrak (OK) WIKA yang dengan sendirinya akan menambah margin of sale (MOS). Setelah dilakukan analisa prakiraan besaran dan waktu pemampatan, didapatkan dengan pengupasan besarnya settlement akan tereduksi rata-rata sebesar 17,724%. Waktu pemampatan yang tadinya membutuhkan 40,95 minggu akan tereduksi menjadi 11,54 minggu atau berkurang 71,8% dari waktu yang seharusnya. Safety factor dari stabilitas timbunan dengan dilakukan penggantian tanah dasar akan naik dari 2,004 menjadi 2,356. Dari segi biaya maka WIKA akan
mendapat keuntungan dari penambahan OK sebesar Rp 2.715.501.423 dan dengan melakukan penanganan risiko pemampatan maka WIKA juga akan melakukan saving dari biaya risiko sebesar Rp. 810.000.000,00. Kata kunci : Replacement Method, Compressible Soil, Settlement
PENDAHULUAN Latar belakang Paket Pembangunan Jembatan dan JalanTol Solo Kertosono 2011 dikerjakan oleh PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk. Paket ini adalahlah proyek crash program dimana durasi pengerjaannya hanya 6 bulan (183 hari kalender), terhitung mulai 15 Juni 2011 s.d.15 Desember dengan kontrak Unit Price. Proyek ini terdiri dari dua lokasi dengan item pekerjaan yang berbeda yaitu Pembangunan Jalan Tol pada STA 13+500 s.d 15+350 dan Pembangunan Jembatan pada STA 20+600 s.d. 21+400. Dalam rangka memitigasi risiko, didapatkan beberapa catatan teknis dari pekerjaan paket sebelumnya (tahun 2009), dimana terdapat beberapa kerusakan struktur yang diperkirakan akibat penurunan tanah (soil settlement) atau kegagalan daya dukung (bearing capacity failure). Hal ini tentu sangat menjadi catatan khusus bag iim teknis proyek agar hal serupa tidak terjadi pada paket yang sedang dikerjakan. Dari observasi lapangan bersama PU dan Konsultan Supervisi diketahui adanya ruas jalan di area Pembangunan JalanTol Solo Kertosono berdiri di atas tanah lunak dengan daya dukung rendah dan cenderung mengalami pemampatan yang selanjutnya dalam makalah ini disebut compressible soil, area ini berada pada STA 13+500 s.d STA 13+725. Diperlukan penanganan compressible soil tersebut untuk menghindari kerusakan struktur jalan. Sebagai kader wika yang bertugas menyelesaikan bisnis (bukan sekedar menyelesaikan pekerjaan) maka penulis akan berusaha menyusun back up enjiniring untuk mengajukan pekerjaan tambah kurang berupa penanganan compressible soil dengan Replacement Method, yaitu dengan pengupasan tanah lunak yang mampu memampat dan menggantinya dengan material timbunan pilihan. Alternatif ini dipilih dengan tujuan selain untuk menambah
omset kontrak (OK) WIKA yang dengan sendirinya akan menambah margin dan untuk meminimalisir biaya penanganan resiko.
Tujuan dan Sasaran Pembuatan Makalah Diketahui penanganan Compressible Soil yang acceptable baik secara BIAYA, MUTU, WAKTU maupun secara K3 dan 5R pada Paket Pembangunan Jembatan dan JalanTol Solo Kertosono.
Batasan Masalah Mengingat luasnya bahasan dalam pembuatan makalah ini maka kami memberikan batasan masalah sebagai berikut: 1. Secondary settlement tidak diperhitungkan. 2. Kenaikan nilai cohesi undrained (Cu) selama pemampatan tidak diperhitungkan. 3. Jalan tidak akan langsung dipakai jadi beban traffic tidak diperhitungkan dalam perhitungan settlement. 4. Lapisan tanah hanya dianggap 2 layer menyesuaikan data lab yang ada. 5. Data lapisan tanah diambil dari korelasi data sondir.
Manfaat untuk WIKA 1. Membantu WIKA dengan memberikan solusi yang efektif dan efisien untuk penanganan Compressible Soil pada Paket Pembangunan Jembatan dan JalanTol Solo Kertosono. 2. Memberi Value Added kepada wika dengan tambahan omset kontrak (OK) yang dengan sendirinya akan menambah margin dan untuk
PEMBAHASAN
Start
Sondir
TITIK Kedalaman tanah keras (qc > 250) 9,8 m 4,4 m 7,2 m 5,4 m Kedalaman tanah lunak (qc <40) 4,2 m 3,2 m 3,6 m 2,2 m
StudiLiteratur
Pengolahan Data
STA 13+725
Diambil 3 titik undisturbed sample masing-masing pada kedalaman 1,52,0 m dan 3,0-3,5 m.
Simbol Sat % % T1 TB1 2,540 43,0 108,75 52,06 56,69 kg/cm2
o
T1 TB2 2,490 38,7 109,75 51,11 58,64 0,07 28,3 0,703 1,69 1,73 1,22 0,02209 4,58E08
Kode Sampel T2 T2 TB1 TB2 2,430 42,2 99,75 48,74 51,01 0,112 15,1 0,67 1,73 1,72 1,22 0,00866 1,177E07 2,480 36,9 98,75 44,1 54,65 0,065 26,1 0,734 1,63 1,71 1,19 0,01474 6,43E08
T3 TB1 2,460 41,2 97,5 47,66 49,84 0,047 31,5 0,773 1,62 1,68 1,15 0,00829 2,104E07
T3 TB2 2,450 42,2 97,5 58 39,5 0,044 35,6 0,557 1,87 1,78 1,32 0,00732 1,004E07
On Schedule
Analisa Biaya
Finish
(k)
2. Timbunan
Simbol Gs (t/m3) sat-timb (t/m3) d max (t/m3) Wc (%) ( ) c (kg/cm2) LL PL IP
o
) ) (
) )
Terlalu lama mengingat durasi proyek hanya 6 bulan atau kurang lebih 24 minggu
3. Stabilitas Lereng Dengan bantuan program XSTABLE didapatkan SF = 2,004. Mengenai detail perhitungan program XSTABLE dapat dilihat pada lampiran 3.
( ( (
) ) )
) econd
3. Stabilitas Lereng Dengan bantuan program XSTABLE didapatkan SF = 2,356. Mengenai detail perhitungan program XSTABLE dapat dilihat pada lampiran 3.
0 0
10
20
30
40
50
Cc & Cs Pesimis Cc & Cs Moderat Cc & Cs Optimis Cc & Cs Pesimis (sesudah dikupas) Cc & Cs Moderat (sesudah dikupas) Cc & Cs Optimis (sesudah dikupas)
) ) (
) )
Rencana Penimbunan Penimbunan akan dilakukan secara bertahap dengan kecepatan penimbunan 60 cm atau 0,6 m per minggu sehingga jumlah penimbunan (n) yang akan dilakukan adalah:
Hubungan settlement yang diakibatkan tahapan penimbunan terhadap waktu dapat dilihat pada grafik di bawah ini:
2 3 4
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 0.0
Analisa Risiko
0.2
1. Dari data historis paket pembangunan jalan dan jembatan Solo Kertosono pada tahun 2009, dana Rp. 90.000.000,00 harus dikeluarkan
0.4
Settlement (m)
untuk 30 m perbaikan kerusakan jalan akibat penurunan. Dalam hal ini penanganan dilakukan dengan grouting sedalam 3-4 m. Area yang
0.6
tahap 1 tahap 2 tahap 3 tahap 4 tahap 5 tahap 6 tahap 7 tahap 8 tahap 9
menjadi pokok bahasan makalah ini sepanjang 275 m, jika dipakai korelasi linier terhadap data historis di atas maka biaya resiko yang harus dikeluarkan apabila tidak ada penanganan tanah lunak akan sebesar:
0.8
1.0
2. Performa wika sebaga salah satu BUMN terkemuka di bidang konstruksi akan jatuh, kepercayaan owner pun secara langsung pasti akan hilang. Ini adalah risiko kualitatif yang tak ternilai harganya.
1.2
KEESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Tinjauan Waktu Secara umum dengan dikupas waktu untuk menghabiskan settlement yang berkurang secara signifikan, dari perhitungan waktu konsolidasi maka diperkirakan pemampatan yang tadinya membutuhkan waktu 40,95 minggu akan tereduksi menjadi 11,54 minggu atau berkurang 71,8% dari waktu yang seharusnya.
3. Tinjauan Biaya Dari segi biaya maka wika akan mendapat keuntungan dari penambahan volume pekerjaan dalam hal ini galian dan timbunan seperti pada tabel di bawah ini.
OK WIKA Rp 3.805.337.778,71
Margin OK
Rp 2.715.501.423,53 Rp 6.520.839.202,24
2. Tinjauan Mutu Besaran Konsolidasi Besaran settlement yang terjadi pada kondisi sebelum dan sesudah settlement dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Selain mendapatkan benefit dari penambahan volume, dengan melakukan penanganan risiko pemampata maka wika juga akan melakukan saving dari biaya risiko sebesar Rp. 810.000.000,00.
No 1 2 3
Saran 1. Wika sebagai kontraktor yang berpengalaman harus peka terhadap halhal yang akan menimbulkan risiko apabila dikerjakan sesuai desain awal tanpa didukung data-data teknis yang memadai. Untuk itu wajib mengusulkan tinjauan teknis terhadap item pekerjaan yang berisiko
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa dengan pengupasan settlement akan tereduksi rata-rata sebesar 17,724%
tinggi. 2. Pekerjaan penanganan settlement pada tanah lunak sangat erat hubungannya dengan waktu, untuk itu pelakasanaan pekerjaan harus
Kestabilan Lereng Dari hasil perhitungan slope stability dengan bantuan program XSTABL dapat disimpulkan timbunan pada area yang ditinjau mengalami kenaikan safety factor (SF) yang tadinya 2,004 menjadi 2,356