You are on page 1of 2

Tobacco mosaic virus

Klasifikasi dari Tobacco mosaic virus adalah sebagai berikut : Family : Virgaviridae Genus : Tobamovirus Species : Tobacco mosaic virus TMV (Tobacco mosaic virus) adalah virus yang pertama kali ditemukan. Pada akhir abad 19, peneliti menemukan sesuatu yang lebih kecil dari bakteri dan dapat menyebabkan infeksi pada tumbuhan tembakau. 30 tahun kemudian, Wendell Stanley menemukan bahwa virus membentuk kristal, dan sebagian besar tersusun oleh protein. Penemuan selanjutnya juga menemukan RNA pada virus. Bentuk dari TMV dapat dilihat pada gambar di sebelah kiri. TMV memiliki bentuk helix dengan 16.3 protein setiap putaran. Virus ini tersusun atas satu strand RNA (warna merah) yang terbungkus di dalam kumpulan protein (warna biru). Protein-protein itu tersusun atas 2130 protein kecil, yang menumpuk dalam bentuk silindris. Strand RNA dapat mengkode empat protein, yang bersama-sama mengatur siklus hidup dari virus. Dengan dua protein berfungsi untuk replikasi RNA virus, satu protein mentransfer RNA dari satu sel ke sel yang lain untuk menyebarkan infeksi, dan satu protein kapsid. Penyakit pada tumbuhan yang disebabkan oleh TMV dapat ditemukan di seluruh belahan dunia. TMV diketahui dapat menginfeksi 150 tipe tumbuhan seperti sayur-sayuran, dan bunga-bungaan. Infeksi akibat TMV menyebabkan kerugian yang sangat besar pada hasil panen. TMV merupakan virus penyerang tumbuhan yang paling umum di daerah Minnesota, Amerika Serikat. Ciri-ciri tumbuhan yang terkena infeksi virus ini ditandai dengan titik-titik kuning pada daunnya. TMV menyerang bagian daun, bunga, dan buah sehingga membuat bagian-bagian tersebut kerdil. Virus ini biasanya tidak mematikan, namun hanya menurunkan produktivitas dan kualitas dari tumbuhan, terutama pada tumbuhan yang diserang sejak muda. Di Minnesota, tumbuhan yang biasa menjadi target penyerangan TMV adalah tumbuhan tomat, lada, bunga petunia, snapdragon, delphinium, dan marigold. TMV juga menyerang tumbuhan melon, mentimun, labu, bayam, bunga celosia, ceri, dan masih banyak lagi dengan jumlah yang lebih sedikit. Walaupun TMV dapat menyerang berbagai macam tanaman, biasanya TMV hanya menyerang tanaman yang tumbuh di persemaian. TMV adalah virus yang biasanya menyerang dari luka kecil pada tanaman akibat kerusakan oleh manusia atau serangga. Sumber TMV yang paling umum adalah puing-puing dari tanaman yang telah terinfeksi di tanah dan tangan pekerja yang terkena produk-produk tembakau seperti rokok. Oleh karena itu ada anjuran untuk tidak merokok selama mengurus atau memindahkan tanaman. Setelah virus memasuki inangnya, virus mulai menggandakan dirinya dengan menyerang sel inang. TMV tidak menyebabkan penyakit dengan membunuh sel, melainkan dengan

mengendalikan proses metabolisme dari sel. Sampai sekarang ini, konsumsi dari produk-produk tembakau yang terinfeksi dengan TMV tidak menimbulkan efek pada manusia. Walaupun TMV memiliki banyak dampak buruk dan memiliki sifat sebagai perusak, TMV dapat digunakan sebagai salah satu bahan yang dapat menambah daya tahan dari baterai lithium-ion. Agar TMV dapat bekerja di dalam baterai, TMV dapat diatur sedemikian rupa sehingga melapisi lapisan logam dari elektroda baterai. TMV kemudian dilapisi kembali dengan lapisan konduksi film tipis (contoh : nikel), dan dapat berfungsi sebagai bahan aktif baterai yang mengumpulkan lithium-ion. Para peniliti mengatakan bahwa virus tidak berbahaya untuk digunakan sebagai bahan baterai karena TMV terlapisi oleh nikel dan tidak akan keluar dari baterai. Apabila terjadi ledakan pada baterai, TMV tetap tidak akan membahayakan karena TMV akan otomatis tidak aktif akibat ikatannya dengan lapisan logam elektroda. Baterai yang menggunakan TMV akan lebih murah karena metode ini menggunakan proses yang lebih simpel, dan TMV akan tersusun secara otomatis pada elektroda. Metode kultivasi TMV dilakukan dengan kultur jaringan sel. Pertama-tama, jaringan dari tumbuhan inang diambil kemudian dipecah-pecah menjadi sel-selnya yang kemudian dicuci dengan larutan garam steril. Potongan jaringan yang telah tercuci kemudian ditempatkan dalam suatu wadah dengan enzim trypsin yang steril pada suhu 4oC selama 18 jam untuk memisahkan jaringan menjadi komponen-komponen selnya. Sel kemudian di sentrifugasi dan di endapkan dalam medium pencuci secara berulang. Endapan sel yang telah tercuci ini kemudian dikultivasi dalam medium yang cocok. Syarat-syarat medium yang cocok adalah yang memiliki jumlah asam amino esensial, vitamin, garam, glukosa, dan sistem buffer yang cukup. Sistem buffer ini biasanya memiliki bikarbonat. Antibiotik ditambahkan ke dalam medium untuk mencegah bakteri kontaminan dan fenol merah sebagai indikator. Medium ini akan memiliki waktu pembelahan sekitar 24-48 jam. Setelah kultivasi selesai, seluruh kultur diinkubasi pada 36oC selama 72 jam untuk semakin memperbanyak pembelahan sel dan membentuk agar pada lapisan luarnya. Setelah inokulasi selesai, TMV dimasukkan ke dalam sel-sel organisme yang telah terkultivasi, sehingga TMV akan menyerang sel dan menggandakan dirinya. Setelah penambahan TMV, kultur sel akan terlihat seperti hancur. Upaya pemuliaan TMV sampai sekarang ini belum ada. Referensi : 1. http://www.rcsb.org/pdb/101/motm.do?momID=109 2. http://www.extension.umn.edu/distribution/horticulture/DG1168.html 3. http://www.boddunan.com/education/24-arts-a-science/2800-cultivation-of-virus.html 4. http://www.greenoptimistic.com/2010/12/07/tobacco-mosaic-virus-battery/

You might also like