You are on page 1of 2

REFLEKSI KASUS SERUMEN

A. KASUS Tuan Y datang ke poli THT dengan keluhan pendengaran berkurang dikedua telinga. Ketika dilakukan pemeriksaan Otoskopi ditemukan adanya masa hitam pada kanalis aurtikus di kedua telinga.Saat akan dibersihkan ternyata pasien merasa kesakitan karena serumen yang menumpuk sangat keras. Maka dokter memberikan resep obat tetes telinga kepada pasien tersebut dan minta pasien tersebut untuk datang lagi 3 hari kemudian. B. MASALAH YANG DIKAJI Apa kandungan tetes telinga dan apakah kontraindikasi penggunaan tetes telinga tersebut? C. PEMBAHASAN Pada kasus diatas ditemukan adanya serumen yang menyumbat kanalis eksterna telinga sehingga menyebabkan gangguan pendengaran. Serumen adalah hasil dari produksi kelenjar sebasea, kelenjar seruminosa yang terdapat dibagian kartilago liang telinga luar dan epitel kulit yang terlepas dan pertikel debu, yang berguna untuk melicinkan dinding liang telinga dan mencegah masuknya serangga kecil kedalam liang telinga. Dalam keadaan normal serumen terdapat disepertiga luar liang telinga karena kelenjar tersebut hanya ditemukan didaerah ini dan keluar dengan sendirinya dari liang telinga akibat migrasi epitel kulit yang bergerak dari arah membrane timpani menuju keluar serta dibantu oleh gerakan rahang sewaktu mengunyah.

Faktor yang menyebabkan serumen terkumpul dan mengeras di liang telinga sehingga menyumbat, antara lain: 1). Dermatitis kronik liang telinga luar 2). Liang telinga sempit 3). Produksi serumen banyak dan kental 4). Adanya benda asing di liang telinga 5). Adanya eksostosis liang telinga 6). Serumen terdorong oleh jari tangan atau ujung handuk setelah mandi atau kebiasaan mengorek telinga.

Gejala yang timbul akibat sumbatan serumen adalah pendengaran berkurang. Rasa nyeri timbul apabila serumen keras membatu dan menekan dinding liang telinga. Telinga berdengung (tinitus), pusing (vertigo) bila serumen telah menekan membrane timpani, kadang-kadang disertai batuk oleh karena rangsangan nervus vagus melalui cabang aurikuler. Penatalaksanaan disesuaikan dengan konsistensi serumen. Jika serumen lembek hanya dibersihkan dengan kapas yang dililitkan pada aplikator. Serumen yang sudah keras dikeluarkan dengan cara dikait dengan alat pengait. Serumen yang terlalu dalam (mendekati membrane timpani), dikeluarkan dengan cara mengirigasi liang telinga. Pada serumen yang keras membatu sebelum dikeluarkan harus dilembekkan terlebih dahulu dengan karbol gliserin 10% tiga kali tiga tetes sehari, selama tiga sampai lima hari, setelah itu dikait dengan alat pengait atau diirigasi jika serumen telah terdorong jauh kedalam liang telinga.

Pada kasus ini seperti teori yang ada dokter memberikan obat tetes telinga terlebih dahulu pada pasien yang serumen prop (serumen yang keras) selama 3hari kemudian diminta datang kembali,sehingga serumen melunak dan memudahkan pengambilan. Tetes telinga yang digunakan pada kasus diatas mengandung karbol gliserin 10% yang berfungsi untuk melunakkan serumen. D.DOKUMENTASI

You might also like