You are on page 1of 10

Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Kebutuhan akan air bersih saat ini merupakan masalah yang serius dimana

kebutuhan air bersih untuk air minum, memasak , mencuci dan sebagiannya harus diperhatikan. Cara penjernihan air perlu diketahui karena semakin banyak sumber air yang tercemar limbah rumah tangga maupun limbah industri. Cara penjernihan air baik secara alami maupun kimiawi akan diuraikan dalam bab ini. Cara-cara yang disajikan dapat digunakan di desa karena bahan dan alatnya mudah didapat. Bahanbahannya anatara lain batu, pasir, kerikil, arang tempurung kelapa, arang sekam padi, tanah liat, ijuk, kaporit, kapur, tawas, biji kelor dan lain-lain. Alasan mengapa membuat alat seperti ini agar masyarakat bisa mengolah atau menjernihkan air kotor menjadi air bersih ketika masyarakat mengalami banjir karena adanya musim penghujan. Air bersih adalah kebutuhan pokok manusia yang paling utama. Oleh sebab itu, dibuatlah teknologi sederhana. Koagulasi/flokulasi adalah proses pengumpulan partikel-partikel halus yang tidak dapat diendapkan secara gravitasi, menjadi partikel yang lebih besar sehingga bisa diendapkan dengan jalan menambahkan bahan koagulasi (koagulan) Koagulasi dan flokulasi merupakan awal dari suatu proses pengolahan lengkap sekaligus merupakan aspek yang paling penting dari suatu proses pengolahan air. Suatu pengolahan akan dikatakan berhasil apabila pemisahan zat padat secara kimiawi berhasil, yang ditandai dengan terbentuknya flok-flok dengan baik.

Pada prinsipnya ada dua aspek yang penting dalam proses koagulasi flokulasi yaitu : 1. Pembubuhan bahan kimia koagulan. 2. Pengadukan bahan kimia tersebut dengan air baku.
Green Economy : does it include you? Page 1

Aplikasi dari koagulasi dan flokulasi ini dilakukan dalam dua reaktor yang berbeda yaitu koagulator dan flokulator.

Pada proses koagulasi, zat kimia koagulan dicampur dengan air baku selama beberapa saat hingga merata dalam suatu reaktor koagulator. Dari pencampuran ini akan terjadi destabilisasi koloid zat padat yang ada di air baku. Keadaan ini menyebabkan menggumpalnya koloid-koloid tersebut menjadi koloid dengan ukuran yang lebih besar. Proses koagulasi ini dilaksanakan dalam satu tahap dan dalam waktu yang relatif cepat yaitu kurang dari satu menit, sehingga koagulator disebut juga sebagai pengaduk cepat.

Dalam proses ini, koloid-koloid yang sudah kehilangan muatannya atau terdestabilisasi, saling tarik menarik sehingga cenderung untuk membentuk gumpalan yang lebih besar. Karena itu, air yang sudah mengalami proses koagulasi ini kemudian dialirkan ke reaktor kedua untuk proses penggumpalan/flokulasi.

Reaktor kedua, yang disebut flokulator, merupakan tempat dimana flok-flok kecil yang sudah terbentuk di koagulator menjadi membesar. Proses pembesaran ini dilakukan dengan cara pengadukan yang secara bertahap (antara 3-6 tahap), dari kekuatan yang besar kemudian mengecil secara bertahap. Pengadukan yang dilakukan secara bertahap ini dimaksudkan supaya flok yang sudah terbentuk tidak pecah kembali. Akhir dari proses ini adalah terbentuknya flok yang cukup besar untuk dapat diendapkan dalam sebuah bak pengendap.

Rumusan Permasalahan Apa pengaruh media pasir, krikil dan ijuk pada penjernihan air ? Apa pengaruh waktu detensi pada proses penjernihan air? Bagaimana hasil penjernihan air melalui teknologi sederhana ?

Green Economy : does it include you?

Page 2

Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah: Untuk mengetahui pengaruh media pasir, krikil dan ijuk dalam proses penjernihan air. Untuk mengetahui pengaruh waktu detensi dalam penjernihan air. Untuk mengetahui hasil penjernihan air melalui teknologi sederhana. Manfaat Manfaat dari penelitian ini adalah: Dapat mengetahui pengaruh media pasir, krikil dan ijuk dalam proses penjernihan air. Dapat mengetahui proses pengolahan air kotor menjadi air bersih dan pengaruh waktu detensinya. Dapat mengetahui hasil penjernihan air bersih

Green Economy : does it include you?

Page 3

Bab II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Penjernihan air adalah proses pengolahan air kotor menjadi air bersih dan sehat. Arti dari kata air berarti cairan yang tidak begitu kental dan lengket. Arti dari penjernihan adalah pembersihan terhadap kuman yang ada di air. Koagulasi merupakan proses destabilisasi muatan partikel koloid, suspended solid halus dengan penambahan koagulan disertai dengan pengadukan cepat untuk mendispersikan bahan kimia secara merata. Proses flokulasi dalam pengolahan air bertujuan untuk mempercepat proses penggabungan flokflok yang telah dibibitkan pada proses koagulasi. Partikel-partikel yang telah distabilkan selanjutnya saling bertumbukan serta melakukan proses tarik-menarik dan membentuk flok yang ukurannya makin lama makin besar serta mudah mengendap.

Fungsi alat yang digunakan untuk menjernihkan air Ijuk : Menyaring partikel padat dan kasar.

Kerikil : Menyaring partikel halus yang lolos dari media Ijuk. Pasir : Menyaring dan mengikat air kotor yang lolos dari media sebelumnya.

Green Economy : does it include you?

Page 4

Bab III PROSEDUR KERJA

Waktu dan Tempat Penelitian Pengambilan Sampel di Embung kampus Malahayati. Penelitian ini akan dilaksanakan di Perumahan Bukit Kemiling Permai pada tanggal 5 april 2012.

Bahan dan Alat yang digunakan Bahan : Ijuk, kerikil, pasir halus, tawas dan air kotor. Alat : Botol bekas

Green Economy : does it include you?

Page 5

Bab IV PEMBAHASAN

Penyebab sulitnya memperoleh air bersih Penyebab sulitnya masyarakat memperoleh air bersih karena ulah manusia. Contoh-contoh ulah manusia adalah membuang sampah sembarangan, menebang hutan, melakukan pembakaran hutan dan lain-lain. Maka dari itu jadilah banjir dari air hujan yang turun menuju selokan yang terhalang oleh sampah.

Proses penjernihan air melalui teknologi sederhana

Gambar alat

Gambar 1 : Sampel yang akan di uji. Air yang tidak memenuhi kualitas sebagai air bersih.

Green Economy : does it include you?

Page 6

Gambar 2 : Media yang akan di gunakan terdiri atas Ijuk, Krikil, Pasir halus masing-masing 5 cm.

Gambar 3 : Proses penyaringan air melalui media teknologi sederhana, setelah melalui proses detensi 2 menit.

Green Economy : does it include you?

Page 7

Gambar 4 : Air setelah proses penyaringaan

Gb.1

Gb.2

Gambar 5 : Penggunaan koagulan (tawas) pada proses koagulasi flokulasi.

Green Economy : does it include you?

Page 8

Gambar 6 : Hasil setelah Koagulasi dan Flokulasi selama kurng lebih 12 jam. Pada gambar pertama terdapat sampel air yang tidak memenuhi syarat fisik sebagai air bersih, gambar selanjutnya menunjukkan media yang di gunakan pada proses filtrasi dimana terdapat ijuk, krikil, dan pasir halus masing-masing setebal 5 cm. Gambar ketiga adalah proses filtrasi setelah melalui waktu detensi selama 2 menit, gambar selanjutnya menunjukkan hasil dari proses filtrasi yang kemudian akan menngunakan koagulat tawas untuk proses koagulasi dan flokulasi. Gambar terakhir menunjukkan hasil proses koagulasi dan flokulasi dalam waktu 12 jam, dimana air tampak jernih.

Green Economy : does it include you?

Page 9

Bab V SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan pembahasan dibahas pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut. proses penjernihan air melalui teknologi sederhana sangat mudah. Teknologi tersebut harus mudah dibuat, dan harganya murah. hasil air yang didapat terlihat jernih dari percobaan sebelumnya. Percobaan pertama air terlihat sangat keruh setelah air disaring dari Bak pengolahan ke bak penampungan. Saran Adapun saran yang bisa disampaikan di karya ilmiah ini, yaitu hendaknya masyarakat peduli terhadap lingkungan supaya ketika terjadinya hujan air tidak mengalami penurunan kualitas secara dratis yang menyebabkan, kesulitan untuk memperoleh air bersih tidak pernah dialami. Apabila ada yang mengalami kesulitan memperoleh air bersih, maka penjernihan air dapat dilakukan melalui teknologi sederhana

Green Economy : does it include you?

Page 10

You might also like