You are on page 1of 6

Orkitis

Selasa, Juni 21, 2011 Mas Dadan

A. Pengertian Orkitis adalah inflamasi (peradangan) akut atau infeksi pada testis. Hal ini biasanya terjadi akibat komplikasi dari penyakit sistemik atau sebagai perluasan dari epididimitis. (Lemone, 2004 : 1533) Orkitis adalah peradangan testis, yang jika dengan epididimitis menjadi epididimorkitis dan merupakan komplikasi yang serius dari epididimitis. (Price & Silvia, 1995 : 1156). Orkitis adalah suatu peradangan pada salah satu atau kedua testis (buah zakar). (http://www.medicastore.com) Orkitis adalah suatu peradangan pada satu atau kedua testis, disertai oleh pembengkakan, nyeri, demam dan rasa berat pada area sekitar. ( Tenerelli, 2006) B. Etiologi Orkitis (inflamasi pada testis) dapat disebabkan oleh bakteri atau akibat septicemia. Biasanya kedua testis terkena, dan jika terjadi bilateral kemandulan sering diakibatkannya, steril tidak terjadi bila bersifat unilateral. (Long, 1996 : 468) Orkitis bisa disebabkan oleh sejumlah bakteri dan virus. Virus yang paling sering menyebabkan orkitis adalah virus gondongan (mumps). Virus lainnya meliputi Coxsackie virus, varicella, dan echovirus. Bakteri yang biasanya menyebabkan orkitis antara lain Neisseria gonorhoeae, Chlamydia trachomatis, E. coli, Klebsiella pneumoniae, Pseudomonas aeruginosa, Staphylococcus sp., dan Streptococcus sp. Pasien immunocompromised (memiliki respon imun

yang diperlemah dengan imunosupresif) dilaporkan terkena orkitis dengan agen penyebab Mycobacterium avium complex, Crytococcus neoformas, Toxoplasma gondii, Haemophilus parainfluenzae, dan Candida albicans. (Mycyk, 2004) Faktor resiko untuk orkitis yang tidak berhubungan dengan penyakit menular seksual : imunisasi gondongan yang tidak adekuat usia lanjut (lebih dari 45 tahun) infeksi saluran kemih berulang kelainan saluran kemih Faktor resiko orkitis yang berhubungan dengan penyakit menular seksual adalah : berganti-ganti pasangan riwayat penyakit menular pada pasangan riwayat gonorhoe atau penyakit menular seksual lainnya. (Gilbert, 2004) C. Patofisiologi Kebanyakan penyebab orkitis pada laki-laki yang sudah puber adalah gondongan (mumps), dimana manifestasinya biasanya muncul mendadak dalam 3 sampai 4 hari setelah pembengkakan kelenjar parotis. (Lemone, 2004 : 1533) Virus parotitis juga dapat mengakibatkan orkitis, sekitar 15 % - 20% pria menderita orkitis akut bersamaan dengan parotitis. Anak laki-laki pra pubertas dengan orkitis parotitika dapat diharapkan untuk sembuh tanpa disertai disfungsi testis. Pada pria dewasa atau pubertas, biasanya terjadi kerusakan tubulus seminiferus dan pada beberapa kasus merusak sel-sel leydig, sehingga terjadi hipogonadisme akibat defisiensi testosteron. Ada resiko infertilitas yang bermakna pada pria dewasa dengan orkitis parotitika. Tuberkukosis genitalia yang menyebar melalui darah biasanya berawal unilateral pada kutub bawah epididimis. Dapat terbentuk nodula-nodula yang kemudian mengalami ulserasi melalui kulit. Infeksi dapat menyebar melalui fenikulus spermatikus menuju testis. Penyebaran lebih lanjut terjadi pada epididimis dan testis kontralateral, kandung kemih, dan ginjal. (Price & Silvia, 1995 : 1156). D. Manifestasi Klinik Tanda dan gejala orkitis dapat berupa demam, semen mengandung darah, keluar nanah dari penis, pembengkakan skrotum, testis yang terkena terasa berat, membengkak, dan teraba lunak, serta nyeri ketika berkemih, buang air besar(mengedan), melakukan hubungan seksual. Selanglangan klien juga dapat membengkak pada sisi testis yang terkena (Mycyk, 2004). Sedangkan menurut Lemone (2004 : 1533) manifestasi orkitis termasuk demam tinggi, peningkatan WBCs, kemerahan skrotum secara unilateral atau bilateral, pembengkakan, dan nyeri. E. Komplikasi

McCance & Hueter, 2002 dalam Lemone (2004 : 1533) menyatakan bahwa kurang lebih 30% kasus orkitis terjadi atrofi testis dengan kerusakan irreversibel terhadap spermatogenesis. Disamping hal tersebut potensial komplikasi lainnya yaitu abses skrotum, infark testis, fistula kulit skrotum, dan epididimitis kronik (Gilbert, 2004). F. Pemeriksaan Diagnostik 1. Pemeriksaan urin kultur 2. Urethral smear (tes penyaringan untuk klamidia dan gonorhoe) 3. Pemeriksaan darah CBC (complete blood count) 4. Dopller ultrasound, untuk mengetahui kondisi testis, menentukan diagnosa dan mendeteksi adanya abses pada skrotum 5. Testicular scan 6. Analisa air kemih 7. Pemeriksaan kimia darah(Gilbert, 2004). G. Penatalaksanaan Jika penyebab orkitis adalah bakteri, virus, jamur maka terapi diarahkan pada organisme spesifik yang menginfeksi. Selebihnya evaluasi skrotum, kantong es untuk mengurangi udem skrotum, antibiotic, analgetik, dan medikasi antiinflamasi diberikan. Penderita sebaiknya menjalani tirah baring (Smeltzer&Bare, 2002 :1640). Menurut Lemone (2004 : 1533) bila terjadi hidrokel maka diperlukan aspirasi. http://dadangoblog.blogspot.com/2011/06/orkitis.html

Orkitis
Definition : Orkitis adalah suatu peradangan pada salah satu atau kedua testis (buah zakar). Cause : Orkitis bisa disebabkan oleh sejumlah bakteri dan virus. Virus yang paling sering menyebabkan orkitis adalah virus gondongan (mumps). Hampir 15-25% pria yang menderita gondongan setelah masa pubertasnya akan menderita orkitis. Orkitis juga ditemukan pada 2-20% pria yang menderita bruselosis.
Orkitis sering dihubungkan dengan infeksi prostat atau epididimis, serta merupakan manifestasi dari penyakit menular seksual (misalnya gonore atau klamidia). Faktor resiko untuk orkitis yang tidak berhubungan dengan penyakit menular seksual adalah:

Immunisasi gondongan yang tidak adekuat Usia lanjut (lebih dari 45 tahun) Infeksi saluran kemih berulang Kelainan saluran kemih. Faktor resiko untuk orkitis yang berhubungan dengan penyakit menular seksual adalah: Bergantiganti pasangan Riwayat penyakit menular seksual pada pasangan Riwayat gonore atau penyakit menular seksual lainnya.

Sign & Symptoms : Gejalanya berupa:


Pembengkakan skrotum Testis yang terkena terasa berat, membengkak

dan teraba lunak Pembengkakan selangkangan pada sisi testis yang terkena Demam Dari penis keluar nanah Nyeri ketika berkemih (disuria) Nyeri ketika melakukan hubungan seksual atau ketika ejakulasi Nyeri selangkangan Nyeri testis, bisa terjadi ketika buang air besar atau mengedan Semen mengandung darah.

Diagnose : Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik. Terjadi pembengkakan kelenjar getah bening di selangkangan dan pembengkakan testis yang terkena.
Pemeriksaan lainnya yang biasa dilakukan adalah: Analisa air kemh Pembiakan air kemih Tes penyaringan untuk klamidia dan gonore Pemeriksaan darah lengkap Pemeriksaan

kimia darah.

Treatment : Jika penyebabnya adalah bakteri, diberikan antibiotik. Selain itu juga diberikan obat pereda nyeri dan anti peradangan. Jika penyebabnya adalah virus, hanya diberikan obat pereda nyeri. Penderita sebaiknya menjalani tirah baring, skrotumnya diangkat dan dikompres dengan air es. Prevention : Immunisasi gondongan bisa mencegah terjadinya orkitis akibat gondongan. Perilaku seksual yang aman dan terlindung (misalnya tidak berganti-ganti pasangan dan menggunakan kondom) bisa mengurangi resiko terjadinya orkitis akibat penyakit menular seksual. http://www.tanyadokter.com/disease.asp?id=1001320

You might also like