Professional Documents
Culture Documents
,Apt
4/17/12
ALERGI OBAT
orang
normal:
1.overdosis: reaksi adversi yang secara langsung berhubungan dengan pemberian dosis yang berlebihan.Contoh: depresi pernapasan karena obat sedatif. 2.efek samping: efek farmakologis suatu obat yang tidak diinginkan tetapi juga tak dapat dihindarkan yang terjadi pada dosis teraupeutik.Misalnya: pemakaian
antihistamin.
3.reaksi alergi atau hipersensitivitas dapat terjadi pada pasien tertentu. Gejala yang terjadi adalah 4/17/12
MANIFESTASI KLINIS
Manifestasi kilnis yang terjadi merupakan efek mediator kimia yang menyebabkan kontraksi otot polos, meningkatnya permeabilitas kapiler serta hipersekresi kelanjar mukus.
Manifestasi klinis alergi obat dapat diklasifikasikan menurut organ yang terkena atau menurut mekanisme kerusakan jaringan akibat reaksi imunologis Gell dan Coombs. Manifestasi klinis reaksi alergi tipe IV dapat berupa reaksi paru akut seperti demam, sesak, batuk, infiltrat paru, dan efusi pleura.
Obat yang tersering menyebabkan reaksi ini yaitu nitrofurantoin. Nefritis interstisial, ensefalomielitis dan hepatitis juga dapat merupakan manifestasi reaksi alergi obat
4/17/12
DIAGNOSIS
1.
ANAMNESIS Hal-hal yang perlu diperhatikan pada anamnesis pasien alergi obat adalah:
a. Catat semua obat yang dipakai pasien. b. Lama waktu yang diperlukan mulai
dari pemakaian obat sampai timbulnya gejala. pemakaian obat sebelumnya. 4/17/12
2. TES KULIT
a.
kebanyakan reaksi alergi obat disebabkan hasil metabolisme dan bukan oleh obat aslinya. beberapa macam obat bersifat sebagai pencetus lepasnya histamin (kodein, tiamin) sehingga tes positif yang terjadi adalah semu. konsentrasi obat terlalu tinggi, juga menimbulkan hasil positif semua sebagian besar obat mempunyai 4/17/12
b.
c. d.
3. PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Reaksi alergi obat tipe I terutama ditunjang dengan pemeriksaan tes kulit. Reaksi untuk diagnosis reaksi sistolitik (tipe II), seperti pada anemia hemolitik dapat ditunjang dengan pemeriksaan Coombs indirek. Pemeriksaan hemaglutinasi dan komplemen dapat menunjang reaksi obat tipe II.
4/17/12
PENGOBATAN
Pengobatan simtomatik tergantung atas berat ringannya reaksi alergi obat. Gejala yang ringan biasanya hilang sendiri setelah obat dihentikan. kelainan kulit yang berat seperti sindrom Steven Johnson, paseienya harus dirawat, karena selain harus mendapat kortikosteroid dosis tinggi, yang lebih penting adalah pemasukan 4/17/12
Pada
PENCEGAHAN
Cara efektif untuk mencegah atau mengurangi terjadinya reaksi alergi obat yaitu memberikan obat hanya kalau ada indikasinya
4/17/12
ALERGI MAKANAN
4/17/12
timbul secara alamiah baik eksogen maupun endogen terjadi waktu makanan dibuat kontaminasi bahan makanan zat disuplemntasi pada makanan
4/17/12
Alergi makanan: dilandasi IgE dan tanpa dilandasi IgE.makanan yang sering merupakan faktor penyebab alergen adalah, telur, susu, kacang, kan dan kerang. Intleransi makanan: reaksi ini sering dihubungkan dengan enzimatik atau adanya zat berkhasiat farmakologis pada makanan.
2.
4/17/12
Makanan banyak mengandng zat aktif denagn efek samping farmakologis tertentu miasalnya:
1. Amin vasoaktif, monoamin 2. Makanan yang mamapu merangsang
3. Makanan tambahan
4/17/12
Beberapa laporan kasus membuktikan adanya manifestasi klinis penyakit alergi terhadap alergi akibat zat aditif. Zat aditif yang sering dilaporkan merupakan penyebab alergi atau intoleransi ialah sulfat dan zat warna (azo dyes)
4/17/12
Tipe I: disebut juga reaksi cepat, reaksi anafilaksis, reaksi reagen dependent Dasarnya:
IgE melekat pada dinding sel mast Antigen terikat leh Fab. Dari IgE Terjadi degranulasi sel basofil Pengeluaran amin vasoaktif oleh sel basofil.
Contoh dalam klinik: asma bronkial ekstrinsik, rintis alergik, demam rumput
4/17/12
Tipe II
hapten
Antibodi spesifik terikat pada antigen kadang-kadang mengikat komplemen sel lisis
TIPE III
Dasar reaksi:
Pembentukan kompleks antigen anitbodi,biasanya dalam darah. Penglepasan komplemen2 antara lain:faktor femotatik. Pengikatan komplemen oleh kompleks antigen. Kerusakan jaringan atau sel oleh enzim lisosom. Penegndapan fibrin.
4/17/12
4/17/12
Tipe IV
Dasar reaksi:
Reaksi terjadi antara antigen spesifik dengan
sel limfosit
TERIMA KASIH
4/17/12