You are on page 1of 20

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Darah merupakan bagian dari tubuh yang jumlahnya 6 8 % dari berat badan total. Darah berbentuk cairan yang berwarna merah dan agak kental. Darah merupakan bagian penting dari sistem transport karena darah mengalir ke seluruh tubuh kita dan berhubungan langsung dengan sel-sel dalam tubuh kita Darah umumnya dipandang sebagai cairan tubuh yang kental, berwarna merah, dan tidak transparan serta berada dalam suatu ruang tertutup yang dinamai sebagai system pembuluh darah. Uraian tersebut hanya bersifat umum, sesuai yang dilihat. Berikut akan dibahas lebih lanjut.

2. Darah Darah adalah jaringan tubuh dalam konsistensi cair, beredar dalam suatu sisitem tertutup yang dinamakan sebagai pembuluh darah dan menjalankan fungsi transport berbagai bahan serta fungsi homeostasis. Adapun sifat utama darah yaitu berwarna merah dan kental. Warna merah disebabkan oleh adanya senyawa yang berwarna merah dalam sel darah merah yang tersuspensi dalam darah. Kekentalan darah disebabkan oleh banyaknya senyawa dengan berbagai macam berat molekul. Massa jenis dan kekentalan daral lebih besar dari pada air. Massa jenis darah biasanya antara 1,024 1,060. viskositas darah kira kira 4.5 kali viskositas air viskositas darah tergantung pada suhu cairan dan konsentrasi bahan yang terkandung di dalamnya. PH darah sedikit lebih tinggi dari air yaitu 7.4 dan tidak mudah berubah. Volume darah Volume darah pada orang dewasa sehat ditentukan oleh jenis kelamin. Volume darah pada laki laki dewasa adalah 5 liter, sedangkan pada perempuan dewasa agak lebih rendah yaitu 4.5 liter. Nilai ini tidak mutlak, karena ditentukan oleh 2 hal. Pertama, ada keseimbangan antara ruang intra pembuluh darah dengn ruang antar sel. Kedua, tergantung cara pengukuran. Fungsi Darah

1. Mengangkut O2 dari paru-paru ke jaringan dan CO2 dari jaringan ke paru-paru. 2. Mengangkut sari makanan yang diserap dari usus halus ke seluruh tubuh. 3. Mengangkut sisa metabolisme menuju alat ekskresi. 4. Berhubungan dengan kekebalan tubuh karena didalamnya terkandung lekosit, antibodi dan substansi protektif lainnya. 5. Mengangkut ekskresi hormon dari organ yang satu ke organ lainnya. 6. Mengatur keseimbangan air dalam tubuh. 7. Mengatur suhu tubuh. 8. Mengatur keseimbangan tekanan osmotik. 9. Mengatur keseimbangan asam basa tubuh. 10. Mengatur keseimbangan ion-ion dalam tubuh Komponen darah 1. Bagian korpuskuli (elemen seluler) a). Eritrosit (sel darah merah) Merupakan bagian utama dari sel darah. Jumlah pada pria dewasa adalah lima juta/l darah sedangkan pada wanita empat juta/l darah. Berbentuk bikonkaf, warna merah disebabkan oleh adanya Hemoglobin. Dihasilkan oleh limpa, hati dan sum-sum tulang pada tulang pipih. Berusia sekitar 120 hari, sel yang telah tua dihancurkan di hati dan dirombak menjadi pigmen bilirubin (Pigmen empedu). Fungsi primernya adalah mengangkut O2 dari paru-paru ke jaringan dan CO2 dari jaringan ke paru-paru.

Morfologi Mikroskopis Eritrosit dengan Pembesaran objektif 100 kali

b). Lekosit (sel darah putih)

Jumlah sel pada orang dewasa 6000 9000 sel/l darah. Diproduksi di sum-sum tulang, limpa dan kelenjar limfe. Terdiri dari beberapa jenis, yaitu : 1). Granulosit : Lekosit yang di dalam sitoplasmanya memiliki granula. Terdiri dari : (a). Eosinofil: Mengandung granula berwarna merah dan berperan pada reaksi alergi (terutama infeksi cacing) (b). Basofil : Mengandung granula berwarna biru dan berperan pada reaksi alergi (c). Netrofil (Batang dan Segmen) : Disebut juga sel Poly Morpho Nuclear dan berfungsi sebagai fagosit

2). Agranulosit : Lekosit yang sitoplasmanya tidak memiliki granula. Terdiri dari : (a). Limfosit : Berfungsi sebagai sel kekebalan tubuh, yaitu

Limfosit T : Berperan sebagai imunitas seluler Limfosit B : Berperan sebagai imunitas humoral (b). Monosit : Lekosit dengan ukuran paling besar

Fungsi lekosit ada dua, yaitu : 1. Fungsi defensip yaitu fungsi untuk mempertahankan tubuh terhadap benda-benda asing termasuk mikroorganisme penyebab infeksi. 2. Fungsi reparatif yaitu fungsi yang memperbaiki / mencegah terjadinya kerusakan terutama kerusakan vaskuler / pembuluh darah.

Gambar 2. Morfologi Mikroskopis Lekosit dengan Pembesaran objektif 100

c). Trombosit (keping darah / sel darah pembeku) Jumlah pada orang dewasa 200.000 500.000 sel/l darah. Bentuknya tidak teratur dan tidak mempunyai inti. Diproduksi pada sum-sum tulang dan berperan dalam proses pembekuan darah.

Gambar 3. Morfologi Mikroskopis Trombosit dengan Pembesaran objektif 100 kali

2. Bagian cair (plasma / serum) a). Plasma adalah cairan berwarna kuning muda yang didapat dengan cara memutar sejumlah darah yang sebelumnya ditambah dengan antikoagulan. b). Serum adalah cairan berwarna kuning muda yang didapat dengan cara memutar sejumlah darah yang dibiarkan membeku tanpa penambahan antikoagulan.

Serum komposisinya hampir sama dengan plasma. Perbedaannya adalah pada serum : (1). Tidak mengandung fibrinogen (2). Tidak mengandung faktor pembekuan (faktor II, V dan VIII) (3). Mengandung serotonin tinggi karena adanya perusakan pada platelet

Bagian cairan ini terdiri atas 91 % air dan 9 % bahan padat (organik dan anorganik) dan didalamnya mengandung berbagai macam zat, yaitu : (1). Golongan karbohidrat contohnya glukosa (2). Golongan protein contohnya albumin, globulin, fibrinogen (3). Golongan lemak contohnya kolesterol (4). Golongan enzim contohnya amilase, transaminase (5). Golongan hormon contohnya insulin, glukagon (6). Golongan mineral contohnya zat besi (Fe), kalium (K)

(7). Golongan vitamin contohnya vitamin A, vitamin K (8).Golongan sisa metabolisme contohnya urea, asam urat, kreatinin. (9).Golongan zat warna contohnya bilirubin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Trombosit 1.1.Defenisi Keping darah, lempeng darah, trombosit atau platelet, adalah fragmen sel yang tersirkulasi dalam darah yang terlibat dalam mekanisme hemostatis tingkat sel yang menimbulkan pembekuan darah (trombus). sel anuclear nulliploid (tidak mempunyai nukleus pada DNA-nya) dengan bentuk tak beraturan dengan ukuran diameter 2-3 m yang merupakan fragmentasi dari megakariosit.. Keping darah tersirkulasi dalam darah dan terlibat dalam mekanisme hemostasis tingkat sel dalam proses pembekuan darah dengan membentuk darah beku. Rasio plasma keping darah normal berkisar antara 200.000-300.000 keping/mm, nilai dibawah rentang tersebut dapat menyebabkan pendarahan, sedangkan nilai di atas rentang yang sama dapat meningkatkan risiko trombosis. Trombosit memiliki bentuk yang tidak teratur, tidak berwarna, tidak berinti, berukuran lebih kecil dari eritrosit dan leukosit, dan mudah pecah bila tersentuh benda kasar Keping darah

trombosit memiliki bentuk yang tidak teratur, tidak berwarna, tidak berinti, berukuran lebih kecil dari eritrosit dan leukosit, dan mudah pecah bila tersentuh benda kasar. jumlah trombosit adalah 200000-300000 keping/mm darah. Trombosit berdiameter kurang lebih 1 4 mikrometer dan berumur kurang lebih 10 hari. Kirakira sepertiga bagian terdapat dalam limfa sebagai sumber cadangan dan sisanya berada dalam sirkulasi berjumlah antara 150.000-400.000/ml darah. Produksi trombosit Struktur trombosit Zona perifer

Zona sol-gel Zona organela Fungsi trombosit Reaksi pelepasan trombosit Agregasi trombosit Fungsi Trombosit Sebagai sumbat sementara dalam proses homeostatis. Mempertahankan integrasi pembuluh darah Sebagai fagosit yang menelan partikel asing Sebagai alat transportasi dari substansi tertentu.

1.2 . Produksi Trombosit Trombosit di hasilkan dlam sumsum tulang melalui frakmentasi sitoplasma megakariosit. Perkursor megakariosit megakarioblast- muncul melalui proses diferensiasi dari sel induk hemopoietik. Produksi trombosit mengikuti pembentukan mikrovesikel dalam sitoplasma sel yang menyatu membentuk membran pembatas trombosit.Tiap megakariosit bertanggung jawab untuk menghasilkan sekitar 4000 trombosit.Interval waktu semenjak diferensiasi sel induk manusia sampai produksi trombosit berkisar 10 hari.

Gambar megakariosit a.Bentuk imatur dengan sitoplasma basofilik b.Bentuk imatur dengan banyak lobus inti dan granulasi sitoplasma yang nyata.

2. Mekanisme umum pembekuan Darah a. Suatu zat yang dinamakan protrombin terbentuk akibat robeknya pembuluh darah atau rusaknya darah itu sendiri. b. Aktivator protrombin mengaktifkan perubahan protrombin menjadi thrombin. c. Thrombin bekerja sebagai thrombin yang mengubah fibrinogen menjadi benang-benang fibrin yang menyaring sel-sel eritrosit dan plasma untuk membentuk bekuan itu sendiri. d. Melibatkan suatu system amplifikasi biologic, pada system ini, zat-zat pencetus yang relative sedikit secara berurutan mengaktifkan protein yang bersirkulasi (enzim-enzim faktor koagulasi) melalui proteolisis, yang memuncak pada pembentukan thrombin. Thrombin yang pada gilirannya, merubah fibrinogen plasma yang terlarut menjadi fibrin. Fibrin merangkap agregat trombosit pada tempat-tempat cedera vascular dan merubah sumbat trombosit primer yang tidak stabil menjadi sumbat hemostastik akhir yang padat dan stabil Faktor-Faktor Koagulasi Faktor I Faktor II Faktor III Faktor V Faktor VII Faktor VIII Faktor IX Faktor X Faktor XI Faktor XII Pembentuk bekuan Mengaktifkan bentuk IIa Reseptor/kofaktor dari VIIa Kofaktor dari X Mengaktifkan IX dan X Kofaktor dari IX Mengaktifkan X Mengaktifkan II Mengaktifkan IX Mengaktifkan factor XI & prekallikrein

Faktor XIII

Menstabilkan fibrin Media adhesi platelet Mengaktifkan XII Pendukung dalam pengaktifan factor XI Media adhesi sel Inhibitor IIa dan IXa Kofaktor untuk heparin dan dermatan sulfat. Inaktif Va dan VIIIa Kofaktor aktifasi protein C Media adhesi thrombin&stimulan degradasi faktorX Mendegradasi factor X & XI Lisis fibrin dan proten lain Aktivasi plasminogen

Von Willebrand faktor Prekalikrein High Molecular Weight Kininogen Fibronektin Antitrombin III Heparin kofaktor II Protein C Protein S Protein Z ZPI( Z Protein Inhibitor) Plasminogen Urokinase Mekanisme Ekstrinsik

1. Pelepasan faktor jaringan dan fosfolipid jaringan. Jaringan yg mengalami trauma mengeluarkan 2 factor yg mengakibatkan proses pembekuan darah. Faktor-faktor ini adlh factor jaringan (TF) yang mrpkn enzim proteolitik & fosfolipid jaringan yg terutama merupakan fodfolipid membrane sel jaringan. 2. Pengaktifan faktor X untuk membentuk faktor X teraktivasi. Factor VII dan factor jaringan memiliki peranan trtntu. Factor2 proteolitik jaringan berikatan dgn factor pembekuan VII, & kompleks ini dgn adanya fosfolipid jaringan bekerja pd factor X u/ membentuk factor X teraktivasi. 3. Faktor X teraktivasi membentuk protrombin. Factor X yg aktif segera membentuk kompleks yg dinamakan activator protrombin. Dlm 1015 detik protrombin activator memecah protrombin untuk membntuk trhombin.

Mekanisme Intrinsik 1. Pengaktifan factor XII & pengeluaran fosfolipid trombosit oleh trauma darah. Bila factor XII terganggu terjadilah konfigurasi br yg mengubah factor XII mnjd enzim proteolitik yg dinamakan factor XII teraktivasi. Trauma darah merusak trombosit & kerusakan ini melepaskan fosfolipid trombosit/factor III trombosit. 2. Pengaktifan factor XI Pengaktifan factor XI yang dilakukan oleh factor XII teraktivasi merupakan tingkat kedua pd lintasan intrinsic. 3. Pengaktifan factor IX oleh factor XI teraktivasi 4. Pengaktifan factor X Dilakukan oleh factor IX teraktivasi bekerja sama dgn factor VIII & dgn fosfolipid trombosit mengaktifkan factor X. 5. Faktor X teraktivasi bekerja untuk membentuk aktivasi protrombin.

PEMBATASAN FISIOLOGIS PEMBEKUAN DARAH Inhibitor factor pembekuan Protein C dan Protein S Fibrinolisis Kelainan trombosit dapat bersifat kualitatif dan kuantitatif 1. Kelainan dalam jumlah disebut : trombositopenia,trombositosis Dalam keadaan normal,trombosit dalam darah mencapai 150 ribu- 450 ribu mm3. Dalam keadaan tidak normal,trombosit yang berperan dalam pembekuan darah ini bisa turun.Keadaan ini disebut dengan trombositopenia. Trombositopenia adalah kondisi dimana trombosit berada pada level yang rendah ( <100.000 mm3).

Demam berdarah hanyalah salah satu penyakit yang ditandai oleh turunnya kadar trombosit. Trombosit yang rendah bisa juga di karenakan produksi yang kurang Penyakit ini bisa berupa anemia aplastik,trobosit yang rendah dan juga disertai leukosit yang rendah sehingga sumsum tulangnya kosong

Penyebab trombositopenia secara garis besar dibagi menjadi 2 :


kegagalan dari produksi trombosit penghancuran berlebihan dari trombosit

Penyebabnya terbagi atas penyakit autoimun, infeksi, efek samping obat, kanker, dan defisiensi zatcontoh penyakitnya ssalah satunya adalah: Virus Hepatitis C (VHC) Virus Hepatitis C (VHC) adalah salah satu penyebab penyakit hati kronik terbesar di dunia. Beberapa penelitian menghubungkan antara infeksi VHC dengan kejadian trombositopenia. Hal ini disebabkan karena hepar atau hati adalah salah satu sumber trombopoetin yang berfungsi untuk merangsang produksi sel darah di sumsum tulang. Fibrosis hepar, sirosis, atau kerusakan hati lainnya dapat mengurangi produksi trombopoetin ini dan berujung pada gangguan pembentukan sel darah. 2. Kelainan dalam fungsi disebut : trombastenia. Ttrombastenia merupakan kelainan trobosit herediter (keturunan) yang ppaling sering ditemukan.,penyakit ini ditemukan didalam plasma,trombosit dan dinding pembuluh darah.penyakit ini biasanya ditemukan pada : Orang tua dengan riwayat gangguan pendarahan Anak anak yang mudah mengalami memear dan mengalami pendarahan yang berlebihan setelah kulitnya tergores,pencabutan gigi tau pengangkatan amandel maupun pembedahan lainya. Wanita,darah mentruasinya sangat banyak.

Beberapa penyakit yang bias menyebabkan disfungsi trombosit ini adalah :

a. Gagal Ginjal b. Leukimia c. Sirosis hati d. Lupus Eritematosus sistemik 3. Terapi pada kelainan trombosit Tranfusi trombosit : Untuk penderita trobositopenia yang disertai tendensi pendarahan. 1. Hitung trombosit harus diatas < 5 10 x 10 9/ l sebelum biopsi hati atau fungsi lumbal. 2. Secara profilaksis pada pasien dengan hitung trombosit < 5 10 x 10 9/ l. Jika terjadi infeksi tempat pendarahan yang potensial,jumlah tersebut harus dipertahankan > 20 x 10 9/ l. Dosis trombosit yang dibutuhkan ( harus diketahui tentang ) : 1. Jumlah trombosit penderita. 2. Luas penampang tubuh dari penderita 3. Umur trombosit dalam jam dihitung pada saat mulai tranfusi. 4. Respon klinik terhadap trnsfusi trombosit yang lalu. Gangguan Fungsi Trombosit Curiga gangguan fungsi trombosit: Pasien dengan perdarahan kulit dan mukosa Pasien dengan masa perdarahan yang memanjang, walaupun jumlah trombositnya normal Dapat herediter atau didapat Gangguan Fungsi Trombosit a ) Herediter Trombastenia (penyakit Glazmann) Sindrom Bernard-soulier Penyakit penyimpanan(storage pooldisease)

Didapat

Obat anti trombosit(aspir in, dipiridamol, clopidogrel) Hiperglobulinemia Kelainan mieloproliferatif danmielodisplastik Uremia Kelainan Jumlah Trombosit Trombositosis/Trombositemia Peningkatan jumlah trombosit > 400.000/mm3

Trombositosis primer terjadi proliferasi abnormal megakariosi dengan jumlah trombosit melebihi1 juta. (polisitemia vera, leukemia,granulositik kronik)

Trombositosis sekunder Terjadi sementara setelah stres/olahraga dengan pelepasan trombosit dari sumber cadangan atau dapat menyertai keadaan meningkatnya permintaan sumsum tulang seperti pada perdarahan ,anemia hemolitik atau anemia defisiensi besi Pada pasien splenektomi terjadi trombositosis spleen merupakan tempat penyimpanan dan penghancuran trombosit Trombositopenia Jumlah trombosit < 100.000/mm3 Penyebab:

Sumsum tulang menghasilkan sedikit trombosit Trombosit terperangkap di dalam limpa yang membesar Trombosit menjadi terlarut Meningkatnya penggunaan atau penghancuran trombosit

Disfungsi Trombosit DEFINISI Pada beberapa penyakit, jumlah trombosit tetap normal tetapi trombosit tidak berfungsi secara normal, yaitu tidak mempu mencegah perdarahan.

PENYEBAB

Penyebabnya bisa keturunan (contohnya penyakit von Willebrand) atau didapat (misalnya akibat obat-obat tertentu).

GEJALA Penyakit Von Willebrand

Penyakit Von Willebrand adalah suatu kekurangan atau kelainan pada faktor von Willebrand di dalam darah yang sifatnya diturunkan. Faktor von Willebrand adalah suatu protein yang mempengaruhi fungsi trombosit.

Merupakan kelainan trombosit herediter (keturunan) yang paling sering ditemukan. Faktor von Willebrand ditemukan di dalam plasma, trombosit dan dinding pembuluh darah. Jika faktor ini hilang atau jumlahnya kurang, maka tidak akan terjadi penyumbatan pembuluh darah yang terluka (proses melekatnya trombosit ke dinding pembuluh yang mengalami cedera). Sebagai akibatnya, perdarahan tidak akan segera terhenti sebagaimana mestinya, meskipun pada akhirnya biasanya akan berhenti.

Biasanya penderita memiliki orang tua dengan riwayat gangguan perdarahan. Anak mudah mengalami memar atau mengalami perdarahan yang berlebihan setelah kulitnya tergores, pencabutan gigi, pengangkatan Amandel maupun pembedahan lainnya. Pada wanita, darah menstruasinya sangat banyak. Di lain fihak, perubahan hormonal, stres, kehamilan peradangan dan infeksi bisa merangsang tubuh untuk meningkatkan pembentukan faktor von Willebrand dan untuk sementara waktu bisa memperbaiki pembentukan bekuan.

Aspirin dan obat artritis lainnya bisa memperburuk perdarahan karena obat tersebut mempengaruhi fungsi trombosit. Untuk mengurangi nyeri, kepada penderita penyakit von Willebrand bisa diberikan asetaminofen karena obat ini tidak mengganggu fungsi trombosit.

Pemeriksaan laboratorium bisa menunjukkan bahwa jumlah trombosit normal tetapi waktu perdarahan menjadi lama.

Bisa dilakukan pemeriksaan untuk mengukur jumlah faktor von Willebrand di dalam darah. Faktor von Willebrand adalah protein yang membawa faktor VII, karena itu kadar faktor VII juga bisa menurun. Jika terjadi perdarahan hebat, diberikan transfusi faktor pembekuan darah yang mengandung faktor von Willebrand. Pada penyakit yang ringan, diberikan desmopressin untuk meningkatkan jumlah faktor von Willebrand, sehingga penderita bisa menjalani pembedahan atau prosedur gigi tanpa transfusi.

Disfungsi Trombosit Didapat Beberapa penyakit yang bisa menyebabkan disfungsi trombosit: # Gagal ginjal # Leukemia # Mieloma multipel # Sirosis hati # Lupus eritematosus sistemik.

Obat-obatan bisa menyebabkan disfungsi trombosit: # Aspirin # Tiklopidin # Obat Anti peradangan non-steroid (yang digunakan untuk artritis, nyeri dan terkilir) # Penisilin dosis tinggi.

Pada sebagian besar kasus, kelainan fungsi trombosit yang terjadi tidak menyebabkan perdarahan yang hebat.

Lupus eritematosus sistemik

Definisi Lupus adalah suatu kondisi yang dikarakteristikkan oleh peradangan kronis dari jaringanjaringan tubuh yang disebabkan oleh penyakit autoimun. Penyebab Lupus Alasan yang tepat untuk autoimun yang abnormal yang menyebabkan lupus masih belum diketahui. Gen-gen yang diwariskan, viris-virus, sinar ultraviolet, dan obat-obatan mungkin semuanya memainkan peran yang sama. Faktor-faktor genetik meningkatkan kecenderungan mengembangkan penyakit-penyakit autoimun, dan penyakit-penyakit autoimun seperti lupus, rheumatoid arthritis, dan kelainan-kelainan imun tiroid adalah lebih umum diantara saudara-saudara dari pasien-pasien dengan lupus dari pada populasi umum. Mendiagnosis Lupus Malar (diatas pipi muka) "butterfly" rash.

Discoid skin rash: kemerahan yang setengah-setengah yang dapat menyebabkan luka parut (scarring). Photosensitivity dengan adanya rash kulit sebagai reaksi pada ekspose sinar matahari. Borok-borok lapisan lendir (mucus membrane ulcers) yaitu borok-borok dari lapisan mulut, hidung atau tenggorokan. Arthritis yaitu dua atau lebih pembengkakkan dan sendi-sendi yang lunak dari kaki-kaki dan tangan-tangan. Pleuritis/pericarditis yaitu peradangan dari jaringan pelapis sekeliling jantung atau paruparu, umumnya dihubungkan dengan sakit dada dengan bernapas. Organ Tubuh yang Diserang Lupus Ginjal Syaraf Paru-paru Jantung Kulit Mata Hati Darah

TUGAS HEMATOLOGI TROMBOSIT

Disusun oleh: Trie Rohmati Fajri 08334021

Jurusan Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Sains dan Teknologi Nasional 2012

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan hikmat yang di berikanNya maka penulis dapat menulis dan menyelesaikan tugas makalah Hematologi ini dengan judul TROMBOSIT. Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu berupa bimbingan, dukungan, pendapat maupun informasi yang dibutuhkan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Semoga dengan penulisan makalah hematologi ini dapat bermanfaat untuk banyak orang dengan memberikan informasi tentang trombosit, sehingga banyak orang dapat mengerti dan dapat memberikan pengetahuan yang baik.

Jakarta, Maret 2012

Penulis

You might also like