You are on page 1of 6

Tugas pendahuluan 1.

Apa perbedaan ekstraksi padat cair ditinjau dari segi sampel maupun dari segi prosedur kerjanya ? 2. Gambarkan alat yang digunakan pada ekstraksi padat-cair dan ekstraksi caircair beserta fungsinya masing-masing ! 3. Apa kelebihan dan kekurangan dari ekstraksi padat-cair dan ekstraksi cair-cair? 4. Tuliskan rumus menghitung kadar lemak dalam suatu sampel ! 5. Ada berapa teknik ekstraksi sebutkan dan jelaskan !

Jawab ! 1. Perbedaan ekstraksi padat-cair dan ekstraksi cair-cair ditinjau dari bahan yang digunakan : Pada ekstraksi padat cair menggunakan bahan padat seperti biji-bijian dari
tanaman yang mengandung lemak yang jika dihaluskan tidak langsung dapat mengeluarkan ekstrak kentalnya tanpa di ekstraksi terlebih dahulu dengan alat khusus yaitu soxhlet. Sedangkan pada ekstraksi cair-cair bahan yang digunakan adalah bahan yang lunak dan gampang mengeluarkan cairan kentalnya jika dihaluskan, kebanyakan bahan yang digunakan untuk ekstraksi cair-cair adalah daun, karena daun gampang mengeluarkan ekstrak kentalnya pada saat dihaluskan dengan mortar.

Perbedaan ekstraksi padat-cair dan ekstraksi cair-cair ditinjau dari segi prosedur kerjanya : Pada ekstraksi padat-cair alat yang digunakan adalah alat soxhlet, bahan yang diektrak secara langsung dengan pelarutnya, serta waktu yang digunakan juga lama, sedangkan pada ekstraksi cair-cair alat yang digunakan adalah corong pemisah dan bahan yang diekstrak adalah larutan ekstrak kental yang di ambil dari bahan baku yang dihaluskan dengan mortar selain itu sebelum dilakukan ekstraksi bahan ekstrak

tersebut harus dikocok terlebih dahulu dengan pelarutnya, tetapi waktu yang dibutuhkan untuk ekstraksi cair-cair lebih singkat dibandingkan waktu yang dibutuhkan pada ekstraksi padat-cair.

2. a. gambar rangkaian alat soxhlet :

Keterangan :

1. Kompor listrik 2. Batu didih 3. Labu alas bulat 4. Statif 5. Pipa sifon inlet 6. Pipa sifon outlet 7. Penghubung

8. Timble 9. Kondensor 10. Pipa air dingin masuk 11. Pipa air dingin keluar

Fungsi : a. Kompor listrik berfungsi rangkaian alat ekstraksi pada saat melakukan ekstraksi. b. Batu didih berfungsi untuk mencegah terjadinya bumping pada saat proses ekstraksi. c. Labu alas bulat berfungsi menyimpan pelarut organik yang digunakan dalam proses ekstraksi. d. Pipa sifon inlet berfungsi sebagai skala akhir sirkulasi pada saat ekstraksi. e. Pipa sifon outlet berfungsi sebagai skala awal sirkulasi pada saat ekstraksi. f. Penghubung berfungsi menghubungkan antara selongsong atau thimble dengan labu alas pemanas g. Timble berfungsi untuk menghubungkan antara kondensor dan selongsong atau timble. h. Penghubung berfungsi menghubungkan antara selongsong atau thimble dengan labu alas pemanas i. Kondensor berfungsi mendinginkan uap pelarut yang menguap. j. Pipa air dingin masuk berfungsi sebagai tempat masuknya air. k. Pipa air dingin keluar berfungsi sebagai tempat keluarnya air.

b. Gambar rangkaian corong pemisah

3. Kelemahan dan keuntungan dari ekstraksi padat cair dan ekstraksi cair.
Ekstraksi padat-cair :

a. Kelemahan dan keuntungan ekstraksi dengan metode soxhletasi : Kelemahan soxhletasi adalah substansi harus stabil pada temperatur didih pelarut, ekstraksi berlangsung relatif lama karena adanya pendinginan oleh udara. Keuntungan adalah pelarut yang digunakan sedikit dan dapat digunakan berulang-ulang sehingga substansi yang diperoleh relative besar. b. Kelemahan dan keuntungan ekstraksi dengan metode maserasi : Kelemahan maserasi adalah memerlukan waktu yang lama dan pelarut yang banyak, sedangkan substansi yang terekstraksi tidak banyak. Keuntungan adalah tidak banyak energi yang diperlukan c. Kelemahan dan keuntungan perkolasi Kelemahan perkolasi adalah diperlukan banyak pelarut dan waktu yang lama sedangkan substansi yang didapat relatif tidak banyak. Keuntungan adalah tidak diperlukannya pemanasan, sehingga teknik ini baik untuk substansi termolabil (yang tidak tahan terhadap panas). Ekstraksi cair-cair Kelemahan dan keuntungan ekstraksi cair-cair Kelemahan dari ekstraksi ini adalah tidak dapat digunakan untuk zat termolabil serta dapat menimbulkan emulsi pada saat pengocokan yang menyebabkan pemisahan yang tidak jelas antara fasa organic dan fasa air, sedangkan keuntungannya adalah dengan pelarut yang sedikit akan dapat diperoleh substansi yang relatif banyak.

4. Rumus menghitung kadar lemak dalam suatu sampel :

Kadar lemak =

100 %

5. Teknik ekstraksi dapat dibedakan menjadi 3 cara yaitu: a. Ekstraksi bertahap merupakan ekstraksi paling sederhana, dilaksanakan dengan menggunakan corong pisah. Zat yang akan di ekstraksi dilarutkan dalam air kemudian dimasukkan dalam corong pisah. Pelarut pengekstrak ( pelarut organic) ditambahkan dalam larutan air agar zat terlarut dapat diekstrak kedalam pengekstrak. Campuran harus dikocok berulang kali, setelah didiamkan beberapa saat, akan terbentuk dua lapisan. b. Ekstraksi kontinyu, kususnya digunakan untuk zat dengan harga D sangat kecil (<1) atau factor pemisah (D1/D2) mendekati 1. Alat yang digunakan untuk ekstraksi mengunakan corong pisah tidak praktis. Sebaiknya menggunakan alat yang dapat memberikan aliran kontinyu dari pelarut melalui suatu larutan zat yang akan diekstraksi. Pelarut yang membawa zat diuapkan lagi kemudian didinginkan sehingga bisa digunakan lagi, jika perlu dapat ditambahkan pelarut lagi. c. Ekstraksi dengan arah berlawanan menurut craig. Ekstraksi ini dilakukan secara counter current, menurut Craig merupakan salah satu dari berbagai cara untuk memisahkan dua zat atau lebih dan angka banding distribusi (D) dari zat zat perbedaanya kecil sekali. Proses dapat balik ini merupakan fraksionasi secara bertahap dengan peralatan khusus. Alat yang digunakan dapat terjadi 100 buah tabung atau lebih yang berfungsi sebagai corong pemisah.

You might also like