You are on page 1of 148

BAB I AKUNTANSI MANAJEMEN SUATU PERSPEKTIF

A.

Pendahuluan

Akuntansi

Manajemen

berkaitan

dengan

penyediaan informasi kepada manajer, yaitu pihak didalam perusahaan yang bertanggungjawab dalam mencapai tujuan perusahaan. Karena berorientasi kepada manajer, maka setiap mengkaji Akuntansi Manajemen harus memahami terlebih dahulu prosesproses yang berkaitan Akuntansi (pencatatan dan pelaporan dan transaksi-transaksi serta berdasarkan dan kaidah akuntansi -ayat jurnal, posting, penyajian rugi laba neraca, rekonsiliasibiaya) dan dasar-dasar proses-proses pengklasifikasian Bab ini dalam proses Akuntansi

manajemen didalam organisasi. membahas secara singkat kebutuhan karakteristik untuk organisasi dan manajer akan Sistem Informasi Akuntansi Manajemen pemahaman manajemen Keuangan. mencapai Historis tujuan dari

perusahaan. Perbedaan Akuntansi Manajemen dengan Perspektif Akuntansi Manajemen, Tema Baru dalam Akuntansi
Akuntansi Manajemen Hal. 1

Manajemen, Peranan Akuntan Manajemen, Akuntansi Manajemen dan Perilaku Etis.

B.

Sistem Informasi Akuntansi Manajemen : Mahasiswa mampu menjelaskan tentang

Tujuan

kebutuhan Sistem Informasi Akuntansi Manajemen.

Sistem

Informasi

Akuntansi

Manajemen

(Management Accounting Information System) adalah sistem informasi yang menghasilkan keluaran (output) dengan menggunakan masukan (input) dan berbagai proses yang diperlukan untuk memenuhi tujuan khusus manajemen. Model operasional dari Sistem Informasi dibawah ini :
Figur 1.1 Model Operasional Sistem Informasi Akuntansi Manajemen Economic events: Penjualan Produksi Pengumpula n Pengukuran Penyimpana n Analisis Pelaporan Pengelolaan Laporan khusus Harga pokok produk Biaya pelanggan Anggaran Laporan kinerja

Akuntansi

Manajemen

diilustrasikan

Akuntansi Manajemen Hal. 2

Masukan (input)

Proses (process) Pengguna

Keluaran (output)

(Sumber: Hansen & Mowen, Akuntansi Manajemen, buku 1, hal 4) Sistem Informasi Akuntansi Manajemen tidak terikat oleh kriteria formal yang menjelaskan sifat masukan atau proses bahkan keluarannya. Kriteria tersebut fleksibel dan berdasarkan tujuan yang akan dicapai oleh perusahaan melalui upaya manajer. Sistem Informasi Akuntansi Manajemen memiliki tiga tujuan yaitu : 1. Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perhitungan harga pokok jasa, produk dan tujuan lain yang diinginkan perusahaan. (Normatif: tujuan perusahaan adalah memperoleh laba) 2. Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian, pengevaluasian dan perbaikan berkelanjutan. 3. Menyediakan keputusan. Tujuan tersebut menunjukkan bahwa manajer perlu memiliki akses dan pemahaman atas Sistem
Akuntansi Manajemen Hal. 3

informasi

untuk

pengambilan

Informasi Akuntansi Manajemen. Karena informasi tersebut masalah demikian akan akan dan Sistem membantu suatu mengevaluasinya Informasi dalam manajer dalam untuk rangka mengidentifikasi masalah, menyelesaikan

memastikan pencapaian tujuan perusahaan. Dengan Akuntansi setiap Manajemen proses dibutuhkan lingkup

manajemen : Planning, Organizing, Actuating dan Controlling. Informasi Selain itu, kebutuhan Manajemen akan Sistem Akuntansi ini dipergunakan

disemua perusahaan baik yang bergerak di industri manufaktur, dagang atau jasa.

Akuntansi Manajemen Hal. 4

C.

Proses Manajemen : Mahasiswa mampu menjelaskan tentang

Tujuan

proses manajemen.

Proses
didefinisikan dilakukan

manajemen sebagai oleh

(management kegiatan-kegiatan dalam

process) yang

manajer

menjalankan

perusahaan untuk mencapai tujuan. Pada umumnya meliputi 4 kegiatan :


1.

Perencanaan (planning). Merupakan formulasi terinci dari kegiatan untuk mencapai suatu tujuan akhir tertentu. Merupakan awal dari upaya pencapaian tujuan manajemen.

2.

Pengorganisasian dan Pengarahan (organizing). Setelah rencana disusun, manajemen harus melakukan upaya pengorganisasian dan pengarahan supaya apa yang direncanakan dilakukan secara tepat.

3.

Pengendalian (controlling). Pelaksanaan rencana dalam setiap tahap kegiatan harus selalu diawasi untuk memastikan bahwa rencana berjalan sebagaimana seharusnya. Pada tahap pengendalian ini apabila perlu dapat dilakukan tindakan korektif.

4.

Pengambilan

keputusan

(decision

making).

Merupakan satu moment dimana manajemen harus


Akuntansi Manajemen Hal. 5

memilih dari beberapa alternativ. Keputusan yang diambil dapat ditingkatkan kualitasnya jika manajemen memiliki informasi-informasi yang relevan untuk mengambil keputusan. (Sumber: Hansen & Mowen, Akuntansi Manajemen, buku 1, hal. 8) D. Akuntansi Manajemen dan Akuntansi Keuangan : Mahasiswa mampu menjelaskan tentang Tujuan

perbedaan dan persamaan Akuntansi Manajemen dan Akuntansi Keuangan.

Didalam
Information merupakan sub sistem

satu perusahaan akan memiliki dua

subsistem utama yaitu : sistem Akuntansi Manajemen dan sistem Akuntansi Keuangan (Financial Accounting System) (Sistem dari berbeda Informasi Sistem Akuntansi Informasi sifat subsistem tersebut

Manajemen perusahaan secara keseluruhan). Kedua tujuannya, masukannya dan jenis proses yang diperlukan untuk mengubah masukan menjadi keluaran. Sistem bagi Informasi Akuntansi Sistem Keuangan tersebut berhubungan terutama dengan penyediaan keluaran pengguna eksternal. menggunakan kegiatan ekonomi sebagai masukan dan memprosesnya sampai memenuhi aturan dan
Akuntansi Manajemen Hal. 6

ketentuan tertentu. (di Indonesia : Standar Akuntansi Keuangan) kreditor, Tujuannya lembaga adalah untuk dan menyusun pengguna laporan eksternal (laporan keuangan) bagi investor, pemerintah eksternal lainnya. Sistem CEO (Chief akuntansi Executive manajemen Officer). menghasilkan spesifik dan bagi untuk informasi untuk pengguna internal, seperti manajer, Secara akuntansi mengumpulkan, melaporkan pengguna manajemen mengukur, yang untuk membuat informasi internal dan mengidentifikasi, mengklasifikasi bermanfaat keputusan

merencanakan,

mengendalikan Perbedaan

mencapai tujuan perusahaan. secara keseluruhan mengenai akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen dapat dilihat pada tampilan dibawah ini :
Figur 1.2 Perbedaan antara akuntansi manajemen dan akuntansi keuangan Akuntansi Manajemen 1. Fokus internal 2. Tidak mengikuti aturan 3. Informasi keuangan dan non keuangan : informasi dapat bersifat subyektif. Akuntansi Manajemen Hal. 7 Akuntansi Keuangan 1. Fokus eksternal 2. Mengikuti aturan dari pihak tertentu 3. Informasi keuangan bersifat obyektif. 4. Berorientasi historis

4. Penekanan pada masa yang akan datang. 5. Evaluasi dan keputusan internal didasarkan atas informasi yang terinci. 6. Sangat luas dan multidisiplin.

5. Informasi mengenai perusahaan secara keseluruhan. 6. Lebih independen.

(Sumber: Hansen & Mowen, Akuntansi Manajemen, buku 1, hal 9) E. Perspektif Historis Akuntansi Manajemen : Mahasiswa mampu memahami sejarah

Tujuan

Akuntansi Manajemen.

Akuntansi

manajemen berdasarkan kalkulasi

biaya produk (product costing) mulai diperkenalkan pada abad ke-19. Perkembangan periode pertama dimulai pada periode 1880 sampai dengan 1925, dengan penekanan pada kalkulasi biaya produk manajerial-menelusuri profitabilitas perusahaan

kemasing-masing produk dan menggunakan informasi ini untuk mengambil keputusan strategis. Periode berikutnya bergeser pada pendekatan kalkulasi biaya persediaan-pembebanan biaya manufaktur ke produk sehingga biaya persediaan dapat dilaporkan kepada pengguna eksternal laporan keuangan perusahaan.

Akuntansi Manajemen Hal. 8

Beberapa usaha untuk meningkatkan kegunaan manajerial dari sistem biaya konvensional dilakukan pada 1950-an dan 1960-an. Pengguna mendiskusikan kelemahan informasi yang disediakan oleh sistem yang dirancang untuk menyusun laporan keuangan. Semua usaha tersebut terpusat pada pemberian informasi akuntansi keuangan yang lebih berguna bagi penggunanya daripada pembuatan seperangkat informasi dan prosedur baru yang terpisah dari sistem pelaporan eksternal. Pada tahun 1990-an banyak ditemukan bahwa praktek-praktek sudah tidak manajerial. Akuntansi mampu Beberapa lagi pihak Manajemen melayani tradisional kebutuhan bahwa

menyatakan

sistem akuntansi manajemen yang ada sudah usang dan kurang tepat untuk kondisi sekarang. Kalkulasi biaya produk yang lebih akurat, lebih berguna dan yang menjelaskan secara rinci penggunaan masukan, dibutuhkan untuk memungkinkan manajer meningkatkan mutu, produktifitas dan mengurangi biaya. Sebagai tanggapan terhadap kelemahan sistem akuntansi manajemen tradisional, berbagai usaha dilakukan untuk mengembangkan sistem akuntansi

Akuntansi Manajemen Hal. 9

manajemen yang baru yang dapat memenuhi kebutuhan lingkungan ekonomi dewasa ini. F. Tema-Tema Baru dalam Akuntansi Manajemen. : Mahasiswa dapat mengidentifikasi baru dan berbagai tema akuntansi

Tujuan

menjelaskan

manajemen yang mengemuka.

Lingkungan ekonomi yang dihadapi perusahaan


dewasa ini telah menuntut adanya pengembangan terhadap praktek-praktek akuntansi manajemen yang inovatif dan relevan. Perubahan ini menciptakan lingkungan baru pada akuntansi manjemensetidaknya untuk beberapa organisasi. Adapun faktor kunci perubahan tersebut adalah : 1. 2. 3.
4.

Orientasi kepada pelanggan. Perspektif lintas fungsional. Persaingan global. Manajemen Management). mutu total (Total Quality

5.

Waktu sebagai unsur kompetitif. Kemajuan teknologi informasi. Dll. Peranan Akuntan Manajemen

6. G.

Akuntansi Manajemen Hal. 10

Tujuan : mahasiswa memahami peranan akuntan manajemen dalam suatu organisasi.

Peranan
organisasi

akuntan

manajemen peran

dalam

suatu karena

merupakan

pembantu,

mereka membantu orang-orang yang bertanggung jawab melaksanakan tujuan dasar organisasi. Posisi yang bertanggung jawab langsung pada tujuan dasar organisasi disebut sebagai posisi lini (line position). Posisi yang mendukung tetapi tidak bertanggung jawab langsung terhadap tujuan dasar organisasi disebut posisi staf (staff position). Akuntan manajemen meskipun hanya mendapat peran pembantu global, akan paham menyiapkan dan diri dengan terhadap wawasan tanggap

perubahan lingkungan, cerdas dan kritis sehingga dengan demikian mereka akan dapat mengambil keputusan organisasi. H. Akuntansi Manajemen dan Perilaku Etis : Mahasiswa memahami dengan baik yang tepat dalam mencapai tujuan

Tujuan

pentingnya perilaku etis bagi akuntan manajemen.

Perilaku

etis

(ethical

behavior)

melibatkan

tindakan-tindakan yang benar dan sesuai serta


Akuntansi Manajemen Hal. 11

tepat. termasuk

Hal

yang

sama para

akan

berlaku

umum,

ketika

akuntan

manajemen

dihadapkan pada berbagai kondisi riil pada saat akan mengambil keputusan. Sementara disisi lain semua praktek akuntansi manajemen dikembangkan untuk membantu manajer dalam memaksimumkan laba. Secara tradisional kinerja perusahaan akan menjadi suatu pertimbangan. Namun para manajer dan akuntan manajemen seharusnya bisa membangun keyakinan bahwa satu-satunya tujuan bisnis adalah memaksimumkan Sehingga kekayaan secara bersih. untuk diperlukan pembatasan bahwa

mencapai tujuan tersebut dilakukan melalui cara-cara yang sah dan etis. Pemikiran beberapa nilai hal inti tersebut (core diwujudkan dalam value), yang bilamana

diterapkan akan memberikan hal-hal yang positif untuk pencapaian tujuan organisasi dan keberlanjutan kehidupan organisasi di masa yang akan datang. Nilai-nilai tersebut adalah : 1. 2. 3. 4. Kejujuran Integritas Memegang janji Kesetiaan

Akuntansi Manajemen Hal. 12

5. 6. 7. 8. 9.

Keadilan Kepedulian terhadap sesama Penghargaan kepada orang lain Kewarganegaraan yang bertanggungjawab Pencapaian kesempurnaan Organisasi pada umumnya akan menetapkan

10. Akuntabilitas standar perilaku untuk manajer dan pekerjaannya. Biasanya para mengacu pada core value diatas, dimana atau akuntan manajemen akan manajer

diupayakan untuk mematuhi standar perilaku yang dibuat. Hal yang dimungkinkan adalah meminimalkan bagaimana manajer dan akuntan manajemen melakukan perilaku yang tidak sesuai standar melalui aplikasi standar perilaku tersebut.

I.

Soal Latihan : mahasiswa mampu menjawab dan

Tujuan

menyelesaikan soal-soal latihan yang terkait dengan materi pada bab ini. 1. Apa yang dimaksud dengan sistem informasi akuntansi manajemen ?

Akuntansi Manajemen Hal. 13

2. 3. 4. 5. 6.

Gambarkan dan berikan penjelasan masukan, proses dan keluaran pada sistem informasi akuntansi. Apa tujuan sistem informasi akuntansi manajemen? Jenis perusahaan apa saja yang membutuhkan sistem informasi akuntansi manajemen? Jelaskan Bagaimana manajemen tertata? Apakah mengapa jika perusahaan informasi tersebut akuntansi pencapaian manajemen memerlukan sistem informasi akuntansi manajemen. sistem didalam perusahaan tersebut kurang

akan mempengaruhi akuntansi

tujuan perusahaan ? Mengapa ? Jelaskan! 7.


8.

Jelaskan

persamaan

dengan akuntansi keuangan. Berikan pendapat kenapa akuntansi manajemen dikatakan fokus kepada penyediaan informasi untuk pihak internal.
9.

Berikan contoh kegiatan di perusahaan yang mendasari pernyataan, bahwa akuntansi manajemen cenderung menyediakan penyediaan informasi untuk kegiatan yang akan datang.

10.

Apakah yang dimaksud dengan perilaku etis? Mungkinkah mengajarkan perilaku etis pada mata kuliah Akuntansi Manajemen?

Akuntansi Manajemen Hal. 14

11.

Perusahaan dengan standar etika yang lebih tinggi akan menghasilkan kinerja ekonomi yang lebih baik daripada perusahaan dengan standar etika yang lebih rendah atau kurang. Setujukah anda dengan pernyataan tersebut? Jelaskan jawaban anda.

12.

Apakah anda percaya bahwa kode etik akuntansi manajemen akan memberikan pengaruh terhadap perilaku etis dari seorang akuntan manajemen? Jelaskan jawaban anda.

13.

Bagaimana pendapat anda mengenai fenomena beberapa pelaksana akuntansi manajemen bertindak kurang etis dalam melaksanakan tugas?

14.

Berikan penilaian dan komentar anda untuk masing-masing pernyataan berikut yang muncul di kolom editorial surat kabar: Mahasiswa sekolah bisnis yang berasal dari berbagai segmen masyarakat, apabila belum diajarkan mengenai etika oleh keluarganya, ketika sekolah dasar dan menengah, maka sekolah bisnis hanya memberikan sedikit saja pengaruh. Perusahaan dan individu yang berperilaku tidak etis, seperti bisnis penjualan ganja dan senjata, pada akhirnya akan tersingkir secara keuangan.
Akuntansi Manajemen Hal. 15

-----------------------*****---------------------------

BAB II KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN DAN PERILAKU BIAYA

A.

Pendahuluan

Sebagaimana

telah

dijelaskan

pada

materi

sebelumnya tugas manajemen terpusat pada (1) perencanaan, yang meliputi penentuan tujuan dan penegasan cara untuk mencapai tujuan tersebut dan (2) pengendalian yang meliputi langkah untuk memastikan bahwa tujuan telah tercapai. Agar dapat menjalankan tanggungjawab tersebut, manajemen membutuhkan informasi yang mengenai berkaitan organisasi. biaya Informasi yang dibutuhkan oleh manajemen adalah informasi-informasi dengan (cost) suatu organisasi.

Akuntansi Manajemen Hal. 16

Bab ini Pembebanan

membahas secara singkat mengenai Biaya, Klasifikasi Biaya, Laporan

Keuangan Eksternal, Penggerak Aktivitas dan Perilaku Biaya serta Sistem Akuntansi Manajemen Tradisional dan Kontemporer. B. Pembebanan Biaya : mahasiswa dapat menjelaskan proses

Tujuan

pembebanan biaya.

Dalam Akuntansi Manajemen,


mendalam produk, salah mengenai arti dan dan dari jasa, pelanggan dasar

dipelajari secara yang lain

terminologi obyek Sistem yang

berkaitan dengan biaya. Pembebanan biaya atas merupakan satu Akuntansi kepentingan tujuan biaya Manajemen. manajemen Peningkatan merupakan Informasi keakuratan yang

pembebanan

menghasilkan

informasi

bermutu tinggi, yang kemudian dapat digunakan untuk membuat keputusan yang lebih baik oleh manajemen. 1. Biaya Dalam arti umum biaya adalah sumber daya yang dikorbankan untuk mencapai tujuan tertentu
Akuntansi Manajemen Hal. 17

(Hongren, Akuntansi Biaya, buku 1, hal. 21). Atau kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan untuk memperoleh barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat saat ini atau di masa yang akan datang bagi organisasi. ( Hansen & Mowen, Akuntansi Manajemen, buku 1, hal 40). 2. Obyek Biaya Sistem Informasi Akuntansi Manajemen dibuat untuk mengukur dan membebankan biaya kepada entitas, yang disebut sebagai obyek biaya. Obyek biaya dapat berupa produk, pelanggan, departemen, proyek atau yang yang lain yang diukur biayanya dan dibebankan. Pada perkembangannya aktivitas diakui sebagai obyek biaya. Aktivitas adalah unit dasar kerja yang dilakukan dalam organisasi. Misalnya pembelian komponen produksi.

3.

Keakuratan Pembebanan Pembebanan biaya secara akurat dan wajar

kepada obyek biaya sangat penting. Ketertelusuran (traceability) antara dilakukan dan untuk biaya melihat berkaitan hubungan dengan obyek

Akuntansi Manajemen Hal. 18

pembebanan biaya. Biaya dapat secara langsung atau tidak langsung berkaitan dengan obyek biaya.

Biaya tidak langsung (indirect cost) adalah biaya yang tidak dapat dengan mudah dilacak sebagai obyek biaya. Biaya langsung (direct cost) adalah biaya yang dengan mudah adalah dilacak dan ditelusur untuk sebagai obyek biaya.

Jadi

ketertelusuran

kemampuan

membebankan biaya ke obyek biaya dengan cara yang layak secara ekonomi berdasarkan hubungan sebab akibat. 1. Metode Penelusuran

Penelusuran langsung (direct tracing) adalah satu proses pengidentifikasian dan pembebanan biaya yang secara khusus dan fisik dengan suatu obyek. Dilakukan melalui pengamatan fisik. Penelurusan adalah membebani penggerak ke (driver biaya. tracing) untuk Dalam

penggunaan biaya

penggerak obyek

konteks pembebanan biaya, penggerak adalah faktor penyebab yang dapat diamati dan yang mengukur konsumsi sumber daya obyek biaya.

Akuntansi Manajemen Hal. 19

Alokasi adalah membebankan biaya tidak langsung ke obyek biaya. Biaya tidak langsung adalah biaya-biaya yang tidak dapat dibebankan keobyek-obyek biaya baik dengan menggunakan penelusuran langsung atau penggerak.

C.

Klasifikasi Biaya Secara Umum

Tujuan : Mahasiswa mampu mengidentifikasi elemenelemen biaya yang terlibat dalam pembuatan suatu produk atau jasa.

Biaya
biaya yang

berkaitan ditimbulkan

dengan dan

seluruh biaya

jenis yang

organisasi: manufaktur atau jasa. Umumnya jenis jenis diklasifikasikan tergantung pada jenis organisasi yang bersangkutan.
1.

Biaya Produksi (manufacturing cost) Merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan mulai dari pembelian bahan baku / bahan mentah (raw material) menjadi barang jadi dengan menggunakan fasilitas dari : produksi dan tenaga kerja, sehingga komponen harga pokok produksi suatu produk terdiri Biaya bahan baku langsung. Biaya tenaga kerja langsung.
Akuntansi Manajemen Hal. 20


2.

Biaya overhead pabrik. Biaya Non Produksi (non manufacturing cost) Merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan, yang tidak secara langsung berkaitan dengan proses produksi. Terdiri dari :

3.

Biaya pemasaran. Biaya administrasi. Biaya utama (prime cost) Adalah gabungan biaya yang dikeluarkan untuk bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung.
4.

Biaya utama (prime cost) Adalah gabungan biaya yang dikeluarkan untuk bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung.

5.

Biaya konversi (conversion cost) Adalah gabungan biaya yang dikeluarkan untuk tenaga kerja langsung dan overhead.

6.

Biaya periode (period cost) Adalah biaya yang dapat dikaitkan dengan jarak waktu yang terukur dari produk yang dikirimkan atau jasa yang diberikan.

7.

Biaya produk (product cost) Adalah biaya yang melekat pada produk ketika diproduksi dan tetap melekat sampai terjadi

Akuntansi Manajemen Hal. 21

penjualan,

meliputi

biaya

bahan

baku

langsung,

tenaga kerja langsung dan overhead pabrik. (Garrison, Akuntansi Manajemen, buku 1, hal.34-38)

Akuntansi Manajemen Hal. 22

D.

Laporan Keuangan Eksternal

Tujuan : mahasiswa mampu menyusun laporan laba rugi untuk perusahaan manufaktur atau jasa.

Untuk
eksternal

memenuhi biaya-biaya

kebutuhan harus

pelaporan

diklasifikasikan

berdasarkan fungsi. Pada waktu menyusun laporan laba rugi biaya produksi akan dipisahkan dengan biaya pemasaran dan administrasi. Hal tersebut dilakukan karena biaya produksi dipandang sebagai biaya produk dan biaya pemasaran dan aministrasi dipandang sebagi biaya periode. Biaya produksi yang melekat pada produk yang terjual diakui sebagai beban (biaya penjualan) pada laporan laba rugi. Sementara biaya produk yang belum terjual akan dilaporkan sebagai persediaan di neraca. ( Hansen & Mowen, Akuntansi Manajemen, buku 1, hal 52). 1. Laporan Laba Rugi Perusahaan Manufaktur. Pada laporan laba rugi perusahaan manufaktur pemasukan yang dihitung berdasarkan klasifikasi fungsional disebut perhitungan biaya absorbsi (full costing) karena semua biaya manufaktur dibebankan ke produk. Berdasarkan pendekatan penghitungan
Akuntansi Manajemen Hal. 23

biaya absorbsi, beban dipisahkan menurut fungsi dan kemudian dikurangi dari pendapatan untuk menghasilkan laba sebelum pajak. Untuk pemahaman lebih lanjut, disajikan contoh berikut ini :
Figur 2.1 Organisasi Manufaktur Laporan Laba Rugi Berakhir 31 Desember XXXX Penjualan Dikurangi : Harga pokok penjualan Persediaan awal barang jadi Ditambah : Harga pokok produksi Barang yang tersedia untuk dijual Dikurangi : Persediaan akhir barang jadi Laba kotor Dikurangi : Biaya operasi Biaya pemasaran Biaya administrasi Laba sebelum pajak xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx Xxx

( Hansen & Mowen, Akuntansi Manajemen, buku 1, hal 53).

Harga Pokok Produksi. Mencerminkan total biaya barang yang diselesaikan selama periode berjalan. Biaya yang hanya dibebankan ke barang yang diselesaikan
Akuntansi Manajemen Hal. 24

adalah

biaya

manufaktur

bahan

langsung,

tenaga kerja langsung dan overhead. Barang dalam proses terdiri dari semua unit yang telah diselesaikan sebagaian dalam produksi pada titik waktu tertentu.

Akuntansi Manajemen Hal. 25

Figur 2.2 Organisasi Manufaktur Laporan Harga Pokok Produksi Berakhir 31 Desember XXXX Bahan baku langsung Persediaan awal Ditambah : pembelian Bahan baku yang tersedia Dikurangi : persediaan akhir Bahan baku langsung yang terpakai Tenaga kerja langsung Overhead pabrik Tenaga kerja tidak langsung Depresiasi Sewa Listrik, air dll Pajak properti Pemeliharaan Total tambahan biaya manufaktur Ditambah : Barang dalam proses awal Total biaya manufaktur Dikurangi : Barang dalam proses akhir Harga pokok produksi xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx Xxx

( Hansen & Mowen, Akuntansi Manajemen, buku 1, hal 54). 2. Laporan Laba Rugi Perusahaan Jasa Penghitungan jasa yang terjual berbeda dengan yang disajikan dalam laporan laba rugi perusahaan manufaktur. Perusahaan jasa tidak memiliki

Akuntansi Manajemen Hal. 26

persediaan barang awal atau akhir barang jadi, namun mungkin memiliki persediaan barang dalam proses, bagi produk jasa yang dihasilkan. Misal seorang dokter gigi memiliki pasien yang dalam masa perawatan.
Figur 2.3 Organisasi Jasa Laporan Laba Rugi Berakhir 31 Desember XXXX Penjualan Dikurangi : biaya Biaya penjualan jasa : Barang dalam proses awal Biaya jasa yang ditambahkan : Bahan baku langsung Tenaga kerja langsung Overhead Total Dikurangi : barang dalam proses akhir Laba kotor Dikurangi : biaya operasi Biaya pemasaran Biaya administrasi Laba sebelum pajak Xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx

( Hansen & Mowen, Akuntansi Manajemen, buku 1, hal 5). E. Penggerak Aktivitas dan Perilaku Biaya

Akuntansi Manajemen Hal. 27

Tujuan: Mahasiswa mampu menjelaskan hubungan antara penggerak aktivitas dan perilaku biaya.

Dengan mengetahui bagaimana biaya aktivitas


berperilaku akan mempermudah pembebanan biaya produk dan memberi input penting untuk beberapa aktivitas seperti penganggaran dan keputusan membuat atau membeli. Setiap aktivitas memiliki input dan output. Input aktivitas adalah sumber daya yang dikonsumsi oleh suatu aktivitas untuk memproduksi outputnya. Dikategorikan kedalam 4 hal yaitu : bahan, energi, tenaga kerja dan modal. Output aktivitas adalah hasil dari suatu aktivitas. Ukuran output waktu berubah aktivitas. 1. Biaya Tetap. Adalah biaya yang secara total tidak berubah dalam 2. rentang relevan ketika tingkat output aktivitasnya berubah. Biaya Variabel Adalah biaya yang secara total bervariasi dalam proporsi langsung dengan perubahan output aktivitas.
Akuntansi Manajemen Hal. 28

aktivitas aktivitas

berguna

untuk menilai Perilaku perubahan

lamanya biaya output

dijalankan. dengan

menggambarkan bagaimana biaya input aktivitas berkenaan

3.

Biaya Campuran Adalah biaya yang mengandung komponen tetap maupun variabel. F. Sistem Akuntansi Manajemen Tradisional dan

Kontemporer Tujuan : Mahasiswa mampu menjelaskan perbedaan antara sistem akuntansi manajemen tradisional dan kontemporer.

Sistem akuntansi manajemen tradisional hanya


memusatkan pada ukuran-ukuran output aktivitas yang didasarkan pada volume produksi. Asumsi yang digunakan adalah semua biaya dapat diklasifikasikan sebagai biaya tetap dan biaya variabel sesuai dengan perubahan unit atau volume yang diproduksi. Penggerak berdasarkan volume tersebut digunakan untuk membebankan biaya produksi kepada produk. Yang digunakan biasanya adalah alokasi. Sistem berkembang akuntansi sebagai manajemen reaksi komtemporer perubahan terhadap

lingkungan bisnis yang dihadapi oleh organisasi. Dengan tujuan secara keseluruhan adalah untuk meningkatkan kualitas, kepuasan, relevansi dan penetapan waktu biaya informasi. Kalkulasi biaya
Akuntansi Manajemen Hal. 29

produk

pada

akuntansi

manajemen dan

kontemporer pengambilan

cenderung fleksibel dengan prinsip penekanan pada perencanaan, pengendalian keputusan yang lebih baik. Sistem manajemen biaya tradisional saat ini lebih luas digunakan daripada sistem manajemen biaya kontemporer. Namun di penggunaan o rganisasi sistem yang manajemen biaya kontemporer sedang mengalami peningkatan -terutama memproduksi beragam produk, siklus hidup yang lebih pendek, dan persaingan yang ketat- . Organisasi seperti itu akan menerapkan konsep just in time dan mengimplementasikan kontemporer. G. Latihan : mahasiswa mampu menjawab dan teknologi manufaktur

Tujuan

menyelesaikan soal-soal latihan yang terkait dengan materi pada bab ini.
1.

Apakah

yang

dimaksud

dengan

keakuratan

pembiayaan produk ? Jelaskan dan berikan contoh.


2.

Apakah yang dimaksud dengan penelusuran? Metode apa saja yang bisa digunakan. Jelaskan dan berikan contoh.

Akuntansi Manajemen Hal. 30

3.

Identifikasilah biaya pembuatan produk yang termasuk dalam pelaporan eksternal. Apa yang dimaksud biaya konversi dan biaya utama? Jelaskan perbedaan organisasi manufaktur dan jasa dalam menyusun laporan rugi laba. Perusahaan kacang atom RENYAH pada awal April memberikan informasi berikut pada akuntan : Persediaan bahan mentah 176.000 Persediaan barang dalam proses 92.400 Persediaan barang jadi 52.080 Selama bulan April, biaya tenaga kerja langsung adalah Rp. 191.400, pembelian bahan mentah Rp. 283.800 dan total biaya overhead Rp. 478.590. Persediaan akhir bulan April sebagai berikut : Persediaan bahan mentah 87.120 Persediaan barang dalam proses 143.000 Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.

4. 5. 6.

Akuntansi Manajemen Hal. 31

Persediaan barang jadi 95.240 Tugas anda : a. b.


7.

Rp.

Susun laporan harga produksi bulan April. Susun laporan harga pokok penjualan bulan PROFESSIONAL CENTRE adalah perusahaan

April. konsultansi manajemen yang memperkerjakan 100 tenaga professional dan 15 orang staf. Perusahaan memberikan jasa konsultansi untuk perusahaan kecil dan menengah. Berikut adalah data yang disediakan untuk tahun xxx2 yang berakhir pada 30 Juni. Konsultansi yang diproses 10.000 Konsultansi dalam proses, per 30 Juni xxx1 900.000 Konsultansi dalam proses, per 30 Juni xxx2 1.500.000 Biaya jasa yang terjual 13.350.000 Persediaan awal bahan langsung 300.000

Akuntansi Manajemen Hal. 32

Pembelian bahan langsung 600.000 Tenaga kerja langsung 12.000.000 Overhead 1.500.000 Administrasi 750.000 Penjualan 900.000 Tugas anda : a.
b.

Susun laporan biaya jasa yang terjual. Dari jawaban poin a, apakah biaya yang dominan ? Apakah hal tersebut bersifat umum untuk seluruh perusahaan jasa ? Berikan penjelasan !

c.

Jika

biaya

rata-rata

untuk

setiap

jasa

konsultansi adalah Rp. 2.100. Susun laporan rugi laba untuk PROFESSIONAL CENTRE
8.

TOYS 4 KIDS adalah perusahaan mainan anakanak. Memproduksi 4.000 boneka selama setahun. Setiap boneka terjual dengan harga Rp. 800. Persediaan barang jadi awal tahun adalah 600 boneka. Pada akhir tahun tercatat 800

Akuntansi Manajemen Hal. 33

boneka

sebagai

barang

jadi.

Catatan Rp.

dari

departemen akuntansi adalah sbb : Pembelian bahan 640.000 Persediaan bahan langsung, per 30-12-x1 93.600 Persediaan bahan langsung, per 30-12-x2 133.600 Tenaga kerja langsung 400.000 Tenaga kerja tidak langsung 80.000 Sewa pabrik 84.000 Depresiasi peralatan 120.000 Utilitas pabrik 23.912 Gaji supervisor penjualan 180.000 Komisi penjual 360.000 Administrasi umum 600.000

Akuntansi Manajemen Hal. 34

Persd barang dlm produksi, per 31-12-x 126.080 Persd barang dlm produksi, per 31-12-x 229.992 Persd barang jadi, per 31-12-x1 160.000 Persd barang jadi, per 31-12-x2 228.200 Tugas anda : a. Susun laporan barang jadi yang dimanufaktur. b. Hitung biaya rata-rata produksi per unit boneka pada tahun x2.
c. Susun

laporan

rugi

laba

untuk

konsumsi

eksternal. 9. Percetakan KILAT memperoleh kontrak selama lima tahun untuk mencetak majalah Ekonomi Bisnis. Setiap bulan yang harus dicetak sebanyak 5.000 eksemplar. Perusahaan menyewa gedung dengan biaya per bulan Rp. 800.000. Peralatan percetakan dibeli seharga Rp. 40.000.000 ditaksir berumur ekonomis 8 tahun tanpa nilai sisa dengan metode penyusutan garis lurus. Biaya asuransi gedung dan peralatan Rp. 75.000 per bulan. Utilitas yang terkait langsung dengan

Akuntansi Manajemen Hal. 35

output dan biayanya sebesar Rp, 250.000 untuk setiap 5.000 eksemplar. Biaya bahan sebesar Rp. 5.000 per cetakan. Upah tenaga kerja adalah Rp. 10.000 per jam. Masing-masing tenaga kerja menghasilkan 20 cetakan per jam. Gaji direktur adalah Rp. 1.200.000 per bulan. Tenaga penjual diberi gaji sebesar Rp. 500.000 per bulan ditambah 20% komisi atas penjualan baru. Biaya iklan di radio Rp. 330.000 per bulan. Tugas anda : a. unit majalah b. Berapa pekerja banyaknya pekerja pada jumlah bulan yang dibutuhkan Menghitung biaya produksi penuh per

pertama dengan asumsi 40 jam kerja per minggu untuk 1 pekerja dan ada 4 minggu dalam satu bulan. c. Jika harga per eksemplar adalah Rp. 180.000 berapa pendapatan pada bulan pertama?

---------------------------*****----------------------------

Akuntansi Manajemen Hal. 36

BAB III KALKULASI BIAYA PESANAN

A.

Pendahuluan

Perusahaan
dan unit pembuatan profitabilitas dan

tetap memperhatikan total biaya sejumlah pengambilan alasan, termasuk penentuan -misal keuangan,

karena

laporan

keputusan

tentang keputusan harga-. Perusahaan manufaktur atau jasa dibagi menjadi dua jenis, tergantung apakah produk atau jasa mereka unik atau tidak. Sehingga fokus pembahasan pada bab ini adalah mengkalkulasi biaya pesanan baik pada perusahaan manufaktur atau jasa.
B.

Produksi dan Kalkulasi Biaya Pesanan : Mahasiswa mampu mengidentifikasi

Tujuan proses.

perbedaan antara kalkulasi biaya pesanan dan biaya

Perusahaan

yang beroperasi dalam industri

berdasarkan pesanan menghasilkan variasi produk atau jasa yang luas. Misalnya perusahaan di industri
Akuntansi Manajemen Hal. 37

percetakan, salon kecantikan, furniture dll. Dukungan kemajuan teknologi memungkinkan perusahaan memproduksi lebih banyak produk pesanan khusus. Pada sistem produksi pesanan, biaya diakumulasi oleh pekerjaan. Pendekatan pembebanan biaya ini disebut sistem system). Secara 1. 2. 3. Variasi umum karakteristik produk kalkulasi atau jasa biaya yang pesanan adalah sebagai berikut : perbedaan dihasilkan luas. Biaya diakumulasi berdasarkan pekerjaan. Biaya per unit dihitung melalui pembagian total biaya pekerjaan dengan unit yang diproduksi. Untuk mengkalkulasi biaya pesanan digunakan pendekatan tradisional, dimana biaya produksi terdiri dari bahan baku langsung, tenaga kerja langsung dan overhead. tradisional, Overhead tergantung dibebankan pada kebutuhan dengan akurasi menggunakan pendekatan aktivitas atau pendekatan kalkulasi biaya produk yang berlaku pada perusahaan berdasarkan pesanan tertentu. Biaya per unit dari suatu pekerjaan adalah total biaya bahan baku yang digunakan, tenaga kerja kalkulasi biaya pesanan (job order cost

Akuntansi Manajemen Hal. 38

langsung

yang

digunakan

dan

overhead

yang

dibebankan dengan menggunakan satu atau lebih penggerak aktivitas. C. Arus Biaya Pada Akun

Tujuan : Mahasiswa mampu menggambarkan arus kas dan membuat ayat jurnal yang berhubungan dengan kalkulasi biaya pesanan. Ketika membahas arus kas, pembicaraan mengarah pada cara memperlakukan biaya dari titik mana biaya terjadi ke titik mana biaya diakui sebagai beban pada laporan laba rugi. Dengan urutan sebagai berikut : 1. Akuntansi untuk bahan baku : akan mencatat transaksi yang berhubungan dengan pembelian bahan baku dan kemungkinan catatan barang dalam proses. 2. Akuntansi untuk biaya tenaga kerja langsung : akan mencatat transaksi yang berhubungan dengan pembebanan biaya tenaga kerja yang dikeluarkan sesuai dengan pengolahan bahan baku.
3.

Akuntansi dibebankan

untuk

overhead

overhead dengan

kesetiap

pekerjaan

Akuntansi Manajemen Hal. 39

menggunakan tariff yang dibebankan terlebih dahulu. Yang umum digunakan pendekatan ABC (Activity Based Costing) dengan penggunaan tarif tunggal. Dimulai dari pembebanan untuk tariff pabrik keseluruhan dan overhead aktual. 4.
5.

Akuntansi untuk barang jadi. Akuntansi untuk harga pokok penjualan. Akuntansi untuk biaya non manufaktur.

6.

D.

Soal Latihan : mahasiswa mampu menjawab dan

Tujuan

menyelesaikan soal-soal latihan yang terkait dengan materi pada bab ini. 1. Berikan beberapa contoh perusahaan jasa

yang mungkin menggunakan kalkulasi biaya pesanan dan jelaskan mengapa digunakan.

Akuntansi Manajemen Hal. 40

2.

Bagaimana berhubungan

kalkulasi dengan

biaya

pesanan ?

analisis profitabilitas

Apakah juga berhubungan dengan penentuan harga ? Jelaskan. 3. Apakah pesanan perbedaan manual biaya antara dengan pesanan sistem sistem namun biaya biaya yang

berdasarkan 4.
5.

terotomatisasi ? Ben adalah pembuatan perusahaan pemilik sebuah Dia kontrak menata perusahaan baru dengan taman 5 jasa saja sebuah model taman. untuk

menandatangani

rumah. Perkiraan Ben proyek ini membutuhkan : Biaya bahan Jam tenaga kerja langsung Tarif tenaga kerja langsung kerja langsung $ 15 per jam. Tugas anda : Menghitung berapa total biaya pekerjaan tersebut. Dan berapa biaya per unitnya. $ 950 60 $ 6 per jam

Overhead dibebankan berdasar jam tenaga

Akuntansi Manajemen Hal. 41

Apabila Ben memberi harga 40% diatas biaya, berapa total harga yang dibebankan untuk 5 pesanan tersebut. 5. Apabila Ben memecah biaya overhead kedalam berbagai aktivitas dan memutuskan bahwa pembelian, pengembangan lahan dan umum adalah aktivitas yang paling penting. Pembelian mencakup mengambil Pengembangan pertemuan mencari dan dengan lahan klien, pemasok, menyimpan berkaitan memesan, tanaman. dengan dan

menggambar

merancang konsep taman. Dan Umum adalah hal-hal diluar aktivitas tersebut. Biaya yang dianggarkan adalah sbb : Pembelian Pengembangan lahan Umum Pesanan pembelian Jam perencanaan Jam tenaga kerja langsung Jika pekerjaan membutuhkan $ 20.000 $ 15.000 $ 40.000 1.000 500 5.000 5 pesanan

pembelian dan 60 jam tenaga kerja langsung. Tugas anda :

Akuntansi Manajemen Hal. 42

Menghitung pembelian, umum. Berapa

berapa

tarif

aktivitas lahan dan ke

pengembangan yang

overhead dengan

dibebankan

pekerjaan

menggunakan

tariff

berdasar aktivitas? Berapa total biaya pekerjaan ? Berapa biaya per unit ? Apabila Ben memberi harga 40% diatas biaya, berapa total harga yang dibebankan untuk 5 pesanan tersebut. 6. Ben mendapat order dari Linda untuk

mebangun sebuah taman yang unik, berbeda dengan rancangan yang sudah ada. Estimasi biaya yang diajukan Ben adalah sbb : Biaya bahan baku langsung 3.500 Jam perencanaan 25 Pesanan pembelia 10 Jam tenaga kerja langsung 50
Akuntansi Manajemen Hal. 43

Tarif tenaga kerja langsung per jam. Tugas anda : pesanan aktivitas? Berapa total biaya pekerjaan ?

$ 6

Berapa overhead yang dibebankan untuk Linda menggunakan tariff berdasarkan

Apabila Ben memberi harga 40% diatas biaya, berapa total harga yang dibebankan untuk 5 pesanan tersebut.

-------------------------------*****-------------------------------

BAB IV KALKULASI BIAYA PROSES

A.

Pendahuluan

Akuntansi Manajemen Hal. 44

Pada

perusahaan pabrikasi, unit-unit biasanya

melalui serangkaian departemen produksi menuju langkah penyelesaian. Pada setiap departemen bahan baku, tenaga kerja dan overhead akan diperlukan. Meskipun processing. dengan pola produksi yang yang berbeda, akan mungkin dengan sequential processing atau parallel Biaya-biaya digunakan dikalkulasi dengan biaya proses. Karakteristik biaya proses secara umum adalah sbb : 1. 2. 3. Produk yang dihasilkan homogen. Biaya diakumulasi berdasarkan proses atau departemen. Biaya per unit dihitung melalui pembagian biaya proses satu periode dengan unit yang diproduksi dalam periode tersebut. Proses pencatatan untuk setiap proses sama dengan kalkulasi biaya pesanan. Khusus untuk biaya akumulasi akan diakumulasi oleh departemen selama periode waktu tertentu dan dilaporkan dalam laporan produksi yang berisi tentang biaya transfer dan menyediakan informasi mengenai unit fisik yang diproses dalam satu departemen dan biaya-biaya yang mengikuti.
Akuntansi Manajemen Hal. 45

B.

Dampak

Persediaan

Barang

Dalam

Proses

terhadap Kalkulasi Biaya Proses. Tujuan : Mahasiswa dapat memahami ekuivalensi dan peranannya mengerti proses. dalam kalkulasi antara biaya proses. Dan perbedaan metode rata-rata

tertimbang dan metode FIFO dari akuntansi biaya

Adanya
perusahaan

persediaan barang yang dimiliki oleh akan mempengaruhi kalkulasi biaya

pesanan. Apabila tidak ada persediaan akhir, berapa unit yang akan diproduksi. Akan diselesaikan dengan unit produksi ekuivalensi. Perlakuan terhadap persediaan awal diselesaikan dengan pendekatan rata-rata tertimbang dan FIFO. 1. Unit Produksi Ekuivalen Secara definisi barang dalam proses akhir belum diselesaikan. Jadi unit yang telah diselesaikan dan ditransfer keluar selama periode tidak ekuivalen dengan persediaan akhir barang dalam proses dan

Akuntansi Manajemen Hal. 46

biaya yang dikenakan pada kedua unit boleh tidak sama.


Figur 4.1 Unit Produksi Ekuivalen Konsep

100 unit jadi 200 unit, selesai Contoh : 1.000 unit jadi, 600 unit 25% selesai 50%

= 100 unit ekuivalen = 100 unit ekuivalen

1.000 unit selesai

= 1.000 ekuivalen

unit

600 unit, EWIP, 25% selesai Total

= 150 ekuivalen = 1.150 ekuivalen

unit unit

2.

Dua Metode Perlakuan Persediaan Awal Barang Dalam Proses

Akuntansi Manajemen Hal. 47

Pada

dasarnya

metode

rata-rata

tertimbang

menggabungkan biaya persediaan awal dengan biaya periode berjalan untuk menghitung biaya per unit. Biaya akan dikumpulkan dan hanya satu biaya ratarata per unit yang dibebankan dan ditransfer keluar maupun yang tersisa dalam persediaan akhir. Metode FIFO memisahkan unit persediaan awal yang diproduksi selama periode berjalan, dengan asumsi bahwa unit dari persediaan awal diselesaikan pertama kali dan ditransfer keluar semua biaya periode sebelumnya beserta biaya periode berjalan yang diperlukan untuk menyelesaikan produk tersebut. C. Kalkulasi Biaya Rata-Rata Tertimbang

Tujuan : Mahasiswa dapat membuat laporan produksi departemen dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang.

Untuk

memudahkan pemahaman berikut ini

disajikan contoh untuk menghitung biaya rata-rata tertimbang. Data produksi AMDK merek Segar untuk Bulan april dalam satuan galon adalah sbb :
Produksi :

Akuntansi Manajemen Hal. 48

Unit dalam proses produksi, 1 April (75% selesai) 20.000 Unit jadi dan ditransfer keluar 50.000 Unit dalam proses, 30 April (25% selesai) 10.000 Biaya (dalam juta): Barang dalam proses, 1 April Rp. 3.525

Biaya yg ditambahkan selama April 10.125

Rp.

Langkah untu menyusun laporan produksi adalah sbb : Analisis arus fisik Penghitungan unit ekuivalen Penghitungan biaya per unit Penilaian persediaan (barang yang ditransfer keluar dan barang dalam proses akhir) Rekonsiliasi Biaya Catatan : untuk menyusun laporan produksi dengan menggunakan metode FIFO urutannya sama. Pelajari kembali bagaimana metode FIFO. D. Soal Latihan : mahasiswa mampu menjawab dan

Tujuan

menyelesaikan soal-soal latihan yang terkait dengan materi pada bab ini. 1. Apa perbedaan antara rangkaian pemrosesan dan pemrosesan pararel.

Akuntansi Manajemen Hal. 49

2.

Mengapa

biaya

transfer

masuk

merupakan jenis khusus dari bahan baku bagi departemen penerimaan? 3. Dalam membebankan biaya ke barang yang ditransfer keluar, dimana letak perbedaan metode rata-rata tertimbang dan metode FIFO. 4. Departemen B memiliki data-data berikut untuk bulan April :
Unit, barang dalam proses awal Unit, yang diselesaikan 500 Unit, barang dlm proses akhir (30% selesai) 300 Total biaya produksi $ 1.625

Tugas anda : Menghitung unit ekuivalen pada persediaan akhir barang dalam proses. Dan hitung total produksi ekuivalen untuk departemen B pada bulan Mei. Hitung biaya produksi per unit departemen B pada bulan Mei. proses. Hitung biaya barang yang ditransfer keluar dan hitung biaya persediaaan akhir barang dalam

Akuntansi Manajemen Hal. 50

5.

PT. Warna Agung memproduksi cat untuk interior dan eksterior pada tiga departemen : penggilingan, pencampuran dan pengalengan. Berikut kg). adalah data dari departemen penggilingan pada bulan Maret (ukuran dalam

Produksi : Unit, dalam proses, 1 Maret (60% selesai) 40.000 Unit, yang diselesaikan & ditransfer keluar 100.000 Unit, dlm proses, 31 Maret (20% selesai) 20.000

Biaya

Barang dalam proses, 1 Maret (dalam jutaan) Rp. 187.200 Biaya yang ditambahkan selama bulan Maret 629.200

Rp.

Tugas anda : Menganalisis arus fisik untuk departemen penggilingan pada bulan Maret. Menghitung unit produksi ekuivalen untuk departemen penggilingan pada bulan Maret. Menghitung biaya per unit untuk departemen penggilingan pada bulan Maret.

Akuntansi Manajemen Hal. 51

proses.

Menghitung

biaya

unit

yang

ditransfer

keluar dan biaya persediaan akhir barang dalam Menyusun Buatlah rekonsiliasi biaya biaya produksi untuk untuk

departemen penggilingan bulan Maret. laporan departemen penggilingan bulan Maret.

-------------------------------*****-------------------------------

Akuntansi Manajemen Hal. 52

BAB V ANGGARAN BERDASARKAN FUNGSI DAN AKTIVITAS

A.

Pendahuluan

Tujuan : Menjelaskan anggaran dan peranannya dalam perencanaan, pengendalian, dan pembuatan keputusan

Semua
anggaran;

bisnis

seharusnya dengan

mempersiapkan skala besar

semua

bisnis

melakukannya. Menurut Dr. Jones, anggaran adalah hal yang juga penting bagi bisnis dengan skala kecil. Setiap perusahaan baik itu laba maupun nirlaba bisa mendapatkan manfaat dari perencanaan dan pengendalian yang diberikan oleh anggaran. Anggaran, Perencanaan, dan Pengendalian Perencanaan adalah pandangan ke depan untuk melihat tindakan apa yang seharusnya dilakukan agar dapat mewujudkan adalah tujuan-tujuan melihat dengan ke tertentu. belakang, hasil yang Pengendalian dan

memutuskan apakah yang sebenarnya telah terjadi membandingkannya direncanakan sebelumnya.


Akuntansi Manajemen Hal. 53

Komponen anggaran, yaitu

utama

dari

perencanaan untuk

adalah masa

rencana

keuangan

depan, rencana tersebut mengidentifikasi tujuan dan tindakan yang diperlukan untuk mencapainya. Kelebihan yang Didapat dari Anggaran Sistem 1. 2. 3. 4. B. Memaksa perencanaan Menyediakan informasi yang dapat digunakan untuk memperbaiki pembuatan keputusan Menyediakan standar untuk evaluasi kinerja Memperbaik komunikasi dan koordinasi Mempersiapkan Anggaran Induk : Mendefinisikan induk, dan mempersiapkan komponenmengidentifikasi anggaran para memberikan untuk beberapa melakukan kelebihan untuk suatu organisasi manajer

Tujuan anggaran

komponen utamanya, dan menjelaskan keterkaitan antara berbagai komponennya

Anggaran
rencana

induk

(master

budget), bagi

adalah

keuangan

komprehensif

organisasi

secara keseluruhan. Anggaran kontinu (continuous budge) adalah anggaran untuk 12 bulan.
Akuntansi Manajemen Hal. 54

1. 2.

Mengarahkan dan Mengkoordinasi Komponen-komponen Utama Anggaran Induk Anggaran utama dapat dibagi ke dalam anggaran operasional dan anggaran keuangan.

Anggaran operasional (operational budget), aktivitas yang menghasilkan : penjualan, bagi perusahaan

mendiskripsikan pendapatan

produksi, dan persediaan barang jadi. Hasil akhir adalah suatu proforma atau perkiraan laporan laba rugi.

Anggaran keuangan (financial budget), merinci

aliran masuk dan keluar kas serta posisi keuangan secara umum. Oleh karena banyak aktivitas keuangan yang tidak dapat diketahui hingga anggaran operasional diketahui, anggaran C. operasional dipersiapkan lebih dahulu. Mempersiapkan Anggaran Operasional

Tujuan : Mahasiswa mampu menyusun anggaran operasional


1.

Anggaran Penjualan (sales budget) Adalah proyeksi yang yang disetujui oleh komite yang menjelaskan penjualan

anggaran,

diharapkan dalam satuan unit dan uang. Oleh karena

Akuntansi Manajemen Hal. 55

anggaran

penjualan

adalah

dasar

bagi

semua

anggaran operasional lainnya dan sebagian besar dari


anggaran keuangan, maka anggaran penjualan yang seakurat mungkin sangatlah penting.

Laporan 1 mengilustrasikan anggaran penjulan untuk lini kaos standar PT. DAGADU.
Figur 5.1 PT DAGADU Anggaran Penjualan Untuk Tahun Berakhir 31 Desember 2006 Kuartal 2 3 1.200 1.500 x Rp10 x Rp10 Rp12.00 0 Rp 15.000

Unit Harga unit

per

1 1.000 x Rp10 Rp 10.000

4 2.000 x Rp10 Rp 20.000

Tahun 5.700 x Rp10 Rp 57.000

Anggaran Penjualan

2. Anggaran produksi (production budget ),

Menjelaskan memenuhi

berapa

banyak

unit akhir.

harus Guna

diproduksi untuk memenuhi kebutuhan penjualan dan kebutuhan persediaan menghitung unit yang akan diproduksi, dibutuhkan penjualan unit dan unit untuk persediaan awal dan akhir barang jadi :

Akuntansi Manajemen Hal. 56

Unit yang akan diproduksi = Perkiraan penjualan unit + Unit dalam persediaan akhir Unit dalam persediaan awal

Anggaplah

bahwa

kebijakan

perusahaan

mensyaratkan 20 persen penjualan kuartal berikutnya dari persediaan akhir, dan persediaan awal kaos tersebut untuk kuartal pertama tahun berjalan adalah 180.
Figur 5. 2 PT DAGADU Anggaran Produksi Untuk Tahun Berakhir 31 Desember 2006 Kuartal 2 3 1.200 1.500 300 1500 (240) 1.260 400 1.900 (300) 1.600

Penjualan (Laporan 1) Persediaan akhir Total kebutuhan Persediaan awal Unit diproduksi

1 1.000 240 1.240 (180) 1.060

4 2.000 200* 2.200 (400) 1.800

Tahun 5.700 200 5.900 (180) 5.720

Kita melihat

bahwa DAGADU mengantisipasi

penjualan sebanyak 1.000 kaos. Sebagai tambahan, perusahaan menginginkan adanya 240 kaos dalam persediaan akhir di akhir kuartal pertama (0,20 x 1.200). Jadi 1.240 kaos dibutuhkan selama kuartal pertama. Darimana 1.240 kaos diperoleh? Persediaan

Akuntansi Manajemen Hal. 57

awal 180 kaos, sehingga tinggal 1.060 kaos yang akan diproduksi selama kuartal pertama. Hal hal penting yang harus diperhatikan : Anggaran produksi dinyatakan dalam bentuk unit. Persediaan kolom awal untuk kuartal selalu sama berupa dengan persediaan akhir kuartal sebelumnya. tahun bukanlah hanya penambahan jumlah keempat kuartal tersebut. Dalam kuartal kedua, persediaan awal adalah 240 kaos, yang identik dengan persediaan akhir kuartal yang diinginkan. Persediaan akhir yang diinginkan untuk tahun tersebut adalah 200 kaos yang sama dengan persediaan akhir yang diinginkan untuk kuartal keempat. Persediaan awal untuk tahun tersebut adalah 180 kaos, yang merupakan persediaan awal kuartal pertama.
3.

Anggaran

Pembelian

Bahan

Baku

Langsung (direct materials purchase budget ), Menyatakan jumlah dan biaya bahan mentah yang dibeli tiap periode, jumlahnya tergantung pada perkiraan penggunaan bahan baku dalam produksi

Akuntansi Manajemen Hal. 58

dan

persediaan

bahan

mentah

yang

dibutuhkan

perusahaan.
Pembelian = Bahan baku langsung yang dibutuhkan untuk produksi + bahan baku langsung yang diinginkan dalam persediaan akhir Bahan baku langsung dalam persediaan awal

Jumlah bahan baku langsung yang dibutuhkan untuk produksi tergantung pada jumlah unit yang diproduksi. Anggaplah bahwa logo kaos DAGADU membutuhkan dua tipe bahan mentah : kaos polos berbiaya Rp 3 dan tinta (untuk cetakan) berbiaya Rp 0,20 per ons. Untuk setiap unit, pabrik membutuhkan 1 kaos dan 5 ons tinta untuk tiap kaos berlogo yang diproduksi. kaos) Jumlah bahan baku langsung dalam persediaan ditentukan oleh kebijakan persediaan perusahaan. Kebijakan kebutuhan DAGADU produksi adalah bulan memiliki 10 % dari berikutnya, dalam Kemudian, jika DAGADU ingin memproduksi 1.060 kaos dalam tinta ( 5 ons x 1.060

persediaan akhir mereka. Asumsikan bahwa pabrik memiliki 58 kaos polos dan 390 ons tinta pada 1 Januari. Salah satu anggaran pembelian bahan baku langsung berikut.
Akuntansi Manajemen Hal. 59

untuk

DAGADU

disajikan

dalam

Figur

Figur 5.3 PT DAGADU Anggaran Pembelian Bahan Baku Langsung Untuk Tahun Berakhir 31 Desember 2006 Kuartal Kaos Polos 1 2 3 4 Penjualan (Laporan 2) 1.060 1.260 1.600 1.800 Bahan baku langsung per x 1 x 1 x 1 x 1 unit Persediaan akhir yang 126 160 180 106* diharapkan Total Kebutuhan 1.186 1.420 1.780 1.906 Persediaan awal (58) (126) (160) (180) Bahan baku langsung 1.128 1.294 1.620 1.726 yang dibeli Biaya per ons bahan x Rp 3 x Rp 3 x Rp 3 x Rp 3 Total biaya pembelian Rp3.384 Rp3.882 Rp4.860 Rp5.178 BB.L

Tahun 5.720 x 1 106 5.826 (58) 5.768 x Rp 3 Rp17.304

Perhatikan seberapa persis anggaran pembelian bahan baku langsung dengan anggaran produksi. Mari kita telaah kuartal pertama dalam laporan tersebut. Diperlukan 1 kaos polos untuk tiap logo, sehingga 1.060 kaos berlogo yang diproduksi dikalikan dengan angka 1 untuk memperoleh jumlah kaos polos yang diperlukan untuk produks. Kemudian persediaan akhir yang diharapkan, 126 ( 10% dari produksi kuartal berikutnya yang dibutuhkan) ditambahkan. Perhatikan bahwa 1.186 kaos polos dibutuhkan selama kuartal pertama. Dari total ini , 58 kaos sudah dalam persediaan awal, artinya sisa sebanyak 1.128 kaos harus dibeli. Mengkalikan 1.128 kaos polos dengan biaya masing-masing sebesar Rp 3,-, memberikan perkiraan biaya sebesar Rp 3.384 untuk pembelian kaos polos pada kuartal pertama tahun tersebut.
Akuntansi Manajemen Hal. 60

4.

Anggaran Tenaga Kerja Langsung (direct labor budget), Menunjukkan total jam tenaga kerja langsung

yang

dibutuhkan jumlah

dan unit

biaya dalam

yang

berhubungan produksi.

dengan

anggaran

Anggaran Jam tenaga kerja langsung ditentukan oleh hubungan antara tenaga kerja dan outputnya. Jika suatu batch 100 kaos berlogo membutuhkan 12 jam tenaga kerja langsung, maka waktu tenaga kerja langsung per kaos berlogo adalah 0,12 jam.Tarif upah (Rp 10 per jam) adalah upah rata-rata yang dibayarkan pada tenaga kerja langusng yang berhubungan dengan produksi kaos.

Figur 5.4 PT DAGADU Anggaran Tenaga Kerja Langsung Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2006 1 1.060 x 0,12 127,2 Kuartal 2 3 1.260 1.600 x x 0,12 0,12 151,2 192 4 1.800 x 0,12 216 x Rp 10 Tahun 5.720 x 0,12 686,4 x Rp 10

Penjualan (Laporan 2) Jam Tenaga Kerja Langsung per unit (jam) Total jam yang dibutuhkan Rata-rata upah per jam Total biaya tenaga

x Rp x Rp x Rp 10 10 10 Rp1.27 Rp1.51 Rp1.92

Rp2.16 Rp6.864

Akuntansi Manajemen Hal. 61

kerja langsung

5.

Anggaran Overhead ( overhead budget ) Menunjukkan biaya yang diharapkan dari semua

komponen produksi tidak langsung. Tidak seperti bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung, dalam komponen overhead tidak terdapat hubungan input-output yang telah tersedia untuk diidentifikasi. Sebagai contoh, anggaplah bahwa dua kesatuan biaya overhead dibuat, satu untuk overhead aktivitas berubah sesuai dengan jam tenaga kerja langsung, dan satunya untuk semua aktivitas lainnya, yang bersifat tetap. Tarif overhead variabel adalah Rp 5 per jam tenaga kerja langsung; overhead tetap dianggarkan RP 6.580 (Rp1.645 per kuartal).

Figur 5.5 PT DAGADU Anggaran Overhead Akuntansi Manajemen Hal. 62

Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2006 1 127,2 Kuartal 2 3 151,2 192 4 216 Tahun 686,4

Jam Tenaga Kerja Langsung yang dianggarkan (Laporan 4) Tarif overhead variabel Overhead variabel yang dianggarkan Overhead tetap yang dianggarkan* Total overhead

x Rp 5 x Rp 5 x Rp 5 Rp 636 Rp 756 Rp 960 1.645 1.645 1.645

x Rp 5 Rp 1.080 1.645

x Rp 5 Rp 3.432 6.580

Rp2.28 Rp2.40 Rp2.60 Rp2.72 Rp10.01 1 1 5 5 2 *Termasuk Rp 540 penyusutan dalam tiap kuartal

6.

Anggaran Persediaan Akhir Barang Jadi (ending finished goods inventory budget) Memberikan informasi yang dibutuhkan untuk neraca dan juga bertindak sebagai input penting untuk persiapan anggaran harga pokok penjualan. Guna mempersiapkan anggaran ini, biaya per unit untuk memproduksi harus dihitung dengan menggunakan informasi dari Laporan 3, 4, dan 5.
Figur 5. 6 PT DAGADU Anggaran Persediaan Akhir Barang Jadi Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2006 Penghitungan biaya per unit : Bahan baku langsung (Rp 3 + Rp 1) 4,00 Tenaga kerja langsung (0,12 jam @ Rp 10 1,20 Akuntansi Manajemen Hal. 63 Rp.

Overhead: Variabel (0,12 jam @ Rp 5) 0,60 Tetap (0,12 jam @ Rp 9,59)* 1,15** Total biaya per unit Rp.6,95

* Overhead yang dianggarkan (Laporan 5) Jam tenaga kerja langsung yang dianggarkan (Laporan 4) = Rp 6.580 / 686,4 = Rp 9,59 ** ** Dibulatkan
7.

Anggaran Harga Pokok Penjualan (cost of good sold budget ), Mengungkapkan harga yang diharapkan untuk

barang

yang

akan

dijual.

Anggaran

dapat

dipersiapkan dengan menggunakan laporan 3, 4, 5, dan 6. Laporan harga pokok penjualan adalah laporan terakhir yang diperlukan sebelum anggaran laporan laba rugi dapat dipersiapkan. bahwa Laporan 7 awal menggunakan anggapan persediaan

barang jadi bernilai Rp 1.251


Figur 5.7 PT DAGADU Anggaran Harga Pokok Penjualan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2006

Akuntansi Manajemen Hal. 64

Bahan baku langsung yang digunakan (Laporan 3)* 22.880 Tenaga kerja langsung yang digunakan (Laporan 4) 6.864 Overhead (Laporan 5) 10.012 Harga pokok produksi yang dianggarkan Rp 39.756 Barang jadi awal 1.251 Barang yang tersedia untuk dijual 41.007 Barang jadi akhir (Laporan 6) (1.390) Harga pokok penjualan yang dianggarkan 39.617

Rp

Rp

Rp

* Produksi yang dibutuhkan = (5.720 kaos polos x Rp 3 ) + (28.600 ons tinta x Rp 0,20)

8.

Anggaran

Beban

Penjualan

dan

Administrasi

(selling and administrative budget), menguraikan pengeluaran yang direncanakan untuk aktivitas non produksi.
Figur 5. 8 PT DAGADU Anggaran Beban Penjualan dan Administrasi Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2006

Akuntansi Manajemen Hal. 65

Penjualan per unit yang direncanakan (Laporan 1) Beban penjualan dan administrasi Per unit variabel Total beban variabel Pengeluaran tetap penjualan dan adm. Gaji Utilitas Iklan Penyusutan Asuransi Total beban tetap Total beban penjualan & adm.

1 1.000 x Rp0,10 Rp 100 Rp1.42 0 50 100 150 Rp1.72 0 Rp1.82 0

Kuartal 2 3 1.200 1.500 x Rp0,10 Rp 120 Rp1.420 50 200 150 Rp1.820 Rp1.940 x Rp0,10 Rp 150 Rp1.42 0 50 300 150 500 Rp2.42 0 Rp2.57 0

4 2.000 x Rp0,10 Rp 200 Rp1.420 50 500 150 Rp2.120 Rp2.320

Tahun 5.700 x Rp0,10 Rp 570 Rp1.42 0 50 1.100 600 500 Rp8.08 0 Rp8.65 0

9.

Laporan Laba Rugi yang Dianggarkan Laba operasional laba (operational bersih income) tidak Untuk bersih. dengan harus perusahaan. dari laba

sama pajak

mendapatkan penghasilan bersih, beban bunga dan dikurangkan Pengurangan beban bunga diambil dari anggaran kas yang ditunjukkan dalam Laporan 10. Utang pajak tergantung pada hukum pajak yang berlaku.
Figure 5. 9 PT DAGADU Laporan laba rugi yang Dianggarkan Akuntansi Manajemen Hal. 66

Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2006 Penjualan (Laporan 1) Harga Pokok Penjualan (Laporan 7) ( 39.617) Marjin kotor Beban penjualan & administrasi (Laporan 8) (8.650) Laba operasional Beban bunga (Laporan 10) (60) Pendapatan sebelum pajak penghasilan 8.673 Pajak penghasilan (Laporan 10) (2.550) Laba bersih Rp 57.000 Rp 17.383 Rp 8.733 Rp

Rp 6.123

D.

Mempersiapkan Anggaran Keuangan

Tujuan : Mahasiswa mampu menyusun anggaran keuangan Anggaran yang tersisa dalam anggaran induk adalah anggaran keuangan. Anggaran keuangan yang biasanya disiapkan adalah : 1. 2. 3. Anggaran kas Anggaran neraca Anggaran untuk pengeluaran modal 1. Anggaran Kas Arus kas adalah darah kehidupan bagi suatu organisasi, anggaran kas adalah salah satu anggaran paling penting dalam anggaran induk. Perusahaan
Akuntansi Manajemen Hal. 67

menggunakan juga mengenai

anggaran kemampuan

kas untuk

untuk membayar

mendokumentasikan kebutuhan atas uang tunai, dan kembali.

Figur 5.10 Anggaran Kas Saldo awal kas xxx Kas yang diterima + Kas yang tersedia Pengeluaran kas (xxx) Minimum saldo kas (xxx) Kelebihan (kekurangan) kas xxx Kas dari pinjaman Pembayaran kembali pinjaman xxx xxx Saldo minimum kas xxx+ Saldo akhir kas xxx xxx

xxx

xxx

Bagian

pengeluaran

kas

mendaftar

semua

pengeluaran kas yang direncanakan periode tersebut. Semua beban yang tidak menyebabkan keluarnya kas, tidak dimasukkan dalam daftar. Garis kelebihan
Akuntansi Manajemen Hal. 68

atau kekurangan kas, membandingkan kas yang tersedia dengan kas yang dibutuhkan. Kas yang dibutuhkan adalah total pengeluaran kas plus saldo minimum kas yang dibutuhkan oleh kebijakan perusahaan. Saldo minimum kas hanyalah jumlah terkecil kas yang menurut perusahaan dapat diterima. Bagian akhir anggaran kas terdiri dari pinjaman dan pembayaran kembali. Jika terdapat suatu kekurangan, bagian ini menunjukkan jumlah yang perlu dipinjam. Ketika kelebihan kas tersedia, bagian ini menunjukkan pembayaran kembali yang direncanakan, termasuk beban bunga.

Contoh ilustrasi anggaran kas, asumsikan hal hal berikut ini untuk DAGADU : a. Saldo kas minimum Rp 1.000 dibutuhkan untuk akhir tiap kuartal. Uang dapat dipinjamkan dan dibayar kembali dalam kelipatan Rp1.000. Bunganya adalah 12 % per tahun. Pembayaran bunga dilakukan hanya untuk jumlah pinjaman pokok yang harus dibayar kembali. Semua pinjaman dilakukan pada awal kuartal, dan semua pembayaran kembali dilakukan pada akhir kuartal.

Akuntansi Manajemen Hal. 69

b.

Seperempat dari total penjualan adalah tunai kas, 90 persen dari penjualan kredit ditagih dalam kuartal penjualan, dan sisanya 10 persen diambil dalam kuartal berikutnya. Penjualan kuartal keempat tahun 2005 adalah Rp 18.000.

c.

Pembelian pembelian.

bahan

baku

langsung

dilakukan kuartal

secara kredit : 80 % pembelian dibayar pada kuartal Sisanya 20% dibayar dalam berikutnya. Pembelian pada kuartal keempat tahun 2005 adalah Rp 5.000,d. Penyusutan yang dianggarkan adalah Rp 540 per kuartal untuk overhead dan Rp 150,- per kuartal untuk beban penjualan dan administrasi (lihat laporan 5 dan 8) e. Anggaran modal 2006 mengungkapkan rencana untuk membeli dalam untik tambahan kuartal membiayai peralatan cetak. Pengeluaran kas untuk peralatan, Rp 6.500 akan dilakukan berencana pertama. Perusahaan peralatan dengan pembelian

dengan kas operasi, dan menambahnya pinjaman jangka pendek sebanyak diperlukan. f. dan

Pajak penghasilan perusahaan sekitar Rp 2.550, akan dibayar pada akhir kuartal keempat (Laporan 9)

Akuntansi Manajemen Hal. 70

g. h.

Saldo awal kas sama dengan Rp 5.200 Semua jumlah dalam anggaran dibulatkan ke rupiah terdekat.

Akuntansi Manajemen Hal. 71

Figur 5. 10 DAGADU Anggaran Kas Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2006
Kuartal 1 Saldo awal kas Penagihan : Kas penjualan Penjualan kredit : Kuartal berjalan Kuartal sebelumnya Total kas yang tersedia Dikurangi pengeluaran : Bahan baku langsung : Kuartal berjalan Kuartal sebelumnya Tenaga kerja langsung Overhead Penjualan & Adm Pajak penghasilan Peralatan Total pengeluaran Saldo kas minimum Total kas yang dibutuhkan Kelebihan (kekurangan) kas yang tersedia Pembiayaan : 1,0 Pinjaman Pembayaran kembali Bunga (b) 00 a a a Rp 2.500 6.750 1.350 15.800 Rp (3,59 4) (1,00 0) (1,27 2) (1,74 1) (1,67 0) (6,50 0) (15,77 7) (1,00 0) (16,77 7) b.1 b.1 b.1 Rp 5.200 2 3 4 Tahun Sumber a g

Rp

C.3 C.3 4 d.5 d.8 f,9 e

Rp

(97 Rp 7)

Akuntansi Manajemen Hal. 72

Total pembiayaan Saldo akhir kas (c)

Rp Rp

1.000 1.023

b. Pembayaran bunga adalah 6/12 x 0,12 x Rp 1.000. Oleh karena pinjaman muncul pada awal kuartal dan pembayaran kembali pada akhir kuartal, pembayaran kembali pokok pinjaman terjadi setelah enam bulan. c. Total kas yang tersedia minus total pengeluaran plus (atau minus) total pembiayaan.

E.

Neraca yang Dianggarkan Neraca yang dianggarkan tergantung pada

informasi yang terkandung dalam neraca saat ini dan yang berada dalam anggaran lain di anggaran induk. F. Menggunakan Anggaran untuk Evaluasi Kinerja : Menjelaskan anggaran fleksibel, dan

Tujuan

mendaftar berbagai fitur yang seharusnya dimiliki sebuah sistem anggaran, untuk mendorong para manajer menerapkan perilaku yang sesuai tujuan
1.

Anggaran Statis (static budget )

Akuntansi Manajemen Hal. 73

Adalah anggaran untuk tingkat aktivitas tertentu. Anggaran ini tidak terlalu berguna untuk menyiapkan laporan kinerja. Anggaplah bahwa penjualan kuartal pertama DAGADU lebih banyak dari yang diperkirakan; total 1.100 kaos terjual bukan 1.000 kaos seperti yang dianggarkan dalan Laporan 1. Oleh karena kenaikan aktivitas tingkat penjualan, yang 1.060 produksi unit meningkat Sebagai 2), di atas ganti DAGADU direncanakan.

memproduksi

(Laporan

memproduksi 1.200 unit kaos berlogo.


Laporan Kinerja Biaya Produksi Kuartalan SESUNGGUHNYA Unit yang diproduksi B.BBL B.TKL Overhead Variabel : Perlengakapan Listrik Tetap : Supervisi Penyusutan Total DIANGGARKAN VARIAN F U U U U F U

2.

Anggaran Fleksibel (flexible budget ), Adalah anggaran yang memungkinkan suatu untuk menghitung perkiraaan biaya

perusahaan

Akuntansi Manajemen Hal. 74

dalam

suatu

tingkat

aktivitas.

Kunci

untuk

membentuk anggaran fleksibel adalah pengetahuan atas biaya tetap dan variabel. Anggaran fleksibel adalah kunci untuk memberikan umpan balik secara lebih sering yang dibutuhkan para manajer untuk menerapkan pengendalian dan secara efektif menjalankan rencana perusahaan. Anggaran fleksibel adalah alat pengendalian yang sangat bagus karena anggaran ini memungkinkan pihak manajemen untuk menghitung berapa biaya yang seharusnya untuk tingkat output sesungguhnya tersebut.

Dimensi Perilaku Anggaran Anggaran sering digunakan untuk menilai kinerja para manaer. Perilaku positif muncul ketika tujuan tiap manajer sejalan dengan tujuan organisasi, dan manajer memiliki penggerak untuk mencapainya. Umpan Balik Berkala atas Kinerja Para Manajer perlu mengetahui bagaimana kinerja mereka sejalan dengan berlalunya tahun. Dengan menyediakan laporan kinerja secara berkala, manajer

Akuntansi Manajemen Hal. 75

dapat

mengambil

tindakan

korektif,

dan

untuk

mengubah rencana sebagaimana diperlukan. Insentif Uang dan Bukan Uang Insentif adala cara yang digunakan organisasi untuk mempengaruhi manajer agar melakukan lebih banyak usaha dalam mencapai tujuan organisasi. Insentif dan uang digunakan untuk mengendalikan daya, dengan kecenderungan seorang manajer untuk melalaikan membuang-buang sumber menghubungkan kinerja anggaran pada kenaikan gaji, bonus, dan promosi. Insentif bukan uang, termasuk memperkaya pekerjaan (job enrichment), meningkatkan tanggung jawab dan otonomi, program penghargaan non-uang dan lainnya, dapat digunakan untuk meningkatkan sistem pengendalian anggaran.

3.

Anggaran Partisipatif (participative budgeting) Memungkinkan para alam manajer manajer tingkat bawah turut pada sertad para pembuatan tingkat anggaran. dan

untuk jawab

Anggaran ini mengkomunikasikan rasa bertanggung bawah mendorong kreativitas. Peningkatan tanggung jawab

Akuntansi Manajemen Hal. 76

dan tantangan yang inheren dalam proses tersebut memberikan insentif non-uang yuang mengarah pada tingkat kinerja yang lebih tinggi.

G.

Anggaran Berdasarkan Aktivitas

Tujuan : Menjelaskan bagaimana cara kerja anggaran berdasarkan aktivitas

Sistem
Pendekaan digunakan untuk

anggaran pada tingkat aktivitas dapat

menjadi pendekatan yang berguna untuk mendukung manajemen perbaikan dan proses yang berkelanjutan. anggaran untuk berdasarkan ativitas dapat biaya yang menekankan efisiensi penurunan aktivitas

melalui peniadaan aktivitas yang tidak berguna dan memperbaiki diperlukan. Anggaran Fleksibel Aktivitas nantinya aktivitas. Analisis varians dalam suatu kerangka kerja aktivitas memungkinkan perbaikan dalam pelaporan kinerja jika terdapat (activity flexible pada output

budgeting ) adalah prediksi berapa biaya aktivitas perubahan

Akuntansi Manajemen Hal. 77

anggaran

tradisional.

Hal

ini

juga

meningkatkan

kemampuan untuk mengelola aktivitas.


Laporan Kinerja Berdasarkan Aktivitas
BIAYA SESUNGGUHNY A VARIANS DIANGGARKAN ANGGARAN

Bahan baku langsung Tenaga Kerja Langsung Pemeliharaan Permesinan Inspeksi Penyetelan Pembelian Total

Contoh soal
1.

Aggaran Operasional yang Terpilih Young Products memproduksi rak mantel. Proyeksi penjualan untuk kuartal pertama tahun yang akan datang dan persediaan awal serta akhir adalah sebagai berikut :
Unit penjualan Harga per unit Unit dalam persediaan awal 8.000 Unit dalam persediaan akhir yang ditargetkan 12.000 100.000 Rp 15

Akuntansi Manajemen Hal. 78

Rak mantel dicetak dan kemudian dicat. Masingmasing rak membutuhkan empat pon logam, yang bernilai Rp2,50 per pon. Persediaan awal bahwan baku adalah 4.000 pon. Young products ingin memiliki 6.000 pon logam dalam persediaan di akhir kuartal tersebut. Tiap rak yang diproduksi membutuhkan 30 menit jam tenaga kerja langsung, yang dibebankan sebesar Rp9 per jam. Diminta : 1. Siapkan pertama 2. Siapkan pertama 3. Siapkan pembelian bahan baku langsung untuk kuartal pertama 4. Siapkan tenaga kerja langsung untuk kuartal pertama Jawab : 1. Anggaran penjualan
Young Products Anggaran Penjualan Untuk Kuartal Pertama Unit Harga per unit Penjualan 100.000 x Rp 15 Rp1.500.000

anggaran anggaran

penjualan produksi

untuk untuk

kuartal kuartal

Akuntansi Manajemen Hal. 79

2. Anggaran Produksi
Young Products Anggaran Produksi Untuk Kuartal Pertama Penjualan (dalam unit) 100.000 Persediaan akhir yang diinginkan 12.000 Total yang dibutuhkan Persediaan awal ( 8.000) Unit yang diproduksi

112.000 104.000

3. Anggaran Pembelian Bahan Baku Langsung


Young Products Anggaran Pembelian Bahan baku Langsung Untuk Kuartal Pertama Unit yang diproduksi 104.000 Bahan baku langsung per unit (pons) x 4 Produksi yang dibutuhkan (pons) 416.000 Produksi akhir yang dibutuhkan 6.000 (pons) Total yang dibutuhkan (pons) 422.000 Persediaan awal (pons) 4.000 Bahan baku yang perlu dibeli (pons) 418.000 Biaya per pon x Rp2,50 Total biaya pembelian Rp1.045.000

4. Anggaran Tenaga Kerja Langsung


Young Products Akuntansi Manajemen Hal. 80

Anggaran Tenaga Kerja Langsung Untuk Kuartal Pertama Unit yang diproduksi 104.000 Tenaga kerja : jam per unit 0,5 Total jam yang dibutuhkan 52.000 Biaya per jam 9 Total biaya tenaga kerja langsung 468.000

Rp

Rp Rp

2. Anggaran Kas Rogier, Inc., berharap untuk menerima kas dari penjualan Rp45.000 dalam bulan Maret. Sebagai tambahan, Rogier berharap untuk menjual sebauh bangunan senilai Rp 3.500. Pembayaran untuk bahan baku dan perlengkapan diperkirakan memiliki nilai total Rp 10.000, gaji tenaga kerja langsung akan senilai Rp12.500, dan pengeluaran lain dianggarkan sebesar Rp14.900. Pada 1 Maret, saldo akun kas adalah Rp1.230 Diminta : 1. Siapkan anggaran kas bagi Rogier, Inc,. untuk bulan Maret

Akuntansi Manajemen Hal. 81

2. Asumsikan Rogier , Inc. menginginkan saldo minimum tersebut kas dapat Rp 15.000 dan dari perusahaan bank dalam meminjam

kelipatan Rp 1.000 dengan tarif bunga 12 persen per tahun. Berapakah jadinya besar nilai saldo akhir pada bulan Maret setelah disesuaikan? Berapa banyak bunga utang Rogier dalam bulan April dengan anggapan bahwa seluruh jumlah yang dipinjam dalam bulan Maret akan dibayar kembali? Jawab: 1. Anggaran Kas
Rogier,Inc Anggaran Kas untuk Bulan Maret Saldo awal kas Penjualan tunai Penjualan bangunan Total kas yang tersedia Pengeluaran : Bahan & perlengkapan Gaji tenaga kerja langsung Pengeluaran lain-lain Total pengeluaran Saldo kas terakhir Rp 1.230 45.000 3.500 49.730 Rp 10.000 12.500 14.900 37.400 12.330

2. Saldo yang disesuaikan


Akuntansi Manajemen Hal. 82

Saldo akhir yang belum disesuaikan Plus pinjaman Saldo akhir yang disesuaikan

12.330 3.000 Rp 15.330

Dalam bulan April, bunga terutang menjadi : (1/12 x 0,12 x Rp3.000) = Rp 30

G. LATIHAN SOAL
1. Fresh n clean, Inc, memproduksi dua produk

cucian: deterjen dan bubuk perendam cucian. Kedua produk tersebut dijual dalam kotak 32 ons. Deterjen dijual dengan harga Rp3 per kotak, dan bubuk perendam cucian dijual seharga Rp3,50 per kotak. Penjualan yang diproyeksikan (dalam satuan kotak) untuk empat kuartal yang akan datang adalah sebagai berikut :
Deterjen Kuartal pertama, 2006 Kuartal kedua, 2006 Kuartal ketiga, 2006 Kuartal keempat, 2006 Kuartal pertama, 2007 40.000 55.000 62.000 70.000 45.000 Bubuk Perendam Cucian 50.000 50.000 60.000 70.000 55.000

Akuntansi Manajemen Hal. 83

Wakil direktur utama bagian penjualan yakin bahwa penjualan yang diproyeksikan tersebut realistis dan dapat dicapai oleh perusahaan. Diminta : 1. Siapkan suatu anggaran penjualan untuk tiap kuartal tahun 2006, dan untuk tahun tersebut secara keseluruhan. Perlihatkan penjualan berdasarkan tiap produk dan dalam jumlah total untuk tiap periode waktu.
2. Bagaimana Fresh n Clean,Inc menggunakan

anggaran penjualan ini? 2. Merujuk pada Latihan 1, Fresh n Clean, Inc, berikutnya persiapkan anggaran produksi untuk tiap produk. Persediaan awal untuk deterjen pada 1 Januari adalah 2.000 kotak. Kebijakan perusahaan adalah untuk memiliki 10 persen penjualan deterjen kuartal berikutnya dalam persediaan kotak. akhir. Persediaan perusahaan awal adalah bubuk untuk perendam cucian pada 1 Januari adalah 3.200 Kebijakan memiliki 20 persen penjualan bubuk perendam pada kuartal berikutnya dalam persediaan akhir. Diminta :

Akuntansi Manajemen Hal. 84

Siapkanlah anggaran produksi untuk tiap produk per kuartal dan secara keseluruhan, untuk tahun tersebut
3. Capn Ahab, Inc memproduksi sejumlah produk

kopi yang berbeda. Diantaranya adalah 10 ons kantong biji kopi. Anggaran penjualan untuk empat bulan pertama tahun berjalan ditunjukkan dibawah ini:
Unit Penjualan Januari Februari Maret April 200.000 140.000 180.000 210.000 Penjualan dalam satuan uang Rp1.000.000 700.000 900.000 1.050.000

Kebijakan perusahaan mensyaratkan persediaan akhir tiap bulan adalah 20 persen dari penjualan bulan berikutnya. Pada awal Januari, persediaan biji kopi adalah 35.000 kantong. Diminta : Siapkanlah pertama anggaran produksi untuk kuartal jumlah tahun berjalan. Tunjukkan

kantong yang harus diproduksi tiap bulan, juga jumlah total untuk satu kuartal.

Akuntansi Manajemen Hal. 85

4. Dengan merujuk pada no.3, anggaplah bahwa

dua bahan mentah diperlukan untuk membuat kantong kopi Capn Ahab dan biji kopi yang dipanggang. Masing-masing kantong kopi membutuhkan satu kantong dan 10 ons biji panggang. Kebijakan perusahaan meminta agar persediaan akhir bahan mentah tiap bulan adalah 10 persen dari produksi yang dibutuhkan bulan berikutnya. Kebijkan ini dipenuhi pada 1 Januari. Diminta : 1. Siapkan anggaran pembelian bahan baku langsung kantong untuk bulan Januari dan Februari 2. Siapkan anggaran pembelian bahan baku langsung biji panggang untuk bulan Januari dan Februari

5. Carson, Inc, memproduksi perlengkapan kantor, seperti pensil. Pensil didikat dalam paket-paket, tiap paket dijual seharga Rp0,50. Anggaran penjualan untuk empat bulan pertama tahun

Akuntansi Manajemen Hal. 86

berjalan berikut :

untuk

produk

ini

adalah

sebagai

Unit Penjualan Januari Februari Maret April 200.000 240.000 220.000 200.000

Penjualan dalam satuan uang Rp100.000 120.000 110.000 100.000

Kebijakan perusahaan mensyaratkan persediaan akhir tiap bulan adalah 15 persen dari penjualan bulan berikutnya. Tetapi, pada awal Januari, oleh karena penjualan yang lebih banyak dalam bulan Desember daripada yang diantisipasi, persediaan awal pensil hanya 18.000 paket. Diminta : Siapkan anggaran produksi kuartal pertama tahun berjalan. Tunjukkan jumlah unit yang harus diproduksi tiap bulan, seperti juga untuk keseluruhan kuartal.
6. Lanning company memproduksi beragam label,

termasuk label nama yang melekat dengan disterika, yang dijual pada para orang tua yang anak-anaknya di kamp perkemahan. (Kamp perkemahan tersebut meminta para peserta
Akuntansi Manajemen Hal. 87

menaruh nama masing-masing di tiap baju). Masing-masing rol mengandung 25 yard pita kertas dengan 1.000 salinan nama anak. Masingmasing yard pita kertas bernilai Rp0,15. Lanning telah menganggarkan produksi rol label untuk empat bulan ke depan sebagai berikut :
Maret April Mei Juni Rol dalam unit 10.000 30.000 50.000 6.000

Kebijakan persediaan mensyaratkan jumlah pita kertas yang cukup dalam persedaan akhir tiap bulan, untuk memenuhi 20 persen kebutuhan produksi bulanan yang mendatang. Persediaan pita kertas pada awal Maret persis sama dengan jumlah Diminta : Siapkan anggaran pembelian bahan baku langsung bulan Maret, April, dan Mei yang menunjukkan pembelian dalam unit dan dalam satuan uang untuk tiap bulan dan secara keseluruhan. yang dibutuhkan untuk memenuhi kebijakan persediaan.

Akuntansi Manajemen Hal. 88

7. Dengan merujuk pada anggaran produksi dalam latihan 6, masing-masing rol label yang diproduksi membutuhkan (rata-rata_ 0,04 jam tenaga kerja langsung . Biaya rata-rata tenaga kerja langsung adalah Rp 12 per jam.

Diminta : Siapkanlah untuk anggaran Maret, tenaga April, kerja dan langsung Mei yang bulan

menunjukkan jam yang dibutuhkan dan biaya tenaga kerja langsung untuk tiap bulan dan secara keseluruhan. 8. Penjual grosir pipa air telah meminta anggaran kas untuk bulan Juni. Setelah menguji catatan perusahaan, Anda menemukan hal berikut : a. Saldo kas 1 Juni adalah Rp1.345 b. Penjualan aktual untuk bulan April dan Mei adalah :
Penjualan kas Penjualan kredit Total Penjualan April Rp 10.000 50.000 60.000 Mei Rp15.000 85.000 100.000

Akuntansi Manajemen Hal. 89

c. Penjualan kredit ditagih selama periode tiga bulanan : 50 persen dalam bulan penjualan, 30 persen pada bulan kedua, dan 16 persen untuk bulan ketiga. Penjualan yang ditagih untuk bulan ketiga dibebani dengan 1,5 persen biaya keterlambatan, tapi hanya separuh pelanggan yang terkena biaya keterlambatan membayar perusahaan baginya biaya tidak untuk tersebut, berpikir mencoba dan cukup ini yang pemilik berharga

mengumpulkan

setengah sisanya. Sisa penjualan tidak tertagih. d. Pembelian persediaan rata-rata 80 persen total penjualan suatu bulan. Dari pembelianpembelian tersebut, 40 persen dibayar dalam bualan pembelian. Sisanya 60 persen dibayar dalam bulan berikutnya. e. Gaji dan upah total Rp10.300 dalam satu bulan; jumlah ini termasuk Rp54.500 gaji yang dibayarkan pada pemilik. f. Sewa Rp 2.200 per bulan g. Pajak yang dibayar dalam bulan Juni adalah Rp 5.500 Pemilik juga memberitahukan pada Anda bahwa dia memperkirakan penjualan tunai adalah Rp20.000

Akuntansi Manajemen Hal. 90

dan penjualan kredit Rp90.000 untuk bulan Juni. Tidak terdapat saldo kas minimum yang diminta. Pemilik perusahaan tidak memiliki akses terhadap pinjaman jangka pendek. Diminta :
1.

Siapkan anggaran kas bulan Juni. Masukkan laporan-laporan pendukung untuk penagihan kas dan pembayaran kas.

2.

Apakah

bisnis

menunjukkan

saldo

kas

negatif untuk bulan Juni? Anggaplah bahwa pemilik tersebut tidak lagi memiliki harapan untuk membuat pengajuan kredit bagi bisnis tersebut. Rekomendasi apa yang akan Anda berikan untuk menangani saldo kas yang negatif tersebut?
9. Regina Johnson, kontroler Pet-Care Company,

telah

diinstruksikan fleksibel tersebut anjing.

mengembangkan untuk biaya memproduksi dua

suatu tipe

anggaran Perusahaan makanan

overhead. adalah

Pertama,

BasicDiet,

sautu standar campuran

untuk anjing yang

sehat. Kedua, SpecDiet, adalah suatu formulasi dengan protein yang dikurangi untuk anjing

Akuntansi Manajemen Hal. 91

yuang lebih tua dengan problem kesehatan. Kedua makanan anjing tersebut menggunakan bahan mentah yang sama dalam proporsi yang berbeda. Perusahaan berharap untuk memproduksi 100.000 kantong masing-masing seberat limapuluh pon untuk tiap produk, selama tahun mendatang. BasicDiet membutuhkan 0,25 jam tenaga kerja langsung per kantong, dan SpecDiet membutuhkan biaya 0,30. tetap Regina dan telah mengembangkan
Overhead

variabel

berikut untuk masing-masing overhead:


Biaya Tetap Rp 17.000 tidak 26.500 18.000 Tarif variabel per jam Tenaga Kerja Langsung Rp 0,40 0,50 1,60

Pemeliharaan Listrik Tenaga Kerja Langsung Sewa

Diminta : 1. Siapkan anggaran overhead untuk tingkat aktivitas 2. Siapkan yang diharapkan dalam tahun yang mendatang anggaran overhead mencerminkan produksi yang 10 persen lebih tinggi dari yang diharapkan (untuk
Akuntansi Manajemen Hal. 92

kedua produk) dan satu untuk produksi yang 20 persen lebih rendah dari yang diharapkan 10. Dengan merujuk pada informasi yang diberikan dalam Latihan 9, anggaplah bahwa Pet-care sebenarnya memproduksi 120.000 kantong Basic Diet dan 100.000 SpecDiet. Biaya aktual overhead yang muncul adalah sebagai berikut :
Pemeliharaan Listrik Tenaga Kerja tidak Langsung Sewa Rp 40.500 31.700 119.000 18.000

Diminta : 1. Siapkan laporan kinerja untuk tahun berjalan. 2. Berdasarkan pada laporan tersebut, apakah Anda akan menilai salah satu varians tersebut signifikan? Dapatkah anda memikirkan bebrapa kemungkinan tersebut? alasan untuk varians-varians

Akuntansi Manajemen Hal. 93

Akuntansi Manajemen Hal. 94

BAB VI AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN

A.

Pendahuluan

Sistem

akuntansi

manajemen

memainkan

peranan yang penting dalam mengukur tindakan dan hasil serta dalam mendefinisikan penghargaan yang akan diterima oleh para individu. Perananan ini disebut sebagai akuntansi pertanggungjawaban dan merupakan manajerial. 1. 2. 3. 4. alat Model fundamental akuntansi dari pengendalian pertanggungjawabn

didefinisikan dengan empat elemen inti : Menugaskan tanggung jawab Membuat ukuran kinerja atau kriteria Mengevaluasi kinerja Memberikan penghargaan Tujuan organisasi dari sejalan model untuk tiga : ini adalah suatu untuk tujuan mempengaruhi perilaku sehingga inisiatif individu dan mencapai umum atau berbagai tujuan. Akuntansi manajemen memberikan jenis sistem akuntansi fungsi, pertanggungjawaban berdasarkan

berdasarkan aktivitas, dan berdasarkan strategi.


Akuntansi Manajemen Hal. 95

B.

Akuntansi

Pertanggungjawaban

Berdasarkan

Fungsi dan Berdasarkan Aktivitas Tujuan : Mahasiswav mampu membandingkan dan membedakan sistem akuntansi pertanggungjawaban berdasarkan fungsi dan aktivitas.

Sistem
berdasarkan pada menyatakan keuangan keuangan. ketika individu dan

akuntansi fungsi dan ukuran

pertanggungjawaban tanggung jawab serta faktor

menugaskan unit kinerja

organisasional berdasarkan pada

menekankan perusahaan

perspektif dalam

Sitem berdasarkan fungsi dikembangkan beroperasi

kebanyakan

lingkungan yang relatif stabil. Elemen berikut : 1.


2.

sistem

pertanggungjawaban

berdasarkan fungsi terdiri dari beberapa hal sebagai Menugaskan tanggung jawab terfokus pada fungsi unit organisasional dan individu. Penetapan anggaran ukuran kinerja menggunakan biaya standar dan penghitungan

sebagai dasar kriteria aktivitas.

Akuntansi Manajemen Hal. 96

3.

Pengukuran kinerja dengan membandingkan hasil sesungguhnya dengan hasil yang untuk dianggarkan. Kinerja biaya sangat ditekankan.

4.

Pemberian

penghargaan

didesain

mendorong para individu mengelola biaya untuk mencapai atau mengalahkan standar anggaran. Akuntansi pertanggungjawaban berdasarkan aktivitas, di lain pihak, adalah sistem akuntansi pertanggungjawaban yang dikembangkan bagi para perusahaan yang beroperasi dalam lingkungan yang terus menerus menuntut perbaikan. Akuntansi aktivitas dan pada pertanggungjawaban menggunakan nonkeuangan. Elemen berdasarkan 1. sebagai berikut : Menugaskan tanggung jawab terfokus pada proses dan tim proses; Inovasi Proses, mengacu pada kinerja proses;
Akuntansi Manajemen Hal. 97

berdasarkan kinerja ini

menempatkan tanggung jawab pada proses dan ukuran keuangan menekankan Pendekatan sistem aktivitas terdiri

perspektif keuangan dan proses. pertanggungjawaban dari beberapa hal

Perbaikan Proses, mengacu pada efisiensi

Pembuatan Proses, mengacu pada instalasi suatu proses baru secara keseluruhan
2.

Penetapan ukuran kinerja berorientasi pada proses, sehingga pada akhirnya standar seharusnya mencerminkan nilai tambah pada aktivitas individual dan proses.

3.

Pengukuran kinerja meliputi waktu, kualitas dan efisiensi. Pemberian penghargaan berdasarkan grup

4.

karena dicapai melalui usaha tim. C. Pusat Investasi, Pusat Laba, dan Pusat Biaya

Tujuan : Mahasiswa memahami konsep-konsep pusat investasi, pusat laba dan pusat biaya.

Dalam
Pusat sesuatu

suatu organisasi yang didesentralisasi, disusun di segala suatu

sistem akuntansi pertanggungjawaban sekitar sejumlah pusat-pusat. pertanggungjawaban apapun yang ada

adalah dalam

yang

organisasi dimana pengendalian atas pengeluaran biaya atau pengendalian atas perolehan pendapatan dapat diharapkan dijumpai seperti itu disitu. dapat Pusat dijumpai pertanggungjawaban

Akuntansi Manajemen Hal. 98

berapa

orang,

operasi, Biaya

departemen, adalah

perusahaan, pusat

divisi, ataupun keseluruhan organisasi itu sendiri. Pusat setiap pertanggungjawaban apapun yang mengendalikan pengeluaran biaya. Pusat biaya tidak mempunyai pengendalian atas penjualan atau atas perolehan pendapatan. Pusat Laba adalah kebalikan dari pusat biaya, pusat laba mempunyai pengendalian baik atas biaya maupun atas pendapatan. Pusat Investasi adalah pusat pertanggungjawaban apapun yang ada dalam suatu organisasi yang mempunyai pengendalian atas biaya dan atas pendapatan serta mempunyai pengendalian juga atas dana investasi. D. Akuntansi : Pertanggungjawaban bisa Berdasarkan dan

Aktivitas dan Berdasarkan Strategi Tujuan Mahasiswa membandingkan membedakan sistem akuntansi pertanggungjawaban berdasarkan aktivitas dan strategi.

Akuntansi

pertanggungjawaban

berdasarkan

aktivitas menampilkan suatu perubahan signifikan bagaimana tanggung jawab ditempatkan, diukur, dan
Akuntansi Manajemen Hal. 99

dievaluasi. Sistem berdasarkan aktivitas menambah perspektif proses pada perspektif keuangan dari sistem akuntansi pertanggungjawaban berdasarkan fungsi secara efektif. Sistem berdasarkan akuntansi strategi adalah pertanggungjawaban langkah selanjutnya

dalam evolusi akuntansi pertanggungjawaban. Sistem akuntansi pertanggungjawaban berdasarkan strategi (Balanced Scorecard) menerjemahkan misi dan strategi organisasi ke dalam tujuan operasional dan mengukur empat perspektif yang berbeda: perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses, dan perspektif Elemen berikut : 1. Penempatan keuangan, 2. Pembuatan Tanggung perspektif perspektif Kinerja juga Ukuran Jawab proses pelanggan meliputi selain dan dan mempertahankan (pembelajaran sistem dan pertumbuhan) infrastruktur. pertanggungjawaban berdasarkan strategi terdiri dari beberapa hal sebagai

pembelajaran serta pertumbuhan (infrastruktur). orientasi proses dari sistem aktivitas.

Akuntansi Manajemen Hal. 100

3.

Pengukuran

Kinerja

berorientasi pelanggan

pada

proses

(efisiensi),dengan

(kepuasan

pelanggan); dengan infrastruktur (kepuasan dan keahlian pegawai), dengan konsekuensi ekonomi dari pelaksanaan proses ( trend biaya). 4. Pemberian Penghargaan berdasarkan grup karena dicapai melalui usaha tim.

E.

Analisis Nilai Proses

Tujuan :Mahasiswa mampu menjelaskan analisis nilai proses

Analisis
lebih bukan pada

nilai

proses

merupakan

landasan

akuntansi pertanggungjawaban berdasarkan aktivitas memfokuskan pada akuntabilitas juga aktivitas, biaya; dan menekankan

maksimalisasi kinerja sistem yang luas, bukan pada kinerja individual. mengubah konsep Analisis nilai proses membantu akuntansi pertanggungjawaban

berdasarkan aktivitas dari dasar konseptual ke dasar operasional. Analisis nilai proses mengacu pada (1) analisis penggerak, (2) analisis aktivitas dan (3) pengukuran kinerja aktivitas.
Akuntansi Manajemen Hal. 101

1.

Analisis Penggerak: Pencarian Akar Penyebab Pengelolaan pemahaman aktivitas memerlukan biaya suatu aktivitas. mengenai penyebab

Setiap aktivitas memiliki input dan output. Input aktivitas adalah sumber-sumber yang dipakai oleh aktivitas dalam memproduksi output. Output aktivitas adalah hasil atau produk sutau aktivitas. Ukuran output aktivitas adalah berapa kali aktivitas dilakukan. Hal ini adalah ukuran yang dapat dihitung dari output. Ukuran output yang efektif adalah ukuran permintaan yang ditempatkan pada suatu aktivitas, yang disebut penggerak aktivitas. Oleh karena permintaan terhadap suatu aktivitas dapat berubah, maka biaya aktivitas juga dapat berubah. Tujuan analisis penggerak adalah usaha yang dikeluarkan untuk mengidentifikasikan faktorfaktor tersebut yang merupakan akar penyebab biaya aktivitas. Sering kali akar penyebab biaya suatu aktivitas adalah juga akar penyebab aktivitas terkait lainnya. 2. Analisis Aktivitas : Mengidentifikasikan dan

Menghitung Isi Nilai

Akuntansi Manajemen Hal. 102

Inti dari analisis nilai proses adalah analisis aktivitas. Analisis aktivitas adalah proses pengidentifikasian, penjelasan, dan pengevaluasian aktivitas yang perusahaan lakukan. Analisis aktivitas seharusnya mengeluarkan empat hasil :

Aktivitas apa yang dilakukan Berapa aktivitas banyak orang yang melakukan

Waktu dan sumber daya yang dibutuhkan untuk melakukan aktivitas Penghitungan nilai aktivitas untuk organisasi, termasuk rekomendasi untuk memilih dan hanya mempertahankan nilai. Aktivitas dapat diklasifikasikan sebagai aktivitas aktivitas yang menambah

bernilai tambah atau aktivitas tak bernilai tambah. 2.1. Aktivitas Bernilai Tambah (value added) Aktivitas-aktivitas yang perlu untuk dipertahankan dalam bisnis disebut sebagai aktivitas bernilai tambah. Beberapa aktivitas-aktivitas yang diwajibkan-diperlukan hukum. Suatu untuk memenuhi yang ketentuan diubah aktivitas dapat

Akuntansi Manajemen Hal. 103

diklasifikasikan

sebagai

nilai

tambah

jika

secara

simultan memenuhi tiga kondisi :


Aktivitas yang menghasilkan perubahan, Perubahan tersebut tidak dapat dicapai oleh aktivitas yang sebelumnya, dan Aktivitas tersebut memungkinkan aktivitas lain untuk dilakukan. Aktivitas manajerial secara khusus dirancang

untuk mengelola aktivitas bernilai tambah lainnyauntuk memastikan bahwa aktivitas dilakukan dengan cara yang efisien dan sesuai jadwal. Setelah aktivitas bernilai tambah biaya diidentifikasi, nilai tambah. kita Biaya dapat nilai mendefinisikan

tambah adalah biaya untuk melakukan aktivitas nilai tambah dengan efisiensi yang sempurna. 2.2. Aktivitas Tak Bernilai Tambah (non value added) Semua aktivitas, selain yang aktivitas yang sangat penting untuk dipertahankan dalam bisnis, sehingga dianggap sebagai aktivitas yang tidak diperlukan, disebut aktivitas tak bernilai tambah. Aktivitas tak bernilai tambah merupakan aktivitas yang tidak dapat memenuhi salah satu dari ketiga kondisi yang didefinisikan sebelumnya.

Akuntansi Manajemen Hal. 104

Aktivitas ini tidak bernilai tambah karena hal ini mengulang pekerjaan; aktivitas itu melakukan sesuatu yang seharusnya dikerjakan oleh aktivitas sebelumnya. Biaya tak bernilai tambah adalah biaya yang disebabkan oleh aktivitas tak bernilai tambah atau kinerja yang tidak efisien dari aktivitas bernilai tambah. Aktivitas tak bernilai tambah dapat muncul di mana saja dalam organisasi. Dalam operasional manufaktur, ada lima aktivitas utama yang sering disebut sebagai suatu yang sia-sia dan tidak perlu: Penjadwalan Pemindahan Penantian Pengawasan Penyimpanan 2.3. Pengurangan Biaya Usaha untuk menurunkan biaya dari produk dan proses yang ada disebut sebagai penghitungan biaya Kaizen. Penghitungan biaya Kaizen bercirikan perbaikan secara konstan terhadap proses dan produk yang ada. Analisis aktivitas adalah elemen kunci dari
Akuntansi Manajemen Hal. 105

penghitungan biaya kaizen. Analisis aktivitas dapat menurunkan biaya dengan empat cara : Penghapusan aktivitas Pemilihan aktivitas Pengurangan aktivitas Pembagian aktivitas Penghapusan aktivitas berfokus pada aktivitas

tidak bernilai tambah. Setelah aktivitas yang tidak menambah nilai teridentifikasi, ukuran harus diambil untuk menghindarkan organisasi dari aktivitas ini. Pemilihan aktivitas melibatkan pemilihan di antara aktivitas yang berbeda dikarenakan strategi bersaing. Strategi berbeda. Pengurangan aktivitas sumber daya yang mengurangi waktu dan oleh aktivitas. berbeda menyebabkan aktivitas yang

dibutuhkan

Pendekatan untuk menurunkan aktivitas seharusnya secara primer ditujukan pada perbaikan aktivitas yang diperlukan perbaikan atau strategi tak jangka bernilai pendek tambah untuk sampai aktivitas

kegiatan ini dapat dihapuskan.


Akuntansi Manajemen Hal. 106

Pembagian

aktivitas

meningkatkan

efisiensi

aktivitas yang diperlukan dengan menggunakan skala ekonomi. Secara khusus, kuantitas penggerak biaya ditingkatkan tanpa meningkatkan biaya total aktivitas itu sendiri. 3. Pengukuran Kinerja Aktivitas Ukuran kinerja aktivitas muncul dalam bentuk keuangan dan nonkeuangan. Ukuran ini dirancang untuk menilai seberapa baik suatu aktivitas dikerjakan dan hasil yang dicapai. Ukuran juga dirancang untuk menyatakan apakah terjadi perbaikan yang konstan. Ukuran kinerja aktivitas berpusat pada tiga dimensi utama : (1) efisiensi, (2) kualitas, dan (3) waktu.

3.1.

Efisiensi Aktivitas Ukuran nonkeuangan, keuangan. Ukuran keuangan untuk efisiensi aktivitas meliputi : waktu kinerja cenderung bersifat dan sedangkan ukuran efisiensi

kualitas dapat berupa keuangan dan juga berupa non

Akuntansi Manajemen Hal. 107

Laporan biaya aktivitas bernilai tambah dan tak bernilai tambah, Trend dalam laporan biaya aktivitas, Laporan standar Kaizen Benchmarking Penghitungan biaya daur hidup Biaya Bernilai Tambah biaya aktivitas menilai dan Tak

Pelaporan Dengan

Bernilai Tambah membandingkan dengan biaya dapat aktivitas bernilai tingkat dan sesungguhnya tambah, untuk

manajemen Untuk

ketidakefisienan aktivitas dan menentukan potensi perbaikan. mengidentifikasikan menghitung biaya yang bernilai dan tidak bernilai, ukuran output untuk tiap aktivitas harus didefinisikan. Setelah kuantitas quantities ukuran SQ) output bernilai untuk didefinisikan, tambah tiap aktivitas maka dapat standar (standard

didefinisikan. Biaya bernilai tambah dapat dihitung dengan mengalikan kuantitas standar bernilai tambah dengan standar harga (standard price-SP). Biaya tak bernilai tambah dapat dihitung sebagai perbedaan antara output sesungguhnya tingkat aktivitas (activity

Akuntansi Manajemen Hal. 108

quantity-AQ)

dan

tingkat

bernilai

tambah

(SQ),

dikalikan dengan biaya standar per unit. Rumus penghitungan biaya : Biaya bernilai tambah Biaya tak bernilai tambah SQ ) SP = SQ x SP = ( AQ

Dimana : SQ aktivitas SP aktivitas AQ = atau Contoh:


Figur 5.1. Laporan Biaya Bernilai Tambah dan Tak Bernilai Tambah Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2005 AKTIVITAS Pengelasan Pengerjaan Ulang BIAYA BERNILAI TAMBAH Rp 400.000 0 BIYA TAK BERNILAI TAMBAH Rp 80.000 90.000 BIAYA SESUNGGUHNY A Rp 480.000 90.000

= Tingkat ouput bernilai tambah suatu = Harga standar per unit ukuran ouput Kuantitas kapasitas sesungguhnya aktivitas praktis yang yang

digunakan untuk sumber daya fleksivel dibutuhkan untuk sumber daya terikat

Akuntansi Manajemen Hal. 109

Persiapan Pengawasan Total

0 0 Rp 400.000

360.000 60.000 Rp 590.000

360.000 60.000 Rp 990.000

Peranan Standar Kaizen Standar Kaizen mencerminkan perbaikan yang direncanakan untuk periode berikut. Perbaikan yang direncanakan diasumsikan dapat dicapai, sehingga standar Kaizen adalah suatu tipe standar yang dapat dicapai saat ini. Berikutnya, hasil sesungguhnya (seperti, biaya) dibandingkan dengan standar Kaizen untuk memberikan ukuran tingkat perbaikan yang dicapai. Benchmarking Pendekatan lain untuk pembuatan standar yang digunakan untuk membantu mengidentifikasi peluang perbaikan aktivitas disebut benchmarking. Benchmarking menggunakan praktik terbaik sebagai standar untuk mengevaluasi kinerja aktivitas. Benchmarking internal tidak harus dibatasi pada manajemen biaya. Tujuan benchmarking adalah untuk menjadi yang terbaik dalam melakukan aktivitas dan proses. Jadi, benchmarking seharusnya juga

Akuntansi Manajemen Hal. 110

melibatkan perbandingan dengan para pesaing atau industri lain. Akan tetapi, sering kali sulit untuk memperoleh data yang diperlukan untuk melakukan benchmarking eksternal. Pengaruh Perilaku dan Penggerak Pengurangan seharusnya aktivitas tak bernilai tambah dalam menghasilkan pengurangan

permintaan untuk aktivitas dan selanjutnya, suatu pengurangan dalam ukuran output aktivitas. Jika kinerja tim dipengaruhi oleh kemampuannya untuk menurunkan pemilihan output, dan biaya tak bernilai tambah, (sebagai maka ukuran dapat penggerak aktivitas

bagaimana

menggunakannya,

memepengaruhi perilaku. Manajemen Kapasitas Aktivitas Kapasitas aktivitas adalah berapa kali suatu aktivitas mengukur aktivitas dapat inspeksi dilakukan. Penggerak jumlah aktivitas akan kapasitas kapasitas aktivitas. Permintaan

menentukan

aktivitas yang dibutuhkan.

Akuntansi Manajemen Hal. 111

Selisih kapasitas menunjukkan penghitungan dua selisih kapasitas: selisih volume aktivitas dan selisih kapasitas yang tidak digunakan. Selisih volume aktivitas Adalah perbedaan antara tingkat aktivitas sesungguhnya yang didapatkan (kapasitas praktis, AQ) dan kuantitas standar bernilai tambah dari aktivitas yang seharusnya digunakan (SQ). Ketika suplai melebihi permintaan dengan kuantitas yang cukup besar, manajemen dapat mengambil tindakan untuk menurunkan kuantitas aktivitas yang diberikan.

Selisih kapasitas yang tidak digunakan, Adalah perbedaan antara ketersediaan aktivitas

(AQ) dan penggunaan aktivitas (AU), merupakan informasi penting yang seharusnya disediakan untuk manajemen. Tujuannya adalah untuk menurunkan permintaan akan aktivitas sampai selisih kapasitas yang tidak digunakan sebanding dengan selisish volume aktivitas. Penghitungan Anggaran Biaya Daur Hidup Daruh hidup produk secara sederhana adalah waktu keberadaan produk, dari pengkonsepan hingga tidak terpakai. Biaya daur hidup adalah semua biaya

Akuntansi Manajemen Hal. 112

yang berhubungan dengan produk untuk keseluruhan daur hidupnya. Hal ini meliputi pengembangan (perencanaan, rancangan, dan pengujian), produksi (aktivitas konversi) dan dukungan logistik. Biaya hidup keseluruhan adalah biaya daur hidup suatu produk plus biaya pasca pembelian oleh pelanggan, yang meliputi operasional, dukungan,

pemeliharaan, dan pembuangan. Penghitungan biaya hidup keseluruhan menekankan pada manajemen keseluruhan rantai nilai. Rantai nilai adalah kumpulan aktivitas yang dibutuhkan untuk merancang, mengembangkan, memproduksi, memasarkan, dan melayani suatu produk (atau jasa). Manajemen biaya daur hidup memfokuskan pada aktivitas pengelolaan rantai nilai sehingga terbentuk keunggulan bersaing jangka panjang. Untuk mencapai tujuan ini, para manajer berbagai kecocokan, harus atribut yang menyeimbangkan produk biaya hidup kinerja, keandalan, dan keseluruhan produk, metode pengiriman, inovasi, dan termasuk , keistimewaan ditawarkan

ketahanannya,

keindahannya,

kualitas yang dimilikinya. Penurunan Biaya

Akuntansi Manajemen Hal. 113

Peluang yang nyata untuk penurunan biaya muncul sebelum manufaktur dimulai. Para manajer perlu menginvestasikan lebih banyak pada aset sebelum manufaktur dan mengdedikasikan sumber daya yang lebih banyak untuk aktivitas dalam fase awal daur hidup produk sehingga biaya hidup keseluruhan dapat diturunkan. Biaya Keseluruhan Hidup Produk Dari sudut pandang keseluruhan hidup, biaya produk memiliki empat elemen utama:

Biaya yang tidak muncul lagi (perencanaan, perancangan, dan pengujian), Biaya manufaktur Biaya logistik, dan Biaya pasca pembelian dari pelanggan Penghitungan biaya daur hidup juga meningkatkan

kemampuan untuk membuat keputusan harga yang baik dan memperbaiki penilaian profitabilitas produk. Peranan Penghitungan Biaya Target Manajemen biaya daur hidup menekankan pada penurunan biaya , bukan pada pengendalian biaya.

Akuntansi Manajemen Hal. 114

Jadi, penghitungan biaya target menjadi suatu alat khusus antara yang harga berguna penjualan untuk yang pembuatan dibutuhkan tujuan untuk penurunan biaya. Biaya target adalah perbedaan menangkap pangsa pasar yang telah ditentukan terlebih dahulu dan laba per unit yang diinginkan. Jika biaya target kurang dari apa yang saat ini dapat tercapai, penurunan maka biaya ke manajemen yang biaya harus target. menemukan biaya Menemukan menggerakkan

sesungguhnya

penurunan biaya ini adalah tantangan utama dari penghitungan biaya target. Tiga metode penurunan biaya yang secara khusus digunakan, adalah : Rekayasa berlawanan Analisis nilai, dan Perbaikan proses Contoh Penghitungan biaya target : Suatu perusahaan mempertimbangkan untuk memproduksi mesin baru. Spesifikasi produk saat ini dan pangsa pasar yang ditarget meminta harga jual Rp 250.000,-. Laba yang diminta adalah Rp.50.000,per unit. Biaya target dihitung sebagai berikut :
Akuntansi Manajemen Hal. 115

Biaya target 50.000

Rp.

250.000-

Rp.

= Rp. 200.000

Akuntansi Manajemen Hal. 116

Contoh Penghitungan Biaya Daur Hidup


BIAYA UNIT DAN INFORMASI HARGA Biaya produksi unit Rp 6 Biaya daur hidup unit Rp 10 Biaya keseluruhan hidup Rp 12 unit Harga jual unit yang Rp 15 dianggarkan BIAYA YANG DIANGGARKAN ITEM 2005 2006 2007 TOTAL Biaya 200.000 200.000 Pengembangan Biaya Produksi - 240.000 360.000 600.000 Biaya Logistik 80.000 120.000 200.000 Subtotal tahunan 200.000 320.000 480.000 1.000.000 Biaya Pasca 80.000 120.000 200.000 pembelian Total tahunan 200.000 400.000 600.000 1.200.000 Unit yang diproduksi 40.000 60.000 LAPORAN LABA RUGI PRODUK YANG DIANGGARKAN (dalam rupiah) TAHUN PENDAPAT BIAYA PENGHASILA PENGHASILA AN N TAHUNAN N KUMULATIF 2005 (200.000) (200.000) (200.000) 2006 600.000 (320.000) 280.000 80.000 2007 900.000 (480.000) 420.000 500.000

Perhatikan bahwa biaya daur hidup per unit adalah Rp 10,-, dibandingkan dengan definisi konvensional sebesar Rp 6,- (yang hanya meliputi biaya produksi) dan biaya keseluruhan hidup adalah Rp 12,-. Untuk dapat terus hidup, tentu saja produk harus menutup semua biaya daur hidup dan

Akuntansi Manajemen Hal. 117

menghasilkan laba yang dapat diterima (laba target). Harga target Rp 15,- dapat dibandingkan dengan laba target untuk memperoleh biaya target. Misalkan laba target adalah Rp 6,50 per unit. Jadi, biaya target daur hidup adalah Rp 8,50.
LAPORAN KINERJA: Biaya Daur Hidup (dalam rupiah) TAHUN 2005 2006 2007 ITEM Pengembang an Produksi Logistik Produksi Logistik BIAYA AKTUAL 190.000 300.000 75.000 435.000 110.000 BIAYA YANG DIANGGARKAN 200.000 240.000 80.000 360.000 120.000 SELISIH (200.000) 80.000 500.000

F.

Balanced Scorecard: Konsep dasar : Menjelaskan fitur dasar dari balanced

Tujuan

scorecard

Balanced
strategis scorecard yang

scorecard adalah sistem manajemen mendefinisikan sistem dan akuntansi strategi

pertanggungjawaban berdasarkan strategi. Balanced menerjemahkan misi organisasi ke dalam tujuan operasional dan ukuran kinerja dalam lima perspektif, yaitu :

Akuntansi Manajemen Hal. 118

1.

Perspektif keuangan, menjelaskan konsekuensi ekonomi tindakan yang diambil dalam tiga pada ketiga perspektif lain.

2.

Perspektif konsekuensi

keuangan keuangan

mengacu global dari

perspektif lainnya.

Jadi, tujuan dan ukuran

perspektif yang lain harus dihubungkan dengan tujuan keuangan. Perspektif ini memiliki tiga tema 3. strategis: pertumbuhan pendapatan, penurunan biaya, dan pemanfaatan aset. Perspektif pelanggan, mendefinisikan segmen pasar dan pelanggan di mana unit bisnis akan bersaing. Perspektif pelanggan adalah sumber komponen pendapatan dari tujuan keuangan. Perspektif pelanggan 4. ini dan mendefinisikan segmen dan di memilih mana pasar

perusahaan memilih untuk bersaing. Perspektif proses bisnis internal, menjelaskan proses internal yang diperlukan untuk memberikan nilai pada pelanggan dan pemilik. Proses adalah sarana untuk menciptakan nilai pelanggan dan pemegang saham, mencakup identifikasi mencapai proses tujuan yang diperlukan dan untuk pelanggan keuangan.

Akuntansi Manajemen Hal. 119

Rantai nilai proses terdiri atas tiga proses: proses inovasi, proses operasional, dan proses pasca penjualan.
5.

Perspektif

pembelajaran

dan

pertumbuhan

(infrastruktur), mendefinisikan kemampuan yang diperlukan oleh organisasi untuk memperoleh pertumbuhan jangka panjang dan perbaikan. Perspektif ini mengacu pada tiga faktor utama yang memungkinkannya, yaitu : kemampuan pegawai, kemampuan sistem informasi, dan dan perilaku pegawai (motivasi, pemberdayaan, dan pensejajaran). Perspektif pembelajaran pertumbuhan adalah sumber kemampuan yang memungkinkan penyelesaian atau pemenuhan tujuan tiga perspektif lainnya. Perspektif ini memiliki tiga tujuan dan utama: peningkatan motivasi, dan kemampuan pegawai; peningkatan

pemberdayaan,

pensejajaran;

peningkatan kemampuan sistem informasi.

Contoh soal Pollard standar Manufacturing tambah telah mengembangkan aktivitasnya, bernilai untuk

Akuntansi Manajemen Hal. 120

diantaranya adalah tiga berikut ini: penggunaan bahan, pembelian, dan inspeksi. Tingkat output bernilai tambah untuk tiap aktivitas, tingkat aktual yang dicapai, dan harga standar adalah sebagai berikut :
Aktivitas Penggunaan kayu Pembelian Inspeksi Penggerak Aktivitas Panjang Papan Pesanan Pembelian Jam inspeksi SQ 24.000 800 0 AQ 30.000 1.000 4.000 SP Rp 10 50 12

Anggaplah bahwa penggunaan bahan dan biaya pembelian berhubungan dengan sumber daya fleksibel (dibeli sesuai yang diperlukan) dan inspeksi menggunakan sumber daya yang didapatkan dalam blok, atau langkah, 2.000 jam. Harga sesungguhnya yang dibayar untuk input sama dengan harga standar. Diminta : 1. Anggap bahwa usaha perbaikan berkelanjutan menurunkan persen aktivitas permintaan tahun inspeksi berjalan menurun menjadi menjadi 30 30 selama (penggunaan

sesungguhnya

persen). Hitunglah volume aktivitas dan selisih kapasitas yang tidak digunakan pada aktivitas inspeksi.
Akuntansi Manajemen Hal. 121

2. Siapkan laporan biaya yang merinci biaya tak bernilai tambah dan bernilai tambah 3. Anggap bahwa perusahaan ingin menurunkan semua biaya tak bernilai tambah hingga 30 persen di tahun mendatang. Siapkan standar kaizen yang dapat digunakan untuk mengevaluasi kemajuan perusahaan. Berapa banyak hal ini akan menghemat pengeluaran sumber daya? Jawab :
1. SP x SQ AU 412 x 0 Rp 12 x 2.800 Rp 0 33.600 Rp 48.000 Rp Rp 12 x 4.000 SP x AQ SP x

Selisih Volume Aktivitas Rp 48.000 U

Selisih Kapasitas Yang tak digunakan Rp 14.400 F

2.
AKTIVITAS Menggunakan kayu Pembelian BIAYA BERNILAI TAMBAH Rp 240.000 40.000 BIYA TAK BERNILAI TAMBAH Rp 60.000 10.000 BIAYA SESUNGGUHN YA Rp 300.000 50.000

Akuntansi Manajemen Hal. 122

Inspeksi Total

0 Rp 280.000

48.000 Rp 118.000

48.000 Rp 398.000

3.
Standar Kaizen Kuantitas Biaya Rp 28.200 Rp 282.000 940 2.800 47.000 33.600

Menggunakan kayu Pembelian Inspeksi

Jika

standar

dipenuhi,

maka

penghematannya

adalah sebagai berikut : Menggunakan kayu : Rp 10 x 9.000 = Rp. 90.000 Pembelian Pengematan Rp 50 x 300= 15.000 Rp 105.000

Tidak ada penurunan yang muncul dalam sumber daya yang dikeluarkan pada inspeksi karena harus dibeli pada kenaikan 2.000 dan hanya 1.200 jam dihemat 800 jam lagi harus diturunkan sebelum penurunan dalam sumber daya yang dikeluarkan dimungkinkan. Selisih kapasitas yang tidak digunakan harus mencapai Rp. 24.000 sebelum sumber daya yang dikeluarkan dpat diturunkan.

Akuntansi Manajemen Hal. 123

SOAL LATIHAN 1. 2. Jelaskan Jelaskan pertanggungjawaban Bagaimana 3. Apa hal yang ini sistem sistem berdasarkan berbeda dari akuntansi akuntansi aktivitas. akuntansi aktivitas

pertanggungjawaban berdasarkan fungsi.

pertanggungjawaban berdasarkan fungsi? dimaksud dengan bernilai tambah? Apa sajakah yang dimaksud dengan biaya bernilai tambah? 4. Apa yang dimaksud dengan aktivitas tak bernilai tambah? Bagaimana dengan biaya tidak bernilai tambah? Berikan masing-masing contoh
5.

Apakah tujuan dari balanced scorecard? Willson Company telah mengembangkan standar bernilai tambah untuk empat aktivitas: pembelian suku cadang, perakitan suku cadang, administrasi suku cadang, dan pengawasan suku cadang. Aktivitas, penggerak aktivitas, kuantitas standar dan sesungguhnya, serta harga standar untuk 2005 adalah sebagai berikut :
Aktivitas Penggerak Aktivitas
suku Pesanan

6.

SQ
1.500

AQ
2.100

SP
$300

Pembelian

Akuntansi Manajemen Hal. 124

cadang Perakitan

suku Jam tenaga kerja Jumlah suku

180.0 00 18.00 0 0

199.50 0 25.800 75.000

12 110 15

cadang Adm. suku cadang Pengawasan cadang

cadang suku Jam pengawasan

Harga sesungguhnya yang dibayarkan per unit tiap penggerak aktivitas sama dengan harga standar Diminta: 1. Siapkan tambah, aktivitas.
2.

laporan biaya yang mendaftar dan biaya sesungguhnya yang tidak tiap

biaya bernilai tambah, biaya tak bernilai

Aktivitas tambah?

manakah Jelaskan

bernilai Jelaskan

mengapa.

mengapa aktivitas bernilai tambah dapat memiliki biaya yang tak bernilai tambah
--------------------------------*****----------------------------------

Akuntansi Manajemen Hal. 125

BAB VII HARGA POKOK STANDAR : SUATU ALAT PENGENDALIAN MANAJERIAL

A.

Pendahuluan

Standar unit adalah dasar atau fondasi tempat


anggaran fleksibel dibangun. Guna menentukan biaya standar 1. 2. untuk Keputusan kuantitas, unit untuk suatu input tertentu, dua keputusan harus dibuat : Jumlah input yang seharusnya digunakan per unit output (keputusan kuantitas) Jumlah yang seharusnya dibayar kuantitas kuantitas dan input yang digunakan standar (keputusan harga). menghasilkan harga keputusan menghasilkan

standar harga. Biaya standar unit dapat dihitung dengan mengalikan kedua standar ini : standar kuantitas x standar harga.

Akuntansi Manajemen Hal. 126

Dua dan

alasan

mengapa serta

sistem untuk

biaya

standar

diterapkan adalah untuk memperbaiki perencanaan pengendalian, memfasilitasi perhitungan biaya produk. Standar unit adalah syarat fundamental bagi sistem anggaran fleksibel, yang merupakan anggaran kunci bagi sistem perencanaan dan pengendalian yang baik. Sistem biaya pengendalian sesungguhnya

membandingkan

dengan biaya yang dianggarkan, dengan menghitung variansi, yaitu perbedaan antara biaya sesungguhnya dan yang direncanakan untuk tingkat aktivitas sesungguhnya. B. Biaya Produk Standar

Dalam sistem perhitungan biaya standar, biayabiaya dibebankan pada produk dengan menggunakan standar kuantitas dan harga untuk ketiga harga pokok produksi langsung, Lembar : bahan dan baku langsung, Dengan tenaga kerja overhead. standar biaya menggunakan rincian yang

biaya-biaya ini, biaya standar per unit dihitung. biaya memberikan juga menggarisbawahi biaya standar per unit. Lembar standar menyatakan kuantitas tiap input yang seharusnya digunakan untuk
Akuntansi Manajemen Hal. 127

memproduksi satu unit output. Standar kuantitas unit dapat digunakan untuk menghitung jumlah total input yang dimungkinkan ini untuk output sesungguhnya. inti dalam Penghitungan adalah komponen

penghitungan variansi efisiensi. Penghitungan ini harus dilakukan untuk tiap kelas bahan baku langsung dan tiap kelas tenaga kerja langsung. Rumus : SQ = Standar kuantitas unit x Output sesungguhnya SH = Standar tenaga kerja unit x Output sesungguhnya SQ = Standard quantity SH = Standard hours

C.

Analisis Variansi

Tujuan : Menjelaskan konsep-konsep dasar yang mendasari analisis variansi, dan menjelaskan kapan varian seharusnya diperiksa. Variansi Harga dan Efisiensi Variansi total anggaran adalah perbedaan antara biaya sesungguhnya input dan biaya yang direncanakan.

Akuntansi Manajemen Hal. 128

Variansi total = (AP x AQ) (SP x SQ)

Dalam suatu sistem perhitungan biaya standar, variansi total dipecah menjadi variansi harga dan penggunaan. Variansi harga (tarif) adalah perbedaan antara harga sesungguhnya dan harga standar per unit dikalikan dengan jumlah input yang digunakan. Variansi Harga = (AP SP) AQ Variansi penggunaan (efisiensi) adalah perbedaan antara input. Variansi Penggunaan = (AQ SQ) SP kuantitas input sesungguhnya dan input standar dikalikan dengan standar harga per unit

Total variansi = Variansi harga + Variansi penggunaan (AP x AQ) (SP x SQ)
Proses Analisis Variansi 1. AP X AG 2. SP x AQ 3. SP X SQ

Akuntansi Manajemen Hal. 129

(Kuantitas input sesungguhn ya pada harga sesungguhn ya)

(Kuantitas input sesungguhnya pada harga standar )

( Kuantitas input

standar pada harga standar )

Variansi harga ( 1 - 2 )a

Variansi penggunaan (2-3)b

Variansi anggaran (1 - 3)c

a. Variansi harga = ( AP x AQ ) (SP x AQ) (AP SP)AQ b. Variansi penggunaan = (SP x AQ) (SP x SQ) = (AQ SQ) SP c. Variansi anggaran = (AP x AQ) (SP x SQ) Variansi yang tidak ditoleransi (unvaforable (U) variance) muncul ketika harga sesungguhnya atau penggunaan input lebih banyak daripada standar harga atau penggunaan. Ketika hal berlawanan yang muncul, variansi yang

Akuntansi Manajemen Hal. 130

ditoleransi (Favorable (F) Variance ) diperoleh. Variansi yang ditoleransi dan tidak ditoleransi tidak sama dengan variansi yang baik dan buruk. Istilah tersebut hanya menunjukkan hubungan harga sesungguhnya atau kuantitas dengan standar harga dan kuantitasnya. Apakah variansi itu baik atau buruk tergantung pada mengapa mereka muncul. Penentuan penyebabnya mensyaratkan para manajer untuk melakukan beberapa penyelidikan. D. kerja Analisis Variansi: Bahan Baku dan Tenaga Kerja serta menjelaskan bagaimana mereka

Tujuan : Menghitung variansi bahan baku dan tenaga digunakan untuk pengendalian Variansi Bahan Baku Langsung Variansi harga bahan baku (material price variance MPV) mengukur perbedaan antara berapa yang harus dibayar untuk bahan baku dan berapa yang secara sesungguhnya dibayar. MPV = (AP SP) AQ Persentase SP x AQ = % Dimana
Akuntansi Manajemen Hal. 131

AP SP AQ

= Harga sesungguhnya per unit = Harga standar per unit = Kuantitas sesungguhnya bahan baku

yang digunakan Tanggung jawab terhadap variansi harga bahan baku biasanya diemban oleh agen pembelian. Variansi harga bahan baku dapat dihitung pada : (1) ketika bahan baku dikeluarkan untuk digunakan dalam produksi, atau (2) ketika mereka dibeli. Variansi Penggunaan Bahan Baku Langsung Variansi penggunaan bahan baku (materials usage variance MUV) mengukur perbedaan antara bahan baku langsung yang secara sesungguhnya digunakan dan bahan baku langsung yang seharusnya digunakan untuk output sesungguhnya. MUV = (AQ SQ) SP Persentase SQ x SP = % Dimana AQ = Kuantitas sesungguhnya bahan baku yang digunakan

Akuntansi Manajemen Hal. 132

SQ

= Kuantitas diperbolehkan sesungguhnya

standar

bahan

baku

yang output

untuk

SP

= Harga standar per unit Jawab atas Variansi oleh Penggunaan produksi.

Tanggung Bahan

Baku

diemban

manajer

Meminimalkan sisa, pembuangan, dan pengerjaan kembali, semuanya adalah cara-cara manajer untuk dapat memastikan bahwa standar akan terpenuhi.

Variansi Tenaga Kerja Langsung Variansi Tarif Tenaga Kerja Variansi tarif tenaga kerja (labor rate variance LRV) menghitung perbedaan antara apa yang sudah dibayar untuk tenaga kerja langsung dan apa yang seharusnya dibayar : LRV = (AR SR) AH Persentase dari SR x AH Dimana : AR SR = Tarif upah sesungguhnya per jam = Tarif upah standar per jam = %

Akuntansi Manajemen Hal. 133

AH

= Jam tenaga kerja langsung sesungguhnya

yang digunakan Tanggung Jawab Terhadap Variansi Tarif Tenaga Kerja secara umum dibebankan pada para individu yang memutuskan bagaimana tenaga kerja akan dimanfaatkan. Variansi tarif tenaga kerja disebabkan oleh penggunaan para operator mesin, yang digaji lebih tinggi dan lebih ahli sebagai pengawas, yang disebabkan karena dua pengawas keluar tanpa pemberitahuan resmi. Variansi Efisiensi Tenaga Kerja Variansi efisiensi tenaga kerja (labor efficiency variance LEV) mengukur perbedaan antara jam tenaga kerja yang secara sesungguhnya digunakan dan jam tenaga kerja yang seharusnya digunakan : LEV = (AH SH) SR = SH x SR = % Dimana: AH = Jam sesungguhnya tenaga kerja langsung yang digunakan
Akuntansi Manajemen Hal. 134

Persentase

SH SR

=Jam standar tenaga kerja langsung yang seharusnya digunakan = Tarif upah standar per jam

Tanggung Jawab Terhadap Variansi Efisiensi Tenaga Kerja Secara umum dapat dikatakan bahwa, para manajer produksi bertanggung jawab atas penggunaan secara produktif tenaga kerja langsung. E. Analisis Variansi : Biaya Overhead

Tujuan : Menghitung variasi overhead variabel dan tetap, serta memberikan definisinya.

Pada

bahan baku langsung dan tenaga kerja

langsung, variansi total dibagi menjadi variansi harga dan variansi efisiensi. Variansi overhead total, yaitu perbedaan antara overhead yang dibebankan dan yang sesungguhnya, juga dibagi menjadi berbagai variansi komponen.

Variansi Overhead Variabel

Akuntansi Manajemen Hal. 135

Variansi total overhead variabel adalah perbedaan antara overhead variabel yang sesungguhnya dengan yang dibebankan, dibagi menjadi dua komponen : Variansi pengeluaran overhead variabel Variansi efisiensi overhead variabel. Variansi Pengeluaran Overhead Variabel Variansi Pengeluaran overhead variabel mengukur pengaruh agregat dari perbedaan antara tarif sesungguhnya overhead variabel (actual variable overhead rate AVOR) dan tarif standar overhead variabel (standard variable overhead rate-SVOR). Tarif sesungguhnya overhead variabel adalah overhead variabl sesungguhnya dibagi dengan jam sesungguhnya.
Variansi pengeluaran overhead variabel = (AVOR SVOR ) AH

1.

2.

Tanggung

Jawab

pada

Variansi

Pengeluaran

Overhead Variabel Banyak bagian overhead variabel dipengaruhi oleh beberapa pusat pertanggungjawaban. Analisis Variabel
Akuntansi Manajemen Hal. 136

Variansi

Pengeluaran

Overhead

Listrik hal ini

adalah

satu-satunya

bahan

yang variansi variansi

menunjukkan variansi yang tidak ditoleransi; bahkan, adalah penyebab keseluruhan Jika pengeluaran overhead variabel.

signifikan, penyelidikan dapat dilakukan. Penyelidikan ini dapat menunjukkan bahwa perusahaan listrik meningkatkan harga listrik. Jika memang demikian, penyebab variansi di luar kendali perusahaan. Variansi Efisiensi Overhead Variabel Variansi efisiensi overhead variabel mengukur perubahan dalam konsumsi overhead variabel, yang muncul karena penggunaan efisien (atau tidak efisien) tenaga kerja langsung. Variansi efisiensi overhead variabel = (AH SH) SVOR Tanggung Jawab pada Variansi yang Efisiensi memiliki kerja

Overhead Variabel, Dibebankan tanggung jawab pada akan individu penggunaan tenaga

langsung : manajer produksi. Analisis Variansi Efisiensi Overhead Variabel

Akuntansi Manajemen Hal. 137

Alasan untuk variansi efisiensi overhead variabel yang tidak ditoleransi sama dengan yang dikemukakan pada variansi penggunaan tenaga kerja yang tidak ditoleransi. Variansi Overhead Tetap Variansi Total Overhead Tetap adalah perbedaan antara overhead tetap sesungguhnya dan overhead tetap yang dibebankan, dimana over head tetap yang dibebankan diperoleh dengan mengkalikan tarif standar overhead tetap dengan jam standar output sesungguhnya. Overhead tetap yang dibebankan = Tarif standar overhead tetap x jam standar Variansi total overhead tetap = overhead tetap sesungguhnya overhead tetap yang dibebankan

Variansi Pengeluaran Overhead Tetap Variansi pengeluaran Overhead Tetap diartikan sebagai perbedaan antara overhead tetap sesungguhnya dan overhead tetap yang dianggarkan.
Akuntansi Manajemen Hal. 138

Tanggung

Jawab

pada

Variansi

Pengeluaran

Overhead Tetap Banyak overhead tetap-investasi jangka panjang, sebagai contoh, tidak berubah dalam jangka pendek, akibatnya, biaya overhead tetap sering kali diluar kendali langsung manajemen. Analisis Variansi Pengeluaran Overhead Tetap Oleh karena overhead tetap dibuat dari banyak bagian terpisah, perbandingan lini per lini dari biaya yang dianggarkan dengan biaya aktual, memberikan informasi lebih banyak tentang penyebab variansi pengeluaran. Variansi Volume Overhead Tetap Variansi dan overhead volume tetap overhead yang tetap adalah Variansi output perbedaan antara overhead tetap yang dianggarkan dibebankan. perbedaan volume mengukur pengaruh

sesungguhnya dari output yang digunakan di awal tahun, untuk menghitung tarif perkiraan standar overhead tetap.
Variansi volume = Overhead tetap yang dianggarkan overhead tetap yang Akuntansi Manajemen Hal. 139

dibebankan

Oleh karena itu, variansi volume dapat diartikan sebagai pengukur penggunaan kapasitas. Tanggung Dengan mengukur dibebankan volume Jawab pada Variansi variansi tersirat Volume volume bahwa Tetapi,

Overhead Tetap mengasumsikan penggunaan pada kapasitas

tanggung jawab umum atas variasi ini seharusnya departemen dapat produksi. kadangkala penyelidikan terhadap alasan variansi yang signifikan mengungkapkan penyebabnya adalah faktor di luar kendali produksi. CONTOH SOAL 1. Wangsgard Manufacturing memiliki lembar biaya standar sebagai berikut untuk salah satu produknya:
Bahan baku langsung (2 kaki @ Rp5) Rp10 Tenaga kerja langsung (0,5 jam @ Rp10) Overhead tetap (0,5 jam @ Rp2)* Overhead variabel (0,5 jam @ Rp4) Biaya unit standar

5 1 2 Rp18

Akuntansi Manajemen Hal. 140

Tarif

berdasarkan

pada

aktivitas

yang

diperkirakan, yaitu 2.500 jam. Selama beberapa tahun belakangan ini, hasil sesungguhnya berikut tercatat: Produksi 6.000 unit 29.580 6.000 10.500 BBL (11.750 kaki dibeli dan digunakan) Rp61.100 Tenaga kerja langsung (2.900 jam) Overhead tetap Overhead variabel Diminta Hitunglah variansi berikut ini : 1. Variansi harga bahan baku dan penggunaan 2. Variansi tarif dan efisiensi tenaga kerja 3. Variansi overhead variabel yang dikeluarkan dan efisiensi 4. Variansi overhead tetap yang dikeluarkan dan volume

Akuntansi Manajemen Hal. 141

Jawab: 1. Variansi Bahan Baku Kuantitas Sesungguhnya Pada harga sesungguhnya 11.750 x Rp5,20 Rp 61.100 Kuantitas Sesungguhnya Pada harga standar 11.750 x Rp5,00 Rp 58.750 Kuantitas Standar Pada harga standar 12.000 x Rp5,00 Rp 60.000

Variansi harga Rp 2.350 U

Variansi penggunaan Rp1.250 F

Atau, dengan menggunakan rumus :


MPV = (AP AP)AQ = (Rp5,20 - Rp5,00) 11.750 = Rp2.350 U MUV = (AQ SQ) SP = (11.750 12.000) Rp 5,00 = Rp1.250 F 2. Variansi tenaga kerja : Jam Sesungguhn ya Pada tarif sesungguhn ya 29.000 x Rp10,00 Rp 29.580 Jam Sesungguhnya Pada tarif standar 29.000 x Rp10,00 Rp 29.000 Variansi harga Akuntansi Manajemen Hal. 142

Jam Standar Pada tarif standar 3.000 x Rp10,00 Rp 30.000

Variansi penggunaan

Rp580 U

Rp1.000 F

a. Rp 29.580/2.900 = Rp10,20 = sesungguhnya b. 0,5 x 6.000 = 3.000 = jam standar atau dengan menggunakan rumus : LRV = (AR SR) AH = (Rp10,20 - Rp10,00) 2.900 = Rp 580 U LEV = (AH SH) SR = (2.900 3.000)Rp10,00 = Rp 1.000 F

harga

3. Variansi overhead variabel : Overhead Variabel sesungguhnya (AVOR x AH) Rp 10.500 Overhead Variabel Yang dianggarkan (SVOR x AH) Rp 4,00 x 2,900 Overhead Variabel Yang dibebankan (SVOR x SH) Rp 4,00 x 3.000

Variansi yang Dikeluarka n Rp1.100 F

Variansi Efisiensi Rp400 F

4. Variansi overhead tetap :


Overhead Overhead Overhead

Akuntansi Manajemen Hal. 143

Tetap sesungguhnya Rp 6.000

Tetap Yang dianggarkan Rp 2,00 x 2,500

Tetap Yang dibebankan Rp 2,00 x 3.000

Variansi yang Dikeluarka n Rp1.000 U

Variansi Volume Rp 1.000 F

LATIHAN SOAL Latihan 1 Jugo Sabroso Company memproduksi jus buah, dijual dalam gallon. Akhir-akhir ini, perusahaan memberlakukan standar-satandar berikut untuk satu galon jus kranberi: Bahan baku langsung (128 oz @ Rp0,032) Rp4,096 Tenaga kerja langsung (0,037 jam @ Rp12,00) 0,444 Biaya standar utama Rp4,540 Selama minggu pertama operasi, perusahaan

memiliki hasil sesungguhnya berikut : a. Unit galon yang diproduksi 50.000 b. Jumlah ons bahan baku yang dibeli 6.420.000 ons seharga Rp0,03
Akuntansi Manajemen Hal. 144

c. Tidak ada persediaan awal dan akhir bahan mentah d. Tenaga kerja langsung: 2.000 jam senilai Rp12,50 Diminta 1. 2. Hitunglah variansi harga dan penggunaan bahan baku langsung Hitunglah variansi tarif dan efisiensi tenaga kerja langsung Latihan 2 Rapido, Inc mengoperasikan jasa pengiriman untuk dari 70 restoran. Rapido memiliki armada kendaraan komunikasi dan telah berinvestasi yang pada Rapido sistem untuk telah komputer canggih

mengkoordinasikan

pengiriman.

mengumpulkan data berikut dari operasi tahun lalu: a. Pengiriman yang dilakukan: 84.000 b. Tenaga kerja langsung: 60.000 jam pengiriman seharga Rp8 c. Overhead tetap sesungguhnya: Rp840.000 d. Overhead variabel sesungguhnya: Rp276.000 Rapido menggunakan sistem perhitungan biaya standar. Selama tahun berjalan, tarif berikut

Akuntansi Manajemen Hal. 145

digunakan: tarif standar overhead teap, Rp12 per jam pengiriman; tarif standar overhead variabel, Rp4 per jam. Standar tenaga kerja membutuhkan 0,75 jam per pengiriman. (Tarif ini berdasarkan pada volume standar normal 67.500 jam pengiriman). Diminta: 1. 2. Hitunglah variansi pengeluaran overhead variabel dan efisiensi Hitunglah variansi pengeluaran overhead tetap dan volume Latihan 3 Marts Company sedang merencanakan untuk memproduksi 1.200.000 bor listrik untuk tahun depan. Masing-masing standar bor membutuhkan kerja untuk setengah jam tenaga penyelesaiannya.

Perusahaan menggunakan jam tenaga kerja langsung untuk membebankan overhead pada produk. Total overhead yang dianggarkan untuk tahun berikut adalah Rp1.350.000 dan tarif standar overhead tetap adalah berikut : Rp0,55 per unit yang diproduksi. Hasil sesungguhnya untuk tahun berjalan adalah sebagai

Akuntansi Manajemen Hal. 146

Produksi sesungguhnya (unit) 1.180.000 Jam sesungguhnya tenaga kerja langsung 595.000 Overhead variabel sesungguhnya Rp 705.000 Overhead tetap sesungguhnya Rp 630.000 Diminta 1. 2. 3. Hitunglah overhead tetap yang dibebankan Hitunglah variansi pengeluaran overhead tetap dan volume Hitunglah overhead variabel yang dibebankan 4. Hitunglah variansi pengeluaran overhead variabel dan efisiensi Latihan 4 Pada awal tahun 2006, Hepworth company memiliki lembar biaya standar berikut untuk salah satu dari produk kimianya: Bahan baku langsung (5 lbs @ Rp6,40) Rp32,00 Tenaga kerja langsung (2jam @ Rp18,00) 36,00 Overhead tetap (2jam Rp8,00) Overhead variabel (2 jam @ Rp1,50) 3,00 Biaya standar per unit

16,00 Rp87,00

Akuntansi Manajemen Hal. 147

Hepworth menghitung tarif overhead dengan menggunakan volume praktik yaitu 288.000 unit. Hasil sesungguhnya untuk 2006 adalah sebagai berikut : a. Unit yang diproduksi 280.000 b. Bahan baku yang dibeli : 1.488.000 pon seharga Rp6,60 c. Bahan baku yang digunakan: 1.480.000 pon d. Tenaga kerja langsung: 580.000 jam dengan biaya Rp18,10 e. Overhead tetap: Rp4.640.000 f. Overhead variabel: Rp872.000 Diminta: 1. 2. 3.
4.

n volume Hitunglah variansi harga dan penggunaan untuk bahan baku Hitunglah variansi tarif tenaga kerja dan efisiensi tenaga kerja Hitunglah overhead tetap variansi daHitunglah pengeluaran variansi

pengeluaran overhead variabel dan efisiensi

-----------------------------*****---------------------------------Akuntansi Manajemen Hal. 148

You might also like