You are on page 1of 15

Bila T1 adalah suatu transformasi dari titik A(x,y) ke titik A(x,y) dilanjutkan dengan transformasi T2 adalah transformasi dari

titik A(x,y) ke titik A(x,y) maka dua transformasi berturut-turut tsb disebut Komposisi Transformasi dan ditulis T2 o T1

a Misalkan T1 = b

c dilanjutkan dengan T2 = d maka T2OT1adalah : a c

b d
c

2
T1 b

T2

Contoh :Transformasi titik A dengan R90 dilanjutkan denganR45 Maka A11 adalah .

A1 A A11
450 900

P(0,0)

Diketahui garis g dan h dan segitiga ABC seperti pada gambar. Tentukan Mg[Mh(ABC)]

C
B

Mg[Mh(ABC)] berarti kita refleksikan dahulu ABC terhadap garis h menjadi ABC. Karena titik B berada di garis h, maka B=B Setelah itu barulah refleksikan ABC terhadap garis g menjadi ABC

C B C A h

Bila T1 dinyatakan dengan matriks a

p q dan T2 dengan matriks r s

b c d

maka dua Transformasi berturut-turut mulamula T1 dilanjutkan dengan T2 ditulis T2 o T1 =

p q r s

a b c d

Contoh Soal:

Matriks

yang

bersesuaian

dengan

dilatasi dengan pusat (0,0) dan faktor

skala 3 dilanjutkan dengan refleksi


terhadap garis y = x adalah

Pembahasan M1= Matrik dilatasi skala 3 adalah

3 0 0 3

M2 = Matrik refleksi terhadap y = x adalah 0 1

1 0

Matriks

yang
0 1 1 0

bersesuaian
3 0 0 3

dengan

M1

dilanjutkan M2 ditulis M2 o M 1 =

0 0 0 3 3 0 0 0

= 0 3 3 0

0 3 3 0

Jadi matriknya adalah

Andaikan F dan G dua transformasi, dengan F:V G:V V V

Maka produk atau komposisi dari F dan G yang


ditulis sebagai G 0 F didefinisikan sebagai:

( G 0 F ) (x) = G [ F (x) ] . x V
Jika F : V V dan G : V V masingmasing suatu

transformasi, maka hasil kali H=G0F:V V adalah juga suatu transformasi.

Untuk membuktikan bahwa H injektif, harus kita Untuk perlihatkan bahwa kalau PQ maka H(P)H(Q) ini harus dibuktikan dua hal yaitu: Andaikan H(P)=H(Q), maka G[F(P)]=G[F(Q)] 1) H Surjektif G injektif maka F(P)=F(Q). Karena Oleh karena F injektif maka pula P=Q ini bertentangan dengan pengandaian bahwa PQ. Jadi pemisalan bahwa H(P)=H(Q) tidak benar. Sehingga transformasi maka Karena F haruslah H(P)H(Q)daerah nilai F adalah Jadi H injektif seluruh bidang V, dan daerah asal G juga seluruh V
sebab G suatu transformasi. Ambil y V, apakah ada x sehingga H(x) = y? Akan dibuktikan y = H(x). Injektif transformasi maka y V z V y = G(z). Karena G Karena F suatu transformasi maka pada z x V z = F(x). Maka y = G[F(x)] atau y = G o F (x). Jadi y = H(x). Jadi H surjektif.

2) H

Andaikan g sebuah garis dan T sebuah transformasi F : V V yang didefinisikan sebagai berikut X g maka T (X) = x Jika x g maka T(X) adalah titik tengah ruas garis dari x ke g yang tegak lurus.
x

T(X)

Ambil T(X) kemudian transformasikan Misalkan sebagai berikut:

X kedua.

x
(T o Mh)(x)

T(X)

(Mh o T)(x)

g
X h

Ambil sebuah garis h g dan Mh adalah refleksi dari garis h, jadi hasil kali Mh[T(x)]= Y adalah suatu tranformasi pula sehingga : Y = (Mh o T)(x).

Andaikan x = ( x, y ) maka T (x) = ( x,y) dan Mh [T(x)] = (-x, y). Oleh karena Mh[T(x)] = T[Mh(x) maka (Mh o T)(x) = (T o Mh )(x)

Akan tetapi sifat komutatif tersebut tidak selalu berlaku. Untuk memperlihatkan ini ambil lagi garis g dan garis h yang tidak tegak lurus.

T(X)
(T o Mh)(x)

X
(Mh o T)(x)

Tampak bahwa Mh[T (x)] T[ Mh(x)] . Jadi (Mh o T)(x) (T o Mh)(x)

You might also like